IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 31 JANUARI 2012
Shalom!
Tema: MEMPERHATIKAN NASIHAT-NASIHAT DI AKHIR ZAMAN
(Seri 3)
Shalom!
Selamat malam, salam dalam nama Tuhan Yesus Kristus, oleh karena kasih-Nya
kita boleh beribadah dalam doa penyembahan malam hari ini.
Segera kita nikmati firman Tuhan dari surat Filipi
Filipi 4: 4-7
(4:4) Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan:
Bersukacitalah!
(4:5) Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
(4:6) Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur.
(4:7) Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara
hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Malam hari ini kita perhatikan ayat yang ke 5, yang sudah kita terima pada
minggu lalu, mengenai hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang.
Sekarang kita melihat mengenai “Tuhan sudah dekat”.
Kalau kita perhatikan keadaan dunia sekarang, sudah sangat memprihatinkan
sekali. Keadaan dunia sekarang tidak sama dengan keadaan beberapa puluh tahun
yang lalu. Semasa saya kecil, orang yang membunuh sangatlah jarang sekali,
sehingga ketika mendengar berita mengenai pembunuhan itu merupakan berita yang
sangat besar sekali dan mengerikan.
Tetapi sekarang, berita mengenai pembunuhan, bahkan hal yang lebih aneh
dari pembunuhan, sudah terbiasa kita dengar di telinga, itu menunjukkan bahwa
Tuhan sudah dekat
Dengan 3 kata ini, yaitu Tuhan
sudah dekat, biarlah kita memperhatikan firman dengan sunggguh-sungguh.
Mari kita segera membuka Matius 24
Matius 24: 3
(24:3) Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya
kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah
kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan
tanda kesudahan dunia?"
Murid-murid bertanya kepada Yesus pada saat Yesus dan murid-murid-Nya
berada di atas bukit zaitun, “apakah tanda
kedatang Mu dan tanda kesudahan dunia?”
Tanda kedatangan Mu dan tanda kesudahan dunia = Tuhan sudah dekat
Tuhan sudah dekat itu bisa dilihat dari tanda-tanda, yaitu tanda kedatangan
dan tanda kesudahan dunia.
Matius 24: 4-5
(24:4) Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang
yang menyesatkan kamu!
(24:5) Sebab banyak orang
akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka
akan menyesatkan banyak orang.
Yesus menjawab murid-murid-Nya “Waspadalah supaya jangan ada orang
yang menyesatkan kamu”, sebab menjelang kedatangan Yesus yang kedua
kali / menjelang kesudahan dunia ini, banyak
orang yang mengaku dirinya adalah Mesias untuk menyesatkan banyak orang.
Matius 24: 23-25
(24:23) Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di
sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.
(24:24) Sebab Mesias-mesias
palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda
yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang
pilihan juga.
(24:25) Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu.
Di hari-hari terakhir, akan bermunculan mesias-mesias palsu, itulah
nabi-nabi palsu yang mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat,
dengan tujuan untuk
menyesatkan orang banyak, bahkan orang pilihan juga.
Yesus sampaikan hal ini dengan jelas kepada murid-murid dan perlu untuk
dicamkan.
Oleh sebab itu, berulang kali saya sampaikan, dalam ibadah pelayanan kita
kepada Tuhan, jangan puas hanya dengan tanda-tanda yang dahsyat dan
mujizat-mujizat, yang diadakan oleh para hamba-hamba Tuhan lewat ibadah
pelayanan.
Bukan tidak boleh hal itu terjadi, tetapi yang terutama adalah keubahan hidup, sebagai mujizat
yang pertama, air menjadi anggur dalam pesta nikah, di negeri Kana.
Mari kita perhatikan jawaban Yesus kepada murid-murid-Nya, yaitu waspadalah.
Waspadalah berarti berjaga-jaga=
berhati-hati = awas /
berawas-awas
1 Timotius 4: 15-16
(4:15) Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu
nyata kepada semua orang.
(4:16) Awasilah dirimu
sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena
dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang
mendengar engkau.
Nasihat Rasul Paulus sebagai bapa rohani kepada Timotius sebagai anak
rohani dalam iman, yaitu “awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaran mu”.
Nasihat Rasul Paulus ini bertujuan supaya Timotius semakin bertekun di
dalamnya, sehingga dengan berbuat demikian, menyelamatkan diri sendiri.
Berarti ada 2 hal yang
harus diawasi dalam segala
kewaspadaan
1. Awasilah dirimu
Berarti, harus
berhati-hati, berjaga-jaga terhadap diri sendiri, dengan belajar dari banyak
nya kekurangan-kekurangan, kelemahan-kelemahan yang pernah terjadi, sebab Tuhan
sudah dekat.
1 Timotius 4: 6
(4:6) Dengan
selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan
menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah
kauikuti selama ini.
Sebagai anak rohani
yang sudah menerima ajaran-ajaran dari Rasul Paulus sebagai bapa rohani,
Timotius terdidik dalam soal-soal
pokok iman.
Pokok iman = dasar
iman / dasar kepercayaan
kepada Tuhan, berguna untuk mengawasi diri sendiri.
Dasar iman dikaitkan dalam pola
Tabernakel;
a.
PERCAYA, terkena pada pintu
gerbang
Roma 10: 8-10
(10:8) Tetapi
apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu
dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
(10:9) Sebab
jika kamu mengaku dengan
mulutmu, bahwa Yesus adalah
Tuhan, dan percaya dalam
hatimu, bahwa Allah telah
membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
(10:10) Karena
dengan hati orang percaya dan
dibenarkan, dan dengan
mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Hati yang percaya
dibenarkan, dan dengan mulut mengaku diselamatkan.
- Hati percaya = hati tempatnya firman iman
- Mulut mengaku = memuji memuliakan Tuhan
b.
BERTOBAT, terkena pada Mezbah
Korban Bakaran
Bertobat artinya: berhenti berbuat dosa, jangan
berbuat lagi, kembalilah kepada Allah.
Biarlah setiap hari
kita mengalami pertobatan, tidak mengulangi dosa-dosa yang sama.
Ibrani 6: 1-3
(6:1) Sebab itu
marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan
beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah
kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia,
dan dasar kepercayaan kepada Allah,
(6:2) yaitu
ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan
orang-orang mati dan hukuman kekal.
(6:3) Dan itulah
yang akan kita perbuat, jika Allah mengizinkannya.
Kalau sudah bertobat,
jangan lagi mengulangi kesalahan yang sama. Marilah kita meninggalkan segala
kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan yang pernah terjadi.
“Janganlah kita
meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan
dasar kepercayaan kepada Allah”, artinya: orang
yang sudah bertobat jangan lagi mengulangi kesalahan. Jangan sampai saya
dan saudara sudah bertobat, tetapi berbuat kesalahan lagi, lalu bertobat lagi.
Tetapi biarlah pertobatan itu berpermanen.
Ibrani 6: 4-6
(6:4) Sebab
mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan
yang pernah mendapat bagian
dalam Roh Kudus,
(6:5) dan yang mengecap firman yang baik dari
Allah dan karunia-karunia dunia yang akan
datang,
(6:6) namun yang
murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka
bertobat, sebab mereka
menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
Kalau mengulangi
kesalahan-kesalahan yang sama = menyalibkan
Yesus berulang-ulang = menghina korban Kristus.
Apalagi kita sudah pernah di terangi hatinya lewat karunia sorgawi, mulai dari
pada
- Mendapat bagian dalam Roh Kudus dan
karunia-karunia-Nya
- Mengecap firman yang baik dari Allah
- Mengecap karunia-karunia dunia yang akan datang =
tinggal di dalam kasih Tuhan
c. LAHIR BARU, terkena pada bejana pembasuhan
Kolose 3: 10
(3:10) dan telah mengenakan manusia baru yang
terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut
gambar Khaliknya;
(3:11) dalam hal
ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak
bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam
segala sesuatu.
Manusia baru berarti terus menerus
diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar, menurut gambar Khaliknya.
Gambar Khaliknya = segambar dan serupa
dengan sang Pencipta
Kalau manusia baru
yang sudah dibaharui terus menerus, suatu saat akan memperoleh pengetahuan yang
benar, tentang gambar dan rupa Allah.
Manusia baru yang
sudah dibaharui terus menerus, bukan hanya di dalam ibadah , tetapi juga di
luar ibadah mengalami pembaharuan demi pembaharuan, di dalam segala sesuatu,
dalam Kristus Yesus.
2. Awasilah ajaran mu
Kita sudah menerima pengajaran mempelai dengan pola
terang Tabernakel atau
disebut juga firman nubuatan,
juga disebut firman pengajaran
yang rahasianya dibukakan.
Kalau kita sudah
menerima pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel, harus kita jaga dan
pelihara dengan baik
1 Timotius 4: 6
(4:6) Dengan
selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan
menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok
iman kita dan dalam ajaran
sehat yang telah kauikuti selama ini.
Timotius, sebagai anak
rohani, menerima ajaran sehat dari Rasul Paulus.
Ajaran sehat yang kita
terima harus diawasi, seperti Timotius menjaga ajaran sehat yang diterima dari
Rasul Paulus.
1 Timotius 4: 7
(4:7) Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng
nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.
Mengawasi ajaran sehat
berarti menjauhi takhayul dan dongeng nenek-nenek tua
·
Takhayul = hanya ada di khayalan
belaka.
·
Dongeng = cerita yang benar-benar
tidak nyata.
Mengawasi ajaran
sehat berarti menerima
firman Tuhan tanpa takhayul dan tanpa dongeng-dongeng nenek tua, itulah firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan / pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Titus 1: 13-14
(1:13) Kesaksian
itu benar. Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat
dalam iman,
(1:14) dan tidak lagi mengindahkan
dongeng-dongeng Yahudi dan hukum-hukum manusia yang berpaling dari kebenaran.
Yang menerima ajaran
yang disertai dongeng-dongeng dan hukum-hukum manusia harus ditegasi / ditegor
dengan tegas supaya menjadi
sehat dalam iman dan rohani yang sehat.
Sekali lagi saya
katakan, ajaran sehat adalah ajaran yang murni tanpa
campuran-campuran, dongeng
nenek-nenek tua dan takhayul-takhayul.
Wahyu 22: 1
(22:1) Lalu ia
menunjukkan kepadaku sungai
air kehidupan, yang jernih
bagaikan kristal, dan mengalir
ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Sungai air kehidupan
itu jernih bagaikan kristal, sehingga ada
kehidupan.
·
Jernih = bersih, tidak kotor
karena tidak dicampur-campur dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng
nenek-nenek tua dan takhayul.
·
Kristal = transparan, tidak ada
lagi dosa yang ditutup-tutupi
Biarlah kita menerima ajaran yang sehat bagaikan
air yang jernih yang keluar
dari takhta Allah, takhta Anak Domba, itulah firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan, yang membawa kepada kehidupan = injil kerajaan.
2 Timotius 1: 13-14
(1:13) Peganglah segala sesuatu yang telah
engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah
itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
(1:14)
Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh
Kudus yang diam di dalam kita.
Biarlah kita berpegang
kepada ajaran yang sehat, tanpa dicampuri dengan dongeng nenek-nenek tua,
takhayul-takhayul, hukum-hukum manusia, itulah air kehidupan, yang jernih
seperti kristal, dipelihara sebagai harta yang indah.
Ajaran yang sehat
harus dilakukan dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
·
Iman dalam Kristus Yesus = percaya
kepada Kristus Yesus.
· Kasih dalam Kristus Yesus =
menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung = Dia yang benar dijadikan
dosa, supaya orang yang berdosa dibenarkan.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman
Gembala
Sidang: Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment