IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 01
JUNI 2012
Shalom
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih
Tuhan Yesus Kristus.
Kita bersyukur kepada Tuhan, karena Dia senantiasa
menjadi pembela bagi kita, sehingga kita berkemenangan oleh karena kemurahan
Tuhan.
Kembali kita memeriksa Maleakhi 1: 12
(1:12) Tetapi kamu ini
menajiskannya, karena kamu menyangka: "Meja Tuhan memang cemar dan
makanan yang ada di situ boleh dihinakan!"
Imam-imam yang melayani Tuhan di Tabernakel,
mencemarkan meja Tuhan dan menghinakan makanan / persembahan yang ada di
atasnya, dengan kata lain; imam-imam
menajiskan nama Tuhan yang besar, serta Tabernakel, tempat imam-imam
melayani Tuhan.
Kita kaitkan dengan keluarga imam Eli.
1 Samuel 2: 22
(2:22) Eli telah sangat tua.
Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua
orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang
melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,
Anak-anak imam Eli tidur dengan
perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan.
Tidur dengan perempuan-perempuan berarti
menajiskan nama Tuhan, sedangkan nama Tuhan itu besar, sesuai
dengan Maleakhi 1: 11.
Selain menajiskan nama Tuhan, juga menajiskan
Tabernakel, dimana mereka beribadah melayani Tuhan.
Akibatnya:
1 Samuel 3: 13
(3:13) Sebab telah Kuberitahukan
kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa
yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat
Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka!
Menajiskan nama Tuhan berarti menghujat
Allah.
1 Samuel 3: 14
(3:14) Sebab itu Aku telah
bersumpah kepada keluarga Eli, bahwa dosa keluarga Eli takkan
dihapuskan dengan korban sembelihan atau dengan korban sajian untuk selamanya."
Sebagai akibatnya; dosa keluarga imam Eli takkan
dihapuskan, sekalipun dengan;
-
Korban sembelihan = Korban Kristus.
Bukankah darah Yesus Kristus
yang tercurah berkuasa untuk menghapus dosa-dosa manusia?
-
Korban sajian = roti tanpa ragi = firman Tuhan yang benar dan
murni.
Bukankah firman Tuhan sanggup menyucikan
hati nurani yang jahat dan membasuh perbuatan yang sia-sia?
Tetapi sekalipun dengan 2 hal tersebut, dosa
mereka tidak akan dihapuskan, karena mereka telah menghujat Allah, yaitu
menajiskan nama Tuhan dan Tabernakel.
Ciri-ciri menajiskan nama
Tuhan.
1. 1
Samuel 2: 13-14
(2:13) ataupun batas hak para
imam terhadap bangsa itu. Setiap kali seseorang mempersembahkan korban
sembelihan, sementara daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu
bergigi tiga di tangannya
(2:14) dan dicucukkannya
ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau ke dalam belanga atau ke dalam periuk.
Segala yang ditarik dengan garpu itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya
sendiri. Demikianlah mereka memperlakukan semua orang Israel yang datang ke
sana, ke Silo.
Anak-anak imam Eli mengambil
korban sembelihan yang dipersembahkan oleh umat Israel kepada Tuhan,
mecucukkannya dengan garpu bergigi tiga = tidak menghargai korban
sembelihan.
Mazmur 51: 19
(51:19) Korban sembelihan kepada
Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak
akan Kaupandang hina, ya Allah.
Korban sembelihan kepada Allah
ialah;
-
Jiwa yang hancur.
-
Hati yang patah dan remuk.
Berarti, tidak menghargai korban
sembelihan; dipandang hina oleh Allah.
2. 1
Samuel 2: 15-16
(2:15) Bahkan sebelum lemaknya
dibakar, bujang imam itu datang, lalu berkata kepada orang yang mempersembahkan
korban itu: "Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang, sebab ia
tidak mau menerima dari padamu daging yang dimasak, hanya yang mentah saja."
(2:16) Apabila orang itu
menjawabnya: "Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah
ambil bagimu sesuka hatimu," maka berkatalah ia kepada orang itu:
"Sekarang juga harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya
dengan kekerasan."
Anak-anak imam Eli mengambil
lemak yang dipersembahkan umat Israel kepada Tuhan dengan kekerasan.
Mazmur 63: 5-6
(63:5) Demikianlah aku mau
memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.
(63:6) Seperti dengan lemak dan
sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai
mulutku memuji-muji.
Bibir bersorak-sorai, mulut
memuji-muji = mempersembahkan lemak kepada Tuhan.
Berarti, jika bibir tidak
bersorak sorai, mulut tidak memuji-muji Tuhan = merampas lemak dengan
kekerasan, seperti yang dilakukan Hofni dan Pinehas.
Apa yang terjadi kalau kita
mempersembahkan lemak kepada Tuhan?
-
Mazmur 63: 7
(63:7) Apabila aku ingat
kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, --
(63:8) sungguh Engkau
telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku
bersorak-sorai.
Sesungguhnya kalau kita
mempersembahkan lemak kepada Tuhan, lewat bibir yang bersorak-sorai dan mulut
memuji-muji Tuhan; memperoleh pertolongan dari Tuhan, bagaikan berada di bawah
naungan sayap Tuhan = berada dalam tudung perlindungan Tuhan.
-
Mazmur 63: 9
(63:9) Jiwaku melekat
kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.
Kalau kita mempersembahkan lemak
kepada Tuhan, lewat bibir yang bersorak-sorai dan mulut memuji-muji
Tuhan; tangan Tuhan menopang saya dan saudara.
Di tangan kanan Tuhan, ada umur
panjang, itulah yang menopang kehidupan saya dan saudara.
Oleh sebab itu biarlah kita menjauhkan
diri dari kenajisan = tidak menjamah kenajisan.
2 Korintus 6: 14-17
(6:14) Janganlah kamu merupakan
pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab
persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan?
Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
(6:15) Persamaan apakah yang
terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya
dengan orang-orang tak percaya?
(6:16) Apakah hubungan bait
Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut
firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan
mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan
menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
(6:17) Sebab
itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah
dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa
yang najis, maka Aku akan menerima kamu.
Firman Tuhan; “Jangan
menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu”.
Berarti; tidak menjamah apa yang najis, dengan
demikian, Tuhan akan menerima kita, sebagai anak-anak Tuhan.
Anak-anak Tuhan berarti anak-anak perjanjian,
yaitu mereka menerima janji Allah, seperti Ishak menerima janji-janji Allah;
janji di masa sekarang dan janji di masa yang akan datang, itulah Yerusalem
Baru.
Kembali kita fokus memperhatikan; JANGAN
MENJAMAH APA YANG NAJIS.
Ini harus kita perhatikan, teristimewa bagi
imam-imam yang telah dipercaya melayani Tuhan.
Barangkali kita memiliki kekurangan / kelemahan
dalam hal yang lain, tetapi jangan sampai menjamah apa yang najis, sebab itu =
menghujat Allah.
Jangan menjamah apa yang najis
berarti terlepas dari 5 hal, yaitu;
1. Kedurhakaan
Kedurhakaan bertolak belakang
dengan kebenaran. Berarti, kedurhakaan tidak sama dengan kebenaran.
Yudas 1: 11
(1:11) Celakalah mereka, karena
mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah,
menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena
kedurhakaan seperti Korah.
Binasa seperti kedurhakaan
Korah, berarti; Korah mati karena kedurhakaan.
Mari kita lihat kisahnya dalam
kitab Bilangan 16.
Bilangan 16: 1-3
(16:1) Korah bin Yizhar bin
Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet,
ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang
(16:2) untuk memberontak
melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin
umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang
kenamaan.
(16:3) Maka mereka berkumpul
mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: "Sekarang
cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di
tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah
TUHAN?"
Korah memberontak melawan Musa;
ia tidak menerima Musa, sebagai pemimpin atas Israel = tidak menerima otoritas
dari Allah. Inilah yang disebut kedurhakaan.
Barangkali saja mulut kita tidak
memberontak, tetapi ada kekerasan hati dan tidak peduli dengan otoritas kepercayaan
Tuhan, ini disebut mendurhaka, sama seperti Korah, Datan, Abiram, beserta 250
pemimpin-pemimpin atas umat Israel yang dipilih berdasar rapat, mereka semua
memberontak, tidak menerima Musa sebagai pemimpin atas Israel.
Bilangan 16: 29-33
(16:29) jika orang-orang ini
nanti mati seperti matinya setiap manusia, dan mereka mengalami yang dialami
setiap manusia, maka aku tidak diutus TUHAN.
(16:30) Tetapi, jika TUHAN akan
menjadikan sesuatu yang belum pernah terjadi, dan tanah mengangakan mulutnya
dan menelan mereka beserta segala kepunyaan mereka, sehingga mereka
hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan tahu, bahwa
orang-orang ini telah menista TUHAN."
(16:31) Baru saja ia selesai
mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka,
(16:32) dan bumi membuka
mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang
ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.
(16:33) Demikianlah mereka
dengan semua orang yang ada pada mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati;
dan bumi menutupi mereka, sehingga mereka binasa dari tengah-tengah jemaah itu.
Korah, Datan, Abiram, beserta
250 pemimpin-pemimpin atas umat Israel; mati binasa dengan tidak wajar, karena
mereka mati / turun hidup-hidup, ditelan oleh bumi.
Ciri-ciri pendurhaka.
2 Tesalonika 2: 7-10
(2:7) Karena secara rahasia
kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau
yang menahannya itu telah disingkirkan,
(2:8) pada waktu itulah si
pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya
dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.
(2:9) Kedatangan si
pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa
perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat
palsu,
(2:10) dengan rupa-rupa
tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka
tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
Si pendurhaka itu adalah
pekerjaan iblis, kedatangannya disertai dengan;
-
Rupa-rupa perbuatan ajaib.
-
Tanda-tanda.
-
Mujizat-mujizat palsu
-
Rupa-rupa tipu daya jahat.
Semua ini berlaku terhadap
mereka yang tidak menerima dan tidak mengasihi kebenaran yang dapat
menyelamatkan jiwa.
Itu sebabnya tadi saya katakan,
bahwa kedurhakaan bertolak belakang dengan kebenaran.
Jangan menjamah apa yang najis
berarti terlepas dari 5 hal, yaitu;
2. Gelap
Gelap bertolak belakang dengan
terang, sebab gelap tidak dapat bersatu dengan terang.
1 Yohanes 2: 11
(2:11) Tetapi barangsiapa
membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam
kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu
telah membutakan matanya.
Jika seseorang berada dalam
kegelapan, ia tidak tahu kemana ia pergi = tidak dapat berbuat baik, tidak
dapat berbuat benar, tidak dapat melakukan perbuatan yang berkenan di hadapan
Tuhan.
Tinggal di dalam gelap berarti;
berada dalam gelapnya dosa = menyembunyikan dosa = tidak mau mengakui dosa-dosa
yang dia perbuat.
Itu sebabnya tadi saya katakan;
gelap bertolak belakang dengan terang.
Efesus 5: 3-8
(5:3) Tetapi percabulan dan rupa-rupa
kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di
antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.
(5:4) Demikian juga perkataan
yang kotor, yang kosong atau yang sembrono --
karena hal-hal ini tidak pantas -- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.
(5:5) Karena ingatlah ini
baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang
serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di
dalam Kerajaan Kristus dan Allah.
(5:6) Janganlah kamu disesatkan
orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan
murka Allah atas orang-orang durhaka.
(5:7) Sebab itu janganlah kamu
berkawan dengan mereka.
(5:8) Memang dahulu kamu adalah
kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu
hiduplah sebagai anak-anak terang,
Perbuatan-perbuatan gelap,
yaitu;
DOSA /
KEGELAPAN
|
DOSA /
GELAP DALAM PERKATAAN
|
MENJADI ORANG GELAP / BERADA DALAM GELAP
|
·
Percabulan
|
·
Perkataan yang kotor
|
·
Orang sundal
|
·
Rupa-rupa kecemaran
|
·
Perkataan yang kosong
|
·
Orang cemar
|
·
Keserakahan
|
·
Perkataan yang sembrono
|
·
Orang serakah
|
= penyembah berhala
|
Dampak negatif tinggal dalam
kegelapan:
Efesus 4: 18
(4:18) dan pengertiannya yang
gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang
ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.
(4:19) Perasaan mereka
telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan
mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
Dampak negatifnya;
a. pengertiannya yang gelap = tinggal dalam gelapnya dosa.
b. jauh dari persekutuan dengan
Allah
Yang disebabkan oleh;
-
Kebodohan yang ada di dalam mereka.
= tidak memperoleh pengertian
dari kebenaran Firman Tuhan.
-
Kedegilan hati mereka.
= tidak hidup di dalam pimpinan Roh Kudus.
-
Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri
kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
= tidak memiliki kasih Allah.
Jangan menjamah apa yang najis
berarti terlepas dari 5 hal, yaitu;
3. Belial
Belial -> iblis. Di dalam
Perjanjian Baru, hanya terdapat satu kali perkataan / tulisan; ‘belial’.
Iblis setan bertolak belakang
dengan Kristus, sedangkan Kristus; Dialah yang diurapi oleh Roh-El Kudus.
Tetapi dalam bahasa Ibrani,
dalam Perjanjian Lama, ‘belial’ disamakan dengan dursila.
1 Samuel 2: 12
(2:12) Adapun anak-anak lelaki
Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan
TUHAN,
Anak-anak imam Eli, Hofni dan
Pinehas adalah orang-orang dursila.
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, dursila adalah perilaku yang buruk dan jahat.
Orang yang berperilaku buruk dan
jahat, tidak akan mengindahkan Tuhan.
Pekerjaan iblis setan bertolak
belakang dengan pekerjaan Kristus, itu sebabnya Hofni dan Pinehas tidak
menghargai korban sembelihan yang dipersembahkan oleh umat Israel kepada Tuhan
dan tidak menghargai lemak-lemaknya.
Jangan menjamah apa yang najis
berarti terlepas dari 5 hal, yaitu;
4. Orang yang tak
percaya
Orang tak percaya bertolak
belakang dengan orang-orang percaya.
Orang tak
percaya dibagi menjadi 2 golongan;
Golongan pertama: adalah orang-orang yang menyalibkan Yesus.
-
Imam-imam = melayani tetapi
menyalibkan Yesus Kristus.
-
Ahli-ahli Taurat = menguasai
hukum taurat, tetapi tidak menjadi pelaku firman Tuhan.
-
Tua-tua = kehidupan yang
dituakan, tetapi tidak menjadi contoh teladan.
Kesimpulannya;
menyalibkan Yesus berarti tidak percaya
kepada Yesus Kristus, sebagai Raja di atas segala raja.
Golongan kedua: adalah ragi.
-
Farisi = kemunafikan = di luar
dan di dalam berbeda / tidak sama.
-
Herodes = pembunuh = membenci =
tidak memiliki kasih.
-
Saduki = tidak percaya
kebangkitan Yesus Kristus = mempertahankan hidup yang lama.
Kesimpulannya;
jika dikuasai oleh ragi Herodes, Farisi dan Saduki, berarti tidak percaya kepada Yesus Kristus, adalah Anak
Allah yang diutus oleh Bapa.
BANDINGKAN
DENGAN MEREKA YANG PERCAYA.
Roma 10: 9-11
(10:9) Sebab jika kamu
mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam
hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,
maka kamu akan diselamatkan.
(10:10) Karena dengan hati
orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan
diselamatkan.
(10:11) Karena Kitab Suci
berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan
dipermalukan."
Kalau hati percaya bahwa
Allah telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, maka ia diselamatkan.
Percaya bahwa Allah telah
membangkitkan Yesus dari antara orang mati = satu dalam kebangkitan Kristus =
bersuasanakan kebangkitan, artinya; hidup dalam hidup yang baru, yang lama
sudah berlalu.
Tetapi sebaliknya, orang yang
tidak percaya, tentu tidak akan bersuasanakan kebangkitan = mempertahankan
hidup yang lama.
Hati yang percaya, ada kaitannya
dengan mulut mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan.
Tetapi kalau hati tidak percaya,
maka mulut tidak akan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan, seperti sekte saksi
Yehova.
Jangan menjamah apa yang najis
berarti terlepas dari 5 hal, yaitu;
5. Berhala
Berhala artinya; segala sesuatu
yang melebihi dari pada Tuhan.
Berhala bertolak belakang dengan
Bait Allah.
Mari kita lihat berhala.
Mazmur 135: 15-18
(135:15) Berhala bangsa-bangsa
adalah perak dan emas, buatan tangan manusia,
(135:16) mempunyai
mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi
tidak dapat melihat,
(135:17) mempunyai
telinga, tetapi tidak dapat mendengar, juga nafas tidak ada dalam
mulut mereka.
(135:18) Seperti itulah jadinya
orang-orang yang membuatnya, semua orang yang percaya kepadanya.
Kalau mempertuhankan emas dan
perak, maka yang terjadi;
-
Mulut tidak dapat berkata-kata / bisu.
= tidak dapat mengucapkan
kata-kata yang baik dan benar.
= tidak dapat memuji, memuliakan
Tuhan.
-
Mata tidak dapat melihat / buta.
= tinggal di dalam kegelapan
dosa.
-
Telinga tidak dapat mendengar / tuli.
= tidak suka mendengarkan suara
Tuhan, yaitu firman Tuhan.
-
Tidak ada nafas hidup.
= tidak hidup di dalam doa
penyembahan.
Kesimpulannya.
Mengalami kematian rohani
= seluruh anggota tubuh tidak dapat dipergunakan untuk melayani Tuhan.
Emas dan perak adalah barang
yang fana, ia tidak akan dapat menyelamatkan jiwa manusia.
Kalaupun kita diberkati oleh
Tuhan, memiliki harta yang banyak, yaitu emas dan perak, itu adalah kemurahan
Tuhan, tetapi harta adalah barang yang fana, tidak dapat menyelamatkan jiwa.
Yakobus 5: 3
(5:3) Emas dan perakmu
sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan
memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang
sedang berakhir.
Emas dan perakmu sudah berkarat, artinya; emas dan perak tidak dapat menyelamatkan jiwa.
Saudaraku, setahu saya, secara
pengertian, benda-benda logam seperti emas dan perak tidak akan berkarat,
tetapi disini kita perhatikan, emas dan perak ternyata berkarat.
Kalau kita kaitkan dengan pola
terang Tabernakel, benda-benda logam tersebut ada di dalamnya.
- Emas terdapat di dalam Ruangan suci dan Ruangan Maha Suci -> hidup dalam kesucian
dan diurapi Roh-El Kudus, sehingga tidak terdapat lagi sifat tabiat daging itu
sendiri.
Semua benda-benda di dalam
Ruangan suci sampai Ruangan Maha Suci; disalut oleh emas murni, disalut dengan sifat
tabiat Ilahi, sehingga sifat tabiat daging dari manusia tidak terlihat lagi.
-
Perak -> ketebusan, oleh darah Anak Domba.
Berarti, kalau mempertuhankan emas
dan perak / hidup dalam penyembahan berhala, inilah yang
disebut berkarat, karena tidak disalut dengan sifat tabiat Illahi.
Berkarat = tidak bertahan =
berubah wujud atau tidak setia = binasa.
1 Petrus 1: 18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa
kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek
moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak
atau emas,
(1:19) melainkan dengan darah
yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah
anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Memang benar, ternyata emas dan
perak bisa berkarat, sebab emas dan perak adalah barang yang fana.
Tuhan telah menebus dosa kita, dari
cara hidup yang sia-sia, bukan dengan perak atau emas, melainkan dengan darah
yang mahal, yaitu darah Kristus, yang tak bernoda dan tak bercacat, sehingga
Bait Allah itu menjadi berharga, karena ditebus dengan barang yang mahal, bukan
dengan emas dan perak yang membuat kita menjadi berkarat / murahan.
Ibadah pelayanan malam hari ini,
seharga dengan darah yang mahal = seharga dengan korban Kristus. Setiap kali
kita beribadah, darah Krsitus telah menetes bagi kita sekalian.
Oleh sebab itu, saya katakan
tadi, tidak ada kaitannya berhala dengan Bait Allah.
Jalan keluarnya.
Dikaitkan dengan pribadi Samuel, karena Samuel
berada di antara keluarga imam Eli dan berada di dalam Tabernakel.
1 Samuel 3: 19
(3:19) Dan Samuel makin
besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada
satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur.
a. Samuel semakin
besar
Berarti; semakin dewasa rohani.
Dewasa rohani, artinya;
-
selalu memikirkan perkara-perkara di atas, bukan yang di
bawah.
-
memandang perkara-perkara yang lahiriah menjadi tidak berarti,
sebab jauh lebih berarti memandang keselamatan yang diberikan oleh Tuhan bagi
kita semua.
Kemudian saudaraku, kalau
semakin bertambah besar, maka akan;
-
Semakin berakar di dalam Tuhan.
= semakin kuat / kokoh =
memiliki iman yang teguh, tidak mudah digoyahkan apapun.
-
Menghasilkan buah yang manis.
Filipi 4: 8
(4:8) Jadi akhirnya,
saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua
yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua
yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut
dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Ini adalah buah yang manis,
yang dinikmati oleh Tuhan dan sesama;
Dinikmati oleh Tuhan
|
Dinikmati oleh sesama
|
-
Semua yang benar
|
-
Semua yang manis
|
-
Semua yang mulia
|
-
Semua yang sedap didengar
|
-
Semua yang adil
|
-
Semua yang disebut kebajikan
|
-
Semua yang suci
|
-
Semua yang patut dipuji
|
Itulah pribadi Samuel di hadapan
Tuhan.
b. Tuhan menyertai
dia.
= Allah menyertai = Imanuel.
Penyertaan Tuhan berlaku bagi
anak-anak Tuhan, yaitu bagi mereka yang setia melayani Tuhan, dimulai dari
kerohanian yang kanak-kanak, kerohanian yang masih muda,
kerohanian yang bertambah besar, seperti Samuel. Tetapi tidak hanya
sampai disitu, penyertaan Tuhan; kekal sampai selama-lamannya.
Matius 1: 23
(1:23) "Sesungguhnya, anak
dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan
menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah
menyertai kita.
Imanuel artinya; Allah menyertai
kita, kekal sampai selama-lamanya.
Matius 1: 21
(1:21) Ia akan melahirkan anak
laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Penyertaan Tuhan itu sifatnya
tidak sementara, tetapi sampai kepada keselamatan jiwa.
Tempat yang kekal bagi orang yang diselamatkan itulah kerajaan sorga.
c. Tidak
satupun dari firman Tuhan dibiarkan gugur.
Barangkali kita dapat melakukan
bagian-bagian tertentu dari firman Tuhan, tetapi dalam hal yang lain ada firman
Tuhan yang terlewatkan, dan itu juga terjadi dalam kehidupan saya, artinya; saya
masih jauh dari sempurna.
Tetapi kalau kita perhatikan
disini, tidak satupun dari firman Tuhan itu dibiarkan gugur oleh Samuel.
Sungguh luar biasa, bukan?!
Kalau kita perhatikan dalam
Perjanjian Baru (Matius 23), ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi memberikan sepersepuluh dari segala penghasilannya, tetapi yang terpenting dari
hukum taurat, diabaikan, yaitu keadilan, belas kasih dan kesetiaan, berarti;
banyak firman Tuhan yang dibiarkan gugur / terlewatkan begitu saja, tetapi
tidak dengan Samuel; tidak satupun firman Tuhan ia biarkan gugur, yang satu
dilakukan, yang lain jangan diabaikan.
Lukas 22: 32
(22:31) Simon, Simon, lihat,
Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,
(22:32) tetapi Aku telah berdoa
untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau
engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
Kalau Firman Tuhan tidak satupun
terlewatkan / tidak gugur, disitulah terjadi keinsafan-keinsafan = menyadari
diri sebagai orang yang paling berdosa.
Sama halnya dengan Simon Petrus,
memperoleh kemurahan Tuhan, sebab Imam Besar yang Agung dan mulia telah
melakukan pendamaian dan berdoa supaya imannya tidak gugur.
Berarti, Samuel yang sudah besar
ini menyadari betul kehidupannya di hadapan Tuhan, sehingga ia semakin dikenal
dan kuasa Tuhan bertambah-tambah atas hidupnya.
Biarlah kehidupan kita ini
selalu insaf; menyadari diri sebagai orang yang berdosa.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA
GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman;
Gembala
Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment