IBADAH DOA
PENYEMBAHAN, 29 MEI 2012
Tema: HAL
BERDOA
(seri
6)
Shalom.
Selamat malam,
salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Tuhan
berkemurahan bagi kita, sehingga lewat kemurahan-Nya kita boleh beribadah dalam
Ibadah Doa Penyembahan.
Kembali
kita memeriksa Matius 6: 5-13.
Malam hari ini, kita fokus
memperhatikan dari ayat 5-6.
(6:5) "Dan
apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka
mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada
tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
(6:6)
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke
dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang
melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Berdoa itu
penting bahkan berdoa itu adalah suatu keharusan, sebab doa adalah nafas hidup.
Berarti, kalau
tidak berdoa = tidak ada nafas hidup = mati = binasa.
Sebab dalam Wahyu
11: 1, dikatakan “ukurlah Bait Suci Allah
dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya”, artinya; yang diukur
adalah yang hidup dalam doa penyembahan.
Mezbah -> doa
penyembahan.
Tetapi perlu kita
perhatikan syarat untuk berdoa adalah; “masuklah ke dalam kamar dan tutuplah
pintu”.
Berarti, ketika
berdoa; tidak dilihat oleh orang lain =
tersembunyi.
Ulangan 29: 29
(29:29) Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi
hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya,
supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."
Syarat mutlak untuk berdoa adalah;
masuk ke dalam kamar dan tutuplah pintu, supaya tidak dilihat oleh orang lain =
tersembunyi, sebab hal-hal yang
tersembunyi adalah bagi Tuhan, Allah kita, sedangkan hal-hal yang
dinyatakan ialah bagi kita turun temurun untuk selama-lamanya, supaya kita
melakukan segala perkataan / hukum Allah, dengan demikian kita disebut
pelaku-pelaku firman Tuhan.
Itu sebabnya dalam Matius 6, terdapat 5 perikop / judul;
- 3
diantaranya, yaitu;
1. Hal memberi
sedekah
2. Hal berdoa
3. Hal berpuasa
Semua itu memberi
dengan cara tersembunyi, karena sifatnya adalah dipersembahkan kepada Tuhan.
- sedangkan 2
perikop / judul yang lain;
1. Hal
mengumpulkan harta
2. Hal
kekuatiran
2 hal ini tidak perlu dilakukan
dengan cara tersembunyi, sebab sifatnya untuk diri sendiri.
Hal-hal
tersembunyi ialah untuk Tuhan, dan ini juga dilakukan / dikerjakan oleh Yesus
Kristus.
Matius 14: 22-23
(14:22)
Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan
mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.
(14:23)
Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus
naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia
sendirian di situ.
Yesus naik ke bukit dan berdoa
sendirian = berdoa dengan cara tersembunyi.
Yesus berdoa dengan cara
tersembunyi;
- Setelah memberi makan 5000
orang, dengan 5 ketul roti dan 2 ikan.
- Sebelum Yesus berjalan di
atas air.
Sekarang
pertanyaannya:
PERTANYAAN PERTAMA; MENGAPA YESUS
BERDOA SENDIRIAN SETELAH MEMBERI MAKAN 5000 ORANG ?
Kita lihat jawabannya di dalam injil
Yohanes 6.
Yohanes 6: 9-11, 13-15
(6:9)
"Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan;
tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
(6:10)
Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu
banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki
banyaknya.
(6:11)
Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada
mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu,
sebanyak yang mereka kehendaki.
(6:13)
Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan
potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
(6:14)
Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata:
"Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia."
(6:15)
Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia
menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
Yesus berdoa sendirian di tempat yang
tersembunyi karena; orang-orang hendak
menjadikan Dia sebagai raja, secara paksa.
Menjadikan raja dengan paksa berarti;
Yesus menjadi raja atas kehendak manusia = keinginan daging = pilihan manusia.
Saudaraku, ini adalah sesuatu yang
tidak benar dan tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Kalau kita melihat kisah Saul; ia diangkat
menjadi raja, itu bukan karena pilihan Allah tetapi karena Israel yang
berkeinginan. Karena melihat keinginan dari pada umat Israel, maka Tuhan meluluskan
permohonan mereka, sehingga Saul pun menjadi raja atas Israel dengan cara
undian (1 Samuel 10).
Tetapi akhirnya, apa yang terjadi
ketika Saul menjadi raja atas keinginan sendiri?
1. Saul tidak menghargai korban Kristus (1
Samuel 13: 9-13).
Dengan berani, Saul mempersembahkan
korban bakaran dan korban keselamatan kepada Tuhan karena dia tidak sabar menantikan
kedatangan Samuel = Saul tidak taat.
2. Saul tidak dengar-dengaran (1 Samuel 15:
20-21).
Seharusnya Saul
menumpas habis seluruh orang Amalek, mulai dari rajanya sampai pada binatang
yang kurus dan tambun, tetapi Saul;
- Membiarkan Agag,
raja orang Amalek, hidup.
- Tidak
menumpas habis kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik.
Dengan demikian, Saul
tidak mendengarkan suara Tuhan dan tidak mengikuti jalan yang telah disuruh
Tuhan.
Inilah akibat kalau mengangkat raja
atas keinginan sendiri = mengangkat raja dengan paksa.
Mengapa
orang-orang banyak tadi memaksa Yesus untuk menjadi raja ??
Yohanes 6: 14
(6:14)
Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang
telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar Nabi yang
akan datang ke dalam dunia."
Orang banyak hanya melihat yang diperbuat oleh Yesus dari sisi
/ dari hal yang lahiriah, yaitu
melihat mujizat yang telah dilakukan-Nya, seharusnya orang banyak melihat dari
sisi rohani / nilai rohaninya.
5 roti dan 2 ikan tadi, cukup untuk
5000 orang laki-laki, belum terhitung perempuan dan anak-anak. Kemudian setelah
orang banyak diberi makan sampai kenyang, lalu dikumpulkanlah sisanya; semuanya
12 bakul.
Kejadian ini, seharusnya dinilai dari
sisi rohani, tetapi orang banyak itu melihat dari sisi lahiriah saja.
Demikian juga kalau kita beribadah
melayani Tuhan namun hanya melihat mujizat saja, itu = pandangan lahiriah yang berasal dari manusia lahiriah.
KALAU
IBADAH PELAYANAN HANYA DILIHAT DARI PANDANGAN LAHIRIAH / MUJIZAT-MUJIZAT SAJA,
INI SANGAT MERUGIKAN ANAK-ANAK TUHAN.
Wahyu 13: 1-5
(13:1)
Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan
berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada
kepalanya tertulis nama-nama hujat.
(13:2)
Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki
beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya
kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
(13:3)
Maka tampaklah kepadaku satu dari
kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
(13:4)
Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang
itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang
sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
(13:5)
Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat;
kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan
lamanya.
Binatang
yang keluar dari dalam laut itu adalah antikris. Satu dari 7 kepala
binatang itu terluka, lalu sembuh, dan melihat mujizat ini, banyak orang
mengikutinya.
Saudaraku, kalau ibadah pelayanan
hanya melihat dan hanya mengharapkan mujizat-mujizat, tanpa mengalami keubahan
hidup, tidak tertutup kemungkinan orang Kristen menjadi bagian dari ANTIKRIS; dimana antikris menjadi raja dan
berkuasa selama 3,5 tahun / 42 bulan.
Inilah pemaksaan yang dilakukan oleh
antikris, supaya antikris menjadi raja atas mereka, yaitu mereka yang beribadah
melayani hanya mengharapkan mujizat-mujizat.
Kalau hanya melihat mujizat-mujizat
dalam ibadah pelayanan, persis seperti mereka yang menjadi pengikut-pengikut
antikris, karena mata hanya selalu tertuju pada mujizat-mujizat semata.
Ini adalah pandangan yang salah dari
antara 5000 orang yang sudah diberi makan sampai kenyang.
Kalau hanya mengharapkan dan melihat
mujizat-mujizat saja, itu bisa terjadi tanpa perlu beribadah melayani Tuhan,
seperti apa yang dilakukan oleh;
- Pesulap-pesulap
di dunia; mereka bisa melakukan apa yang tidak ada menjadi ada, tanpa ibadah.
- Yanes dan
Yambres; merubah tongkat menjadi ular, seperti yang dilakukan Musa.
Dapat melakukan
mujizat-mujizat tetapi tidak mengalami keubahan hidup, semuanya itu tidak
berarti di hadapan Tuhan.
Akibat mengangkat raja secara paksa:
1 Samuel 8: 6-7
(8:6)
Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk
memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel
kepada TUHAN.
(8:7)
TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam
segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka
tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak,
supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.
Meminta seorang raja bagi umat Israel
berarti menolak Allah sebagai Raja atas mereka = Allah tidak bertakhta = tanpa kebenaran
Allah.
Yohanes 18: 36-38
(18:36)
Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari
dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan
kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."
(18:37)
Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus:
"Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk
itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku
memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap
orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."
(18:38)
Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?"
Yesus disalibkan, berarti; menolak
Yesus sebagai Raja = menolak kebenaran.
Yesus adalah Raja, untuk itulah Ia
lahir dan untuk itulah Ia datang ke dalam dunia; untuk memberi kesaksian
tentang kebenaran. Setiap orang yang berasal dari kebenaran; mendengarkan
perkataan-Nya.
Jalan keluarnya:
Tetapi yang benar saudaraku; MELIHAT PERBUATAN YESUS, DILIHAT / DINILAI DARI
SISI ROHANINYA.
Yohanes 6: 9, 11, 13
(6:9)
"Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima
roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak
ini?"
(6:11)
Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada
mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu,
sebanyak yang mereka kehendaki.
(6:13)
Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan
dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
Seharusnya apa yang diperbuat oleh
Yesus, harus dilihat, dinilai, dipandang dari sisi rohani.
Mari
kita perhatikan; pandangan rohani tentang 5 roti dan 2 ikan.
Keterangan: “5 ROTI”
5 roti -> 5 luka utama Yesus.
- Yohanes 19:
28
(19:28) Sesudah itu, karena Yesus tahu,
bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada
tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku haus!"
(19:29) Di situ ada suatu bekas penuh
anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam
anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
(19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam
itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai."
Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Yesus telah mati di
atas kayu salib dengan 4 luka, yaitu; 2
tangan dan 2 kaki yang terpaku.
Sebetulnya dengan 4
luka ini, cukup untuk menyelamatkan bangsa Israel, tetapi ternyata tidak cukup
hanya dengan 4 luka, ada satu luka lagi.
- Yohanes 19:
33-34
(19:33) tetapi ketika mereka sampai kepada
Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
(19:34) tetapi seorang dari antara prajurit
itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan
segera mengalir keluar darah dan air.
Luka utama yang
kelima; lambung Yesus ditombak.
Satu luka ini untuk
menyelamatkan bangsa kafir.
Itulah 5 luka utama Yesus di atas
kayu salib.
5
luka utama = daging Yesus adalah roti yang dipecah-pecahkan, yaitu ROTI TANPA
RAGI, TANPA DOSA KEJAHATAN.
Lukas 23: 4
(23:4)
Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu: "Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada orang
ini."
Tidak didapati kesalahan di dalam
diri Yesus = roti tanpa ragi.
Matius 27: 23
(27:23)
Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang
telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Ia
harus disalibkan!"
Yesus disalibkan walau tanpa dosa
kejahatan = roti tanpa ragi.
1 Korintus 5: 7
(5:7)
Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu
memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu
Kristus.
(5:8)
Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula
dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian
dan kebenaran.
Roti tanpa ragi yaitu;
- Kemurnian
Murni berarti tidak
dicampur / tercemari dosa, sama seperti perawan suci.
- Kebenaran
Hidup benar sesuai
dengan firman Tuhan = kebenaran yang sejati.
Kesimpulannya:
Terwujudnya PEMECAHAN 5 ROTI, lewat KEMATIAN YESUS KRISTUS DI ATAS KAYU SALIB.
Mari
kita perhatikan; pandangan rohani tentang 5 roti dan 2 ikan.
Keterangan: “2 IKAN”
Mari kita lihat 2 ikan.
Yohanes 19: 34
(19:34)
tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya
dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
2 ikan -> darah dan air yang
mengalir keluar dari lambung Yesus.
- Darah
Dikaitkan dengan
pola terang Tabernakel terkena pada Mezbah
Korban Bakaran -> pertobatan.
Bertobat artinya;
berhenti berbuat dosa, kembali kepada Allah dan jangan berbuat lagi.
Berarti, tanda darah
adalah tanda pertobatan, sebab orang yang bertobat dibutuhkan pengorbanan /
tanda darah.
Biarlah pertobatan
itu, terus menerus berlangsung setiap hari di dalam kehidupan saya dan saudara,
dalam segala sesuatu.
- Air
Dikaitkan dengan pola
terang Tabernakel terkena pada Bejana
Pembasuhan / Kolam Pembasuhan -> baptisan air.
Baptisan air =
menyucikan / membersihkan hati nurani yang jahat dan membasuh
perbuatan-perbuatan yang sia-sia (Ibrani 10: 22 / Efesus 5: 26-27).
Sebagai manusia yang
hina, banyak perbuatan sia-sia yang sudah kita lakukan, oleh sebab itu, biarlah
kita dibasuh oleh air Firman Tuhan.
Prakteknya:
Mati dan bangkit bersama dengan Kristus Yesus = satu dalam kematian dan kebangkitan Kristus (Roma 6: 4).
·
Kuasa kematian Yesus; mengubur hidup lama.
·
Kuasa kebangkitan Yesus; hidup dalam hidup yang baru = ciptaan
baru di dalam Kristus Yesus.
Saudaraku, kalau kita melihat
perbuatan Yesus tadi “memberi makan 5000
orang dengan 5 roti dan 2 ikan”, maka yang nyata dalam kehidupan kita adalah;
- terjadi
pemecahan roti, lewat kematian Yesus di atas kayu salib.
= menikmati roti
tanpa ragi = tubuh / daging Yesus tanpa dosa, sehingga tubuh dosa kita hilang
kuasanya.
- terjadi
pertobatan, juga satu dalam kematian dan kebangkitan Yesus.
·
Pertobatan = tanda darah.
·
Kematian dan kebangkitan = baptisan Kristus.
Hasil jika melihat / menilai perbuatan
Yesus dari sisi rohani:
Yohanes 19: 19
(19:19)
Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya:
"Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi."
Hasilnya; “Yesus, orang Nazaret, Raja orang
Yahudi”, sesuai dengan tulisan di atas kayu salib.
Perhatikan tulisannya; “Yesus,
orang Nazaret, Raja orang Yahudi”. Bukankah Yesus lahir di Betlehem
Efrata? Bukankah Yesus keturunan dari raja Daud? Artinya disini adalah; sekalipun
kita adalah orang hina tetapi mau melihat perbuatan Yesus dari sisi rohani,
Tuhan akan mengangkat kita menjadi raja = imamat yang rajani (Wahyu 1: 6).
Disinilah saya katakan bahwa mujizat itu terjadi karena perbuatan Yesus dinilai dari sisi rohani.
Kalau kita melihat perbuatan Yesus
dari sisi rohani, maka Tuhan akan mengangkat kita menjadi raja, sekalipun kita
berasal dari manusia hina karena dosa. Berarti, bukan dunia, bukan manusia,
bukan keinginan dan kemauan diri sendiri yang mengangkat kita menjadi raja = menjadi raja bukan secara paksa.
Kita patut bersyukur, Tuhan
senantiasa memberikan pengertian yang baru kepada kita sekalian.
Maukah saudara melihat / memandang
perbuatan Yesus; dimana Yesus memberi
makan 5000 orang laki-laki, dari sisi rohani? Berarti tidak lagi memandang
perbuatan Yesus dari sisi lahiriah saja, yaitu mujizat-mujizat yang
diperbuat-Nya.
Kalau kita melihat dari sisi rohani, maka
Tuhan akan mengangkat kita menjadi raja, sekalipun kita adalah manusia yang
hina, sebab kemuliaan itu tidak datang dari keinginan manusia tetapi datangnya
dari Tuhan, asal saja kita mau memandang perbuatan Yesus dari sisi rohani.
Mulai
malam ini sampai selama-lamanya, baik sidang jemaat di Serang dan Cilegon,
maupun anak-anak Tuhan yang terus mengikuti Buli-Buli Emas Berisi Manna, via
internet maupun media cetak / majalah, di dalam negeri maupun di luar negeri,
di lima benua, di tiap-tiap negara, biarlah kita semua menjadi satu roh, satu
pengajaran, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang senantiasa
meneguhkan hati kita, sehingga mantap dan tidak ragu-ragu dalam satu kandang,
satu gembala; tidak liar.
Sesungguhnya saya ingin melanjutkan
pertanyaan yang kedua, tetapi firman malam hari ini, cukup sampai disini.
Jika Tuhan ijinkan, kita akan
lanjutkan pertanyaan kedua, yaitu “MENGAPA YESUS BERDOA SENDIRIAN = BERDOA
TERSEMBUNYI, SEBELUM BERJALAN DI ATAS AIR?”, di minggu yang akan datang. Biarlah kiranya Tuhan
memberkati kita, sebagaimana Tuhan memberkati kita pada malam hari ini. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman;
Gembala
Sidang: Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment