IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 22 JUNI 2012
Shalom
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh
karena kasih-Nya kita boleh berada / tinggal di dalam kasih Tuhan, sehingga
dengan demikian kita dapat menyukakan hati Tuhan dan boleh mengerjakan
pekerjaan Tuhan di dalam rumah Tuhan.
Oleh
karena kemurahan Tuhan, kita boleh berada dalam kitab Maleakhi 2: 1
Itu
artinya kita sudah meninggalkan Maleakhi 1: 1-14. Semua itu tentu karena
kemurahan Tuhan, dan kita cukup diberkati Tuhan oleh karena pembukaan rahasia
firman Tuhan, selama ± 1,5 tahun.
Saya
merindukan firman ini tidak berlalu begitu saja, supaya ibadah pelayanan
kitapun tidak menjadi sia-sia di hadapan Tuhan.
Kita
mengawali Maleakhi 2: 1, biarlah kita semua mendapat berkat yang besar dari
Tuhan, sebagai kasih Allah kepada kita semua, pribadi lepas pribadi.
Maleakhi
2: 1
(2:1)
Maka sekarang, kepada kamulah
tertuju perintah ini, hai para imam!
Perintah
Allah, yaitu firman Allah, ditujukan kepada para imam yang melayani Tuhan di
dalam Tabernakel.
Keluaran
19: 5-6
(19:5)
Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang
pada perjanjian-Ku, maka kamu
akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab
Akulah yang empunya seluruh bumi.
(19:6)
Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya
firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Kalau
memperhatikan / mendengarkan firman Tuhan yang ditujukan kepada kita malam hari
ini, saya dan saudara menjadi harta kesayangan Tuhan, sesuai janji firman Tuhan.
- Yesus,
Anak Allah, senantiasa bermain-main di hadapan Allah, karena Dia menjadi
kesenangan, menjadi harta kesayangan bagi Allah Bapa, ketika langit dan bumi
diciptakan (Amsal 8: 30-31).
Biarlah kita semua menjadi kesenangan dari
Allah, kita senantiasa bermain-main di hadapan Allah; beribadah melayani Tuhan,
dalam segenap rumah Tuhan.
- Menjadi
harta kesayangan bagi Tuhan dari antara segala bangsa = bangsa yang terpilih,
imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri (1 Petrus
2: 9)
Namun
kita kembali memperhatikan Maleakhi 2: 1-2.
(2:1)
Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!
(2:2)
Jika kamu tidak mendengarkan,
dan jika kamu tidak memberi
perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku
akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi
kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak
memperhatikan.
Para
imam yang melayani di Tabernakel, tidak memperhatikan firman Tuhan yang
ditujukan kepada mereka. Ini sangat disayangkan sekali.
Kita
bandingkan kisah orang Yahudi dengan kisah yang sama.
Kisah
Para Rasul 13: 44-46
(13:44)
Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk
mendengar firman Allah.
(13:45)
Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka
dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah
apa yang dikatakan oleh Paulus.
(13:46)
Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada
kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan
menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu
kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.
Firman
Allah pertama-tama ditujukan kepada orang-orang Yahudi, tetapi disini kita
perhatikan, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus, tidak
memperhatikan firman Tuhan yang disampaikan kepada mereka.
Yang
menyebabkan orang-orang Yahudi membantah firman Tuhan yang disampaikan oleh
Paulus adalah karena penuh
dengan iri hati.
Iri
hati ini membuat seseorang menjadi tidak benar di hadapan Tuhan. Iri hati ini
sangat berbahaya sekali.
Keadaan orang Yahudi saat iri hati.
Kisah
Para Rasul 13: 45
(13:45)
Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka
dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa
yang dikatakan oleh Paulus.
Keadaan
seseorang jika dikuasai roh iri hati; menjadi
penghujat.
Mari
kita lihat penghujat.
HUJAT
YANG PERTAMA
Wahyu
13: 1
(13:1)
Lalu aku melihat seekor
binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di
atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama
hujat.
Seekor
binatang yang keluar dari dalam laut -> antikris.
Binatang
yang keluar dari dalam laut ini, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas
tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada
kepalanya tertulis nama-nama hujat.
Wahyu
13: 5-6
(13:5)
Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat;
kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
(13:6)
Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat
Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua
mereka yang diam di sorga.
Pada
mulut binatang itu penuh dengan kesombongan dan hujat.
Kalau
di mulut ada kesombongan dan hujat, berarti; mulut
tidak lagi dapat dipergunakan untuk memuji, memuliakan Tuhan.
Berarti,
kalau anak-anak Tuhan di mulutnya penuh kesombongan dan hujat, hati-hati! tidak
tertutup kemungkinan, kelak akan menjadi bagian dari antikris. Ini harus kita
perhatikan dengan segala kerendahan hati.
ADA
3 HAL YANG DIHUJAT;
A. Menghujat Allah = menghujat nama-Nya.
Nama-Nya ialah, Tuhan Yesus Kristus.
-
Tuhan = Allah Bapa, dengan sifat tabiat-Nya; kasih.
-
Yesus = Allah Anak, dengan sifat tabiat-Nya; hidup benar sesuai dengan firman
Tuhan.
-
Kristus = Allah Roh Kudus, dengan sifat tabiat-Nya; mengurapi berarti;
memimpin, menghibur, menguatkan = menopang.
Matius 1: 21, 23
(1:21) Ia akan
melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
(1:23)
"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak
laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel"
-- yang berarti: Allah
menyertai kita.
Tuhan Yesus Kristus, itulah Imanuel, yang
menyertai kita = kasih-Nya, firman-Nya dan Roh-Nya, itulah yang menyertai kita
semua.
Tetapi mereka yang dikuasai roh iri hati
menghujat nama-Nya.
B. Menghujat kemah kediaman-Nya.
Kemah kediaman-Nya = rumah Tuhan = Tabernakel
= kerajaan sorga.
1 Korintus 6: 17-20
(6:17) Tetapi siapa
yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.
(6:18) Jauhkanlah
dirimu dari percabulan!
Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang
yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.
(6:19) Atau tidak
tahukah kamu, bahwa tubuhmu
adalah bait Roh Kudus yang
diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu
bukan milik kamu sendiri?
(6:20) Sebab kamu
telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah
dengan tubuhmu!
Menghujat kemah kediaman Allah = satu tubuh
dengan perempuan cabul = berlaku cabul di hadapan Tuhan.
Malam hari ini, kalau saya dan saudara masih
berada dalam kenajisan = satu tubuh dengan perempuan cabul, jangan mengeraskan
hati, biarlah saya dan saudara mengakuinya di hadapan Tuhan, sebab kalau satu
tubuh dengan perempuan cabul, berarti; menghujat kemah kediaman Allah.
Tubuh = kemah kediaman Allah.
Kasih karunia Tuhan memenuhi kehidupan kita,
terlebih saya sendiri. Oleh karena kemurahan Tuhan, saya banyak mengakui
kesalahan saya di hadapan Tuhan.
C. Menghujat semua mereka yang diam di
sorga
Wahyu 4: 1-7
(4:1) Kemudian dari
pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah
pintu terbuka di sorga dan
suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi
sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang
harus terjadi sesudah ini.
(4:2) Segera aku
dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta
itu duduk Seorang.
(4:3) Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan
permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang
bagaikan zamrud rupanya.
(4:4) Dan sekeliling
takhta itu ada dua puluh empat
takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang
memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
(4:5) Dan dari takhta
itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan
takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan
kaca bagaikan kristal; di
tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan
mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
(4:7) Adapun makhluk yang pertama sama seperti
singa, dan makhluk yang
kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk
yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti
burung nasar yang sedang terbang.
Sesuai dengan penglihatan Rasul Yohanes di
pulau Patmos, mereka yang diam di sorga adalah;
1. Dia
yang duduk di takhta.
-> Yesus Kristus, Anak Domba Allah, Dialah
Raja di atas segala raja, Dialah kepala dari tiap-tiap gereja.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, Anak
Domba -> tutup peti
pendamaian / tutup dari peti perjanjian ->
pribadi Yesus Kristus, sebagai kepala dari tiap-tiap gereja.
2. Ada 24 takhta dan di takhta itu
duduk 24 tua-tua.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel,
terkena pada Meja Roti Sajian,
yang ada di dalam RUANGAN SUCI.
Arti rohaninya untuk kita sekarang adalah;
tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, disertai dengan perjamuan suci.
Tujuannya; untuk mendewasakan gereja Tuhan, bagaikan 24 tua-tua yang duduk di
takhta-takhta itu.
Kalau kita menjadi dewasa rohani, kita
menjadi tua-tua, menjadi contoh teladan dimanapun kita berada, baik lewat
perkataan, sikap, tingkah laku dan perbuatan.
3. 7 obor yang menyala-nyala di hadapan
takhta itu.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, 7
obor terkena pada Pelita Emas,
yang ada di dalam RUANGAN SUCI.
Arti rohaninya untuk kita sekarang adalah;
tekun dalam Ibadah Raya Minggu, disertai dengan kesaksian.
Kesaksian = hidup di dalam pimpinan Roh-El
Kudus.
Jadi, pelita yang menyala-nyala di
hadapan takhta itu, itulah ketujuh Roh Allah.
Jangan salah mengerti! Kesaksian itu bukan
berasal dari keinginan daging, tetapi oleh karena hidup dalam pimpinan kuat
kuasa Roh Kudus. semoga dapat dipahami dengan baik.
4. Di hadapan takhta itu ada lautan
kaca.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel,
lautan kaca terkena pada kolam
/ bejana pembasuhan, yang ada di HALAMAN.
Kolam / bejana pembasuhan -> baptisan air.
Baptisan air dalam Roma 6: 3-4, itulah
baptisan Kristus, berarti satu di dalam kematian Kristus.
Kalau kita satu dalam kematian Kristus,
otomatis kita satu dalam kebangkitan Kristus.
- Kuasa
kematian Kristus; mengubur hidup yang lama.
- Kuasa
kebangkitan Kristus; hidup dalam hidup yang baru.
Baptisan air disebut juga; dibasuh,
dibersihkan oleh air firman Tuhan, baik hati nurani yang jahat, baik juga
perbuatan yang sia-sia yang diwariskan dari nenek moyang.
Kita bersyukur kepada Tuhan, kita dapat
menerima itu semua, kita dapat memutuskan dosa nenek moyang. Tetapi kalau
seseorang dikuasai roh iri hati, tidak akan memperhatikan firman Tuhan, sebab
ia akan membantah, sehingga ia menjadi penghujat. Kalau menjadi penghujat
berarti menghujat semua yang berada di dalam kerajaan sorga, termasuk baptisan
air.
Mungkin saja secara jasmani kita mengalami
baptisan air, tetapi secara rohani, baptisan air tidak berlaku, sehingga ibadah
berlangsung secara lahiriah; mulut memuji Tuhan, tetapi hati jauh dari Tuhan.
5. Di tengah-tengah takhta itu dan di
sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di
sebelah belakang
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, 4
makhluk terkena pada 4 tiang
pada tirai / tabir Bait Suci.
4 tiang -> 4 pribadi yang sudah mengalami
perobekan daging, mereka diangkat hidup-hidup, dibawa masuk ke dalam kerajaan
sorga.
Adapun 4 pribadi tersebut ialah;
-
Henokh
-
Musa
-
Elia
-
Yesus Kristus
4 makhluk ini menggambarkan manusia roh.
Manusia roh berarti terlepas dari daya tarik bumi dan terlepas dari
keinginan-keinginan daging.
Apa yang menjadikan 4 makhluk ini menjadi
manusia roh?
4 makhluk tersebut
penuh dengan mata.
Matius 6: 22
(6:22) Mata adalah pelita tubuh. Jika
matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
Bandingkan dengan Mazmur 119: 105.
(119:105) Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Firman-Mu itu pelita.
Berarti, kalau 4 makhluk tersebut penuh
dengan mata, itu artinya; makhluk tersebut penuh dengan firman Tuhan, sehingga
seluruh hidupnya diterangi oleh firman Tuhan, penuh dengan kebenaran mulai dari
ujung kaki sampai ujung rambut / seluruh anggota tubuh penuh dengan kebenaran.
Ini adalah manusia rohani / manusia roh,
sehingga di dahi tidak ada lagi nama-nama hujat, melainkan yang dipikirkan
adalah perkara-perkara di atas, sehingga di mulutpun tidak ada kesombongan dan
hujat.
Kita kembali memperhatikan Wahyu 4: 6
(4:6) Dan di hadapan
takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di
sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah
belakang.
a.
Di sebelah muka penuh dengan mata, artinya; firman Tuhan telah menerangi
kehidupan kita untuk di masa yang akan datang, sehingga jalan-jalan kita
diterangi. Kalau jalan-jalan diterangi, barangkali ada sandungan-sandungan, ada
penghambat-penghambat, kita bisa lalui dengan baiik.
b. Di
belakang penuh dengan mata, artinya; dosa masa lalu, yaitu dosa di belakang
telah diterangi oleh firman Tuhan, sehingga dosa masa lalu tidak mengikuti kita
dalam perjalanan rohani kita ke depan, sampai kita masuk ke dalam Yerusalem
yang baru.
Kalau kita perhatikan 4 makhluk ini;
a. Makhluk yang pertama sama seperti
singa
Ini menggambarkan Yesus Kristus adalah Raja
di atas segala raja.
Berbicara Raja, itu berbicara kuasa dan
otoritas; berkuasa terhadap dosa yang ditimbulkan oleh;
-
daging dengan segala
hawa nafsu dan keinginannya,
-
terlepas dari iblis
setan, itulah roh jahat dan roh najis,
-
terlepas dari pengaruh
dunia dengan arusnya yang membawa kepada kematian rohani.
b. Makhluk yang kedua sama seperti lembu.
Ini menggambarkan Yesus sebagai hamba.
Hamba berarti melayani Tuhan dengan rendah
hati.
Dalam bahasa Yunani, disebut doulos, artinya; tidak ada hak
atas diri sendiri, sama seperti lembu dan anak lembu yang dipersembahkan kepada
Tuhan.
c. Makhluk yang ketiga mempunyai muka
seperti manusia.
Ini menggambarkan sengsara Yesus Kristus,
sebagai anak manusia; menanggung penderitaan di atas kayu salib = aniaya
firman, yaitu menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
d. Makhluk yang keempat sama seperti
burung nasar yang sedang terbang.
Ini menggambarkan Yesus Kristus sebagai Anak
Allah; hidup di dalam kesucian Ilahi, itulah keadilan dan kebenaran Ilahi.
6. Supaya
menjadi komplit, kita perhatikan dalam Wahyu 5: 8.
(5:8) Ketika Ia
mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh
empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi
dan satu cawan emas, penuh
dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
Satu cawan emas penuh
dengan kemenyan, itulah doa orang-orang kudus.
Cawan emas kalau kita kaitkan dalam pola
Tabernakel, terkena pada mezbah
dupa. Sebab di atas mezbah dupa ada kemenyan, itulah cawan emas penuh
dengan kemenyan.
Kita perhatikan ayat yang sama.
Wahyu 8: 3-4
(8:3) Maka datanglah
seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak
kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di
atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama
dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
Cawan emas / pedupaan
emas di dalamnya penuh dengan kemenyan, maka naiklah asap kemenyan itu, itulah doa orang-orang
kudus, berarti ini -> mezbah
dupa.
Sedangkan mezbah dupa kedudukannya berada
dalam RUANGAN SUCI, DEKAT DENGAN TABIR BAIT SUCI.
7. Wahyu 15: 2
(15:2) Dan aku melihat
sesuatu bagaikan lautan kaca
bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah
mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada
kecapi Allah.
Lautan kaca bercampur api, apabila dikaitkan
dengan pola Tabernakel terkena pada Mezbah
Korban Bakaran.
Setiap binatang yang dipersembahkan di atas
mezbah korban bakaran, akan terbakar dan hangus = daging tidak lagi bersuara.
Kalau kita perhatikan disini, lautan kaca
bercampur api artinya; kalau satu di dalam kematian Kristus, maka otomatis satu
di dalam kebangkitan Kristus, berarti jikalau daging tidak lagi bersuara, maka
suasana kebangkitan itu akan dialami seseorang yang sudah terlebih dahulu
mempersembahkan diri sebagai korban di hadapan Tuhan.
Itulah segala yang ada di dalam sorga,
berarti, kalau menghujat semua mereka yang diam di sorga; tidak akan masuk ke
dalam Kerajaan Sorga, karena mereka bertolak belakang dengan orang-orang yang
berada di sorga.
Yakobus
3: 14, 16
(3:14)
Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri,
janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!
(3:16)
Sebab di mana ada iri hati dan
mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan
jahat.
Dimana
ada iri hati dan mementingkan diri sendiri, disitu ada;
-
Kekacauan
-
Segala macam perbuatan
jahat
Kisah
Para Rasul 17: 3-6
(17:3)
Ia menerangkannya kepada mereka dan menunjukkan, bahwa Mesias harus menderita
dan bangkit dari antara orang mati, lalu ia berkata: "Inilah Mesias, yaitu
Yesus, yang kuberitakan kepadamu."
(17:4)
Beberapa orang dari mereka menjadi yakin dan menggabungkan diri dengan Paulus
dan Silas dan juga sejumlah besar orang Yunani yang takut kepada Allah, dan
tidak sedikit perempuan-perempuan terkemuka.
(17:5)
Tetapi orang-orang Yahudi
menjadi iri hati dan dengan dibantu oleh beberapa penjahat dari antara
petualang-petualang di pasar, mereka mengadakan keributan dan mengacau kota itu.
Mereka menyerbu rumah Yason dengan maksud untuk menghadapkan Paulus dan Silas
kepada sidang rakyat.
(17:6)
Tetapi ketika mereka tidak menemukan keduanya, mereka menyeret Yason dan
beberapa saudara ke hadapan pembesar-pembesar kota, sambil berteriak, katanya:
"Orang-orang yang mengacaukan seluruh dunia telah datang juga ke mari,
Lewat
pelayanan dari Rasul Paulus di Tesalonika, sejumlah orang pemuka dan Yunani
menjadi pengikut Kristus, tetapi karena orang-orang Yahudi iri hati, terjadilah
kekacauan karena kejahatan-kejahatan orang-orang Yahudi itu sendiri, untuk
mengacaukan pelayanan dari pada Paulus dan Silas ini, maka orang-orang Yahudi
ini mengadakan keributan sekaligus meminta bantuan kepada para
penjahat-penjahat / para petualang-petualang di pasar.
Hati
ini memang harus kita jaga dengan baik, sebab kalau tidak dijaga dengan baik,
di dalamnya bersembunyi dosa kejahatan, termasuk iri hati.
Barangkali
saja kita merasa lebih baik, lebih benar dari yang lain, tetapi kalau firman
Tuhan yang ditujukan itu kepada kita, lalu kita bantah, itu adalah gambaran
bahwa seseorang dikuasai roh iri hati, dan selanjutnya ia akan menghujat Allah.
1
Korintus 3: 3
(3:3)
Karena kamu masih manusia
duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah
hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
Disini
ditegaskan kembali, kalau dikuasai oleh roh iri hati, maka terjadilah
perselisihan dan kalau itu terjadi, itu menunjukkan bahwa ia adalah manusia
duniawi, yang melangsungkan hidup secara manusiawi.
Inilah
yang terjadi kalau dikuasai roh iri hati.
Ini
adalah langkah yang baik, saat memasuki Maleakhi 2, supaya saya dan saudara
tidak dikuasai roh iri hati, sehingga tidak menghujat nama Allah, kemah
kediaman-Nya dan mereka yang diam di sorga.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita
Firman;
Gembala
Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment