IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 25 MEI 2013
Tema: STUDY YUSUF (Kejadian 37: 1-36)
(seri 61)
Subtema: KEBANGKITAN YESUS KRISTUS ADALAH “KEBENARAN” DAN KEGENAPAN
HUKUM TAURAT
Shalom!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya kita boleh berada di dalam rumah
Tuhan, beribadah melayani Tuhan.
Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Kaum Muda Remaja, dari kitab Kejadian 37.
Kejadian 37: 31
(37:31) Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih
seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya.
Setelah saudara-saudara Yusuf menjual Yusuf kepada orang
Ismael, saudagar-saudagar dari Midian, selanjutnya mereka mengambil jubah
Yusuf, jubah yang maha indah, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darah, sebab
mereka harus mencari alasan kepada Yakub, ayah mereka.
Namun, pada kesempatan sore hari ini, kita fokus
memperhatikan mengenai JUBAH.
Biarlah kiranya di minggu-minggu yang akan datang, Tuhan
berkemurahan bagi kita, supaya kita juga mendapat berkat, di mana jubah itu
dicelupkan ke dalam darah.
Sekarang kita melihat JUBAH, dalam KELUARAN 28.
Keluaran 28: 2, 4
(28:2) Haruslah engkau membuat pakaian
kudus bagi Harun, abangmu,
sebagai perhiasan kemuliaan.
(28:4) Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup
dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya, serban dan ikat pinggang.
Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, dan bagi
anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku.
Jubah adalah pakaian imam besar, disebut juga PAKAIAN
KUDUS, sebagai PERHIASAN KEMULIAAN.
Berbicara jubah / pakaian kudus / pakaian imam besar
-> kelakuan hidup sehari-hari dalam kekudusan dan kesucian dari Tuhan Yesus
Kristus, sebagai Imam Besar.
Imam besar harus menjadi teladan bagi gereja Tuhan,
terlebih bagi imam-imam, tentu juga bagi kehidupan muda-mudi remaja.
PAKAIAN IMAM BESAR
TERDIRI DARI TIGA BAGIAN, YANG DIKAITKAN DENGAN KEHIDUPAN MUDA-MUDI REMAJA.
YANG
KEDUA.
Keluaran 28: 31
(28:31) Haruslah kaubuat gamis
baju efod dari kain ungu tua seluruhnya.
Bagian yang
kedua dari jubah adalah GAMIS BAJU EFOD
dari kain ungu tua (biru langit) seluruhnya.
Gamis baju efod
-> TANDA KEBANGKITAN TUHAN YESUS KRISTUS.
Mari kita
perhatikan; KEBANGKITAN YESUS KRISTUS.
Matius 28: 6
(28:6) Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari,
lihatlah tempat Ia berbaring.
Yesus telah
bangkit, berarti; Ia tidak ada di antara orang mati = maut telah dikalahkan.
1 Korintus 15:
54-56
(15:54) Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang
tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati,
maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam
kemenangan.
(15:55) Hai maut di
manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah
sengatmu?"
(15:56) Sengat maut ialah
dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Dengan
kebangkitan Yesus Kristus, berarti; maut telah dikalahkan, sehingga dengan
tegas kita dapat berkata: “Hai maut di
manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?”
-
Sengat maut
ialah dosa.
Artinya; setiap orang yang berdosa, ia telah disengat oleh maut.
Kalau seluruh tubuhnya dikuasai oleh dosa, berarti ia sedang menuju maut.
-
Sedangkan kuasa
dosa ialah hukum Taurat.
Artinya; setiap orang yang hidup di dalam dosa, ia berada di bawah hukum
Taurat.
Tetapi kita
bersyukur, kita berkemenangan oleh kuasa kebangkitan Yesus Kristus, sehingga sesudah yang dapat binasa ini mengenakan
yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat
mati = satu di dalam kuasa kebangkitan Yesus Kristus = masuk dalam
pengalaman kebangkitan Yesus Kristus = malaikat sorga.
Saudaraku,
sesungguhnya, manusia itu telah jatuh ke dalam dosa, itulah Adam pertama,
tetapi Adam yang kedua, itulah Roh yang menghidupkan = kuasa kebangkitan Yesus
Kristus.
Kita kembali
memperhatikan ...
Matius 28: 6
(28:6) Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari,
lihatlah tempat Ia berbaring.
Yesus telah
bangkit, Ia tidak ada di antara orang mati, artinya; Yesus adalah Allah yang
hidup bagi orang-orang yang hidup.
Markus 12:
26-27
(12:26) Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati,
tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri,
bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah
Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub?
(12:27) Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah
orang hidup. Kamu benar-benar sesat!"
Yesus adalah Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub =
Allah orang hidup, Ia bukan Allah orang mati.
Allah Abraham,
Allah Ishak, dan Allah Yakub, artinya; Allah yang memberi iman, harap dan
kasih.
Keterangan: ALLAH ABRAHAM =
ALLAH BAPA = TUHAN.
Tabiat Allah
Bapa adalah; “KASIH”.
Yohanes 3: 16
(3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal.
Kasih Allah itu
adalah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal kepada dunia.
Mengaruniakan
anak-Nya yang tunggal = mengorbankan Yesus Kristus di atas kayu salib.
Mari kita
memperhatikan; PENGORBANAN ALLAH YANG PERTAMA KALI BAGI MANUSIA.
Kejadian 3: 21
(3:21) Dan TUHAN Allah
membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu,
lalu mengenakannya kepada mereka.
Setelah Adam
jatuh ke dalam dosa karena melanggar hukum Allah, mereka menjadi telanjang,
untuk itulah Allah membuat pakaian dari kulit binatang, untuk menutupi
ketelanjangan Adam dan isterinya.
Binatang yang
dikorbankan ini -> korban Kristus = Kristus yang disalibkan.
Berarti, kasih
itu menutupi dosa ketelanjangan, lewat pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu
salib.
1 Petrus 4: 8
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh
seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi
banyak sekali dosa.
Kasih itu gunanya
untuk menutupi dosa ketelanjangan, itulah hidup orang kristen.
Biarlah kita
semua memiliki kasih itu, supaya kita benar-benar dengan sungguh-sungguh
mengasihi seorang akan yang lain.
Tiba saatnya
bagi kita untuk memperhatikan ...
Keterangan: ALLAH ISHAK =
ALLAH ANAK = YESUS.
Tabiat dari
Allah Anak adalah; “hidup benar sesuai FIRMAN TUHAN / KEBENARAN iman”.
Yohanes 17: 17
(17:17) Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Firman Tuhan
adalah kebenaran yang menguduskan setiap orang, menguduskan saya dan saudara
(Efesus 5: 26-27).
Roma 10: 4
(10:4) Sebab Kristus
adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
Kebenaran itu
berasal dari Yesus Kristus, sebab Ia adalah kegenapan dari hukum Taurat.
Jadi, setiap
orang yang percaya kepada Yesus Kristus, Ia memperoleh kebenaran itu.
Terlebih dahulu
kita memperhatikan; HUKUM TAURAT.
Matius 5: 30,
38
(5:30) Dan jika tanganmu
yang kanan menyesatkan engkau, penggallah
dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu
binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
(5:38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
Hukum Taurat
itu; tangan ganti tangan, mata ganti mata, gigi ganti gigi, artinya; kejahatan
dibalas dengan kejahatan = orang yang bersalah tidak luput dari hukuman.
Berarti, setiap
orang yang hidup di bawah hukum Taurat tidak memperoleh kesempatan untuk
menjadi benar / tidak memperoleh kesempatan untuk diselamatkan.
-
Kalau tangan
dipenggal, berarti; tidak mendapatkan kesempatan untuk melayani Tuhan / memberi
yang terbaik kepada Tuhan.
-
Kalau mata
dicungkil, berarti; seseorang menjadi buta = tinggal dalam kegelapan dosa.
-
Kalau gigi
dirontokkan, maka seseorang tidak akan dapat memamah-biak firman Tuhan sebagai
makanan rohani.
Ciri-ciri
berada di bawah hukum Taurat.
1.
BERPEGANG TEGUH PADA HARI SABAT.
Mari kita lihat; hari Sabat itu.
Matius 12: 1-2
(12:1) Pada waktu itu,
pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang
gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.
(12:2) Melihat itu,
berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah,
murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat."
Pada hari Sabat tidak boleh berbuat sesuatu, itu sebabnya orang-orang Farisi
berkata: “Lihatlah, murid-murid-Mu
berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat”, berarti;
-
membiarkan
orang lain tetap dalam keadaan kelaparan.
-
membiarkan
orang lain tetap dalam keadaan sakit.
Sesungguhnya, orang yang lapar dan haus harus diberi makan dan minum, sebab
Yesus sendiri adalah roti yang hidup, roti yang turun dari sorga, sehingga
barangsiapa datang kepada-Nya ia tidak akan lapar dan tidak akan haus lagi
(Yohanes 6: 35).
Mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, berarti mereka berpegang teguh
pada hari Sabat, tidak diperbolehkan melakukan segala aktivitas, dengan kata
lain;
-
Orang yang
lapar pada hari Sabat, tidak mendapat kesempatan untuk dikenyangkan.
-
Orang yang
sakit pada hari Sabat, tidak mendapat kesempatan untuk memperoleh pemulihan.
Sangat disayangkan sekali jika hal ini terjadi, tetapi kita bersyukur,
Yesus datang untuk menggenapi hukum Taurat.
Saya tambahkan sedikit lagi; kalau hidup di bawah hukum Taurat, seseorang menjadi kaku; tidak bebas mengasihi Tuhan
dan tidak bebas mengasihi sesama.
2.
MENJALANKAN SUNAT SECARA LAHIRIAH.
Roma 2: 23, 25
(2:23) Engkau bermegah
atas hukum Taurat, mengapa engkau sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum
Taurat itu?
(2:25) Sunat memang
ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat; tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi gunanya.
Sunat itu tidak ada artinya jika seseorang melanggar hukum Taurat.
Berarti, pengorbanan menjadi sia-sia kalau seseorang melanggar hukum
Taurat.
Mari kita lihat
...
Wujud
dari kebenaran.
Matius 5: 17
(5:17) "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau
kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Yesus Kristus
datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat dan kitab para nabi, melainkan untuk
menggenapi hukum Taurat.
Artinya; setiap
orang yang berada di bawah hukum Taurat, memperoleh kesempatan untuk dibenarkan
dan untuk diselamatkan.
Tentu kita
patut bersyukur memiliki Yesus, Anak Allah, karena Ia telah menggenapi hukum
Taurat.
Bisa kita
bayangkan, seandainya tidak ada Yesus Kristus, satu pun manusia tidak
memperoleh keselamatan, tetapi oleh karena Yesus Kristus, kita memperoleh
kesempatan untuk dibenarkan dan juga memperoleh kesempatan untuk diselamatkan.
Praktek
untuk menggenapi hukum Taurat.
Matius 5: 18
(5:18) Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama
belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota
atau satu titik pun tidak akan ditiadakan
dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Satu IOTA atau
satu TITIK tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat.
-
SATU IOTA.
Iota adalah huruf yang terkecil dalam abjad Yunani (huruf yang kesembilan).
Berarti, iota = huruf i.
Iota adalah satu titik yang ditopang oleh satu garis di bawahnya, itulah
huruf i.
Artinya; merendahkan diri di hadapan Tuhan = mau menjadi kecil.
GAMBARAN DARI ORANG YANG MERENDAHKAN DIRI / MAU MENJADI KECIL.
Lukas 10: 39
(10:39) Perempuan itu
mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria
ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
Maria duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya.
Duduk dekat kaki Tuhan, artinya; merendahkan diri di hadapan Tuhan = mau
menjadi kecil.
Orang yang merendahkan diri di hadapan Tuhan adalah orang yang mau
mendengarkan firman Tuhan dari ayat demi ayat yang dijelaskan, juga pasal demi
pasal yang disampaikan.
Kalau kita bandingkan dengan Marta ...
Lukas 10: 40
(10:40) sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati
Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku
membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
Sedangkan Marta sibuk melayani, artinya; sibuk dengan segala
perkara-perkara lahiriah.
Marta sibuk dengan segala perkara lahiriah, sehingga ia tidak mau
merendahkan diri di bawah kaki Tuhan untuk mendengarkan firman Tuhan.
Berarti, kalau sibuk dengan segala perkara lahiriah / sibuk dengan segala
urusan-urusan yang bersifat lahiriah adalah cerminan dari orang yang sombong /
tinggi hati.
Oleh sebab itu, seringkali saya sampaikan setiap kita mendengar firman
Tuhan; biarlah kiranya kita membawa diri kita masing-masing rendah di bawah
kaki Tuhan, merendahkan diri serendah-rendahnya, supaya dengan demikian, kita
menghargai setiap firman yang kita terima dan firman itu memperoleh tempat di
hati kita.
Kalau tubuh saja yang terlihat rendah, itu tidaklah cukup, tetapi kita juga
harus memiliki roh kerendahan hati, supaya firman memperoleh tempat di hati
kita.
CIRI-CIRI ORANG SOMBONG / ORANG YANG TIDAK MENGHARGAI FIRMAN TUHAN:
Lukas 10: 40-41
(10:40) sedang Marta
sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah
Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah
dia membantu aku."
(10:41) Tetapi Tuhan
menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan
banyak perkara,
- MEMPERSALAHKAN
TUHAN DAN SESAMA, seperti Marta, itu bisa kita lihat dari pernyataannya kepada
Yesus, yaitu: “Tuhan, tidakkah Engkau
peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia
membantu aku.”
-
PENUH DENGAN
KEKUATIRAN, itulah Marta.
Sesungguhya, orang yang penuh kekuatiran adalah orang yang sedang
menyusahkan dirinya sendiri dengan banyak perkara.
Lukas 10: 42
(10:42) tetapi hanya
satu saja yang perlu: Maria telah memilih
bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Hanya satu saja yang perlu, yaitu memilih bagian yang terbaik, duduk dekat
kaki Tuhan = merendahkan diri di bawah kaki Tuhan, itu adalah bagian yang
terbaik, percayalah.
Di saat kita mendengar firman Tuhan dan kita mau merendahkan diri
serendah-rendahnya, berarti saya dan saudara sedang memilih bagian yang
terbaik.
Memilih bagian yang
terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya, artinya; segala
perkataan-perkataan yang keluar dari mulut Allah, sekaligus kuasa dari
perkataan itu menjadi bagian kita untuk selama-lamanya.
-
TITIK.
Titik adalah salah satu dari tanda baca, lebih kecil dari huruf, bahkan
dari segala tanda baca.
Kalau koma masih ada ekornya ( ,
/ titik yang disertai
dengan ekor), namun titik lebih kecil dari koma.
Kemudian, posisi titik adalah lebih rendah dari huruf maupun tanda baca,
artinya; mau menjadi kecil dan rela dikecilkan.
Titik dikaitkan dengan pemecahan roti.
ADA TIGA KALI TERJADI PEMECAHAN ROTI:
· Pemecahan roti yang pertama: YESUS MEMBERI MAKAN 5000 ORANG DENGAN LIMA ROTI DAN DUA
IKAN (Matius 14).
Mereka yang menikmati roti yang dipecah-pecahkan itu, duduk DI ATAS RUMPUT,
artinya; merendahkan diri di dalam kandang penggembalaan.
Sebab rumput adalah makanan dari domba-domba di dalam kandang penggembalaan,
sedangkan makanan rohani kita adalah firman Allah.
· Pemecahan roti yang kedua: YESUS MEMBERI MAKAN 4000 ORANG DENGAN TUJUH KETUL ROTI
DAN DUA IKAN (Matius 15).
Mereka yang menikmati roti yang dipecah-pecahkan itu, duduk DI ATAS TANAH,
artinya; merendahkan diri serendah-rendahnya.
· Pemecahan roti yang ketiga: KETIKA YESUS DISALIBKAN.
Ini menggambarkan bahwa Yesus mau menjadi kecil dan dikecilkan, sebab kita
tahu Dia adalah Anak Allah, Dia adalah Raja di atas segala raja, Dia adalah
Tuhan dan Juruselamat yang berkuasa bagi kita, tetapi Dia rela disalibkan, ini
menunjukkan bahwa Yesus mau menjadi kecil dan rela dikecilkan.
Kuasa kalau mau menjadi kecil dan rela dikecilkan: MENGHENTIKAN SEGALA DOSA
yang ditimbulkan oleh;
·
DAGING dengan
hawa nafsunya,
·
IBLIS SETAN,
itulah roh jahat dan roh najis,
·
DUNIA dengan
segala arus dan pengaruhnya yang menghanyutkan, yang membawa pada kematian
rohani.
Sama halnya, bila tanda titik digunakan, maka pernyataan setiap kata dalam
kalimat berhenti / tidak lanjut lagi. Berbeda dengan koma, kata dan kalimat
masih bisa berlanjut, karena masih ada ekor / buntutnya.
Setiap orang yang mau berhenti melakukan dosa, tetapi ekor / buntutnya
belum diselesaikan, maka ia akan
terus menerus melangsungkan dosa.
Ekor / buntut dari koma (,) adalah gambaran dari dosa masa lalu yang belum
diselesaikan (titiknya lebih ke depan, ekornya di belakang), berbanding terbalik dengan
titik (tanpa ekor); menghentikan dosa / kata dalam kalimat berhenti.
Kita
berkali-kali menikmati pemberitaan ini, namun Tuhan terus menerus memberi
pengertian yang baru bagi kita sekalian, dan itu adalah kemurahan Tuhan bagi
kita semua tentunya.
Keterangan: ALLAH YAKUB =
ALLAH ROH KUDUS = KRISTUS.
Tabiat dari
Allah Roh Kudus adalah ...
Yohanes 14: 16
(14:16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan
memberikan kepadamu seorang Penolong yang
lain, supaya Ia menyertai kamu
selama-lamanya,
(14:26) tetapi Penghibur,
yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah
Kukatakan kepadamu.
Pekerjaan dari
Roh Kudus adalah;
-
MENOLONG.
Kita membutuhkan pertolongan dari Allah Roh-El Kudus, sebab daging manusia
itu terbatas, dan sudah pasti segala sesuatu yang kita miliki juga terbatas
adanya.
-
MENYERTAI.
Di setiap langkah-langkah yang kita lalui setapak demi setapak, kita
membutuhkan penyertaan dari Allah Roh Kudus, sama seperti bangsa Israel
mendapat penyertaan dari Allah Roh Kudus selama 40 tahun, dan tanpa penyertaan
Allah Roh Kudus, bangsa Israel tidak akan sampai pada tapal batas.
Dalam Matius 1, diberi nama Imanuel, artinya; Allah beserta kita.
-
MENGHIBUR.
Setiap orang pasti memiliki masalah, dan masalah itu timbul ada yang
disengaja maupun tidak disengaja, masalah itu juga timbul karena dosa yang
disebabkan oleh iblis setan, maupun kekhilafan.
Supaya manusia tidak larut dalam kesedihan dalam dosa, oleh sebab itu
setiap orang membutuhkan penghiburan dari Allah Roh Kudus.
Oleh sebab itu, banyak orang stress yang berlanjut menjadi depresi dan
ujung-ujungnya menjadi gila, itu semua karena tidak ada penghiburan dari
Allah Roh Kudus.
-
MENGAJAR.
Allah Roh Kudus mengajar kita dalam segala sesuatu, sehingga kita tidak
perlu diajar oleh siapa pun, sedangkan ajaran-Nya itu tidak salah, tidak dusta,
berarti semuanya benar.
Ada baiknya juga pemuda remaja yang masih bersekolah, hidup menurut Roh
Kudus, sehingga Roh kudus memimpin dalam segala perkara, demikian juga
imam-imam yang melayani Tuhan, biarlah kiranya memberi diri dipimpin oleh Roh
Kudus, supaya tidak ada kesalahan, tidak ada keteledoran, sehingga dengan
demikian ibadah pelayanan berkenan di hadapan Tuhan, ibadah pelayanan tidak
menjadi sia-sia.
-
MENGINGATKAN.
Kembali saya katakan; manusia / daging terbatas dalam segala sesuatu, dalam
segala perkara, termasuk dalam hal mengingat, tetapi Roh Kudus pekerjaan-Nya
mengingatkan kita kembali, terlebih dalam hal berbuat baik, mengingatkan
kembali untuk hidup benar, hidup suci di hadapan Tuhan, sebab kadangkala kita
lupa-lupa akan firman yang sudah kita dengar, tetapi Roh Kudus mengingatkan
kita kembali.
Pendeknya; Roh
Kudus itu memberi kemampuan yang ajaib, memberi pertolongan yang ajaib bagi
kita sekaliannya.
Kembali kita
memperhatikan; KEBANGKITAN YESUS KRISTUS.
Markus 12: 26
(12:26) Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati,
tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera
tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah
Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub?
Kebangkitan
Yesus Kristus dikaitkan dengan ceritera
tentang semak duri.
Mari kita
lihat; CERITERA TENTANG SEMAK DURI.
Keluaran 3: 2-3
(3:2) Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di
dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
(3:3) Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana
untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak
duri itu?"
“Semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api” = tidak terbakar dan tidak hangus, sehingga tidak berubah
menjadi abu.
Kalau semak
duri dimakan api, tentu semak duri itu akan terbakar dan hangus. Kalau terbakar
dan hangus, maka akan berubah menjadi abu debu.
Abu debu adalah
gambaran dari manusia yang hina karena dosa.
Yesaya 4: 4
(4:4) apabila TUHAN telah
membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari
tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili
dan yang membakar.
Dengan Roh yang
mengadili dan yang membakar, Tuhan membersihkan kekotoran puteri Sion dan
menghapuskan segala noda darah Yerusalem.
Jadi, Roh Suci
itu juga membersihkan kita dari segala kekotoran, juga membersihkan kita dari
darah yang sudah dicemari oleh dosa (noda darah). Kalau dosa sudah mendarah
daging, maka manusia akan menuju maut, tetapi dengan Roh yang mengadili, Roh
yang membakar, maka gereja Tuhan dibersihkan dari kekotoran, dibersihkan dari
noda darah Yerusalem.
Lebih jauh kita
perhatikan ...
Matius 3: 11-12
(3:11) Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda
pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari
padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus
dan dengan api.
(3:12) Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan
membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam
lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak
terpadamkan."
Baptisan api
membakar setiap debu jerami, sehingga dengan demikian, kita akan dikumpulkan
dalam lumbungnya, diselamatkan dalam Kerajaan Sorga.
Debu jerami
-> dosa-dosa yang diperbuat oleh manusia daging.
Sebaiknya
memang, kita harus mengalami baptisan api, yaitu nyala api siksaan sebagai
ujian. “Berbahagialah kamu, jika kamu
dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.”
(1 Petrus 4: 12, 14)
Baptisan api
adalah pencobaan yang sifatnya membakar dosa, sehingga ketika seseorang
mengalami baptisan api, memang akan mengalami penderitaan yang hebat, sebab ia
menderita karena ujian yang hebat sebagai baptisan api.
Saudaraku,
kalau terjadi baptisan api, maka daging tidak terbuka terhadap dosa. Kalau
terjadi baptisan api, segala debu jerami akan dibakar habis.
Kembali kita
baca ...
Keluaran 3: 3
(3:3) Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana
untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu.
Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
Semak duri yang
menyala namun tidak dimakan api, itu merupakan penglihatan yang hebat.
Kalau kita
mengalami baptisan api, selanjutnya kita bernyala-nyala di tengah-tengah ibadah
pelayanan yang Tuhan percayakan, itu merupakan penglihatan yang hebat.
Penglihatan
yang hebat itu terjadi atas pribadi Musa; setelah Musa melewati masa-masa yang
sulit di Midian, menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, maka
selanjutnya Tuhan mempercayakan Musa untuk menggembalakan bangsa Israel dengan
jumlah yang banyak, ini merupakan penglihatan yang hebat, sebab belum pernah
ada jumlah jemaat di dalam satu kandang penggembalaan sebanyak jumlah umat
Israel yang digembalakan oleh Musa.
Saudaraku,
mungkin jumlah kita tidak banyak, tetapi kalau kerohanian kita berkualitas, itu
juga adalah penglihatan yang hebat; dengan roh yang bernyala-bernyala kita
mempengaruhi orang yang ada di sekitar kita di mana pun kita duduk dan berdiri,
di setiap saat, di setiap waktu.
Biarlah kiranya
Roh Kudus menolong kita dan mengingatkan kita dalam segala sesuatu yang baik
supaya kita tidak lupa-lupa, sebab ada kalanya kita lupa-lupa (daging
bersuara), sehingga justru tidak menjadi penglihatan yang hebat, melainkan batu
sandungan.
SEDIKIT
KESAKSIAN;
Ketika saya
mengikuti fellowship; pada saat hati
saya membuka lebar untuk firman Tuhan, pada saat itu saya rasakan, si pemberita
firman dipakai luar biasa untuk memberkati saya.
Dengan duduk
merendahkan diri di bawah kaki Tuhan, berarti saudara sedang memberi diri
dipimpin oleh Roh Kudus, dengan duduk dan merendahkan diri, berarti saudara
sedang menolong si pemberita firman.
Oleh sebab itu,
biarlah kita minta Roh Kudus supaya mengingatkan kita dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan.
Zakharia 4: 3-6
(4:3) Dan pohon zaitun ada terukir padanya, satu di
sebelah kanan tempat minyak itu dan satu di sebelah kirinya."
(4:4) Lalu berbicaralah aku, kataku kepada malaikat yang
berbicara dengan aku itu: "Apakah arti semuanya ini, tuanku?"
(4:5) Maka berbicaralah malaikat yang berbicara dengan
aku itu, katanya kepadaku: "Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya
ini?" Jawabku: "Tidak, tuanku!"
(4:6) Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman
TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan
kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
Bukan dengan
keperkasaan dan bukan dengan kekuatan manusia, melainkan dengan Roh Tuhan,
untuk menjadi kesaksian / untuk menjadi terang.
Jadi, kalau
kita bisa, itu bukan karena kita bisa, bukan karena kecakapan, bukan karena
kepandaian, bukan karena fasih lidah, namun oleh karena Roh Tuhan. Biarlah kita
mengandalkan Tuhan sehingga kita dapat melakukan segala sesuatu, dan itu
menjadi penglihatan yang hebat.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment