IBADAH
RAYA MINGGU, 26
MEI 2013
Tema: JEMAAT
EFESUS (dari Wahyu 2: 1-7)
(Seri
11)
Subtema: MENERIMA FIRMAN YANG DIURAPI, BUKAN FIRMAN YANG
DITAMBAHKAN
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah
Tuhan, beribadah melayani kepada Tuhan, mempersembahkan korban kepada Tuhan.
Segera kita memperhatikan firman penggembalaan mengenai
sidang jemaat di Efesus, dari kitab Wahyu 2: 1-7, namun kita hanya membaca ayat 7 saja.
Wahyu 2: 7
(2:7) Siapa bertelinga,
hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat:
Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di
Taman Firdaus Allah."
Terlebih dahulu kita memperhatikan bagian A: “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan
apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat”, artinya; MENERIMA FIRMAN YANG
DIURAPI.
Roma 10: 17
(10:17)
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Firman Kristus, artinya; firman yang diurapi, sebab
Kristus -> pribadi Yang Diurapi.
Saudaraku, firman yang diurapi adalah firman Tuhan yang murni,
berarti; semuanya perkataan-perkataan Allah = firman Allah yang disampaikan TIDAK
DITAMBAHKAN dan TIDAK DIKURANGKAN.
2 Petrus 1: 20-21
(1:20) Yang
terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut
kehendak sendiri,
(1:21)
sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh
kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh
Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
Nubuat-nubuat dalam kitab suci tidak boleh ditafsirkan
menurut kehendak sendiri (kehendak manusia) sebab tidak pernah nubuat dihasilkan
oleh kehendak manusia, melainkan oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara
atas nama Allah = “... mendengarkan apa
yang dikatakan oleh Roh kepada jemaat-jemaat” = menerima firman yang
diurapi.
Firman yang diurapi adalah murni semuanya
perkataan-perkataan Allah = firman Allah yang disampaikan TIDAK DITAMBAHKAN dan
TIDAK DIKURANGKAN.
Keterangan: DITAMBAHKAN.
Artinya; pemberitaan firman yang disertai dengan
cerita-cerita isapan jempol dan takhayul-takhayul.
1 Timotius 4: 7
(4:7)
Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu
beribadah.
Pemberitaan firman Tuhan yang ditambahkan, berarti pemberitaan
firman Tuhan yang disertai dengan dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul,
cerita-cerita isapan jempol, dan itu harus dijauhkan.
Dijauhkan, artinya;
- SIDANG JEMAAT menolak
pemberitaan firman yang ditambahkan, apa pun alasannya, jangan terbawa perasaan
oleh karena situasi dan keadaan. Dalam hal ini, sidang jemaat harus memiliki
ketegasan.
- HAMBA TUHAN yang
menyampaikan firman Tuhan tidak boleh menyampaikan firman Tuhan yang
ditambahkan. Dalam hal ini juga, seorang hamba Tuhan harus memiliki ketegasan,
tidak boleh takut dan tidak boleh terbawa perasaan.
1 Timotius 4: 6
(4:6)
Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada
saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus
yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini.
Rasul Paulus memberi nasihat kepada Timotius, supaya ia tetap
mempertahankan ajaran yang sehat, yang telah ia terima selama mengikuti Rasul
Paulus.
2 Petrus 1: 16
(1:16)
Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng
isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan
kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
Demikian juga Rasul Petrus di tengah-tengah pelayanan,
tidak memberitakan pemberitaan firman yag ditambahkan karena ia lebih menantikan
kemuliaan Allah yang akan dinyatakan.
Titus 1: 14
(1:14) dan tidak lagi mengindahkan
dongeng-dongeng Yahudi dan hukum-hukum
manusia yang berpaling dari kebenaran.
Dongeng-dongeng Yahudi (dongeng nenek-nenek tua) dan
hukum-hukum manusia / cerita-cerita isapan jempol adalah ajaran sesat, sebab itu
adalah pemberitaan firman Tuhan yang ditambahkan.
Jangan terbius dengan pemberitaan firman dua, tiga ayat
lalu ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua! Saya
sarankan; mulai malam hari ini, jauhkanlah diri dari pemberitaan firman yang
ditambahkan, jangan terbius lagi sekalipun disertai dengan perkataan-perkataan
yang intelektual, fasih dengan keadaan dunia, itu hanya untuk menyenangkan
telinga saja, namun menyebabkan pertumbuhan rohani tidak sehat / tetap kerdil =
pertumbuhan rohani yang abnormal.
Kalau menginginkan kerohanian yang sehat, seseorang harus
menerima pemberitaan firman yang murni, sama seperti bayi; merindukan air susu
yang murni, sebab kalau bayi diberikan air susu yang tidak murni, itu akan
membahayakan pertumbuhan dan kesehatannya (1 Petrus 2: 2).
Oleh sebab itu, biarlah kita sama seperti bayi yang
merindukan air susu yang murni. Pemberitaan firman yang murni adalah
pemberitaan firman yang tidak ditambahkan.
Sedikit kesaksian;
- Beberapa tahun lalu, saya mendengarkan
suatu kotbah dari seorang hamba Tuhan di Surabaya mengenai Roma 8: 37, yang
berbicara mengenai: “... kita lebih dari
pada orang-orang yang menang ...”
Nah, untuk
menjelaskan ayat ini, maka hamba Tuhan tersebut menceritakan tentang
pertandingan lari sprint 100 meter, antara kancil dengan kura-kura.
Pada
pertandingan lari 100 meter yang pertama diadakan di darat, yang dimenangkan
oleh si kancil.
Kemudian, si
kura-kura mengusulkan supaya pertandingan diadakan di atas air, lalu terjadi
kesepakatan. Namun pada pertandingan lari 100 meter yang kedua, dimenangkan
oleh si kura-kura, karena si kancil tidak dapat berenang.
Karena pertandingan
di darat dimenangkan oleh si kancil, dan bila di air dimenangkan oleh si
kura-kura, maka mereka mengadakan suatu kesepakatan supaya lari sprinter 100
meter dibagi menjadi dua, yaitu 50 meter yang pertama di darat, dan 50 meter
yang kedua di air. Setelah diadakan pertandingan, pada 50 meter yang pertama si
kancil melejit cepat, tetapi selanjutnya ia tidak bisa berenang, namun ia tidak
kehabisan akal, dia menunggu si kura-kura, di mana dengan santai dan pasti
berjalan. Pada saat si kura-kura masuk ke dalam air, si kancil meloncat di atas
si kura-kura sampai akhirnya ke tepian. Dalam hal ini, tidak ada yang menang.
Kemudian, di
akhir cerita, hamba Tuhan tersebut langsung berteriak sambil berkata: “Namun, dalam hal ini, kita lebih dari pada PEMENANG!!”,
sambil mengajak sidang jemaat bertepuk tangan.
- Pada natal JMD Banten Barat tahun
2011 / 2012, ada seorang hamba Tuhan menafsirkan, bahwa; orang-orang Majus yang
berasal dari timur adalah Jepang, China dan Korea. Kemudian, di tengah-tengah
kotbah mengenai pengorbanan, perjuangan, lalu ia menceritakan sebuah cerita
tiongkok kuno, di mana seorang raja akan menikahkan puteri satu-satunya, lalu
diadakan sayembara untuk mengumpulkan semua para pemuda yang gagah perkasa,
karena syarat untuk menikahi puteri raja; harus melewati kolam yang berisikan beberapa
ekor buaya, dan masih banyak lagi pada waktu itu.
Pertanyannya: SIAPAKAH
YANG MEMBERITAKAN FIRMAN TUHAN YANG DITAMBAHKAN?
2 Petrus 2: 3
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu
itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan
jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia
dan kebinasaan tidak akan tertunda.
Yang memberitakan firman Tuhan yang ditambahkan, itulah GURU-GURU
PALSU / NABI-NABI PALSU.
Mereka disebut nabi-nabi palsu / guru-guru palsu karena
mereka memberitakan firman Tuhan yang ditambahkan dengan cerita-cerita isapan
jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, dan filsafat-filsafat
manusia.
2 Timotius 4: 3-4
(4:3) Karena akan datang waktunya, orang tidak
dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru
menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
(4:4) Mereka akan memalingkan telinganya
dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Namun di hari-hari terakhir ini banyak orang memalingkan telinganya
dari kebenaran, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, dan berpaling
kepada pemberitaan firman yang ditambahkan, itulah dongeng nenek-nenek tua dan
cerita-cerita isapan jempol.
Sesungguhnya, pemberitaan firman yang ditambahkan adalah
ajaran yang tidak sehat, ajaran yang tidak benar karena itu adalah pemberitaan
firman Tuhan yang tidak murni / pemberitaan firman Tuhan yang dicampur-campur. Tidak
mungkin cerita-cerita isapan jempol (pemberitaan firman yang ditambahkan) dapat
membersihkan, menyucikan kehidupan manusia, dimulai dari hati nurani yang jahat
dan perbuatan yang sia-sia.
Kembali kita perhatikan ...
2 Petrus 2: 2-3
(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa
nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan
ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu
hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
Sesungguhnya, nabi-nabi palsu itu sedang berusaha untuk
mencari untung, lewat cerita-cerita isapan jempol, mereka serakah, tamak,
mereka melayani dengan hawa nafsu, bukan menurut keinginan Roh.
2 Petrus 2: 12
(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan
yang tidak berakal, sama dengan binatang
yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa
yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka
sendiri akan binasa seperti binatang liar,
Nabi-nabi palsu = hewan yang tidak berakal = binatang
yang hanya dilahirkan untuk DITANGKAP dan DIMUSNAHKAN, sebab oleh karena mereka
Jalan Kebenaran akan dihujat oleh banyak orang.
Oleh sebab itu, mari kita lihat ...
Akibat menambahkan firman Tuhan.
Wahyu 22: 18
(22:18) Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan
nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada
perkataan-perkataan ini, maka Allah akan
menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
Perkataan-perkataan nubuat = murni seluruhnya perkataan
Allah = mendengar apa yang dikatakan oleh Roh, inilah firman yang diurapi. Sebaliknya,
jikalau mendengarkan firman Tuhan yang ditambahkan, berarti mendengar apa yang
dikatakan oleh hawa nafsu daging, yang digambarkan seperti hewan yang tidak
berakal.
Akibat mendengarkan atau pun menyampaikan firman Tuhan yang
ditambahkan, maka TUHAN AKAN MENAMBAHKAN MALAPETAKA-MALAPETAKA YANG TERTULIS
DALAM KITAB INI.
Adakah di antara kita yang sanggup menerima malapetaka-malapetaka
yang akan terjadi? Tentu tidak ada.
Mari kita lihat; MALAPETAKA-MALAPETAKA YANG TERTULIS
DALAM KITAB WAHYU 16.
Wahyu 16: 1
(16:1) Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata
kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi."
Ada tujuh malapetaka.
1.
MALAPETAKA YANG PERTAMA.
Wahyu 16: 2
(16:2) Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia
menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya
pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah
patungnya.
Malapetaka yang PERTAMA:
cawan murka Allah yang pertama ditumpahkan ke atas muka bumi sehingga TIMBUL
BISUL YANG JAHAT dan YANG BERBAHAYA.
Setahu saya, bisul
yang jahat dan berbahaya adalah tumor.
Tumor itu
diawali dengan bisul kecil, kemudian membesar dan terus membesar, sehingga
akhirnya pecah dan menjadi kanker jahat.
Kalau bisul itu hanya
jahat namun tidak berbahaya, berarti masih bisa disembuhkan, tetapi kalau jahat
dan berbahaya, berarti tidak bisa disembuhkan, dan setahu saya, sampai hari ini
bisul yang jahat dan berbahaya itu tidak dapat disembuhkan / belum ada obatnya.
Yang menerima
pemberitaan firman yang ditambahkan akan menerima malapetaka ini, juga akan
diterma oleh mereka yang memiliki cap meterai dari antikris (666), dan yang
menyembah patungnya (hidup dalam penyembahan berhala, yaitu menomorsatukan
pekerjaan, urusan, bisnis sehingga tidak beribadah kepada Tuhan = meninggalkan
ibadah pelayanan karena perkara-perkara lahiriah).
Hati-hati,
jangan karena kesibukan-kesibukan di dunia ini, lalu jauh dari ibadah
pelayanan, sebab mereka itulah yang pertama kali menerima cawan murka Allah.
2.
MALAPETAKA YANG KEDUA.
Wahyu 16: 3
(16:3) Dan malaikat yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut; maka airnya menjadi darah, seperti darah orang mati dan matilah segala
yang bernyawa, yang hidup di dalam laut.
Malapetaka yang KEDUA
adalah; cawan murka Allah ditumpahkan ke atas laut, sehingga LAUT BERUBAH
MENJADI DARAH.
Kalau laut menjadi
darah, maka segala sesuatu yang ada di dalam laut akan mati, sehingga banyak
orang yang dirugikan, bukan hanya nelayan, tetapi kita semua akan dirugikan.
3.
MALAPETAKA YANG KETIGA.
Wahyu 16: 4
(16:4) Dan malaikat
yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan
semuanya menjadi darah.
Malapetaka yang KETIGA adalah; cawan murka Allah ditumpahkan
atas SUNGAI-SUNGAI DAN MATA-MATA AIR (AIR TAWAR), SEMUANYA MENJADI DARAH.
Kalau air tawar, juga sumber air menjadi darah, berarti
manusia akan binasa, sebab manusia tidak dapat lagi mengkonsumsi air tawar.
Manusia dapat menahan rasa lapar (tidak makan) selama satu hari, tetapi
belum tentu dapat menahan rasa haus (tidak minum) selama dua jam saja. Lalu,
bagaimana kalau semua air tawar menjadi darah? Tentu banyak orang akan binasa,
mereka itulah yang mendengar pemberitaan firman yang ditambahkan, yang
telinganya condong dengan dongeng nenek-nenek tua.
Kejadian 7: 20-21
(7:20) Demikianlah Musa dan Harun berbuat seperti yang
difirmankan TUHAN; diangkatnya tongkat itu dan dipukulkannya kepada air yang di
sungai Nil, di depan mata Firaun dan pegawai-pegawainya, maka seluruh air yang di sungai Nil berubah menjadi darah;
(7:21) matilah ikan di sungai Nil, sehingga sungai Nil
itu berbau busuk dan orang Mesir tidak dapat meminum air dari sungai Nil; dan
di seluruh tanah Mesir ada darah.
Pada waktu tulah
pertama menimpa Mesir, Firaun dan pegawai-pegawainya sertai seluruh orang-orang
Mesir sangat menderita karena air menjadi darah, mulai dari sungai Nil dan
mata-mata air juga di selokan-selokan, kolam, dan seluruh kumpulan air /
wadah-wadah yang ada di Mesir, semuanya menjadi darah, sehingga ikan-ikan mati dan
air itu pun berbau busuk.
Wahyu 16: 5-6
(16:5) Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air
itu berkata: "Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang
kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini.
(16:6) Karena mereka
telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi
mereka!"
Mereka yang
minum darah karena air tawar menjadi darah adalah mereka yang membiasakan diri
mendengarkan pemberitaan firman yang ditambahkan, demikian halnya ketika terjadi
tulah yang pertama menimpa seluruh Mesir.
Semoga Roh Kudus
meneguhkan firman ini dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi, sehingga kita
memiliki roh takut akan Tuhan.
4.
MALAPETAKA YANG KEEMPAT.
Wahyu 16: 8
(16:8) Dan malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa
untuk menghanguskan manusia dengan api.
Malaikat yang KEEMPAT
menumpahkan cawan murka Allah ke atas matahari untuk MENGHANGUSKAN MANUSIA
DENGAN API.
Saudaraku,
gejala ini sudah mulai terlihat; lapisan ozon sudah mulai menipis, dan ini
cukup berbahaya bagi kulit manusia.
Sesungguhnya
lapisan ozon itu adalah kemurahan Tuhan bagi kita semua, yang berguna supaya
sinar matahari tidak langsung menerpa kita. Tetapi lihat, oleh karena kemajuan
teknologi, lapisan ozon mulai menipis, dan kalau lapisan ozon sudah tidak ada lagi,
maka cahaya matahari sanggup membakar manusia.
Siapa yang tahan
menerima malapetaka seperti ini, sehingga saudara tetap mendengar atau pun
menyampaikan pemberitaan firman yang ditambahkan?
Wahyu 16: 9
(16:9) Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang
dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah
yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka
tidak bertobat untuk memuliakan Dia.
Dan mereka yang
ditimpa oleh panas api matahari itu tidak bertobat, justru menghujat Allah.
Bagaimana dengan
kita malam ini, setelah dikoreksi oleh firman Tuhan, apakah justru
bersungut-sungut bahkan menghujat Allah, atau sebaliknya, bersyukur dengan pemberitaan
firman yang diurapi?
5.
MALAPETAKA YANG KELIMA.
Wahyu 16: 10
(16:10) Dan malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan,
Cawan murka yang
KELIMA dari malaikat Allah yang kelima ditumpahkan atas takhta binatang itu dan
kerajaannya menjadi gelap = terjadi kegelapan menimpa nabi-nabi palsu dan
antikris, yang dimotori oleh iblis setan.
Oleh karena
cawan murka / malapetaka yang kelima ini, nabi-nabi palsu dan antikris MENGGIGIT
LIDAH mereka karena kesakitan.
- Kalau lidah digigit, maka otomatis
tidak dapat menikmati kemurahan Tuhan, itulah firman Tuhan sebagai makanan
rohani kita.
-
Kalau lidah digigit, maka otomatis
lidah tidak dapat memuji-muji Tuhan, persis seperti binatang, tidak dapat
bersuara, tidak dapat mengeluarkan kata-kata yang memuji Tuhan.
Itu sebabnya
nabi-nabi palsu disebut binatang; manusia yang hidup tanpa roh, tetapi kita ini
manusia hidup oleh Roh Kudus, buktinya; kita datang kepada Tuhan, memuji Tuhan,
lewat ibadah pelayanan pada malam ini.
Saya berulang
kali menyampaikan firman ini, tetapi Tuhan terus membukakan rahasia firman-Nya,
tentu ini adalah kemurahan Tuhan bagi kita.
6.
MALAPETAKA YANG KEENAM.
Wahyu 16: 12
(16:12) Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu
keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah
timur.
Malapetaka yang KEENAM adalah; cawan murka Allah DITUMPAHKAN
DI ATAS SUNGAI YANG BESAR, yaitu SUNGAI EFRAT.
Sungai Efrat adalah gambaran dari pemberitaan firman yang
disertai dengan roh najis.
Wahyu 16: 13
(16:13) Dan aku
melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga
roh najis yang menyerupai katak.
Dari mulut naga, dari mulut binatang, dari mulut
nabi-nabi palsu keluar roh najis berupa katak, itulah pemberitaan firman yang
disertai dengan kenajisan.
Saudaraku, berdoalah untuk saya, sebagai gembala sidang,
supaya saya tetap murni dalam pemberitaan ini, semua betul-betul perkataan
Allah; selain tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan, juga tidak diikuti oleh
roh najis. Dan tentu, orang yang mendoakan juga harus terlepas dari kenajisan, supaya
dapat berdoa untuk gembala sidang masing-masing, sehingga kita sama-sama bersih
oleh air yang murni, tidak hanya sepihak, bagaikan bertepuk tangan dengan dua
tangan, bukan bertepuk dengan sebelah tangan.
Wahyu 16: 12
(16:12) Dan
malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai
Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah
jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur.
Setelah pemberitaan firman yang disertai dengan roh najis,
pemberitaan firman yang disertai dengan roh jahat dan roh-roh yang membuat keajaiban-keajaiban,
tanda-tanda heran (pemberitaan firman yang dikurangkan) MENJADI KERING, maka SIAPLAH
JALAN RAJA-RAJA DARI TIMUR = gereja Tuhan / imam-imam yang melayani di
Tabernakel, dimulai dari PINTU GERBANG sampai RUANGAN MAHA SUCI = dari TIMUR
sampai ke BARAT.
Sungguh berbahagia kalau kita menerima pemberitaan firman
yang rahasianya dibukakan, yang dikaitkan dengan pola tabernakel, kitalah yang
menerima firman yang benar dan sehat, dan kalau sungai Efrat menjadi kering maka
kita bisa berjalan dari timur sampai ke barat.
7.
MALAPETAKA YANG KETUJUH.
Wahyu 16: 17
(16:17) Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah
suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana."
Cawan murka yang
KETUJUH adalah; DITUMPAHKAN KE ANGKASA, berarti malapetaka itu akan menimpa
seluruh dunia, tidak hanya satu negara atau satu daerah.
Perhatikan
pembacaan seterusnya ...
Wahyu 16: 18-20
(16:18) Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi
guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat
seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu
hebatnya gempa bumi itu.
(16:19) Lalu terbelahlah
kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah
kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah
akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan
anggur kegeraman murka-Nya.
(16:20) Dan semua pulau
hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung.
(16:21) Dan hujan es
besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia
menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat
dahsyat.
Setelah cawan
murka Allah yang ketujuh ditumpahkan ke angkasa, maka yang terjadi adalah
-
GEMPA BUMI YANG HEBAT, yang
dahsyat sejak manusia ada di atas muka bumi.
Berarti gempa
bumi yang terjadi ini lebih hebat dan dahsyat dari pada gempa bumi hebat yang
manusia katakan saat ini, itulah yang terjadi jika cawan murka Allah yang
ketujuh ditumpahkan.
- KOTA YANG BESAR MENJADI TIGA
BAGIAN dan RUNTUHLAH KOTA-KOTA BANGSA-BANGSA YANG TIDAK MENGENAL ALLAH, itulah KOTA
BABEL.
Jadi, suatu saat
nanti kota Babel akan diruntuhkan, di mana di dalamnya terdapat percabulan-percabulan;
raja-raja melakukan percabulan-percabulan, sehingga pedagang-pedagang dibuat
kaya oleh percabulan yang dibuat oleh perempuan Babel.
Oleh sebab itu,
jangan sampai kita meninggalkan pengajaran hanya karena ingin kaya, lewat hawa
nafsu cabul dengan perempuan cabul.
Namun sejauh
ini, saya belum menemukan mengenai “tiga bagian ini” (kota yang besar menjadi
tiga bagian), oleh sebab itu, biarlah saudara bantu doa, supaya Tuhan memakai
saya dalam pembukaan rahasia firman.
-
SEMUA PULAU HILANG LENYAP dan TIDAK
DITEMUKAN LAGI GUNUNG-GUNUNG.
Berarti
sebagaimana zamannya Nuh, itu juga akan terjadi menjelang datangnya Yesus
kembali, seperti yang tertulis dalam Matius 24.
Bayangkan
saudaraku, kalau gunung saja lenyap, apalagi kota Jakarta?
Oleh sebab itu
biarlah kita waspada dari sejak sekarang, apa yang kita miliki, jangan
dibiarkan diambil dari pada kita, seperti Maria yang duduk dekat kaki Tuhan, bagiannya
tidak akan diambil, sekalipun manusia bahkan setan pun tidak bisa mengambil bagian
yang dimiliki oleh Maria, yaitu merendahkan diri dekat kaki Tuhan untuk mendengarkan
perkataan-perkataan-Nya.
-
HUJAN ES BESAR SEBERAT 100 PON
JATUH DARI LANGIT MENIMPA MANUSIA.
100 pon = 50 kg.
Manusia sebesar dan
sehebat apapun, jika ditimpa oleh es seberat 50 kg, ia akan menjadi tape
(binasa).
Sempurnalah malapetaka yang menimpa bumi ini, sebab angka
7 -> kesempurnaan.
Jadi, setiap orang yang tidak menerima pemberitaan firman
yang diurapi, akan ditimpa oleh tujuh malapetaka Allah.
Biarlah kita yang masih hidup ini, menjauhi pemberitaan
firman yang ditambahkan, jangan senang dengan cerita-cerita isapan jempol,
dongeng nenek-nenek tua, sekalipun di akhir zaman ini semakin banyak gereja
yang menggunakan metode demikian, yang menyebabkan pertumbuhan rohani seseorang
menjadi tidak sehat / abnormal.
Jalan keluarnya.
2 Petrus 1: 16
(1:16) Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia,
ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa
dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus
sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
Rasul Petrus tidak memberitakan firman yang ditambahkan,
kecuali dua hal, yaitu;
-
MEMBERITAHUKAN KUASA ALLAH.
1 Korintus
1: 23-24
(1:23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan:
untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan
Yahudi suatu kebodohan,
(1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang
Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Pemberitaan
firman Tuhan yang benar dan sehat adalah memberitakan Kristus yang disalibkan,
sebab memberitakan Kristus yang disalibkan adalah; KEKUATAN ALLAH dan HIKMAT
ALLAH = KUASA ALLAH.
Pemberitaan
firman tentang salib Kristus akan menyelamatkan setiap orang, baik orang
Yahudi, maupun orang yang bukan Yahudi.
Pemberitaan
firman tentang salib Kristus = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan,
yang sifatnya keras karena memeriksa, mengoreksi, dan menyucikan dosa yang
terselubung, berbanding terbalik pemberitaan firman yang ditambahkan dengan
cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua yang sifatnya menyenangkan
telinga, namun meninabobokan kerohanian mereka yang mendengarnya.
-
MEMBERITAHUKAN KEDATANGAN TUHAN KITA, YESUS KRISTUS,
SEBAGAI RAJA.
Artinya; memberitakan
bahwa Yesus adalah Mempelai Pria Sorga.
Selain
kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus, sebagai Raja, Dia juga akan tampil
sebagai Mempelai Pria Sorga.
Efesus 5:
32
(5:32) Rahasia ini besar,
tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan
Kristus dan jemaat.
Rasul
Paulus memberitakan firman yang benar, itulah hubungan antara Kristus dan
jemaat.
Jadi, yang
dimaksud dengan “rahasia ini besar”
adalah kabar mempelai, di mana Kristus yang adalah kepala, disebut juga sebagai
Mempelai Pria Sorga dan jemaat yang adalah tubuh-Nya, disebut juga mempelai
perempuan-Nya.
2 Korintus
11: 2-3
(11:2) Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu
ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu
kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada
Kristus.
(11:3) Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan
dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan
oleh ular itu dengan kelicikannya.
Rasul
Paulus menyampaikan firman penyucian untuk menjadikan / membawa gereja Tuhan sebagai
perawan suci kepada Kristus.
Dalam hal
ini, Rasul Paulus di tengah-tengah pelayanannya berusaha untuk menjauhkan
ajaran-ajaran yang tidak sehat dari tengah-tengah sidang jemaat di Korintus.
2 Korintus
4: 2-3
(4:2) Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi
yang memalukan; kami tidak berlaku licik
dan tidak memalsukan firman Allah.
Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri
kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga,
maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
Rasul
Paulus di tengah-tengah pelayanannya tidak berlaku licik, sebab ia tidak
memalsukan firman Allah / tidak menyampaikan ajaran-ajaran palsu, itulah pemberitaan
firman Tuhan yang ditambahkan, melainkan menyampaikan firman Tuhan yang benar,
itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Rahasia
yang dimaksud adalah kabar mempelai / pengajaran mempelai dalam terangnya
Tabernakel, yang diilhamkan oleh Roh-El Kudus = pemberitaan firman Tuhan atas
dorongan Roh-El Kudus, semuanya murni perkataan-perkataan Allah, tanpa
cerita-cerita isapan jempol dan dongeng nenek-nenek tua, dan lain sebagainya.
Praktek menerima ajaran sehat.
1 Timotius 4: 7-8
(4:7)
Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.
(4:8)
Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah
itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini
maupun untuk hidup yang akan datang.
Menjauhkan diri dari pemberitaan firman Tuhan yang
ditambahkan, yaitu firman Tuhan yang disertai dengan dongeng nenek-nenek tua,
cerita-cerita isapan jempol, dan takhayul-takhayul, dan selanjutnya MELATIH
DIRI BERIBADAH.
Wahyu 11: 1-2
(11:1) Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat
pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di
dalamnya.
(11:2) Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar,
janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa
lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan
lamanya."
Bangunlah dan ukurlah;
-
BAIT SUCI ALLAH.
Dalam pola
Tabernakel, Bait Suci Allah = Ruangan Suci, yang disebut juga kandang
penggembalaan.
Berarti, kawanan
domba tergembala dengan baik dalam satu kandang, satu gembala = tempat
penggembalaan.
-
MEZBAH.
Di atas mezbah
terdapat ukupan.
Wahyu 8: 3-4
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi
berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan
emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya
bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta
itu.
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat
itu ke hadapan Allah.
Kemenyan dibakar
di dalam pedupaan emas, maka naiklah asap kemenyan itu ke hadapan Allah, itulah
doa orang-orang kudus.
Jadi, mezbah yang
di atasnya pedupaan emas -> doa penyembahan, artinya; hanyut dan tenggelam
dalam kasih Allah.
-
MEREKA YANG BERIBADAH DI DALAMNYA.
Yang dimaksud
beribadah di dalamnya adalah beribadah sesuai dengan pola Tabernakel, terkena
pada ruangan suci, di mana di dalamnya terdapat tiga alat, yang artinya ketekunan
dalam tiga macam ibadah utama, yaitu;
· MEJA ROTI SAJIAN, artinya;
ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab (Bible Study), yang disertai
perjamuan suci.
· PELITA EMAS, artinya; ketekunan
dalam Ibadah Raya Minggu, disertai dengan kesaksian.
· MEZBAH DUPA, artinya; ketekunan
dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Kembali saya mengatakan, bahwa; kita harus mendengarkan
apa yang dikatakan oleh Roh kepada jemaat-jemaat, berarti; menerima firman yang
diurapi, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan / pengajaran
mempelai dalam terangnya Tabernakel, pengajaran yang sehat dan murni seluruhnya
perkataan-perkataan Allah, tidak ditambahkan dengan cerita-cerita isapan
jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, sebagaimana Rasul Paulus menyatakan
suatu rahasia yang besar, yang dimaksud adalah hubungan antara Kristus dengan
tubuh, itulah kabar mempelai, firman penyucian untuk membawa kepada
kesempurnaan / tubuh Kristus yang sempurna = menjadi mempelai perempuan Tuhan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment