IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 30 APRIL 2013
Tema: HAL BERDOA (dari Matius 6: 5-13)
(Seri 42)
Subtema: PENYEMBAHAN DEKAT DENGAN PENGAMPUNAN
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Kembali kita berada di rumah Tuhan lewat ibadah doa
penyembahan ini, semua karena kemurahan Tuhan, dan biarlah kemurahan Tuhan ini
kita gunakan sebaik-baiknya untuk hanyut dan tenggelam dalam kasih Allah.
Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Doa Penyembahan dari Matius 6: 5-13, namun kita hanya membaca ayat 12.
Matius 6: 12
(6:12) dan ampunilah kami
akan kesalahan kami, seperti kami juga
mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
Salah satu pokok doa yang harus kita naikkan kepada Tuhan
adalah: “Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni
orang yang bersalah kepada kami.”
Artinya; mengampuni sesama / orang lain karena Tuhan
sudah terlebih dahulu mengampuni saya dan saudara = mengampuni karena diampuni.
Berarti, mengampuni itu tidak boleh dengan terpaksa,
tidak boleh karena ada kepentingan-kepentingan, tidak boleh karena ada
unsur-unsur lain supaya terlihat rohaniawan, dan tidak boleh memandang muka,
tetapi mengampuni itu karena Tuhan sudah terlebih dahulu mengampuni saya dan
saudara.
Kiranya hal ini kita pahami dengan baik, supaya kita
menjalankan pengampunan itu kepada setiap orang, kepada sesama, di manapun kita
duduk dan berdiri.
Lebih jauh kita perhatikan dalam ayat 14-15 ...
Matius 6: 14-15
(6:14) Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga
akan mengampuni kamu juga.
(6:15) Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni
orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni
kesalahanmu."
Dengan jelas di sini dikatakan, bahwa; jikalau seseorang
mengampuni kesalahan sesamanya, maka Bapa di sorga juga mengampuni
kesalahannya, sebaliknya jikalau seseorang tidak mengampuni kesalahan sesamanya,
maka Bapa di sorga juga tidak mengampuni kesalahannya.
Mari kita lihat; PENGAMPUNAN.
Matius 18: 21
(18:21) Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan,
sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap
aku? Sampai tujuh kali?"
Pengampunan menurut Simon Petrus, hanya sampai tujuh
kali.
Mengampuni hanya sampai tujuh kali, artinya; pengampunan
yang terbatas.
Sebab;
-
tujuh kali -> tujuh hari = satu
minggu.
-
tujuh kali -> tujuh tahun.
Berarti, kalau mengampuni sesama hanya sebatas tujuh hari
/ satu minggu, bahkan kalau mengampuni sesama hanya sebatas tujuh tahun =
pengampunan yang terbatas.
Bandingan dengan PENGAMPUNAN YANG SEBENARNYA, sesuai
dengan PERNYATAAN YESUS KRISTUS.
Matius 18: 22
(18:22) Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan
sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh
kali tujuh kali.
Mengampuni bukan hanya tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali,
artinya; PENGAMPUNAN TANPA BATAS = pengampunan tanpa memandang waktu = pengampunan
tanpa kepentingan-kepentingan, pengampunan tanpa memandang muka.
SEBAGAI CONTOH;
Matius 18: 27
(18:27) Lalu tergeraklah hati raja itu oleh
belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya
dan menghapuskan hutangnya.
Seperti seorang raja yang membebaskan dan menghapuskan
hutang hambanya sebesar sepuluh ribu talenta.
Kalau raja tersebut membebaskan / menghapuskan hutang
hambanya, itu oleh karena belas kasihan terhadap hambanya itu = OLEH KARENA
BELAS KASIH, HUTANG YANG BESAR ITU DIBEBASKAN / DIHAPUSKAN.
Berarti, mengampuni = mengasihi.
Praktek mengampuni / mengasihi.
Kolose 2: 14
(2:14) dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan
hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
Dengan matinya Yesus di atas kayu salib, hutang dosa
manusia dihapuskan, dan tentu kita patut bersyukur.
Kita dapat menunjukkan rasa syukur itu dengan cara satu
di dalam penderitaan Kristus.
Kolose 2: 15
(2:15) Ia telah melucuti
pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa
dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.
Dengan lima luka utama yang diterima oleh Yesus di atas
kayu salib, maka Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa
atas manusia.
Lebih jauh kita perhatikan mengenai hal ini ...
Kolose 3: 13-14
(3:13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam
terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat
jugalah demikian.
(3:14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah
kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Dengan kasih, maka kita dapat mengampuni orang yang
menaruh dendam.
Sehingga dengan demikian ...
Kolose 3: 15
(3:15) Hendaklah damai sejahtera Kristus
memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi
satu tubuh. Dan bersyukurlah.
Dengan pengampunan, MAKA DAMAI SEJAHTERA YANG BERASAL
DARI ALLAH DI DALAM KRISTUS YESUS, MEMERINTAH DI DALAM HATI SETIAP ORANG YANG
MEMBERI PENGAMPUNAN.
Kalau dahulu, sebelum seseorang memberi pengampunan,
pemerintah-pemerintah / penguasa-penguasa, yang menjadi raja terhadap
seseorang.
Oleh sebab itu, kita patut bersyukur. Itu sebabnya tadi
saya katakan, rasa syukur kita kepada Tuhan harus kita tunjukkan dengan jalan
satu dalam penderitaan Kristus.
Biarlah kiranya Allah dalam damai sejahtera di dalam Kristus
Yesus, bertakhta dan berkuasa, sebab telah dilucutinya pemerintah-pemerintah /
penguasa-penguasa angkasa ini.
Efesus 4: 31-32
(4:31) Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan,
pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala
kejahatan.
(4:32) Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih
mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah
mengampuni kamu.
Lima luka utama di dalam diri Yesus Kristus telah
melucuti pemerintah-pemerintah / penguasa-penguasa di dalam diri manusia,
yaitu;
1.
Segala kepahitan.
2.
Segala kegeraman.
3.
Segala kemarahan.
4.
Pertikaian.
5.
Fitnah.
Dengan lima hal ini, seseorang tidak mengalami damai
sejahtera, karena dengan lima hal ini seseorang tidak dapat mengampuni
sesamanya. Jadi hanya orang yang dapat mengampuni sesamanyalah, seseorang
merasakan damai sejahtera Allah di dalam kristus Yesus, memerintah, menjadi
raja di dalam hati seseorang.
Lima luka utama yang diterima oleh Yesus Kristus di atas
kayu salib, membebaskan kita dari lima perkara utama yang selama ini menjadi raja,
bertakhta dalam kehidupan saya dan saudara, itulah yang membuat seseorang tidak
mengalami damai sejahtera dalam Kristus Yesus.
Namun malam hari ini, kita sudah menerima firman Tuhan,
dan kita berdoa, kebenaran yang kita terima ini, menjadi bagian dalam kehidupan
kita, supaya kita mengalami damai sejahtera.
Dampak positifnya.
Galatia 5: 24-25
(5:24) Barangsiapa menjadi milik Kristus
Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan
keinginannya.
(5:25) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh
Roh,
Dampak positifnya bila seseorang menyalibkan daging
dengan segala hawa nafsu dan keinginannya adalah IA MENJADI MILIK KRISTUS
YESUS.
Bukti bahwa seseorang menjadi milik Kristus Yesus: HIDUP
OLEH ROH dan MEMBERI HIDUPNYA DIPIMPIN OLEH ROH.
Sebaliknya, kalau seseorang belum menyalibkan daging,
maka seseorang hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging.
Efesus 4: 30-32
(4:30) Dan janganlah kamu mendukakan Roh
Kudus Allah, yang telah memeteraikan
kamu menjelang hari penyelamatan.
(4:31) Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah
hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
(4:32) Tetapi hendaklah kamu ramah seorang
terhadap yang lain, penuh kasih mesra
dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di
dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Dengan pengampunan, maka;
-
Seseorang tidak akan mendukakan
Roh-El Kudus.
-
Ramah terhadap sesamanya.
-
Penuh kasih mesra terhadap
sesamanya.
Dengan kata lain, damai sejahtera Allah memerintah di
dalam hati seseorang, tidak ada lagi hal-hal yang lain memerintah di dalam diri
seseorang (yaitu kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, dan fitnah).
Yesaya 9: 5
(9:5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah
diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya
disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Yesus Kristus telah
diberikan untuk kita, lambang pemerintahan ada di atas
bahu-Nya, Dialah Raja di atas segala raja, yang memberi damai sejahtera kepada
setiap orang, sehingga Ia disebut Raja Damai.
Syarat
untuk memperoleh pengampunan.
Matius 18: 26
(18:26) Maka sujudlah
hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan
kulunaskan.
Syarat untuk
memperoleh pengampunan dari Tuhan adalah lewat DOA PENYEMBAHAN, seperti hamba
yang berhutang sepuluh ribu talenta sujud dan menyembah raja itu.
Wahyu 4: 10-11
(4:10) maka tersungkurlah
kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu,
dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai
selama-lamanya. Dan mereka melemparkan
mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
(4:11) "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak
menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan
segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan
diciptakan."
Tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan
Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai
selama-lamanya, ini menunjukkan
penyembahan yang hidup dan yang berkenan.
Penyembahan
yang hidup tidak terlihat keinginan / kehendak diri, bahkan melepaskan segala
sesuatu yang dianggap sebagai kemuliaan.
Sehingga dua
puluh empat tua-tua;
-
melemparkan
mahkotanya di hadapan takhta itu.
-
berkata: “Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak
menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa ...”
Biarlah malam
ini kita membawa diri kita masing-masing rendah di bawah kaki Tuhan, sujud
menyembah kepada Dia yang adalah Raja di atas segala raja, yang layak menerima
puji-pujian dan hormat dan kuasa, sehingga nyata bahwa kebenaran Allah, lewat
firman Allah yang kita terima pada malam ini menjadi bagian di dalam kehidupan
kita, dan biarlah nama Tuhan dipermuliakan di bumi seperti di sorga, kekal
sampai selama-lamanya. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment