IBADAH RAYA MINGGU, 19 MEI 2013
Tema: JEMAAT EFESUS (dari Wahyu
2: 1-7)
(Seri 10)
Subtema: KEBENARAN IMAN
BERARTI PERCAYA WALAUPUN TIDAK MELIHAT
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih sayang dan kasih setia-Nya, kita
boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani kepada Tuhan,
mempersembahkan korban kepada Tuhan.
Segera kita memperhatikan sidang jemaat di Efesus
sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu, dari kitab Wahyu 2:
1-7, namun terlebih dahulu kita membaca ayat 1.
Wahyu 2: 1
(2:1) "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu
di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
Yesus tampil sebagai firman Allah yang tajam untuk
memeriksa, mengoreksi, bahkan menyucikan dosa-dosa sidang jemaat di Efesus.
Wahyu 2: 2-3
(2:2) Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih
payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak
dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang
menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau
telah mendapati mereka pendusta.
(2:3) Dan engkau tetap sabar dan menderita
oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
Setelah dikoreksi lewat firman Allah yang tajam, maka
terlihatlah lima perkara, sebagai KELEBIHAN PERTAMA dari sidang
jemaat di Efesus, yaitu;
1.
Penuh
dengan JERIH PAYAH di tengah-tengah ibadah pelayanan,
2.
Penuh
dengan KETEKUNAN / bertekun di hadapan Tuhan,
3.
TETAP SABAR di tengah-tengah
ibadah pelayanan,
4.
RELA MENDERITA OLEH KARENA NAMA
TUHAN = aniaya karena firman = sengsara salib,
5.
TIDAK MENGENAL LELAH, sekalipun
berjerih lelah di tengah-tengah ibadah pelayanan.
Lima perkara ini adalah sesuatu yang luar biasa
sebagai kelebihan dari sidang jemaat di efesus dihadapan Tuhan, oleh sebab itu,
kita patut angkat jempol kepada sidang jemaat di Efesus karena lima perkara yang
menjadi kelebihan sidang jemaat di Efesus.
Namun, pada ayat 4 ...
Wahyu 2: 4
(2:4) Namun demikian Aku mencela engkau,
karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Sekalipun sidang jemaat di Efesus memiliki kelebihan
dengan lima perkara tadi (dalam Wahyu 2: 2-3), namun Tuhan mencela sidang
jemaat di Efesus, karena sidang jemaat di Efesus MENINGGALKAN KASIH YANG
SEMULA.
Wahyu 2: 5
(2:5) Sebab itu ingatlah betapa dalamnya
engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau
lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil
kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Meninggalkan kasih yang semula, itu bukanlah perkara
kecil / bukan perkara sepele, hal ini tidak boleh dianggap main-main. Itu
sebabnya pada ayat 5 ini dikatakan: “Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau
telah jatuh!”
Jadi, dosa karena meninggalkan kasih yang semula
adalah KEJATUHAN YANG AMAT SANGAT DALAM.
Saya beri contoh;
-
Dalam nikah rumah tangga; jika
salah satu dari pasangan suami isteri mengkhianati
pasangannya, tentu itu sangat menyakitkan.
- Demikian juga terhadap sesama;
kalau kita mengabaikan sesama, tidak peduli terhadap sesama, menyepelekan
sesama, padahal orang itu sangat membutuhkan pengertian dan perhatian kita,
tetapi ia tidak mendapatkannya (karena kita kehilangan kasih yang semula), itu
sangat menyakitkan sekali.
Sedikit
kesaksian; dahulu, sebelum saya menjadi hamba Tuhan, beberapa kali saya
membutuhkan perhatian (dalam hal pekerjaan) dari sesama, tetapi karena saya
tidak mendapatkannya, itu cukup menyakitkan.
Kembali kita baca ayat 5.
Wahyu 2: 5
(2:5) Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah
jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau
lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan
mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Di sini kita perhatikan; dengan kasih, Tuhan
menghimbau sidang jemaat di Efesus, supaya mereka KEMBALI KEPADA KASIH YANG
SEMULA. Itu sebabnya di sini dikatakan: “... lakukanlah lagi apa yang
semula engkau lakukan”, maksudnya adalah kembali kepada kasih yang semula.
Kembali kepada kasih yang semula, dengan jalan
BERTOBAT.
Bertobat, artinya; berhenti berbuat dosa dan jangan
berbuat lagi, jangan mengulangi lagi, kembalilah kepada Allah, seperti dua
tangan dan dua kaki yang terpaku tidak dapat berbuat apa-apa, justru dari
sanalah darah mengalir.
Berarti, pertobatan itu dibutuhkan pengorbanan. Darah
-> pengorbanan.
Dan memang itu benar, kalau seseorang biasa dengan
kebiasaan lama, untuk meninggalkan kebiasaan lama itu, dibutuhkan pengorbanan.
Misalnya; kalau seseorang terbiasa merokok, sangat sukar untuk meninggalkan
kebiasa lama itu, oleh sebab itu , dibutuhkan pengorbanan.
Kalau tidak kembali kepada kasih yang semula, dengan
kata lain tidak mau bertobat, konsekuensinya adalah YESUS AKAN MENGAMBIL KAKI
DIAN DARI TEMPATNYA = kaki dian diambil DARI TENGAH-TENGAH SIDANG JEMAAT DI
EFESUS.
Kalau kaki dian diambil dari tengah-tengah sidang
jemaat di Efesus, maka yang terjadi adalah SUASANA GELAP = sidang jemaat Efesus
berada dalam suasana gelap.
Suasana gelap itu sama seperti orang buta, tidak tahu
berbuat apa-apa, oleh sebab itu, orang buta tidak bisa diharapkan, kalau ia
dibiarkan berjalan sendirian, kalau tidak menabrak, ya ditabrak.
Kemudian, suasana gelap sangat efektif untuk
menyembunyikan dosa.
Suasana gelap digambarkan dalam empat hal, yaitu;
1.
Bagaikan pelita / kaki dian yang
menyala di bawah GANTANG.
2.
Bagaikan pelita / kaki dian yang
menyala di bawah TEMPAYAN.
3.
Bagaikan pelita / kaki dian yang
menyala di bawah TEMPAT TIDUR.
4.
Bagaikan pelita / kaki dian yang
menyala di KOLONG
RUMAH / CERUK-CERUK.
Wahyu 2: 6
(2:6) Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci
segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
Ada kelebihan yang lain dari sidang jemaat di efesus,
yaitu MEMBENCI SEGALA PERBUATAN PENGIKUT-PENGIKUT NIKOLAUS, yang juga dibenci
oleh Tuhan. Jadi, membenci apa yang dibenci oleh Tuhan.
Dalam kitab Wahyu, apa yang dibenci oleh Tuhan adalah
DOSA KENAJISAN.
Kalau memebnci apa yang dibenci oleh Tuhan, pasti juga
menyukai apa yang diskuai oleh Tuhan, tetapi sebaliknya kalau menyukai apa yang
dibenci oleh Tuhan = pemberontak / pengkhianat.
Demikian juga dalam nikah rumah tangga, kalau salah
satu pasangan menyukai apa yang dibenci oleh pasangannya yang lain, inilah yang
disebut pemberontak / pengkhianat.
Sejauh mana seseorang menyukai dosa, sejauh mana
seseorang menikmati dosa, sejauh itulah dia menghianati Tuhan, sejauh itulah
dia memberontak kepada Tuhan.
Sekarang, KITA FOKUS MEMPERHATIKAN AYAT 7.
(2:7) Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa
menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus
Allah."
“Siapa
bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat”,
artinya; MENERIMA FIRMAN YANG DIURAPI.
(Pada minggu yang lalu kita telah
menerima ayat yang ketujuh ini, “mendengarkan
apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat”,
artinya; menerima
wahyu.)
Roma 10: 17
(10:17) Jadi, iman timbul dari
pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Firman Kristus menimbulkan iman / percaya, memberikan
rasa percaya kita kepada Tuhan.
Firman Kristus = firman yang diurapi, sebab Kristus
-> pribadi Yang Diurapi.
Roma 10: 4
(10:4) Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat,
sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
Kebenaran itu dapat diperoleh tiap-tiap orang
yang percaya kepada Kristus.
Roma 10: 6-7
(10:6) Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian:
"Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?",
yaitu: untuk membawa Yesus turun,
(10:7) atau: "Siapakah akan turun ke jurang
maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.
Kebenaran karena iman TIDAK MEMBUAT KITA BINGUNG dan TIDAK MEMBUAT KITA PUSING.
Berbeda dengan orang yang bingung dan pusing (tidak memiliki
kebenaran iman), pasti berkata dalam hati: “siapakah yang akan
naik untuk membawa Yesus turun?” atau “siapakah yang akan turun ke
jurang maut untuk membawa Yesus naik dari antara orang mati?”, inilah orang
yang tidak percaya.
Tetapi kebenaran iman tidak membuat kita bingung,
tidak membuat kita pusing dalam segala perkara.
Orang yang bingung bisa mendua hati; antara pegang
pengajaran atau melepaskannya, oleh karena pekerjaan , harta, kekayaan,
kedudukan, jabatan dan lain-lain dan
itu bisa mencelakakan diri sendiri.
Turun dan naik -> kuasa KEMATIAN dan KEBANGKITAN Yesus Kristus.
Yohanes 20: 25
(20:25) Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya:
"Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka:
"Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum
aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke
dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."
Tomas tidak percaya atas kuasa kematian dan kuasa kebangkitan
Yesus Kristus, karena iman Tomas; melihat dahulu baru percaya, sedangkan
kebenaran iman itu percaya walaupun tidak melihat.
Jadi dalam hal ini, Tomas tidak percaya atas kuasa
kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, dengan kata lain tidak memiliki kebenaran
iman.
Iman itu percaya walaupun tidak melihat, itu adalah
iman Abraham, tetapi kalau melihat dahulu baru percaya, itu adalah iman Tomas.
Mari kita perhatikan ...
Penyebabnya.
Yohanes 11: 11-14
(11:11) Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia
berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur,
tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya."
(11:12) Maka kata murid-murid itu kepada-Nya:
"Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh."
(11:13) Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti
mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa.
(11:14) Karena itu Yesus berkata dengan terus terang:
"Lazarus sudah mati;
Dalam hal ini, Yesus membangkitkan Lazarus dari
kematian.
Sebab tidur = mati, sedangkan membangunkan =
membangkitkan.
Yohanes 11: 15
(11:15) tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu
itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar
percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya."
Ketika Lazarus sakit parah yang menuju kematian, Yesus
tidak ada pada waktu itu, namun itu semua seijin Tuhan, untuk memberi
pelajaran yang terindah bagi 12 murid (termasuk Tomas), lewat kematian dan
kebangkitan Lazarus, tujuannya; supaya 12 murid (termasuk Tomas) memiliki
kebenaran iman, supaya percaya walaupun tidak melihat dalam segala perkara. Ini
adalah pelajaran yang terindah yang Yesus nyatakan di tengah-tengah 12
murid-Nya.
12 murid bersama-sama dengan Yesus selama 3,5 tahun,
mereka mendapat pelajaran, mereka mendapat hal yang indah bersama dengan Yesus,
salah satunya dalam hal KEMATIAN dan KEBANGKITAN Lazarus, SUPAYA MEREKA BELAJAR PERCAYA.
Banyak hal yang Tuhan sudah nyatakan bagi kita semua lewat kebenaran
firman Tuhan dalam
3 macam ibadah utama (ibadah pendalaman Alkitab, ibadah raya Minggu dan ibadah
doa penyembahan), oleh sebab itu, malam hari ini saya himbau; ayo,
belajar percaya,
denga kata lain supaya kita memiliki kebenaran
iman!
Sebetulnya, Tomas telah mendapat
pelajaran terindah ini, tetapi dia melupakannya.
Kalau Tomas tidak percaya atas kuasa kematian dan
kebangkitan Yesus, berarti Tomas melupakan pelajaran mengenai kematian dan
kebangkitan Lazarus.
Pendeknya; lewat peristiwa ini, Tomas telah melupakan
pelajaran yang terindah.
1 Korintus 15: 4
(15:4) bahwa Ia telah dikuburkan, dan
bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai
dengan Kitab Suci;
Melupakan pengalaman yang terindah bersama dengan Yesus
Kristus, di mana Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian = tidak mengerti
kitab suci = tidak memiliki kebenaran iman.
Lebih jauh kita lihat ...
Markus 12: 23-24
(12:23) Pada hari kebangkitan, bilamana mereka
bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah
beristerikan dia."
(12:24) Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat,
justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa
Allah.
Kalau Tidak mengerti kitab suci, berarti; TIDAK
MEMILIKI KUASA ALLAH.
Mari kita lihat; KUASA ALLAH.
1 Korintus 1: 24
(1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang
Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat
Allah.
Pemberitaan firman tentang salib Kristus adalah KEKUATAN ALLAH dan HIKMAT ALLAH
-
Kekuatan
Allah = kuasa
Allah
-
Hikmat
Allah = kebenaran firman yang tertulis di
dalam Kitab Suci .
Kalau tidak mengerti kitab suci, tidak mengerti kuasa
Allah, berarti menolak pemberitaan
firman tentang salib Kristus, seperti;
- Orang Yahudi.
Bagi orang Yahudi,
pemberitaan firman tentang salib Kristus menjadi batu sandungan, sebab
orang Yahudi datang kepada Tuhan hanya untuk mencari tanda.
- Orang Yunani.
Bagi orang Yunani,
pemberitaan firman tentang salib Kristus adalah suatu kebodohan, sebab orang
Yunani datang kepada Tuhan hanya untuk mencari hikmat.
Jadi, kembali saya katakan; kuasa Allah, hikmat Allah,
itulah pemberitaan firman tentang salib Kristus.
Dampak negatif kalau tidak memiliki kebenaran iman.
Yohanes 11: 15-16
(11:15) tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu
itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya.
Marilah kita pergi sekarang kepadanya."
(11:16) Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata
kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi
juga untuk mati bersama-sama dengan Dia."
Dampak negatifnya; mulut memuji Tuhan, tetapi hati
tidak percaya / hatinya jauh dari Tuhan = perkataan kosong.
Sesungguhnya yang benar adalah apa yang keluar berasal
dari dalam, namun Tomas
tidaklah demikian, ia berucap: “Marilah kita
pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia”, tetapi hatinya tidak
percaya, itu hanyalah perkataan kosong, sebab mulutnya mengaku
namun hatinya jauh dari Tuhan.
Hati-hati kalau saudara datang beribadah kepada Tuhan,
memuji Tuhan, namun hati jauh dari Tuhan, itu adalah perkataan yang kosong,
mulutnya saja yang berbicara / memuji Tuhan, namun hatinya tidak percaya = perkataan kosong dari
orang munafik = perkataan tanpa kuasa.
Matius 15: 7-9
(15:7) Hai orang-orang munafik! Benarlah
nubuat Yesaya tentang kamu:
(15:8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya,
padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
(15:9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku,
sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
Kalau mulut memuji Tuhan, tetapi hati jauh dari Tuhan,
itu adalah ibadah yang sia-sia dari orang-orang munafik.
Inilah dampak negatif kalau memiliki iman seperti iman
Tomas, yaitu percaya karena melihat.
Jadi, ibadah orang munafik itu hanyalah sia-sia /
percuma, demikian juga kalau hati tidak menyatu dengan hati Tuhan, maka ibadah
itu percuma saja.
Itu sebabnya di sini dikatakan: “Percuma mereka
beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah
manusia.”
Jangan sampai ibadah kita ini sia-sia, sebab bukankah
kita datang dari tempat yang jauh, dengan mengorbankan banyak hal, baik waktu,
tenaga, keuangan dan sebagainya, tetapi jika beribadah namun penuh dengan
kemunafikan, itu semua percuma.
Saya bersyukur dengan pemberitaan firman yang sangat
sederhana ini;
Sebetulnya Tomas sudah mendapatkan pelajaran yang
indah dari Yesus mengenai kematian dan kebangkitan Lazarus, dan Yesus juga
sudah menghimbau supaya 12 murid (termasuk Tomas) supaya belajar percaya.
Demikian juga dengan kita, Tuhan ijinkan semua hal
terjadi, baik penderitaan maupun jerih lelah, supaya kita berjuang di hadapan
Tuhan, supaya kita menikmati hidup, supaya kita belajar percaya.
Belajarlah percaya terhadap pengalaman bersama dengan
Yesus Kristus di dalam kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan, banyak hal
/ pelajaran yang indah, yang Tuhan sudah nyatakan. Kalau tidak, mulut hanya
mengucapkan kata-kata kosong saja; bibir memuliakan Tuhan, namun hatinya jauh,
seperti Tomas yang berkata: “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama
dengan Dia”, sesungguhnya itu adalah perkataan kosong dari orang yang tidak
percaya.
Kalau firman tidak menjadi iman; kosong dan tidak
berkuasa.
Sekarang, kita kembali memperhatikan ...
Markus 12: 24
(12:24) Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat,
justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa
Allah.
Kalau tidak mengerti kitab suci dan tidak mengerti
kuasa Allah, maka di situlah seseorang akan menjadi SESAT / mengalami
kesesatan.
Mari kita lihat mengenai; SESAT.
Lukas 15: 3-4
(15:3) Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada
mereka:
(15:4) "Siapakah di antara kamu yang mempunyai
seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya,
tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi
mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
Sesat di sini digambarkan seperti seekor domba yang
tersesat di padang gurun.
Lukas 15: 1-2
(15:1) Para pemungut cukai dan orang-orang
berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.
(15:2) Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan
ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan
bersama-sama dengan mereka."
Kesesatan seekor domba di padang
gurun digambarkan seperti PEMUNGUT
CUKAI dan ORANG-ORANG
BERDOSA.
Tetapi saudaraku, pada ayat 5 ...
Lukas 15: 5
(15:5) Dan kalau ia telah menemukannya, ia
meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,
Jadi, kalau tidak mengerti kitab suci menjadi sesat.
1. Ada yang sesat namun ditemukan,
digambarkan seperti seekor domba yang ditemukan di padang gurun, itulah PEMUNGUT CUKAI dan ORANG-ORANG BERDOSA
2. Ada juga yang sesat, namun tidak
ditemukan, yaitu;
-
Itulah AHLI-AHLI Taurat, mengerti
firman Tuhan, tetapi tidak melakukannya,
-
Itulah ORANG-ORANG FARISI, melayani
dengan kesombongan disertai
kemunafikan
Saya himbau kepada
sidang jemaat, terlebih imam-imam, jangan sampai dikuasai roh kesombongan dan kemunafikan
orang-orang
Farisi, apapun yang kita miliki,
kelebihan apapun yang ada dalam diri kita, biarlah kita tetap
rendah hati, sebab dosa kesombongan
itu merupakan kesesatan dan yang tidak
pernah Tuhan
temukan kembali.
Barangkali kita
beribadah melayani tetapi tidak peduli dengan sesama, itu sombong. Tidak
menghargai kebenaran firman Tuhan, itu sombong. Lebih mempertahankan harga
diri, itu sombong.
Ingat saudaraku;
kejatuhan yang pertama adalah dosa kesombongan.
Sekarang kita memperhatikan jalan keluar supaya kita
memiliki kebenaran iman.
Jalan keluar.
Yohanes 20: 27-29
(20:27) Kemudian Ia berkata kepada Tomas:
"Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah
tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan
engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."
(20:28) Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan
Allahku!"
(20:29) Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau
telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak
melihat, namun percaya."
Jalan keluarnya bagi kita adalah: pertama-tama MENGULURKAN
TANGAN, selanjutnya MENCUCUKKAN JARI KE DALAM LAMBUNG YESUS. Oleh sebab itu, di
sini dikatakan: “... jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan
percayalah.”
- Mengulurkan tangan, artinya;
PENYERAHAN DIRI SEPENUHNYA KEPADA TUHAN.
- Kemudian, mencucukkan jari
ke dalam lambung
Yesus, artinya; MENGASIHI TUHAN DENGAN SEGENAP HATI, SEGENAP JIWA, SEGENAP AKAL
BUDI DAN KEKUATAN.
Kalau mencucukkan jari, tidak mungkin menggunakan
sepuluh jari, melainkan menggunakan satu yang mewakili sepuluh jari.
Inti dari sepuluh hukum Allah, hanya satu, itulah
kasih.
Jadi, pertama-tama MENYERAHKAN DIRI dahulu kepada
Tuhan, dalam susah maupun senang, dalam suka maupun duka, dalam segala sesuatu,
kita mengulurkan tangan kepada Tuhan, supaya ketika kita mengulurkan tangan,
Tuhan turun tangan.
Lalu selanjutnya, MENGASIHI TUHAN dengan segenap hati,
segenap jiwa, akal budi dan kekuatan. Kita tidak mungkin serta merta mengasihi
Tuhan kalau kita tidak terlebih dahulu menyerahkan
hidup sepenuhnya kepada Tuhan.
Dengan tergembala sungguh-sungguh, tergembala dalam
satu kandang, satu gembala adalah bukti bahwa kita menyerahkan hidup
sepenuhnya, sehingga kita dapat mengikuti suara gembala, suara mempelai = pengajaran
mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Sebaliknya, kalau
sidang jemaat tidak
dengar-dengaran pada firman
penggembalaan itulah firman pengajaran
mempelai dalam
terangnya Tabernakel, berarti sidang jemaat tidak mau menyerahkan
hidup sepenuhnya kepada
Tuhan
Yohanes 20: 28-29
(20:28) Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan
Allahku!"
(20:29) Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau
telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka
yang tidak melihat, namun percaya."
Setelah Tomas mengulurkan tangan dan mencucukkan jari
ke lambung Yesus, Tomas percaya atas kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Roma 10: 8-10
(10:8) Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu
dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di
dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
(10:9) Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu,
bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
(10:10) Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan,
dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Kebenaran iman itu dekat sekali dalam kehidupan saya
dan saudara, yaitu di dalam mulut dan di dalam hati, itulah;
-
mulut yang mengaku bahwa Yesus
adalah Tuhan,
-
dan hati percaya bahwa Yesus
telah dibangkitkan,
itulah kebenaran iman.
Sehingga kalau kita perhatikan ayat 10 ...
-
Dengan hati yang percaya
(walaupun tidak melihat) dibenarkan.
-
Dengan mulut mengaku
diselamatkan.
Ulangan 30: 12-14
(30:12) Tidak di langit tempatnya,
sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya
bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
(30:13) Juga tidak di seberang laut tempatnya,
sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk
mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita
melakukannya?
(30:14) Tetapi firman ini sangat dekat
kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam
hatimu, untuk dilakukan.
Kebenaran iman itu dekat, tidak susah untuk
mendapatkannya, yaitu
di dalam mulut dan di dalam hati, tidak di langit dan tidak di seberang laut tempatnya.
Suatu kali saya mendapat kesaksian dari seorang dokter
di Surabaya;
Dia berkata bahwa gembalanya pergi ke Amerika Serikat
untuk manivestasi Roh-El Kudus, dengan cara; gembalanya harus beribadah, ber-fellowship (bersekutu) dengan salah seorang gembala
(hamba Tuhan) di luar negeri / Amerika Serikat supaya
urapannya itu transfer.
Saudaraku, walaupun secara lahiriah sepertinya benar,
namun itu bukanlah kebenaran iman, sebab kebenaran itu tidak jauh dari kita,
tidak di langit dan tidak di seberang laut, melainkan di mulut dan di hati;
tinggal mulut mengaku Yesus adalah Tuhan yang berkuasa atas hidup kita, dan
hati percaya bahwa Yesus telah dibangkitkan.
Jadi, percaya saja, walaupun tidak melihat.
Kemudian saudaraku, mari kita lihat ...
Hasilnya.
HASIL PERTAMA.
Mazmur
16:7-10
(16:7)
Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam
hati nuraniku mengajari aku.
(16:8)
Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah
kananku, aku tidak goyah.
(16:9)
Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak,
bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram;
(16:10)
sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak
membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
Kalau kita memiliki kebenaran iman atas kuasa kematian
dan kebangkitan, maka hasilnya;
1. YANG PERTAMA: Yesus menjadi
pembela, berdiri di sebelah kanan kita, sehingga kita tidak goyah.
2. YANG KEDUA:
-
Hatiku bersukacita.
-
Jiwaku bersorak-sorai.
-
Tubuhku akan diam dengan tenteram.
3. YANG KETIGA:
-
Tidak
diserahkan ke dunia orang mati, artinya; tidak dibiarkan mengalami kematian
rohani = tetap melayani Tuhan
-
Tidak
membiarkan orang kudus melihat kebinasaan, artinya; tidak
binasa = selamat.
Itulah hasil bila memiliki kebenaran iman, mulut
mengaku hati percaya walaupun tidak melihat atas kuasa kematian dan kebangkitan
Yesus Kristus.
Hasilnya.
HASIL KEDUA.
Yohanes 17: 17-21
(17:17) Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu
adalah kebenaran.
(17:19) dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka,
supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.
(17:20) Dan bukan untuk mereka ini saja Aku
berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh
pemberitaan mereka;
(17:21) supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti
Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di
dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Hasil yang kedua; YESUS MENDOAKAN MEREKA YANG MEMILIKI
KEBENARAN IMAN; percaya walaupun tidak melihat, sehingga kelak menjadi satu
dengan Tuhan = tubuh dengan kepala menjadi satu = masuk
dalam pesta nikah Anak Domba. Biarlah Tuhan mendoakan kita, karena kita
memiliki kebenaran iman.
Ayo, biarlah kita belajar dari pengalaman, belajar
percaya dari setiap firman yang kita dengar.
Bagaimana respon saudara terhadap firman yang diurapi?
Apakah firman yang kita terima ini menimbulkan iman? percaya walaupun tidak
melihat, bahwa Yesus telah dibangkitkan dari maut, atau seperti Tomas, yang
melihat dahulu baru percaya.
Oleh sebab itu, biarlah kita mendengarkan apa yang
dikatakan oleh Roh pada malam hari ini. Tuhan memberi pelajaran yang baik,
pelajaran yang indah, supaya kita belajar percaya, tidak perlu bingung, tidak
perlu pusing dengan masa depan (secara khusus bagi kehidupan yang masih muda).
Pertama-tama, dengar dahulu apa yang dikatakan oleh Roh, itulah firman yang
diurapi, firman Kristus, firman yang tidak ditambahkan dan tidak dikurangi.
Saudara tidak perlu bingung, tidak perlu pusing
bagaimana Tuhan bekerja pada malam hari ini, tetapi pikirkanlah apa yang
menjadi bagian kita, jangan ambil apa yang menjadi bagian Tuhan.
Bagian kita adalah mendengar apa yang dikatakan oleh
Roh, sedangkan bagian Tuhan adalah melakukan keselamatan, Dia mati, bangkit,
dan akhirnya naik dan dipermuliakan. Juga kita tidak perlu memusingkan masa
depan, sebab itu adalah bagian Tuhan, lewat kuasa kematian dan kebangkitan-Nya,
bagian kita hanyalah tekun dalam tiga macam ibadah utama, belajar percaya
seperti kawanan domba yang tergembala dalam satu kandang satu gembala /
dengar-dengaran, mendengar apa yang dikatakan oleh Roh, baik anak-anak Tuhan yang ada di dalam
negeri maupun di luar negeri yang tetap setia mengikuti Buli Buli Emas Berisi Manna (dengan
alamat http://gptserangcilegon.blogspot.com/).
Saudaraku, jangan ambil bagian Tuhan, supaya saudara
jangan bingung dan jangan pusing, tetapi belajarlah percaya, milikilah
kebenaran iman.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U.
Sitohang
No comments:
Post a Comment