IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 04
NOVEMBER 2013
Tema: HAL
BERDOA (dari Matius 6: 5-13)
(Seri 62)
Subtema: MELAYANI SESUAI KARUNIA JABATAN
Shalom!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh
karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani
Tuhan.
Kita
patut bersyukur karena kita berada di dalam rumah Tuhan, beribadah dan melayani Tuhan, serta mempersembahkan korban di tempat yang Tuhan pilih.
Kita
kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan, dari Matius 6: 5-13, namun kita hanya
memperhatikan ayat 13.
Matius
6: 13
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi
lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai
selama-lamanya. Amin.)
Sebagian dari
ayat 13, yaitu: “ENGKAULAH YANG EMPUNYA KEMULIAAN SAMPAI SELAMA-LAMANYA”, untuk itu kita mengatakan: “Amin”
1
Petrus 4: 7-11
(4:8) Tetapi yang terutama:
kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak
sekali dosa.
(4:9) Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak
bersungut-sungut.
(4:10) Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang
telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia
Allah.
(4:11) Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang
yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia
melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan
dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah
yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
Allah
dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus, Ialah yang empunya
kemuliaan + kuasa sampai selama-lamanya, untuk itu sidang jemaat mengatakan: “Amin”.
SUPAYA ALLAH DIMULIAKAN DALAM SEGALA SESUATU, ADA
BEBERAPA HAL YANG HARUS KITA PERHATIKAN;
YANG KEEMPAT.
1
Petrus 4: 10
(4:10) Layanilah seorang akan yang lain,
sesuai dengan karunia yang telah diperoleh
tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
Melayani Tuhan
sesuai dengan karunia jabatan yang diperoleh.
Melayani Tuhan,
berarti; melayani satu dengan yang lain = melayani sesama.
1 Korintus 12: 7-10
(12:7) Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan
penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
(12:8) Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan
kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan
pengetahuan.
(12:9) Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.
(12:10) Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia
memberikan karunia untuk bernubuat, dan
kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia
untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh,
dan kepada yang lain Ia memberikan karunia
untuk menafsirkan bahasa roh itu.
Ada sembilan
karunia yang Tuhan nyatakan, antara lain;
-
Karunia untuk berkata-kata dengan hikmat.
Raja Salomo dikaruniakan hikmat, dia adalah raja yang paling kaya di antara
seluruh raja yang ada.
Jadi, berkata-kata dengan hikmat itu merupakan kekayaan rohani.
Sebab selain dapat menyelesaikan masalah, juga dapat membangun orang lain.
-
Karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
ini juga salah satu karunia untuk membangun orang lain.
-
Karunia iman.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari
segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11: 1).
Pendeknya, iman itu percaya walaupun tidak melihat.
-
Karunia untuk menyembuhkan.
-
Karunia untuk memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat.
Ini biasa terjadi saat berlangsungnya penginjilan, dengan kata lain karunia
ini diterima oleh seorang penginjil.
-
Karunia untuk bernubuat.
bernubuat adalah pekerjaan dari seorang nabi untuk membangun, menghibur,
menasihati sidang jemaat.
-
Karunia untuk membedakan bermacam-macam roh.
karunia ini juga penting di tengah-tengah ibadah pelayanan yang tuhan percayakan,
sehingga dengan karunia ini dapat membedakan macam-macam roh.
-
Karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh.
tujuannya; untuk membangun diri sendiri di hadapan Tuhan.
-
Karunia untuk menafsirkan bahasa roh.
kalau bahasa roh tidak ditafsirkan, itu tidak bisa dimengerti oleh orang
lain, kecuali oleh orang itu sendiri. oleh sebab itu Tuhan mengaruniakan
karunia ini kepada seseorang untuk dapat menafsirkan bahasa roh itu, tujuannya;
untuk dapat membangun sidang jemaat.
1 Korintus 12:
11
(12:11) Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara
khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Karunia-karunia
yang dipercayakan oleh Tuhan, dikerjakan oleh Roh yang satu, yaitu Roh yang
sama.
Berkaitan
dengan itu, kita perhatikan ayat 4 ...
1 Korintus 12:
4
(12:4) Ada rupa-rupa
karunia, tetapi satu Roh.
Ada rupa-ruap
karunia (karunia berbeda-beda), tetapi satu Roh.
Artinya;
sekalipun karunia itu berbeda-beda, namun dikerjakan oleh Roh yang satu.
Seperti yang
telah kita baca tadi, ada 9 karunia tetapi semua itu dikerjakan oleh Roh yang
satu, itulah Roh-El Kudus, tidak dikerjakan oleh roh yang lain,
sehingga semuanya boleh berjalan dengan tertib.
1 Korintus 12:
5
(12:5) Dan ada rupa-rupa
pelayanan, tetapi satu Tuhan.
Kemudian, ada rupa-rupa pelayanan (pelayanan yang Tuhan karuniakan
kepada seorang hamba Tuhan berbeda-beda), tetapi satu Tuhan
Artinya;
pelayanan yang berbeda-beda itu bertujuan untuk melayani Tuhan yang satu, bukan
untuk melayani yang lain-lain.
1 Korintus 12:
6
(12:6) Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam
semua orang.
Biarlah kita
memahami hal ini dengan baik supaya kita tidak keliru, tidak salah-salah untuk
melayani Tuhan,
baik Hamba Tuhan mupun sidang jemaat.
Maksudnya disini, seorang Hamba Tuhan tidak boleh bermegah, merasa hebat, sedangkan
sidang jemaat tidak mengkultus seorang Hamba Tuhan, karena Allah adalah satu
yang mengerjakan berbagai-bagai perbuatan ajaib.
1 Korintus 7: 7
(7:7) Namun demikian alangkah baiknya, kalau semua orang
seperti aku; tetapi setiap orang menerima dari
Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia
itu.
Setiap orang
menerima karunia-karunia yang berbeda-beda dari Allah (semuanya tidak sama).
1 Korintus 10: 31-33
(10:31) Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau
minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
(10:32) Janganlah kamu menimbulkan
syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat
Allah.
(10:33) Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal,
bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya
mereka beroleh selamat.
Kalau melayani
Kristus, pasti berusaha untuk menyenangkan orang lain, sebaliknya kalau
melayain hanya untuk kepentingan diri sendiri, itu membuat syak orang lain.
Kalau kita
membuat orang lain syak karena pelayanan kita, nanti yang terjadi adalah tidak
ada damai sejahtera, dan ini tentu perbuatan yang sia-sia karena merugikan
orang banyak.
Tetapi biarlah
kita melayani Kristus untuk menyenangkan hati semua orang, baik orang yang
mengenal Tuhan, baik orang yang tidak mengenal Tuhan (Yahudi dan Yunani).
1 Korintus 14: 26
(14:26) Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara?
Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu:
yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia
bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu
harus dipergunakan untuk membangun.
Karunia jabatan
yang Tuhan percayakan, biarlah kita kerjakan/dipergunakan untuk membangun.
Tuhan telah
memberi kesempatan kepada kita untuk membangun tubuh Kristus di provinsi
Banten, diawali dari satu jiwa, dua jiwa, sampai pada saat malam
hari ini. Kemudian, kita membangun pekerjaan Tuhan dengan susah payah, dengan
segala jerih lelah, dan telah banyak berkorban di hadapan Tuhan, baik tenaga,
waktu, pikiran, perasaan, keuangan, harta yang kita punya. Saya menyampaikan
hal ini, supaya
benar-benar kita melayani Kristus dengan baik, jangan menyia-nyiakan kesempatan
yang Tuhan percayakan, belajarlah untuk menghargai korban Kristus.
Saya berulang
kali menyaksikan, tentang awal pelayanan, banyak pergumulan, penderitaan yang saya
alami, makan tidak makan, tidur tidak tidur, untuk mencari tempat tinggal saja
susah, bahkan harus sampai tertekan batin.
Dan kalau
pekerjaan Tuhan sudah terbangun sekarang, itu semua karena kemurahan Tuhan,
seharga dengan darah Yesus.
Jangan sampai pekerjaan
yang sudah terbangun ini dirusak oleh roh yang lain. Semoga hal ini dapat
dipahami dengan baik.
Kembali saya
sampaikan; melayani Tuhan sesuai dengan karunia jabatan yang Tuhan percayakan,
bertujuan untuk MEMBANGUN.
Mari kita
lihat; KALAU TERJADI PEMBANGUNAN RUMAH TUHAN.
Efesus 4: 10-11
(4:10) Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh
lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
(4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun
nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
Tuhan memberikan jabatan-jabatan, mulai dari jabatan rasul, nabi,
penginjil, gembala dan guru.
Efesus 4: 12
(4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi
pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Tujuan
mengerjakan pekerjaan Tuhan sesuai dengan karunia jabatan yang Tuhan percayakan
adalah untuk memperlengkapi orang-orang kudus; bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan Tubuh Kristus
Efesus 4: 13
(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak
Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan
Kristus,
Ketika terjadi pembangunan tubuh Kristus, maka terlihat dengan
jelas 4 hal;
-
YANG PERTAMA: MENCAPAI KESATUAN IMAN.
Kalau terjadi kesatuan iman, berarti iman tidak terpecah-pecah.
Kesatuan iman itu terlihat ketika mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan cara yang
sama, juga ketika mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan maksud dan tujuan yang
sama. Kalau cara-caranya berbeda, juga maksud dan tujuannya berbeda, berarti
belum tercapai kesatuan iman.
-
YANG KEDUA: MENCAPAI PENGETAHUAN YANG BENAR TENTANG
ANAK ALLAH.
= mengenal Yesus Kristus, Anak Allah dengan benar.
Kalau kita mengenal Yesus Kristus, Anak Allah sebatas mujizat-mujizat,
sebatas tanda-tanda heran dan tanda-tanda ajaib, berarti belum mengenal pribadi
Yesus Kristus dengan benar.
·
Kita mengenal
Yesus Kristus sebagai MESIAS, Anak Allah yang hidup, berarti sebagai penghiburan bagi Israel.
·
Kita mengenal Yesus Kristus sebagai
TABIB, yang dapat menyembuhkan orang sakit.
·
Kita mengenal Yesus
Kristus sebagai RAJA ORANG YAHUDI, penuh dengan kemuliaan karena Ia raja yang berkuasa terhadap dosa, yang
ditimbulkan oleh daging, iblis setan
itulah roh jahat dan roh najis kemudian dunia dengan segala arus yang
menghanyutkan, membawa kepada kematian rohani.
·
Mengenal Yesus
Krisus sebagai IMAM BESAR, yang berdoa memperdamaikan dosa kita.
·
Sebagai GEMBALA, yang memberi makan
minum kawanan domba.
·
Sebagai NABI, yang bernubuat.
·
Sebagai RASUL, yang berkuasa.
·
Sebagai ANAK DOMBA ALLAH, yang
tersembelih dan yang menghapus dosa manusia.
Dan yang terakhir, DiALAH RAJA DI ATAS SEGALA RAJA, DIALAH MEMPELAI PRIA SORGA yang kita
nanti-nantikan.
Kita bersyukur, kita didewasakan oleh pengajaran mempelai ini,
sehingga kita memperoleh
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah.
-
YANG KETIGA: MENCAPAI KEDEWASAAN PENUH = MEMPELAI PEREMPUAN.
Disebut mempelai perempuan Tuhan karena mencapai kedewasaan penuh.
Mari kita lihat
kedewasaan penuh…
Kidung Agung 8: 8
(8:8) -- Kami
mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakah yang
akan kami perbuat dengan adik perempuan kami pada hari ia dipinang?
Mencapai kedewasaan penuh à mempelai
perempuan, berarti memiliki buah dada.
Buah dada = dua loh batu. Inti dari dua loh batu hanya satu, yaitu
kasih.
Berarti, gereja Tuhan, yang mencapai kedewasaan penuh adalah gereja Tuhan yang mampu mengasihi mempelai
pria sorga, menempatkan Kristus sebagai kepala dalam kehidupannya, berarti; ada
ketundukan = menerima pengajaran dengan patuh.
Kemudian memiliki perhiasan rohani. Demikianlah pengantin perempuan yang
memiliki perhiasan, yang berdandan hanya untuk suaminya, tidak kepada yang
lain-lain.
Keluhan mempelai perempuan ini kepada adiknya: “Apakah yang akan kami perbuat dengan adik
perempuan kami pada hari ia dipinang?” jelas sekali, pernyataan ini menunjukkan bahwa
yang masuk dalam pesta nikah anak domba adalah yang mencapai kedewasaan penuh (kerohanian yang dewasa, bukan
kanak-kanak)
-
YANG KEEMPAT: MENCAPAI TINGKAT PERTUMBUHAN YANG
BENAR, YANG SESUAI DENGAN KEPENUH KRISTUS.
Ini adalah pertumbuhan rohani yang sehat, yang mengarah kepada Kristus
sebagai kepala.
Efesus 4: 14
(4:14) sehingga kita
bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran,
oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
(4:15) tetapi dengan
teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala
hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah kepala.
Setelah terwujudnya pembangunan tubuh Kristus, maka kerohanian dari gereja
Tuhan menjadi dewasa, sehingga dengan demikian tidak mudah diombang-ambingkan
oleh rupa-rupa pengajaran palsu, justru dengan teguh berpegang pada kebenaran,
di dalam kasih bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus sebagai
kepala = mengarah kepada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, berarti tidak
mengarah pada pembangunan tubuh Babel, di mana Babel adalah tempatnya roh jahat
dan roh najis yang sangat dibenci oleh Tuhan.
Efesus 4: 16
(4:16) Dari
pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh
pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota --
menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Setelah
terwujudnya pembangunan tubuh Kristus maka terlihat dengan jelas keadaan
anggota tubuh Kristus
, antara lain :
RAPI TERSUSUN, dimulai dari perkataan, sikap, tingkahlaku, cara berpikir, sudut
pandang, gerak gerik, semuanya rapi tersusun. Kemudian DIIKAT MENJADI SATU,
berarti tinggal dalam kasih Allah yang mempersatukan (mengikat), sehingga satu
dengan yang lain saling merasakan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt.Daniel U.Sitohang
No comments:
Post a Comment