Tema: JEMAAT
DI TIATIRA (Wahyu 2: 18-29)
(Seri
06)
Subtema: JANTUNG
DAN GINJAL DIJAMAH OLEH TUHAN KARENA TUHAN YANG MENGUJI HATI DAN BATIN
Shalom!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan,
beribadah melayani kepada Tuhan, sekaligus mempersembahkan segala korban.
Kita harus mencapai kesatuan iman dari orang-orang yang
dewasa rohani, sehingga tidak ada perpecahan, sampai nanti kepada tingkat kedewasaan penuh di dalam Kristus. Orang yang dewasa adalah orang
yang mampu mengasihi Kristus sebagai Kepala, sebagai suami, tetapi orang yang
kanak-kanak rohani, ia tidak mampu mengasihi, dan orang yang tidak mampu
mengasihi, tidak mampu berbuat banyak kepada Tuhan.
Kita
kembali memperhatikan sidang jemaat di Tiatira dari kitab Wahyu 2: 18-29.
Terlebih dahulu kita membaca ayat 18-20.
Wahyu 2:
18-20
(2:18)
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak
Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:
(2:19) Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu
maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu
yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
(2:20)
Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau
membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan
menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan
persembahan-persembahan berhala.
Kembali saya menyampaikan, bahwa; YESUS TAMPIL SEBAGAI
ANAK ALLAH YANG MATA-NYA BAGAIKAN NYALA API untuk memeriksa, menyelidiki, sampai
menyucikan dosa-dosa sidang jemaat di Tiatira.
Setelah diselidiki, maka terlihat jelaslah keberadaan
dari sidang jemaat di Tiatira, mulai dari kelebihan-kelebihan sampai
kekurangan-kekurangan mereka.
KELEBIHAN sidang jemaat di Tiatira:
Dua kali
Tuhan berkata: “Aku tahu”
Yang pertama: Aku tahu
segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun
ketekunanmu.
Yang kedua: Aku
tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama
Inilah kelebihan dari sidang jemaat di Tiatira.
KEKURANGAN sidang jemaat di Tiatira:
Namun, terdapat juga kekurangan, itu sebabnya selanjutnya
Tuhan berkata: “Aku mencela engkau”
Mencela, berarti; terdapat cacat cela di sidang jemaat di Tiatira.
Adapun kelemahan / kekurangan, sebagai cacat cela sidang
jemaat di Tiatira adalah MEMBIARKAN WANITA IZEBEL MENGAJAR dan MENYESATKAN.
Sesungguhnya dalam 1 Timotius 2: 12, dikatakan: “Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan
juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri."
Oleh karena membiarkan wanita Izebel mengajar dan
menyesatkan, dua hal yang terjadi.
YANG PERTAMA: HAMBA-HAMBA
TUHAN BERBUAT ZINAH.
Dan itu kita lihat, di mana Ahab dan 450 nabi-nabi Baal +
400 nabi-nabi Asyera berpaling dari Tuhan (1 Raja-raja 16:31-33), mereka sekaliannya menyembah Baal
dan Asyera, itu merupakan perzinahan secara rohani di hadapan Tuhan, mereka
menduakan hati Tuhan.
Apabila seseorang diduakan hatinya, tentu sakit rasanya.
Kalau saja Tuhan ada dalam kehidupan kita sehari-hari, langsung bertatap muka
dan berkomunikasi secara langsung, maka Allah pasti mengatakan: “Aku cemburu”, selanjutnya: “Aku sakit hati”.
Sebagaimana pernyataan Rasul Paulus kepada sidang jemaat
di Korintus, di mana Ia cemburu karena berusaha mempertunangkan sidang jemaat
di Korintus kepada satu laki-laki, yaitu Kristus, Dialah kepala, Dialah suami.
Oleh sebab itu, Rasul Paulus takut kalau-kalau pikiran
mereka disesatkan dari kesetiaan mereka yang sejati kepada Kristus.
Ketakutan dari Rasul Paulus ini beralasan, sebab Adam dan
Hawa saja telah diperdaya oleh karena kelicikan ular itu sendiri, itu baru satu
nikah rumah tangga yang dihancurkan oleh ajaran Izebel / ajaran sesat.
Kemudian ular yang sama telah merasuki Firaun dan
selanjutnya menghancurkan satu bangsa di negeri Mesir, mereka semua diperbudak
dan mendapat kerja paksa sampai mengalami kepahitan.
Andaikata kita menderita dan merasakan rasa pahit oleh
karena salib, berarti kita sedang makan roti tidak beragi beserta sayur pahit,
itulah yang Tuhan kehendaki.
Tetapi di sini kita melihat, kepahitan itu oleh karena
pekerjaan iblis setan dan tipu dayanya, dan hal itu akan terulang lagi nanti,
bukan hanya satu bangsa, tetapi dari berbagai suku, kaum, bahasa dan
bangsa-bangsa di dunia ini.
Kita harus hati-hati, waspada dengan ajaran sesat, dia
masuk dengan cara-cara yang begitu sempurna, sekilas tidak terlihat kesalahan-kesalahan
/ kekurangan-kekurangan. Oleh sebab itu, berpeganglah kepada pengajaran
mempelai dalam terangnya Tabernakel, dan pengajaran ini telah diterima oleh
Musa di gunung Sinai, selanjutnya diterima Rasul Yohanes di pulau Patmos (Asia
kecil).
Pengajaran mempelai adalah firman Allah yang begitu tajam
untuk menyelidiki setiap hati saya dan saudara, sehingga tidak ada yang
terselubung di dalamnya. Sesungguhnya, ini adalah kekuatan kita.
Kalau Tuhan berkenan kepada kita, menyatakan pengajaran
mempelai, tentu itu karena kasih-Nya, bukan karena gagah hebat dan kuat kita,
sekali lagi; itu semua karena kasih anugerah Tuhan bagi kita.
Setelah Yesus dibaptis, Roh Kudus turun atasnya, berupa burung merpati, lalu
terdengarlah suara: “Inilah Anak yang
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” (matius 3:16-17)
Kalau Tuhan berkenan memberi pengajaran mempelai kepada
saya dan saudara, dan kalau Tuhan mempercayakan ibadah pelayanan dalam satu kandang
penggembalaan, itu karena kasih Tuhan kepada saya dan saudara, bukan karena
gagah perkasa saya dan saudara.
Oleh karena membiarkan wanita Izebel mengajar dan
menyesatkan, dua hal yang terjadi.
YANG KEDUA: MEMBUAT
HAMBA-HAMBA TUHAN MAKAN PERSEMBAHAN-PERSEMBAHAN BERHALA.
450 nabi-nabi Baal dan 400 nabi-nabi Asyera makan dari
meja istana Izebel (1 Raja-raja 18:19), ini disebut makan persembahan berhala.
Makan persembahan berhala, berarti; menikmati kebenaran
dari berhala.
Sesungguhnya, tidak ada kebenaran dari berhala. Berhala
adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan; bisa saja itu pekerjaan,
sekolah, dan sebagainya.
Banyak orang kristen ketika ditanya: “Mengapa tidak ibadah?”, lalu mereka beralasan: “Kalau saya tidak bekerja, saya tidak punya
uang. Kalau saya tidak punya uang, bagaimana saya bayar uang sekolah, bayar
listrik dan sebagainya”, itu adalah kebenaran yang berasal dari berhala.
Ciri-ciri orang yang menikmati kebenaran dari berhala:
pintar mencari alasan / pintar berdalih.
Semuanya terlihat jelas di mata Tuhan; kelebihan maupun
kekurangan mereka.
Kembali kita memperhatikan Wahyu 2 ...
Wahyu 2: 23
(2:23) Dan
anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan
bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap
orang menurut perbuatannya.
Tuhanlah yang menguji batin dan hati orang, selanjutnya
Tuhan membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
Mazmur 7: 10
(7:10)
Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya
Allah yang adil.
Tuhan menguji hati dan batin setiap orang, tidak ada yang
tersembunyi di hadapan-Nya, dan itu merupakan keadilan. Selanjutnya Tuhan akan
membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatan-perbuatan mereka.
Kalau Tuhan tidak mampu menguji hati dan batin setiap
orang, maka nanti tidak akan ada keadilan bagi setiap orang.
Yeremia 16: 17
(16:17)
Sebab Aku mengamat-amati segala tingkah langkah mereka; semuanya itu tidak tersembunyi dari pandangan-Ku, dan kesalahan mereka pun tidak terlindung di depan
mata-Ku.
Tuhan mengamat-amati setiap tingkah langkah manusia,
tidak ada yang tersembunyi di pemandangan Tuhan.
Sepandai apapun seseorang menyembunyikan dosanya kepada
sesamanya, tetapi ia tidak akan mampu menyembunyikan dosanya dihadapan Tuhan,
sebab dengan jelas Tuhan berkata: “... semuanya
itu tidak tersembunyi dari pandangan-Ku, dan kesalahan mereka pun tidak
terlindung di depan mata-Ku”
Oleh sebab itu, tidak ada artinya kita menutup-nutupi
kesalahan-kesalahan, kejahatan-kejahatan terhadap sesama, sebab kesalahan /
kejahatan tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan.
Kalau kita pandai menutupi kesalahan, nanti menjadi
pribadi yang munafik.
Mari kita kembali memperhatikan HATI dan BATIN . Dalam bahasa gerika;
- HATI = jantung.
Kalau kita
menggunakan istilah sederhana, maka jantung adalah organ tubuh yang berkaitan
dengan mencerna DARAH.
- BATIN = ginjal.
Kalau kita
menggunakan istilah sederhana, maka ginjal adalah organ tubuh yang berkaitan
dengan mencerna AIR.
Pengertian darah dan air, bila kita pelajari dalam pola
Tabernakel, maka;
-
DARAH terkena pada
mezbah korban bakaran à PERTOBATAN.
-
AIR terkena pada kolam
pembasuhan, itulah baptisan air = KELAHIRAN BARU.
Berarti, kalau Tuhan yang menguji hati dan batin
seseorang, berarti saat ini Tuhan sedang memeriksa dua organ tubuh di dalam
kehidupan kita.
Tuhan mau melihat pertobatan saya dan saudara, Tuhan juga
mau melihat kelahiran baru dari kehidupan saya dan saudara.
Jadi, yang Tuhan lihat bukan lahiriahnya, tetapi dilihat
dari rohaninya;
- seperti apa pertobatan di dalam pengiringan / pengikutan kita kepada Tuhan. sebaiknya memang
pertobatan berlangsung setiap hari, baik sidang jemaat, juga gembala sidang
harus bertobat setiap hari?
-
Sudah sejauh mana
pembaharuan demi pembaharuan (hidup baru) dalam hidup saya dan saudara?
Hari-hari ini Tuhan sedang memeriksa kondisi rohani saya
dan saudara, mulai dari perkataan, sikap, tingkah laku, cara berpikir, sudut
pandangg, gerak-gerik. Hati, pikiran dan perasaan Tuhan periksa, tubuh, jiwa
dan roh juga Tuhan periksa.
Pembaharuan terjadi bila seseorang memberi diri terus
menerus disucikan oleh air firman Tuhan. Kalau seseorang tidak memberi diri
disucikan oleh air firman Tuhan, maka pembaharuan demi pembaharuan tidak akan
pernah terjadi, dan pertobatan itu terjadi, kalau ia menghargai korban Kristus.
Sejauh mana ia menghargai korban Kristus, sejauh itu ia mengasihi Tuhan, dan sejauh
itu pula ia menyerahkan hidupnya kepada Tuhan.
Sekarang kita kaitkan; HAL PERTOBATAN DAN KELAHIRAN BARU dengan DUA PRIBADI
MURID YESUS, itulah YUDAS ISKARIOT dan SIMON PETRUS.
Keterangan: YUDAS
ISKARIOT.
Yudas Iskariot adalah salah satu dari 12 murid Yesus, dia
memberi diri untuk dipelihara oleh Tuhan, dia juga berusaha untuk mengikuti
Tuhan, tetapi pengikutannya berhenti hanya sebatas perjamuan malam.
Mengapa? Karena ternyata dia belum bertobat, belum
terlihat pembaharuan (lahir baru) di dalam dirinya.
Yohanes 12: 3-6
(12:3)
Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya,
lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak
semerbak di seluruh rumah itu.
(12:4)
Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera
menyerahkan Dia, berkata:
(12:5)
"Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual
tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
(12:6) Hal
itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin,
melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia
sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Di dalam pengikutan / pengiringannya bersama-sama dengan
Yesus, belum terlihat pertobatan, belum terlihat pembaharuan demi pembaharuan
di dalam dirinya, itu artinya Yudas tidak memberikan dua organ tubuhnya dijamah
oleh Tuhan, itulah jantung dan ginjalnya.
Sehingga kalau kita perhatikan di sini, seolah-olah ia
memperhatikan nasib orang miskin, seolah-olah memperhatikan pelayanan,
seolah-olah memperhatikan kekurangan-kekurangan orang lain, namun sesungguhnya
tidak; dia terbiasa mencuri uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Kalau tidak memberi dua organ dijamah oleh Tuhan, maka
hal inilah yang terjadi.
Saya kira, anak-anak Tuhan apabila tergembala dengan baik
di dalam satu kandang penggembalaan dengan satu gembala dan apabila merasa jiwa
dipelihara oleh Tuhan, kembalikan milik Tuhan, jangan berdosa karena uang.
Apa yang sepatutnya kita lakukan, lakukanlah untuk Tuhan,
mulai dari buah sulung dan sepersepuluh.
-
Kalau seseorang
sanggup memberikan buah sulung, itu tandanya ia memuliakan Tuhan (Amsal 3: 9)
-
Kalau seseorang sanggup
memberikan sepersepuluh, itu tandanya ia mengasihi Tuhan (Maleakhi 2: 8-10)
Kalau dua perkara ini sanggup kita lakukan, maka seseorang
akan sanggup memberikan korban / persembahan khusus untuk pembangunan tubuh
Kristus / rumah Tuhan.
Markus 14: 10-11
(14:10)
Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada
imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan
Yesus kepada mereka.
(14:11)
Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari
kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
Yudas Iskariot berusaha menyerahkan (menjual) Yesus kepada
imam-imam kepala, hanya karena uang.
Dan itulah terakhir kalinya Yudas bersama-sama dengan
Yesus, yaitu PADA WAKTU PERJAMUAN MALAM.
Yudas mengikuti Tuhan hanya sampai sebatas perjamuan
malam, karena dia tidak memberikan dua organ tubuhnya (ginjal dan jantung) untuk
disentuh, dijamah, diperbaiki oleh Tuhan.
Bahkan ia mencari kesempatan untuk menyerahkan Yesus.
Kita mengetahui, setan itu licik, mencari
kesempatan-kesempatan, selalu mencari celah untuk menjatuhkan anak-anak Tuhan dalam berbagai-bagai
dosa.
Ular adalah gambaran dari iblis setan, kemudian ular
adalah binatang yang paling cerdik tetapi tidak tulus.
Cerdik tetapi tidak tulus = licik.
Dan sampai hari matinya, Yudas mati belum
bertobat, belum mengalami pembaharuan.
Bagaimana dengan kita, sampai kapan kita mengikuti Tuhan,
sampai kapan kita memberi diri untuk digembalakan oleh pengajaran mempelai, sampai
kapan kita disebut murid yang baik, taat, setia, dengar-dengaran, yang selalu
memberi diri diajar, bukan mengajar?
Kalau malam hari ini saudara tidak memberi dua organ
tubuh dijamah oleh Tuhan, maka saya ragu; apakah suatu saat saudara akan berhenti
di tengah jalan di dalam pengikutan, pengiringan kepada Tuhan, seperti Yudas
Iskaariot?.
Sekarang kita kaitkan; HAL PERTOBATAN DAN KELAHIRAN BARU dengan DUA PRIBADI
MURID YESUS, itulah YUDAS ISKARIOT dan SIMON PETRUS.
Keterangan: SIMON
PETRUS.
Simon Petrus juga salah satu dari 12 murid Yesus, dialah
murid yang pertama, boleh dikatakan yang tertua.
Tetapi terkadang, sikapnya konyol, dia memang seorang
pemberani, dia tidak memiliki gelar karena dia bukan anak sekolahan, dia
hanyalah seorang nelayan.
Suatu hari Yesus melihat dia sedang menjala ikan, pada
saat itulah dia dipanggil untuk dipakai; bukan lagi menjala ikan, melainkan sebagai penjala manusia, dialah murid pertama dan tertua.
Tetapi kita melihat, banyak terjadi kesalahan-kesalahan
di tengah-tengah pengikutan dan pengiringannya bersama-sama dengan Yesus, mulai
dari;
- ketika melihat Yesus
berjalan di atas air, dia takjub lalu berseru: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan
di atas air." Kata Yesus:
"Datanglah!"
Maka
Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi
ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
(Matius 14: 25-31).
Angin-angin
pengajaran palsu membuat gereja Tuhan menjadi takut dan akhirnya bisa
tenggelam.
Tetapi
pada saat itu dua tangan Tuhan terulur mengangkat dia dari keterpurukan, sehingga
terlepas dari angin-angin pengajaran palsu dan membuat dia kuat.
-
Tidak berhenti sampai
di situ, Simon Petrus juga pernah memutuskan salah satu teliga dari prajurit
yang hendak menangkap Yesus.
Secara
manusiawi, sikap pemberani dari Simon Petrus ini terlihat baik, tetapi secara
rohani tidak baik, sebab dengan sikap yang demikian itu menunjukkan bahwa ia
masih berada di bawah hukum Taurat, di mana kejahatan dibalas dengan kejahatan.
Oleh sebab
itu, terlihat sekali setelah Yesus memberitahukan bahwa Ia akan ditangkap dan
dibunuh mati di atas kayu salib, Simon Petrus segera menarik Yesus dan berkata:
“sekali-kali itu tidak akan menimpa Engkau”,
dengan kata lain menolak pemberitaan firman tentang salib, ini adalah
kekurangan.
Itu sebabnya
terlihat sekali dengan jelas, Simon Petrus memutuskan telinga salah satu dari
prajurit itu. Kalau kejahatan dibalas kejahatan membuat telinga orang lain
putus, sehingga tidak datang untuk mendengar pengajaran mempelai.
Pedang yang
kita punya hanya untuk kita gunakan menghabisi perbuatan-perbuatan dari daging,
sebagaimana orang-orang Lewi berpihak kepada Tuhan, selanjutnya mereka
menyandang pedang, dan membunuh semua, baik saudara, baik sahabat, baik
tetangga, siapa saja, sebab manusia daging mempunyai kelemahannya.
-
Tidak berhenti sampai
di situ, Simon Petrus juga adalah orang yang mudah sekali berkata-kata.
Seharusnya,
sesuai dengan kitab Yakobus 1: 19, “... setiap
orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata ...”
Ketika
Yesus berkata: "Malam ini kamu semua
akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh
gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.”
Petrus
menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua
tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."
Tetapi
kenyataannya, setelah Yesus ditangkap untuk disalibkan, ia tiga kali menyangkal
Yesus.
Mari kita lihat; PERTOBATAN dan KELAHIRAN BARU dari Simon
Petrus.
Yohanes 21: 15-17
(21:15)
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada
mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu,
bahwa aku mengasihi Engkau." Kata
Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
(21:16)
Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus
kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya:
"Gembalakanlah domba-domba-Ku."
(21:17)
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk
ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata
kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus
kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
- Pertanyaan Yesus yang pertama: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"
Maksud
pertanyaan Yesus adalah kasih Agape.
Lalu jawab
Simon Petrus: “Benar Tuhan, Engkau tahu,
bahwa aku mengasihi Engkau."
Tetapi
jawaban yang dimaksud Simon Petrus adalah kasih fileo (kasih sesama manusia /
kasih persahabatan)
- Pertanyaan Yesus yang kedua: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"
Maksud
pertanyaan Yesus adalah kasih Agape.
Lalu Simon
Petrus menjawab: “Benar Tuhan, Engkau
tahu, bahwa aku mengasihi Engkau”
Tetapi
jawaban yang dimaksud Simon Petrus adalah kasih fileo.
- Pertanyaan Yesus yang ketiga: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"
Maksud
pertanyaan Yesus adalah kasih fileo.
Lalu sedihlah
hati Simon Petrus, karena untuk kasih persaudaraan / persahabatan saja ia tidak mampu, sebab ia pernah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. itu sebabnya dia (Petrus) berkata: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi
Engkau”
Sebetulnya, Simon Petrus hampir-hampir terhilang dan
binasa, tetapi pada detik-detik terakhir, dia memberi dua organ tubuhnya
(jantung dan ginjalnya) dijamah oleh Tuhan.
Malam ini Tuhan menyatakan kasih-Nya kepada saya dan
saudara, lalu apakah saudara memberi dua organ tubuh tersebut dijamah oleh
Tuhan?
Matius 27: 69-75
(26:69)
Sementara itu Petrus duduk di luar di halaman.
Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, katanya: "Engkau juga
selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu."
(26:70)
Tetapi ia menyangkalnya di depan semua orang, katanya: "Aku tidak tahu,
apa yang engkau maksud."
(26:71)
Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang
hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ:
"Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu."
(26:72)
Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: "Aku tidak kenal orang
itu."
(26:73)
Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan
berkata: "Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari
bahasamu."
(26:74)
Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang
itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam.
(26:75)
Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum
ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga
kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis
dengan sedihnya.
Simon Petrus tiga kali menyangkal Yesus Kristus.
Jika dikaitkan dengan pola Tabernakel, pada penyangkalan
yang pertama Simon Petrus berada di halaman. Kemudian, pada penyangkalan yang kedua
dia sudah turun ke pintu gerbang, artinya; Simon Petrus hampir terhilang.
Tetapi pada detik-detik terakhir, dia menyesal, ini bukti
bahwa dia memberi dua organ tubuhnya dijamah oleh Tuhan. Dia menangis dengan
sedihnya, dia mengakui segala kekurangannya.
Orang yang hampir terhilang, Tuhan ambil, Tuhan
selamatkan sampai nanti berada dalam Yerusalam yang baru, hidup dalam hidup yang
baru, yang lama sudah berlalu; langit yang pertama dan bumi yang pertama tidak
ada lagi, tidak ada ratap tangis dan perkabungan di sana.
Mazmur 26: 1-2
(26:1)
Dari Daud. Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup dalam
ketulusan; kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu.
(26:2)
Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
Kalau kita hidup dalam kebenaran firman, berarti tidak
hidup dalam kebenaran diri sendiri / tidak hidup dalam kebenaran manusia, orang
yang semacam ini berarti hati dan batinnya rela diuji, diselidiki oleh Tuhan.
Kita tidak perlu membenarkan diri di hadapan Tuhan,
biarlah Tuhan yang membenarkan kita semua, sebagaimana Simon Petrus di akhir
hidupnya.
Yohanes 21: 18-19
(21:18)
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat
pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika
engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan
mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
(21:19)
Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan
memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus:
"Ikutlah Aku."
Setelah dua organ tubuh (jantung dan ginjal) Petrus dijamah
oleh Tuhan, di hari terakhir masa hidupnya, dia mati disalib dengan kepala di
bawah.
Sesuai dengan perkataan Yesus Kristus: “... jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan
mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke
tempat yang tidak kaukehendaki.”
Perkataan Yesus ini dibagi menjadi dua:
-
“ ... jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan
mengulurkan tanganmu ...”
Setelah Simon
Petrus menjadi tua, ia akan mengulurkan tangannya, berarti; ia tidak mampu
berbuat apa-apa lagi, bahkan mengikat pinggangnya sendiri pun ia tidak mampu,
selain mengulurkan dua tangan kepada Tuhan.
-
“ ... orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau
ke tempat yang tidak kaukehendaki”
= jalan
salib.
Demikianlah akhir hidup dari Simon Petrus setelah dua
organ tubuhnya (jantung dan ginjalnya) dijamah, diperbaiki oleh Tuhan.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
Saya ada pertanyaan mengenai penafsiran Alkitab ini, yaitu mengenai penafsiran ayat Mazmur 7:10.
ReplyDeleteMenurut saya kata "batin" tidak perlu dipaksakan menjadi "ginjal" hanya untuk dikaitkan dengan Tabernakel. Dengan alasan :
1. Jika kita mempelajari gaya bahasa kitab Mazmur maka kata-kata ini lebih bersifat figuratif dan bukan scientific. Dalam bahasa Ibrani (PA ditulis dalam bhs Ibrani / bukan grika) memang ditulis sebagai "ginjal" tetapi ingat gaya bahasanya adalah figuratif. Coba baca penjelasan Alkitab King James. Disana disebutkan "ginjal" adalah kata figuratif yang menunjuk pada pemikiran.
2. Jika kita memperlajari mengenai ginjal, alat ini tidak hanya berkaitan dengan air (urine) tapi juga banyak berkenaan dengan darah. Coba lihat : http://jkt45.com/fungsi-ginjal-pada-manusia/ dan http://id.wikipedia.org/wiki/Ginjal. Jadi mengapa hanya dikaitkan dengan darah? Sekali lagi penafsirannya seperti dipaksakan.
3. Jika ditafsirkan sebagai pertobatan dan lahir baru maka berarti Allah hanya menguji orang-orang yang Kristen. Apakah Allah tidak menguji hati dan pikiran orang-orang yang tidak atau belum menjadi Kristen? Bukankah mereka juga diciptakan menurut peta teladan Allah dan memiliki hati nurani? Jadi menurut saya kata-kata dalam ayat tsb. tidak cocok ditafsirkan demikian.
Jika anda merasa pengajaran mempelai dan tabernakel adalah pengajaran yang tepat, coba jawab pertannyan yang ada dalam forum ini : http://www.sarapanpagi.org/bible-study-tabernakel-vt2225.html
Gbu.
http://www.sarapanpagi.org/bible-study-tabernakel-vt2225.html