IBADAH RAYA MINGGU, 17 NOVEMBER 2013
Tema: JEMAAT DI TIATIRA (Wahyu 2: 18-29)
(Seri
05)
Subtema: TIDAK CEMAR BERARTI MENERIMA CAHAYA
INJIL KEMULIAAN,
MEMBAWA KEPADA HIDUP YANG KEKAL.
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah
melayani kepada Tuhan.
Kita beribadah di tempat yang Tuhan pilih, sekaligus mempersembahkan segala
korban kepada Dia yang layak menerima segala puji dan hormat, kebesaran dan
keagungan.
Kita kembali memperhatikan sidang jemaat di Tiatira dari kitab Wahyu 2: 18-29.
Malam hari ini kita akan memperhatikan ayat 24.
Wahyu 2: 24
(2:24) Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk
Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain
kepadamu.
Kita telah menerima 4 seri sebelumnya, dan kita telah melihat bagaimana
Tuhan menyatakan keadaan dari pada sidang jemaat di Tiatira, mulai dari
kelebihan-kelebihan mereka maupun kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam
sidang jemaat di Tiatira.
Rupa-rupanya di antara sidang jemaat di Tiatira ada orang-orang lain yang
tidak mengikuti ajaran Izebel dan tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk
beluk iblis.
Tidak mengikuti ajaran Izebel dan tidak menyelidiki apa yang mereka sebut
seluk beluk iblis, artinya; TIDAK MENCEMARKAN DIRI DENGAN AJARAN-AJARAN PALSU.
2 Korintus 11: 3
(11:3) Tetapi aku takut,
kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari
kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh
ular itu dengan kelicikannya.
Rasul Paulus berupaya untuk melepaskan sidang jemaat di Korintus dari
ajaran sesat yang mencemarkan.
2 Korintus 11: 2
(11:2) Sebab aku cemburu kepada
kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan
kamu kepada satu laki-laki untuk membawa
kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Rasul Paulus mempertunangkan sidang jemaat di Korintus kepada satu
laki-laki, itu sebabnya Rasul Paulus berusaha membawa sidang jemaat di Korintus
sebagai perawan suci kepada
Kristus, Dialah Mempelai Laki-Laki Sorga.
Wahyu 14: 1
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri
di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus
empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Anak Domba berdiri
dibukit Sion, dan bersama-sama dengan Dia ada 144000 orang.
Wahyu 14: 4
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan
perempuan-perempuan, karena mereka murni
sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba
itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai
korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
Perawan suci, berarti;
tidak mencemarkan diri dengan perempuan-perempuan, itulah keadaan 144000 orang.
Saudaraku, ada di antara
kita laki-laki, sebagai anak Tuhan saya himbau; jangan cemarkan hati, pikiranmu
kepada perempuan, apalagi yang tidak pantas untuk dipikirkan, dan orang yang
demikian tidak layak untuk melayani Tuhan.
Sebaliknya perempuan;
jangan pandai memikat, supaya laki-laki jangan cemar. Jangan berdiam diri tetapi
ternyata penuh dengan misteri.
Hal ini saya sampaikan
supaya kita mawas diri, jaga diri ke depan.
Mari kita lihat;
PEREMPUAN-PEREMPUAN YANG DIMAKSUD.
Ada dua perempuan-perempuan yang dimaksud.
YANG PERTAMA: PEREMPUAN KEJI.
Wahyu 17: 3
(17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku
melihat seorang perempuan duduk di atas seekor
binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat.
Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
Seorang perempuan
menunggangi seekor binatang.
Lebih jauh kita
melihat ayat 5 ...
Wahyu 17: 5
(17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu
rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari
kekejian bumi."
Perempuan keji ini,
dialah Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur.
Wahyu 18: 2
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya:
"Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi
tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat
bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Babel besar adalah
tempat kediaman roh-roh jahat dan
tempat bersembunyinya semua roh najis
yang sangat dibenci oleh Tuhan.
Wahyu 17: 6
(17:6) Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat
heran.
Dengan roh jahat dan
roh najis inilah perempuan keji mabuk dengan darah orang-orang kudus (memiliki
kebenaran firman) dan mabuk dengan darah
saksi-saksi Yesus (hidup oleh Roh), itu sebabnya ia disebut perempuan keji,
itulah Babel besar.
Dan memang, kalau kita
kembali memperhatikan Wahyu 18 ...
Wahyu 18: 3
(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi
telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."
Banyak orang menjadi
kaya tetapi oleh karena kelimpahan hawa nafsu, itu adalah perbuatan keji, itu
menunjukkan bahwa ia telah bersundal dengan perempuan keji, itulah Babel besar.
Saudaraku, saya
ingatkan; kalau kaya karena kelimpahan hawa nafsu berarti ia sedang berbuat
cabul dengan perempuan keji, itulah Babel besar, ibu dari wanita-wanita
pelacur.
Perlu kita ketahui; kalau
kenajisan dinikmati, itu tidak ada toleransinya. Oleh sebab itu, biarlah kita
merubah segala pola pikir yang salah, rubah paradigma yang tidak beres.
Inilah ajaran-ajaran
sesat dari salah satu perempuan yang mencemarkan. Kalau anak Tuhan hidup benar,
hidup suci karena firman, hidupnya menjadi kesaksian oleh Roh tetapi tetap
dikuasai roh najis, bukankah itu adalah perbuatan keji yang disebabkan oleh perempuan
keji?
Ada dua perempuan-perempuan yang dimaksud.
YANG KEDUA: WANITA IZEBEL.
Wahyu 2: 14
(2:14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap
engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang
memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
Wanita Izebel mengajar
dan menyesatkan hamba-hamba Tuhan, sehingga dua hal terlihat;
-
Hamba-hamba Tuhan berbuat zinah.
1 Raja-Raja 16: 31
(16:31) Seakan-akan belum cukup ia
hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, maka ia mengambil pula Izebel, anak
Etbaal, raja orang Sidon, menjadi isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud
menyembah kepadanya.
Ahab, Raja Israel, suami Izebel, akhirnya beribadah dan menyembah Baal oleh
karena isterinya, Izebel.
Ini adalah perzinahan secara rohani.
1 Raja-Raja 16: 32
(16:32) Kemudian ia membuat mezbah untuk Baal itu di kuil Baal
yang didirikannya di Samaria.
Selanjutnya, Ahab membuat mezbah untuk Baal di kuil Baal.
Mezbah adalah tempat untuk meletakkan segala korban persembahan, tentu
korban kepada Baal, bukan kepada Tuhan.
Banyak orang Kristen berkorban, berjuang untuk hal-hal yang sifatnya
lahiriah, misalnya; untuk pekerjaan, untuk sekolah, untuk kegiatan-kegiatan
yang di atas muka bumi.
Berkorban untuk menuntut ilmu tidaklah salah, tetapi juga harus berkorban
untuk Tuhan. Kalau hanya berkorban untuk perkara-perkara yang ada di muka bumi
ini, persis seperti Ahab mendirikan mezbah untuk Baal.
1 Raja-Raja 16: 33
(16:33) Sesudah itu Ahab membuat
patung Asyera, dan Ahab melanjutkan bertindak demikian, sehingga ia menimbulkan
sakit hati TUHAN, Allah Israel, lebih dari semua raja-raja Israel yang
mendahuluinya.
Selanjutnya Ahab mendirikan patung Asyera, sehingga menimbulkan sakit hati
Tuhan Allah, lebih dari raja-raja Israel yang mendahuluinya. Juga 450 nabi-nabi
(Baal) + 400 nabi-nabi (Asyera) turut menyembah Baal dan Asyera.
Apa yang diperbuat oleh Ahab dan 450 nabi Baal + 400 nabi-nabi Asyera, itu
adalah perbuatan zinah secara rohani, sebab mereka telah menduakan hati Tuhan.
Kalau berjuang untuk segala sesuatu / perkara-perkara yang ada di tas muka
bumi ini, tetapi tidak berjuang untuk Tuhan, itulah yang disebut perzinahan
secara rohani.
Tidak salah berjuang untuk mendatangkan kebaikan di atas muka bumi ini,
tetapi kita juga harus berjuang melayani Tuhan.
-
Hamba-hamba Tuhan makan persembahan berhala.
1 Raja-Raja 18: 19
(18:19) Sebab itu, suruhlah
mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu, yang
mendapat makan dari meja istana Izebel."
450 nabi-nabi Baal dan 400 nabi-nabi Asyera mendapat makan dari meja istana
Izebel = MAKAN PERSEMBAHAN-PERSEMBAHAN BERHALA = menikmati kebenaran dari
berhala.
Firman Tuhan adalah kebenaran, itulah makanan rohani yang harus kita
nikmati, sesungguhnya tidak ada kebenaran yang ditimbulkan oleh berhala.
Oleh sebab itu, adalah suatu kekeliruan kalau seseorang menikmati kebenaran
dari berhala.
Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan, dan tidak ada
kebenaran di dalamnya.
Saya tunjukkan salah satu berhala;
·
KEKERASAN HATI.
Kekerasan hati juga berhala, yang digambarkan seperti tanah yang
berbatu-batu. Kalau benih ditaburkan di atas tanah yang berbatu – batu, memang
ia segera tumbuh, tetapi ia tahan lama karena tidak berakar, sehingga ketika ada
ujian karena firman, ia murtad. Berarti, kekerasan hati itu melebihi dari
kebenaran firman = berhala
Apakah ada kebenaran dari kekerasan hati? tentu tidak ada bukan?
·
MERASA DIRI BAIK.
Kalau merasa diri baik, berarti melebihi dari kebenaran firman.
Apakah ada kebenaran jika seseorang merasa diri baik? tentu tidak ada
Tetapi di sini kita melihat nabi-nabi Tuhan makan dari persembahan-persembahan
berhala, menikmati kebenaran dari berhala.
Sekali lagi saya katakan; tidak ada kebenaran yang berasal dari berhala.
Banyak orang Kristen, ketika ia tidak ke gereja berkata: “kalau saya ke gereja, saya tidak bekerja.
Kalau saya tidak bekerja, dari mana saya makan? Dari mana saya menghidupi
keluarga?” Bukankah itu adalah perkataan yang berasal dari kebenaran
berhala?
Sedangkan kebenaran yang berasal dari firman Tuhan adalah; “carilah dahulu Kerajaan Sorga serta
kebenarannya, maka segalanya akan ditambahkan kepadamu”.
Tetapi sangat disayangkan, banyak orang Kristen menikmati kebenaran dari
berhala, persis seperti Ahab, serta 450 nabi-nabi Baal dan 400 nabi-nabi
Asyera.
Bandingkan ketika kita duduk makan
sehidangan dengan Allah dalam Kerajaan-Nya.
Matius 22: 3-4
(22:3) Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke
perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.
(22:4) Ia menyuruh pula
hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu:
Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan,
lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah
tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
Dalam perjamuan kawin anak raja, telah tersedia / terhidang, yaitu lembu-lembu
sebagai makanan.
Artinya; menikmati kebenaran yang berasal dari Kerajaan Sorga = kebenaran
yang sejati.
Lembu à korban Kristus, korban penghapus dosa, inilah kebenaran
yang sejati, inilah kebenaran yang dapat kita nikmati kalau duduk makan
sehidangan dengan Allah dalam Kerajaan Sorga.
Tubuh, darah Yesus adalah makanan dan minuman, inilah yang dihidangkan dan
yang harus kita makan, sebab itu adalah kebenaran dari Kerajaan Sorga.
Kebenaran yang sejati terletak pada korban Kristus, di luar korban Kristus /
di luar salib Kristus tidak ada kebenaran, percayalah!
Lukas 22: 28-30
(22:28) Kamulah yang tetap tinggal
bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami.
(22:29) Dan Aku menentukan hak-hak
Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku,
(22:30) bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam
Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
Kalau kita menikmati makanan yang berasal dari Kerjaaan Sorga, berarti
tetap bersama-sama dengan Yesus di dalam penderitaan-Nya, menikmati korban-Nya
/ penderitaan-Nya, selanjutnya kita akan duduk di atas takhta untuk menghakimi
12 suku Israel, menghakimi dosa-dosa.
Kalau menikmati kebenaran dari berhala, tidak akan mampu menghakimi
dosa-dosa, justru yang terjadi adalah sebaliknya menghakimi kebenaran; yang
benar dipersalahkan, yang salah dibenarkan.
Dosa tidak dapat menghakimi, kalau kita menikmati betul penderitaan-Nya,
kalau kita menikmati betul korban Kristus, kalau duduk makan sehindangan
bersama dengan Dia.
Hai, pemuda yang telah mendapat pekerjaan. Engkau boleh bekerja dengan
baik, sebab itu adalah pelayanan di tempat engkau bekerja, tetapi jangan sampai
ada kebenaran dari situ. Jangan sampai tidak beribadah karena pekerjaan, karena
kuliah, karena sekolah, karena urusan di dunia ini.
Ingat; kita datang dengan telanjang, ketika nanti kita kembali ke sorga
kita tidak membawa apa-apa.
Kembali kita
memperhatikan ...
Wahyu 14: 1
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri
di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang
dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Di dahi 144000 orang
tersebut tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
-
Kalau di dahi tertulis
nama Yesus Kristus, berarti; di dalam pemikirannya hanya ada satu, itulah korban Kristus.
-
Selanjutnya,
kalau di dahinya tertulis nama Bapanya, berarti di dalam pemikirannya hanya ada
kasih Allah Bapa, tidak ada lagi
yang lain.
Kalau kita memikirkan
yang sederhana, hanya memikirkan korban Kristus dan kasih Allah Bapa, tidak ada
yang lain, tidak memikirkan yang tinggi-tinggi.
Biarlah kiranya
nama-Nya dan nama Bapa-Nya tertulis di dahi saya dan saudara malam hari ini dan
seterusnya. Jangan izinkan pikiran memikirkan yang tidak baik dan yang tidak
suci!
Orang setia tidak
sempat memikirkan untuk melepaskan / memisahkan diri dari pasangannya, itulah
pribadi Yesus Kristus.
Itu sebabnya dalam 2
Korintus 11 ...
2 Korintus 11: 3
(11:3) Tetapi aku takut,
kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari
kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan
oleh ular itu dengan kelicikannya.
Rasul Paulus takut
kalau-kalau pemikiran sidang jemaat di Korintus itu disesatkan dari kesetian
mereka yang sejati kepada Kristus, sebagai Kepala, sama seperti Hawa telah
diperdayakan oleh ajaran sesat, itulah perkataan-perkataan yang keluar dari
mulut ular, sehingga Adam dan Hawa menjadi cemar / telanjang di hadapan Tuhan.
Itulah yang diwaspadai
oleh Rasul Paulus, dan tentu itu juga yang ditakutkan, yang diwaspadai oleh
setiap gembala sidang yang betul – betul memperhatikan kawanan domba dalam satu
kandang penggembalaan.
Tadi kita sudah melihat;
di dahi 144000 orang yang tidak mencemarkan diri dengan perempuan-perempuan itu
tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Biarlah kiranya kita
semakin hari, semakin rela diubahkan. Biarlah malam hari ini mujizat yang
pertama terjadi, yaitu keubahan hidup, sehingga kita semakin dewasa rohani,
berarti mengikuti geraknya pengajaran mempelai, sampai terwujudnya pembangunan
tubuh Kristus yang sempurna.
Ikuti terus geraknya
pengajaran mempelai, jangan dilepaskan, sehingga nikah jasmani diberkati, nikah
rohani juga diberkati.
Saudaraku, jikalau masih
mempertahankan ajaran izebel, tidak ada damai sejahtera di dalamnya, sebab
wanita Izebel ini disebut juga wanita sihir (perubahan tanpa proses).
Kembali kita
memperhatikan ...
Wahyu 14: 4
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan
dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti
Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia
sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
Perawan suci itu tidak
tersentuh dosa, itu sebabnya perawan suci itu disebut murni. Di hadapan Tuhan
mereka semua murni.
1 Korintus 5: 7-8
(5:7) Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi
adonan yang baru, sebab kamu memang tidak
beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
(5:8) Karena itu marilah
kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan
dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Kemurnian dan
kebenaran, berarti; tanpa ragi keburukan dan tanpa ragi kejahatan, disebut juga
tanpa ragi yang lama, sehingga dengan demikian kita disebut adonan yang baru.
Adonan yang baru
adalah hidup yang dibaharui, hidup yang diubahkan.
Kalau seseorang telah
diubahkan menjadi baru, hidupnya pasti murni di hadapan Tuhan, tidak mungkin
tidak.
Supaya kita hidup
tanpa ragi keburukan dan tanpa ragi kejahatan, mari kita perhatikan; Sumber
dari kemurnian dan kebenaran.
Wahyu 22: 1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak
Domba itu.
Air kehidupan yang jernih
bagaikan kristal mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba à firman yang murni = injil Kerajaan = cahaya injil
kemuliaan Allah.
2 Korintus 4: 3-4
(4:3) Jika Injil yang kami
beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang
pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang
adalah gambaran Allah.
Kalau tidak terjadi
pembukaan rahasia firman Tuhan, dengan kata lain cahaya injil kemuliaan tidak
disampaikan dalam kandang penggembalaan; akan BINASA.
Oleh sebab itu, jikalau
Injil yang diberitakan itu masih tertutup, maka tertutup untuk mereka yang akan
binasa. Berarti sangat mengandung resiko, kalau tidak menerima pembukaan
rahasia firman Tuhan itulah cahaya Injil Kemuliaan = Injil Kerajaan.
2 Korintus 4: 5
(4:5) Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami
sebagai hambamu karena kehendak Yesus.
Di dalam injil
Kerajaan (cahaya injil kemuliaan Allah), di dalamnya murni memberitakan tentang
salib Kristus, memberitakan pribadi Yesus yang disalibkan, tidak ada
pemberitaan yang lain, yaitu cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek
tua, takhayul-takhayul, apalagi kalau dalam pemberitaan menonjolkan si
pemberita, itu bukanlah cahaya injil kemuliaan Allah, melainkan cahaya injil
kemuliaan si pemberita.
Wahyu 22: 1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke
luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Air yang mengalir
keluar dari takhta Allah dan takha Anak Domba itu disebut sungai air kehidupan.
Berarti, setelah
disucikan oleh cahaya injil kemuliaan, maka ada kehidupan yang kekal.
Yehezkiel 47: 1-6
(47:1) Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait
Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan
mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu
mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan
mezbah.
(47:2) Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang
utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang
menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.
(47:3) Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang
tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu
hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.
(47:4) Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku
masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah
sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku
ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah
sampai di pinggang.
(47:5) Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu
sudah menjadi sungai, di mana aku tidak
dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat
berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.
Yehezkiel mengukur air
itu;
-
Ia mengukur
1000 hasta yang pertama; DALAMNYA SAMPAI DI PERGELANGAN KAKI.
Arti rohaninya; air kehidupan menyucikan dimulai dari jejak-jejak /
perjalanan rohani kita
-
Ia mengukur 1000
hasta yang kedua; AIR ITU SUDAH SAMPAI DI LUTUT.
Arti rohaninya; air kehidupan menyucikan kehidupan kita untuk membawa kita
masuk dalam penyembahan yang benar.
Berlutut, berarti menyembah, sebab lutut adalah kekuatan kita untuk
menyembah Tuhan.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, doa penyembahan terkena pada mezbah
dupa.
Dalam wahyu 11: 1, ada tiga yang diukur, mulai dari Bait Suci, mezbah dan
mereka yang ada di dalamnya. Selain itu, diserahkan kepada bangsa-bangsa lain,
itulah antikris, untuk dianiaya selama 42 bulan. Jadi kalau ibadah kita tidak
memuncak sampai pada doa penyembahan, tidak tertutup kemungkinan akan
diserahkan kepada antikris untuk dianiaya selama 42 bulan lamanya.
Itu sebabnya tadi saya katakan, lutut adalah kekuatan kita .
-
Ia mengukur
1000 hasta yang ketiga; AIR ITU SUDAH SAMPAI KE PINGGANG.
Berarti, firman Allah baru sebagian dari hidup / separuh dari hidup kita.
Posisi pinggang letaknya di perut, kalau firman itu sudah separuh nyawa,
maka selanjutnya firman itu akan membawa
kita pada pembangunan tubuh Kristus.
Kalau firman Tuhan sebatas pinggang, berarti dari pinggang ke atas belum
dikuasai oleh firman, sehingga dari pinggang ke atas bergerak karena keinginan
dari daging itu sendiri. Berarti kalau firman itu sebatas sepergelangan kaki,
tubuh / daging lebih leluasa digerakkan selanjutnya kalau air kehidupan itu
hanya sebatas lutut berarti selebihnya (dari lutut ke atas) dengan leluasa
bergerak itulah perbuatan – perbuatan daging yang belum disucikan / belum
dikuasai oleh air kehidupan.
-
Ia mengukur
1000 hasta yang keempat; AIR SUDAH MENJADI SUNGAI.
Inilah yang disebut sungai air kehidupan.
Sungai air kehidupan itu tidak bisa disebrangi lagi oleh manusia. Artinya;
daging tidak lagi punya keinginan / tidak hidup menurut hawa nafsu dan
keinginan (daging tidak bersuara lagi) karena sungai air kehidupan yang
menguasai hidup sepenuhnya, sama seperti ikan – ikan yang berenang.
Ketika air sampai
pergelangan kaki dan sampai di lutut, daging masih bisa leluasa untuk bersuara,
karena baru sebagian dari tubuh yang disucikan.
Bahkan sekalipun air sudah
sampai ke pinggang, daging masih bisa bersuara, karena masih ada setengah dari
tubuh / hidup yang belum dikuasai / disucikan oleh sungai air kehidupan.
Tetapi ketika air itu
sudah meninggi, maka daging tidak bisa lagi bersuara, ia hanya bisa berenang, hidup
sepenuhnya oleh kebenaran firman Tuhan, oleh injil kerajaan.
Yehezkiel 47: 9-10
(47:9) sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan
hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu
sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir,
semuanya di sana hidup.
(47:10) Maka penangkap-penangkap ikan penuh sepanjang
tepinya mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran
pukat dan di sungai itu ada berjenis-jenis ikan, seperti ikan-ikan di laut
besar, sangat banyak.
Di dalam sungai air
kehidupan, berkeriapan segala jenis ikan yang besar dan kecil, bertambah banyak
jumlahnya dan bertambah besar.
Kalau kita memberi
diri dikuasai sepenuhnya oleh sungai air kehidupan itulah injil kerajaan /
cahaya injil kemuliaan, jumlah jiwa akan bertambah banyak dan bertambah besar
(dewasa rohani).
Selain itu, kemana
saja air itu sampai, air laut disitu menjadi
tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir air asin menjadi tawar, artinya;
oleh karena sungai air kehidupan seseorang disucikan dari dosa kenajisan.
Air asin à dosa kenajisan
Kemudian kemana saja
sungai itu mengalir semua disana hidup, itulah hidup yang kekal karena telah
disucikan.
Kalau banyak jumlah
jiwa, berarti banyak hamba-hamba Tuhan yang akan bekerja untuk penuaian di
akhir zaman, menjadi penangkap-penangkap ikan.
Kita mungkin bukan
seorang gembala, tetapi kalau kehidupan kita betul-betul dikuasai oleh sunga
air kehidupan, Injil Kerajaan (Cahaya Injil kemuliaan) kita bagaikan Simon
Petrus di akhir zaman menjadi penjala manusia.
Sekarang
pertanyaannya, air itu sudah sejauh mana; pergelangan kaki, lutut, pinggang,
atau sudah memenuhi kehidupan kita?
Ingat, jumlah akan
bertambah banyak kalau kita dikuasai oleh sungai air kehidupan dari berbagai
suku, kaum, bahasa dan bangsa. AMIN.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA
MEMPELAI PRIA SURGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment