IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 07 MARET 2014
“DARI KITAB MALEAKHI”
Subtema: YESUS DUDUK DI ATAS TAKHTA KEMULIAAN-NYA SEBAGAI TUKANG
PEMURNI
Shalom!
Selamat malam saudaraku, salam dalam kasih Tuhan Yesus
Kristus.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita boleh berada dalam
rumah Tuhan, beribadah sekaligus mempersembahkan korban kepada Tuhan.
Segera kita memperhatikan kitab Maleakhi.
Maleakhi 3: 2-3
(3:2) Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang
dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang
pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
(3:3) Ia akan duduk seperti orang yang
memurnikan dan mentahirkan perak; dan
Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak,
supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada
TUHAN.
Pada saat Yesus datang pada kali yang kedua, Dia akan bersemayam
di dalam kemuliaan-Nya bersama dengan para malaikat-Nya, kemudian Dia duduk di
atas takhta-Nya untuk menghakimi setiap orang, seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak.
Itu bisa kita lihat dalam ...
Matius 25: 31-32
(25:31) "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua
malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta
kemuliaan-Nya.
(25:32) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan
di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan
mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari
kambing,
Ketika Ia duduk di atas takhta kemuliaan-Nya, semua
bangsa dikumpulkan di hadapan-Nya, selanjutnya Ia memisahkan seorang dari pada
seorang, seperti Gembala memisahkan domba dari kambing.
Ketika Gembala memisahkan domba dari kambing, itu
merupakan PEMURNIAN, seperti yang tertulis dalam kitab Maleakhi 3: 3, “Ia akan duduk
seperti orang yang MEMURNIKAN dan mentahirkan perak”
Matius 25: 33-34
(25:33) dan Ia akan menempatkan domba-domba
di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di
sebelah kiri-Nya.
(25:34) Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya:
Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Setelah Yesus selesai mengadakan penyucian dosa di atas
kayu salib, kemudian Ia naik dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
Sebelah kanan adalah bagian yang diterima oleh
domba-domba, itulah Kerajaan Sorga, sedangkan kambing-kambing ditempatkan di
sebelah kiri.
Perlu untuk diketahui; bila domba-domba tergembala dengan
baik dalam satu kandang, satu gembala, maka domba-domba mendengar suara gembala, kemudian domba-domba mengikuti gembala.
Sedangkan kambing-kambing itu liar, tidak tergembala
dengan baik dan suka menanduk, itu sebabnya kambing ditempatkan di sebelah
kiri.
Sebelah kiri, berarti; tidak mendapat bagian dalam
Kerajaan Sorga.
Tindakan/perbuatan domba-domba yang telah
dimurnikan.
Matius 25: 35-36
(25:35) Sebab ketika Aku lapar, kamu
memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku
seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
(25:36) ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit,
kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
-
Memberi makan dan
minum orang yang lapar dan haus.
Hal ini
menunjukkan bahwa domba-domba yang ditempatkan di sebelah kanan hidup di dalam KEBENARAN
FIRMAN TUHAN.
Mari kita lihat;
JIKA HIDUP DALAM KEBENARAN FIRMAN TUHAN.
Yesaya 9: 6
(9:6) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan
berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia
mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan
dan kebenaran dari sekarang sampai
selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.
Di mana ada
kebenaran, di situ ada keadilan, sebagaimana dasar dari Kerajaan Sorga itu
sendiri adalah KEADILAN dan KEBENARAN.
Yesaya 11: 4
(11:4) Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan
keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan
menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas
mulutnya ia akan membunuh orang fasik.
Kalau ada
kebenaran, di situ pasti terjadi keadian.
Sebagai bukti;
·
Kebenaran firman Tuhan bagaikan
hakim, yang memberi keadilan kepada orang-orang lemah,
·
Kebenaran firman Tuhan bagaikan
wasit yang memberi keputusan kepada orang-orang yang tertindas dengan kejujuran.
Kesimpulannya;
orang yang tertindas dan orang yang lemah mendapat keadilan oleh karena
kebenaran firman Tuhan yang dimiliki seseorang
-
Memberi pakaian kepada
orang yang telanjang.
Hal ini
menunjukkan bahwa domba-domba yang ditempatkan di sebelah kanan memiliki KASIH.
1 Petrus 4: 8
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh
seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi
banyak sekali dosa.
Kasih itu
menutupi banyak sekali dosa, kasih itu mengampuni segala dosa kejahatan.
Dosa =
ketelanjangan.
Kalau kita
sungguh-sungguh mengasihi seorang akan yang lain, maka pastinya kita mampu
menerima segala kekurangan, kelemahan orang lain, seperti domba-domba yang
ditempatkan di sebelah kanan memberi pakaian kepada orang yang telanjang supaya
tidak terlihat kemaluan, kelemahan, kekurangan-kekurangan, sebagaimana Yesus
Kristus yang telah disalibkan, dikuliti, ditelanjangi untuk menutupi dosa
manusia.
Kita bisa
melihat kisahnya dalam ...
Kejadian 3: 21
(3:21) Dan TUHAN Allah
membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu,
lalu mengenakannya kepada mereka.
Allah memberi
pakaian kepada Adam dan isterinya dari kulit binatang.
Binatang yang
dikuliti à pribadi Yesus Kristus yang disalibkan = korban Kristus.
Setelah Adam dan
Hawa jatuh dalam dosa karena pelanggaran hukum Allah, akhirnya mereka menyadari
bahwa mereka telanjang. Selanjutnya mereka berusaha menyemat daun pohon ara
untuk menutupi dosa ketelanjangan mereka, namun cepat atau lambat daun pohon
ara akan menjadi kering dan rapuh,sehingga terlihat kembali segala
kekurangan-kekurangan (ketelanjangan).
Tetapi kasih Allah
mampu menutupi dosa ketelanjangan, kekurangan-kekurangan, kelemahan-kelemahan
yang ada untuk selama-lamanya.
Biarlah kiranya
saya dan saudara sungguh-sungguh mengasihi satu dengan yang lain, sebab kasih
itu betul-betul menutupi dosa/kekurangan-kekurangan orang lain.
-
Melawat orang yang
berada dalam penjara.
Melawat orang
yang berada dalam penjara menunjukkan bahwa domba-domba yang ditempatkan di
sebelah kanan itu hidup dalam ROH-EL KUDUS.
Penjara =
kurungan = belenggu dosa.
Ketika melawat
orang yang berada dalam penjara; akan merasa terhibur, tertolong, dan
dikuatkan, sebab pekerjaan dari pada Roh-El Kudus; menghibur, menolong,
menguatkan, dan sebagainya.
Itulah tindakan dari domba-domba yang ditempatkan di
sebelah kanan, orang-orang yang dimurnikan.
Di sini tidak dituliskan proses pemurnian itu secara
gamblang, tetapi kita dapat melihat proses pemurnian yang
dialami oleh domba-domba yang ditempatkan di sebelah kanan dalam
...
1 Korintus 3: 12-16
(3:12) Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
(3:13) sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari
Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana
pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh
api itu.
(3:14) Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat
upah.
(3:15) Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia
sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.
(3:16) Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah
diam di dalam kamu?
Ada dua jenis bangunan;
-
Jenis bangunan yang pertama; emas, perak, batu permata
-
Jenis bangunan yang kedua; kayu, rumput kering atau jerami
Kedua jenis bangunan itu akan diuji oleh nyala api. Jadi,
nyala api itu merupakan ujian.
Mari kita lihat; UJIAN itu dalam ...
1 Petrus 4: 12-14
(4:12) Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api
siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar
biasa terjadi atas kamu.
(4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat
dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita
pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
(4:14) Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh
kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Dinista, mengalami siksaan, dan mau menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung, itu merupakan nyala api siksaan,
ujian bagi saya dan saudara.
Memang setiap orang, setiap insan yang hidup harus
menghadapi ujian, nyala api siksaan, juga menanggung penderitaan yang tidak
harus ia tanggung, itu sudah pasti sebab itulah hidup orang Kristen.
Setiap orang, baik sidang jemaat maupun gembala sidang, pasti
menghadapi nyala api siksaan sebagai ujian.
Kalau tidak ada nyala api siksaan, ujian, penderitaan, tidak
dinista, maka seseorang tidak akan mengetahui sejauh mana kemurniannya di
hadapan Tuhan.
Oleh sebab itu, di sini dikatakan; “janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu
sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu”
Biarlah kiranya saya dan saudara tidak membesar-besarkan ketika
mengalami nyala api siksaan sebagai ujian.
Perlu untuk diketahui;
-
Apabila jenis bangunan yang
pertama, yaitu emas, perak, batu permata, diuji oleh nyala api siksaan, emas, perak, batu permata tidak akan
pernah berubah.
Emas tetaplah
emas, perak tetaplah perak, batu permata tetaplah batu permata, justru jikalau emas, perak, batu permata diuji oleh
nyala api siksaan, maka akan terlihat kemurnian dari emas, perak dan batu
permata tersebut, bagaikan perak terpisah dari sanga. Semakin diuji, semakin
murni.
-
Berbanding terbalik dengan jenis
bangunan yang kedua, yaitu kayu, rumput kering atau jerami.
Kalau diuji oleh
nyala api, kayu, rumput kering atau
jerami akan terbakar, hangus dan berubah menjadi abu.
Dalam kitab
Kejadian 3, abu/debu adalah makanan dari ular.
Matius 3: 12
(3:12) Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan
membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam
lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."
Pada akhirnya,
abu/debu dari jerami akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan = dilemparkan
ke dalam api neraka, itulah kematian yang kedua.
Kembali saya katakan; jika emas, perak, batu permata diuji oleh nyala api, maka akan semakin
terlihat kemurniannya, sanga dari perak akan terpisah.
Sebagaimana dengan pernyataan dalam ...
Ayub 23: 10
(23:10) Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
Ayub menghadapi, menerima semua ujian / Ayub mengalami
nyala api siksaan, sehingga terlihatlah kemurniaannya di hadapan Tuhan, seperti
emas yang murni.
Kita mengetahui ujian yang dihadapi oleh Ayub; mulai dari
harta benda yang ia miliki raib begitu saja, dia juga harus kehilangan
anak-anak yang dikasihinya, tidak cukup sampai di situ, Ayub juga harus
menghadapi ujian yaitu bara yang berbau busuk dari ujung kepala sampai ke ujung
kaki. Ketika menghadapi ujian itu, ia duduk di atas abu, itu menunjukkan bahwa
Ayub menyadari dirinya seperti abu.
Tidak berhenti sampai di situ, dia juga harus menghadapi
ujian dari seorang isteri yang belum rohani, yang tidak mengerti rencana Tuhan.
Namun semua ujian yang dia alami, mampu ia lewati,
sehingga terlihatlah kemurnian Ayub di hadapan Tuhan, seperti emas yang murni,
bagaikan jenis bangunan yang pertama tadi.
Saya dan saudara tentu banyak menghadapi ujian. Selama
saya dan saudara masih hidup, nafas masih dikandung badan, ujian itu pasti kita
hadapi, tidak bisa tidak, sebab kalau tidak ada ujian, maka tidak terlihat
kemurnian seseorang; apakah seseorang itu setia atau tidak.
Kalau saja seseorang murni, dia pasti memiliki kebenaran
sehingga memberi keadilan, sebaliknya kalau seseorang tidak memiliki kebenaran,
maka orang lain tidak akan merasakan keadilan = tidak memberi makan dan minum
orang yang lapar dan haus dan tidak akan mampu menutupi dosa ketelanjangan
orang lain, serta tidak melawat orang yang berada dalam penjara.
Kalau kita murni, percayalah, segalanya murni, perkataan
murni sampai pelayanan kita juga pasti murni, tetapi kalau seseorang tidak
murni, jangankan pelayanannya, bicaranya saja tidak murni.
Mazmur 12: 6-8
(12:6) Oleh karena penindasan terhadap orang-orang yang lemah, oleh karena
keluhan orang-orang miskin, sekarang juga Aku bangkit, firman TUHAN; Aku
memberi keselamatan kepada orang yang menghauskannya.
(12:7) Janji TUHAN adalah janji yang murni,
bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di
tanah.
(12:8) Engkau, TUHAN, yang akan menepatinya, Engkau akan menjaga kami
senantiasa terhadap angkatan ini.
Firman Tuhan adalah janji yang murni, bagaikan perak yang
teruji.
Jadi, kalau saya dan saudara melewati ujian dan kita
menjadi murni, itulah firman Tuhan, itulah janji Tuhan, itulah kebenaran yang
hakiki.
Jadi, jangan bersungut-sungut lagi, jangan bodoh ketika
menghadapi nyala api siksaan sebagai ujian, sebab ketika kita dimurnikan,
itulah kebenarna firman.
Sekarang kita lihat ...
Keluaran 32: 26-28
(32:26) maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata:
"Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!" Lalu
berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.
(32:27) Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah
Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya
pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu
gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya
dan tetangganya."
(32:28) Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu
tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu.
Bani Lewi membunuh saudaranya, temannya dan tetangganya dengan
menggunakan pedang Roh, bani Lewi melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan
melalui Musa.
Pedang Roh, itulah firman Tuhan (Efesus 6: 17)
Ketika saudaranya, temannya, tetangganya dibunuh oleh
pedang roh, itu merupakan pemurnian atas daging dengan segala tabiat-tabiatnya.
Saudara, teman, tetangga à manusia daging dengan tabiatnya,
yang dipisahkan, dimurnikan, oleh pedang roh, itulah firman Allah.
Keluaran 32: 4, 6
(32:4) Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan
dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan.
Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah
menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
(32:6) Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu
duduklah bangsa itu untuk makan dan minum;
kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.
Adapun tabiat daging itu, antara lain;
1.
MENYEMBAH ANAK LEMBU TUANGAN =
masuk dalam penyembahan berhala.
Berhala-berhala
di akhir zaman, adalah;
-
Pekerjaan
Oleh karena
pekerjaan, banyak di antara kita tidak lagi fokus beribadah dan melayani kepada
Tuhan, secara otomatis seseorang tidak lagi mempersembahkan korban kepada
Tuhan, persis seperti bangsa Israel ketika di Mesir, mereka ditindas dan
dipahitkan oleh karena kerja paksa.
-
Kekerasan hati
Sesuai dengan
pernyataan Samuel kepada Saul, bahwa kedegilan adalah dosa penyembahan berhala
(1 Samuel 15: 23)
-
Mencintai uang
Lebih mencintai
uang dari pada Tuhan, itu merupakan berhala.
-
Segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan, itu merupakan berhala
Saudaraku,
percayalah, masa-masa sekarang ini adalah hari-hari terakhir, di mana
kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, tariklah sebuah perumpamaan tentang
pohon ara; kalau rantingnya sudah mulai melembut dan mulai timbul
tunas-tunasnya, ingatlah musim panas sudah dekat.
Demikian juga, kalau
saya dan saudara menjadi pribadi yang lemah lembut dan rendah hati, itu
menunjukkan bahwa Kerajaan Sorga sudah dekat di dalam diri seseorang.
Kalau seseorang
masih mengeraskan hati, ia tidak akan mungkin mendapatkan bagian dalam Kerajaan
Sorga.
Itu sebabnya
dalam Wahyu 21: 8 dikatakan: “Tetapi ... PENYEMBAH-PENYEMBAH
BERHALA ... mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala
oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.”
Juga dalam Wahyu
22: 15 dikatakan: “Tetapi anjing-anjing
dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh,
penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang
melakukannya, tinggal di luar.”
Orang yang hidup
dalam penyembahan berhala tidak lagi mempersembahkan korban bakaran dan korban
keselamatan kepada Tuhan, melainkan kepada berhala.
Apa saja yang
kita korbankan kepada berhala, baik waktu, harta, uang yang banyak, tenaga, pikiran
dan laib sebagainya, itu semua tidak ada artinya, semuanya menjadi sia-sia.
Oleh sebab itu, kita
harus dimurnikan terlebih dahulu oleh kuasa firman Allah, sebab janji Tuhan
adalah janji yang murni.
2.
Selain itu, “ ... DUDUKLAH BANGSA ITU UNTUK MAKAN DAN MINUM
...”
Matius 24: 37-38
(24:37) "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh,
demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
(24:38) Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air
bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh
masuk ke dalam bahtera,
Di akhir zaman nanti
keadaan sama seperti zaman Nuh; mereka hidup dalam dosa makan dan minum, kawin
dan mengawinkan.
Makan dan minum,
itulah dosa merokok, narkoba, sabu-sabu dan minum-minuman keras, yang selalu
diikuti dengan kawin dan mengawinkan, itulah dosa perzinahan/kenajisan = dosa seks
bebas.
Keluaran 32: 4
(32:4) Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan
dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka:
"Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah
menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
Pendeknya; bangsa Israel menjadi bodoh, sebab mereka
berkata bahwa berhala adalah allah yang menuntun mereka keluar dari tanah
Mesir.
Setiap orang yang menyembah berhala menjadi bodoh, tidak
tahu lagi mana Allah yang hidup yang mampu menyelamatkan, mereka berpikir bahwa
harta, uang, kekayaan, jabatan, mampu menyelamatkan mereka semua.
Padahal dalam Wahyu 6: 15 dikatakan, pada hari penghakiman “... raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan
orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang
merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung”,
mereka tidak tahan pada hari kedatangan Tuhan.
Apa saja yang ada di atas muka bumi ini tidak dapat menyelamatkan
seseorang dari murka Allah yang besar, yang akan terjadi nanti.
Perhatikanlah firman Tuhan supaya kita tidak menjadi
bodoh, oleh sebab itu, seseorang terlebih dahulu harus mengalami pemurnian,
yaitu pemisahan daging dengan segala tabiatnya.
Penyebab kebodohan itu terjadi.
Keluaran 32: 2-3
(32:2) Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu,
anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."
(32:3) Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan
anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada
Harun.
Seluruh bangsa Israel melepaskan anting-anting emas dari
telinga mereka, padahal anting-anting emas yang ada pada telinga adalah salah
satu perhiasan.
Melepaskan anting-anting emas dari telinga, arti rohaninya;
tidak lagi dengar-dengaran.
Padahal kalau kita dengar-dengaran, itu merupakan salah
satu perhiasan rohani. Oleh sebab itu, Tuhan merindukan, supaya setiap orang tergembala
dengan baik dalam kandang penggembalaan, sehingga menjadi domba-domba yang
dengar-dengaran dan domba-domba yang selalu mengikuti firman penggembalaan untuk
dibawa masuk dalam pembentukan tubuh Kristus/menjadi mempelai wanita Tuhan.
Saya menghimbau; jangan pernah melepaskan anting-anting
emas dari telinga supaya saudara jangan bodoh.
Tidak ada artinya melakukan pekerjaan besar dalam kandang
penggembalaan kalau tidak dengar-dengaran, tidak ada kelebihan saudara di
hadapan Tuhan, yang ada hanya kelebihan di mata manusia.
Jauh lebih baik dengar-dengaran dari pada kita mempersembahkan
korban kepada Tuhan (1 Samuel 15: 22)
Wajar saja jika janji firman Tuhan itu murni, untuk memurnikan
manusia daging dengan segala tabiatnya supaya kita tidak bodoh.
Syarat supaya firman Allah memurnikan
manusia daging dengan segala tabiatnya.
Keluaran 32: 27
(32:27) Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah
Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan
pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan
itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh
saudaranya dan temannya dan tetangganya."
Orang-orang Lewi mengikat pedang pada pinggang mereka =
menyandang pedang.
Yesaya 11: 5
(11:5) Ia tidak akan menyimpang dari
kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat
pinggang tetap terikat pada pinggang.
Ikat pinggang yang terikat pada pinggang, artinya; tidak
menyimpang dari KEBENARAN dan KESETIAAN.
Firman Allah adalah kebenaran, tetapi kebenaran yang
berasal dari sorga akan terlihat kalau seseorang setia.
Selama 3,5 tahun Yesus melayani di atas muka bumi, banyak
perbuatan baik yang telah dikerjakan oleh Yesus, sebagai kebenaran; mengajar
orang lain, mengusir setan, menyembuhkan orang yang sakit, orang buta melihat,
orang lumpuh berjalan, dan lain sebagainya, itu merupakan perbuatan-perbuatan
baik, dan itu merupakan kebenaran, tetapi tidak berhenti sampai di situ, YESUS
TAAT SAMPAI MATI bahkan sampai MATI DI ATAS KAYU SALIB.
Filipi 2: 7-8
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa
seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Yesus taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu
salib = SETIA.
Di dalam kesetiaan Yesus Kristus, terangkum seluruh
kebenaran Allah (kehendak Allah Bapa).
Sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah menjadi taat kepada
Allah Bapa, dan oleh karena itulah, Bapa mendengarkan ratap tangis, keluhan dan
doa-doa-Nya.
Oleh sebab itu, setialah dengan baik, tergembala dengan
setia, melayani dengan setia, beribadah dengan setia, tekun dalam tiga macam
ibadah utama, di situ terangkum seluruh kehendak Allah Bapa.
Ingat; yang Tuhan mau bukan hanya mujizat, tetapi yang
Tuhan mau adalah setia sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib.
Bagi manusia duniawi, apabila mereka tidak setia, tidak
tekun dalam tiga macam ibadah utama itu tidak jadi soal, tetapi secara rohani
itu merupakan masalah besar pada akhirnya.
Dampak positif bagi mereka yang dimurnikan.
-
Mazmur 18: 31
(18:31) Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN
adalah murni; Dia menjadi perisai bagi
semua orang yang berlindung pada-Nya.
TUHAN MENJADI
PERISAI BAGI ORANG-ORANG YANG TELAH DIMURNIKAN, yaitu orang-orang yang
berlindung kepada Tuhan.
Seorang prajurit
harus memiliki perisai, kalau tidak, itu bisa membahayakan dirinya sendiri.
-
Mazmur 19: 9
(19:9) Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.
Mereka yang
telah dimurnikan oleh firman Tuhan; MEMBUAT MATA MEREKA BERCAHAYA.
Kalau mata
bercahaya, berarti; mata adalah pelita, menjadi terang, untuk menerangi
kegelapan.
Perlu untuk
diketahui; sedikit terang menguasai kegalapan.
-
Zakharia 13: 8-9
(13:8) Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup.
(13:9) Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan
akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka,
seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan
menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan
menjawab: TUHAN adalah Allahku!"
Mereka yang
telah dimurnikan oleh api akan MEMANGGIL NAMA TUHAN, MENYEBUT NAMA TUHAN, tidak
memanggil/tidak menyebut nama yang lain, berarti mereka menyembah Tuhan Allah
yang hidup.
Ketika mereka
memanggil, Tuhan Allah akan menjawab mereka dan sekaligus Tuhan mengaku bahwa
orang-orang yang dimurnikan adalah umat Tuhan dan mereka mengakui Dia sebagai Tuhan
Allah yang harus disembah.
Mereka yang
telah dimurnikan, jumlah mereka 1/3 = 33,3...%, sedangkan jumlah mereka yang
dibinasakan 2/3 = 66,6...%
·
Angka 3 à kematian dan kebangkitan Yesus
Kristus.
·
666 à antikris, sebab tubuh, jiwa dan
roh dikuasai oleh daging.
Angka 6 à manusia daging.
Jadi, hal itu
akan terjadi di hari-hari terakhir, dan tidak ada suatu kebetulan bagi mereka
yang hidup di dalam Tuhan.
Mazmur 66: 10
(66:10) Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami,
seperti orang memurnikan perak.
(66:11) Engkau telah membawa kami ke dalam jaring, mengenakan beban pada
pinggang kami;
(66:12) Engkau telah membiarkan orang-orang
melintasi kepala kami, kami telah menempuh
api dan air; tetapi Engkau telah
mengeluarkan kami sehingga bebas.
Orang-orang yang telah dimurnikan itu menjadi orang-orang
yang RENDAH HATI karena membiarkan orang-orang melintasi kepala mereka.
Siapa yang mau kepalanya diinjak? Tentu tidak ada yang
mau, tetapi orang yang telah dimurnikan membiarkan orang-orang melintasi kepala
mereka, diinjak, dilangkahi.
Kemudian, selain mereka menjadi pribadi yang rendah hati;
-
Mereka telah menempuh
api
Kalau kita
kaitkan dengan pola TABERNAKEL, terkena pada mezbah korban bakaran. Di atas api mezbah korban bakaran
dipersembahkan korban.
Kalau yang
dipersembahkan adalah korban bakaran, maka potongan-potongan daging itu
dibiarkan di atas mezbah korban bakaran sampai pagi, sampai hangus, daging
tidak lagi bersuara, tidak terlihat lagi tabiat-tabiat daging karena sifat api
menghanguskan.
-
Mereka menempuh air.
Kalau kita
kaitkan dengan pola TABERNAKEL, terkena pada kolam/bejana pembasuhan = baptisan air, artinya;
1.
Baptisan Kristus, baptisan di
dalam kematian-Nya untuk mengubur hidup yang lama (Roma 6: 3-4).
2.
Disucikan/dimandikan oleh air firman
Tuhan, sehingga sidang jemaat tampil di hadapan-Nya tanpa cacat cela, atau
kerut atau yang serupa itu = jemaat tampil cemerlang, menjadi murni di hadapan
Tuhan (Efesus 5: 26-27)
Kita kembali memperhatikan Mazmur 66: 10 ...
Pasal 66 à jumlah alkitab dari Kejadian sampai Wahyu, yang berjumlah 66 kitab.
Ayat 10 à 10 hukum Allah, di mana intinya adalah kasih kepada Tuhan dan kasih kepada
sesama.
“Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti
orang memurnikan perak.” Kalau kita dimurnikan,
harus menghadapi ujian, itu merupakan kasih dari Allah.
Maleakhi 3: 3
(3:3) Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak;
dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti
perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar
kepada TUHAN.
Setelah orang Lewi dimurnikan lewat pemurnian api
peleburan yang dipanaskan tujuh kali lebih panas dari api peleburan,
orang-orang Lewi menjadi murni, sehingga mereka mempersembahkan segala korban
yang benar kepada Tuhan.
Perlu untuk diketahui; kalau saya dan saudara telah
dimurnikan, maka apa pun yang kita persembahkan menjadi murni di hadapan Tuhan;
ibadah kita murni, pelayanan kita murni, segala sesuatu kegiatan di
tengah-tengah ibadah pelayanan murni, sehingga semuanya berkenan di hadapan
Tuhan. Tuhan mengindahkan kita dan persembahan yang dipersembahkan kepada
Tuhan.
Kalau kita lihat dari Maleakhi 1, terlihat dengan jelas
bahwa orang-orang Lewi yang melayani di Tabernakel, segala yang
dipersembahkannya tidak berkenan di hadapan Tuhan. kalau kita harus dimurnikan
dalam api, berarti Tuhan memiliki maksud dan tujuan yang baik, bukan maksud
untuk mencelakakan saya dan saudara. oleh sebab itu, janganlah kita
bersungut-sungut!
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment