IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 05 MARET 2014
Tema: DARI KITAB KOLOSE
(Seri 04)
Subtema: KEBENARAN KARENA IMAN DALAM KRISTUS YESUS
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang
Yesus Kristus, Tuhan kita.
Oleh karena kemurahan Tuhan, kita boleh diperkenankan
beribadah melayani kepada Tuhan, sekaligus boleh menikmati hadirat Tuhan di
dalam rumah Tuhan, kita boleh memandang wajah Tuhan, dan jauh lebih baik berada
di rumah Tuhan dari pada berada di tempat yang lain.
Sebentar kita akan sujud menyembah Tuhan supaya nama
Tuhan dipermuliakan, namun terlebih dahulu kita mendengar firman Tuhan.
Sekarang kita memperhatikan ...
Kolose 1: 3-5
(1:3) Kami
selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan
kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu,
(1:4) karena
kami telah mendengar tentang imanmu dalam
Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap
semua orang kudus,
(1:5) oleh
karena pengharapan, yang disediakan bagi
kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam
firman kebenaran, yaitu Injil,
Rasul Paulus mengucap syukur kepada Tuhan karena ia telah
mendengar tiga hal dari sidang jemaat di Kolose.
Kita telah mendengar pemberitaan firman Tuhan mengenai
ucapan syukur dan doa dari pada Rasul Paulus, dia senantiasa mengucap syukur
kepada Tuhan, bukan hanya karena kelebihan-kelebihan yang dia peroleh, terima
dan miliki, baik sebelum menerima jabatan rasul maupun sesudah menerima jabatan
rasul.
Dia lebih cenderung mengucap syukur atas
kelebihan-kelebihan / kemajuan rohani sidang jemaat di Asia kecil, termasuk
sidang jemaat di Kolose.
Adapun tiga hal yang dia dengar tentang sidang jemaat di
Kolose, antara lain;
YANG PERTAMA: TENTANG IMAN SIDANG JEMAAT DI KOLOSE
Iman dari
sidang jemaat di Kolose, yaitu iman dalam Kristus Yesus, bukan kepada yang
lain-lain.
Supaya kita
lebih dalam mengenal iman sidang jemaat di Kolose, segera kita memperhatikan
...
Galatia 2:
15-16
(2:15) Menurut kelahiran kami adalah orang Yahudi dan
bukan orang berdosa dari bangsa-bangsa lain.
(2:16) Kamu tahu, bahwa tidak
seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus.
Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan
oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat.
Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan
hukum Taurat.
Seseorang
dibenarkan karena iman dalam Kristus Yesus, bukan karena ia melakukan hukum
Taurat / bukan karena dibenarkan oleh perkara-perkara yang lain.
Sekali lagi
saya katakan; tidak ada seorang pun yang dibenarkan karena melakukan hukum
Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus, bukan karena yang
lain.
Roma 10: 4
(10:4) Sebab Kristus
adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran
diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
Kristus adalah
kegenapan hukum Taurat, Dialah yang menggenapkan hukum Taurat di dalam
diri-Nya, sehingga setiap orang yang percaya kepada Dia dibenarkan.
Roma 10: 6-7
(10:6) Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian:
"Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?",
yaitu: untuk membawa Yesus turun,
(10:7) atau: "Siapakah akan turun ke jurang
maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik
dari antara orang mati.
Kebenaran
karena iman; percaya atas kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Turun dan naik à kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
-
Kuasa kematian
Yesus Kristus; mengubur hidup yang lama.
-
Kuasa
kebangkitan Yesus Kristus; hidup dalam hidup yang baru, berarti yang lama telah
berlalu.
Hidup baru,
berarti dibaharui, terus menerus dibaharui sampai pada puncak pembaharuan,
itulah Yerusalem baru, menjadi mempelai perempuan Tuhan, asal saja percaya
kepada Kristus Yesus, itulah kebenaran iman.
Bukti
kebenaran karena iman dalam Kristus Yesus.
Roma 10: 8
(10:8) Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
FIRMAN ITU
DEKAT dengan seseorang, yakni di dalam MULUT dan di dalam HATI.
Berarti, firman
itu tidak jauh dari kita, tidak jauh dari jangkauan kita.
Ulangan 30:
11-14
(30:11) "Sebab perintah ini, yang kusampaikan
kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar
bagimu dan tidak pula terlalu jauh.
(30:12) Tidak di langit
tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk
mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita
melakukannya?
(30:13) Juga tidak di
seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan
menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan
memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
(30:14) Tetapi firman ini
sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk
dilakukan.
Sesungguhnya,
firman itu tidak terlalu sukar untuk dilakukan, juga tidak terlalu jauh untuk
dijangkau/dilakukan, tidak di langit tempatnya, juga tidak di seberang laut
tempatnya, sehingga kita berkata: “Siapakah
yang akan naik ke langit ... Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut
untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita
melakukannya?”
Yang membuat
sukar, seolah-olah firman Tuhan itu tempatnya di langit dan seolah-olah
tempatnya di seberang lautan adalah KEKERASAN HATI SESEORANG.
Kekerasan hati
digambarkan seperti benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, namun
tumbuh sebentar saja karena tidak berakar.
Kekerasan hati
= penyembahan berhala, karena kekerasan hati = kebenaran diri sendiri.
Galatia 2: 15
(2:15) Menurut kelahiran kami adalah orang Yahudi dan bukan orang berdosa dari bangsa-bangsa lain.
Orang Yahudi
selalu merasa diri benar karena merasa bahwa mereka adalah umat pilihan dan
mereka memiliki kelebihan-kelebihan, antara lain;
-
Pertama-tama;
kepada merekalah hukum Taurat itu disampaikan
-
Yang kedua;
mereka memiliki sunat
Sehingga mereka
berkata: “... kami adalah orang Yahudi
dan bukan orang berdosa ...”
Perasaan/pernyataan
semacam inilah yang membuat seseorang sukar sekali untuk melakukan firman
Tuhan.
Saking
sukarnya, seolah-olah firman itu tempatnya di langit dan berada di seberang
lautan, sesungguhnya karena kekerasan hatilah yang membuat demikian.
Kemudian, orang
yang keras hati membuat dirinya berada dalam kesusahan, kesukaran, bahkan
segala sesuatu yang seharusnya berada dalam genggaman tangan oleh karena kuasa
firman, tetapi pada akhirnya terlepas dari genggaman, dan itu terjadi bagi
setiap orang kalau merasa diri benar karena kekerasan hati.
Ternyata,
firman itu tidak jauh, tidak di langit dan tidak di seberang laut tempatnya,
melainkan di dalam mulut dan di dalam hati.
Roma 10: 9
(10:9) Sebab jika kamu mengaku
dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan,
dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang
mati, maka kamu akan diselamatkan.
Jadi, firman
itu ada di dalam MULUT dan di dalam HATI.
-
Jikalau firman itu ada di dalam MULUT, maka mulut MENGAKU bahwa YESUS
ADALAH TUHAN.
Berarti, mulut tidak mengakui allah lain.
Kisah Para Rasul 4: 12
(4:12) Dan keselamatan
tidak ada di dalam siapa pun juga selain di
dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak
ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan."
Mulut mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan, tidak ada nama lain yang harus kita
puja dan kita sembah, selain Kristus Yesus, Dialah Tuhan dan Juruselamat, Dialah Mempelai Pria Sorga
Itulah yang dinyatakan Petrus dan Yohanes kepada orang-orang banyak,
terlebih kepada imam-imam, kepala pengawal Bait Allah, serta orang-orang
Saduki.
Kisah Para Rasul 4: 18-19
(4:18) Dan setelah
keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan
berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus.
(4:19) Tetapi Petrus
dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang
benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat
kepada Allah.
Mulut Petrus dan Yohanes mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan yang layak untuk
dipuja dan disembah, mereka taat kepada Allah, tidak kepada pengadilan,
sekalipun nyawa menjadi taruhan.
Itu sebabnya, Petrus dan Yohanes tidak takut bersaksi, mulut mereka tetap
mengajar orang-orang banyak tentang Kristus Yesus yang dibangkitkan dari antara
orang mati, mulut mereka tidak bisa dihentikan untuk mengagungkan dan
memuliakan nama Tuhan, inilah tabiat seorang hamba Tuhan.
Biarlah kita hanya memuja dan menyembah nama Tuhan Allah, tidak yang lain,
dengan kata lain terlepas dari penyembahan berhala yang ada di atas muka bumi,
yang sangat dibenci oleh Tuhan = melayani tanpa motivasi,
kepentingan-kepentingan diri.
- Jika firman itu ada di dalam hati, maka PERCAYA dalam hati bahwa ALLAH TELAH
DIBANGKITKAN dari antara orang mati.
1 Korintus 15: 30-32
(15:30) Dan kami juga
-- mengapakah kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya?
(15:31)
Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku
akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar.
(15:32) Kalau hanya
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan
binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak
dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita
mati".
Kalau hati percaya bahwa Yesus telah dibangkitkan dari antara orang mati,
maka kita akan berjuang sampai menghadapi bahaya maut sekalipun di
tengah-tengah ibadah pelayanan kepada Tuhan. Bukan hanya berjuang untuk diri
sendiri, melainkan berjuang menghadapi maut di tengah-tengah ibadah pelayanan
kepada Tuhan, karena satu pengharapan bahwa Yesus telah dibangkitkan dari
antara orang mati, maut telah dikalahkan.
Kalau nyawa seseorang hilang karena pengikutan kepada Tuhan, ingat; Tuhan
akan membangkitkan kita dari antara orang mati.
Oleh sebab itu, bagi mereka yang hatinya percaya bahwa Yesus telah
dibangkitkan dari antara orang mati; PELAYANAN MEREKA BERKOBAR-KOBAR, roh
mereka tetap bernyala-nyala, kerajinan tidak menjadi kendor, giat selalu
melayani Tuhan.
Kita mengetahui, sesuai dengan penglihatan Rasul Yohanes di pulau Patmos,
ia berkata: “... aku melihat di bawah
mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh
karena kesaksian yang mereka miliki ...”, dan mereka rela mati, “... dan kepada mereka dikatakan, bahwa
mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan
pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.”
(Wahyu 6: 9-11)
Kemudian, Tuhan sudah mempersiapkan bagi mereka jubah putih, pakaian putih,
itulah lenan halus, pakaian imam-imam dan pakaian mempelai wanita Tuhan.
Juga dalam Wahyu 20: 4 dituliskan: “Aku
juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian
tentang Yesus dan karena firman Allah; ... dan mereka hidup kembali dan
memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.”
Inilah kebanggaan kita, inilah keyakinan kita, mengapa kita berjuang bahkan
menghadapi maut sekalipun, di tengah-tengah ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Biarlah hati kita percaya bahwa Yesus telah dibangkitkan dari antara orang
mati. Hati kita diyakinkan, diteguhkan lebih lagi dari hari-hari yang lalu.
Roma 10: 11
(10:11) Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan
dipermalukan."
Alkitab jelas
mengatakan: “Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan”,
karena hati orang percaya dibenarkan dan mulut orang mengaku diselamatkan.
Roma 8: 1
(8:1) Demikianlah sekarang tidak
ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
Tidak ada lagi
penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus, yaitu mereka yang
dibenarkan karena iman dalam Kristus Yesus.
Roma 8: 3
(8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging,
telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam
daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah
menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,
Seseorang tidak
akan memperoleh kebenaran karena melakukan hukum Taurat, karena hukum Taurat
sendiri tidak berdaya oleh daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya,
justru kita dibenarkan oleh iman dalam Kristus, sebab Kristus Yesus telah
menggenapi hukum Taurat di dalam diri-Nya di atas kayu salib.
Tanda
bahwa seseorang memperoleh kebenaran karena iman dalam Kristus Yesus.
-
Roma 8: 2
(8:2) Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum
dosa dan hukum maut.
ROH KUDUS itu memberi hidup karena Roh Kudus itu memerdekakan
seseorang dari hukum dosa dan dari hukum maut.
Saya tandaskan malam hari ini; berjuanglah terhadap daging dengan segala
hawa nafsu dan keinginannya, maupun hati, pikiran, perasaan yang tidak baik,
yang tidak suci, sebagai tanda bahwa kita hidup oleh Roh dan menuruti keinginan
Roh, sampai akhirnya Roh Kudus dengan sepenuhnya berkuasa.
Pekerjaan dari Roh Kudus adalah mematikan segala tabiat-tabiat daging,
berarti; Roh Kudus memberikan kemerdekaan bagi setiap orang yang dibenarkan
oleh karena iman dalam Kristus.
-
Ibrani 11: 1-3
(11:1) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan
bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
(11:2) Sebab oleh
imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.
(11:3) Karena iman
kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa
yang tidak dapat kita lihat.
Karena iman, kita mengerti bahwa alam semesta telah dijadikan oleh FIRMAN ALLAH.
Berarti, orang yang dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus Yesus, firman
Allah berkuasa atasnya, dan kalau firman Allah berkuasa atas seseorang, maka
firman Allah itu mengadakan yang tidak ada menjadi ada, dengan kata lain firman
Allah itu membentuk kepribadian seseorang; mengubah manusia nafsani menjadi
manusia rohani.
“Karena iman kita mengerti, bahwa
alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat
telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.”
Kalau kita melihat alam semesta, langit bumi dan segala isinya, itu telah
terjadi pada saat kita tidak melihatnya. Kalau kita percaya bahwa langit bumi
ini telah dibentuk walaupun kita tidak melihat, itu karena iman, sebab iman
sendiri adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari
segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Kalau Rasul
Paulus mengucap syukur karena iman dari sidang jemaat di Kolose, biarlah kita
juga memiliki iman yang demikian supaya nama Tuhan dipermuliakan. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment