IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 19 AGUSTUS 2015
Tema: DARI KITA KOLOSE
` (Seri
51)
Subtema: TULANG-TULANG KERING DITUTUPI DENGAN KULIT
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekalian oleh
karena kasih dan kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan
Ibadah Doa Penyembahan malam ini.
Sebelum kita membawa diri rendah di bawah kaki Tuhan,
terlebih dahulu kita memperhatikan pemberitaan firman untuk Ibadah Doa
Penyembahan dari surat yang dikirim Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1: 21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari
Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata
dari perbuatanmu yang jahat,
Perhatikan kalimat pada ayat ini, yaitu: “Kamu yang
dahulu hidup jauh dari Allah”, ini menunjuk kepada;
-
Bangsa kafir, yaitu
orang-orang yang tak bersunat.
-
Orang fasik, dengan
segala kefasikannya.
Orang yang dahulu hidup jauh dari Allah, itu bisa
terlihat yaitu dari: memusuhi-Nya
dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat.
Jadi, setiap perbuatan jahat adalah tanda bahwa seseorang
hidup jauh dari Allah = masih hidup jauh dari Allah.
Lebih jauh kita melihat; YANG DAHULU HIDUP JAUH
DARI ALLAH.
Efesus 2: 11-13
(2:11)
Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi
menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang
menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh
tangan manusia, --
(2:12)
bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk
kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam
ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di
dalam dunia.
(2:13)
Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu
"jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
Yang dahulu hidup jauh, berarti: “Tanpa
Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian
dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan
tanpa Allah di dalam dunia.”
Kita masih memperhatikan ...
Keterangan: “TANPA PENGHARAPAN.”
Dikaitkan dengan Yehezkiel
37.
Yehezkiel 37: 1-2
(37:1) Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa
aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah
lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang.
(37:2) Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu
berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat,
tulang-tulang itu amat kering.
Tuhan membawa nabi Yehezkiel ke suatu lembah dan
memperlihatkan tulang-tulang kering dan tulang-tulang kering itu sangat
banyak bertaburan di lembah itu.
Lebih jauh kita melihat tentang; TULANG-TULANG KERING.
Yehezkiel 37: 11
(37:11) Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia,
tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri
mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah
lenyap, kami sudah hilang.
Tulang-tulang kering, artinya; pengharapan kami sudah
lenyap = tanpa pengharapan.
Sesungguhnya kalau seseorang hidup tanpa pengharapan,
persis seperti pernyataan tulang-tulang kering ini: “Pengharapan kami sudah
lenyap, kami sudah hilang” = binasa.
Amsal 17: 22
(17:22) Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi
semangat yang patah mengeringkan tulang.
"Hati yang gembira adalah obat yang
manjur" , oleh sebab itu, supaya terjadi kesembuhan-kesembuhan,
baik kesembuhan jasmani, maupun kesembuhan rohani, hati selalu gembira. Kita
datang beribadah dan melayani dengan hati yang gembira, bukan dengan hati yang
terpaksa. Kalau pekerjaan dunia saja kita bisa kerjakan tanpa keterpaksaan,
mari kita menghadap tahkta kasih karunia beribadah melayani tanpa persungutan
melainkan dengan hati yang gembira, itu obat manjur; baik untuk sakit jasmani
atau sakit yang rohani. Jadi, jangan terpaksa.
Bandingkan dengan ayat
22b; "tetapi
semangat yang patah mengeringkan tulang".
Berarti, penyebab menjadi tulang-tulang kering adalah
semangat yang patah.
Semangat yang patah = putus asa.
Orang yang putus asa adalah orang yang tidak mau maju karena
tidak mau diperbaiki, menolak teguran dan hajaran, yaitu didikan Tuhan. Masa
depan suram, persis seperti tulang-tulang kering yang berada di lembah tadi.
Lembah à kekelaman, masa depan suram.
Tanda-tanda semangat yang patah.
Amsal 15: 13
(15:13) Hati yang gembira membuat muka berseri-seri,
tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.
Tanda semangat yang patah: Mengalami kepedihan hati.
Kerugian mengalami kepedihan di hati: Muka tidak berseri
= muka muram.
Kesimpulannya; mengalami kepedihan di hati / panas hati
& muka muram / tidak berseri.
Kita lihat pribadi orang seperti ini...
Kejadian 4: 3-5
(4:3) Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain
mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban
persembahan;
(4:4) Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari
anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan
Habel dan korban persembahannya itu,
(4:5) tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya.
Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
Perhatikan di sini, hati Kain menjadi sangat panas lalu
mukanya muram.
Biasanya kalau pedih hati atau panas hati, pasti mukanya
muram, sebab apa yang keluar itu berasal dari dalam.
Penyebab hati Kain menjadi panas, dan mukanya muram: Tuhan tidak mengindahkan Kain dan
korban persembahannya.
Pertanyaannya: Mengapa Tuhan tidak mengindahkannya?
Jawabnya (ayat 3): Kain mempersembahkan sebagian
dari hasil tanah itu kepada Tuhan sebagai korban persembahan.
Mempersembahkan sebagian dari hasil tanah kepada Tuhan,
artinya; tidak mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, berarti; mengasihi Tuhan
hanya sebagian hati, sehingga sebagian hati mengasihi yang lain.
Kalau seseorang mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, maka
tidak ada waktu untuk mengasihi yang lain.
Kejadian 4: 8
(4:8) Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita
pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul
Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
Kain memukul Habel, adiknya, lalu membunuh dia.
Pendeknya; orang yang tidak mampu mengasihi Tuhan dengan
sepenuh hati, maka ia pun tidak akan pernah mampu mengasihi sesama. Dan ini
perlu digarisbawahi, perlu untuk diperhatikan.
Ciri-ciri orang yang tidak mampu mengasihi Tuhan &
sesama.
Kejadian 4: 6-7
(4:6) Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu
panas dan mukamu muram?
(4:7) Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau
berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di
depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
Nasihat firman Tuhan kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan
mukamu muram?”.
Maksud dan tujuan teguran, nasihat Firman Tuhan supaya
berkuasa atas dosa, sesuai pernyataan Tuhan selanjutnya;“Jika engkau tidak
berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau,
tetapi engkau harus berkuasa atasnya.”
Tetapi karena Kain tidak mengindahkan teguran &
nasihat firman Tuhan, iapun tidak mampu mengendalikan dosa, tidak mampu
berkuasa atas dosa.
Sebab itu jangan ada di antara kita yang mengecilkan
firman Tuhan, sekalipun firman Tuhan berulang-ulang disampaikan, jangan pernah
merasa diri bisa, jangan merasa diri mampu, jangan pongah, jangan merasa diri
besar, di situlah kejatuhan banyak orang, karena terlalu mengecilkan firman
Tuhan.
Kejadian 4: 9
(4:9) Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel,
adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?"
Selanjutnya Kain menjadi pendusta, karena memang ia tidak
mampu mengasihi Tuhan dan sesama.
Kejadian 4: 10-12
(4:10) Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat
ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah.
(4:11) Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh
dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari
tanganmu.
(4:12) Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah
itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi
seorang pelarian dan pengembara di bumi."
Ada dua yang terlihat dengan jelas di sini yang dialami
oleh Kain:
Yang pertama: “Terkutuklah
engkau.”
Kain menjadi orang yang terkutuk. Jadi, sekalipun ia
mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak menghasilkan lagi dengan sempurna.
Tanah à hati.
Yang kedua: “Engkau
menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi”
= jauh dari Tuhan = tidak tinggal diam di dalam Tuhan.
Yohanes 15: 4-6
(15:4) Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak
tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak
tinggal di dalam Aku.
(15:5) Akulah pokok anggur dan kamulah
ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia
berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
(15:6) Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang
ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan
dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Yesus adalah Pokok Anggur, kita adalah ranting-ranting-Nya.
Barangsiapa tidak tinggal di dalam Tuhan, ia dibuang
seperti ranting dan menjadi kering, tidak menghasilkan apa-apa, seperti Kain
yang menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi, ia jauh dari Tuhan,
persis seperti ranting yang menjadi kering, tidak dapat menghasilkan apa-apa.
Lebih jauh kita memperhatikan KEHIDUPAN YANG KERING.
Yeremia 14: 1-2
(14:1) Firman TUHAN yang datang kepada Yeremia mengenai
musim kering.
(14:2) Yehuda berkabung, pintu-pintu gerbangnya rebah dan
dengan sedih terhantar di tanah; jeritan Yerusalem naik ke atas.
Mengenai kehidupan yang kering; Yehuda berkabung, maka Yerusalempun menjerit, bahkan
jeritan itu sampai naik di hadapan Tuhan, sebab iman dari orang-orang yang
percaya telah rubuh dan rontok di hadapan Tuhan.
Kalau iman dari sidang jemaat gugur dan rontok yang bersedih
adalah gembala, kalau sidang jemaat banyak memberontak, tidak dengar-dengaran,
yang bersedih di sini adalah imam (gembala sidang).
Ini harus diingat, perhatikan dengan baik, kalau ditinjau
dari sudut waktu kita seharusnya sudah menjadi pengajar/bintang-bintang
di langit.
Yeremia 14: 4
(14:4) Pekerjaan di ladang sudah terhenti, sebab hujan
tiada turun di negeri, maka petani-petani merasa kecewa dan menyelubungi kepala
mereka.
Akibatnya; tanah akan semakin tandus dan tidak
menghasilkan apa-apa, sehingga petani-petani merasa kecewa.
Petani-petani à penggarap-penggarap/pekerja-pekerja di ladang Allah,
itulah hamba-hamba Tuhan yang melayani Tuhan, mereka menjadi kecewa.
Lebih jauh dalam hal; KEKERINGAN ini ...
Yoel 1: 10-11
(1:10) Ladang sudah musnah, tanah berkabung, sebab gandum
sudah musnah, buah anggur sudah kering, minyak sudah menipis.
(1:11) Para petani menjadi malu, tukang-tukang kebun
anggur meratap karena gandum dan karena jelai, sebab sudah musnah panen ladang.
Oleh karena kekeringan itu, tanah berkabung sebab sudah
musnah panen ladang = gagal
panen oleh karena kekeringan.
Sebenarnya, kalau banyak waktu saya ingin banyak
bercerita mengenai kekeringan, kita melihat di daerah Jawa, gagal panen karena
kekeringan dan oleh karena kekeringan dimana-mana orang menjerit dan menderita.
Kemudian, tanah berkabung / menjerit. Tadi, Yehuda berkabung, Yerusalem
menjerit, bahkan jeritan itu sampai naik ke atas, dan akhirnya gagal panen,
kering-kering, tanpa persekutuan dengan Kristus, tidak menempatkan Kristus sebagai
kepala = ranting kering.
Oleh karena gagal panen, 3 hal terjadi, yaitu:
YANG PERTAMA: “GANDUM
SUDAH MUSNAH”
= tanpa persediaan makanan, artinya; tanpa kebenaran
firman.
Yohanes 17: 17
(17:17) Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu
adalah kebenaran.
Firman Tuhan adalah kebenaran dan kita dikuduskan oleh
karena firman Tuhan, itulah kebenaran.
Berarti kalau tanpa persediaan makanan (gandum sudah
musnah), tidak ada lagi kebenaran.
Firman Allah adalah makanan rohani dan firman itu
kebenaran, yang menguduskan saya dan saudara.
Kebenaran diri sendiri dan hukum Taurat tidak mampu
menguduskan seseorang.
Yohanes 6: 34-35
(6:34) Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan,
berikanlah kami roti itu senantiasa."
(6:35) Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup;
barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya
kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Yesus adalah roti hidup, roti yang turun dari sorga untuk
memberi hidup yang kekal sehingga kita tidak lapar dan haus lagi.
Lebih jauh lagi....
Yohanes 6: 54-55
(6:54) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia
mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
(6:55) Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan
darah-Ku adalah benar-benar minuman.
Jadi, roti yang turun dari sorga itu berasal dari Bapa, bukan
dari Musa. Kebenaran yang sejati berasal dari salib, bukan dari hukum Taurat
yang diberikan oleh Musa, bukan dari manusia, karena mengandalkan kekuatannya.
Salib Kristus adalah kebenaran yang sejati itulah yang
menguduskan saya dan saudara.
Berarti kalau gandum musnah, artinya; tidak memiliki
kebenaran yang sejati.
Oleh karena gagal panen, maka yang terjadi:
YANG KEDUA: “BUAH
ANGGUR SUDAH KERING”
Artinya; kasih sudah dingin = krisis kasih.
Matius 24: 12
(24:12) Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka
kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Kasih kebanyakan orang sudah menjadi dingin = krisis kasih.
Menunjukkan, bahwa semakin bertambahnya kedurhakaan, dosa semakin
bertambah-tambah sampai puncaknya dosa.
Dengan demikian kedatangan Tuhan sudah semakin dekat,
sebab bertambahnya kedurhakaan adalah tanda akhir zaman. Hal ini sudah terlihat
di hari-hari terakhir ini; dimana-mana sudah terjadi krisis kasih, kasih sudah
semakin dingin, seseorang tidak mau lagi mencairkan hatinya kepada sesama.
Sebagai seorang imam harus menjadi teladan, baik lewat
perkataan, sikap, tingkah laku, cara berfikir, sudut pandang, gerak-gerik dan
dalam segala sesuatu.
Kalau kasih itu menjadi dingin / membeku, banyak kejahatan
terdapat di situ, karena yang dingin mampu mengawetkan segala jenis dosa
kejahatan dan kenajisan sehingga seseorang menjadi kaku, tidak mampu
mengasihi.
Sekali
lagi saya katakan, kenapa ada krisis kasih? Karena dosa kejahatan dan kenajisan
telah diawetkan oleh suasana/suhu yang dingin, buktinya; terbatas mengasihi
Tuhan dan sesama / kaku dan membeku kepada Tuhan dan sesama.
Mari kita lihat dosa akhir zaman....
2 Timotius 3: 1-4
(3:1) Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan
datang masa yang sukar.
(3:2) Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi
hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi
pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima
kasih, tidak mempedulikan agama,
(3:3) tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka
menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
(3:4) suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak
tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
Di akhir zaman, dosa semakin bertambah-tambah dan semakin
memuncak.
Ada 18 macam dosa akhir zaman, yaitu;
-
Mencintai
diri sendiri = egois.
- Menjadi
hamba uang = Cinta
uang, berarti tidak cinta Tuhan. Kalau
hamba Tuhan menjadi hamba uang, maka ia melayani hanya karena uang, persis
seperti nabai-nabi palsu.
-
Membual = kata-kata dusta, tipu.
-
Menyombongkan
diri = tinggi
hati / angkuh, pongah, merasa diri bisa, mampu.
-
Pemfitnah = merusak nama baik orang lain.
-
Berontak
terhadap orang tua = Tidak menghormati orang tua.
- Tidak tahu
berterima kasih = tidak
ada ucapan syukur.
Tidak usah malu mengucap syukur dan terimakasih atas segala kemurahan Tuhan, Supaya tidak menjadi sama dengan dunia.
Tidak usah malu mengucap syukur dan terimakasih atas segala kemurahan Tuhan, Supaya tidak menjadi sama dengan dunia.
- Tidak
mempedulikan agama. Kalau
seseorang tidak mempedulikan agama itu dapat terlihat dari tidak mengerti
ibadah dan tidak mengerti pelayanan, tidak mengerti tentang korban persembahan
dan kewajiban-kewajiban dalam kandang penggembalaan.
-
Tidak
mengasihi = krisis kasih = kasih sudah menjadi
dingin, penyebabnya adalah; karena bertambahnya kedurhakaan, dosa semakin
memuncak.
- Tidak mau
berdamai = tidak
menghargai korban Kristus.
Sebab orang
yang tidak mau berdamai adalah orang yang tidak mau mengakui dosanya kepada
Tuhan. Kalau tidak ada pengakuan maka Tuhan juga tidak mau mengakui kita =
tertutup segala kemurahan, tertutup pemakaian Tuhan, tertutup dari segala
sesuatu.
- Suka
menjelekkan orang =
menjatuhkan nama baik.
-
Tidak
dapat mengekang diri, menunjukkan
bahwa ia tidak menempatkan Kristus sebagai kepala dalam dirinya.
- Garang = pemberani bodoh; seperti orang yang maju menyerang,
karena panas hati.
- Tidak suka
yang baik, kesukaannya adalah kejahatan dan kenajisan
bahkan menikmatinya.
- Suka
mengkhianat = main
belakang, perbuatannya selalu dalam kegelapan.
- Tidak
berpikir panjang = berpikir
pendek, suka mengambil jalan pintas.
Kalau
ditarik garis lurus, jarak antara Mesir - Kanaan itu lebih dekat melewati
Filistin, tetapi Tuhan tidak mengijinkan mereka melewati Filistin, jalan pintas.
Filistin itu gambaran dari Iblis/Setan, jalan pintas itu jalan setan, harus
lewat jalan salib / via dolorosa.
- Berlagak
tahu, Pura-pura tahu sekalipun tidak
tahu.
- Lebih
menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah = hidup menuruti keinginan daging, tidak menuruti
keinginan Roh dan orang yang hidup menurut keinginan daging, selalu memikirkan
hal-hal yang dari daging, tidak akan pernah memikirkan hal-hal yang dari Roh
dari Allah, tidak akan pernah memikirkan perkara di atas di sorga, yaitu ibadah
dan pelayanan dengan segala kegiatan yang ada di dalamnya.
Itulah dosa akhir zaman. Di sini salah satu dari 18 dosa
akhir zaman adalah tidak tahu mengasihi dan kalau tidak tahu mengasihi itu
tanda bahwa dosa sudah semakin memuncak.
Oleh karena gagal panen, maka yang terjadi:
YANG KETIGA: “MINYAK
SUDAH MENIPIS” = krisis minyak.
Krisis minyak artinya ada dua, yaitu;
Yang pertama;
orang yang melayani Tuhan sangat sedikit, sebab orang yang melayani Tuhan
adalah orang-orang yang diurapi. Minyak à urapan Roh Kudus.
Mesias à kepada yang diurapi.
Dalam Alkitab ada tiga golongan yang diurapi; raja, imam, nabi. Ini adalah golongan yang membawa
kabar baik digambarkan seperti gunung Sion.
Tetapi kalau dikatakan minyak sudah menipis; berarti
terlalu sedikit orang-orang yang diurapi itulah orang-orang yang melayani
Tuhan. Dan ini mengandung resiko; masa depan pasti suram, persis seperti
tulang-tulang kering yang berada di lembah, pengharapan sudah lenyap, mereka
sudah hilang.
Yang
kedua; Lebih
menuruti hawa nafsu daripada menuruti keinginan Roh.
Jalan keluarnya.
Yehezkiel 37: 3-5
(37:3) Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak
manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab:
"Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!"
(37:4) Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah
mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang
kering, dengarlah firman TUHAN!
(37:5) Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang
ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali.
Langkah-langkah untuk menghidupkan tulang-tulang
kering.....
Langkah pertama:
Bernubuat terhadap tulang-tulang kering.
Berarti menyampaikan firman para nabi, firman nubuatan
untuk mengoreksi, menyelidiki segala sesuatu yang terkandung dalam hati. Sebab
itu kiranya kita memperhatikan firman nubuatan, firman para nabi, firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Langkah kedua:
Memberi nafas hidup kepada tulang-tulang kering = embusan nafas Allah, itulah
Roh Kudus / penuh dengan Roh Kudus. Kedua langkah ini sudah
disampaikan.
Yehezkiel 37: 6
(37:6) Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan
daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas
hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."
Kejadian 3: 21
(3:21) Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit
binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada
mereka.
Binatang yang dikuliti à pribadi Yesus Kristus yang dikorbankan/korban Kristus.
Yesus Kristus telah dikorbankan di atas kayu salib =
dikuliti supaya kita memiliki pakaian yang berguna untuk menutupi
dosa/ketelanjangan.
2 Korintus 5: 21
(5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya
menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Karena dosa manusia / Yesus rela disalibkan / dikuliti,
supaya di dalam Dia kita semua dibenarkan oleh Allah.
1 Petrus 2: 19-20
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena
sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita
pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu
kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung =
dikuliti, itu adalah kasih karunia pada Allah. Dengan
demikian tulang-tulang yang kering telah ditutupi dengan kulit.
Kesimpulannya, langkah pertama; bernubuat = firman Allah , langkah kedua; dengan embusan nafas = menerima Roh Kudus , langkah ketiga; ditutupi dengan kulit = kasih Allah, Ia mengorbankan
Anak-Nya yang tunggal supaya tulang-tulang yang kering itu hidup kembali..
Namun sebelum tulang-tulang yang kering ditutupi dengan
kulit, terlebih dahulu Allah memberikan ...
Yehezkiel 37: 6
(37:6) Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan
daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas
hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."
Kolose 2: 19
(2:19) sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala,
dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat
dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.
Urat-urat à hamba-hamba Tuhan yang melayani Tuhan untuk memberi
pertumbuhan Ilahinya/pertumbuhan rohani, sehingga tulang-tulang kering itu
hidup.
Perlu
diketahui; seorang hamba Tuhan / imam-imam (orang-orang yang melayani Tuhan)
adalah urat-urat diantara anggota-anggota tubuh, untuk memberi pertumbuhan.
Efesus 4: 16
(4:16) Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi
tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan
kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan membangun
dirinya dalam kasih.
Urat-urat itu antara lain.......
Efesus 4: 11-14
(4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
(4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi
pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
(4;14)
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi
baikpemberita-pemberita injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar.
Ialah yang memberikan baik; (1) rasul-rasul, (2) nabi-nabi,
(3) pemberita-pemberita Injil, (4) gembala-gembala, (5) pengajar-pengajar.
Lima jabatan à urat-urat untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi
pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.
Setelah menerima pertumbuhan selanjutnya; membangun
dirinya dengan kasih, dapat kita lihat pada ayat 13, yaitu; sampai
kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak
Allah = kedewasaan penuh = tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan
Kristus.
Ayub 10: 11
(10:11) Engkau mengenakan kulit dan daging kepadaku,
serta menjalin aku dengan tulang dan urat.
Pelayan-pelayan itu memberikan pertumbuhan rohani,
seperti urat-urat yang menjalin daging dan memberi pertumbuhan. Demikianlah
Ayub dimata Tuhan, dia salah satu anggota tubuh Kristus yang menerima pertumbuhan
Ilahi yang ditunjang oleh urat-urat. Andai saja Ayub tidak merasakan pelayanan
Roh maka Dia adalah seumpama salah satu anggota tubuh yang telah mati,
atau struk karena urat terputus.
Tuhan memang mengenakan kulit pada tulang-tulang kering,
tetapi urat-urat itu menjalin dan memberi pertumbuhan kepada tulang-tulang
kering.
Hasilnya.
Yehezkiel 37: 6, 10
(37:6) Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan
daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas
hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."
(37:10) Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya
kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup
kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar.
Dengan tiga langkah di atas tadi, kita mengetahui dengan
jelas, bahwa Tuhan berkuasa menghidupkan tulang-tulang kering / kehidupan yang
tanpa pengharapan, sebab tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Tuhan telah menyatakan kuasa-Nya, kemuliaan dan
keagungan-Nya.
Sekarang kita tahu, Tuhan mampu memberikan pengharapan
kepada tulang-tulang kering.
Setelah hidup kembali; mereka menjejakkan kakinya,
menjadi tentara yang sangat besar, menjadi laskar Kristus.
Menjejakkan kakinya, berarti penuh langkah yang pasti.
Langkah pasti datang dari kebenaran dan kemenangan yang kita peroleh. Kalau
kita benar.
Jadilah tentara-tentara Kristus, laskar Kristus, berarti
menjadi umat pemenang, berkuasa mengalahkan musuh.
Ada dua musuh utama yaitu; daging dengan segala tabiatnya
dan Iblis/Setan itulah roh jahat dan roh najis. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment