IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 26 AGUSTUS 2015
Tema: DARI KITA KOLOSE
` (Seri
52)
Subtema: TANPA ALLAH DI DALAM DUNIA (Bagian 2)
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekalian oleh
karena kasih dan kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan
Ibadah Doa Penyembahan malam ini.
Sebelum kita membawa diri rendah di bawah kaki Tuhan,
terlebih dahulu kita memperhatikan pemberitaan firman untuk Ibadah Doa
Penyembahan dari surat yang dikirim Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1: 21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari
Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata
dari perbuatanmu yang jahat,
Perhatikan kalimat pada ayat ini, yaitu: “Kamu yang
dahulu hidup jauh dari Allah”, ini menunjuk kepada;
-
Bangsa kafir = orang-orang yang tak bersunat.
-
Orang fasik dengan segala kefasikannya.
Yang dahulu hidup jauh dari Allah, berarti memusuhi Allah
dalam hati dan pikiran, itu nyata dari setiap perbuatan-perbuatan yang jahat.
Lebih jauh kita melihat; YANG DAHULU HIDUP JAUH
DARI ALLAH.
Efesus 2: 11-13
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai
orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat
oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang
dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak
mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan,
tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang
dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah
Kristus.
Yang dahulu hidup jauh dari Allah, berarti; “Tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel
dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang
dijanjikan, tanpa pengharapan dan
tanpa Allah di dalam dunia.”
Kita masih memperhatikan ...
Keterangan: “TANPA ALLAH
DI DALAM DUNIA.”
Mazmur 10: 4
(10:4) Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke
atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh
pikirannya.
Tidak ada Allah, itulah seluruh pemikiran orang fasik.
Tidak ada Allah, berarti tanpa Allah di dalam dunia.
Lebih jauh kita melihat ...
Mazmur 58: 4-5
(58:4) Sejak lahir
orang-orang fasik telah menyimpang, sejak
dari kandungan pendusta-pendusta telah
sesat.
(58:5) Bisa mereka serupa bisa ular, mereka seperti ular
tedung tuli yang menutup telinganya,
Perhatikan 3 perkara dari orang-orang fasik:
Yang pertama: “Sejak
lahir orang-orang fasik telah menyimpang” = tanpa kebenaran.
Yang kedua: orang fasik adalah pendusta-pendusta = berkata dusta.
Yang ketiga: “Bisa
mereka serupa bisa ular” = mematikan = pembunuh
manusia.
Yohanes 8: 44
(8:44) Iblislah yang
menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah
pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam
dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya
sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Tabiat dari pada Iblis/Setan yang paling mendasar:
Yang pertama: “Pembunuh
manusia sejak semula”, bertolak belakang dengan tabiat Allah Bapa, yaitu; kasih.
Yang kedua: “Tidak
hidup dalam kebenaran”, berarti bertolak belakang dengan tabiat Allah Anak;
melakukan firman.
Yang ketiga: “Ia
adalah pendusta dan bapa segala dusta” berarti bertolak belakang dengan
tabiat Allah Roh Kudus.
Tabiat Iblis/Setan tercermin pada...
Yohanes 8: 45
(8:45) Tetapi karena
Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku.
Kalau kita perhatikan selanjutnya, orang-orang Yahudi tidak percaya kepada Yesus Kristus =
tidak mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat = tanpa Allah di dalam dunia.
Praktek tanpa Allah
di dalam dunia.
Yohanes 8: 37-38
(8:37) "Aku tahu,
bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha
untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak
beroleh tempat di dalam kamu.
(8:38) Apa yang
Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat
tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."
Orang-orang Yahudi berusaha membunuh Yesus, ini adalah
tabiat dari Iblis/Setan YANG PERTAMA.
Peristiwa pembunuhan yang pertama, Kain membunuh Habel,
adiknya.
Diawali dari hati panas, muka muram, penyebabnya: Tuhan
tidak mengindahkan Kain dan korban persembahannya, sebab ia hanya
mempersembahkan sebagian dari hasil tanahnya. Mempersembahkan sebagian hasil
tanah, artinya; tidak mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati = sebagian hati
mengasihi Tuhan, sebagian hati mengasihi yang lain.
Tanah = hati.
1 Yohanes 3: 15
(3:15) Setiap orang
yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa
tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam
dirinya.
Setiap orang yang membenci saudaranya adalah pembunuh
manusia.
Jadi, dosa membenci setara dengan dosa membunuh.
Kalau kita beribadah dan melayani Tuhan, namun tetap
membenci sesama adalah kesia-siaan.
Apa artinya kita beribadah dan melayani, namun tetap
membenci seseorang?
Kemudian YANG KEDUA: Firman Tuhan tidak memperoleh tempat
dalam hati mereka = tidak hidup di dalam kebenaran.
Dalam Yohanes 17:
17, firman Allah adalah kebenaran dan yang berkuasa menguduskan saya dan
saudara.
Kalau tidak hidup dalam kebenaran = tidak memiliki
kesucian di hadapan Tuhan.
Selanjutnya YANG KETIGA.
Yohanes 8: 39
(8:39) Jawab mereka
kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka:
"Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan
pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.
Bapa kami ialah Abraham = pendusta, sebab jikalau kiranya
mereka adalah anak-anak Abraham, mereka pasti mengerjakan pekerjaan Abraham.
Inilah tabiat Iblis/Setan yang ketiga.
Kita lihat pekerjaan Abraham ...
Ibrani 11: 8-9
(11:8) Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk
berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia
berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
(11:9) Karena iman ia
diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ
ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji
yang satu itu.
Pekerjaan Bapa Abraham:
-
Taat ketika ia dipanggil untuk berangkat,
sekalipun tidak mengetahui tempat yang ia tuju = percaya walaupun tidak melihat
= kebenaran berdasarkan iman.
Sedangkan
kebenaran di bawah hukum Taurat; mengandalkan kekuatan.
-
Karena iman, Abraham diam di tanah yang
dijanjikan = menjadi ahli waris .
Tuhan
adalah bagian kita dan ibadah pelayanan ini adalah milik pusaka kita, berbanding
terbalik dengan pekerjaan orang-orang Yahudi tadi, karena mereka hidup di dalam
kefasikan mereka.
Kembali kita memperhatikan ...
Yohanes 8: 46-47
(8:46) Siapakah di
antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan
kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?
(8:47) Barangsiapa
berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya kamu tidak
mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah."
Oleh karena kefasikan orang-orang Yahudi; mereka adalah
keturunan Abraham yang tidak berasal dari Allah.
Banyak orang Kristen, yang sudah sejak lahir disebut
Kristen, tetapi belum tentu disebut anak-anak Tuhan.
Akibat praktek
tabiat Iblis/Setan.
Mazmur 58: 5-6
(58:5) Bisa mereka
serupa bisa ular, mereka seperti ular tedung tuli yang menutup telinganya,
(58:6) yang tidak
mendengarkan suara tukang-tukang serapah atau suara pembaca mantera yang
pandai.
Orang fasik menutup telinga = tuli, berarti mereka
seperti ular tedung tuli, yang tidak mendengarkan suara tukang serapah, tidak
mendengar suara pembaca mantera yang pandai = tidak dengar-dengaran.
Orang fasik digambarkan seperti ular tedung yang tidak
mempunyai telinga, tidak dengar-dengaran.
Yohanes 8: 46-47
(8:46) Siapakah di
antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan
kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?
(8:47) Barangsiapa
berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya kamu tidak
mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah."
Tidak mendengar perkataan Yesus = tidak dengar-dengaran =
tidak mendengar kebenaran, pendeknya; orang-orang Yahudi menolak kebenaran.
Yohanes 8: 38
(8:38) Apa yang
Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat
tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."
Penyebab orang-orang Yahudi tidak mendengarkan perkataan Yesus
Kristus, karena mereka lebih mendengarkan perkataan Iblis/Setan.
2 Korintus 11: 2-3
(11:2) Sebab aku
cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu
kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
(11:3) Tetapi aku
takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati
kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan
kelicikannya.
Hawa diperdaya oleh ular karena mendengarkan perkataan
ular. Dalam Kejadian 3: 1, ular adalah binatang yang paling cerdik yang
diciptakan Tuhan. Cerdik tetapi tidak tulus = licik.
Mendengarkan Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya
Tabernakel jauh lebih baik dari pada mendengar kabar berita yang lain.
Kuasa apabila dengar-dengaran terhadap Firman Pengajaran
Mempelai; membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna / menjadi
perawan suci = menjadi pengantin perempuan.
Mendengarkan perkataan ular = mendengarkan perkataan
nabi-nabi palsu, yaitu mendengarkan firman Yang ditambahkan dan dikurangkan.
Firman yang ditambahkan,
berarti; menyampaikan dua tiga ayat firman Tuhan lalu disertai / ditambahkan
dengan dongeng nenek-nenek tua, cerita-cerita isapan jempol, takhayul-takhayul,
filsafat-filsafat kosong silsilah yang tidak ada putus-putusnya.
Dikurangkan, berarti; pemberitaan firman tentang salib diganti dengan;
1.
Teori kemakmuran, artinya; orang Kristen
tidak boleh miskin, harus kaya.
2.
Tanda-tanda heran/mujizat.
2 Timotius 4:3-4
(4:3)
Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat,
tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan
keinginan telinganya.
(4:4)
Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Akan datang waktunya,
orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, mereka akan memalingkan
telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng = ajaran yang tidak
sehat.
Yohanes 8: 47
(8:47) Barangsiapa
berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya kamu tidak
mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah."
Orang-orang Yahudi memang betul-betul keturunan Abraham,
tetapi tidak berasal dari Allah.
Ciri-ciri orang
fasik.
Mazmur 10: 2-4
(10:2) Karena congkak
orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya
yang mereka rancangkan.
(10:3) Karena orang
fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista
TUHAN.
(10:4) Kata orang
fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut!
Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
Yang pertama: CONGKAK.
= sombong = angkuh = tinggi hati.
Kalau seseorang hidup di dalam kecongkakan, maka orang
lain akan tertindas.
Yang kedua: MEMUJI-MUJI KEINGINAN HATI.
Keinginan hati belum tentu sesuai dengan keinginan hati
Tuhan.
Berarti, kalau memuji keinginan hati sendiri = menyembah
berhala.
Yang ketiga: LOBA.
= tamak = serakah = cinta akan uang.
Kalau hati lebih mencintai uang, berarti hati tidak
mencintai Tuhan. Sementara dalam 1 Timotius 6: 10, akar dari segala kejahatan
adalah cinta akan uang, dan oleh karena memburu uang, banyak orang menderita,
tersiksa, teraniaya, dan sebagainya.
Yang keempat: KALAU BERBICARA BATANG HIDUNG SELALU NAIK.
= mengecilkan yang kecil, merendahkan yang rendah =
menganggap kecil/memandang rendah didikan Tuhan.
Alasan mereka melakukan perbuatan di atas tadi ...
Mazmur 10: 4
(10:4) Kata orang
fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut!
Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
Allah tidak akan menuntut = tidak ada Allah, karena
seluruh pemikiran mereka seperti itu, maka mereka bebas melakukan segala sesuatu
sekalipun hal itu tidak menyukakan hati TUhan.
Bandingkan dengan
orang Yahudi........
Yohanes 8: 39, 41
(8:39) Jawab mereka
kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham."
Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham,
tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.
(8:41) Kamu
mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak
dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu
Allah."
Orang-orang Yahudi berkata kepada Yesus:
-
“Bapa
kami ialah Abraham” = mengaku sebagai keturunan Abraham.
Kalau mengaku
sebagai keturunan Abraham, tentulah mereka mengerjakan apa yang dikerjakan oleh
Abraham, yaitu; hidup oleh iman = kebenaran berdasarkan iman.
Ibrani 11:8-11
(11:8)
Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang
akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak
mengetahui tempat yang ia tujui.
(11:9)
Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah
asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut
menjadi ahli waris janji yang satu itu.
(11:10)
Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan
dibangun oleh Allah.
(11:11)
Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu,
walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji
itu setia.
·
Karena iman, Abraham taat ketika ia dipanggil untuk berangkat
ke negeri yang akan diterima.
Taat = patuh pada ajaran yang benar.
·
Karena iman, Abraham diam di tanah yang dijanjikan itu.
Menjadi ahli waris dari kerajaan sorga.
·
Karena iman, Abraham dan Sara beroleh kekuatan untuk
menurunkan anak cucu.
- “Bapa kami satu, yaitu; Allah.”
Sebelum mengaku sebagai anak Allah, orang-orang Yahudi
terlebih dahulu membela diri dan berkata: “Kami
tidak dilahirkan dari zinah” = membela diri.
Pembelaan diri menunjukkan keberadaan orang-orang
Yahudi dalam dua hal, yaitu;
Pertama:
Hidup di dalam kebenaran diri sendiri = berada di bawah hukum Taurat.
Kedua:
Masih dikuasai roh najis. Apa yang keluar dari mulut berasal dari dalam hati,
itulah yang menajiskan seseorang.
Dengan mengaku sebagai anak Abraham dan sebagai anak-anak
Allah, mereka dengan bebas melakukan ketidak benaran.
Orang-orang Yahudi tidak takut berbuat dosa, karena di
dalam seluruh pemikiran mereka; Allah tidak akan menuntut.
Banyak orang mengaku dirinya sebagai Kristen, tetapi belum
tentu disebut anak-anak Tuhan.
Bukan berarti kalau menjadi keturunan Abraham lalu
semena-mena melakukan dosa dan merasa bahwa Allah tidak akan menuntut, ini
adalah pemikiran yang salah dari orang-orang Yahudi.
Tetapi karena mereka semena-mena melakukan dosa, akhirnya
bangsa kafir mendapat kemurahan dari Tuhan.
Jalan keluarnya.
Yohanes 8: 38
(8:38) Apa yang
Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat
tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."
Yesus berkata: “Apa
yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan”, artinya Yesus mengikuti
contoh teladan dari Allah Bapa, sebab Yesus mengatakan apa yang Ia lihat dari
Bapa.
Sebaliknya, karena orang-orang Yahudi mendengar Iblis/Setan,
maka mereka melakukan apa yang dilakukan Iblis/Setan.
Contoh teladan dari Allah Bapa, antara lain:
Yang pertama: IBADAH dan PELAYANAN.
Ibrani 8: 5
(8:5) Pelayanan mereka
adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang
diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah:
"Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya
itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Beribadah dan melayani sesuai dengan pola Tabernakel adalah
gambaran dan bayangan dari ibadah yang terdapat dalam Kerajaan Sorga.
Kalau kita mengikuti ibadah dan pelayanan sesuai dengan
pola Tabernakel, berarti mengikuti teladan dari Allah Bapa.
Sebab dalam Wahyu 22: 3-5
(22:3) Maka tidak akan
ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan
hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
(22:4) dan mereka akan
melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
(22:5) Dan malam tidak
akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya
matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah
sebagai raja sampai selama-lamanya.
Ada 7 perkara di dalam Kerajaan Sorga.
1.
Tidak akan ada lagi laknat.
2.
Takhta Allah dan takhta Anak Domba
akan ada di dalamnya.
3.
Hamba-hamba-Nya
akan beribadah kepada-Nya.
4.
Mereka akan melihat wajah-Nya.
5.
Nama-Nya akan tertulis di dahi
mereka.
6.
Malam tidak akan ada lagi di sana.
7.
Memerintah
sebagai raja sampai selama-lamanya.
Namun hanya ada 2 kegiatan di dalam kerajaan sorga.
1.
Beribadah kepada-Nya (perkara ketiga).
2.
Memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya
= melayani Tuhan (perkara ketujuh).
Saya tambahkan sedikit: Tuhan adalah bagian kita, ibadah
dan pelayanan adalah milik pusaka kita = menjadi ahli-ahli waris kerajaan sorga
(Ibrani 11:9-10).
Yang kedua: SALIB KRISTUS.
1 Petrus 2: 19-20
(2:19) Sebab adalah
kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah
disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi
jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah
kasih karunia pada Allah.
Salib Kristus berarti menanggung penderitaan yang tidak
harus ia tanggung.
Salib Kristus adalah kasih karunia dan kebenaran yang
sejati. Inilah teladan Allah Bapa kepada Yesus Kristus yang kedua.
Prakteknya.....
1 Petrus 2: 21-23
(2:21) Sebab untuk
itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah
meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
(2:22) Ia tidak
berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
(2:23) Ketika Ia
dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia
tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan
adil.
Kita dipanggil supaya kita mengikuti teladan yang
ditinggalkan oleh Yesus Kristus, antara lain;
1.
Ia tidak berbuat dosa.
= hidup
dalam kebenaran, kesucian.
2. Dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
= tidak
ada dusta, berarti kalau ya katakan ya, kalau tidak katakan tidak, lebih dari
pada itu berasal dari si jahat.
3.
Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas
dengan mencaci maki;
= tidak
membalas kejahatan dengan kejahatan, tanda seseorang hidup di bawah kasih
karunia.
4.
Ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam,
tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
Tidak mengancam
= tidak mengumpat, berarti menyerahkan persoalan kepada Allah Bapa, Dialah
hakim yang adil.
Yang ketiga: HIDUP DI DALAM PENYERAHAN.
Kalau kita perhatikan dalam 1 Petrus 2: 9, kita dipanggil selanjutnya dipilih untuk melayani Tuhan, untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah.
Orang yang melayani Tuhan, berarti; menyerahkan dirinya
secara total, berarti bayar harga yaitu; sangkal diri dan pikul salib bagi
kemuliaan Tuhan.
Matius 27: 50
(27:50) Yesus berseru
pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
Yesus menyerahkan nyawa-Nya kepada Allah Bapa di atas
kayu salib, inilah penyerahan hidup secara total.
Matius 16: 24
(16:24) Lalu Yesus
berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia
harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Mengikuti Tuhan harus membayar harga, berarti sangkal diri dan pikul salibnya, inilah penyerahan secara total kepada Tuhan.
Sangkal diri artinya; tidak bermegah = tidak mengakui
kelebihan-kelebihan dalam diri.
Pikul salib artinya, memikul tanggung jawab di atas
pundak = jangan lari dari kenyataan hidup.
Setiap orang yang hidup dipercayakan suatu tanggung jawab
yang harus dipikul di atas pundak masing-masing.
Yohanes 8: 42
(8:42) Kata Yesus
kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku,
sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku
sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
Yesus datang dari Allah, sebab Dialah yang mengutus Yesus
Kristus, Anak-Nya yang tunggal, tujuannya; mengerjakan pekerjaan Allah Bapa
dengan sepenuhnya = menjadi teladan.
Yohanes 4: 33-34
(4:33) Maka
murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: "Adakah orang yang telah
membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?"
(4:34) Kata Yesus
kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku
dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Yang menjadi makanan Yesus Kristus adalah:
1.
Melakukan kehendak Allah Bapa yang mengutus
Dia = pikul salib.
2.
Melakukan pekerjaan Allah Bapa sampai selesai
= setia.
Selama hari masih siang, selama hayat dikandung badan, selama
Tuhan masih memberi kesempatan, dua hal di atas harus kita kerjakan, bahkan
menjadi korban santapan sehari-hari, yaitu; taat, setia, dengar-dengaran.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment