IBADAH PENDALAMAN ALKITAB,
21 AGUSTUS 2015
“DARI KITA MALEAKHI”
Subtema
: AGUNGLAH
RAHASIA IBADAH KITA (bagian
kedua)
Shalom....!
Selamat
malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, oleh karena pertolongan-Nya kita boleh
berada dalam hadirat-Nya untuk menikmati segala kemurahan-Nya lewat Ibadah
Pendalaman Alkitab, disertai dengan perjamuan suci.
Kita
kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab,
dari kitab Maleakhi...
Maleakhi
3:18
3:18
Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik,
antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah
kepada-Nya.
Kita
dapat melihat perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang
beribadah kepada-Nya dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Orang
benar = orang yang beribadah kepada Allah.
Orang
fasik = orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Jadi
sekalipun beribadah jikalau hidup dalam dosa kefasikan = tidak beribadah kepada
Tuhan.
Saat
ini kita tidak dapat mengatakan bahwa ibadah yang kita jalankan ini lebih benar
dari ibadah-ibadah yang dijalankan oleh orang lain, tetapi satu hal yang patut
kita syukuri adalah kita telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai
dalam terangnya Tabernakel, untuk membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh
Kristus yang sempurna, menjadi milik kesayangan-Nya.
Itu
sebabnya sampai pada saat ini Tuhan tidak berhenti bekerja, Ia tidak pernah
tertidur, tidak pernah terlelap, ia sedang mempersiapkan rumah sebanyak jiwa yang
diselamatan. Pada saat itu orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari,
di situlah kita dapat melihat perbedaan antara orang yang beribadah kepada Allah
dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya, asal saja kita taat, setia, dengar-dengaran.
Berkaitan dengan ibadah...
1
Timotius 3:16
3:16 Dan sesungguhnya
agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam
rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada
malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
Kita
awali dulu dengan kalimat: “Dan
sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita.”
Sidang jemaat harus mengetahui hal itu, juga
anak-anak Tuhan di atas muka bumi harus mengetahui. Pendeknya; gereja Tuhan harus
mengetahui: “Sesungguhnya agunglah
rahasia ibadah kita.”
Pertanyaannya: Bagaimana kita mengetahui hal itu?
Jawabnya pada kalimat berikutnya yang mengatakan:
“Dia, yang telah menyatakan diri-Nya
dalam rupa manusia”, artinya; firman mendarah daging.
Kesimpulannya: Agunglah rahasia ibadah-ibadah
yang kita jalankan apabila firman mendarah daging.
Persamaan dari ayat itu...
Kolose 1:26-27
1:26 yaitu rahasia yang
tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang
dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
1:27 Kepada mereka Allah
mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara
bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang
adalah pengharapan akan kemuliaan!
Betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara
bangsa-bangsa lain / bangsa – bangsa kafir yaitu Kristus ada di antara manusia
itulah tadi yang dikatakan; firman mendarah daging.
Rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, dari keturunan
ke keturunanan, sekarang dinyatakan kepada orang kudusnya, itulah saya dan
saudara.
Selanjutnya kita akan melihat saat firman mendarah daging....
Yohanes 1:1,14
1:1.
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.
1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak
Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
“Firman
itu telah menjadi manusia, dan diam di
antara kita.”
Diam diantara kita artinya: Allah berhadirat = bertabernakel
= kemah Allah ada di tengah-tengah manusia.
Lebih rinci tentang: Allah berdiam di antara kita....
Wahyu 21:3
21:3 Lalu aku mendengar
suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di
tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan
menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
Kalimat yang mengatakan: “Ia akan diam bersama-sama dengan mereka “itu adalah tanda bahwa” kemah Allah ada ditengah-tengah manusia” =
Allah bertabernakel.
Kita patut bersyukur bahwasanya sejauh ini kita
telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel,
dua pengajaran ini tidak boleh terpisahkan satu dengan yang lain, diusung
dengan kebersamaan, sebab untuk menjadi
mempelai ukurannya adalah pola
Tabernakel.
Kesimpulannya: Agunglah rahasia ibadah kita jika ibadah dan pelayanan menggunakan pola
Tabernakel.
Ibrani 8:5
8:5 Pelayanan mereka
adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang
diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah:
"Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya
itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Ibadah
dan pelayanan di muka bumi ini adalah gambaran
dan bayangan dari apa yang ada di sorga jika menggunakan pola Tabernakel. Jadi
yang menjadi blue printnya adalah Tabernakel, sehingga ibadah dan pelayanan di
bumi ini adalah gambaran dan bayangan dari ibadah yang terdapat di dalam
kerajaan sorga.
Kesimpulannya; kita harus semakin mencintai Firman
Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, tidak boleh anti, dan
seharusnya lebih sungguh-sungguh lagi digembalakan oleh Firman Pengajaran
Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Di luar Tabernakel semua padang gurun, berarti;
di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa, persis seperti tulang-tulang
kering yang ada dilembah, berkata: “Pengharapan
kami sudah lenyap, kami sudah hilang.”
Oleh sebab itu, mengingat hari-hari ini adalah
hari-hari terakhir, dimana kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, jangan ikuti
contoh Esau, contoh yang tidak bagus, sebab dia lebih suka berburu daging.
Contoh yang baik adalah Yakub; lebih suka tinggal
di dalam kemah, kehidupan yang tidak menuruti keinginan daging; tenang, sampai
nabi Yesaya menubuatkan; rumah Allah Yakub itulah gunung Sion (Yesaya 2:2-3).
Mazmur 50:1
50:1.
Mazmur Asaf. Yang Mahakuasa, TUHAN Allah, berfirman dan memanggil bumi, dari
terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya.
Tuhan Allah berfirman / memanggil bumi, “dari terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya” = dari Timur
sampai ke Barat, kalau dikaitkan dalam pola Tabernakel dimulai dari Pintu Gerbang sampai ke Ruangan Maha
Suci. Artinya; panggilan itu dimulai dari
percaya sampai akhirnya kita berada pada kesempurnaan / dalam kedudukan yang sempurna.
Inilah ibadah yang sejati: Firman Pengajaran
Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Ibadah sejati, berarti; agunglah rahasia ibadah
kita, sebab itu jangan bermai-main, sekali menerima Firman Pengajaran Mempelai
berpegang untuk selama-lamanya, jangan bermai-main terhadap nyawa, itu tidak
baik = bermain-main dengan dosa, yang ditimbulkan oleh arus dunia, daging
dengan keinginannya, pengaruh dari roh
jahat dan roh najis / Iblis Setan, pelihara nyawa saudara dalam Firman
Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Mazmur 5:2-3
50:2 Dari Sion, puncak
keindahan, Allah tampil bersinar.
50:3 Allah kita datang dan
tidak akan berdiam diri, di hadapan-Nya api menjilat, sekeliling-Nya bertiup
badai yang dahsyat.
Dari Sion, puncak keindahan, Allah tampil
bersinar, Allah kita datang dan tidak akan ditunda-tunda, tidak lama lagi Tuhan
akan datang. Dari Sion / puncak keindahan, dari sanalah Dia datang dan
kedatangan-Nya tidak akan ditunda-tunda lagi, sebab itu Allah berfirman dan
memanggil bumi, di mulai dari Timur sampai ke Barat = dari terbitnya matahari
sampai terbenamnya, kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, di mulai dari Pintu Gerbang sampai ke Ruangan Maha Suci = dari percaya sampai
berada dalam kesempurnaan.
Jadi, tidak ada keragu-raguan di dalam pengikutan
kepada Tuhan oleh karena Firman Pengajaran Mempelai.
Bandingkan dengan.....
Matius 24:26
24:26 Jadi, apabila orang
berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ;
atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya.
Pernyataan-pernyataan yang keliru tentang kedatangan Tuhan pada kali
yang kedua:
“Lihat, Ia ada di padang gurun”, seolah-olah Tuhan melakukan suatu keajaiban / pertolongan yang ajaib
yang Allah nyatakan kepada bangsa Israel selama 40 tahun di padang gurun, tidak
seperti itu, itukan bagian dari sekelompok kecil saja, sementara Tuhan memanggil
bumi dari Timur sampai ke Barat.
“Ia ada di dalam bilik”, sepertinya Tuhan menyatakan kemulian-Nya di dalam bilik, tidak
seperti itu kedatangan Tuhan, sebab Dia ada di dalam bilik berarti hanya
sebagian orang yang dapat melihatnya.
Melainkan...
Matius 24:27
24:27 Sebab sama seperti
kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat,
demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
Kedatangan Anak Manusia sama seperti kilat memancar dari sebelah Timur
dan melontarkan cahayanya sampai ke Barat / dari Pintu Gerbang sampai Ruangan
Maha Suci. Dia akan tampil sebagai Raja
dan Mempelai Pria Sorga, bagi mereka yang dipanggil mulai dari terbitnya matahari
sampai terbenamnya / dari Timur ke Barat, dimulai dari percaya sampai berada
dalam kedudukan yang sempurna Yesus tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga
atas mereka = setelah terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
2 Petrus 1:16
1:16. Sebab kami tidak
mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan
kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi
kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
Pada saat Yesus datang pada kali yang kedua, Ia akan tampil sebagai Raja
dan Mempelai Pria Soga, inilah firman Allah yang harus disampaikan.
Jadi bukan firman tentang dongeng nenek-nenek tua, cerita-cerita
isapan jempol, pendeknya; harus menyampaikan Firman Pengajaran Mempelai dalam
terangnya Tabernakel.
Petrus kembali menceritakan peristiwa dimana ketika ia, Yohanes dan
Yakobus bersama-sama dengan Yesus dibawa ke suatu bukit, mari kita
perhatikan...
2 Petrus 1:17-18
1:17 Kami menyaksikan,
bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang
kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
1:18 Suara itu kami dengar
datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang
kudus.
Simon Petrus menjadi
saksi, ketika Allah Bapa mempermuliakan Yesus Kristus di atas gunung.
Sebab itu, di sini ia
tulis dan sampaikan bahwa kedatangan Yesus pada kali yang kedua; akan tampil didalam
kemuliaan-Nya sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga dan Petrus menjadi saksi
atas itu, sebab itu dia tidak mau menyampaikan firman yang lain-lain, itulah fiman
yang ditambahkan dengan cerita isapan jempol dan firman dongeng-dongeng, ia menyampaikan
tentang kuasa dan kemuliaan Yesus Kristus pada kali yang kedua sebagai Raja dan
Mempelai Pria Sorga.
Kita lihat sejenak peristiwa ketika Simon Petrus bersama Yesus
di atas gunung...
Matius 17:1-4
17:1. Enam hari kemudian
Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan
mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2 Lalu Yesus berubah
rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya
menjadi putih bersinar seperti terang.
17:3 Maka nampak kepada
mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
17:4 Kata Petrus kepada
Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau
mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa
dan satu untuk Elia."
Pada saat Petrus berada di atas gunung yang tinggi dia berkata: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada
di tempat ini” oleh karena kebahagiaan itu dia berkata: “Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini
tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
Di dalam Yesaya 66:1,
langit adalah takhta Allah, bumi adalah tumpuan kaki Allah. Lalu, rumah apa
yang hendak didirikan bagi Allah?
Saudaraku, Yesuslah Tabernakel
sejati, yang terpenting di sini adalah kita menerima Firman Pengajaran
Mempelai dalam terangnya Tabernakel supaya Dia berkemah diantara manusia /
diantara orang kudus-Nya.
Memang Simon Petrus ini suka meluap-luap, saat suka dia tunjukkan rasa
suka, saat jengkel cepet juga menunjukkan rasa jengkel / pendiriannya belum
teguh. Ini bukan kebenaran yang sejati.
Pada saat Simon berkata itu kepada Yesus, Yesus diam saja. Yesus
panjang sabar, walaupun kebenaran kita hanya kebenaran yang meluap-luap, Tuhan
tetap bersabar. Kadang kita senang, suka menangis, jengkel di tengah-tengah pengikutan kita digembalakan Firman Pengajaran
Mempelai, tetapi Tuhan tetap sabar.
2 Petrus 1:19
1:19. Dengan demikian kami
makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah
baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang
bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur
terbit bersinar di dalam hatimu.
Alangkah baiknya kita memperhatikan Firman Pengajaran Mempelai seperti
Simon Petrus yang diteguhkan oleh Firman Pengajaran Mempelai, diteguhkan oleh kesaksian
Yesus Kristus di dalam kemuliaan-Nya.
Oleh sebab itu, biarlah kita memperhatikan Firman Pengajaran Mempelai
sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap, sampai
fajar menyingsing, artinya; berkuasa melepaskan kita dari kegelapan dosa dan
dibawa kepada terangnya yang ajaib dan akhirnya bintang Timur bersinar di dalam
hati kita / Yesus berhadirat, berkuasa, bertakhta dalam hati kita
masing-masing.
Apa yang keluar itu berasal dari dalam, kalau wajah dari anak-anak
Tuhan memancarkan sinar kemuliaan itu menunjukkan bahwa bintang Timur terbit
dan bersinar di dalam hati / Yesus berhadirat, berkuasa, bertakhta di dalam hati
= bertabernakel.
Biarlah sinar kemuliaan itu terpancar dari pribadi kita masing-masing,
siapapun kita yang hadir pada malam ini.
Syarat-syarat
menerima
Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel:
Yang
pertama.
Matius 24:24-25
24:24 Sebab Mesias-mesias
palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda
yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka
menyesatkan orang-orang pilihan juga.
24:25 Camkanlah, Aku sudah
mengatakannya terlebih dahulu kepadamu.
Menolak dengan tegas
firman yang dikurangkan.
Dikurangkan
artinya; pemberitaan firman tentang salib diganti dengan dua hal, yaitu;
1.
Teori kemakuran artinya; orang kristen
tidak boleh miskin harus kaya / tidak boleh kekurangan.
Biasanya teori kemakmuran mengajari sidang
jemaat untuk tidak lagi memikul salib / mengecilkan salib. Sebagaimana yang sudah
saya sampaikan beberapa kali ada seorang hamba Tuhan, tidak setuju bahwa; mengasihi
Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budi dan kekuatan
adalah khotbah yang salah. Kalau hamba Tuhan khotbah seperti itu disebut
khotbah padang gurun.
Saudaraku, ketika firman dikurangkan dan
diganti dengan teori kemakmuran artinya; orang Kristen tidak boleh miskin, padahal
cara Tuhan untuk menegor, menghajar dan mendidik kita banyak, ada kalanya kekurangan
uang , ekonomi, sekali waktu dengan sakit dan penderitaan dalam bentuk lain,
itu adalah tegoran dan hajaran dalam bentuk salib / didikan yang berasal dari
salib.
2.
Tanda-tanda yang dahysat dan
mujizat-mujizat.
Matius 7:15
7:15. "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu
yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka
adalah serigala yang buas.
Nabi-nabi palsu itu adalah
binatang buas, mereka menyamar sehingga sama seperti serigala berbulu domba, berbahaya,
ini harus diperhatikan sungguh-sungguh menjelang kedatangan Tuhan yang sudah
tidak lama lagi.
Matius 7:22-23
7:22 Pada hari
terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada
waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak
pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!"
Tuhan tidak pernah
mengenal nabi-nabi palsu. Kalau ibadah itu hanya sebatas bernubuat, mengusir
setan, mengadakan banyak mujizat, sekalipun demi nama Tuhan tetapi mengecilkan salib
Kristus; Tuhan tidak mengenal hamba seperti ini, mereka adalah nabi-nabi palsu.
Itu sebabnya, tidak semua orang yang berseru; Tuhan, Tuhan! Masuk dalam
kerajaan sorga. Yang terpenting melakukan
kehendak Allah Bapa yang di sorga.
Sebagai anak, Yesus Kristus
telah melakukan kehendak Allah Bapa, Ia telah meminum cawan supaya dengan
demikian kehendak Allah jadi.
Meminum cawan artinya;
menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib. Memang berat, sehingga permohonan pertama, Yesus
berkata; sekiranya mungkin biarlah cawan ini berlalu. Ini menunjukkan menangung
penderitaan tidak mudah tetapi harus, supaya firman itu mendarah daging, sehingga
agunglah rahasia ibadah kita ini.
Jadi ibadah yang kita
jalankan ini bukan ibadah abal-abal, ibadah ini mulia; agunglah rahasia ibadah
kita ini. Biarlah Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel
membentuk terpola dalam hidup saya dan saudara.
Tujuan nabi-nabi palsu menyampaikan firman yang
dikurangkan: “Sekiranya mungkin mereka
menyesatkan orang-orang pilihan
juga.”
Orang-orang
pilihan yaitu; orang-orang yang sudah mengerti firman dan
yang sudah melayani Tuhan. Dan pada Injil Matius
24:25 Yesus berkata: “Aku sudah
mengatakannya terlebih dahulu kepadamu”, maksudnya; supaya murid-murid
memperhatikannya berarti; menolak dengan tegas firman yang dikurangkan. Dan
biarlah kiranya kita juga memperhatikannya dengan sungguh-sungguh.
yang kedua.
2 Petrus 1:16
1:16.
Sebab kami tidak mengikuti donsgeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami
memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai
raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
Menolak
dengan tegas firman yang ditambahkan.
Ditambahkan artinya; firman yang disampaikan ditambahkan
atau disertai dengan dongeng nenek-nenek tua dan cerita-cerita isapan jempol.
1 Timotius 4:7
4:7 Tetapi jauhilah
takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.
Dengan tegas rasul Paulus berkata kepada anak rohani yang dikasihinya
(Timotius): “Jauhilah takhayul dan
dongeng nenek-nenek tua”, supaya terbiasa melatih diri untuk beribadah /
menjalankan ibadah yang sejati, yaitu mempersembahkan tubuh sebagai persembahan
yang hidup, kudus dan berkenan.
1 Timotius 1:3-4
1:3 Ketika aku hendak
meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan
menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain
1:4 ataupun sibuk dengan
dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan
persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam
iman.
Rasul Paulus kembali mendesak Timotius untuk tinggal di
Efesus dan supaya ia menasihati orang-orang tertentu, yaitu pengajar-pengajar
supaya mereka jangan sibuk dengan dongeng-dongeng, jangan sibuk dengan
silsilah-silsilah yang tiada putus-putusnya, sibuk dengan cerita-cerita isapan
jempol, sebab pemberitaan firman yang ditambahkan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan
Allah dalam iman.
Jadi apablia saya ditengah-tengah pemberitaan
firman ini tidak terlalu banyak cerita-cerita isapan jempol, dongeng
nenek-nenek tua tidak terlalu banyak melucu ya dimaklumi, kita harus kembali
pada firman yang benar. Tetapi saya tidak bisa memaksa kepada hamba Tuhan tamu,
supaya jangan melucu saya tidak bisa memaksa.
Di sini kita melihat rasul Paulus sangat mendesak...
1 Timotius 1:5
1:5. Tujuan nasihat itu
ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan
dari iman yang tulus ikhlas.
Tujuan rasul Paulus mendesak adalah; kasih yang timbul dari hati yang
suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas.
Kalau melayani
Tuhan dengan pemberitaan firman yang ditambahkan, percayalah hamba Tuhan yang
seperti ini tidak tulus ikhlas untuk melayani Tuhan, persis seperti dalam 2 Petrus 2:2-3, nabi-nabi palsu itu
cinta uang, mereka menyampaikan firman dengan dongeng-dongeng tujuannya mencari
untung dari sidang jemaat.
Kita harus lihat
betapa hebatnya setan memakai hamba Tuhan dan mereka tidak menyadarinya, dihari-hari
terakhir ini. Bagi kita sekarang, tidak perlu heran tinggal kita waspada.
2 Timotius 4:2-3
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik
waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala
kesabaran dan pengajaran.
Inilah tugas dari seorang hamba Tuhan untuk memenuhi
panggilan pelayanannya yaitu;
- “Beritakanlah firman Tuhan siap sedialah baik atau tidak baik waktunya”, jadi jangan menyampaikan firman Tuhan dengan melihat
waktu, melihat kondisi kalau memungkinkan disampaikan, kalau tidak ya tidak. Karena
orang kaya akhirnya mengurangi firman yang sifatnya mengoreksi, itu namanya
melihat waktu. Kalau hamba Tuhan melihat watu berarti belum memenuhi panggilan
pelayanannya kepada Tuhan.
- “Nyatakanlah apa yang
salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.”
Saya ingin memenuhi
panggilan pelayanan kepada Tuhan, saya harus memenuhi ini, saudara harus
memahami, jangan lansung cepat panas hati muka muram, jangan mudah tersinggung.
Saya kira tujuh tahun digembalakan sudah cukup untuk menjadi pengajar / guru-guru
kebenaran. Tetapi kalau di atas tujuh tahun digembalakan lalu seorang gembala menegor,
menasihati, tetapi sidang jemaat tidak menerima, saya tidak habis pikir.
2 Timotius 4:1, 3-4
4:1. Di hadapan Allah dan
Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan
dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
4:3 Karena akan datang
waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan
mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan
telinganya.
Tadi dalam 1
Timotius 1:3-4 rasul Paulus mendesak
Timotius, dalam 2 Timotius 4:1
rasul Paulus berpesan dengan
sungguh-sungguh kepada timotius, demi pernyataan Allah dan demi kerajaan
Allah, yaitu; supaya Timotius memenuhi panggilan pelayanannya dihadapan Tuhan /
memenuhi tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya.
Sayapun berpesan dengan sungguh-sunguh tolong
terimalah ketika saya memenuhi panggilan pelayanan saya dihadapan Tuhan. Jangan
langsung bersungut-sungut seperti anak kecil ketika ditegor.
Kalau ditegor langsung ngambek, ibadah
uring-uringan, melayani Tuhan uring-uringan, sementara saya ini mengusung
Firman Pengajaran Mempelai, artinya; memenuhi panggilan pelayanan saya, kalau
saudara tersinggung saudara yang rugi. Ukuran ikut Tuhan bukan jasmaniah,
sehebat apapun saudara mempunyai pekerjaan, tidak boleh diukur dari situ.
Ukurannya / blue printnya Tabernakel, bukan otak pintar, usia dan lain
sebagainya.
Kenapa rasul Palus
berpesan dengan sunguh-sungguh dan mendesak Timotius?
Karena akan datang
waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, justru banyak orang akan
mengumpulan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya,
tetapi kita tidak seperti itu, harus rela ditegor, harus ada kerja sama dalam
kandang penggembalaan ini.
Kita kembali
memeprhatikan Firman Pengajaran Mempelai...
Kuasa dari Firman Pengajaran Mempelai.
Matius 24:27
24:27 Sebab sama seperti
kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat,
demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
Seperti kilat memancar dari sebelah timur dan
melontarkan cahayanya sampai ke Barat,
pendeknya kuasanya Firman Pengajaran Mempelai menjadikan kita bercahaya.
Bandingkan dengan.....
2 Petrus 1:19
1:19.
Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh
para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti
memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar
menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Memperhatikan Firman Pengajaran Mempelai sama
seperti memperhatikan pelita yang bercahaya
di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing. Kesimpulannya; kuasa dari Firman Pengajaran Mempelai
membuat kita bercahaya.
Berarti; kalau bercahaya itu menandakan gereja
Tuhan telah dikuasai benda-benda penerang.
Oleh karena Firman Pengajaran Mempelai dalam
terangnya Tabernakel yang disebut juga dengan firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan, kita bercahaya, dikuasai oleh benda-benda penerang, ini adalah
kemurahan Tuhan.
Syukur kepada Tuhan oleh karena Firman Pengajaran
Mempelai dalam terangnya Tabernakel, kita bercahaya. Sebab itu seorang hamba
Tuhan yang sungguh-sungguh dalam tahbisan yang benar, memenuhi panggilan,
pelayanannya kepada Tuhan, pasti bercahaya, tidak bisa tidak. Cahaya berfungsi
untuk menerangi kegelapan.
Saya berharap kita semua bercahaya, karena telah menerima
Firman Pengajaran Mempelai, sehingga orang lain diterangi.
Wahyu 12:1
12:1.
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang
di atas kepalanya.
Tampaklah suatu tanda besar dilangit yaitu:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya / dikuasai oleh
benda-benda penerang à gereja Tuhan yang sempurna.
Mari kita lihat benda-benda penerang tersebut...
Yang
pertama: “Berselubungkan matahari” à kasih Allah
Bapa.
Mazmur 84:12
84:12
Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan;
Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
Allah adalah matahari = perisai à
kasih dan kemuliaan dari Allah bapa, dan itu Ia berikan; Ia tidak menahan kasihnya
kepada orang yang hidup tidak bercela.
Malam ini kalau kita dapat menjalankan Ibadah
Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci itulah kasih dan kemuliaan yang
diberikan Tuhan kepada kita, ia tidak menahan kebaikan-Nya kepada orang yang
tidak bercela dan selanjutnya kita dapat menikmati Firman Pengajaran Mempelai
dalam terangnya Tabernakel, itu adalah benih Ilahi.
Matius 13:36-39
13:36 Maka Yesuspun
meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata
kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang
itu."
13:37 Ia menjawab,
kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;
13:38 ladang ialah dunia.
Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.
13:39
Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman
dan para penuai itu malaikat.
Yang menabur
benih baik ialah Yesus Kristus (Anak Manusia). Ladang ialah dunia. Benih yang
baik itu anak-anak kerajaan. Lalang adalah anak-anak si jahat.
Menjadi anak-anak
kerajaan, itu karena kita menikmati benih yang baik / Firman Pengajaran
Mempelai. Doakan supaya saya dapat terus menyampaikan firman dengan baik.
Lalang itulah anak-anak si jahat yang
menikmati benih sijahat, itulah firman yang ditambahkan dan dikurangkan.
Sebetulnya gereja-gereja yang hanya mengkonsumsi
firman yang ditambahkan dan dikurangkan itu adalah benih si jahat, ini harus
diperhatikan sungguh-sungguh. Itu sebabnya saya sangat menyayangkan sekali
banyak gereja yang menikmat benih yang ditaburkan oleh si jahat, dan yang saya
tidak habis pikir mereka lebih menyukainya, kenapa tidak cepat-cepat membuka
hati untuk benih Ilahi / benih yang ditaburkan Anak Manusia itulah Firman
Pengajaran Mempelai.
Orang lebih suka dengan benih si jahat yang
ditaburkan oleh Iblis Setan itulah pemberitaan firman yang ditambahkan dan
dikurangkan, camkan ini, Tuhan sudah mengatakannya lebih dahulu dalam Matius 24:24-25.
Matius 13:40-42
13:40 Maka seperti lalang
itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
13:41 Anak Manusia akan
menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang
menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.
13:42 Semuanya akan
dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan
gigi.
Lalang / anak
iblis dikumpulkan dan dibakar dalam api. Mereka yang
menikmati firman yang ditambahkan dan dikurangkan tidak mendapatkan belas kasih
dari Tuhan, mereka dicampakkan dalam api neraka.
Bandingkan
dengan...
Matius 13:43
13:43 Pada waktu itulah
orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Orang-orang benar / anak-anak kerajaan akan
bercahaya seperti matahari di dalam kerajaan Bapa, itulah kasih dari Allah Bapa.
Matahari = perisai à kasih dan kemuliaan
diberikan oleh Bapa kepada anak-anak kerajaan. Ia tidak menahan kebaikan
terhadap orang-orang yang tidak bercela.
Kasih itu perisai, melepaskan kita dari kebinasaan
/ tidak dilemparkan ke dalam api neraka. Kita telah diselubungi oleh matahari /
kasih Allah Bapa = perisai.
Dengan apa kita dapat membalas kasih Allah?
Yang
kedua: “Bulan di
bawah kakinya” artinya; berdiri di atas korban Kristus, inilah landasan
hidup dari orang benar.
Jadi, yang menjadi tolak ukur / barometer dalam kehidupan
setiap anak-anak Tuhan adalah salib / korban Kristus, bukan menurut kebenaran
manusia, tetapi ukurannya adalah salib Kristus, dalam segala sesuatu, supaya
kita memiliki kekuatan, tidak rapuh, sekalipun banyak menghadapi ujian seperti
dalam Matius 7: 24-27; Rumah yang dibangun
di atas batu menghadapi tiga ujian, yaitu;
- Dari atas
itulah tipu daya dari Iblis Setan.
- Dari bawah /
banjir itulah dosa kenajisan.
- Angin itulah anging-angin
pengajaran palsu.
Tetapi rumah itu tidak rubuh karena dibangun di
atas dasar yang benar, korban Kristus.
Bandingkan ayat
26-27 rumah yang bangun di atas dasar yang lain tidak mau menghadapi ujian
baik dari atas (tipu daya ibli
setan), banjir dari bawah itulah roh
jahat dan roh najis, angin melanda
itulah pengajaran palsu.
Barangkali kita pernah seperti Petrus ketika dia
melihat Yesus, dia turun dari perahu dan berjalan di atas air, ketika dirasa
tiupan angin dia mulai tenggelam, mulai
terjerat dengan ajaran lain di luar Firman Pengajaran Mempelai kembali ke jalur
yang benar. Bediri di atas korban Krisus supaya kita kuat menghadapi ujian.
Dalam 1
Korintus 3:10 dikatakan, rasul Paulus adalah ahli bangunan yang cakap, ia
telah meletakkan dasar dari dari tiap-tiap bangunan itu, itulah korban Kristus,
sehingga dengan demikian biarlah setiap orang membangun hidupnya di atas dasar
yang diletakkan itu, jangan membangun di atas dasar yang lain.
Berkaitan dengan itu, mari kita lihat gereja Tuhan dibangun di atas dasar yang benar.
Matius 16:13-14
16:13. Setelah Yesus tiba
di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata
orang, siapakah Anak Manusia itu?"
16:14 Jawab mereka:
"Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia
dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
Yesus bertanya kepada murid-murid: "Kata
orang, siapakah Anak Manusia itu?"
Jawab mereka, ada yang mengatakan....
- Yohanes pembaptis, menunjukkan bahwa Yesus itu besar.
Lukas 7:28
7:28 Aku
berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada
seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam
Kerajaan Allah lebih besar dari padanya."
Diantara mereka yang dilahirkan seorang
perempuan, tidak ada seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes.
Kalau pengikutan kita dasarnya karena Yesus orang
besar, pengikutan seperti ini belum benar.
- Elia, menunjukkan bahwa Yesus adalah seorang yang berkuasa, karena Elia berkuasa menahan hujan turun pada zaman
Ahab, dan oleh sebab itu ia hendak dibunuh oleh Izebel. Pada saat itu terjadi
kekeringan. Kemudian, ia juga berkuasa menurunkan api dari langit.
Tetapi kalau dasarnya karena Yesus adalah orang
yang berkuasa ini juga belum dasar yang benar. Masa karena orang besar, orang
berkuasa, Dia disebut orang suci.
- Yeremia, seorang nabi. Nabi tugasnya; bernubuat
/ mengetahui segala sesuatu. Ini juga belum menjadi landasan yang benar.
Bandingkan denga pengakuan
Petrus....
Matius 16:15-16
16:15 Lalu Yesus bertanya
kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
16:16 Maka jawab Simon
Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Pengakuan Simon Petrus: "Engkau
adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Yang pertama: Engkau adalah
Mesias berarti; yang diurapi.
Di dalam Alkitab ada tiga jabatan yang diurapi;
- Raja, Yesus adalah seorang Raja yang diurapi, Dia berkuasa.
Kemuliaan dari seorang raja terletak pada
kuasanya, tidak ada raja yang tidak berkuasa. Kita adalah raja-raja yang
diurapi, berkuasa terhadap dosa yang ditimbulkan oleh tiga hal; iblis setan yaitu; roh jahat dan roh
najis, dunia dan pengaruhnya, daging dengan segala keinginannya.
- Imam, Yesus adalah Imam Besar dan kita semua adalah imam-imam yang telah
ditahbiskan untuk melayani Tuhan. Jadi, pada saat penahbisan itu seorang imam
harus diurapi, oleh sebab itu seorang imam untuk mempertahankan minyak urapan
di atas kepala, tidak boleh melanggar kekudusan. Allah memberikan tugas kepada
seorang imam, tetapi juga dia berhak mengambil kepercayaan itu.
- Seorang nabi, Yesus juga disebut seorang nabi, itu bisa dilihat dari pengakuan
dari pada orang-orang yang Yahudi pada Injil Yohanes 6; Dia ini adalah seorang nabi yang akan datang.
Tugas dari seorang nabi adalah; sebagai perpanjangan
mulut / bibir lidah Tuhan = menjadi pengantara.
1 Timotius 2:5
2:5 Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang
menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
Esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah
dan manusia, Dia telah meminum anggur yang asam di atas kayu salib, berarti Dia
telah menanggung segala penderitaan oleh karena kejahatan, pelanggaran manusia.
Selanjutnya pengakuan Simon Petrus.....
Yang kedua: Anak Allah yang
hidup.
Lengkaplah sudah pengakuan dari Simon Petrus sebagai dasar / landasan
kehidupan dari gereja Tuhan. Simon Petrus melihat pribadi Yesus Kristus dengan
penampilan Yesus di dalam 4 Injil....
- Raja, terkena kepada
Injil Matius, sebab awal kisah Matius menceritakan Yesus sebagai Raja.
- Imam-imam, terkena kepada
Injil Markus.
- Nabi, terkena kepada
Injill Lukas, dimana Lukas ini banyak menceritakan sengsara manusia yang tidak
diceritakan dalam Injil yang lain.
Lukas 9:23
9:23 Kata-Nya
kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Syarat mengikut Tuhan: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya,
memikul salibnya setiap hari dan
mengikut Aku.” Dalam Injil lain tidak ada kata setiap hari.
- Anak Allah yang hidup, kalau dikaitkan dalam Injil terkena kepada Injil Yohanes. Jadi Injil Yohanes
menceritakan keadilan, kebenaran Yesus sebagai Anak Allah.
Jadi, pengakuan Petrus sudah benar sebagai dasar / landasan
kehidupan gereja Tuhan.
Kalau tadi sebagai yang besar, berkuasa, mujizat atau
bernubuat itu belum lengkap. Dasar yang benar adalah; Yesus sebagai seorang Raja, sebagai hamba dan sebagai manusia
dalam penderitaan yang besar di atas kayu salib, Yesus adalah anak Allah yang hidup untuk menyatakan
keadilan dan kebenaran.
Penampilan Yesus di dalam 4 Injil disebut dengan Injil sepenuh adalah
dasar yang benar....
Matius 16: 17-18
16:17 Kata Yesus
kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang
menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
16:18 Dan Akupun berkata
kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan
jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Ini dasar yang benar, inilah batu karang yang teguh alam maut tidak
akan menguasainya.
Dasar pengikutan yang benar adalah berdiri di atas batu karang yang
teguh supaya kita menjadi kuat tidak rapuh.
Yang ketiga: “Sebuah mahkota di atas kepala
bermahkotakan 12 bintang.”
Wahyu 1:16, 19-20
1:16 Dan di tangan
kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang
tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
1:19 Karena itu
tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang
akan terjadi sesudah ini.
1:20 Dan rahasia ketujuh
bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas
itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian
itu ialah ketujuh jemaat."
Bintang-bintang dapat disimpulkan; guru-guru / pemimpin-pemimpin di
dalam rumah Tuhan.
Daniel 12:3
12:3 Dan orang-orang
bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun
banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk
selama-lamanya.
Kuasa dari Firman Pengajaran Mempelai membuat kita bercahaya dan di
sini dikatakan: Orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala,
dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang,
tetap untuk selama-lamanya.
Bintang-bintang yang bercahaya di atas kepala menuntun banyak orang
kepada kebenaran, berarti; bintang-bintang à guru-guru kebenaran / pemimpin-pemimpin di dalam rumah Tuhan.
Yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran, itu tidak lain
tidak bukan adalah guru-guru kebenaran.
Jadilah guru-guru dalam kebenaran, persamannya; dari sion keluar pengajaran
dan firman Tuhan dari Yerusalem.
Orang yang melayani menjadi guru-guru kebenaran menjadi contoh
teladan.
Filipi 2:12
2:12. Hai
saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah
kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku
masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
Sebagai bintang-bintang yang bercahaya biarlah kiranya kita tetap mengerjakan
keselamatan dengan takut dan gentar.
Bintang-bintang yang mengerjakan keselamatan;
Yang pertama
Taat = patuh pada ajaran yang benar = dengar-dengaran. Kalau taat
sampai mati = setia.
Yang kedua
Filipi 2:13
2:13 karena Allahlah yang
mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Mempunyai kemauan dan kerelaan yang datangnya dari Tuhan, bukan
kemauan diri sendiri.
Prakteknya.
Filipi 2:14
2:14. Lakukanlah segala
sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
Tidak bersungut-sungut dan tidak berbantah-bantah.
Kalau kemauan itu datangnya dari Tuhan; tidak bersungut-sungut dan
berbantah-bantah.
Yang ketiga
Filipi 2:15-16
2:15 supaya kamu tiada
beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah
angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di
antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
2:16 sambil berpegang pada
firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak
percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.
Berpegang pada firman kehidupan. Saya dengan tegas mengatakan firman
kehidupan adalah Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Berpegang teguh pada Firman Pengajaran Mempelai! Itulah firman kehidupan.
Jadi tiga pekerjaan dari pada bintang-bintang....
- Taat.
- Mempunyai kemauan dan kerelaan dengan segala kerendahan hati.
- Berpegang teguh pada Firman kehidupan itulah Firman Pengajaran
Mempelai.
Semua kemah dalam bumi ini akan dibongkar habis, tetapi Firman
Pengajaran Mempelai membawa pada Tabernakel yang kekal, yaitu kerajaan yang
tidak tergoncangkan.
Itulah bintang-bintang dan itu yang harus dikerjakan oleh
bintang-bintang supaya tidak beraib dan tidak bernoda sebagai anak-anak Allah
yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang
sesat ini, sehingga dengan demikian bercahaya di antara mereka seperti
bintang-bintang.
Siapa yang merindu menjadi bintang-bintang menuntun orang dalam
kebenaran? Perhatikanlah firman ini, tetap berpegang pada firman kehidupan,
Firman Pengajaran Mempelai
Saya bersyukur kepada Tuhan dipanggil dan dipilih untuk menjadi hamba
Tuhan dan selanjutnya menerima jabatan gembala dan kita semua telah
digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, sehingga
apapun yang kita kerjakan dalam kandang penggembalaan ini semuanya karena
kekuatan Firman Pengajaran Mempelai dan dorongan Roh Kudus.
Jadi kemauan itu datangnya dari pengertian dan dorongan Roh kudus, itu
bersinerji. Tidak mungkin ada dorongan Roh Kudus kalau tidak memiliki
pengertian dari Firman Pengajaran Mempelai, di sinilah kita patut bersyukur
setinggi-tingginya kepada Tuhan, Tuhan pelihara kehidupan kita.
Inilah tiga benda penerang yang menguasai seorang perempuan, tanda
besar dilangit, yang berselubungkan matahari, bulan di bawah kaki dan mahkota
dari 12 bintang di atas kepala.
Tuhan baik, Tuhan pelihara kehidupan kita semuanya. Taatlah dan mempunyai
kemauan dengan segala kerelaan yang datangnya dari Tuhan, bukan dari keinginan
dan tetap berpegang pada firman kehidupan apapun harganya bayar saja.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman;
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment