IBADAH RAYA MINGGU,
26 JULI 2015
Tema: JEMAAT DI LAODIKIA (dari Wahyu 3:
14-22)
(Seri 13)
Subtema: MENERIMA DIDIKAN
Shalom...!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita, kita dapat melangsungkan Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian itu semua karena kemurahan Tuhan.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita, kita dapat melangsungkan Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian itu semua karena kemurahan Tuhan.
Kita kembali memperhatikan sidang jemaat di Laodikia
dari Wahyu 3:14-22, namun pembacaan ayat 19.
Wahyu 3:19
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor
dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu
dan bertobatlah!
Di sini kita perhatikan: Tuhan menegor dan menghajar
orang yang dikasihi-Nya.
Ibrani 12:5-6
12:5 Dan sudah
lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak:
"Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus
asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
12:6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai
anak."
Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya dan menyesah
orang yang diakui-Nya sebagai anak.
Berarti: Orang yang menolak teguran/hajaran adalah
tanda bahwa ia bukan orang yang dikasihi Allah dan tidak diakui sebagai anak.
Lebih diperjelas lagi...
Ibrani 12:7
12:7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu
seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
Jikalau seseorang harus menanggung ganjaran,
menunjukkan bahwa Allah memperlakukan dia sebagai anak.
Saudaraku, kalau seseorang rela menanggung ganjaran,
itu adalah sinyal positif, sebab itu adalah tanda bahwa ia diakui sebagai Anak
Allah.
Menanggung ganjaran, artinya; rela menerima
teguran/hajaran dan rela ketika Allah menyesah.
Perlu untuk diketahui; tidak ada anak yang tidak
dihajar oleh ayahnya.
Ibrani 12:8
12:8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita
setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
Oleh sebab itu, jikalau
bebas dari ganjaran yang harus diderita setiap orang, dia bukanlah anak tetapi
anak-anak gampang. Anak-anak gampang = anak yang lahir di luar nikah.
Seperti Daud yang mengambil
Batsyeba, isteri Uria orang Het itu, sehingga lahirlah seorang anak laki-laki,
pada akhirnya anak itu juga binasa. Begitu
juga kehidupan anak-anak Tuhan yang tidak mau menerima ganjaran, didikan Tuhan,
suatu kali kelak akan menuju kebinasaan.
Kalau ada diantara kita
menolak tegoran dan hajaran, berarti sedang menunjukkan sinyal yang negatif.
Menanggung ganjaran,
berarti; rela menerima hajaran, juga rela ketika Allah menyesah dia.
Oleh sebab itu...
Ada dua syarat menerima
teguran, yaitu;
Yang pertama: Jangan
anggap enteng didikan Tuhan.
Berarti, menghargai setiap
firman Tuhan yang disampaikan, walaupun itu sifatnya mengoreksi, menyelidiki bahkan
menegur/menghajar.
Ayub 5:17
5:17. Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab
itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
Dengan jelas Ayub berkata:
“Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang
ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.”
Apa yang dinyatakan oleh
Ayub ini merupakan pengalaman hidupnya
di dalam Tuhan. Dia banyak menerima ganjaran, dimulai dari hartanya yang habis
lenyap, kemudian kematian dari anak-anaknya. Tidak berhenti sampai disitu dia
harus menerima ujian yang sangat berat yaitu; ditimpa bara yang berbau busuk
dari ujung kepala sampai kaki. Juga isterinya sebagai orang yang dursila, di
tengah-tengah penderitaan Ayub, isterinya tidak rela, menanggung penderitaan.
Tetapi dalam semua itu Ayub tidak berbuat dosa.
Biarlah hal itu menjadi
pengalaman dalam hidup kita masing-masing. Lihat saja orang yang menolak
tegoran, hidupnya sangat susah sekali, kering-kering, firman Tuhan yang
didengar tidak dapat membasahi hatinya, dari hari ke hari, dari bulan ke bulan
tidak menghasilkan buah apa-apa. Tetapi beda dengan orang yang dengan rela
menerima tegoran, menjadi domba sembelihan; hancur, hati patah dan remuk, dengan
demikian mampu membasahi hatinya.
Jangan menolak didikan
yang Mahakuasa/didikan Tuhan, sebab itu merupakan langkah awal untuk menuju kepada
kebahagiaan. Sekali lagi; siapapun di antara kita jangan menolak didikan Tuhan
supaya berbahagia.
Saudaraku, kalau kita
menerima didikan Tuhan;
-
Kita
mengenal Dia dan perbuatan-Nya yang ajaib.
-
Mengerti
rencana-rencana Allah.
Amsal 5:18
5:18 Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia
yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.
Perhatikan kalimat dalam
ayat ini...
-
Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat.
Saudaraku, dalam jiwa yang hancur, hati yang
patah dan remuk itulah korban sembelihan dihadapan Tuhan, bagaikan hati yang
terluka tetapi Dia juga yang membalut hati kita.
Luka-luka batin (luka-luka di hati) akan sembuh
kalau kita senantiasa memandang salib-Nya, sebaliknya ketika seseorang
memandang kebenaran diri sendiri di dalam kesusahan, akan semakin menambah luka
di hati.
-
Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya
menyembuhkan.
Ketika menanggung penderitaan yang tidak harus
ditanggung, itu sama seperti dipukuli = aniaya karena firman = sengsara salib.
Tetapi disini dikatakan: Tangan-Nya yang menyembuhkan pula.
Tangan à
perbuatan. Kita telah melihat perbuatan yang ajaib, pada waktu Ia disalibkan,
Ia menerima cambukan disekujur tubuh, itulah bilur-bilur Yesus yang berkuasa menyembuhkan
setiap pukulan.
Saudaraku, sepertinya
disini kita melihat bahwa Tuhan keliru, kenapa? Dua pernyataan dikatakan: “Dialah yang melukai, tetapi juga yang
membebat, Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula”, seolah-olah
Tuhan itu bodoh, setelah disakiti lalu disembuhkan.
Tetapi kita lihat lebih
jauh lagi.....
Hosea 6:1-2
6:1.
"Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah
menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan
yang akan membalut kita.
6:2 Ia akan
menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan
kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya.
Semua peristiwa yang kita
alami dalam susah maupun senang, duka maupun suka, bertujuan supaya kita
mengenal kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, mengenal Yesus secara pribadi.
Angka 3 à mati dan bangkit. Kita mengenal Dia dalam kematian
dan kebangkitan-Nya.
Kalau tidak mau menanggung
ganjaran, kita tidak akan pernah mengenal seperti apa rencana Allah, mengenal
Allah lebih dalam. Tetapi ketika kita mau menerima didikan justru, oleh-Nya kita
boleh mengerti rencana Allah yang besar itulah: Kuasa kematian dan
kebangkitan-Nya.
Saudaraku, pengalaman
kematian itu sangat unik, tidak terselami, oleh sebab itu jangan heran ketika
anak-anak Tuhan harus mengalami nyala api siksaan sebagai ujian, tetaplah
bersukacita, supaya kita juga boleh bersukacita pada saat Ia menyatakan
kemuliaan-Nya.
Dampak positif menerima didikan
Tuhan.
Ayub 5:19-20
5:19 Dari
enam macam kesesakan engkau diluputkan-Nya dan dalam tujuh macam engkau
tidak kena malapetaka.
5:20 Pada
masa kelaparan engkau dibebaskan-Nya dari maut, dan pada masa perang
dari kuasa pedang.
Ada 3 dampak positifnya
ketika menerima didikan Tuhan, antara lain;
Yang pertama
Bagian A: “Dari enam macam kesesakan, engkau diluputkan-Nya.”
Artinya; diluputkan /
dilepaskan dari keinginan-keinginan daging yang menyesakkan.
Jadi keinginan daging itu
menyesakkan. Dosa yang ditimbulkan dari hawa nafsu dan keinginan daging, membuat
orang banyak menderita.
Lihat keadaan manusia pada
akhir zaman; akan datang masa yang sukar, oleh sebab itu tekun dalam tiga macam
ibadah, jangan sibuk dan jangan membenci ketika nasihat firman disampaikan.
Membenci = membunuh hamba-hamba
Tuhan.
2 Timotius 3:1-4
3:1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang
sukar.
3:2 Manusia
akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan
menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak
terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
3:3 tidak tahu
mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang
diri, garang, tidak suka yang baik,
3:4 suka
mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu
dari pada menuruti Allah.
6
|
6
|
6
|
|||
1
|
Mencintai dirinya sendiri
|
7
|
Tidak tahu berterima kasih
|
13
|
Garang
|
2
|
Menjadi hamba uang
|
8
|
Tidak mempedulikan agama
|
14
|
Tidak suka yang baik
|
3
|
Membual
|
9
|
Tidak tahu mengasihi
|
15
|
Suka mengkhianat
|
4
|
Menyombongkan diri
|
10
|
Tidak mau berdamai
|
16
|
Tidak berpikir panjang
|
5
|
Pemfitnah
|
11
|
Suka menjelekkan orang
|
17
|
Berlagak tahu
|
6
|
Berontak terhadap orang tua
|
12
|
Tidak dapat mengekang diri
|
18
|
Lebih menuruti hawa nafsu
|
Ada 18 macam dosa akhir
zaman. Kalau seseorang hidup di dalam dosa ini, menunjukkan bahwa tubuh, jiwa
dan rohnya telah dikuasai oleh daging. 18 : 6 = 3.
Angka 3 di sini à tubuh, jiwa dan roh dikuasai daging. Rohnya
dikuasai daging, jiwanya dikuasai daging dan tubuhnya dikuasai daging.
Angka 6 à manusia / daging. Orang yang hidup menurut
daging memikirkan hal-hal yang dari daging.
Inilah yang menyesakkan
seseorang. Inilah yang disebut menderita karena pukulan, bukan karena sengsara
salib. Sengsara salib; aniaya karena firman. Sebab itu saya selalu menasihati
perhatikan sikap, tingkah laku, perkataan supaya tidak salah-salah. Kenapa
salah-salah? Karena yang selalu dipikirkan daging, daging, dan daging.
Galatia 5:19-21
5:19 Perbuatan
daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20 penyembahan
berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati,
amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh
pemecah,
5:21 kedengkian,
kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu
kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa
melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah.
Ada 15 perbuatan daging, yaitu: (1) Percabulan, (2) Kecemaran, (3)
Hawa nafsu, (4) Penyembahan berhala. Penyembahan berhala di sini tidak hanya
menyembah patung, tetapi, kalau meninggalkan ketekunan tiga macam ibadah pokok
karena kesibukan / urusan, karena keinginan daging dan lain sebagainya, itu
juga berhala. Urusan, perkerjaan, perut juga bisa menjadi berhala. Kalau dagingnya
lebih kuat, bagian dari daging kekerasan hati itu juga penyembahan berhala. (5)
Sihir. Sihir artinya adanya perubahan tanpa proses, sedangkan Yesus datang ke bumi dan menjadi manusia melalui proses kelahiran.
Kemudian adanya kemuliaan lewat proses salib. (6) Perseteruan, (7) Selisih, (8) Iri hati, (9) Amarah, (10) Kepentingan diri sendiri = egois, (11) Percideraan, (12) Roh Pemecah, (13) Kedengkian, (14) Kemabukan, (15) Pesta pora.
Kemudian adanya kemuliaan lewat proses salib. (6) Perseteruan, (7) Selisih, (8) Iri hati, (9) Amarah, (10) Kepentingan diri sendiri = egois, (11) Percideraan, (12) Roh Pemecah, (13) Kedengkian, (14) Kemabukan, (15) Pesta pora.
Ada 15 perbuatan daging, inilah yang membuat seseorang susah dan
menderita.
Kalau tubuh, jiwa dan roh dikuasai daging tidak mendapat bagian dalam
kerajaan sorga. Itu sebabnya rasul Paulus menasihati jemaat di Galatia ini, di
sini dia berkata: “Terhadap semuanya itu
kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu bahwa barangsiapa
melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah.”
Inilah yang dimaksud; diluputkan dari enam kesesakan / dilepaskan
dari perbuatan-perbuatan daging yang menyesakkan.
Bagian B: “Dalam tujuh macam engkau tidak kena malapetaka.”
Amsal 21:15-16
21:15.
Melakukan keadilan adalah kesukaan bagi orang benar, tetapi menakutkan orang
yang berbuat jahat.
21:16. Orang
yang menyimpang dari jalan akal budi akan berhenti di tempat arwah-arwah
berkumpul.
Melakukan keadilan adalah kesukaan bagi orang benar, karena ia
menerima didikan dari Tuhan.
Sebaliknya, orang yang menyimpang dari jalan akal budi / tidak mau
menerima didikan Tuhan, akan berhenti di tempat arwah-arwah berkumpul = dikuasai
oleh roh-roh jahat dan roh-roh najis.
Ini yang dimaksud dengan; dalam tujuh macam engkau tidak kena
malapetaka.
Tujuh macam à kepada roh-roh jahat dan roh-roh najis di udara.
Ulangan 28:1, 7
28:1.
"Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan
dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka
TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
28:7 TUHAN
akan membiarkan musuhmu yang maju berperang melawan engkau, terpukul kalah
olehmu. Bersatu jalan mereka akan menyerangi engkau, tetapi bertujuh
jalan mereka akan lari dari depanmu.
Rela menerima tegoran dan hajaran Tuhan, menerima didikan Tuhan malam
ini, maka Tuhan akan meninggikan kita di atas segala bangsa di bumi.
Apa buktinya? (ayat 7)
Musuh dikalahkan, itulah roh jahat dan roh najis (penghulu di udara).
Kenapa seseorang sukar sekali melepaskan diri dari roh jahat dan roh najis? Karena
dia menolak didikan Tuhan.
Dengan mau menerima didikan Tuhan, berarti rela menanggung ganjaran, sehingga
seseorang lepas dari kumpulan arwah-arwah; roh jahat dan roh najis.
Hati panas muka muram tanda bahwa seseorang menolak didikan Tuhan, ini
tidak akan mengalami datangnya hari baik, tidak akan pernah mengalami perubahan;
tandus dan kering-kering.
Sebaliknya, ketika seseorang menerima didikan Tuhan, dengan rela
menerima tegoran dan hajaran (menanggung ganjaran), sekalipun musuh bersatu jalan
dan maju menyerang, mereka akan kalah/bertujuh jalan mereka mundur = lepas dari
arwah-arwah itulah roh jahat dan roh najis.
Yang kedua.
“Pada masa
kelaparan engkau dibebaskan-Nya dari maut.”
Amos 8:11-12
8:11.
"Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH,
"Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan
makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
8:12 Mereka
akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk
mencari firman TUHAN, tetapi tidak
mendapatnya.
Sesuai dengan nubuatan nabi Amos, suatu waktu akan terjadi kelaparan,
bukan kelaparan akan makanan bukan haus akan air, melainkan lapar dan haus akan
mendengarkan firman Tuhan.
Jadi, sekalipun seseorang mengembara dari laut ke laut dan menjelajah
dari Utara ke Timur untuk mencari firman,
tetapi tidak akan mendapatkannya.
Dari sejak sekarang, biarlah kita mau menghargai setiap firman yang
kita dengar, terimalah dengan segala kerelaan hati, sampai firman itu mendarah
daging, dimeteraikan di dalam loh-loh daging, ditukik di dalam hati.
Ketika bangsa Israel di padang gurun, pada hari keenam mereka keluar
dari kemah dan mengumpulkan manna; dua gomer untuk tiap-tiap orang.
Dua gomer adalah persediaan untuk hari keenam dan hari ketujuh, sebab
pada hari ketujuh bangsa Israel tidak boleh keluar dari kemah.
Hari ketujuh à hari Sabat, hari perhentian bagi Tuhan Allah.
Mengingat hari-hari ini adalah hari-hari yang terakhir, pungutlah
manna/firman Allah dua kali lipat untuk tiap-tiap orang.
Saudaraku, kesempatan hanya satu kali dan kesempatan yang
seluas-luasnya ini kita gunakan sebaik mungkin, kemudian janji Tuhan kepada
mereka yang mau menerima didikan Tuhan: Dilepaskan
dari masa kelaparan, inilah kelaparan yang dimaksud.
Amos 8:13
8:13 Pada hari
itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena
haus;
Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak
teruna karena haus dan lapar.
Anak-anak dara dan anak-anak teruna à kerohanian dari gereja
Tuhan yang masih muda.
Rebah dan lesu, artinya; tidak dapat bertahan, tidak dapat berdiri
tegap dihadapan Tuhan sampai Tuhan datang pada kali yang kedua.
Kuasa dari Firman Pengajaran Mempelai mendewasakan kerohanian
anak-anak Tuhan sehingga layak masuk dalam pesta kawin Anak Domba.
Amos 8:14
8:14 mereka
yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang
hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka
itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."
Anak-anak dara yang cantik-cantik dan teruna-teruna akan rebah dan
tidak akan bangkit-bangkit lagi, artinya; tidak mendapat kesempatan untuk yang
kedua kali.
Di sini kita perhatikan mereka sibuk dengan segala berhala-berhala
yang ada di Dan & di Bersyeba. Tadi saya sudah katakan berhala di sini, bukan
saja membuat tugu lalu menyembah, tetapi sibuk dengan urusan, bisnis, pekerjaan.
Berhala, artinya; segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan.
1 Raja-raja 12:29-30
12:29 Lalu ia
menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan.
12:30 Maka hal
itu menyebabkan orang berdosa, sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung
yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain.
Bangsa Israel berdosa karena mereka menyembah berhala, yaitu; patung
yang didirikan di Dan dan di Betel.
Tetapi, perhatikan...
Amos 5:4-6
5:4. Sebab
beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan
hidup!
5:5 Janganlah
kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal dan janganlah menyeberang ke
Bersyeba, sebab Gilgal pasti masuk ke dalam pembuangan dan Betel akan
lenyap."
5:6 Carilah
TUHAN, maka kamu akan hidup, supaya jangan Ia memasuki keturunan Yusuf bagaikan
api, yang memakannya habis dengan tidak ada yang memadamkan bagi Betel.
Yang terpenting bagi kita: Carilah Tuhan selagi Ia dapat dicari,
perhatikan didikan Tuhan berarti; rela menanggung ganjaran, menerima tegoran
dan hajaran.
Jauhkan diri dari segala penyembahan berhala, apapun jenisnya itu!
Karena suatu kali kelak mereka yang menyembah berhala akan binasa kelak/habis
dimakan api yang tidak terpadamkan.
Yesaya 40:30-31
40:30
Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
40:31 tetapi
orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama
rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan
tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Orang yang menanti-nantikan Tuhan, yaitu; orang yang mau mencari
Tuhan, menghargai didikan Tuhan, menanggung ganjaran, rela menerima tegoran dan
hajaran, mendapat kekuatan baru seumpama rajawali yang naik terbang dengan
kekuatan sayapnya.
Gambaran dari
kekuatan sayap:
-
Mereka berlari dan tidak menjadi lesu.
Berlarilah pada tujuan akhir, sampai garis akhir
dan Tuhan telah menyediakan mahkota kebenaran. Biarlah kita menyelesaikan
pelayanan ini sampai garis akhir, berarti;
·
sampai Tuhan datang untuk
yang kedua kali.
·
sampai akhir hayat.
Kemudian, sekalipun berlari pada tujuan, tidak
menjadi lesu.
-
Berjalan tidak menjadi lelah.
Di tengah-tengah pengiringan dan pengikutan kita
kepada Tuhan, tidak menjadi lelah dengan cacatan, datanglah kepada Dia dan tetaplah
pikul kuk yang dipasang-Nya itu. Pikul kuk = pikul salib.
Kuk-Nya enak dan beban-Nya pun ringan. Dia lemah
lembut dan rendah hati, dengan demikian mereka yang berjalan bersama Tuhan, tidak
akan menjadi lelah.
Ini kekuatan sayap rajawali. Diluputkan dari masa kelaparan.
Yang ketiga
“Dibebaskan
pada masa perang dan dari kuasa pedang.”
Hal ini akan terjadi secara bersamaan nanti, pada masa perang dan dari
kuasa pedang. Tetapi janji firman Tuhan; dibebaskan dari masa perang dan dari
kuasa pedang.
Matius 24:6=9
24:6 Kamu akan
mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah
jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum
kesudahannya.
24:7 Sebab
bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada
kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
24:8 Akan
tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.
24:9 Pada
waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan
dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,
Akan terjadi kelaparan dan gempa bumi diberbagai tempat, dan hal ini
sudah terjadi. Kalau 20 tahun yang lalu, jarang sekali ada hal seperti ini terjadi,
sekalipun terjadi tetapi tidak seperti saat ini.
Itu akan terjadi nanti, deru perang, suara perang akan terdengar, tetapi
itu baru awal permulaan dari siksaan/penderitaan yang akan dialami oleh anak-anak
Tuhan yang tidak mau menghargai didikan Tuhan, tidak mau menerima teguran dan
hajaran.
Pada saat perang terjadi, di situ juga akan terlihat pedang...
Matius 24:10-11
24:10 dan
banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling
membenci.
24:11 Banyak
nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
Banyak nabi-nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang dengan
ajaran palsu, itulah pedang, tetapi bukan pedang Tuhan.
Jadi saat perang terjadi, disitu juga akan terlihat pedang muncul, itulah
ajaran-ajaran palsu, dari nabi-nabi palsu.
Ayub 5:21-22
5:21 Dari
cemeti lidah engkau terlindung, dan engkau tidak usah takut, bila kemusnahan
datang.
5:22
Kemusnahan dan kelaparan akan kautertawakan dan binatang liar tidak akan
kautakuti.
Dari cemeti
lidah engkau terlindung, artinya; terlepas
dari ajaran palsu yang membinasakan.
Ajaran palsu adalah cemeti lidah dari nabi-nabi palsu.
Kemusnahan itulah hal yang pertama dan kelaparan itulah hal yang kedua
akan ditertawakan, kemudian hal yang ketiga, binatang liar tidak akan ditakuti,
itulah; nabi-nabi palsu dengan ajaran palsu.
Ada penyertaan, pemeliharaan, perlindungan bagi mereka yang mau
menghargai didikan Tuhan, rela menanggung ganjaran.
Hasil
menerima didikan Tuhan.
Amsal 3:11-12
3:11 Hai
anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan
peringatan-Nya.
3:12 Karena
TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak
yang disayangi.
Mereka yang menerima tegoran dan hajaran dianggap sebagai anak Allah,
oleh sebab itu disini dikatakan: Hai
anakku!
Malam ini kita menerima didikan Tuhan, maka kita mendapat sapaan dari
Tuhan: “Hai anakku!”
Sapaan ini menunjukkan bahwa orang-orang yang menerima didikan Tuhan
diakui sebagai anak-anak Allah.
Tuhan menegor dan menyesah mereka yang diakui-Nya anak, seperti seorang
ayah kepada anak yang disayangi-Nya.
Amsal 3:13
3:13.
Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,
Hasil menerima didikan: Mendapat hikmat
dan memperoleh kepandaian.
Kalau saudara perhatikan kata-kata bijak di halaman facebook (fan page) GPT “BETANIA”, itu hasil dari firman nubuatan,
seperti yang biasa ditulis di belakang majalah dan warta. Perhatikan hal ini
supaya kita mendapat hikmat dan memperoleh kepandaian.
Firman nubuatan = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Kalau kita perhatikan Salomo dengan segala hikmat dan akal budi (kepandaian),
ia dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat.
Hikmat itu datangnya dari didikan Tuhan, firman Allah, pedang yang
tajam, sehingga kalau kita perhatikan, Salomo dapat menyelesaikan perkara dua orang wanita pelacur, hanya dengan menggunakan pedang.
Dalam kitab Wahyu 13:17-18,
hikmat adalah kekayaan, sehingga dapat membedakan mana roh antikris dan mana
roh yang datangnya dari Tuhan. Hikmat adalah kekayaan, tidak ada yang
menandingi kekayaan Salomo oleh karena hikmatnya.
Dan oleh hikmat, kita dapat membedakan apa yang baik dan tidak baik, persis
seperti dalam Roma 12:2, kita dapat
melakukan apa yang baik dan yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna, semua
karena hikmat.
Kalau tidak memiliki hikmat, tidak memperolah kepandaian, seseorang
menjadi miskin, baik jasmani terlebih rohani.
Hikmat mengatasi segala-galanya, hikmat tidak ada tandingannya,
melebihi dari apa yang ada di dunia ini.
Amsal 3:14-15
3:14 karena
keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.
3:15 Ia lebih
berharga dari pada permata; apapun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya.
Hikmat dan didikan dari Tuhan.....
-
Keuntungannya melebihi
dari keuntungan perak.
Pedagang-pedagang perak memperoleh keuntungan
besar, tetapi sekalipun demikian keuntungan dari hikmat dan kepandaian,
melebihi keuntungan perak.
-
Hasilnya melebihi emas, bahkan emas murni itulah logam
mulia.
-
Hikmat dan kepandaian
lebih berharga dari pada permata.
Kalau uang, harta kekayaan, perak, emas dan permata, suatu kali kelak
bisa habis lenyap, tetapi hikmat Tuhan tidak pernah berkesudahan.
Rumput akan menjadi kering, bunga rumput akan menjadi layu, tetapi
hikmat Tuhan, kepandaian yang diperoleh dari didikan Tuhan, kekal sampai
selama-lamanya.
Sekarang kita melihat...
Amsal 3:16-17
3:16 Umur
panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
3:17 Jalannya
adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata.
Anak-anak Tuhan akan mengalami: Umur panjang pada tangan kanan dan
tangan kiri kekayaan dan kehormatan.
Kemudian, jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalan yang
ditempuhnya adalah jalan damai sejahtera.
Amsal 3:18
3:18 Ia
menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang
padanya akan disebut berbahagia.
Hikmat yang datangnya dari didikan akan menjadi....
-
Menjadi pohon kehidupan
bagi orang yang memegangnya.
-
Siapa yang berpegang kepadanya
akan disebut berbahagia.
Sebab itu, kebahagiaan perak, emas dan batu permata, suatu kelak akan
habis, tetapi hikmat yang datangnya dari didikan sifatnya kekal, termasuk
kebahagiaan.
Amsal 3:19
3:19 Dengan
hikmat TUHAN telah meletakkan dasar bumi, dengan pengertian ditetapkan-Nya
langit,
Dengan hikmat Tuhan telah meletakkan dasar bumi, dengan pengertian-Nya
ditetapkan-Nya langit, segalanya diciptakan oleh hikmat, yang tidak ada menjadi
ada. Jadi hikmat adalah kekayaan.
Berbahagialah orang yang berpegang pada hikmat yang datangnya dari
Tuhan. Jangan sekali-kali mengandalkan kekuatan dan pengertian sendiri.
Di atas tadi saya sudah katakan: Dia yang memukul
tetapi Dia juga menyembuhkan, seolah-seolah Tuhan itu bodoh sekali.
Tuhan memukul tetapi Tuhan juga akan memulihkan. Saat
kita mengembalikan sepersepuluh sakitnya minta ampun, tetapi kalau setia, disembuhkan
dari segala rasa sakit, ekonomi dipulihkan. Memang serba tidak masuk akal,
tetapi tidak usah pakai logika, Tuhan tahu segala sesuatu, terima didikan Tuhan
dan berpegang kepada-Nya, jalan-Nya jalan bahagia.
Syarat
menerima didikan Tuhan.
Wahyu 3:19
3:19
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Yang petama: Relakanlah hatimu.
Hati dengan segala kerelaan diselidiki, dikoreksi oleh firman Tuhan.
Ibrani 4:12
4:12 Sebab
firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat
dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup
membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Perhatikan...! Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada
pedang bermata dua manapun,
sehingga ia berkuasa, menusuk amat dalam, dan sanggup memisahkan tiga perkara,
antara lain...
-
Jiwa dan roh.
-
Sendi-sendi dan sum-sum.
-
Pertimbangan dan pikiran
hati.
Sebab itu relakan hati ketika firman Allah mengoreksi dan menyelidiki
hati kita dan jangan berupaya menutup-nutupinya, jangan pertahankan dosa yang
lama dan jangan menyembunyikan dosa dalam hati.
Relakan hati dikoreski oleh firman para nabi, firman nubuatan dan
kalau hati sudah dikoreksi dengan firman nubuatan itu, ada tandanya; segera
mengakui dosa. Kalau seseorang tidak segera mengakui dosa sebetulnya ia sedang
menipu dirinya sendiri dan menjadikan Allah pendusta sesuai dengan 1 Yohanes 1:8-9.
Tetapi ketika mendengar firman yang sifatnya mengoreksi hati dan mau
mengakui segala dosa yang dilakukan maka segala dosa yang terselubung disucikan,
termasuk dosa kenajisan.
Yang kedua: BERTOBATLAH.
Bertobat berarti berhenti berbuat dosa dan tidak mengulangi lagi, kalau
dikaitkan dalam pola Tabernakel terkena pada Mezbah Korban Bakaran, sehingga setiap
orang yang bertobat pasti ada tanda darah = ada pengorbanan.
Tidak ada orang yang bertobat tidak berkorban, setiap kali bertobat
pasti ada pengorbanan, bertobat dalam hal apa saja pasti ada tanda darah,
itulah pengorbanan.
Sedikit bercerita...
Waktu di sekolah Alkitab saya banyak sekali bertobat, salah satunya
masalah kumis. Pada waktu itu saya belum tahu mengenai hal ini. Saya suka
pelihara kumis, jadi pada saat guru saya menegor, disuruh potong, saya tidak
segera memotongnya, karena bagi saya itu suatu kebanggaan. Tetapi semakin lama,
digarap oleh firman, saya menyerah, yang penting hati Tuhan senang. Untuk apa
saya membuat hati saya senang, pikiran saya senang, tetapi hati Tuhan tidak
senang.
Jadi, setiap orang yang bertobat pasti ada tanda darah, ada
pengorbanan. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA DAN MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala sidang:
Pdt. Daniel U Sitohang
No comments:
Post a Comment