IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 21
OKTOBER 2015
“KITAB KOLOSE”
(SERI 60)
(SERI 60)
Subtema
: BANGSA-BANGSA
LAIN
Shalom...!
Selamat
malam, oleh karena kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi kita
dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan.
Sebelum
kita membawa diri kita masing-masing rendah di bawah kaki Tuhan, terlebih
dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan,
itulah surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose
1:21
(1:21)
Juga kamu yang dahulu hidup jauh
dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari
perbuatanmu yang jahat,
Mari
kita perhatikan kalimat yang mengatakan: “Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah” menunjuk
kepada:
-
Bangsa kafir =
orang yang tidak bersunat.
-
Orang fasik
dengan segala kefasikan mereka.
Kemudian, orang yang dahulu hidup jauh; memusuhi
Tuhan dalam hati dan pikiran, itu terlihat dari setiap perbuatan yang jahat.
Pendeknya, setiap perbuatan jahat adalah tanda bahwa seseorang memusuhi Allah.
Efesus 2:11-12
(2:11) Karena itu
ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging,
yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya
"sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12)
bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak
mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan
dan tanpa Allah di dalam dunia.
Yang
dahulu hidup jauh berarti; tanpa
Kristus, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia = binasa.
Efesus 2:1
(2:1.)
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Kamu dahulu sudah mati karena
pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu = upah dosa adalah maut à
orang-orang yang dahulu hidup jauh dari Allah.
Penyebab-penyebab
terjadinya dosa.
Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di
dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa
kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang
durhaka.
(2:3)
Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup
di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang
jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti
mereka yang lain.
Penyebab
terjadinya dosa antara lain...
-
Mengikuti jalan dunia ini.
-
Mentaati
penguasa kerajaan angkasa.
-
Hidup di dalam
hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.
Keterangan:
Mengikuti jalan dunia ini.
Di dunia ini ada banyak jalan, ada
jalan yang lebar, ada jalan yang sempit, ada jalan lurus, ada jalan yang
berliku-liku, ada jalan yang terjal, ada jalan yang menurun dan lain
sebagainya. Seseorang berhak memilih jalan mana yang harus ditempuh, sebab di
dalam Tuhan tidak ada paksaan.
Matius
13:22
(13:22)
Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu,
lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga
tidak berbuah.
Kalimat:
“Lalu kekuatiran dunia ini” à bahwa di dunia ini ada jalan yang bernama
kekuatiran.
Matius 6:31
(6:31)
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan?
Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Setiap orang yang berjalan di dalam kekuatiran
akan berkata...
-
“Apakah
yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum?”
-
“Apakah yang
akan kami pakai?”
Pendeknya,
kuatir soal makan, minum dan kuatir soal yang akan dipakai.
Matius
6:25
(6:25)
"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa
yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan
apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan
dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
-
“Janganlah
kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum” karena hidup
lebih penting / berharga dari pada makanan atau minuman.
-
“Janganlah
kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai” sebab tubuh lebih penting
daipada pakaian.
Pertanyaanya: Siapakah mereka yang menempuh jalan kekuatiran?
Matius 6:32
(6:32)
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu
yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Semua itu dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Berbeda dengan orang-orang
yang sudah tergembala dengan baik dan benar, dalam satu kandang dengan satu
gembala, terlepas dari kekuatiran; tidak kuatir soal makan dan minum, tidak kuatir
soal pakaian.
Kita sudah memahami itu, hidup lebih penting dari
makanan dan minuman, juga tubuh lebih penting dari pada pakaian. Semewah apapun
pakaian tidak akan lebih berharga / tidak lebih penting daripada tubuh.
Tubuh dapat dipersembahkan kepada Tuhan sebagai
persembahan yang hidup, kudus dan berkenan = ibadah yang sejati...(Roma 12:1).
Sekarang kita akan melihat bangsa yang tidak
mengenal Allah itu..
Efesus 2:11
(2:11) Karena itu
ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging,
yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya
"sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
Bangsa yang tidak mengenal Allah yaitu;
orang-orang yang bukan Yahudi menurut daging = bangsa kafir.
Matius 15:22-26
(15:22) Maka datanglah
seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya
Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat
menderita."
(15:23) Tetapi Yesus sama
sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya:
"Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
(15:24) Jawab Yesus:
"Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
(15:25) Tetapi perempuan
itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah
aku."
(15:26) Tetapi Yesus
menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan
melemparkannya kepada anjing."
Perempuan Kanaan / Sirofenisia adalah bangsa
kafir, digambarkan seperti anjing.
Tabiat-tabiat anjing.
Pertama: Menjilat
borok.... (Lukas 16:21).
Artinya;
menyukai kelemahan-kelemahan orang lain.
Dampak
negatifnya:
-
Tidak mampu memberi keadilan kepada orang
yang lemah.
-
Tidak mampu memberi keputusan yang jujur
kepada orang yang tertindas.
Sehingga,
orang yang sarat dengan dosa tetap tertindas dan berada di dalam kelemahannya.
Kedua: Menjilat muntah... (2 Petrus 2:22).
Artinya;
kembali mengulangi dosa masa lalu = bebal.
Kalau
karena pengenalan kepada Tuhan melepaskan diri dari kecemaran-kecemarn dunia
ini, kemudian kembali lagi mencemarkan diri = mengulangi dosa masa lalu = orang
bebal / bodoh.
Amsal
17:12
(17:12).
Lebih baik berjumpa dengan beruang betina yang kehilangan anak, dari pada
dengan orang bebal dengan kebodohannya.
“Lebih
baik berjumpa dengan beruang betina yang kehilangan anak, dari pada dengan
orang bebal dengan kebodohannya”
berarti; orang bebal, lebih mengerikan, lebih berbahaya dari pada seekor
beruang betina yang kehilangan anak. Orang bebal susah dipercaya.
Suatu kemurahan kalau kita dapat melangsungkan
Ibadah Doa Penyembahan pada malam ini, Tuhan masih mempercayakannya kepada
kita, sehingga lewat ibadah ini kita akan tersungkur dibawah kaki salib Tuhan,
sujud menyembah dibawah kaki Tuhan, bukan kepada allah lain, itu semua karena panjanga sabar Tuhan,
kemurahan Tuhan. Saya sendiri juga senantiasa berjuang, senantiasa Tuhan tetap mempercayakan
pembukaan rahasia firman, supaya kita tetap menikmati pembukaan rahasia firman
Tuhan, Dia membangun, menghibur senantiasa, supaya akhirnya kita menjadi
orang-orang yang dapat dipercaya.
Saya mau beritahu sedikit isi hati saya,
sebetulnya saya merindukan supaya sidang jemaat khususnya imam-imam, Tuhan
mempercayakan tugas-tugas pelayanan, tentu beban sayapun lebih ringan dan
pekerjaan berat bisa kita pikul bersama-sama.
Ketiga: “Merusak
kandang penggembalaan.”
Yohanes 10:12
(10:12)
sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba
itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu
lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
Pekerjaan
dari serigala adalah mencerai beraikan kawanan domba dalam satu kandang
penggembalaan = merusak kandang penggembalaan, sehingga domba-domba menjadi
liar.
Serigala
gambaran dari roh jahat. Jadi, pendeknya pekerjaan roh jahat ini hanya merusak
kandang penggembalaan. Serigala = anjing hutan.
Ciri-ciri
bangsa kafir.
Efesus
2:11
(2:11). Karena itu
ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging,
yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya
"sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
Ciri-cirinya:
Tidak bersunat, artinya; belum menanggalkan tabiat daging dengan segala
kelemahan-kelemahan.
Matius
6:31
(6:31)
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan?
Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Ketika
bangsa kafir melewati jalan yang bernama kekuatiran, mereka berkata: “Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan
kami minum? Apakah yang akan kami pakai?” = berteriak dijalan-jalan = suara daging = hidup menurut hawa nafsu
dan keinginan – keinginan daging.
Jadi mudah sekali melihat bangsa kafir; berteriak
di jalan-jalan = lebih menuruti hawa nafsu daging.
Sejenak
kita lihat tabiat-tabiat daging.
Galatia 5:19-21
(5:19) Perbuatan daging
telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan
berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian,
kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan
kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal
yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Ada 15 tabiat daging antara lain: (1) Percabulan. (2) Kecemaran. (3)
Hawa Nafsu. (4) Penyembahan Berhala (5) Sihir. (6) Perseteruan. (7)
Perselisihan. (8) Iri Hati. (9) Amarah. (10) Kepentingan Diri Sendiri. (11)
Percideraan. (12) Roh Pemecah. (13) Kedengkian. (14) Kemabukan. (15) Pesta
Pora.
Mereka yang hidup menurut tabiat-tabiat daging, tidak layak untuk mendapat
bagian dalam kerajaan sorga. Sebab itu di sini kita perhatikan rasul Paulus dengan
tegas menasihatkan jemaat di Galatia supaya mereka jangan hidup menurut hawa
nafsu dan keinginan daging.
Galatia 5:17
(5:17) Sebab keinginan
daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan
keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak
melakukan apa yang kamu kehendaki.
Keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh sebaliknya keinginan
Roh berlawanan dengan keinginan daging. Keinginan Roh = memikirkan perkara di
atas / perkara rohani, yaitu; ibadah dan pelayanan sedangkan keinginan daging =
memikirkan hal-hal yang dari daging.
Karena keinginan Roh bertentangan dengan keinginan daging, di sini dikatakan:
“Sehingga kamu setiap kali tidak
melakukan apa yang kamu kehendaki.”
Roma 8:7
(8:7) Sebab keinginan
daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum
Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Orang
yang hidup menurut keinginan daging tidak takluk kepada hukum Allah = jauh dari
kasih karunia = berada di bawah hukum Taurat.
Galatia
5:18
(5:18)
Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak
hidup di bawah hukum Taurat.
Kalau memberi diri dipimpin oleh Roh, maka
seseorang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sebaliknya, kalau hidup menurut
keinginan daging, ia berada di bawah hukum Taurat.
Sejenak kita memeriksa hukum Taurat dari Injil Matius 5..
-
Matius 5:38
(5:38).
Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
“Mata
ganti mata dan gigi ganti gigi”,
artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang berdosa tidak luput
dari hukuman = binasa.
Pendeknya, mengerti tentang kebenaran, tetapi tidak
sempurna di dalam kebenaran itu sendiri.
-
Matius 5:43
(5:43). Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan
bencilah musuhmu.
“Kasihilah sesamamu
manusia dan bencilah musuhmu”
= tidak sempurna di dalam kasih.
Sesungguhnya, kalau seseorang
mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan, maka ia juga
akan mengasihi sesama manusia.
Jalan keluar.
Matius 6:33
(6:33)
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu.
Jalan keluar: “Carilah
dahulu kerajaan allah dan kebenarannya.”
Roma 14:17-18
(14:17) Sebab Kerajaan
Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera
dan sukacita oleh Roh Kudus.
(14:18 )Karena barangsiapa
melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh
manusia.
Orang yang mencari kerajaan sorga dan kebenaran-Nya,
adalah hamba Tuhan yang berkenan pada Allah dan dihoarmati manusia. Itu akan
dialami oleh setiap hamba-hamba Tuhan, sebab hamba Tuhan adalah hamba
kebenaran.
Matius 12:17-18
(12:17) supaya genaplah
firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
(12:18) "Lihatlah,
itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku
akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada
bangsa-bangsa.
Seorang hamba Tuhan yang berkenan kepada Allah = dipilih
dan dikasihi Allah.
Tugas seorang hamba Tuhan adalah: Untuk
memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa = menyatakan kebenaran kepada
bangsa-bangsa lain. Ini harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh.
Menyatakan kebenarna dengan dua cara:
Matius 12:19-20
(12:19) Ia tidak akan
berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di
jalan-jalan.
(12:20)
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar
nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
Cara
pertama.
-
“Ia tidak akan berbantah.”
Seorang hamba Tuhan tidak
boleh berbantah-bantah, baik terhadap sesama, terlebih kepada Tuhan.
Bukti seseorang
berbantah-bantah; sering bersungut-sungut tidak terima terhadap koreksi firman
Tuhan.
Kalau ada diantara kita
seperti itu, jangan teruskan, saya pesankan tidak ada artinya. Kalau misalnya
saya melakukan suatu kesalahan fatal, lalu saudara mundur tidak jadi soal,
tetapi kalau karena koreksi mundur, saudara yang rugi. Disitu saya harus
memperhatikan saudara, bertahun-tahun kita mengikut Tuhan lalu hanya karena sedikit
saja persoalan, ketika dikoreksi tidak terima, lalu berbantah-bantah kepada
Tuhan / bersungut-sungut, kan saudara yang rugi. Karena nila setitik, rusak
susu sebelanga, sehingga semua menjadi tidak berkenan, doa persembahan, waktu
tenanga pikiran, tidak berkenan, menjadi rugi. Ini harus saya perhatikan;
saudara tidak boleh rugi.
2 Timotius 2:23-24
(2:23) Hindarilah soal-soal yang dicari-cari,
yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan
pertengkaran,
(2:24) sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh
bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar,
sabar
Seorang hamba Tuhan /
hamba kebenaran, tidak boleh bertengkar, tidak boleh berbantah-bantah seorang
terhadap yang lain, oleh sebab itu, hindarilah soal yang dicari-cari, sebab
soal yang dicari-cari = kebodohan karena menimbulkan pertengkaran.
Pertengkaran disini tidak
harus adu jotos, bersungut-sungut ketika dengar firman itu merupakan
pertengkaran kepada Tuhan, perbantahan kita kepada Tuhan. Dan kalau membiasakan
diri bersungut-sungut ketika dkoreksi firman, terhadap sesama kita juga akan
mudah berbantah-bantah.
-
“Tidak akan berteriak.”
-
“Orang tidak akan mendengar suaranya
dijalan-jalan.”
“Ia
tidak akan berbantah” dan “Tidak akan berteriak” = tidak hidup
menurut hawa nafsu dan keinginan daging.
Cara
yang kedua.
-
“Buluh
yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya” artinya; orang yang lemah
dan tertindas mendapatkan keadilan dari Tuhan.
Buluh yang patah terkulai
= tidak berdaya, tidak bisa apa-apa lagi, sama seperti orang yang sarat dengan
segala kelemahan supaya mendapatkan keadilan dan keputusan yang adil, sehingga
iapun dibenarkan kembali. Inilah tugas dari seorang hamba Tuhan/ hamba
kebenaran.
-
“Sumbu yang pudar nyalanya tidak akan
dipadamkan-Nya” artinya; Tuhan
memberi semangat baru, kehidupan baru, gairah baru.
Yesaya 57:15
(57:15) Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi
dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus
nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga
bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat
orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang
remuk.
Allah bersemayam di tempat
tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah
hati.
Tujuannya; untuk
menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati
orang-orang yang remuk = memberi semangat / gairah baru.
Itu tugas hamba Tuhan,
jadi saya kira ini patut harus kita perhatikan. Kita yang sudah berada di
tempat yang tinggi, itulah posisi imamat rajani, harus memperhatikan orang yang
remuk dan rendah hati.
Matius 12:20-21
(12:20) Buluh yang patah
terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan
dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
(12:21) Dan pada-Nyalah
bangsa-bangsa akan berharap."
Dengan dua cara seorang hamba Tuhan menyatakan
kebenaran, sampai kebenaran itu tergenapi, sehingga; banyak orang bergantung
kepada hamba Tuhan, hamba kebenaran.
Kalau pada akhirnya kita dapat membagi-bagikan
firman pengajaran mempelai pada hamba-hamba Tuhan lewat media cetak yaitu
majalah yang rutin kita kirim pertiga bulan, semua karena kemurahan Tuhan. Juga
anak-anak Tuhan di dalam dan luar negri, di lima benua, tiap-tiap negara dapat
menikmati firman Tuhan lewat internet, semua karena kemurahan Tuhan.
Syarat
untuk memaklukan hukum.
Matius 12:18
(12:18)
"Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya
jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan
hukum kepada bangsa-bangsa.
Tuhan menaruh Roh-Nya ke atas seorang hamba
Tuhan, berati; hidup di dalam pengurapan dari Roh Allah, sehingga mampu memaklumkan
hukum kepada bangsa-bangsa.
Yesaya 2:2-3
(2:2) Akan terjadi pada
hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu
gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan
berduyun-duyun ke sana,
(2:3) dan banyak suku
bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke
rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya
kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman
TUHAN dari Yerusalem."
Hamba Tuhan digambarkan seperti gunung Sion, sebab dari sana keluar pengajaran dan firman Tuhan dari Yerusalem à
orang-orang yang melayani Tuhan, menjadi guru-guru kebenaran.
Kemudian, di hari-hari terakhir nanti banyak
orang akan datang dan berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah
Allah Yakub.”
Sebelum saya mengenal pengajaran ini lebih dalam,
saya sedikit bimbang, saya tidak tahu bagaimana cara untuk melayani Tuhan,
tetapi semakin dibukakan rahasia firman-Nya, saya semakin diteguhkan, sebab
dihari-hari terakhir nanti banyak orang berduyun-duyun datang kesana, sebab itu
jadilah guru-guru kebenaran. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA
SORGA MEMBERKATI
dikutip dari khotbah;
Gembala Sidan: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment