IBADAH PENDALAMAN ALKITAB,
9 OKTOBER 2015
“KITAB MALEAKHI”
Subtema
: NAMA DI
TULIS DI DALAM KITAB KEHIDUPAN
Shalom..
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan
kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah
Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.
Kita
kembali memperhatikan firman untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab
Maleakhi..
Maleakhi
4:1
(4:1).
Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang
gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan
terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak
ditinggalkannya akar dan cabang mereka.
Kita perhatikan kalimat pada ayat ini: “Bahwa sesungguhnya hari itu datang.”
Ini menunjuk kedatangan Yesus Kristus pada kali yang kedua.
Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar
seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti
deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang
Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak
Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Yesus
tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga pada saat Ia datang pada kali yang
kedua. Jadi jangan berharap bahwa Yesus datang pada kali yang kedua untuk
mencari orang yang berdosa dengan kata lain jangan berharap Yesus datang untuk disalibkan.
Keterangan:
Yesus tampil sebagai Raja
Matius
25:31-32
(25:31). "Apabila
Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan
Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
(25:32)
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka
seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
“Apabila
Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan
Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya” = tampil sebagai Raja. Lalu pada saat itu semua
bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya untuk mengadakan pemisahan seorang dari
pada seorang.
Ketika terjadi pemisahan itulah penghakiman
terakhir.
Mazmur 62:12-13
(62:12) Satu kali Allah
berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa dari Allah asalnya,
(62:13) dan dari pada-Mu
juga kasih setia, ya Tuhan; sebab Engkau membalas setiap orang menurut
perbuatannya.
Pada saat penghakiman terakhir, Allah membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Kita tidak bisa menuntut Tuhan apabila kelak kita menerima
keputusan-Nya, tidak bisa membela diri / membenarkan diri pada hari penghakiman
nanti.
Alasan Tuhan untuk
menghakimi semua orang.
- Bahwa kuasa dari Allah
asalnya.
Sehingga dosa tidak berkuasa lagi, baik dosa yang
ditimbulkan oleh daging dengan
segala hawa nafsunya, baik dosa-dosa yang ditimbulkan setan itulah roh jahat dan roh najis, baik itu dosa yang
ditimbulkan oleh dunia dan arus
pengaruhnya.
- Dari Allah juga kasih
setia.
Dengan kasih dan setia Allah inilah kita mampu
beribadah dan melayani Tuhan dengan kata lain mampu mengasihi Tuhan dan sesama,
serta taat setia dan dengar-dengaran.
Sehingga pada hari penghakiman itu, apabila Ia memutuskan penghakimannya,
setiap orang tidak bisa mengelak dan berkata; “aku tidak tau ini, aku tidak tahu itu”, pada saat kita dengar
firman Tuhan kita menerima kuasa dan menerima kasih setia Tuhan, sehingga kita
mampu mengasihi Tuhan dan sesama dengan setia, mampu beribadah dan melayani
kepada Tuhan dengan setia.
Itu sebabnya Tuhan punya alasan untuk menghakimi setiap orang, besar,
kecil, tua, muda, kaya, miskin, hamba atau merdeka.
Roma 2:6-7
(2:6) Ia akan membalas
setiap orang menurut perbuatannya,
(2:7) yaitu hidup kekal
kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan
ketidakbinasaan,
Allah akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, pada hari
penghakiman terakhir.
Kemudian, hidup kekal kepada mereka, yaitu: “Dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan
ketidakbinasaan” = mencari kerajaan sorga dan kebenarannya = beribadah
melayani Tuhan dengan segenap jiwa, akal budi dan kekuatan, dan ini diterangkan
rasul Paulus kepada jemaat di Roma.
Sebaliknya..
Roma 2:8
(2:8) tetapi murka dan
geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada
kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.
Tetapi murka dan geram kepada mereka: yang mencari kepentingan
sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran melainkan taat kepada kelaliman.
Sekali lagi, Tuhan membalaskan / memutuskan hakimnya sesuai dengan
perbuatan seseorang.
Saudaraku, apa yang telah difirmankan oleh Allah ini akan digenapi,
firman ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi supaya kita semakin
sungguh-sungguh dalam penyerahan, sungguh-sungguh dalam kesetiaan, sungguh-sungguh
dalam ketekunan dan pengudusan, karena Tuhan membalaskan setiap orang menurut
perbuatannya.
Orang yang berpikiran pendek jangan lagi berpikiran pendek, karena
orang yang berpikiran pendek hanya mencari kesenangan sesaat, tidak berpikir
panjang yaitu hidup yang kekal. Hidup lebih penting / berharga dari pada soal
makanan dan minuman, perhatikanlah itu.
Wahyu 20:11-12
(20:11). Lalu aku melihat
suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya
lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
(20:12) Dan aku melihat
orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka
semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan
orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada
tertulis di dalam kitab-kitab itu.
Lebih jelas lagi dituliskan; besar, kecil, laki-laki atau perempuan
akan dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang tertulis di dalam
kitab-kitab itu.
Jadi di sini kita melihat ada dua jenis kitab:
- Kitab-kitab itulah segala perbuatan jahat / dosa setiap hari yang
ditulis di dalamnya.
- Kitab kehidupan itulah orang-orang yang namanya terdaftar dalam
kerajaan sorga.
Jadi, orang
yang selamat, namanya terdapat di dalam kitab kehidupan dan kalau Tuhan sudah
daftarkan di sorga, Setan tidak bisa ganggu gugat.
Lebih jauh kita melihat ketika Yesus tampil sebagai Raja...
Daniel 7:9-10
(7:9). Sementara aku terus
melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya;
pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba;
kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
(7:10) suatu sungai api
timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan
selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis
Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.
Dimana takhta-Nya atau kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya
dari api yang berkobar-kobar, Ia mengadili setiap orang, laki-laki perempuan,
tua, muda, kaya dan miskin, Ia mengadili berdasarkan perbuatan mereka.
Setiap perbuatan, kesalahan orang, tertulis di dalam kitab-kitab, jadi
tidak bisa mengelak. Hari ini kita bisa keras kepala, tegar tengkuk, sombong,
tidak menghargai pengembalaan, merasa rohani tetapi perbuatannya tidak rohani, semua
itu tertulis di dalam kitab-kitab.
Semuanya tertulis, tidak seorangpun mampu menghapus dosanya dengan
penghapus atau pelabur, sebab itu jangan main-main, jangan mempermainkan hidup,
kesempatan hanya satu kali.
Kita akan melihat bahwa setiap orang akan diadili berdasarkan perbuatannya.
Keluaran 32:31-33
(32:31) Lalu kembalilah
Musa menghadap TUHAN dan berkata: "Ah, bangsa ini telah berbuat dosa
besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka.
(32:32) Tetapi sekarang,
kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu--dan jika tidak, hapuskanlah kiranya
namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis."
(32:33) Tetapi TUHAN
berfirman kepada Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah
yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.
“Siapa yang berdosa
kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.”
Artinya; setiap orang dihakimi berdasarkan perbuatannya.
Nama Musa telah tertulis di dalam kitab kehidupan = terdaftar di dalam
kerajaan sorga. Sekali nama itu tertulis di dalam kitab kehidupan, nama itu
tidak dapat dihapus oleh siapapun, oleh apapun dan oleh alasan apapun.
Jadi, benar-benar Tuhan menghakimi berdasarkan / menurut perbuatanya.
Karena bangsa Israel yang berdosa, maka bangsa Israel sendiri yang menanggung
hukumannya dan dosa penyembahan berhala dari bangsa israel ini, tertulis di
dalam kitab-kitab.
Mari kita lihat....
PERBUATAN DOSA BANGSA
ISRAEL / DARI SISI BANGSA ISRAEL
Keluaran 32:3-5
(32:3) Lalu seluruh bangsa
itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya
kepada Harun.
(32:4) Diterimanyalah itu
dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya
anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah
Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
(32:5) Ketika Harun
melihat itu, didirikannyalah mezbah di depan anak lembu itu. Berserulah Harun,
katanya: "Besok hari raya bagi TUHAN!"
Bangsa Israel membentuk anak lembu emas tuangan dan mendirikan mezbah
di depan anak lembu emas tuangan itu, pendeknya bangsa Israel jatuh dalam dosa
penyembahan berhala.
Berhala artinya; segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan.
Zaman dahulu bangsa Israel jatuh dalam dosa penyembahan berhala yaitu;
membentuk anak lembu emas tuangan dan mendirikan mezbah di depan anak lembu
emas tuangan, tetapi zaman ini juga terjadi penyembahan-penyembahan berhala,
salah satunya adalah kekerasan hati, mempertahankan harga diri, oleh karena
sesuap nasi / sepiring kacang merah / karena pekerjaan meninggalkan ibadah dan
pelayanan, banyak penyembahan berhala di akhir zaman ini. Kiranya kita
menjauhkan diri dari segala penyembahan berhala tersebut.
Keluaran 32:6
(32:6) Dan keesokan
harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban
keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian
bangunlah mereka dan bersukaria.
Bangsa Israel mempersembahkan dua hal kepada anak lembu emas tuangan
itu:
- Korban bakaran, artinya; mengasihi berhala lebih dari Tuhan.
Banyak orang
Kristen, rela berkorban sampai mati-matian hanya untuk berhala, untuk sesuatu
yang tidak penting, hanya karena adat istiadat rela berkorban, tetapi untuk
Tuhan tidak = mengasihi berhala lebih dari Tuhan.
Kesempatan
malam ini saya sampaikan, kalau saudara tergembala dengan sungguh-sungguh
kasihilah Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan lebih dari
yang lain, kemudian sesama yang terutama yang satu iman di dalam kandang
penggembalaan. Kalau saudara lebih berkorban untuk orang lain, yang tidak
seiman, engkau keliru, di dalam Galatia dan Timotius jelas sekali dikatakan;
selain memberi penghormatan dua kali lipat pada gembala, juga kepada yang
memberikan pengajaran. Tetapi, ada juga diantara kita yang belum mengerti ini,
lebih banyak berkorban kepada berhala. Kalau gembala sejahtera, domba-domba
sejahtera, saya yakin mengatakan itu, karena sumbernya dari atas bukan dari bawah.
- Mempersembahkan korban
keselamatan, artinya; menaruh pengharapan kepada berhala.
Kita bandingkan dahulu dalam..
1 Petrus 1:16-17
(1:16) sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab
Aku kudus.
(1:17) Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia
yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka
hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.
Hendaklah
setiap orang hidup dalam ketakutan atau takut akan Tuhan selama menumpang di
dunia ini, karena Dia menghakimi setiap orang menurut perbuatannya.
1 Petrus 1:18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus
dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan
dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
(1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu
darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak
bercacat.
Dosa manusia
ditebus oleh Darah Anak Domba, darah yang mahal, darah yang tak bercacat dan
tak bernoda.
Emas, perak,
harta, kekayaan, jabatan à Allah yang mati, tidak mampu menebus dosa manusia, sedangkan dalam Roma 6:23 Upah dosa adalah maut,
berarti sia-sialah orang yang menaruh pengharapannya kepada berhala, allah yang
mati itu, sebab manusia ditebus dari dosa yang diwariskan dari nenek moyang
oleh darah Anak Domba.
Jadi, Allah
yang kita sembah bukan allah yang mati melainkan Allah yang hidup, supaya kita
hidup, Dialah Alfa dan Omega, Dia yang hidup, turun ke bumi, mati untuk dosa
manusia, bangkit pada hari yang ketiga (hidup).
Allah yang
mati tidak mampu berbuat apa-apa, berarti, keliru kalau orang menaruh
pengarapannya pada allah yang mati.
Keadaan bangsa Israel pada
saat mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan.
Pertama : “Duduklah bangsa itu untuk
makan dan minum” = dikuasai oleh dosa makan dan minum, yaitu; dosa merokok,
sabu-sabu / narkoba dan minuman keras.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan mungkin saat ini dosa itu terpisah
dari kehidupan kita pribadi lepas pribadi. Yang dahulu merokok, minuman keras
tidak lagi.
Bila seseorang jatuh dalam dosa makan minum, merokok, minuman keras
adalah orang yang tidak mau merawat tubuhnya. Sementara tubuh itu lebih penting
dari pakaian, karena dalam Roma 12:1,
tubuh dapat dipersembahkan sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan
berkenan dan kalau kita mempersembahkannya itulah ibadah yang sejati.
Oleh sebab itulah, sebagai seorang gembala saya siap menanggung,
penolakan, kesombongan, kekerasan hati dari sidang jemaat, supaya sidang jemaat
mengerti firman. Saya tahu, kalau saya melarang seseorang untuk merokok terjadi
penolakan, tetapi saya tahu apa yang saya perbuat. Jadi saudara juga jangan
sombong, kita dilepaskan dari dosa oleh darah Anak Domba, bukan dari pengertian
saudara. Tidak boleh sombong dihadapan Tuhan harus semakin rendah hati. Kalau
semakin mengerti firman Tuhan harus semakin rendah hati, bukan merasa sudah
sama seperti gembala, ini adalah suatu kekeliruan.
Kedua: “Bangunlah mereka dan
bersukaria.”
Lebih jauh tentang bersukaria...
Keluaran 32:17-18
(32:17) Ketika Yosua
mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: "Ada bunyi
sorak peperangan kedengaran di perkemahan."
(32:18) Tetapi jawab Musa:
"Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi
orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."
Ketika bangsa Israel bersukaria, Yosua berkata kepada Musa: "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di
perkemahan."
Bunyi sorak-sorai yang di dengar Yosua adalah bunyi orang bernyanyi
berbalas-balasan, bukan bunyi sorak peperangan.
Bunyi sorak peperangan berarti ada yang menang ada yang kalah. Perlu
diketahui; kalau kita berperang bersama Tuhan kita pasti menang, karena Tuhan
dipihak kita, siapa yang menjadi lawan kita? Musuh dikalahkan.
Ada dua musuh abadi .
- Daging dengan keinginannya.
- Setan itulah roh jahat dan roh najis.
Bunyi nyanyian berbalas-balasan disini berarti; tidak menang tidak
kalah.
Lebih jauh kita lihat ini...
Matius 24:37-38
(24:37) "Sebab
sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan
Anak Manusia.
(24:38) Sebab sebagaimana
mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan,
sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
Dosa kawin mengawinkan = dosa seks bebas = nyanyian berbalas-balasan.
Anak Tuhan disebut laskar Kristus, prajurit Tuhan, tentara Tuhan ketika berperang maka Tuhan dipihaknya
sehingga musuh dikalahkan, seharusnya itu yang terjadi. Tetapi kalau seseorang
dikuasai oleh roh najis, maka orang lain yang di dalam kenajisannya tidak mampu
ia taklukkan, justru sebaliknya, terjadilah nyanyian berbalas-balasan, lewat
perkataan, sorotan mata, gerak-gerik, pikiran.
Seharusnya kalau orang dalam kelemahan, dikalahkan, supaya jangan berlanjut-lanjut,
tetapi sayangnya bangsa Israel jatuh dalam penyembahan berhala sehingga mereka
tidak disebut dengan tentara Tuhan, kalau tentara dalam peperangan dia harus
menang, supaya yang kalah itu dimenangkan dari dosa.
Sangat disayangkan kalau anak Tuhan apalagi sudah menikah, tidak mampu
mengalahkan dosa kenajisannya, ini sangat disayangkan, tidak pantas melayani
Tuhan, begitu juga orang muda.
Cerminan dari penyembahan
berhala, memantulkan dua hal.
Keluaran 32:7-8
(32:7). Berfirmanlah TUHAN
kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar
dari tanah Mesir telah rusak lakunya.
(32:8) Segera juga mereka
menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat
anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan
korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau
keluar dari tanah Mesir."
Pertama: “Bangsa Israel telah rusak
lakunya” = upnormal = tidak bermoral = asusila.
kalau kelakuan seseorang rusak, tidak malu ketika berbuat dosa
kejahatan dan kenajisan, itulah cerminan yang dipantulkan ketika seseorang
menyembah berhala.
Saya ini pemberita firman pengajaran mempelai, firman nubuatan, begitu
tajam mengoreksi hati kita. Lihat saja diluaran sana, kalau kelakuan rusak / upnormal
/ tidak bermoral = asusila, ketika berbuat dosa kejahatan dan kenajisan,
sedikitpun tidak ada malu, sedikitpun tidak ada rasa penyesalan.
Di sini kita perhatikan, berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu
yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.” Ini
menunjukkan ketika kelakuan mereka rusak, mereka tidak tahu diri, bangsa Israel
tidak tahu bahwa sesungguhnya Tuhan yang memimpin mereka keluar dari tanah
Mesir.
Sebagaimana dahulu sebelum kita digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai
begitu banyak berhala sampai kelakuan kita rusak, sebagai cerminan dari
berhala itu, lalu akhirnya kita dipimpin keluar dari perbudakan dosa dan
sekarang kita beribadah dan melayani Tuhan, seperti sekarang ini.
Kedua: “Menyimpang dari jalan yang
diperintahkan Allah” = jalan kebenaran.
Keluaran 20:1-5
(20:1). Lalu Allah
mengucapkan segala firman ini:
(20:2) "Akulah TUHAN,
Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
(20:3) Jangan ada padamu
allah lain di hadapan-Ku.
(20:4) Jangan membuat
bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada
di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
(20:5) Jangan sujud
menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah
Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada
keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
Beberapa perintah Tuhan:
1. “Akulah TUHAN, Allahmu,
yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.”
2. “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” Mengikuti perintah ini
antara lain..
- Jangan membuat bagimu
patung yang menyerupai apapun.
- Jangan sujud menyembah
kepadanya atau beribadah kepadanya.
Tetapi justru
bangsa Israel beribadah dan menyembah kepada berhala; patung anak lembu emas
tuangan = menyimpang dari perintah Allah, tidak berpegang kepada firman yang
mereka dengar.
Saudaraku,
dosa ini disebut dosa membenci Allah dan menimbulkan kecemburuan Allah,
sehingga Tuhanpun membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada
keturunan ketiga dan keempat = kutuk berlangsung.
Saya sebagai
gembala, sebutan lain bapa rohani, sangat hati-hati, walaupun saya tahu daging
itu bisa menikmati kejahatan dan kenajisan, tetapi kalau itu saya teruskan maka
anak rohani dan anak jasmani pasti juga sama-sama melakukan kesalahan yang sama.
Itulah sebabnya dalam hal ini saya berhati – hati sekali.
Hamba Tuhan
tidak menggoda dosa kenajisan tetapi dosa kenajisan sudah menggoda, sangat
mudah Setan menyediakan kenajisan itu, tetapi saya harus menguasai diri, supaya
saya layak menerima berkat Tuhan yaitu kepercayaan Tuhan dalam pembukaan
rahasia firman Tuhan dan berkat-berkat yang lain, supaya saudara juga boleh
menikmati segala kemurahan-kemurahan Tuhan, kita terus melangkah maju, dan
terus terjadi banyak perubahan sampai kita berada di tanah Kanaan, berada dalam
Ruangan Maha Suci, duduk disebelah kanan Allah Bapa.
Kesimpulan dari
penyembahan berhala.
Keluaran 32:9
(32:9) Lagi firman TUHAN
kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah
suatu bangsa yang tegar tengkuk.
Bangsa Israel adalah bangsa yang tegar
tengkuk, sukar untuk merendahkan diri.
Sebelum bangsa Israel jatuh dalam penyembahan berhala, mereka telah
menerima 10 perintah Allah ketika mereka berkemah di gunung Sinai, artinya;
sudah terlebih dahulu Tuhan mengasihi bangsa Israel dan menyatakan kasih-Nya,
sebab inti dari 10 hukum Allah adalah kasih. Loh batu yang pertama kasih kepada Tuhan, loh batu yang kedua
kasih kepada sesama.
Tuhan sudah terlebih dahulu mengasihi, tetapi bangsa Israel tetap
mendirikan patung anak lembu emas tuangan dan mendirikan mezbah di depan
berhala itu, sehingga bangsa Israel disebutlah bangsa yang tegar tengkuk, sukar
menundukkan diri. Untuk kesaksian yang benar saudara tidak boleh bosan, sebab banyak orang untuk
kebaikan susah tetapi untuk dosa murah.
Keluaran 32:8
(32:8) Segera juga mereka
menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat
anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan
korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau
keluar dari tanah Mesir."
“Hai Israel, inilah Allahmu yang
telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
Oleh karena berhala bangsa Israel menjadi bodoh, mereka lupa bahwa
Allahlah yang mengeluarkan mereka dari Mesir, mereka lupa kebenaran Tuhan.
Pada waktu Anak Domba Paskah disembelih itu pada tanggal 14, diambil
tanggal 10 à kepada kebenaran/Firman Allah.
Anak Domba Paskah dikurung sampai 4 hari, artinya; kasih Tuhan kepada
bangsa Israel sudah teruji, tidak perlu diragukan, tetapi di sini kita melihat
mereka ragu terhadap kasih Tuhan yang telah teruji itu, justru mereka menaruh
harap kepada berhala, yang seharusnya tidak bisa diharapkan, menjadi bodoh.
Akibat tegar tengkuk
(karena dosa penyembahan berhala).
Keluaran 32:10
(32:10) Oleh sebab itu
biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit
terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat
menjadi bangsa yang besar."
Murka Tuhan bangkit dan akan segera membinasakan bangsa Israel.
Pelanggaran akan hukum Allah adalah dosa ..... (1Yohanes 3:4), dan upah dosa adalah maut...(Roma 6:23).
Penyebab terjadinya
penyembahan berhala / terbentuknya patung anak lembu emas tuangan.
Keluaran 32:1
(32:1). Ketika bangsa itu
melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah
mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami
allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah
memimpin kami keluar dari tanah Mesir--kami tidak tahu apa yang telah terjadi
dengan dia."
Pendeknya, bangsa Israel tidak menghargai seorang gembala yang diutus
oleh Tuhan, karena Musa ini Allah sendiri yang mengutusnya untuk memimpin
bangsa Israel keluar dari Mesir dari rumah perbudakan.
Bukti bahwa bangsa Israel tidak menghormati gembala / pemimpin;
Pertama: Bangsa Israel berkata; “Bahwa
Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu.”
Perkataan ini menunjukan seolah – olah Musa mengulur-ulur waktu, tidak
menggunakan waktu untuk beribadah dan melayani Tuhan dengan baik, pendek kata;
seolah-olah Musa pribadi yang teledor.
Mari kita lihat pribadi Musa.
Ibrani 3:1-5
(3:1). Sebab itu, hai
saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi,
pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,
(3:2) yang setia kepada
Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musapun setia dalam segenap
rumah-Nya.
(3:3) Sebab Ia dipandang
layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan
lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya.
(3:4) Sebab setiap rumah
dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah
Allah.
(3:5) Dan Musa memang
setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang
apa yang akan diberitakan kemudian,
Musa setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan Tuhan untuk
memberi kesaksian yang hidup.
Kesaksian Musa adalah kebenaran, dia telah menerima 10 perintah Allah yang
tertulis didalam loh batu. Dia juga menulis lima kitab, yaitu; Kejadian,
Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan, dia setia beribadah dan melayani Tuhan.
Kalau kita datang beribadah dan melayani Tuhan untuk memberi kesaksian yang
benar, bukan menjadi pribadi yang sombong. Jadi keliru bangsa Israel telah
mengatakan Musa telah mengundur-undurkan waktu.
Kalau kita perhatikan di sini, “..memberi
kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian” mari kita lihat hal
itu...
Keluaran 24:17-18
(24:17) Tampaknya
kemuliaan TUHAN sebagai api yang menghanguskan di puncak gunung itu pada
pemandangan orang Israel.
(24:18) Masuklah Musa ke
tengah-tengah awan itu dengan mendaki gunung itu. Lalu tinggallah ia di atas
gunung itu empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya.
Musa berada di gunung Sinai selama 40 hari dan 40 malam dia berjumpa
dengan Allah, bukan untuk mengulur-ulurkan waktu dan dalam perjumpaan itu ada
rencana besar yang Allah mau nyatakan kepada bangsa Israel dan keturunannya,
yaitu tentang pembangunan Tabernakel / rumah Tuhan.
40 à tamatnya daging, sehingga dia layak untuk memperoleh petunjuk.
Inilah rencana Allah yang besar, tetapi bangsa Israel tidak mengerti hal
ini, mereka mengata-ngatai gembala / pemimpin.
Kedua: “Kami tidak tahu apa yang
terjadi dengan dia.”
Tidak tahu tentang pribadi seorang gembala yang diutus oleh Tuhan,
berarti; tidak menghargai pemakaian Tuhan = tidak menghargai korban Kristus,
karena untuk menjadi hamba Tuhan dia terlebih dahulu diurapi / ditahbiskan di
atas korban Kristus, sehigga layak melayani Tuhan. Seorang hamba Tuhan adalah
hamba kebenaran kalau tidak hidup dalam kebenaran ia tidak layak menjadi hamba
Tuhan.
Dua hal inilah penyebab-penyebab sehingga terbentuklah patung anak
lembu emas tuangan, sehingga mereka jatuh dalam penyembahan berhala. Sekiranya ada
nasihat firman yang saudara dengar supaya menghargai gembala, tidak usah keras
hati, tidak usah berpikir negatif (gila hormat). Kalau jemaat tidak bisa lagi
menghormati gembalanya itulah penyebab segala melapetaka, musibah dan masalah
dalam segala perkara, terjadi. Dan akhirnya tidak sabar dengan rencana Allah.
Bandingkan dalam..
Ibrani 8:5
(8:5) Pelayanan mereka
adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang
diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah:
"Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya
itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Kalau Musa berada di atas gunung Sinai selama 40 hari 40 malam bukan
untuk mengundur-undurkan waktu, bukan lalai menggembalakan sidang jemaat,
tetapi untuk menerima segala petunjuk kemah Tabernakel yang dibertahukan Tuhan.
Kalau menerima dua loh batu itu sekejap saja, tetapi menerima Tabernakel
tidak sama seperti ujung jari Tuhan menulis dalam dua loh batu, ini tergantung
pribadi Musa; sejauh mana penyerahan sampai tamatnya daging, sejauh itulah dia
menerima petunjuk – petunjuk Allah. Jadi Musa ini tidak bermain – main untuk
menggembalakan sidang jemaat.
Maka, kalau saya lihat hamba-hamba Tuhan, bukan saja di luar
organisasi GPT, bahkan dalam organisasi GPT saja, kalau gembala suka
meninggalkan penggembalaan, saya sedih dan kasihan, rasanya hati ini kurang
terima. Hamba Tuhan, seorang gembala yang diutus Tuhan, harus selalu berada di
bawah kaki Tuhan untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk untuk mendirikan kemah
Tabernakel.
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai
dalam Terangnya Tabernakel, saya harus dengan merendahkan diri di bawah kaki
Tuhan untuk menerima petunjuk-petunjuk. Sejauh mana saya menyerah kepada Tuhan (sejauh
mana daging saya tamat), sejauh itulah saya menerima petunjuk dari Allah untuk
selanjutnya saya sampaikan kepada sidang jemaat.
Ibadah dan pelayanan kita di bumi ini adalah gambaran dan bayangan
dari apa yang ada di sorga. Sebab itu doakan saya sebagai seorang gembala, supaya
saya betul-betul mendapat petunjuk Tuhan dalam mendirikan Tabernakel bukan
mendirikan berhala.
Kalau disinggung soal kenajisan, jangan tersinggung, kalau di singgung
dalam kedagingan, jangan tersinggung, kalau disinggung dalam kekerasan hati
yang adalah berhala, jangan tersinggung. Sekali lagi bangsa Israel salah
menilai.
Akibat dosa.
Keluaran 32:10
(32:10) Oleh sebab itu
biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan
membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar."
Upah dosa adalah maut, bangsa Israel harus dibinasakan, karena murka
Tuhan telah bangkit kepada mereka.
Maleakhi 4:1
(4:1). Bahwa sesungguhnya
hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap
orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari
yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar
dan cabang mereka.
Setiap orang yang berbuat fasik / dosa, termasuk penyembahan berhala,
digambarkan seperti jerami / rumput kering, sehingga pada hari penghakiman,
orang fasik tidak dapat bertahan berdiri dihadapan takhta Allah, mereka hangus,
binasa.
Malam ini, kita mohon belas kasih Tuhan, sekiranya kita telah
telanjur-lanjur dalam dosa penyembahan berhala, dan akhirnya menjadi tegar
tengkuk dan semua dosa yang diperbuat itu, tertulis di dalam kitab-kitab, maka
kalau tertulis di dalam kitab-kitab orang seperti ini namanya tidak akan
tertulis di dalam kitab kehidupan. Tugas kita di hari-hari terakhir ini
berupayalah untuk menghapus segala jenis dosa kejahatan dan kenajisan itu. Ada
tujuh hari dalam seminggu dan 24 jam sehari, dan ada 60 menit dalam 1 jam dan 60 detik
dalam 1 menit, setiap menit, jam, bulan, tahun, semua dosa tertulis dalam
kitab-kitab tidak ada yang tersembunyi dihadapan Tuhan, inilah yang harus kita
hapus dalam kitab-kitab.
Keluaran 32:2-4
(32:2) Lalu berkatalah
Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada
telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya
kepadaku."
(32:3) Lalu seluruh bangsa
itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya
kepada Harun.
(32:4) Diterimanyalah itu
dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya
anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah
Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
Akhirnya, bangsa Israel menanggalkan anting-anting emas dari telinga pada
telinga isterinya, anaknya laki-laki dan perempuan dan dari emas inilah
dibentuk patung anak lembu emas tuangan.
Anting-anting emas adalah satu perhiasan rohani yang harus kita
miliki. Anting-anting emas = dengar-dengaran.
Tetapi karena sudah tidak lagi menghargai gembala, akhirnya mereka
tidak dengar-dengaran, semua anting dilepaskan. Tidak mungkin saudara bisa
mendengar gembala, kalau tidak menghargai gembala.
Jalan keluarnya.
Keluaran 32:11
(32:11) Lalu Musa mencoba
melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: "Mengapakah, TUHAN,
murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir
dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?
Musa mencoba melunakkan hati Tuhan = menjadi pendamaian antara Allah
dengan bangsa Israel.
Yesus Kristus adalah pengantara antara Allah dengan manusia, Dia
menjadi korban di atas kayu salib.
1 Timotius 2:4-6
(2:4) yang menghendaki
supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.
(2:5) Karena Allah itu esa
dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu
manusia Kristus Yesus,
(2:6) yang telah
menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada
waktu yang ditentukan.
Yesus Kristus adalah Imam Besar, menjadi pengatara antara Allah dengan
manusia. Ia menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi manusia, menjadi korban
di atas kayu salib.
Jadi kalau menjadi pendamaian, berarti menjadi korban. Kalau melayani
tetapi orang lain menjadi korban, bukan pendamaian. Dalam Mazmur 10, orang fasik
tidak memperhatikan orang yang lemah, orang yang tertindas, orang yang sarat
dalam dosa kejahatan dan dosa kenajisan.
Jangan mengorbankan orang yang tertindas, orang yang lemah, yaitu
orang yang sarat akan dosa kejahatan dan kenajisan. Kalau masih ada seperti
ini, malam ini kita harus meraung-raung di bawah kaki Tuhan.
Roma 3:23-26
(3:23) Karena semua orang
telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
(3:24) dan oleh kasih
karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
(3:25) Kristus Yesus telah
ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini
dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa
yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
(3:26) Maksud-Nya ialah
untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan
juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.
Kalau menjadi pendamaian, berarti rela menjadi korban, dan ketika
menjadi korban orang lain mendapat keadilan karena mereka dibenarkan karena
satu korban. Ini harus diperhatikan baik-baik.
Ibrani 5:6-7
(5:6) sebagaimana
firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya,
menurut peraturan Melkisedek."
(5:7) Dalam hidup-Nya
sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap
tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan
karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
Kalau seorang imam menjadi pendamaian, rela berkorban, orang lain
dibenarkan = mendapat keadilan, juga doanya didengarkan oleh Tuhan.
Ibrani 5:8
(5:8) Dan sekalipun Ia
adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
Sebagai anak-anak Tuhan biarlah kita taat dalam penderitaan. Inilah
tugas dari seorang imam / pelayan, setia dalam segenap rumah Tuhan.
Saya bersyukur, Tuhan mendengarkan doa–doa yang kita panjatkan dan
oleh doa yang tidak ada putus-putusnya ini, Tuhan selalu memberi jalan, termasuk
untuk kesembuhan bunda dan ini terus saya rasakan sampai sekarang.
Jadilah pendamaian, lunakkanlah hati Tuhan.
Dampak positif menjadi
pendamaian.
Keluaran 32:12-13
(32:12) Mengapakah orang
Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan
malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari
muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu
yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka yang hendak
Kaudatangkan kepada umat-Mu.
(32:13) Ingatlah kepada
Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah
bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat
keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah
Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk
selama-lamanya."
Yang pertama
Nama Tuhan dikuduskan, dipermuliakan di bumi seperti di sorga, Musa
tidak mau mempermalukan nama Tuhan. Kalau andaikata karena dosa bangsa Israel
di binasakan di padang gurun, maka mereka menjadi bahan cemooh bagi bangsa-
bangsa yang ada disekitar mereka tetapi Musa tidak mau hal itu terjadi.
Jangan rusak nama baik, jangan rusak firman pengajaran mempelai,
tetapi kalau kita menjadi pendamaian maka firman pengajaran mempelai ini menjadi
harum, nama Tuhan dipermuliakan dikuduskan di bumi dan di sorga. Hebatnya Musa,
berpikir panjang, pikirannya positif, berbeda dengan orang fasik, ketika daging
dan kenajisannya di singgung mulai terusik. Kalau melayani hanya mencari muka,
nama sendiri, supaya terlihat hebat, engkau tidak layak, sekalipun engkau
merasa diri layak.
Yang kedua.
Musa berkata; ingatlah kepada Abraham, Ishak, dan Israel hambamu itu.
Allah Israel adalah Allah Abraham, Ishak dan Yakub = Allah yang hidup
bukan allah yang mati. Allah yang hidup selalu mengingat hamba Tuhan, hamba
kebenaran supaya kebenaran itu segera dibalaskan kepada hamba-hambanya.
Jadi, saudara jauh lebih baik jadi hamba Tuhan, hamba kebenaran, dari
pada hamba diri sendiri. Kalau hamba Tuhan diingat Tuhan dan dibalaskan sesuai
dengan kebenaran yang diperbuatnya, ingat ini, jangan sampai sia-sia semuanya.
Kita awali dengan daging akhiri dengan Roh pekerjaan Tuhan ini, jangan diawali
dengan daging berakhir dengan daging atau diawali dengan Roh tetapi berakhir
dengan daging, Tuhan tidak ingat apa-apa dengan orang yang seperti itu, Tuhan
tidak balaskan. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
Pertanyaannya: Apa yang harus
diingat Tuhan kepada hamba-hamba-Nya?
Pertama: “Membuat keturunan bangsa
Isreal sebanyak bintang di langit”, ini sudah dijanjikan oleh Allah dan Ia
bersumpah.
Kita lihat bintang di langit....
Daniel 12:3
(12:3) Dan orang-orang
bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun
banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk
selama-lamanya.
Bintang-bintang bercahaya menuntun banyak orang kepada kebenaran.
Bintang Timur telah menuntun tiga orang majus dalam kebenaran, sampai
akhirnya dipertemukan kepada kebenaran itu, dan pada saat mereka bertemu dengan
kebenaran itu mereka mempersembahkan tiga hal; minyak mur, emas dan kemenyan. Menjadi
kehidupan yang diurapi, penuh kebenaran dan hidup dalam penyembahan, itulah
keadaan seseorang yang dituntun kepada kebenaran; daging tidak lagi bersuara.
Filipi 2:12-16
(2:12) Hai
saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah
kerjakan keselamatanmu dengan takut dan
gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula
sekarang waktu aku tidak hadir,
(2:13) karena Allahlah
yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut
kerelaan-Nya.
(2:14). Lakukanlah segala
sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
(2:15) supaya kamu tiada
beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di
tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu
bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
(2:16) sambil berpegang pada
firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak
percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.
Untuk menjadi bintang-bintang di langit yang harus diperhatikan,
antara lain:
- Senantiasa taat = patuh pada ajaran yang benar.
- Mengerjakan pekerjaan maupun kemauan menurut kerelaan Tuhan, bukan
kemauan hati sendiri, sehingga kalau kita mau mengerjakan pekerjaan Tuhan
menurut kerelaan hati, sudah dipastikan kita mengerjakan pekerjaan bukan karena
kemauan sendiri, baik sebagai pemimpin pujian, singer, multimedia, pembaca dan
lainnya. Jangan malu untuk mempertanggungjawabkan pekerjaan kepada Tuhan.
- Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan
berbantah-bantah.
Kita menjalankan ibadah dan segala kegiatan di
dalamnya tidak usah berbantah-bantah dan bersungut-sungut.
- Berpegang kepada firman kehidupan menunjuk kepada Firman Pengajaran
Mempelai dalam terangnya Tabernakel, sehingga dengan demikian kita dapat
bermegah pada hari penghakiman.
Kedua: “Menjadi ahli waris.”
Kita tinggal di dunia ini hanya sementara waktu, pada akhirnya Tuhan
akan melenyapkan kemah-kemah yang ada di dunia ini supaya kita memperoleh kemah
yang abadi.
Bukti menjadi ahli waris; menerima milik pusaka, itulah tanah Kanaan
yang dijanjikan Tuhan.
Tuhan adalah bagian kita, ibadah dan pelayanan ini adalah milik pusaka
kita, sehingga dengan demikian kita layak menjadi ahli waris kerajaan sorga.
Sungguh-sungguhlah beribadah dan melayani kepada Tuhan.
Hai hamba-hamba tunduklah kepada tuanmu seperti kepada Kristus! Berarti
di depan di belakang sama, tidak berlaku munafik, semua harus sama, dari Tuhan,
untuk Tuhan dan kembali lagi kepada Tuhan.
Keluaran 32:14
(32:14) Dan menyesallah
TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.
Dan akhirnya, menyesallah Tuhan terhadap hal yang dirancangkanya itu,
dengan demikan semua dosa yang kita perbuat dalam setiap detik, menit, jam, minggu,
bulan dan tahun yang tertulis dalam kitab-kitab akan dihapuskan, berarti nama tertulis
di dalam kitab kehidupan Anak Domba. Buatlah Tuhan menyesal, jangan lagi ada
dosa apapun tertulis di disitu, hapuskanlah itu dengan dua cara tadi.
Tuhan mudah menyesal tetapi Tuhan juga mudah murka dan murka-Nya itu menghanguskan.
Daniel 12:1
(12:1). "Pada waktu
itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi
anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang
belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada
waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis
dalam Kitab itu.
Terlepas dari maut / kebinasaan itulah mereka yang tertulis dalam
kitab kehidupan Anak Domba, berarti; dosa kejahatan, dosa kenajisan, telah
dihapuskan dari kitab-kitab itu = Tuhan menyesal. Amin.
Tuhan yesus kristus kepala gereja mempelai pria sorga memberkati
Pemberita
firman oleh;
Gembala
sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment