IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 14 OKTOBER 2015
“KITAB KOLOSE”
(SERI 59)
(SERI 59)
Subtema : DITENUN DARI SEJAK KANDUNGAN
Shalom…!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus.
Kita bersyukur kepada Tuhan oleh karena kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan
untuk melangsungkan ibadah doa penyembahan.
Segera kita perhatikan firman penggembalaan untuk ibadah doa
penyembahan dari surat rasul Paulus yang dikirim kepada sidang jemaat di
Kolose.
Kolose 1:21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang
memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang
jahat,
Kalimat yang harus kita perhatikan pada ayat ini: “Kamu yang dahulu hidup jauh dari
Allah.”
Ini menunjuk kepada:
-
Bangsa kafir = orang yang tidak
bersunat.
-
Orang fasik dengan segala kefasikan
mereka.
Mereka itu memusuhi Allah dalam hati dan pikiran, itu terlihat
dari perbuatan yang jahat.
Pendeknya; setiap perbuatan jahat menunjukkan bahwa mereka
memusuhi Allah di dalam hati dan pikiran.
Segala perbuatan jahat tanda bahwa ia memusuhi Allah.
Lebih jauh kita memperhatikan…
Efesus 2:11-12
(2:11). Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai
orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat
oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang
dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk
kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang
dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
Yang dahulu hidup jauh dari Allah berarti; tanpa Kristus, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia = binasa.
Efesus 2:1
(2:1). Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan
dosa-dosamu.
Upah dosa adalah maut à orang-orang yang dahulu hidup jauh dari Allah.
Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang
bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara
mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya
kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
Penyebab-penyebab terjadinya dosa, antara lain;
-
Mengikuti jalan dunia ini.
-
Mentaati penguasa kerajaan
angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
-
Hidup menurut hawa nafsu & menuruti kehendak daging.
Keterangan: MENGIKUTI JALAN DUNIA.
Matius 13:22
(13:22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang
mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan
menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
Kalimat: “Lalu kekuatiran dunia ini”, menunjukkan bahwa di dunia ini ada jalan yang bernama
kekuatiran.
Matius 6:31
(6:31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang
akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Setiap orang yang melewati jalan kekuatiran akan berkata:
- Apakah yang akan kami makan dan minum?
- Apakah yang akan kami pakai?
Pendeknya; dikuasai roh
kekuatiran.
Tergantung dimana kita berada duduk dan berdiri; kalau
kita bergaul dengan komunitas yang suci, maka kita akan hidup dalam kesucian,
tetapi kalau kita bergaul dengan orang fasik maka kita akan turut dalam
kefasikan.
Demikian juga kalau seseorang berada di jalan kekuatiran,
maka ia akan turut dalam kekuatiran.
Tentang: APA YANG
AKAN DIPAKAI.
Matius 6:25
(6:25). "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir
akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir
pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih
penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih
penting dari pada pakaian?
Perlu diketahui: tubuh lebih penting,
lebih berharga dari pakaian.
Pada kesempatan yang lalu saya telah menyampaikan hal ini.
Bukti bahwa tubuh lebih penting dari
pakaian:
1.
Tubuh dapat dipersembahkan
sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah = ibadah yang
sejati... (Roma 12:1).
Jadi benar bahwa tubuh lebih penting
dari pakaian, jangan dibalik. Semahal dan seindah apapun pakaian, tidak akan
lebih penting dan tidak lebih berharga dari tubuh. Jangankan pakaian, langit
dan bumi saja akan berlalu, bahkan orang-orang yang mengasihi dunia ini juga
akan berlalu.
2.
Yesus Kristus sebagai
kepala sangat memperhatikan tubuh-Nya, dengan dua cara;
Pertama: Menguduskan tubuh-Nya sesudah
menyucikan, memandikannya dengan air dan firman.
Tujuannya; untuk menempatkan jemaat
dihadapan-Nya cemerlang, tanpa cacat cela, kerut, atau yang serupa itu.
Kedua: Mengasuh dan merawat tubuh-Nya.
-
Mengasuh = dididik lewat
tegoran dan nasihat firman Tuhan.
-
Merawat = menyembuhkan =
membalut / membebat segala luka.
Sampai akhirnya tubuhnya menjadi
rumah Tuhan tempat Roh Allah berdiam.
Oleh sebab itu muliakanlah Tuhan
dengan tubuh dan selanjutnya memuliakan Allah dengan harta.
Jadi, betul-betul harus diperhatikan
bahwa tubuh lebih penting dari pakaian, supaya betul-betul kita merawat tubuh
untuk dipersembahkan kepada Tuhan.
Di sini dikatakan: “Janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.”
Yang dahulu terlalu terobsesi untuk memperhatikan pakaiannya,
jangan lagi berlebihan, boleh saja mengenakan pakaian yang rapi. Kemudian saya
tegaskan, janganlah, mengenakan pakaian yang tembus pandang, sederhana saja.
Oleh sebab itu, berkali-kali saya sampaikan; saya dan
jemaat GPT Betania adalah termasuk keluarga yang paling diperhatikan oleh
Tuhan, sebab oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dapat menikmati pembukaan
rahasia firman Tuhan.
Oleh sebab itu, saya dan saudara harus bersyukur karena
perhatian Tuhan lewat pembukaan rahasia firman Tuhan dengan kuasa yang luar
biasa, Dia rela menanggung dosa kita di atas kayu salib.
Lanjut....
Matius 6: 25-27
(6:27) Siapakah
di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada
jalan hidupnya?
(6:28) Dan mengapa
kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh
tanpa bekerja dan tanpa memintal,
Perlu diketahui; tidak ada seorang pun di dunia ini oleh karena
kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya. Sehasta ± 45
cm = selangkah.
Jangan kuatir tentang apa yang akan dipakai,
perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa
memintal.
Jadi, kita dapat memetik pelajaran dari bunga bakung di
ladang: yang tumbuh tanpa bekerja dan
tanpa memintal.
Lebih jauh kita melihat perkataan MEMINTAL.
Lukas 12: 27
(12:25)
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta
pada jalan hidupnya?
(12:26)
Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu
kuatir akan hal-hal lain?
(12:27) Perhatikanlah
bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak
menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun
tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Sekali lagi saya sampaikan: Tidak ada seorangpun oleh
karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya = tidak
sanggup membuat barang yang kecil = tidak dapat berbuat apa-apa oleh karena
kekuatiran
Selanjutnya kita perhatikan kalimat “Tidak memintal dan tidak menenun.” Berarti memintal = menenun.
Mari kita lihat MENENUN.
Mazmur 139: 13
(139:13) Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku
Tuhan yang membentuk dan
menenun setiap orang dalam kandungan / rahim ibu.
Yesaya 49: 1-3
(49:1) Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai
bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah
menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
(49:2) Ia telah membuat mulutku sebagai
pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia
telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam
tabung panah-Nya.
(49:3) Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan
olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
Panggilan dan pilihan terhadap
seorang hamba Tuhan sudah ditentukan dari sejak kandungan ibu.
Kembali saya himbau; jadilah
hamba Tuhan, jadilah hamba kebenaran untuk menjadi terang di tengah-tengah suku
bangsa, dimanapun kita berada.
Jadilah hamba Tuhan, jadilah
hamba kebenaran, menjadi terang di tengah-tengah setiap bangsa, dimulai dari dalam
kandang penggembalaan dan selanjutnya di luar kandang penggembalaan = menjadi
saksi dari Yerusalem sampai ke ujung bumi.
Saya berharap kita semua saling
mendukung satu dengan yang lain, supaya setiap gerak-gerik menjadi benar.
Ciri-ciri hamba Tuhan.
Pertama: “Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam.”
Di sini kita melihat, Tuhan membuat mulut seorang hamba Tuhan sebagai pedang yang tajam.
Pedang yang tajam = firman yang
berkuasa.
Galatia 1: 15-16
(1:15) Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan
memanggil aku oleh kasih karunia-Nya,
(1:16) berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan
Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaat pun aku tidak minta
pertimbangan kepada manusia;
Panggilan dan pilihan Allah
telah ditentukan terhadap Paulus sebagai seorang hamba Tuhan yang telah
menerima jabatan rasul, dipercayakan tugas untuk memberitakan Dia di antara
bangsa-bangsa yang bukan bangsa Yahudi, itulah bangsa kafir. Memberitakan Dia
(Yesus Kristus) = Tuhan membuat mulutnya sebagai pedang yang tajam.
Perlu diperhatikan; dari mulut
yang satu keluar kata-kata berkat dan dari mulut yang sama tidak boleh keluar
kata-kata kutuk, karena Tuhan sudah membuat mulut seorang hamba Tuhan sebagai
pedang yang tajam = memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar.
Selanjutnya, di sini dikatakan:
“Sesaat pun aku tidak minta pertimbangan
kepada manusia.”
Sebagai hamba Tuhan tidak
kompromi terhadap dosa, tidak kompromi terhadap daging, tidak kompromi terhadap
segala sesuatunya, kebenaran tetaplah kebenaran, sesaat pun jangan kompromi.
Ibrani 4: 12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh,
sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati
kita.
Inilah kuasa firman yang keluar
dari mulut:
- Memisahkan jiwa dan roh = menyucikan dosa dari jiwa dan roh, supaya setiap
perbuatan kita benar di hadapan Tuhan, karena motor penggerak tubuh adalah roh
itu sendiri.
- Memisahkan sendi-sendi dan sumsum = menyucikan dosa yang disembunyikan
dibalik kekerasan hati = menyucikan dosa dari kebenaran diri sendiri.
- Sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati manusia = menyucikan pertimbangan dan
pikiran hati manusia.
Pertimbangan dan pikiran hati
manusia banyak salahnya. Mata manusia tidak bisa melihat, tetapi pedang yang
tajam sanggup menyucikan sesuatu yang tersembunyi di dalam hati dan pikiran
manusia.
Ibrani 4: 13
(4:13) Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya,
sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya
kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Firman Allah itu sanggup
menelanjangi dosa, oleh sebab itu, tidak boleh kompromi sesaat pun, seringkali
kita menjaga perasaan manusia daging, tetapi tidak menjaga perasaan Tuhan.
Tuhan telah membuat mulut
seorang hamba Tuhan sebagai pedang yang tajam, tidak kompromi terhadap dosa,
tidak kompromi terhadap daging, sehingga Tuhan tidak sia-sia membentuk, menenun
seorang hamba Tuhan dari sejak kandungan ibunya.
Pekerjaan Tuhan tidak pernah
gagal, pasti berhasil, karena Tuhan sudah mengetahui dari sejak kandungan,
persis seperti Yakub dan Esau; sebelum mereka mengetahui yang baik dan yang
jahat, Tuhan sudah tahu, kepada siapa Ia menyatakan kasih-Nya.
Jaminan ketika Tuhan membuat
mulut seorang hamba Tuhan sebagai pedang yang tajam....
Yesaya 49: 2
(49:2) Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku
berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia
telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam
tabung panah-Nya.
Sebagai seorang hamba Tuhan,
tugasnya hanya memberitakan firman Tuhan, supaya mulut kita ini benar-benar
seperti pedang yang tajam.
Jaminannya: Berlindung dalam
naungan tangan Tuhan.
Setiap hamba Tuhan di
tengah-tengah pengutusan harus ada jaminan, karena keberadaan seorang hamba Tuhan di tengah-tengah
pengutusan seperti domba di tengah-tengah serigala.
Berlindung di dalam naungan
tangan Tuhan yang kuat, berarti melepaskan, membebaskan manusia dari dosa,
persis seperti bangsa Israel yang dibebaskan dari perbudakan dosa oleh dua
tangan Tuhan yang kuat = menanggung, memikul dan menyelamatkan. Itulah
jaminannya.
Untuk menjadi hamba Tuhan tidak perlu ragu, jaminannya adalah dua
tangan Tuhan yang kuat, sehingga ketika mengangkat dua tangan maka Tuhan turun tangan untuk
membebaskan, melepaskan dari dosa. Angkat tangan = penyerahan diri
sepenuhnya = bergantung kepada kemurahan hati Tuhan.
Ciri-ciri hamba Tuhan.
Kedua: “Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing.”
Disini kita melihat, Allah
membuat seorang hamba Tuhan menjadi anak panah yang runcing.
Anak panah à ayat-ayat Firman Tuhan yang disampaikan.
Proses untuk menjadi anak-anak panah yang runcing...
2 Korintus 3: 1-3
(3:1) Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami
seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu?
(3:2) Kamu adalah surat pujian kami
yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal
dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
(3:3) Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh
pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah
yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di
dalam hati manusia.
Menjadi surat Kristus, surat
pujian yang dapat dibaca dan yang dikenal = anak panah yang runcing, yang akan
ditancapkan ke dalam setiap hati orang yang membaca dan mengenal.
Menjadi anak panah yang runcing
berarti firman Allah telah ditulis/ dimeteraikan oleh Roh Kudus di dalam
loh-loh daging yaitu di dalam hati, bukan lagi ditulis dengan
tinta, kalau ditulis dengan tinta bisa dihapus atau dilabur/dicat. Tetapi kalau
firman dimeteraikan dalam loh-loh daging berarti ditulis/dimeteraikan dalam
hati = menjadi surat pujian, surat Kristus, yang dapat dibaca dan dikenal
setiap orang, sehingga lewat perbuatan-perbuatan
kita, firman itu tertancap dalam hati
setiap orang yang membaca, bagaikan anak panah yang runcing.
Kerinduan saya sebagai gembala
dalam setiap ibadah dan pelayanan yang kita jalankan ini, kita boleh menikmati
pelayanan roh bukan pelayanan tubuh. Pelayanan tubuh; malam ini kita bisa
menangis hancur-hancuran, tetapi kalau tidak ditindaklanjuti dengan perubahan
sikap dan perbuatan, itu adalah pelayanan tubuh.
Tetapi pelayanan Roh; mengalami
pembaharuan manusia batiniah dari sehari ke sehari / perubahan itu ditindaklanjuti
dari sehari ke sehari, sekalipun manusia lahiriah merosot.
Lihatlah tanah yang
berbatu-batu = tanahnya tipis, ketika benih itu ditaburkan, ia segera tumbuh,
tetapi ketika matahari terbit, ia segera layu karena benih itu tidak berakar,
tidak menikmati pelayanan Roh.
Jangan keraskan hati,
nikmatilah pelayanan Roh supaya kita semua menjadi anak-anak panah yang runcing
yang siap ditancapkan ke setiap hati yang membaca firman karena kita
adalah surat Kristus.
Saya tidak katakan bahwa saya
ini suci, tetapi perhatikanlah firman Tuhan.
2 Timotius 3:16
(3:16) Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Anak panah yang runcing, yaitu: surat Kristus, surat pujian yang dapat
dikenal dan dibaca setiap orang, berkuasa dan bermanfaat; untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki kelakuan, untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Jaminannya bila menjadi anak
panah yang runcing: Menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya (Yesaya 49:2).
Tabung panah à urapan Roh Kudus.
Jadi, jaminan untuk menjadi
anak panah yang runcing (surat Kristus, surat pujian) firman Allah yang ditulis di dalam loh-loh daging, yaitu di dalam hati
adalah urapan Roh Kudus.
Kita tidak mampu menjadi
anak-anak panah yang runcing yang siap ditancapkan ke dalam hati setiap orang
yang membaca kalau tidak ada tabungnya.
Kita butuh Roh Kudus untuk
memberi kekuatan dan kemampuan supaya menjadi kesaksian, sebab daging itu
lemah. Jadi, jaminannya bukan daging, bukan harta, bukan kedudukan jabatan,
apapun yang ada di dunia ini. Sebab memang untuk menjadi kesaksian, untuk menjadi
7 mata Allah yang diutus ke seluruh bumi, itulah 7 Roh Allah, seperti dua pohon zaitun, yaitu; Musa dan Elia.
Zakharia 4: 6
(4:6) Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada
Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan
dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta
alam.
Bukan dengan keperkasaan, bukan
dengan kekuatan manusia, melainkan oleh Roh Tuhan saja, kita dimampukan menjadi
anak panah yang runcing.
Zakharia 4: 13-14
(4:13) Ia menjawab aku: "Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya
ini?" Jawabku: "Tidak, tuanku!"
(4:14) Lalu ia berkata: "Inilah kedua orang yang diurapi yang
berdiri di dekat Tuhan seluruh bumi!"
Hamba Tuhan menjadi kesaksian adalah
hamba Tuhan yang diurapi. Pendeknya, yang menjadi jaminan urapan Roh Kudus.
Maka sekiranya apabila sekali
waktu daging hendak bersuara, langsung ingatlah kepada firman, jangan keraskan
hati. sekiranya roh najis mulai merasuki hati dan pikiran, ingat kembali firman,
supaya pergerakan tangan, pergerakan kaki, pergerakan tubuh, tidak salah-salah
di mata Tuhan.
Ada kalanya tangan menyentuh
yang tidak seharusnya disentuh, karena apa? itu karena roh najis merasuki hati
dan pikiran. Langsung saja ingat; saya ini hamba Tuhan, saya ini anak Tuhan,
anak panah yang runcing yang siap ditancapkan ke hati setiap orang yang
membaca.
Saya berkali-kali berkata;
kalau pergerakan saya banyak salah-salah, tidak apa-apa untuk ditegor, tetapi sebagai
seorang gembala saya selalu berupaya melakukan pergerakan yang tidak
salah-salah, supaya saudara mengikuti itu/teladan yang baik, Yesus Kristus
adalah teladan yang sempurna.
Jadilah anak panah yang
runcing, jaminannya Roh Tuhan mengurapi kita.
Yohanes 14: 15
(14:15) "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala
perintah-Ku.
Sekali lagi saya tandaskan; kalau kita memang hamba
Tuhan, hamba kebenaran yang diurapi, kembali ingat firman Tuhan/menuruti segala
perintah-Nya, tanda bahwa kita mengasihi Tuhan.
Yohanes 14: 16-17, 26
(14:16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu
seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
(14:17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia
tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
(14:26) tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus
oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan
segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah
Kukatakan kepadamu.
Yohanes 16: 13, 8
(16:13) Tetapi apabila
Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin
kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari
diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan
dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
(16:8) Dan kalau Ia
datang, Ia akan menginsafkan dunia akan
dosa, kebenaran dan penghakiman;
Pekerjaan Roh Kudus tidak dapat dilihat, hanya bisa
dirasakan, sesuai dengan Yohenes 3:8.... “Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi
engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya
dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Roh Kudus itu berkuasa untuk:
(1)
Menolong. (2) Menyertai. (3) Menghibur. (4) Mengajar.
(5) Mengingatkan. (6) Memimpin dalam seluruh kebenaran. (7) Menginsafkan dunia.
Supaya kita tetap dalam Roh Tuhan, ayo, ingat kembali
firman Tuhan, tanda bahwa kita
mengasihi Tuhan, tetap dalam pimpinan Roh Tuhan / Roh Tuhan tetap tinggal diam
dalam kita, supaya kita dapat menyembah Tuhan, menjadi rumah doa bagi segala
suku, kaum, bahasa, bangsa di muka bumi ini. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment