IBADAH
PENDALAMAN ALKITAB, 23 OKTOBER 2015
“KITAB MALEAKHI”
Subtema:
TUHAN
MENJADI PEMBELA BAGI KITA
Shalom...!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam nama Tuhan Yesus Kristus, oleh karena
kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman
Alkitab disertai perjamuan suci.
Biarlah
kiranya Tuhan berkemurahan bagi kita, menyatakan isi hati-Nya kepada kita
sekaliannya.
Kita
kembali memperhatikan...
Maleakhi
4:1
(4:1).
Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang
gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan
terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak
ditinggalkannya akar dan cabang mereka.
Kita perhatikan kalimat: “Sesungguhnya hari itu datang” ini berbicara tentang kedatangan
Tuhan Yesus Kristus pada kali yang kedua.
Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar
seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti
deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang
Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak
Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Pada
saat Yesus datang pada kali yang kedua, maka Ia akan tampil sebagai Raja dan
Mempelai Pria sorga.
Keterangan:
TAMPIL SEBAGAI RAJA
Matius
25:31
(25:31). "Apabila
Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan
Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
“Apabila Anak Manusia
datang dalam kemuliaan-Nya, maka Ia akan bersemayam di atas takhta
kemuliaan-Nya” = Yesus tampil sebagai Raja.
Matius
25:32
(25:32)
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka
seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing
Selanjutnya, Ia mengumpulkan semua bangsa
dihadapan-Nya untuk memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti
gembala memisahkan domba dari kambing menunjukkan bahwa perhatian Tuhan sangat
besar bagi domba-domba.
Berbicara tentang domba berarti..
Pertama: TERGEMBALA DENGAN BAIK DALAM SATU KANDANG DENGAN
SATU GEMBALA.
Yohanes 10:3-4
(10:3) Untuk dia penjaga
membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil
domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya
telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu
mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Keadaan
domba-domba bila tergembala dengan baik:
-
Mendengar
suara gembala = dengar-dengaran.
Kalau dengar-dengaran berarti tidak mendengar suara asing,
yaitu;
· Daging
dengan hawa nafsunya / tabiatnya.
· Iblis / Setan itulah
roh jahat dan roh najis.
Kemudian,
ketika domba-domba itu mendengarkan suara gembala, maka gembala memanggil
domba-dombanya masing-masing menurut namanya = dikenal = namanya tertulis dalam
kitab kehidupan Anak Domba.
Saya
rindu untuk mengenal seluruh sidang jemaat secara pribadi, berarti; di luar dan di dalam sama, baik
dalam nikah, supaya saya mudah mengerti, mengetahui keberadaan sidang jemaat.
Itu sebabnya
kalau domba dengar-dengaran tidak akan pernah mendahului apa yang menjadi kehendak
Allah. Kalau dipercaya melayani, jangan balik mengajari, jangan suka dibalik.
Saya
kira pelajaran ini segera di tangkap, jangan dibiarkan berlalu, supaya jangan
berulang-ulang mendapatkan tegoran yang sama.
Kemudian,
kelebihan kalau domba dengar-dengaran, mudah sekali untuk dituntun. Domba-domba
tidak hanya diam di dalam kandang penggembalaan, tetapi juga harus dituntun ke
luar, tujuannya:
· Menjadi saksi.
· Ada persekutuan
dengan anggota tubuh yang lain.
Jadi kalau Tuhan percayakan kita membawa
pengajaran ini keluar, saudara juga harus mendukung, harus mengerti. Dibutuhkan
persiapan dalam bentuk firman, dukungan doa, kemudian, juga harus mengerti
berkorban, tidak ada alasan untuk tidak mempersembahkan korban. Ukuran
pengorbanan bukan uang, ukurannya adalah penyerahan diri.
Kalau ukurannya uang, maka orang itu adalah
orang yang gagal, tidak akan pernah berhasil di tengah-tengah ibadah dan
pelayanannya kepada Tuhan, sampai kapanpun. Tetapi, kalau ukurannya adalah
penyerahan diri secara total, maka ia mampu mempersembahkan apa yang bisa ia persembahkan,
karena Tuhan dengar doa, Tuhan dengar kerinduan. Kalau tidak ada doa berarti
tidak ada kerinduan, tidak ada permohonan kepada Tuhan.
Saudaraku, tidak boleh hanya diam saja
dalam kandang penggembalaan, harus mau dituntun ke luar.
Saya tidak tahu kenapa pengertian ini Tuhan
berikan; supaya saudara siap menjadi pendukung, sebab itu jangan diabaikan pengertian
ini, kemudian menghindar. Saya tidak perlu menonjolkan diri, Tuhan tahu kerinduan
dari seorang hamba Tuhan. Saya ini hamba Tuhan, hidup dalam pelayanan, mengerti
suasana pelayanan, maka saya berani berkata seperti itu.
Sesungguhnya, kita patut bersyukur karena
telah digembalakan oleh firman pengajaran mempelai dalam terang Tabernakel
dalam kandang penggembalaan ini. Kalau dulu kita mendengar firman, gemuk
sendiri, tidak mau dituntun, tetapi sekarang lepaskan diri dari zona
kenyamanan.
- Mengikuti gembala.
Sejauh
ini kita telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya
Tabernakel, biarlah kita mengikuti geraknya Firman Pengajaran Mempelai kemana
saja kita dibawa, yang pasti geraknya Firman Pengajaran Mempelai ini membawa
kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba menjadi pengantin perempuan Tuhan,
itulah sasaran akhir dari ibadah dan pelayanan di atas muka bumi ini.
Sebab
itu tidak boleh asal-asalan dalam pengikutan, pengiringan, serta penyerahan
diri juga tidak boleh setengah-setengah, yang pasti jangan ikuti yang tidak
memberi jaminan hidup yang tidak membawa sampai pada tujuan akhir, yaitu; pesta
nikah Anak Domba.
Berbicara tentang domba berarti...
Kedua: BERIBADAH DAN MELAYANI TUHAN =
MEMPERSEMBAHKAN KORBAN KEPADA TUHAN.
Mazmur 51:19
(51:19) Korban sembelihan
kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan
Kaupandang hina, ya Allah.
Korban sembelihan yang harus dipersembahkan kepada Tuhan, lewat ibadah
dan pelayanan adalah;
- Jiwa yang hancur.
- Hati yang patah dan remuk.
Itulah yang harus
kita persembahkan kepada Tuhan, jadi berbicara tentang domba itu berbicara
tentang domba yang akan dipersembahkan sebagai korban sembelihan. Kalau tidak
mau mempersembahkan korban sembelihan, berarti saudara menjadi penyembelih; hanya
bisa menyakiti orang lain; menyakiti isteri, suami, saudara, orangtua, gembala
dan menyakiti hati Tuhan.
Saya kira kalau kita
sudah digembalakan firman pengajaran mempelai, harus mau menjadi domba
sembelihan, bukan penyembelih. Mungkin tangan tidak menyembelih, tetapi hati,
pikiran, perasaan, roh menyembelih. Apa artinya kita ikut Tuhan seperti itu?
Yesaya 53:7
(53:7) Dia dianiaya,
tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba
yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang
yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Ketika
mempersembahkan korban sembelihan kepada Tuhan, mulut tidak bersuara = daging
tidak bersuara, sekalipun sakit.
Yesaya 57:15
(57:15) Sebab beginilah
firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan
Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat
kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk
menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati
orang-orang yang remuk.
Allah bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga
bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati.
Jadi saya simpulkan; pengurapan itu terjadi lewat pengorbanan, tanpa
korban tidak ada pengurapan, biar dia menangis sehancur-hancurnya. Maka saya
mudah sekali melihat wajah kemuliaan, yang ini tambah, yang ini berkurang, saya
bisa langsung mengerti, terlihat dari wajah. Kristus adalah cahaya injil
kemuliaan Allah, kalau firman berpadanan, mendarah daging, maka terlihat
kemuliaan. Saya mengerti ini karena saya hidup didalamnya.
Kemarin saya bertemu dengan orang yang mau menusuk saya dengan pisau, saya
diundang makan di rumahnya, ia berkata; “maafkan saya om, ampuni saya”, dia mau
tusuk saya tetapi saya tidak mengadakan perlawanan, kalau saya mau mengadakan
perlawanan bisa. Anehnya masih muda, tetapi badannya miring sebelah, lalu saya
mendoakannya. Saya hamba Tuhan saya hanya bisa berdoa.
Ketika sidang jemaat memberontak di dalam roh juga saya tahu, tetapi
sedikitpun saya tidak akan membenci, supaya Dia yang bersemayam di tempat
tinggi yang Maha Mulia, juga bersemayam di dalam kehidupan saya. Jadi
pengurapan itu bukan ketika mengadakan ibadah pengurapan, harus ada dulu
dasarnya, baru akan cepat disambar, itu pengalaman saya. Yang terakhir waktu berdoa
di Sari kuring, mendoakan Pdt. Nawawi, disitu saya merasakan Allah mengurapi saya, sampai akhirnya berbahasa lidah, disitu ada beberapa hamba Tuhan, tetapi beliau
khusus datang ke saya. Hamba Tuhan tahu kemuliaan, dari duduknya saja tahu.
Sebab itu tadi saya sudah katakan; saya gembala, tahu kemuliaan, mengerti pelayanan.
Kalau saudara menghargai gembala, saudara pasti menerima firman pengajaran mempelai
yang disampaikannya dengan segala kerendahan hati / menghargai.
Tujuannya:
- Untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati.
- untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
Memberi semangat baru, ini menunjukkan Roh Kudus itu penghiburan,
memberikan semangat baru.
Tujuan Sang Raja
mengadakan pemisahan.
Matius 25:33
(25:33) dan Ia akan
menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah
kiri-Nya.
Untuk menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya.
Arti rohani di sebelah
kanan.
Ibrani 1:3
(1:3) Ia adalah cahaya
kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan
firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian
dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Duduk di sebelah kanan artinya telah mengalami penyucian terhadap dosa,
sebagai bukti, kita memperhatikan kalimat yang mengatakan: “Ia adalah cahaya kemuliaan Allah.”
2 Korintus 4:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami
beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang
yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini,
sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang
adalah gambaran Allah.
Cahaya Injil tentang
kemuliaan Kristus = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang berkuasa mengadakan
penyucian terhadap dosa yang terselubung.
2 Korintus 4:1-2
(4:1). Oleh kemurahan
Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
(4:2) Tetapi kami menolak
segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak
memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan
demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di
hadapan Allah.
Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan, menyucikan seseorang dari
dosa, sekarang kita lihat tanda-tandanya:
- Menolak segala perbuatan yang tersembunyi = tidak ada lagi
dosa yang disembunyikan, berarti disebut juga transfaran.
Jangan lagi
menyembunyikan dosa! Tolak dengan tegas segala perbuatan yang tersembunyi.
Perbuatan yang tersembunyi adalah perbuatan yang memalukan. Saya tidak tahu
saudara bertahan terhadap dosa, tetapi tidak malu kepada Tuhan dan sesama. Jadi
andaikata ada diantara kita menyembunyikan dosa, tidak merasa diri malu, orang
ini sudah bahaya, tidak benar lagi, perlu minta ampun benar-benar.
- Tidak berlaku licik lagi = tulus, polos,
tampil apa adanya.
Kalau
berbicara apa adanya saja, jangan ada apa-apanya.
- Tidak memalsukan firman Allah.
· Untuk hamba Tuhan:
Tidak menambahkan dan tidak mengurangkan firman Allah yang disampaikan di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
· Untuk sidang jemaat:
Tidak berlaku munafik = di luar dan di dalam sama.
Kolose
1:25-27
(1:25) Aku telah menjadi pelayan jemaat itu
sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan
firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,
(1:26) yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad
ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada
orang-orang kudus-Nya.
(1:27) Kepada mereka Allah mau memberitahukan,
betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu:
Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan
kemuliaan!
Rasul Paulus tidak memalsukan firman Allah,
sebaliknya, ia menyampaikan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya, termasuk kepada kita
malam ini, itu karena kemurahan Tuhan.
Kalau saya
melayani dengan trik dan intrik, pendeknya; tidak taat, setia, dengar-dengaran,
sidang jemaat yang rugi. Kalau hamba Tuhan tidak memalsukan firman, sekalipun
berzinah, raginya tidak kena tetapi sekalipun hamba Tuhan itu tidak berzinah,
kalau ia menyampaikan firman yang dipalsukan semua kena radiasinya, sama
seperti bom atom yang sekali waktu dapat binasa, tanpa disadari sudah jauh dari
Tuhan, sekalipun berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Maka saya tidak
asal berucap, saya sudah berada di dalam pelayanan, mengerti sekali, dan ukuran
hamba Tuhan tidak dilihat dari hal yang lahiriahnya, misalnya gereja besar dan mewah.
Saudaraku, di
sini kita perhatikan, bahwa sesungguhnya rahasia firman itu tersembunyi dari abad
ke abad, tetapi sekarang dinyatakan bagi kita, berarti Tuhan menyatakan
kemurahan hatinya dengan limpah kepada kita.
2 Korintus 4:2
(4:2) Tetapi kami menolak
segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak
memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan
demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di
hadapan Allah.
Rasul Paulus dengan berani menyerahkan dirinya untuk dipertimbangkan
oleh semua orang di hadapan Allah.
Rasul Paulus adalah hamba Tuhan yang kualitasnya luar biasa dihadapan
Tuhan, sebab kalau kita perhatikan ketika bangsa Israel dibebaskan dari tanah
Mesir, yaitu; rumah perbudakan juga disebut peleburan besi, itu karena Anak Domba
Paskah yang telah disembelih.
Anak Domba Paskah sebelum disembelih pada waktu senja dia diambil pada
tanggal 10, berarti sesuai dengan kebenaran firman / standar firman,
selanjutnya disembelih pada tanggal 14, berarti 4 hari lamanya Anak Domba itu
dikurung.
4 hari dikurung, tujuannya untuk diselidiki terlebih dahulu, untuk
melihat kelayakannya.
4 hari diselidiki berarti:
· Hati kita diselidiki oleh Tuhan.
· Hati kita diselidiki oleh dunia.
· Hati kita diselidiki oleh sesama.
· Hati kita diselidiki oleh Setan.
Setan tahu, mana hati orang yang suci atau tidak.
Setelah lulus dari pemeriksaan ini, barulah dia layak untuk disembelih
pada waktu senja, untuk membebaskan bangsa israel dari rumah perbudakan.
Itulah keberadaan dari rasul Paulus setelah mengalami penyucian dosa,
maka saya betul-betul rindu mengenal sidang jemaat secara pribadi, artinya; di
luar dan di dalam harus sama, baik juga dalam nikah. Dan saya juga harus sama, seperti
apa baik buruknya kepada isteri saya, saudara juga harus tahu. Harus
menyerahkan diri untuk diperiksa oleh sesama, jangan abaikan firman Tuhan, dengan demikian kita semua akan mengalami kelepasan dan mampu melepaskan orang lain dari perbudakan dosa.
Bandingkan dengan yang
tidak mendapatkan cahaya injil tentang kemuliaan Allah.
2 Korintus 4:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami
beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang
yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini,
sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang
adalah gambaran Allah.
Bagi mereka yang tidak dapat pembukaan rahasia firman Allah,
ditentukan untuk binasa. Jadi, ada yang ditentukan untuk binasa, ada yang
ditentukan untuk diselamatkan. Sebab itu, sekali lagi saya tandaskan malam ini;
bersyukurlah, berbahagialah terhadap pembukaan rahasia firman Tuhan di
tengah-tengah ibadah dalam kandang penggembalaan ini. Dalam setiap ibadah kita
senantiasa menikmati pembukaan demi pembukaan
rahasia firman Tuhan. Dan saya juga harus berusaha memperoleh pembukaan
rahasia firman Tuhan, tanda saya sebagai seorang gembala yang baik. Kalau
saudara tidak menghargai, keras hati, dengan gerak-gerik yang tidak baik, tidak
ada artinya. Saudara tunjukkan tanggungjawab kepada Tuhan, saya juga tunjukkan
tanggungjawab kepada Tuhan.
Saya dan saudara harus menunjukkan tanggungjawab kita masing-masing
kepada Tuhan.
- Tanggungjawab saudara (sidang jemaat); dengar firman, dengar suara
gembala.
- Tanggungjawab saya (gembala): menuntun, menyampaikan, memberitakan
firman tidak boleh palsu.
2 Korintus 3:14-15
(3:14) Tetapi pikiran
mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih
tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa
disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
(3:15) Bahkan sampai pada
hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi
hati mereka.
Tanpa pembukaan rahasia firman Tuhan / tanpa cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus,
maka selubung itu tetap menyelubungi seseorang = masih menyimpan dosa, masih ada
yang terselubung.
Kenapa selubung tetap menyelubungi seseorang? Karena ia tidak
menikmati pembukaan rahasia firman Tuhan itulah cahaya Injil tentang kemuliaan
Kristus.
Akibatnya: sangat fatal, yaitu; pikiran mereka menjadi tumpul. Tumpul
= tidak bijaksana = tidak dapat membedakan manakah kehendak Allah yang baik,
berkenan dan yang sempurna. Kalau tidak tumpul, cepat sekali mengerjakan
pekerjaan Tuhan, tanpa melihat hati dan perasaan, tanpa melihat keadaannya.
Pertanyaannya: Siapakah mereka
yang tidak mendapat pembukaan rahasia firman / cahaya Injil tentang kemuliaan
Kristus?
Jawabnya: Yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang
pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat
cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah... (2 Korintus 4:4).
Pertama: Orang-orang yang tidak percaya = tidak bergantung pada kemurahan
Tuhan.
Kalau dia percaya kepada Tuhan, pasti ia bergantung pada kemurahan
Tuhan.
Kedua: Yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman. Ilah zaman = arus dunia.
Berarti telah dibutakan ilah
zaman, artinya; hanyut dan tenggelam oleh arus dan pengaruh dunia.
Matius 4:8-9
(4:8) Dan Iblis
membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan
kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(4:9) dan berkata
kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud
menyembah aku."
Ketika pikiran tertuju kepada kerajaan dunia dan kemegahannya, maka
penyembahannya mengarah kepada Setan, bukan kepada Tuhan.
Sesungguhnya, kita tidak perlu risau soal penghidupan, soal masa
depan, soal makan minum, soal ini dan itu, tidak perlu, karena itu menyebabkan
hati seseorang tidak fokus lagi menyembah Tuhan, beribadah kepada Tuhan.
Saya masih teringat waktu sebelum menikah, ada seorang anak Tuhan, tahun
2006 akhir, saya diminta untuk mendoakan adiknya yang susah untuk melahirkan
anak, dari sore sampai pagi tidak lahir-lahir, akhirnya dirujuk ke rumah
bersalin yang lebih besar namun sampai jam 4 pagi tidak lahir-lahir, dia
teriak-teriak, darahnya sudah dimana-mana. Lalu saya usulkan supaya disesar
saja, tetapi mereka menolaknya dengan alasan uang tidak adA, tetapi bagi saya
uang nomor dua, hidup lebih penting dari makanan minuman, tubuh lebih penting dari
pakaian, akhirnya mereka menerima usul saya.
Lalu saya berkata; untuk operasi sesar saya persembahkan 500 ribu,
karena biaya operasinya kurang lebih 4 juta pada waktu itu. Lalu saya pulang ke
serang, untuk mengambil uang yang saya janjikan sebesar 500 ribu, tetapi saya
lupa kalau hari itu juga saya harus ke Surabaya, untuk mengikuti persekutuan. Saya kembali ke
rumah sakit bersalin, untuk menyerahkan uang sebesar Rp 350.000, sebab Rp
150.00 saya gunakan untuk perongkosan ke Surabaya, sebetulnya perongkosan pulang
pergi itu kurang. Ukurannya bukan uang, tetapi kerinduan di hati dan penyerahan
diri secara total, jangan suka bersungut-sungut dan jangan berkata riskan soal
uang, supaya jangan menyembah kepada Setan.
Jadi disini kita melihat Yesus tidak menyembah Setan, justru
sebaliknya Ia berkata..
Matius 4:10
(4:10) Maka berkatalah
Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus
menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Berkatalah Yesus kepadanya:
"Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan,
Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Jadi, yang benar adalah menyembah Tuhan, beribadah kepada Tuhan,
berbakti kepada Tuhan, tidak kepada yang lain.
Dampak positif mengalami
penyucian dosa.
Yang
pertama
Ibrani 10:22
(10:22) Karena itu marilah
kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang
teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan
tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Lahir dan batin telah disucikan sehingga dua hal terlihat saat
menghadap takhta Allah.
- Dengan hati yang tulus
ikhlas menghadap takhta Allah.
Saudaraku,
tulus seperti merpati, tetapi juga harus cerdik seperi ular, supaya kita dapat
meghadapi berbagai persoalan.
- Dengan keyakinan iman yang
teguh menghadap takhta Allah.
Keyakinan yang
teguh = tidak mudah goyah, tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang tidak
suci. Orang yang seperti ini memiliki pandangan nubuatan, memandang jauh ke
depan.
Ibrani 10:23-25
(10:23) Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan
kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
(10:24) Dan marilah kita
saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam
pekerjaan baik.
(10:25) Janganlah kita menjauhkan
diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa
orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya
menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Menghadap takhta Allah = tekun
dalam tiga macam ibadah pokok, yaitu;
- Tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab
disertai perjamuan suci.
= domba-domba diberi makan = dibaringkan di atas rumput yang hijau.
Ibadah ini menghasilkan IMAN.
- Tekun dalam Ibadah Raya Minggu
disertai kesaksian.
= domba-domba diberi minum dalam kandang
penggembalaan.
Ibadah ini menghasilkan PENGHARAPAN.
- Tekun dalam Ibadah Doa
Penyembahan.
= domba-domba diberi nafas hidup.
Ibadah ini menghasilkan KASIH.
Syarat tekun dalam tiga macam ibadah pokok:
- Saling menasihati satu dengan yang lain = saling mengingatkan = peduli dengan orang lain saat ibadah.
- Semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat = sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada Tuhan.
Dampak positif mengalami penyucian dosa.
Yang kedua
roma 8:33-35
(8:33) Siapakah yang akan
menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah
yang akan menghukum mereka?
(8:34) Kristus Yesus, yang
telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah
kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
(8:35) Siapakah yang akan
memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau
penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Tuhan menjadi pembela bagi kita. Sampai malam ini saya merasakan sekali
pembelaan Tuhan, dalam hidup saya, dalam nikah rumah tangga, dalam ibadah dan
pelayanan saya, dalam segala sesuatu.
Kalau Tuhan tidak membela saya, sudah setiap saat, setiap waktu saya
kalah dengan dosa kenajisan dan bukan mempermuliakan nama Tuhan melainkan
memilukan hati Tuhan.
Ketika Tuhan membela saya, maka tertolonglah ibadah, pelayanan, sidang
jemaat tertolong dan juga nikah, semua karena pembelaan Tuhan.
Jadi kalau kita ada sebagaimana ada bukan karena gagah, kuat dan hebat
kita, bukan suatu kebetulan kita ada, beribadah, tergembala malam ini, kita
punya rumah, kita dapat menyekolahkan anak, itu semua karena pembelaan Tuhan, kita
saja yang masih kurang-kurang untuk menghormati Tuhan, menjunjung tinggi
korban-Nya.
Ketika Tuhan menjadi
pembela, ada pertanyaan yang tidak dapat disangkal oleh siapapun termasuk Setan,
Pertanyaan itu antara lain:
- “Siapakah yang akan
menggugat orang-orang pilihan Allah?”
Jawabnya tidak ada, berarti tidak dapat disangkal
oleh siapapun. Ada beberapa orang yang mengganggu gugat pelayanan saya secara
khusus, tetapi Tuhan tampil sebagai pembela. Ketika orang ingin berupaya untuk
menjatuhkan, tetapi kalau Tuhan sudah mengangkatnya, siapa yang dapat
merendahkan? Tuhan tetap menjadi pembela. Dan andaikata ada sidang jemaat
mencoba untuk meninggi-ninggikan diri terhadap gembala sidang, Tuhan tetap menjadi
pembela. Disini keyakinan saya, itu sebabnya saya tidak pesimis ketika bicara
dengan pejabat. Panggilan dan pilihan saya menjadi hamba Tuhan sudah ditentukan
oleh Allah dari sejak kandungan.
Dia yang sudah membentuk, memintal dan menenun
saya dari sejak rahim ibu, sehingga Tuhan membuat mulut saya sebagai pedang
yang tajam dan jaminannya adalah berlindung di bawah naungan tangan Tuhan yang
kuat.
- “Siapakah yang akan menghukum
mereka?”
Jawabnya; tidak ada, sebab Yesus Kristus yang
telah mati, bangkit, Ia tampil menjadi pembela.
- “Siapakah yang akan
memisahkan kita dari kasih Kristus?”
Jawabnya; tidak ada, sekalipun; penindasan, kesesakan, penganiayaan,
kelaparan, ketelanjangan, bahaya, pedang tidak dapat memisahkan kita
dari kasih Kristus.
Tiga pertanyaan ini tidak dapat disangkal oleh
siapapun di dunia ini, bahkan setan sekalipun, saya sudah alami hal ini. Waktu
saya tinggal salah satu desa di daerah Serang, saya akan diusir dari penduduk
desa, karena mereka akhirnya mengetahui saya adalah hamba Tuhan namun Tuhan mejadi pembela bagi saya, soal pakaian,
soal makan dan minum, soal tempat tingga, Tuhan menjadi pembela bagi saya. Teruslah
belajar untuk taat, setia, dengar-dengaran.
Ia duduk disebelah Kanan untuk membela mereka
yang mengalami penyucian terhadap dosa, sebab itu jangan bermain-main, kalau
keras hati berarti saudara masih mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi kalau
kita menyerah dengan segala penyucian-penyucian yang terjadi, Tuhan membela.
“Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas
bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup,
tidak ada yang dapat membuka” ...(Yesaya
22:22).
Pendeknya ketika Tuhan tampil sebagai pembela
tidak ada seorangpun yang mampu menyangkal-Nya bahkan Setan sekalipun.
roma 8:36-37
(8:36) Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam
bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
(8:37) Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang
menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Tetapi dari semua itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, karena
Dia telah mengasihi kita, Ia telah mati dan bangkit bagi kita. Amin.
Tuhan yesus kristus kepala gereja mempelai pria sorga memberkati
Pemberita
firman;
Gembala
sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment