IBADAH PENDALAMAN ALKITAB,
16 OKTOBER 2015
“KITAB
MALEAKHI”
Subtema
: DI SEBELAH
KANAN ALLAH
Shalom...!
Selamat
malam salam sejahtera, bagi kita sekalian, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih
sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan
Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci, kiranya kita dapat menikmati
sabda Allah.
Kembali
kita perhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab
Maleakhi
Maleakhi
4:1
(4:1). Bahwa sesungguhnya
hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap
orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari
yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan
cabang mereka.
Kalimat yang mengatakan: “Bahwa sesungguhnya hari itu datang” à kedatangan
Yesus Kristus pada kali yang kedua.
Wahyu
19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar
seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti
deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang
Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak
Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Yesus
Kristus akan tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga pada saat Ia datang
pada kali yang kedua.
Keterangan:
Tampil sebagai raja
Matius
25:31
(25:31).
"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat
bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
"Apabila
Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan
Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya” = tampil
sebagai raja.
Matius
25:32-33
(25:32) Lalu semua bangsa
akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada
seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
(25:33)
dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di
sebelah kiri-Nya.
Lalu
semua bangsa akan dikumpulkan dihadapan-Nya untuk mengadakan pemisahan, seorang
dari pada seorang, seperti gembala memisahkan domba dari kambing.
-
Domba-domba ditempatkan di sebelah
kanan-Nya.
-
Kambing-kambing ditempatkan di sebelah kiri-Nya.
Kita
akan melihat domba-domba di sebelah kanan-Nya.
Arti
rohani sebelah kanan.
Yang
pertama.
Ibrani
1:3
(1:3)
Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala
yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai
mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat
yang tinggi,
Sebelah kanan artinya telah mengalami penyucian dosa.
Keluaran 30:17-21
(30:17.) Berfirmanlah
TUHAN kepada Musa:
(30:18) "Haruslah
engkau membuat bejana dan juga alasnya dari tembaga, untuk pembasuhan, dan
kautempatkanlah itu antara Kemah Pertemuan dan mezbah, dan kautaruhlah air ke
dalamnya.
(30:19) Maka Harun dan
anak-anaknya haruslah membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya.
(30:20) Apabila mereka
masuk ke dalam Kemah Pertemuan, haruslah mereka membasuh tangan dan kaki dengan
air, supaya mereka jangan mati. Demikian juga apabila mereka datang ke mezbah
itu untuk menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban api-apian bagi
TUHAN,
(30:2)1 haruslah mereka
membasuh tangan dan kaki mereka, supaya mereka jangan mati. Itulah yang harus
menjadi ketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya, bagi dia dan bagi
keturunannya turun-temurun."
Di sini
kita melihat, Allah berfirman: Supaya mereka membuat Bejana Pembasuhan dari
tembaga.
Tempatnya:
Antara kemah pertemuan dan Mezbah Korban Bakaran.
Kegunaan
Bejana Pembasuhan dari tembaga: supaya membasuh
/ menyucikan kaki dan tangan para imam sebelum melayani kemah pertemuan dan
Mezbah Korban Bakaran, supaya mereka jangan mati. Ini berbicara betapa kudusnya
seorang imam.
Sebelum
saja lanjutkan, saya tandaskan malam ini; kalau sudah melayani Tuhan / telah pelayanan
sesuai dengan karunia Roh yang diterima, perhatikan kekudusan = melayani di
dalam kekudusan, sebab jelas sekali di sini dikatakan; “supaya mereka jangan mati.” Melayani harus dalam kesucian, kalau
melayani tanpa kesucian; binasa. Perhatikan ini, saudara jangan tersinggung hal
ini saya sampaikan.
Bejana pembasuhan dari tembaga berbicara tentang tiga hal.
Pertama: Baptisan Air.
Roma 6:3-4
(6:3) Atau tidak tahukah
kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam
kematian-Nya?
(6:4) Dengan demikian kita
telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya,
sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan
Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Baptisan
air adalah tanda kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
-
Kuasa kematian Yesus: Mengubur hidup lama.
-
Kuasa kebangkitan Yesus: Hidup dalam hidup
yang baru, tandanya; dipercayakan suatu imamat yang rajani, beribadah dan
melayani Tuhan.
Kolose
2:11-12
(2:11) Dalam Dia kamu
telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari
penanggalan akan tubuh yang berdosa,
(2:12) karena dengan Dia
kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga
oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari
orang mati.
Sunat
Kristus; yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang
berdosa lewat baptisan air, dalam tanda kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kolose
2:13-14
(2:13). Kamu juga,
meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara
lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni
segala pelanggaran kita,
(2:14)
dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa
dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
Tuhan mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang / hutang
dosa, dihapuskan, ditiadakan dengan memaku-Nya
pada kayu salib.
Kita patut bersyukur kita dihidupkan kembali di
dalam Dia, karena Dia telah mati di atas kayu salib. Semua hutang dosa
dihapuskan / dipakukan pada kayu salib, dosa tidak berkuasa lagi.
Bandingkan
dengan sunat lahiriah.
Sunat
lahiriah, sunat yang dilakukan manusia = menanggalkan bagian dari tubuh.
Galatia
5:2
(5:2)
Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu,
Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.
Kalau seseorang melangsungkan sunat secara lahiriah
maka Kristus sama sekali tidak berguna bagi dia / orang itu, seolah-olah orang
itu dapat menanggung dosanya, lewat pengorbanannya, seperti itu kira-kira.
Tetapi Rasul Paulus berkata; “....sekalipun
seseorang membakar tubuhnya, tetapi jika ia tidak memiliki kasih, sedikitpun
tidak ada faedahnya, tidak ada gunanya.”
Galatia 5:3
(5:3) Sekali lagi aku
katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan
seluruh hukum Taurat.
Perlu
diketahui: Setiap orang yang
menyunatkan dirinya, ia wajib untuk melakukan seluruh hukum Taurat.
Tetapi siapa yang sanggup melakukan sepuluh hukum Taurat? Jangankan sepuluh, satu dari sepuluh hukum Taurat saja tidak sanggup. Misalnya
hukum yang tertulis dalam loh batu yang kedua; “hormatilah ayah dan ibumu” siapa yang sanggup menghormati ayah dan ibu
dengan sempurna? Atau salah satu hukum yang tertulis padaloh batu yang pertama;
“Akulah Tuhan Allahmu” tetapi
rupa-rupanya kita banyak sekali menyembah allah asing, buktinya apa? Keras
hati, mendirikan terafim / memperhatikan harga diri.
Galatia 5:4
(5:4) Kamu lepas dari
Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di
luar kasih karunia.
Seseorang lepas dari Kristus, jikalau ia
mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat = di luar kasih karunia, tidak beroleh
kasih karunia, sementara, dosa warisan itu telah menjalar sampai sekarang, sekalipun
ia tidak melakukan dosa yang sama seperti yang dilakukan oleh Adam. Kalau tidak
hidup dalam kasih karunia bagaimana kita melepaskan diri dari dosa?
Kembali
kita perhatikan sunat Kristus...
Filipi 3:9
(3:9)
dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum
Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu
kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan
kepercayaan.
Kebenaran
karena kepercayaan kepada Kristus = kebenaran karena iman, itulah kebenaran
yang diterima oleh rasul Paulus, sebab kita tahu, dia memang orang Yahudi asli
dari suku Benyamin, dia ahli Taurat, intelektual dan mengerti segala sesuatu,
tetapi disini ia jelas mengakui; bahwa hidupnya setelah dipanggil, dipilih
Tuhan berdasarkan kepercayaan kepada Kristus = kebenaran karena iman. Jadi kebenarannya bukan lagi berdasarkan
hukum Taurat, sekalipun ia ahli Taurat dan sangat menguasai tentang hukum Taurat.
Filipi
3:10
(3:10)
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan
dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam
kematian-Nya,
Kebenaran karena iman adalah menghendaki untuk
mengenal Dia dan kuasa kebangkitan Yesus.
Dengan cara: Satu di dalam penderitaan-Nya supaya
menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, akhirnya beroleh kebangkitan dari
antara orang mati = satu di dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Bejana pembasuhan dari tembaga berbicara tentang tiga hal.
Kedua:
Pembaharuan.
Matius
9:17
(9:17) Begitu pula anggur yang baru tidak
diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan
koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur
yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian
terpeliharalah kedua-duanya."
“Anggur yang baru disimpan orang dalam kantong
yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya." Ini berbicara tentang pembaharuan kirbat =
pembaharuan manusia batiniah, dibaharui oleh darah Yesus Kristus.
Air
anggur à darah Yesus = korban Kristus.
2
Korintus 4:16
(4:16) Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi
meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami
dibaharui dari sehari ke sehari.
Manusia
batiniah dibaharui dari sehari ke sehari = pembaharuan kirbat= pembaharuan
manusia batiniah.
Ketika
manusia batiniah dibaharui, manusia lahiriah merosot= tidak bermegah dalam
hal-hal lahiriah.
2
Korintus 4:17
(4:17) Sebab penderitaan ringan yang sekarang
ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh
lebih besar dari pada penderitaan kami.
Pembaharuan
manusia batiniah boleh terjadi / berlangsung lewat penderitaan ringan = lewat
sengsara salib Kristus = aniaya karena firman.
Saudaraku,
percayalah pembaharuan manusia batiniah terjadi itu lewat sengsara salib,
aniaya karena firman. Jadi, kalau saya dan saudara mempertahankan harga diri
dan keras hati, tidak mau merendahkan diri, tidak mau memikul salib, sampai
kapanpun ia tidak akan pernah mengalami pembaharuan manusia batiniah.
Sekalipun
manusia batiniah dibaharui dari sehari ke sehari, namun rasul Paulus tidak tawar
hati = tidak putus asa dan kecewa.
1 Petrus
4:13
(4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan
bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh
bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
“Bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang
kamu dapat dalam penderitaan Kristus.”
Bagian yang
kita dapat dalam penderitaan Kristus adalah; ibadah dan pelayanan, berarti oleh
karena ibadah dan pelayanan ini kita harus menanggung banyak penderitaan,
banyak berjerih lelah, mulai dari pengorbanan waktu, tenaga pikiran, dan meterai
sekalipun bahkan menjadi tawanan Roh di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini.
Tawanan Roh = terikat dengan pelayanan.
Kalau kita
perhatikan jemaat di Makedonia; memberi dalam kekurangan, bahkan memohon kepada
rasul Paulus supaya diberi kesempatan untuk memberi, jadi tidak ada kata-kata: “Saya tidak punya uang”, orang yang
mengatakan seperti itu orang yang bergantung kepada uang, ukurannya uang. Kalau
kita melayani Tuhan ukurannya penyerahan, sehingga kita mampu mempersembahkan
persembahan kepada Tuhan tetapi kalau ukurannya uang, ia tidak akan pernah
berhasil, jangan dibalik! Kemampuan itu berdasarkan penyerahan, kalau karena
uang, sampai kapanpun ia tidak akan bisa beribadah dan melayani. Semua mampu
untuk memberi, tergantung penyerahan, bukan uang, supaya kita jangan suka
berdalih, beralasan, kebutuhan makan, minum. Perlu untuk diketahui; asal ada
makan / minum dan pakaian cukuplah. Ini bagian yang kita dapat di dalam
Kristus.
Oleh
karena ibadah dan pelayanan ini kita banyak menanggung penderitaan, kita banyak
berjerih lelah, kita banyak berkorban bahkan menjadi tawanan Roh, terikat
dengan pelayanan, bukan lagi terikat dengan yang lain. Kalau terikat dengan
dunia persis seperti keledai yang tertambat tidak mampu berbuat apa-apa, tetapi
setelah ia dilepaskan dari segala ikatan-ikatan di dunia ini, ia ditunggangi
oleh Tuhan, yang menungganginya adalah Raja di atas segala Raja sampai dibawa masuk
ke dalam Yerusalem yang baru = kemuliaan
kekal.
Kisah Para
Rasul 20:22
(20:22) Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku
pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ
Sebagai
tawanan Roh rasul Paulus pergi ke Yerusalem untuk melayani Tuhan dan ia tidak
akan tahu apa yang akan terjadi. Tawanan roh = terikat dengan ibadah dan
pelayanan, dan oleh karena ibadah dan pelayanan ini rasul Paulus banyak menanggung
penderitaan, tetapi dia tidak perduli, apapun yang terjadi, apapun resikonya,
ia tanggung, ia siap bayar harga untuk melayani Tuhan.
Kisah
rasul 20:23
(20:23) selain dari pada
yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan
sengsara menunggu aku.
Penjara
dan sengsara menunggu rasul Paulus tetapi tetap saja ia tidak peduli, ia sangup
menanggung resiko, ia tetap bayar harga. Ini orang yang mengalami pembaharuan
manusia batiniah, bayar harga di tengah ibadah dan pelayanan. Sekali lagi saya
tandaskan, seseorang tidak akan mengalami pembaharuan manusia batiniah, jika ia
tidak mau memikul salib di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Kisah
para rasul 20:24
(20:24) Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku
sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan
pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian
tentang Injil kasih karunia Allah.
Kerinduan
rasul Paulus, ialah; mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang dipercayakan
kepada dia, sehingga ia memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah
kepada orang Yahudi maupun orang Yunani.
Ini bukan
pelayanan asal-asal, betul-betul rasul Paulus bertanggung jawab atas tugas yang
dipercayakan kepadanya. Ini jugalah yang saya pertaruhkan sampai hari ini,
sebab itu saya tetap bertahan, berpegang teguh pada pengajaran mempelai, tidak
melepaskannya sampai garis akhir. Bahkan saya memiliki kerinduan yang besar, supaya
pengajaran mempelai ini sampai kepada orang banyak bukan hanya dalam kandang
pengembalaan ini, karena saya tau sasaran akhir dari ibadah pelayanan di atas
muka bumi ini adalah menjadi pengantin perempuan lewat pengajaran Tabernakel. Pengajaran
mempelai ini diusung bersama-sama dengan
pengajaran Tabernakel, ini kerinduan saya dan saudara tahu persis.
Bejana pembasuhan dari tembaga berbicara tentang tiga hal.
Ketiga : PENYUCIAN.
Efesus 5:26
(5:26)
untuk menguduskannya, sesudah Ia
menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
Dikuduskan sesudah dimandikan dengan air dan
firman = penyucian oleh air dan firman.
Supaya benar-benar bersih dibutuhkan air yang banyak
yaitu; ayat menjelaskan ayat sampai rahasia firman terbuka / tersingkap. Kalau
orang mandi dengan menggunakan dua tiga gayung, tidak akan bersih, berarti
dibutuhkan air yang banyak itulah ayat menjelaskan ayat sampai tersingkap
rahasia firman Allah, sampai tersingkap segala yang terselubung = luar dan
dalam dibersihkan.
Mazmur 119:129-130
(119:129).
Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya.
(119:130). Bila
tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada
orang-orang bodoh.
Bila terjadi pembukaan rahasia firman;
-
Memberi terang, berarti kegelapan dosa diterangi. Kegelapan adalah tempat yang efektif
untuk menyembunyikan dosa.
-
Memberi pengertian kepada orang-orang bodoh, supaya jangan lagi melakukan kesalahan-kesalahan
baik itu dosa kejahatan dan dosa kenajisan sebagai perbuatan yang bodoh
dihadapan Tuhan itulah kalau terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan. Tetapi
saya tidak habis pikir kalau rahasia firman sudah singkapkan, kemudian masih menyembunyikan
dosa = bertahan dalam kebodohan.
Setiap manusia pasti ada
kesalahannya, tetapi kalau dengan sengaja melakukan dosa itu sengaja menyakiti
hati Tuhan.
Wahyu 5:3-4
(5:3) Tetapi tidak ada
seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat
membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
(5:4) Maka menangislah aku
dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk
membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
Sebelum terjadi penyingkapan rahasia firman Tuhan, yang terlihat
adalah ratap tangis dan dukacita yang disebabkan oleh dosa.
Gulungan kitab dan ketujuh meterainya yang dibuka = pembukaan rahasia
firman Tuhan.
Wahyu 5:5
(5:5) Lalu berkatalah
seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya,
singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat
membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
Ia menghapus air mata dan melenyapkan dukacita,
setelah terjadi pembukaan rahasia firman.
Kita patut bersyukur tentunya apabila terjadi
pembukaan rahasia firman di tengah-tengah ibadah lewat tiga macam ibadah pokok
yang kita jalankan ini, disitulah Tuhan memulihkan masalah kita, Tuhan
menyelesaikan nikah, memulihkan ibadah dan pelayanan sampai akhirnya menghapus
air mata.
Jadi adanya tekanan, tindasan, dukacita, itu
karena dosa belum disucikan. Andaikan tidak ada dosa, tidak akan ada tangisan tidak akan bersedih. Tetapi
puji Tuhan, singa dari Yehuda, telah menang, Ia sanggup membuka gulungan kitab
itu. Singa dari Yehuda; Raja di atas segala Raja, tunas Daud, berarti; lemah
lembut dan rendah hati.
Ibrani 10:21-22
(10:21) dan kita mempunyai
seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
(10:22) Karena itu marilah
kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang
teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan
tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Setelah mengalami penyucian, yang terjadi:
· Menghadap
Allah dengan hati yang tulus ikhlas,
berati menjalankan ibadah dan pelayanan dengan segala ketulusan, tidak dengan
kepura-puraan, tidak dengan kemunafikan. Kalau menjalankan ibadah secara lahiriah
mulut bibir memuliakan Tuhan tetapi hati jauh dari Tuhan, inilah ibadah yang
dijalankan oleh orang-orang munafik.
Saya menghimbau ketika
kita datang menghadap takhta kasih karunia, kiranya dengan segala kerelaan,
dengan segala ketulusan, jangan ada embel-mebel, jangan ada sesuatu, jangan
dengan kepura-puraan, jangan dengan kemunafikan, jangan supaya dilihat oleh
orang lain, itu tidak ada artinya dihadapan Tuhan itu sama dengan menjalankan ibadah karena aturan manusia bukan
karena penyerahan, pengabdian.
Kalau ibadah karena
aturan, tidak mampu mempersembahkan persembahan kepada Tuhan, kalau ukurannya
karena uang, tidak bisa. Tetapi kalau dengan pengabdian, kita sanggup melakukan
perkara yang ajaib, sesukar apapun.
Kalau kita mengasihi
pekerjaan Tuhan seberat apapun kita sanggup, tetapi kalau tidak mengasihi Tuhan,
pekerjaan kecil akan terasa berat.
Sebab itu dari tadi saya
katakan; ukurannya bukan uang, tetapi penyerahan / pengabdian.
· Menghadap
Allah dengan keyakinan iman yang teguh.
Keyakinan iman yang teguh tidak dapat digoyahkan oleh;
1. Perkara lahirah .
2. Hal-hal yang tidak suci.
Pendeknya; tidak
menyimpang ke kiri dan ke kanan / kuat dan teguh hati. Itulah ajaran dari pada Musa
kepada Yosua, untuk melanjutkan tongkat estafet / ibadah dan pelayanannya
kepada Tuhan. Kemudian, itu juga yang diajarkan Daud kepada Salomo, untuk
melanjutkan tongkat estafet penggembalaan. Jangan sampai karena perkara
lahiriah, hal yang tak suci, pengaruh dunia, jauh dari Tuhan / tidak beribadah.
Pemuda tidak beribadah karena wanita atau sebaliknya karena laki-laki, wanita tidak
beribadah = tidak memiliki keyakinan iman yang teguh.
Saudaraku,
itulah pengertian sebelah kanan, bagian yang pertama.
Arti
rohani sebelah kanan.
YANG
KEDUA.
Kejadian 13:7-11
(13:7) Karena itu
terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para gembala Lot. Waktu
itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu.
(13:8) Maka berkatalah
Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan
engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.
(13:9) Bukankah seluruh
negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika
engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke
kiri."
(13:10). Lalu Lot melayangkan
pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya,
seperti taman TUHAN, seperti
tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom
dan Gomora. --
(13:11) Sebab itu Lot
memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur
dan mereka berpisah.
Terlebih dahulu kita melihat sebelah kiri yaitu;”seluruh lembah Yordan”, itulah bagian
yang dipilih oleh Lot. Sebelah kiri = sebelah Timur.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, Timur itu
menuju kepada Pintu Gerbang.
Artinya; kemerosotan rohani, disebabkan oleh
karena pandangan-pandangan yang lahiriah.
Jadi, pandangan lahiriah menyebabkan kemerosotan
rohani / penurunan rohani. Kalau kita perhatikan juga seorang pemuda yang turun
dari Yerusalem ke Yerikho itu juga kemerosotan rohani karena pandangan lahiriah.
Saudaraku, ketika kerohanian itu merosot, disitu
banyak terjadi penyangkalan-penyangkalan.
Matius
26:69-75
(26:69). Sementara itu
Petrus duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan
kepadanya, katanya: "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang
Galilea itu."
(26:70) Tetapi ia
menyangkalnya di depan semua orang, katanya: "Aku tidak tahu, apa yang
engkau maksud."
(26:71) Ketika ia pergi ke
pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang
yang ada di situ: "Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret
itu."
(26:72) Dan ia
menyangkalnya pula dengan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu."
(26:73) Tidak lama
kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata:
"Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari
bahasamu."
(26:74) Maka mulailah
Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Dan pada
saat itu berkokoklah ayam.
(26:75) Maka teringatlah
Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam berkokok,
engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis
dengan sedihnya.
Petrus
tiga kali menyangkal Yesus Kristus.
Penyangkalan pertama: "Aku
tidak tahu, apa yang engkau maksud."
=
pura-pura tidak tahu. Orang yang sudah melihat tetapi pura-pura tidak tahu
tentang pekerjaan Tuhan itulah ibadah dan pelayanan dengan segala
kegiatan-kegiatan di dalamnya, adalah penyangkalan pertama terhadap Yesus Kristus.
Kalau
tidak berubah pada penyangkalan pertama akan terus berlanjut pada
penyangkalan-penyangkalan berikutnya.
Penyangkalan kedua: "Aku
tidak kenal orang itu."
Tiga
tahun setengah Petrus bersama-sama dengan Kristus, tidak mungkin ia tidak mengenal
Kristus.
Petrus
yang awalnya penjala ikan kemudian menjadi penjala manusia, karena panggilan
dan pilihan Tuhan. Kemudian ia melihat perbuatan yang besar dari Allah, tetapi
disini ia mengatakan: "Aku tidak kenal orang itu",
meniadakan segala perbuatan-perbuatan yang ajaib yang dilakukan Yesus Kristus
kepadanya = meniadakan kasih Allah.
Seberapa
besar kasih Allah yang dinyatakan kepada kita sampai pada saat malam ini? Kita dipanggil
dari kegelapan dosa dan selanjutnya dipilih untuk memberitakan perbuatan yang
besar dari Tuhan, melayani Tuhan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Dulu
kita tidak mengerti tentang kebenaran, tidak mengenal Dia secara pribadi, tidak
mengerti tentang banyak hal, yang sederhana saja; tidak mengerti tentang tiga
macam ibadah pokok, tetapi oleh karena kebenaran firman kita mengerti banyak
hal, sampai akhirnya mengenal Dia dengan sempurna, tetapi di sini Petrus
mengatakan: "Aku tidak kenal orang itu”, meniadakan semuanya. Siapa
yang dapat mengatakan; “aku bisa lepas
dari dosa karena aku?”
Inilah
penyangkalan yang kedua. Kalau kita sadar diri, kita pasti hancur hati dan
kita bisa merasakan betapa pilunya hati Tuhan dengan penyangkalan yang kedua, tetapi
seringkali kita hanya menjaga perasaan orang lain bukan hati Tuhan, sehingga
kita berani menyangkal Tuhan.
Penyangkalan ketiga: "Aku
tidak kenal orang itu." Dia mengulangi
penyangkalan yang kedua tetapi diawali
dengan mengutuk dan bersumpah.
-
Mengutuk.
Kutuk dosa itu telah ditanggung Yesus Kristus di
atas kayu salib, kalau masih ada kata-kata kutuk, berarti dia tidak menghargai salib
Kristus, korban Kristus, segala kemurahan hati Tuhan dengan kata lain dosa itu
tetap dalam hidupnya.
-
Bersumpah.
Saudaraku, tidak perlu bersumpah dihadapan Tuhan.
Matius 5:34-37
(5:34) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah
sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,
(5:35) maupun demi bumi, karena bumi adalah
tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja
Besar;
(5:36) janganlah juga engkau bersumpah demi
kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai
rambutpun.
(5:37) Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika
tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari
si jahat.
“Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu
katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.”
Bersumpah
= suka mencari alasan = pandai-pandai bicara = orang yang suka berdalih, itu
semua berasal dari si jahat. Yang benar kalau Ya katakan Ya, kalau Tidak
katakan Tidak.
Disini
dikatakan jangan bersumpah...
· Demi
langit. Alasannya; karena langit
adalah takhta Allah.
· Demi
bumi. Alasannya; karena bumi adalah
tumpuan kaki-Nya.
· Demi
Yerusalem. Alasannya; karena
Yerusalem adalah kota Raja Besar.
· Demi
kepala, alasannya; karena manusia,
anak-anak Tuhan tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun.
Pendeknya;
empat perkara itu à pribadi Yesus
Kristus dalam kesucian-Nya.
Jangan
bersumpah demi langit, jangan bersumpah demi bumi, jangan juga kotori kepala,
Kristus adalah kepala Dialah penyelamat tubuh, juga tahta Allah. Ya di atas ya,
tidak di atas tidak, tidak usah berdalih, bersumpah demi apapun. Dari mulut
yang satu tidak boleh keluar kutuk dan berkat.
Penyangkalan Simon Petrus ini dimulai dari halaman Bait suci Allah.
Pengadilan
yang pertama yang harus dihadapi oleh Yesus Kristus adalah Mahkama Agama, di
depan imam besar Kayafas, berarti harus di bawa ke bait Allah, sementara Simon Petrus
ada di halaman bait Allah.
Jadi
penyangkalan pertama itu berada di halaman
sampai akhirnya merosot sampai kepada pintu gerbang, barulah ia teringat dengan
perkataan Yesus Kristus dan menangis, menyesali diri. Sebab itu dari awal saya sudah
katakan; kemerosotan rohani disitu akan terjadi banyak penyangkalan-penyangkalan,
sementara syarat untuk ikut Tuhan adalah : sangkal diri dan pikul salib.
Kita
kembali memperhatikan, bagian dari Abraham; sebelah kanan.
Kejadian
13:12-13
(13:12) Abram menetap di
tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di
dekat Sodom.
(13:13)
Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.
Abram menetap di tanah Kanaan = sebelah kanan. Kalau
dikaitkan dengan pola Tabernakel menunjuk Ruangan Maha Suci.
Karena tadi gembala Lot dan gembala Abraham
bertengkar berarti posisi mereka ada di tengah, kalau dikaitkan dengan pola
Tabernakel terkena kepada Ruangan Suci, kandang penggembalaan, berarti tekun
dalam tiga macam ibadah pokok. Karena tadi Lot memilih sebelah kiri (Pintu
Gerbang), maka Abram menetap di sebelah kanan, di tanah Kanaan, kalau dikaitkan
dengan Tabernakel itu terkena kepada Ruangan Maha Suci à
peningkatan rohani sampai pada puncaknya.
Peningkatan rohani prosesnya lewat perubahan
hidup dari sehari ke sehari, terus mengalami keubahan sampai kepada puncak
keubahan, itulah tanah Kanaan; Ruangan Maha Suci / sempurna sampai segambar
serupa dengan Allah.
Jangan sampai kita yang telah digembalakan oleh
Firman Pengajaran Mempelai ini justru semakin merosot karena pandangan
lahiriah. Tetapi biarlah kita terus mengalami pembaharuan dari sehari ke
sehari, terus bertambah-tambah maju, sampai dewasa, menjadi segambar dan serupa
dengan Allah.
Itulah sebelah kanan yang kedua; berada dalam
puncak kerohanian, itulah mempelai perempuan, Yerusalem yang baru.
2 Korintus 4: 3-4
(4:3) Jika Injil yang kami
beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang
yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini,
sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang
adalah gambaran Allah.
Lewat cahaya injil kemuliaan itulah pembukaan rahasia
firman Tuhan kita diubahkan dari sehari ke sehari, sampai akhirnya kembali kepada wujud semula, segambar dan
serupa dengan Allah.
Kejadian 1:27-28
(1:27)
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
(1:28)
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:
"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,
berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala
binatang yang merayap di bumi."
Ketika kembali pada wujud semula maka dua hal
yang terjadi.
1.
Diberkati oleh Tuhan.
Berkat yang diterima oleh Abram luar biasa.
Kejadian 12:1-2
(12:1). Berfirmanlah TUHAN kepada Abram:
"Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini
ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
(12:2)
Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta
membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
-
“Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang
besar.
Bangsa
yang besar, bukan saja jumlahnya yang besar, tetapi sekalipun jumlah kecil, kalau
kita kembali kepada wujud semula, segambar dan serupa dengan Allah, menjadi
besar. Besar di sini, diangkat di atas segala bangsa di bumi = kepala bukan
ekor, naik bukan turun.
- “Memberkati
engkau.”
Ketika
kita mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenaran yang ada di dalamnya, maka
semuanya akan ditambahkan. Berkat jasmani, berkat rohani semakin ditambah-tambahkan
bahkan sampai limpah ruah, berarti orang lain kecipratan/turut merasakannya.
- “Membuat
namamu masyhur.”
=
menguduskan dan memuliakan nama Tuhan di bumi seperti di sorga, itu masyhur.
Kalau perbuatan dosa, perbuatan yang jahat dan najis, tidak masyhur, hanya terkenal. Karena kejahatan, kebodohan,
bisa terkenal seperti perempuan yang terkenal karena dosanya, tetapi tidak
masyhur, kalau masyhur berarti terkenal karena hal-hal yang benar, hal-hal yang
baik, yaitu menguduskan / memuliakan nama Tuhan.
- “Engkau
akan menjadi berkat”, menjadi saluran berkat.
Kejadian 13:14
(13:14). Setelah Lot berpisah dari pada Abram,
berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah
dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,
Pandanglah
sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu = kasih yang tak
berkesudahan.
2.
Berkuasa atas tiga hal.
-
Ikan-ikan di laut, gambaran dari antikris, berarti terlepas dari roh
jual beli dengan cap meterai mereka di tangan kanan dan di dahi; angka 666,
berarti tubuh, jiwa dan roh terlepas dari daging.
-
Berkuasa atas burung-burung di udara = penghulu-penghulu di udara, itulah roh jahat
dan roh najis.
-
Berkuasa atas segala yang merayap di bumi. Artinya; tidak mudah diombang-ambingkan oleh ajaran palsu oleh kelicikan nabi-nabi palsu
itu sendiri.
Dengan demikian kita memperoleh keselamatan dari
Allah yang telah disediakan bagi kita sekaliannya.
Ibrani 1:3
(1:3)
Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala
yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai
mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat
yang tinggi,
Segambar dan serupa dengan Allah berarti; firman mendarah daging, yang menopang
segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Kuasa Allah berada dalam
kehidupan kita masing-masing, sehingga berkuasa atas ikan di laut, burung di
udara dan segala binatang yang merayap di bumi. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA
SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment