IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 13
AGUSTUS 2016
“STUDY YUSUF”
(SERI 101 )
Subtema : MENCERITAKAN HAL IHWAL
Shalom...!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus, oleh karena kasih sayang dan
kasih setia Tuhan yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Kaum
Muda Remaja sebagaimana biasanya, sungguh itu adalah kemurahan Tuhan, karena
Tuhan masih memberi kita kesempatan untuk menikmati firman dari study Yusuf.
Mari
kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah kaum muda remaja
itulah study Yusuf dari Kejadian 40.
kejadian 40:12-13
(40:12) Kata Yusuf
kepadanya: "Beginilah arti mimpi itu: ketiga carang itu artinya tiga hari;
(40:13) dalam tiga
hari ini Firaun akan meninggikan engkau dan mengembalikan engkau ke dalam pangkatmu
yang dahulu dan engkau akan menyampaikan piala ke tangan Firaun seperti dahulu
kala, ketika engkau jadi juru minumannya.
Yusuf
memberitahukan arti mimpi itu kepada juru minuman dengan jelas, dengan baik, tepat
dan benar.
Yeremia 23:28
( 23:28) Nabi
yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang
beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah
sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.
Nabi
yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh
firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Dari ayat ini kita
dapat memberi kesimpulan bahwa Yusuf adalah seorang nabi.
Bilangan 12:6
(12:6) Lalu
berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang
nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku
berbicara dengan dia dalam mimpi.
Tuhan
menyatakan diri-Nya kepada seorang nabi dalam penglihatan dan juga Tuhan
berbicara kepada seorang nabi dalam mimpi.
Pendeknya
Tuhan memberitahukan segala sesuatu kepada seorang nabi dengan berterus terang
.
Berarti,
Tuhan sangat dekat dengan seorang nabi, dan itulah sebabnya Yusuf dapat
mengartikan mimpi dari juru minuman tersebut. Berarti seorang nabi dapat
mengetahui segala sesuatu.
1 Korintus 14:24-25
(14:24)Tetapi kalau
semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan
diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua.
(14:25)segala
rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan
sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah
kamu.''
Tugas
dari seorang nabi adalah: bernubuat, berarti menyingkapkan segala rahasia yang terkandung di dalam hati.
Maka
seseorang yang menerima firman nubuat akan :
-
Diyakinkan oleh semua.
- Diselidiki oleh semua.
Sehingga
ia datang sujud menyembah kepada Allah = penyerahan diri secara total.
1 Korintus 14:2-3
(14:2) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa
roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada
seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang
rahasia.
(14:3) Tetapi siapa
yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati
dan menghibur.
Tujuan
seorang nabi bernubuat ada tiga hal, yaitu:
Yang pertama: Membangun.
Berarti
dimulai dari bawah, dimulai dari dasar bangunan itu sendiri.
1 Korintus 3:10-11
(3:10) Sesuai dengan
kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli
bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di
atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus
membangun di atasnya.
(3:11) Karena tidak
ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah
diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
Dasar dari tiap-tiap
bangunan yaitu: Yesus kristus = korban Kristus.
Dasar
kita melayani Tuhan adalah salib Kristus atau korban Kristus, bukan karena kepintaran,
kehebatan dan fasih lidah. Tidak ada
lagi dasar yang lain supaya kita tidak bermegah.
1 korintus 3:12
( 3:12) Entahkah
orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu,
rumput kering atau jerami.
Selanjutnya
tiap-tiap orang membangun diatas dasar (korban Kristus) tersebut.
1 Petrus 2:6-7
(2:6) Sebab ada
tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah
batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya
kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
(2:7) Karena itu
bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya:
"Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu
penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
Allah telah meletakan di Sion sebuah
batu yang terpilih yaitu sebuah batu penjuru yang mahal, namun pada akhirnya batu itu dibuang oleh tukang-tukang
bangunan. Batu penjuru yang mahal ð pribadi Yesus Kristus yang disalibkan = korban Kristus.
Tukang-tukang
bangunan → Imam-imam kepala, Ahli-ahli Taurat dan tua-tua = orang-orang yang menyalibkan Yesus Kristus.
Jadi
batu yang telah dibuang itu adalah pribadi
Yesus yang disalibkan = korban Kristus.
Matius 7:24-25
(7:24) "Setiap
orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang
yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
(7:25) Kemudian
turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah
itu tidak rubuh sebab didikikan di atas batu.
Rumah
yang dibangun atau didirikan di atas batu penjuru kuat menghadapi segala ujian.
Kesimpulannya:
firman nubuatan itu membangun hidup kita supaya kita kuat terhadap ujian-ujian.
Secara
khusus ada tiga jenis ujian yaitu:
a)
Turunlah hujan = Ujian yang dari atas →
penguasa dunia yang gelap dengan tipu dayanya.
b)
Datanglah banjir → dosa kenajisan.
c) Angin melanda rumah itu → rupa-rupa angin pengajaran palsu.
Sekalipun
ada tiga jenis ujian ini rumah itu tetap kokoh, kuat karena dibangun di atas
dasar korban Kristus.
Tujuan
seorang nabi bernubuat ada tiga hal, yaitu:
Yang kedua: Menasihati.
Ibrani 12:5
(12:5) Dan sudah
lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak:
"Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus
asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
Nasihat firman adalah didikan dan
peringatan Tuhan kepada anak-anak Tuhan yaitu: orang-orang yang dikasihi oleh
Tuhan. Oleh sebab itu jangan bosan menerima firman karena lewat nasihat firman inilah
kita menerima didikan dan peringatan-peringatan Tuhan.
Salomo
mempunyai penasehat, sekalipun ia seorang yang bijaksana tetapi ia tetap menghargai
seorang penasehatnya tetapi Rehabeam
anak Salomo tidak menghargai penasehat, sehingga setelah Salomo meninggal Rehabeam
tidak mendengarkan nasihat-nasihat dari penasehat Salomo, dia lebih menyukai nasihat orang muda sehingga
hancurlah kerajaan itu dan Israel terpecah menjadi dua kerajaan yaitu Israel
dan Yehuda dan itu akibat tidak mau menerima nasihat firman.
Amsal 19:20
(19:20) Dengarkanlah
nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.
Mendengar
nasihat dan menerima didikan, keuntunganya adalah, supaya seseorang menjadi
bijak di masa depan atau di masa yang akan datang.
Saya
ingat saat pertama kali masuk sekolah alkitab, sebetulnya saya tidak memenuhi
syarat untuk mengikuti sekolah alkitab
sebab saya tidak memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan yaitu satu tahun berada di pastori, sudah bertobat, sudah
dibaptis, sudah melayani, sudah
berbahasa lidah dan lain sebagainya, tetapi
benar-benar oleh karena kasih karunia Tuhan dan
nasihat firman seseorang bijak di masa depan.
Tidak
banyak di antara kita orang yang bijak
tetapi oleh karena nasihat firman kita menjadi bijak besok, lusa dan sampai
di masa yang akan datang di masa depan.
Pendeknya
jangan bosan mendengar nasihat firman dan mengikuti ibadah kaum muda remaja.
Untuk
mengatasi perkara di masa yang akan datang hanya karena hikmat akal budi dan
kebijaksanaan .
Kesukaran
hari ini dan kesukaran hari esok berbeda
tetapi kalau kita bijak di masa yang akan
datang hidup indah dan bahagia.
Amsal 13:10
(13:10) Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran,
tetapi mereka yang mendengarkan nasihat mempunyai hikmat.
Mereka yang mendengar nasihat
firman, mereka itu mempunyai hikmat akal budi dan kebijaksanaan.
Oleh karena hikmat seseorang menjadi rendah hati.
Oleh karena hikmat seseorang menjadi rendah hati.
Kalau
tidak memiliki hikmat maka yang terjadi pertengkaran saja itulah yang akan
terjadi terhadap orang angkuh dan congkak.
Amsal 12:15
(12:15) Jalan
orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat,
ia bijak.
Siapa mendengar
nasihat, ia bijak dan jalannya lurus karena Tuhan yang memimpin, berbanding
terbalik dengan orang bodoh.
Jalan
orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri artinya: menganggap diri benar
sekalipun salah.
Mazmur 73:24
(73:24) Dengan
nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam
kemuliaan.
Nasihat
firman menuntun seseorang dijalan yang benar (lurus).
Pendeknya
nasihat firman menjadi petunjuk. Tidak berhenti sampai disitu, nasihat firman
mengangkat seseorang sampai berada di dalam kemuliaan. Demikianlah akhir hidup
Yusuf, Tuhan membawa Yusuf ke dalam kemuliaan.
Sebaliknya
orang yang menolak nasihat firman akan
mengalami kehancuran seperti Rehabeam anak Salomo.
1 Timotius 1:5
(1:5) Tujuan nasihat
itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni
dan dari iman yang tulus ikhlas.
Kesimpulnnya
tujuan nasihat firman adalah: Kasih,
yang timbul dari tiga hal yaitu:
a. Timbul
dari hati yang suci.
b. Timbul
dari hati nurani yang murni.
c. Timbul dari iman yang tulus ikhlas.
Oleh
sebab itu, jangan sampai kita memiliki kasih yang timbul dari keinginan daging
(Fileo) dan timbul karena roh najis (Eros).
Tujuan seorang nabi bernubuat ada tiga hal, yaitu:
Yang ketiga: Menghibur.
Manakala
kita menghadapi jalan buntu atau tidak ada jalan keluar pada saat menghadapi
masalah, firman nubuatan dapat memberi jalan keluar = menghibur.
Roma 4:17
(4:17) seperti ada tertulis: "Engkau telah
Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya
ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan
firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.
Allah itu berkuasa menghidupkan orang
mati, berkuasa menjadikan yang tidak ada
menjadi ada. Semua karena firman Allah berarti firman Allah berkuasa
menjadikan yang tidak ada menjadi ada.
Roma 4:18-19
(4:18) Sebab sekalipun tidak ada dasar
untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi
bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya
nanti keturunanmu."
(4:19) Imannya tidak menjadi lemah,
walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah
kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
Allah
menetapkan Abraham menjadi bapa bagi banyak bangsa sekalipun tidak ada dasar untuk menjadi
bapa bagi banyak bangsa, karena ditinjau dari beberapa hal, antara lain:
1. Abraham telah mati
pucuk (mati syahwat) sebab usianya telah tua.
2. Tubuhnya sudah
sangat lemah karena usianya sudah 100 tahun.
3. Rahim Sara telah tertutup (mandul).
Tetapi Abraham tetap percaya bahwa firman Allah berkuasa menjadikan yang tidak ada
menjadi ada.
Pendeknya
firman Allah sanggup memberi jalan keluar terhadap orang yang sedang menghadapi
jalan buntu = menghibur.
Selanjutnya
setelah Yusuf memberitahukan arti mimpi
juru minuman :…
Kejadian 40:14
(40:14) Tetapi, ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu
telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal
ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini.
Setelah
memberitahukan arti mimpi itu kepada juru minuman, Yusuf berpesan dan berkata: ingatlah kepadaku.
Artinya ingat firman nubuatan bukan untuk
melupakannya -> rasa terimakasih kita kepada Tuhan karena
Ia telah menyatakan segala sesuatunya dan Ia telah menyatakan segala kemurahan-Nya.
Praktek ingat kepada firman nubuatan adalah
: menceritakan hal ihwal Yusuf kepada Firaun.
Kejadian 40:15
(40:15 ) Sebab aku dicuri diculik
begitu saja dari negeri orang Ibrani dan di sini pun aku tidak pernah melakukan
apa-apa yang menyebabkan aku layak dimasukkan ke dalam liang tutupan ini."
Adapun hal ihwal daripada Yusuf ialah: ia dicuri
dan diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani kemudian dibawa ke negeri Mesir
dan dimasukkan ke dalam penjara (liang tutupan) sekalipun ia tidak melakukan
kejahatan (kenajisan).
Kesimpulannya menceritakan hal ihwal Yusuf
kepada Firaun, berarti menceritakan
penderitaan yang tidak harus ditanggung oleh Yusuf = menceritakan tentang salib Kristus.
Betlehem turun ke Mesir dan menanggung
penderitaan = menceritakan tentang sengsara salib sama seperti Yesus dari sorga turun ke bumi menanggung penderitaan
itulah sengsara salib.
Dicuri, diculik = menanggung penderitaan
yang tidak harus ia tanggung = sengsara salib.
Inilah hal ihwal yang harus kita ceritakan
dimanapun kita berada, menceritakan tentang salib Kristus tidak harus dari
mulut, tetapi juga dari setiap perbuatan-perbuatan kita.
Filipi 2:5-8
(2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh
pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
(2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak
menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri,
dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Sebagai
manusia Yesus telah merendahkan diri-Nya
dan taat sampai mati bahkan sampai mati di atas kayu salib, inilah hal ihwal
Yesus Kristus yang harus diceritakan.
Langkah-langkah
untuk menceritakan hal ihwal Yesus Kristus adalah:
Langkah pertama: Mengosongkan diri, berarti tidak berisi.
Artinya
tidak bermegah, tidak merasa diri bisa, tidak merasa diri mampu, tidak merasa
diri hebat.
Kosong berarti nol = berada di titik
terendah, itulah permukaan air laut.
Kejadian
1:1-2
(1:1) Pada mulanya Allah menciptakan
langit dan bumi.
(1:2) Bumi belum berbentuk dan
kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang
di atas permukaan air.
Roh
Allah melayang-layang di atas permukaan air arti rohaninya adalah kalau kita
mengosongkan diri atau berada dititik terendah maka Roh Tuhan berkuasa atas
mereka yang mau merendahkan dirinya, berarti berada di titik nol, dipenuhkan
oleh Roh kudus dan hidup oleh Roh.
Permukaan
air laut adalah titik terendah, dan setiap sungai yang mengalir, bermuara ke
laut, demikian juga dengan orang yang rendah hati adalah muara dari Roh kudus.
Langkah kedua: Mengambil rupa sebagai seorang hamba.
Hamba
dalam bahasa Yunani adalah doulos artinya tidak memiliki hak atas diri sendiri.
Jadi kalau seorang hamba tidak bisa diatur
maka itu bukan hamba (doulos) tetapi tuan, jadi supaya kita dapat
menceritakan hal ihwal Yesus Kristus, maka langkah kedua harus mengambil rupa seorang
hamba, Yesus Kristus adalah tuan dari semua hamba-hamba Tuhan.
Langkah ketiga: Menjadi sama dengan manusia yang rendah hati.
Biarlah
kiranya kita merendahkan diri di bawah
tangan Tuhan yang kuat.
Ciri-ciri
orang yang rendah hati:
- Sikapnya perkataannya selalu di bawah.
- Selalu mendahului dalam memberi hormat.
Biarlah
Dia semakin tinggi dan besar kita
semakin rendah dan kecil, Dia semakin bertambah-tambah dan kita semakin
berkurang-kurang.
Untuk
mengikuti langkah-langkah tersebut harus diawali dengan tidak mempertahankan
haknya sebagai milik yang harus dipertahankan, berarti melepaskan harga diri /
tidak mempertahankan harga diri.
Hasil setelah menceritakan salib
Kristus…
Filipi 2:9
(2:9)
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama
di atas segala nama,
Allah
meninggikan Yesus Kristus (Anak tunggal Bapa) di tempat yang tinggi.
Ibrani 1: 3-4
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah
dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang
penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di
sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
(1:4) jauh lebih tinggi dari pada
malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih
indah dari pada nama mereka.
Allah
meninggikan Dia di tempat yang tinggi, jauh melebihi dari para malaikat, itulah
hasil yang dicapai setelah kita selesai menceritakan salib Kristus.
Berada
di tempat yang tinggi, berarti hidup kita lebih berharga dari para Malaikat.
Jadi
ketika salib ditegakkan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, kita berada
di tempat yang tinggi, dengan demikian pengorbanan tidak menjadi sia-sia.
Filipi 2:9
(2:9) Itulah sebabnya Allah sangat
meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
Selain
ditinggikan, Allah juga mengaruniakan kepada-Nya
nama di atas segala nama.
Kisah para Rasul 4:12
(14:12) Dan keselamatan tidak ada di
dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini
tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan."
Tidak
ada nama lain di bawah kolong langit ini yang mampu menyelamatkan manusia selain
nama Yesus, nama itu sungguh terlalu indah. Nama Yesus adalah nama yang indah
karena memberi jaminan keselamatan.
Nama
Yesus jauh lebih indah daripada nama
para malaikat sorga.
Nama
para malaikat sorga antara lain:
- Michael, adalah tentara yang berperang.
- Gabriel, adalah
Malaikat yang melayani Allah…Lukas1:19.
Sekalipun
demikian, hanya ada satu nama yang indah melebihi nama para Malaikat, yaitu
nama Yesus yang adalah jaminan dari segala sesuatu.
Matius 1:21
(1:21)
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena
Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Maria
akan menamakan anak yang akan dilahirkannya Yesus, karena Dialah yang
menyelamatkan umat-Nya dari dosa.
Filipi 2:10
(2:10) supaya dalam nama Yesus bertekuk
lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah
bumi,
Dalam
nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada:
- Di langit --> para Malaikat.
-
Di bumi --> Manusia.
- Di bawah bumi --> Setan yaitu roh-roh yang ada di neraka.
- Di bawah bumi --> Setan yaitu roh-roh yang ada di neraka.
TUHAN YESUS KRISTUS, KEPALA
GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberitaan Firman:
Gembala Sidang: Daniel.U.Sitohang
No comments:
Post a Comment