IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 07 OKTOBER 2016
“KITAB MALEAKHI”
Subtema : ROH TUHAN BEKUASA
ATAS DAUD SAMPAI SELAMA-LAMANYA.
Shalom...!
Selamat malam, salam
sejahtera bagi kita sekaliannya, salam di dalam kasih Kristus dengan kasih
sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan
ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. Biarlah kiranya kita
dapat menikmati kemurahan hati Tuhan lewat pembukaan rahasia Firman Tuhan.
Segera kita
memperhatikan Firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab
Maleakhi.
Maleakhi 4:1
(4:1)
Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang
gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan
terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak
ditinggalkannya akar dan cabang mereka.
Terlebih dahulu kita memperhatikan kalimat: “Bahwa sesungguhnya
hari itu datang.”
Ini berbicara tentang kedatangan Yesus Kristus untuk kali yang kedua,
dimana Ia tampil sebagai Raja yang berkuasa untuk menghakimi semua bangsa =
hari penghakiman.
Sebagai gambaran dari hari penghakiman itu:“Menyala seperti perapian”. Maka
yang akan terbakar pada hari penghakiman itu adalah; jerami.
Jerami adalah: Batang padi/batang gandum yang kering sesudah
dituai -> kerohanian yang kering-kering = tidak berbuah = tidak dapat
berbuat baik.
Siapakah yang
digambarkan dengan jerami? Yaitu: semua orang gegabah dan setiap orang yang
berbuat fasik.
Maleakhi 3:13-14
(3:13)
Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman TUHAN. Tetapi kamu berkata:
"Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?"
(3:14)
Kamu berkata: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya
kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan
pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?
Orang gegabah dan
orang fasik berkata kurang ajar kepada Tuhan, adapun
perkataan itu antara lain;
a.
"Adalah
sia-sia beribadah kepada Allah.”
b.
“Apakah
untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya?”
c.
Apakah
untungnya berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan Tuhan semesta alam?”
Kalau 3 perkara ini tersirat dalam hati
sekalipun tidak terucap dari mulut itu menunjukan bahwa dia adalah orang
gegabah dan orang fasik.
Sekarang kita akan melihat ORANG FASIK.
Maleakhi 3:15
(3:15)
Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah: bukan
saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Allahpun,
mereka luput juga."
Paham orang fasik: “Bukan saja
mujur orang- orang yang berbuat
fasik itu, tetapi dengan mencobai Allahpun, mereka luput juga."= suka
mencobai Tuhan.
Mazmur
10:4
(10:4)
Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan
menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
Kalimat: Allah tidak akan menuntut, tidak ada Allah!
Itulah seluruh pemikiran orang fasik sehingga orang fasik tidak segan-segan
mengutuki dan mencobai Allah.
Orang fasik
dikaitkan dengan pribadi Saul.
1 Samuel 24:12-13
(24:12)
Lihatlah dahulu, ayahku, lihatlah kiranya punca jubahmu dalam tanganku ini!
Sebab dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu dengan tidak membunuh
engkau, dapatlah kauketahui dan kaulihat, bahwa tanganku bersih dari pada
kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau,
walaupun engkau ini mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku.
(24:13)
TUHAN kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau, TUHAN kiranya membalaskan
aku kepadamu, tetapi tanganku tidak akan memukul engkau;
Pendeknya: Saul
berusaha untuk mencabut nyawa/membunuh Daud.
1
Samuel 24:14
(24:14)
seperti peribahasa orang tua-tua mengatakan: Dari orang fasik timbul
kefasikan. Tetapi tanganku tidak akan memukul engkau.
Perkataan Daud
kepada Saul: Dari orang fasik timbul
kefasikan, menunjukkan bahwa Saul
adalah orang fasik.
Kefasikan timbul
dari orang fasik bukan timbul dari orang benar, dusta tidak berasal dari salib
dan kebenaran tidak berasal dari dusta, maksudnya ialah orang fasik tidak akan
dapat menutupi kefasikannya sekalipun ia berusaha menutup-nutupi
kefasikannya cepat atau lambat akan terlihat.
Bukti-bukti
kefasikan Saul yang pertama:
Bukti kefasikan Saul
yang pertama, yaitu: Saul tidak
taat waktu orang Filistin menyerang. Ketidaktaatan Saul; ia memberanikan diri untuk mempersembahkan korban
bakaran dan korban keselamatan… 1 Samuel
13.
Sesungguhnya, untuk
mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan adalah tugas dari seorang
Imam Besar bukan tugas seorang raja.
Bukti
kefasikan Saul yang kedua/seri kefasikan Saul yang kedua:
Saul melangkahi
Titah Tuhan/tidak melaksanakan Firman Tuhan (1 Samuel 15), sebab Saul membiarkan Agag, raja orang Amalek hidup
dan mengambil jarahan yaitu kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik (tambun).
Melangkahi Firman
Tuhan sama dengan 2 hal yaitu:
- Dosa pendurhakaan atau
pemberontakan kepada Tuhan, setara dengan dosa bertenung.
Bertenung
artinya: mencari petunjuk kepada arwah-arwah,
bukan kepadaTuhan.
- Kedegilan = kekerasan hati.
Keras
hati setara dengan dosa penyembahan berhala dan mendirikan terafim/arca.
Sekalipun
tidak mendirikan terafim atau patung namun apabila seseorang keras
hati setara dengan penyembahan berhala.
Tuhan selalu mengingatkan
kita agar kita tidak keras hati sebab pada dasarnya manusia itu keras hati.
Akibat kefasikan Saul:
1 Samuel 16:14
(16:14) Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari
pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN.
Roh Tuhan telah mundur
daripada Saul.
Persamaan bila Roh
Tuhan telah mundur:
1 Samuel 15:23
(15:23) Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan
kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau
telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."
Tuhan menolak Saul
sebagai raja atas Israel, sebab Roh Tuhan telah undur dari Saul.
Kalau Roh
Tuhan undur dari Saul maka sejatinya ia telah ditolak sebagai raja,
demikian juga dengan seorang pelayanan atau imam, kalau
Roh Tuhan undur dari dia, sejatinya ia telah ditolak, sekalipun ia berada di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Di sinilah kita
mengetahui mana pelayan Tuhan dan
mana pelayan karena kehendak sendiri.
1 Samuel 13:13
(13:13) Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh.
Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya
kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk
selama-lamanya.
Tuhan tidak
mengokohkan kerajaan Saul atas Israel untuk selama-lamanya karena kebodohan
Saul yaitu: Saul memberanikan diri untuk mempersembahkan korban bakaran dan
korban keselamatan.
1 Samuel 10:1
(10:1) Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak,
dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata:
"Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya
Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN, dan engkau
akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya. Inilah tandanya
bagimu, bahwa TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas milik-Nya sendiri:
Sebagai syarat
menjadi seorang raja: harus terlebih dahulu diurapi Roh Kudus.
Berarti, bila Roh
Tuhan undur dari Saul: tanda bahwa Tuhan menolak Saul sebagai raja atas
Israel.
1 Samuel 15:1
(15:1) Berkatalah Samuel kepada Saul: "Aku telah diutus oleh
TUHAN untuk mengurapi engkau menjadi raja atas Israel, umat-Nya; oleh sebab
itu, dengarkanlah bunyi firman TUHAN.
Tuhan kembali mengutus
Samuel
dan berkata: untuk mengurapi Saul menjadi raja
atas Israel, dengan demikian Saul diperlengkapi.
Pengurapan yang berlaku atas Saul, bertujuan:
- Yang pertama: untuk menyerang atau memerangi pendudukan orang Filistin yang
ada di Geba.
- Yang kedua: untuk menumpas habis orang Amalek, dari rajanya sampai
rakyatnya, bahkan semua hewan mereka.
Pendeknya; Tuhan
mengurapi Saul untuk menyelamatkan bangsa Israel dari tangan musuh ... 1 Samuel 10:1.
PENGURAPAN YANG
PERTAMA: untuk menyelamatkan bangsa
Israel dari bangsa Filistin.
Filistin adalah
gambaran dari Iblis/setan.
Pekerjaan
Iblis/setan:
1 Samuel 13:3
(13:3) Yonatan memukul kalah pasukan pendudukan orang Filistin
yang ada di Geba; dan hal itu terdengar oleh orang Filistin. Karena itu Saul
menyuruh meniup sangkakala di seluruh negeri, sebab pikirnya: "Biarlah
orang Ibrani mendengarnya."
Pendudukan orang Filistin yang ada di Geba berarti berusaha
merebut tanah Geba tanah orang Israel, arti rohaninya; Iblis/setan berusaha merebut dan
menguasai hati manusia.
Pendudukan berarti
orang asing yang berada di suatu tempat.
Gambaran
bila hati direbut dan dikuasai Iblis Setan:
Matius 8:20
(8:20) Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan
burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk
meletakkan kepala-Nya."
Menjadi liangnya serigala dan sarangnya burung = hati telah direbut
dan dikuasai oleh roh jahat dan roh najis.
Keterangan: Liangnya serigala = dikuasai
roh jahat.
Yohanes 10:12
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan
pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan
domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan
domba-domba itu.
Pekerjaan serigala: menerkam dan mencerai-beraikan kawanan
domba.
- Menerkam
berarti: menyakiti.
Kalau seseorang suka menyakiti sesamanya, itu adalah tanda seseorang telah diterkam oleh serigala.
Kalau seseorang suka menyakiti sesamanya, itu adalah tanda seseorang telah diterkam oleh serigala.
- Mencerai-beraikan
domba-domba berarti domba-domba tercerai-berai/liar (tidak tergembala).
Ayub 39:8-11
(39:8) Siapakah yang mengumbar keledai liar,
atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang?
(39:9) Kepadanya telah Kuberikan tanah
dataran sebagai tempat kediamannya dan padang masin sebagai tempat
tinggalnya.
(39:10) Ia menertawakan
keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring;
(39:11)
ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari
apa saja yang hijau.
Liar = tidak terikat
dengan kandang penggembalaan = tidak tergembala dengan baik dalam
satu kandang penggembalaan.
Tanda bila domba
tidak tergembala:
1. “Menertawakan
keramaian kota”,artinya:
mengecilkan ibadah pelayanan
2. “Tidak
mendengar teriak si Penggiring”,
artinya tidak dengar-dengaran kepada gembala.
3. Ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya artinya
beribadah di sembarang tempat. Setiap gunung dia masuki, setiap tempat ia
masuki.
Alasannya:
untuk mencari apa saja yang hijau = mencari Firman Allah, ini tidaklah benar,
yang benar adalah domba-domba harus tergembala dengan baik dalam satu kandang penggembalaan.
Hanya
gembala domba yang benar-benar mengerti kawanan
dombanya.
Kalau
bukan gembala dia tidak mengerti apa yang dialami kawanan domba, apakah domba
itu dalam penderitaan atau dalam masalah atau kurang
makan atau sakit, dia tidak akan mengerti.
Domba-domba
yang tergembala, berarti tekun dalam 3 macam ibadah pokok karena di situlah ia
menikmati firman penggembalaan, ayat demi ayat dan pasal demi pasal
disampaikan
dengan jelas.
Firman penggembalaan
dalam kandang penggembalaan GPT BETANIA Serang & Cilegon;
- Untuk Ibadah Pendalaman Alkitab, adalah: kitab Maleakhi.
- Untuk Ibadah Raya Minggu, adalah: kitab Wahyu.
- Untuk Ibadah Doa Penyembahan, adalah: kitab Kolose.
Bila domba tidak
tergembala Tuhan menyediakan tempat lain:
- Tuhan
memberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya, menunjukkan bahwa ia mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri.
Seperti
Mesir tanahnya datar, sehingga orang Mesir harus mengambil air dari sungai
Nil lalu menyirami kebun-kebun sayur mereka, berbeda dengan tanah Kanaan yang
bergunung dan berlembah, mengharapkan sebanyak hujan yang turun dari langit
artinya: bergantung kepada kemurahan hati Tuhan.
Orang
yang tidak tergembala berusaha mengandalkan manusia
dan kekuatannya sendiri, sesungguhnya orang yang seperti
ini adalah orang yang terkutuk sesuai
dengan Yeremia 17:4-5. Jangan
beribadah hanya rutinitas tetapi biarlah kita mengandalkan
kekuatan ibadah itu sendiri. Kutuk dipatahkan hanya lewat salib, sebab ada
tertulis: terkutuklah orang yang tergantung di atas kayu salib, sebab itu pikul
saja salibmu.
- Padang
masin sebagai tempat tinggalnya berarti: kering-kering = tandus artinya: tidak dapat berbuat
apa-apa.
Dunia orang mati seperti padang pasir
sekalipun hujan turun di atasnya tidak terlihat bekasnya, juga seperti si Lintah yang mempunyai dua anak yang diberi nama: untukku dan
untukku = serba kekurangan, inilah yang disebut padang
masin.
Padang masin = dunia orang mati.
Padang masin = dunia orang mati.
Keterangan: Hati
menjadi sarangnya burung = dikuasai roh najis.
Wahyu 18:2
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah
rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman
roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi
segala burung yang najis dan yang dibenci,
Babel adalah tempat
bersembunyi semua roh najis dan tempat
bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci oleh Tuhan, sebab itu
jangan menyukai apa yang dibenci oleh Tuhan, supaya jangan turut dibenci oleh Tuhan.
Burung adalah gambaran roh najis.
Pekerjaan roh najis:
Hagai 2:13-15
(2:13) Andaikata seseorang membawa daging
kudus dalam punca bajunya, lalu dengan puncanya itu ia menyentuh roti atau
sesuatu masakan atau anggur atau minyak atau sesuatu yang dapat dimakan,
menjadi kuduskah yang disentuh itu?" Lalu(para
imam itu menjawab, katanya: "Tidak!"
(2:14) Berkatalah pula Hagai: "Jika
seseorang yang najis oleh mayat menyentuh semuanya ini, menjadi najiskah yang
disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tentu!"
(2:15) Maka berbicaralah Hagai, katanya: "Begitu juga dengan
umat ini dan dengan bangsa ini di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, dan
dengan segala yang dibuat tangan mereka; dan yang dipersembahkan mereka di sana
adalah najis."
Dosa kenajisan umat
Israel menghalangi pembangunan bait Allah = kenajisan menghalangi terbentuknya kesatuan anggota-anggota
tubuh yang berbeda-beda.
Memang ada banyak
anggota tetapi hanya satu tubuh. Kesatuan tubuh tidak akan tercipta bila masih mempertahankan dosa kenajisan, bahkan oleh
karena kenajisan anggota-anggota tubuh yang berbeda-beda akan terpisah.
Jangan lemah
terhadap kenajisan dan jangan mamanfaatkan orang yang lemah dalam kenajisannya
supaya jangan kaku dalam melayani Tuhan/supaya jangan serba salah dalam
melayani Tuhan.
Sejenak memperhatikan
menara Babel...
Kejadian 11:1-3
(11:1) Adapun seluruh bumi, satu bahasanya
dan satu logatnya.
(11:2) Maka berangkatlah mereka ke sebelah
timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di
sana.
(11:3) Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita
membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai
mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat.
Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya
berarti ada kesatuan hati/kesatuan anggota tubuh karena diikat oleh kasih
Allah.
Kejadian 11:4-8
(11:4) Juga kata mereka: "Marilah kita
dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke
langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh
bumi."
(11:5) Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota
dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,
(11:6) dan Ia berfirman: "Mereka ini satu
bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka;
mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak
akan dapat terlaksana.
(11:7) Baiklah Kita turun dan
mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi
bahasa masing-masing."
(11:8) Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh
bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.
Dasar mereka
mendirikan menara Babel ialah: untuk mencari nama, dengan tujuan supaya jangan
berserak ke seluruh bumi = tetap satu.
Tuhan justru mengacaubalaukan
bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.
Selama ada kenajisan
maka tidak akan terwujud kesatuan tubuh Kristus sebaliknya
mereka diserakkan Tuhan ke seluruh bumi.
PENGURAPAN YANG KEDUA : untuk menumpas habis orang Amalek.
1 Samuel 15:1-2
(15:1) Berkatalah Samuel kepada Saul:
"Aku telah diutus oleh TUHAN untuk mengurapi engkau menjadi raja atas
Israel, umat-Nya; oleh sebab itu, dengarkanlah bunyi firman TUHAN.
(15:2) Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa
yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek
menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir.
Dosa Amalek adalah
menghalangi perjalanan bangsa Israel di padang gurun = menghalang jalan salib = menjadi batu sandungan. Seperti orang
Yahudi bagi mereka salib adalah suatu batu sandungan karena pengikutan mereka
hanya karena tanda-tanda (mujizat-mujizat) saja. Dalam injil Yohanes 6 mereka mengikuti Yesus
kemana-mana oleh karena Yesus menyembuhkan orang sakit, dan oleh karena mujizat-mujizat yang diadakan oleh Yesus Kristus yaitu: memberi makan 5000
orang dengan lima roti dan dua ikan, sehingga mereka hendak menjadikan
Yesus sebagai raja tetapi Yesus menyingkir sebab Tuhan tidak ingin menjadi raja
hanya karena pengikutan karena tanda-tanda saja.
Ulangan 8:2-3
(8:2) Ingatlah kepada seluruh perjalanan
yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat
puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk
mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada
perintah-Nya atau tidak.
(8:3 )Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan
memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal
oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan
dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.
Perjalanan padang gurun selama empat puluh tahun = jalan
salib, dengan tujuan: untuk merendahkan hati bangsa Israel.
Ujian-ujian padang gurun yang dialami bangsa Israel terjadi atas seijin Tuhan (yang disebut
dengan sengsara salib).
Dengan
adanya ujian dan pencobaan, anak-anak Tuhan akan semakin merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Tanda seseorang merendahkan diri di hadapan Tuhan: hidup dari segala yang diucapkan Tuhan.
Sama seperti Maria duduk dekat kaki Tuhan (merendahkan diri)
untuk mendengarkan perkataan-perkataan yang keluar dari mulut Yesus, sebaliknya
Marta adalah seorang yang sibuk dengan kegiatan-kegiatan/perkara-perkara
duniawi. Orang yang rendah hati terlihat dari penyerahan dirinya seperti 4
makhluk dan 24 tua-tua tersungkur di hadapan takhta
dan di hadapan Anak Domba, tanda
bahwa mereka sangat membutuhkan pembukaan rahasia Firman
Tuhan...Wahyu 5:8.
Dampak
negatif kalau Roh Tuhan undur dari seorang imam:
1 Samuel 16:14
(16:14) Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang
ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN.
Saul diganggu oleh
roh jahat yang dari pada Tuhan = diganggu roh jahat atas seijin Tuhan.
Roh jahat digambarkan
seperti dua hal yaitu:
- Bangsa Filistin,
pekerjaannya: berusaha untuk merebut/menguasai hati manusia.
- Bangsa Amalek, pekerjaannya:
berusaha untuk menghalangi jalan salib.
Gambaran
ketika Saul dikuasai oleh roh jahat:
Wahyu 17:1-2
(17:1) Lalu datanglah seorang dari ketujuh
malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke
sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di
tempat yang banyak airnya.
(17:2)
Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi
telah mabuk oleh anggur percabulannya."
Pelacur besar yang duduk di tempat yang banyak airnya. Dengan demikian raja-raja di bumi telah berbuat cabul dan mabuk oleh
anggur percabulannya, seperti inilah keadaan seseorang bila
Roh Tuhan undur daripadanya.
Air yang banyak -> raja-raja
dibumi (kehidupan yang sudah mengerti banyak Firman). Inilah persamaan dari pada kondisi Saul ketika Roh Tuhan
undur dari padanya.
Wahyu 17:3
(17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang
gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang
merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai
tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
Seorang perempuan yang disebut juga dengan wanita kekejian duduk di atas seekor binatang yang merah
ungu.
Binatang merah ungu -> seseorang yang melayani tanpa Roh Tuhan (Roh Tuhan undur).
Binatang-> manusia tanpa Roh.
Jadi Saul adalah
gambaran seorang imam yang melayani tanpa Roh Tuhan maka yang menguasai adalah
roh najis.
Wahyu
17:4-5
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu
dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di
tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan
percabulannya.
(17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia:
"Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Di tangan perempuan itu ada suatu cawan emas penuh dengan
segala kekejian dan kenajisan percabulannya, itu sebabnya
raja-raja dibumi berbuat cabul dengan dia.
Mari
kita lihat kekejian di bumi…
Daniel
12:11
(12:11) Sejak dihentikan korban sehari-hari
dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus
dan sembilan puluh hari.
Apabila
pembinasa keji berdiri di tempat kudus maka ia akan menghentikan korban
sehari-hari.
Mari kita melihat
korban sehari-hari…
Daniel
9:27
(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi
banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia
akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap
kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan
menimpa yang membinasakan itu."
Korban sehari-hari
yaitu: korban sembelihan dan korban santapan,
inilah yang dihentikan oleh pembinasa keji di tempat kudus. Kalau Roh Tuhan
undur dari seorang imam maka korban sembelihan dan korban santapan tidak terlihat.
- Korban sembelihan -> salib yang ditegakkan di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan = sangkal diri dan pikul salib.
Korban sembelihan kepada Tuhan ialah
jiwa yang hancur dan hati yang patah dan remuk.
- Korban
santapan -> Firman Allah sebagai makanan
rohani.
Mari kita melihat makanan rohani:
Yohanes
4:34
(4:34) Kata Yesus kepada mereka:
"Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Yesus berkata: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya”.
Inilah yang menjadi santapan rohani kita, tetapi ketika
perempuan kekejian itu menunggangi maka tidak terlihat lagi korban sehari-hari,
kalaupun seseorang melayani itu adalah kehendaknya sendiri, itu bukan kehendak Tuhan, sebab Roh Tuhan telah undur dari padanya.
Wahyu
18:3-5
(18:3) karena semua bangsa telah minum dari
anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan
dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa
nafsunya."
(18:4) Lalu aku mendengar suara lain dari
sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya
kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut
ditimpa malapetaka-malapetakanya.
(18:5)
Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah
telah mengingat segala kejahatannya.
Sebab dosanya telah bertimbun-timbun
sampai ke langit, artinya; dosa kenajisan adalah puncaknya dosa, dan Tuhan tidak
melupakan dosa ini, sebab itu orang yang jatuh ke dalam dosa kenajisan
hukumannya (konsekuensi) berat sekali meskipun Tuhan telah mengampuni dosa itu,
karena kenajisan menghalangi pembangunan tubuh Kristus.
Wahyu 18:6-8
(18:6) Balaskanlah kepadanya, sama seperti
dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut
pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan
pencampurannya;
(18:7 )berikanlah kepadanya siksaan dan
perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab
ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan
aku tidak akan pernah berkabung.
(18:8) Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari,
yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api,
karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat."
Hukuman yang harus diterima perempuan
kekejian itu adalah cawan murka Allah dua kali lipat.
Siksaan dan perkabungan sebanyak kemuliaan dan kemewahan
yang telah ia nikmati. Pendeknya binasa, berujung pada kematian kekal.
Jalan
keluarnya:
1
Samuel 16:23
(16:23) Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu
hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa
lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.
Daud dapat melayani
Saul sampai roh jahat undur daripada Saul.
1
Samuel 16:6-7
(16:6) Ketika mereka itu masuk dan Samuel
melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri
yang diurapi-Nya."
(16:7) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada
Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku
telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia
melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
Perlu
untuk diketahui: Bukan yang
dilihat manusia yang dilihat Allah(
terlihat baik di luar) tetapi Tuhan melihat hati.
Pengurapan tidak
berasal dari fisik seseorang tetapi dari ketulusan hati.
1
Samuel 16:8-10
(16:8) Lalu Isai memanggil Abinadab dan
menyuruhnya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata: "Orang ini pun
tidak dipilih TUHAN."
(16:9) Kemudian Isai menyuruh Syama lewat,
tetapi Samuel berkata: "Orang ini pun tidak dipilih TUHAN."
(16:10) Demikianlah Isai menyuruh ketujuh
anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai:
"Semuanya ini tidak dipilih TUHAN."
Tuhan
tidak melihat fisik/manusia bagian luar tetapi Tuhan melihat isi hati/manusia batiniah (manusia dalam).
Tuhan memilih kita
untuk menjadi imamat yang rajani bukan karena fisik, keperkasaan melainkan
Tuhan melihat hati, sebab itu biarlah
kita mengikuti sistem pelayanan Daud.
1
Samuel 16:11-13
(16:11) Lalu Samuel berkata kepada Isai:
"Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu,
tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai:
"Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia
datang ke mari."
(16:12) Kemudian disuruhnyalah menjemput dia.
Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman:
"Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia."
(16:13) Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan
mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan
seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju
Rama.
Tuhan memilih Daud
dan mengurapinya menjadi raja atas Israel dan Roh Tuhan berkuasa atas Daud sampai selama-lamanya (permanen).
Berbeda
dengan Saul, Roh Tuhan undur dari Saul. Dasar dari pelayanan Daud adalah dari
hati bukan dari kemampuan daging.
Yesaya
11:1-2
(11:1) Suatu tunas akan keluar dari tunggul
Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
(11:2) Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat
dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan
TUHAN;
Yesus adalah tunas Daud (berasal dari
keturunan Daud) berarti Roh Tuhan
berkuasa atas Daud sampai selama-lamanya.
Yesus adalah tunas Daud, penuh dengan
ketujuh Roh Allah, yaitu: (1) Roh TUHAN ada pada-NYA,
(2) Roh hikmat, (3) Roh pengertian, (4) Roh nasihat, (5) Roh keperkasaan, (6)
Roh pengenalan, (7) Roh takut akan TUHAN.
Di dalam kitab Wahyu tujuh Roh Tuhan menjadi tujuh mata Allah yang diutus ke
seluruh bumi artinya: kehidupan yang diurapi menjadi kesaksian. Kesaksiannya
berkuasa sampai roh jahat itu undur oleh karena pelayanannya.
Yesaya
11:3-4
(11:3) ya, kesenangannya ialah takut akan
TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan
keputusan menurut kata orang.
(11:4) Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan
keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di
negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi
Dengan tujuh Roh
Tuhan maka kita dimampukan untuk melayani Tuhan sehingga orang yang lemah
mendapatkan keadilan dan orang yang tertindas mendapatkan keputusan yang jujur
= roh jahat undur dari kehidupan kita. Sama seperti perempuan yang terkenal
karena dosa kenajisannya dan juga Maria saudari Lazarus, kalau tidak mendapat
keadilan dan kejujuran maka yang lemah tetap lemah dan yang tertindas tetap
tertindas = tetap dalam dosanya.
Setelah roh jahat
undur dari perempuan yang terkenal karena dosanya maka ia banyak berbuat kasih,
yaitu:
- Meminyaki
kaki Yesus.
- Ia
membasahi kaki Yesus dengan air mata dan menyeka-Nya dengan rambutnya.
- Mencium
kaki Yesus = sujud menyembah Dia.
Sedangkan Maria saudari
Lazarus duduk di bawah kaki Tuhan dan terus mendengar firman Tuhan (perkataan
yang keluar dari mulut Yesus).
Dimanakah
kita mendapatkan Roh yang permanen?
1
Samuel 16:11
(16:11) Lalu Samuel berkata kepada Isai:
"Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu,
tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai:
"Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia
datang ke mari."
Daud
terbiasa menggembalakan kambing domba ayahnya= tergembala dengan baik.
Di
dalam kandang penggembalaanlah kita mendapatkan pengurapan Roh Kudus dan
mempertahankan-Nya (permanen).
Imamat
21:12
(21:12) Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan
dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya,
yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah
TUHAN.
Jangan
keluar dari tempat kudus = tergembala dengan baik di dalam satu kandang dan
satu gembala.
Kalau tergembala
dengan baik maka akan ada minyak urapan Allah di atas kepala kita, dan itu
menandakan kita dikhususkan oleh Tuhan.
Tempat kudus kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel
terkena pada Ruangan Suci -> kandang penggembalaan.
Di dalam Ruangan Suci terdapat 3 macam alat ->
ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
1
Samuel 17:15
(17:12)Daud adalah anak seorang dari Efrata, dari Betlehem-Yehuda,
yang bernama Isai. Isai mempunyai delapan anak laki-laki. Pada zaman Saul orang
itu telah tua dan lanjut usianya.
(17:13) Ketiga anak Isai yang besar-besar
telah pergi berperang mengikuti Saul; nama ketiga anaknya yang pergi berperang
itu ialah Eliab, anak sulung, anak yang kedua ialah Abinadab, dan anak yang
ketiga adalah Syama.
(17:14) Daudlah yang bungsu. Jadi ketiga anak
yang besar-besar itu pergi mengikuti Saul.
(17:15) Tetapi Daud selalu pulang dari pada Saul untuk
menggembalakan domba ayahnya di Betlehem
Sesibuk-sibuknya
kita di dalam dunia ini tetap harus kembali ke dalam kandang penggembalaan = tergembala dengan baik, tidak liar.
1
Samuel 16:23
(16:23) Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu
hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa
lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.
Pelayanan Daud
adalah pelayanan yang menyucikan dosa kejahatan dan dosa kenajisan sehingga
ada ketenangan /damai sejahtera = kelegaan dan kenyamanan. Kesimpulannya, dosalah yang menyebabkan seseorang tidak memiliki damai sejahtera.
Yesaya
48:20-21
(48:20)Keluarlah dari Babel, larilah dari
Kasdim! Beritahukanlah dengan suara sorak-sorai dan kabarkanlah hal ini!
Siarkanlah itu sampai ke ujung bumi! Katakanlah: "TUHAN telah menebus
Yakub, hamba-Nya!"
(48:21) Mereka tidak menderita haus, ketika Ia
memimpin mereka melalui tempat-tempat yang tandus; Ia mengeluarkan air dari
gunung batu bagi mereka; Ia membelah gunung batu, maka memancarlah air.
Ada
kebahagiaan karena Tuhan senantiasa memelihara kita.
Yesaya
48:22
Sebaliknya, kalau roh najis dipertahankan maka tidak
ada damai sejahtera. Amin.
TUHAN YESUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberitaan Firman oleh:
Gembala sidang: Daniel.U.Sitohang
No comments:
Post a Comment