IBADAH JUMAT AGUNG, 14 APRIL 2017
"KITAB MALEAKHI"
Subtema: TERBIT SURYA KEBENARAN.
Shalom saudaraku, selamat
malam, salam sejahtera bagi kita semua oleh karena kemurahan hati Tuhan kita
dimungkinkan untuk melangsungkan ibadah paskah/jumat agung, untuk memperingati
hari kematian Tuhan Yesus Kristus 2017 tahun yang lalu. Biarlah kiranya
kesempatan yang indah ini kita boleh merasakan kemurahan Tuhan lewat pembukaan
rahasia firman Tuhan yang sebentar akan kita terima. Bantu doa supaya kita
boleh merasakan bahkan menjadi satu di dalam pengorbanan-Nya. Kita fokus
memperhatikan firman Tuhan supaya kedatangan kita tidak menjadi sia-sia. Sebab
kalau ibadah kita dijalankan secara liturgis / Taurat / lahiriah semua menjadi
sia-sia tidak mengandung janji dan kuasa.
Kita kembali memperhatikan
firman penggembalaan untuk ibadah pendalaman Alkitab dari...
Maleakhi 4:2
(4:2) Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya
kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak
seperti anak lembu lepas kandang.
Ayat ini berbicara tentang
kelepasan karena kemenangan yang dialami oleh orang-orang yang takut akan nama
Tuhan. Kemudian hal ini terjadi (kelepasan karena kemenangan), karena bagi
mereka terbit surya kebenaran, dalam ejaan lama; terbit matahari kebenaran.
Mazmur 84:12
(84:12) Sebab TUHAN Allah
adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan
kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
“Tuhan Allah adalah
matahari dan perisai, kasih dan kemuliaan Ia berikan.”
Pendeknya;
Tuhan Allah adalah matahari,
tabiat-Nya adalah kasih.
Jadi matahari à kasih Allah. Saudara jangan ragu di situ, banyak
ayat-ayat mengatakan matahari adalah kasih yang adalah tabiat dari Allah Bapa.
Yohanes 3:16
(3:16) Karena begitu
besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.
Begitu
besar kasih Allah akan dunia ini (seluruh penduduk bumi), sebagai bukti: Ia mengaruniakan
Anak-Nya yang Tunggal.
Lebih
rinci tentang dikaruniakan...
Roma
5:8
(5:8) Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena
Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Dikaruniakan, berarti (Anak-Nya
yang tunggal) dijadikan sebagai korban untuk kita/manusia, karena dosa, itulah
kasih Allah Bapa.
Roma 5:9
(5:9) Lebih-lebih, karena
kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan
dari murka Allah.
Sehingga oleh darah salib kita dibenarkan sampai pada akhirnya kita diselamatkan dari murka Allah, itulah
hari penghakiman.
Ayat yang sama...
Yohanes 3:17
(3:17) Sebab Allah
mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk
menyelamatkannya oleh Dia
Allah mengutus Anak-Nya ke
dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya,
itulah kasih Bapa atas dunia; mengorbankan Anak-Nya yang Tunggal sehingga nanti
lewat darah salib kita dibenarkan sampai
kita memperoleh keselamatan berarti lepas dari murka yang akan datang,
itulah hari penghakiman.
Sekarang kita akan melihat, pekerjaan penyelamatan.
Yesaya 53:3
(53:3) Ia dihina dan
dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita
kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan
bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.
Ia
dihina dan dihindari orang, bahkan sangat dihina sehingga orang menutup mukanya
terhadap Dia.
Yesaya 53:4-5
(53:4) Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan
kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul
dan ditindas Allah.
(53:5) Tetapi dia
tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan
kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya,
dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
“Dia tertikam oleh karena
pemberontakan (pendurhakaan) kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita.”
Berarti; penyakit dan
kesengsaraan kitalah yang di tanggung dan dipikul-Nya di atas kayu salib.
Berapa banyak pemberontakan
kita kepada Tuhan? Kejahatan kita kepada Tuhan? Tidak terhingga, tidak terhitung,
baik itu kejahatan dalam bentuk lahiriah, dalam bentuk manusia batiniah yang
tidak terlihat, bahkan kejahatan itu selalu berulang-ulang.
Boleh saja manusia lahiriahnya
terlihat baik, tetapi manusia batiniahnya belum tentu. Saya selalu menghimbau
sidang jemaat; ayo, perhatikan kebenaran dalam batin, jangan terlihat baik
tetapi hati tertuju kepada kenajisan. Tuhan berkenan kepada manusia batin nanti
diam-diam Dia akan memberikan hikmat. Kenapa bodoh terus tingkah laku kita di
hadapan Tuhan? Karena tidak memiliki kebenaran di dalam batin, hanya terlihat
baik di depan gembala dan di hadapan orang banyak tetapi tidak di hadapan
Tuhan, itu yang ditanggung dan dipikul oleh Tuhan di atas kayu salib dan oleh
karena dosa inilah orang banyak mengalami sengsara.
Jadi sengsara dan penyakit
kitalah yang di tanggung-Nya di atas kayu salib, sehingga bilur-bilur-Nya, luka
pada tubuh Yesus itulah yang akan menyelesaikan masalah, menyembuhkan,
menyehatkan rohani kita semua.
Kita bersyukur sebab terbit
surya kebenaran, matahari kebenaran sehingga nanti terjadi kelepasan karena
kemenangan, kemerdekaan dari dosa.
Kita lihat terus..
Yesaya 53:7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak
membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk
domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka
mulutnya.
Praktek pekerjaan penyelamatan
yang dikerjakan oleh Yesus Kristus di atas kayu salib: “Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan
tidak membuka mulutnya.”
Mulut
tidak terbuka/tertutup artinya; daging tidak bersuara, mulut tidak boleh terbuka/bersungut-sunggut,
seberat apapun pekerjaan yang Tuhan percayakan, seberapa besarnya teguran yang
tertuju kepada kita jangan bersungut-sunggut, untuk mendatangkan kebaikan,
kesembuhan terhadap penyakit.
Pertanyaannya: Kenapa Ia tidak membuka mulut-Nya/tidak bersungut-sungut, mengomel,
menggerutu ketika memikul salib?
Yesaya
53:3
(53:3) Ia dihina dan
dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita
kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan
bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.
Jawabannya ialah: “Seorang yang
penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan.”
Orang yang seperti ini tidak
perlu bersungut-sungut. Memikul salib di tengah ibadah dan pelayanan; sudah
biasa.
Kalimat ini dibagi menjadi dua
bagian, yaitu:
Pertama: “Seorang yang
penuh kesengsaraan.”
Kata
“penuh” berarti tidak setengah-setengah/separuh hati mengikuti dan melayani
Tuhan, pendeknya tidak separuh hati di dalam penyerahan dirinya melainkan dalam
penyerahan diri penuh.
Setengah-setengah/separuh
hati disebut dengan suam-suam = tidak dingin dan tidak panas, bagi pekerjaan
pelayanan kepada Tuhan, persis seperti jemaat di Laodikia.
Wahyu
3:15-17
(3:15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas.
Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
(3:16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas,
Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
(3:17) Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan
diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa
engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Setelah
dikoreksi oleh pemberitaan firman Tuhan kelihatanlah keberadaan mereka yaitu;
tidak dingin dan tidak panas/suam-suam kuku/separuh hati/setengah-setengah
dalam melayani Tuhan. Orang yang separuh hati dalam pekerjaan pelayanan kepada
Tuhan adalah; orang yang masih bergantung kepada harta dan kekayaan belum
bergantung dengan sepenuh hati kepada kemurahan hati Tuhan. Orang yang seperti
ini suka bersungut-sungut, ngomel ketika mengalami aniaya karena firman dan
sengsara karena salib.
Kedua: “Yang biasa menderita kesakitan.”
Kalau
biasa menderita kesakitan berarti; tidak asing, tidak kaget-kagetan ketika dia
berkorban dalam hal tenaga, pikiran, waktu, harta / uangnya, itu menjadi hal
yang biasa, tidak asing bagi dia.
Jadi
berkorban itu sudah biasa, tidak kaget, tidak pusing, bahkan dinikmati. Pendeknya,
menikmati pengorbanan.
Yohanes
4:34
(4:34) Kata Yesus kepada
mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Kata
Yesus kepada murid-murid: "Makanan-Ku ialah
melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.”
Kata
makanan-Ku à sesuatu yang dapat dinikmati. Jadi kalau sesuatu itu
dapat dinikmati; disebutlah itu makanan. Umpama melayani dengan segala jerih
lelah, jerih payah, maka jerih lelah dan jerih payah disebut makanan. Tetapi
kalau orang belum berani menikmati pelayanan, dia tidak akan berani berkata;
itu makananku.
Berarti
ada dua hal yang harus dinikmati di tengah-tengah ibadah dan pelayanan kita di
hadapan Tuhan yaitu;
-
Melakukan
kehendak Allah.
-
Menyelesaikan
pekerjaan Allah.
Untuk melihat kedua hal
tersebut mari kita perhatikan kitab
Kejadian.
Kejadian 2:9
(2:9) Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya;
dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman
itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik
dan yang jahat.
Allah menumbuhkan
berbagai-bagai pohon dari bumi antara lain;
1.
Pohon
yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya.
2.
Buah
pohon kehidupan.
3.
Buah
pohon tentang yang baik dan yang jahat.
Kejadian 2:15
(2:15) TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman
Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
Saat ini kita sudah
ditempatkan dalam kandang penggembalaan ini untuk mengusahakan ibadah dan
pelayanan ini kepada Tuhan dan harus terus dipelihara.
Apa saja yang sudah Tuhan
percayakan, ditumbuhkan di taman Eden rohani yaitu: kandang penggembalaan ini,
harus diusahakan dan dipelihara.
Kejadian 2:16-17
(2:16) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua
pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
(2:17) tetapi pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada
hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Perkataan
Allah kepada Adam dan isterinya: “Semua
pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya,
sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati", berarti buah pohon yang baik dan menarik, serta buah pohon kehidupan itu boleh
dinikmati.
Terlebih
dahulu kita melihat mengenai:
Buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang
jahat, berarti; tahu
yang baik tetapi juga tahu yang jahat seperti orang-orang yang hidup di bawah
hukum Taurat, mengasihi sesama tetapi
membenci musuh.
Hukum Taurat adalah “Mata ganti mata, gigi ganti gigi”,
artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang berbuat salah tidak
luput dari penghukuman. Kemudian, orang yang hidup di bawah hukum Taurat
menjalankan ibadahnya secara Taurat juga. Ibadah Taurat adalah ibadah yang dijalankan
secara lahiriah, misalnya; mulut / bibir memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh /
merantau kemana-mana. Bisa saja saudara duduk di sini, tubuh jasmani ada di
sini, tetapi hati jauh dari Tuhan = tubuh jasmani dipersembahkan kepada Tuhan
tetapi manusia batiniahnya tidak dipersembahkan kepada Tuhan. Hati-hati jangan
ada yang seperti itu, Itulah buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang
jahat. Buah yang seperti ini tidak boleh dimakan / dinikmati di tengah-tengah
ibadah dan pelayanan ini.
Yang perlu kita nikmati di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan kita adalah;
1.
Pohon yang menarik dan yang baik untuk dimakan
buahnya.
Buah yang dimaksud
di sini ada dua:
Yang pertama: Buah Roh Kudus.
Galatia 5:22-23
(5:22) Tetapi buah Roh
ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan,
(5:23) kelemahlembutan,
penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
(1) Kasih, (2) sukacita,
(3) Damai sejahtera, (4) Kesabaran, (5) Kemurahan, (6) Kebaikan, (7) Kesetiaan,
(8) Kelemahlembutan (9)
Penguasaan diri.
Tidak ada hukum yang dapat menentang apabila seseorang hidup/memiliki
sembilan buah Roh Kudus ini. Itu sebabnya di atas tadi saya sampaikan; yang
dapat dinikmati di tengah ibadah dan pelayanan kita kepada Tuhan adalah; buah
yang baik dan yang menarik untuk dimakan.
Galatia 5:25
(5:25) Jikalau kita hidup
oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
Jikalau kita hidup
oleh Roh, berikanlah dirimu dipimpin oleh Roh. Kita ini sekarang berada di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan berarti; berada dalam kegiatan Roh, mereka
yang berada dalam kegiatan Roh sebaiknya memberi diri dipimpin oleh Roh, jangan
lagi dipimpin oleh daging, supaya semuanya menjadi tertib, yang membaca firman,
singer, multimedia, semua tertib, dalam hadirat Tuhan. Jadi saudara jangan
memaksa saya sendirian untuk mengundang hadirat Tuhan, sidang jemaat juga harus
mengundang hadirat Tuhan. Tetapi saya minta jangan hanya pada saat ibadah, di
luar ibadah juga, beri diri dipimpin oleh Roh, nikmati, miliki sembilan buah
Roh, tidak ada orang yang menentangnya.
Syarat hidup dalam pimpinan Roh Kudus:
Galatia 5:26
(5:26) dan janganlah kita
gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.
Syarat hidup dalam
Roh, yaitu:
·
“Jangan gila hormat.”
Gila hormat artinya; tidak mau dikecilkan, tidak mau
direndahkan, sebab orang yang tidak mau merendahkan diri menunjukkan dia ingin
dihormati. Perhatikan ini dengan sungguh-sungguh kalau saudara mau hidup
dipimpin dalam Roh.
·
“Jangan saling menentang dan jangan saling
mendengki.”
Dengki berarti menaruh amarah, benci kepada seseorang
karena keberhasilannya, tidak usah. Kalau memang ada teguran / aturan menunjuk
kita, terima, jangan menentang dan mendengki.
Nikmatilah buah ini di tengah ibadah dan pelayanan
kita kepada Tuhan, supaya kita tidak gila hormat dan saling menentang.
Yang kedua:
2 Timotius 1:14
(1:14) Peliharalah harta
yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam
di dalam kita.
Harta
yang indah yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita lewat kuasa Roh Kudus yang
diam di dalam kita à karunia-karunia Roh Kudus.
1
Korintus 12:8-10
(12:8) Sebab kepada yang seorang Roh
memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh
yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
(12:9) Kepada yang
seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan
karunia untuk menyembuhkan.
(12:10) Kepada yang
seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia
memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan
karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan
karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia
memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
Ada
9 karunia Roh Kudus yaitu;
·
Karunia untuk berkata-kata dengan
hikmat.
·
Karunia berkata-kata dengan
pengetahuan.
·
Memberikan iman.
·
Karunia untuk menyembuhkan.
·
Karunia untuk mengadakan mujizat.
·
Karunia untuk bernubuat.
·
Memberikan karunia untuk membedakan
bermacam-macam roh.
·
Karunia untuk berkata-kata dengan
bahasa roh.
·
Karunia untuk menafsirkan bahasa
roh.
Apa saja karunia yang Tuhan telah percayakan
kepada kita, pelihara dan nikmati, baik yang memimpin pujian, membaca firman,
singer, kolektan, pemain musik, multimedia, bendahara, sekretaris, itu semua
karunia-karunia yang dipercayakan oleh Tuhan selain sembilan karunia ini.
Dipelihara, dikerjakan berarti; dinikmati,
jangan pernah merasa bosan. Saya selalu ajarkan itu kepada Gideon, Kevin, Titus
dan Yesaya kalau disuruh cuci mobil, nikmati, supaya Tuhan semakin pertajam,
jangan anggap itu mobil orang lain, anggap pekerjaan itu untuk Tuhan,
kesempatan seperti itu jangan disia-siakan, justru itu kesempatan bagi kita
untuk mempertajam karunia.
Buah seperti ini harus dinikmati, coba kalau
Yesus pada waktu pekerjaan penyelamatan itu baru satu kali paku, Ia langsung
kabur, wah, berarti; habislah kita semua.
Tuhan baik, saya tidak bisa bayangkan kebaikan
Tuhan yang semacam ini. Orang hanya bisa berbuat baik satu, dua, tiga kali, selebihnya
tidak, tetapi Tuhan kita untuk selamanya.
1
Korintus 12:7,11
(12:7) Tetapi kepada
tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
(12:11) Tetapi semuanya
ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada
tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Sembilan buah Roh Kudus itu semua dikerjakan
oleh Roh yang satu dan yang sama untuk kepentingan bersama.
Kalau karunia-karunia Roh Kudus itu sumbernya
dari Roh yang berbeda, maka antara pelayan yang satu dengan pelayan yang lain
masing-masing akan saling beradu, merasa diri hebat, saling tumpang tindih,
ngotot-ngototan dalam pekerjaan Tuhan, tetapi karunia – karunia Roh Kudus yang dipercayakan oleh Tuhan itu, semuanya bersumber dari Roh yang satu dan
yang sama, untuk kepentingan kita bersama.
1 Korintus 12:13
(12:13) Sebab dalam satu
Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun
orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum
dari satu Roh.
Setelah melewati baptisan, selanjutnya kita
semua diberi minum dari satu Roh, Roh yang satu dan yang sama. Kita semua telah
minum dari Roh yang satu dan yang sama.
Jadi, Roh Kudus itu disebut juga minuman sama
seperti pernyataan Daud, pengalamannya di dalam penggembalaan, dia tuliskan
dalam Mazmur Daud, ia berkata;
·
“Tuhan adalah gembalaku, takkan
kekurangan aku.”
·
“Ia membaringkan aku di rumput
yang hijau.”
Dibaringkan di atas
rumput à firman penggembalaan /
makanan rohani.
·
“Ia membimbing aku di air yang tenang.”
Dibimbing di air yang
tenang berarti; minum dari Roh yang sama dan satu.
Jadi setelah minum dari Roh yang sama kita
boleh menikmati pelayanan sesuai dengan karunia-karunia Roh Kudus yang
dipercayakan oleh Tuhan. Beri diri dipimpin Roh Kudus, nikmati, supaya kita
mendapat kepuasan.
Tujuan diperlengkapi oleh sembilan buah Roh
Kudus dan sembilan karunia Roh Kudus (menikmati pohon yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya Untuk
menyelesaikan pekerjaan Allah, sesuai dengan pernyataan Yesus kepada
murid-murid dalam Yohanes 4:34.
2.
Buah pohon kehidupan.
Wahyu 22:2
(22:2) Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di
seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua
belas kali, tiap-tiap bulan
sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.
Pohon kehidupan, berbuah
12 kali à 12 murid-murid/rasul,
sedangkan pohon kehidupan à
pribadi Yesus Kristus.
Kisah para rasul 2:42
(2:42) Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul
dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan
berdoa.
Pengajaran dari 12 rasul
yaitu:
-
Tekun dalam persekutuan.
-
Tekun dalam pemecahan roti.
-
Tekun dalam berdoa.
Pengajaran rasul-rasul dalam pola Tabernakel
terkena kepada Ruangan Suci dengan tiga alat di dalamnya.
-
Tekun dalam pemecahan
roti terkena kepada meja roti sajian à ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai
dengan perjamuan suci.
Kegunaan Ibadah
Pendalaman Alkitab: mendewasakan rohani kita sampai sama seperti 24 tua-tua
memakai pakaian putih yang duduk di atas takhta-Nya. 24 tua-tua à 12 rasul hujan awal dan
12 rasul hujan akhir.
-
Tekun dalam persekutuan terkena kepada PELITA
EMAS à ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan
kesaksian.
Jadi dalam Ibadah Raya
Minggu itu disertai dengan kesaksian, ada yang bermazmur lewat zangkor dan
melayani sesuai dengan karunia-karunianya, itu kesaksian.
-
Tekun dalam berdoa terkena kepada MEZBAH
DUPA à ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Doa penyembahan adalah
bentuk penyerahan diri kita secara total. Sebab itu orang yang menyembah kepada
Tuhan selama satu jam, adalah orang yang mau menyerahkan dirinya sepenuhnya
kepada Tuhan, itu adalah puncak ibadah. Jadi puncak ibadah itu bukan Ibadah
Raya Minggu atau Ibadah Pendalaman Alkitab, tetapi doa penyembahan.
Orang yang menyerah
sepenuhnya kepada Tuhan tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang lain, hal-hal
yang lahiriah, yang tidak suci. Sebaliknya kalau dia belum menyerahkan diri
sepenuhnya kepada Tuhan ada godaan yang lahiriah, misalnya pekerjaan, soal gaji,
atau karena lawan jenis dan lain sebagainya, dia berani tinggalkan ibadah
berarti penyerahan belum sepenuhnya.
Kesimpulannya, menikmati
buah pohon kehidupan berarti melakukan kehendak Allah Bapa di tengah pengutusan
seperti dalam Yohanes 4:34 tadi,
yaitu; Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku
dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Saya tambahkan sedikit
mengenai melakukan kehendak Allah Bapa, tadi buah pohon kehidupan itu ada 12, selain
berbuah 12, kita lihat kembali..
Wahyu 22:2
(22:2) Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di
seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua
belas kali, tiap-tiap bulan
sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk
menyembuhkan bangsa-bangsa.
“Daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan
bangsa-bangsa” berarti
daun yang hijau ini menyembuhkan segala penyakit dari bangsa-bangsa.
Yehezkiel 47:12
(47:12) Pada kedua tepi sungai itu tumbuh
bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak
habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu
mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi
obat."
Saudara tidak usah
bingung, tadi memang dalam Wahyu 22:2
disitu hanya berbicara tentang pohon kehidupan tetapi selain pohon kehidupan di
tepi sungai di seberang-menyeberang tumbuh bermacam-macam pohon selain pohon
yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya, ada pohon kehidupan.
Buah dari pohon kehidupan
dapat dinikmati tetapi daun yang hijau menjadi obat bagi bangsa-bangsa.
Daun yang hijau, lebat,
rimbun, rindang itu gambaran dari kesukaan hati. Sedangkan hati yang susah gambaran
dari daun yang kering / putus asa. Yang dapat mengobati bangsa-bangsa adalah hati
yang gembira. Orang yang putus asa itu seperti daun yang kering, tidak bisa
menjadi obat. Yang bisa menjadi obat adalah daun yang hijau = hati yang gembira
adalah obat, orang yang putus asa dan bersusah hati mengeringkan tulang...Amsal 17:22.
Jadi selain buahnya dapat
dinikmati, juga daunnya obat. Biarlah kita menikmati buah pohon kehidupan;
melakukan kehendak Allah Bapa, itulah makanan rohani kita, kemudian menikmati
pohon yang baik dan yang menarik buahnya, itulah minuman; untuk menyelesaikan
pekerjaan Tuhan.
Kita bersyukur Yesus
tidak bersungut-sungut, mulut-Nya tertutup, tidak terbuka penuh dengan
kesengsaraan kemudian yang biasa menderita kesakitan. Dia ajaib, karena
salib-Nya, Yesus tidak akan pernah ajaib kalau tidak ada salib, Dialah surya
kebenaran, matahari kebenaran yang diterbitkan kepada kita, Dia telah
mengerjakan penyelamatan itu bagi kita, bukan untuk diri-Nya, tetapi kadang
kita acuh tak acuh terhadap salib Kristus, bahkan ada lagi yang lebih aneh,
menganggap Dia kena tulah dan dikutuki oleh Allah padahal penyakit kitalah yang
ditanggung-Nya. Hati-hati orang yang semacam ini berbahaya sekali.
Kesimpulannya menikmati
buah pohon kehidupan berarti; melakukan kehendak Allah Bapa di tengah
pengutusan.
Gambaran ketika mulut tidak terbuka.
Yesaya 53:7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak
membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk
domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka
mulutnya.
Tidak membuka mulut seperti
dua hal yaitu;
1.
“Seperti anak domba yang
dibawa ke pembantaian.”
2.
“Seperti induk domba yang
kelu di depan orang-orang yang menggunting
bulunya, ia tidak membuka mulutnya.”
Tentang: PEMBANTAIAN.
Dibantai berarti;
potongan-potongan daging dapat dinikmati. Tidak mungkin Anak Domba dibantai atau
dagingnya dipotong-potong kemudian dilempar (dibuang), itu tidak mungkin.
1 Korintus 5:6
(5:6) Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi
mengkhamiri seluruh adonan?
Kalau kita bermegah atas
perkara lahiriah, atau kelebihan-kelebihan yang kita punya, itu tidak baik,
sebab bermegah itu juga merupakan ragi. Perlu untuk diketahui: “Sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan.”
Sedikit saja kejahatan, keburukan
itu sama dengan mengotori seluruh tubuh, hidup, sedikit dosa saja itu mengkhamiri
seluruh hidup.
Sebab itu perhatikanlah
firman ini dengan sungguh-sungguh. Dulu sebelum saya mengenal firman Pengajaran
ini, berdusta demi kebaikan itu hal biasa buat saya, memikirkan yang najis, itu
hal yang biasa, karena orang lain tidak tahu pikiran saya, siapa yang dapat
melihat hati dan batin manusia? Padahal sedikit saja ragi yang semacam itu
mengotori, mengkhamiri seluruh hidup bahkan anggota-anggotanya.
1 Korintus 5:7-8
(5:7) Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru,
sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah
disembelih, yaitu Kristus.
(5:8) Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama,
bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak
beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Jadi, potongan daging
itulah tubuh Yesus yang diserahkan di atas kayu salib -> roti yang tidak
beragi, itu yang kita nikmati.
Ketika kita menikmati
roti yang dipecah-pecahkan itu kita akan terlepas dari ragi keburukan dan
kejahatan sehingga kita dapat mengalami dua hal yaitu; kemurnian dan kebenaran.
Tidak ada seorangpun yang dapat membuktikan, menyatakan kesalahan Yesus ketika
Yesus ada di atas muka bumi selama 3,5 tahun, dari kecil sampai Dia
menyelesaikan pekerjaan Tuhan di atas kayu salib selama 33,5 tahun. Dan yang
terakhir di hadapan mahkamah Kayafas, Pilatus, Herodes, tidak ada seorangpun
yang dapat membuktikan bahwa Yesus pernah berbuat salah, jahat dan najis,
sehingga ketika Yesus disalibkan, tubuh-Nya dipersembahkan di atas kayu salib
itulah yang disebut roti tanpa ragi, tanpa keburukan, kejahatan dan kenajisan
sehingga kita boleh mengalami hidup dalam kemurnian dan kebenaran.
Murni
kalau dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel à emas yang ada dalam Ruangan
Suci dan Maha Suci.
Kelebihan emas:
-
Emas itu tidak pernah mengalami keubahan sekalipun emas dilemparkan ke
dalam lumpur, emas tetaplah emas.
-
Pada saat dia masuk ke tungku api / dapur api, dipanaskan, bahkan tujuh
kali lebih panas sebagai pemurnian, maka akan semakin terlihat kemurniannya,
bukan bersungut-sungut / murtad.
Kemurnian yang seperti
inilah yang Tuhan cari dihari-hari terakhir ini.
Karena punya pengertian
seperti ini maka kita tidak berani melakukan kesalahan lagi. Orang yang berani
melakukan kejahatan karena dia tidak memiliki kebenaran / pengertian tentang
Anak Allah. Maka belajarlah untuk mengerti firman, supaya terlepas dari ragi,
nikmatilah tubuh Yesus yang dikorbankan seperti Anak Domba yang dibawa ke
pembantaian.
Kebenaran.
Kebenaran yang sejati terletak pada salib, di luar salib tidak ada lagi
kebenaran.
Hukum Taurat itu bukanlah
kebenaran yang sejati, juga kebenaran diri sendiri bukan kebenaran yang sejati,
kemudian di bawa sampai kepada pengacara dan pengadilan itu bukan kebenaran
yang sejati.
Kebenaran yang sejati
terletak pada salib, dua tangan Yesus dipaku, tidak dapat berbuat apa-apa, dua kaki
Yesus dipaku tidak bisa berbuat apa-apa selain menyerah saja kepada Tuhan,
kepada Allah Bapa.
Tuhan menuntun kita
seperti menuntun bangsa Israel di padang gurun, betapa ganasnya padang gurun,
sukar dan sakit, kita tidak mampu melewati maka kita tinggal angkat tangan, menyerah
saja, dan berkata: inilah saya Tuhan. Dua hal inilah yang kita alami ketika
menikmati tubuh Yesus yang dibantai seperti menikmati roti tanpa ragi.
Tentang: MENGGUNTING BULU.
Yesaya 1:18
(1:18) Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun
dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun
berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
Bulu yang digunting
berbicara tentang keadilan Allah kepada kita semua, karena dosa yang besar itu
dapat dihapuskan oleh darah salib Kristus di atas kayu salib sampai menjadi putih seperti bulu domba.
Kita lihat lebih jauh...
Roma 3:22
(3:22) yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua
orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
Baik bangsa kafir, baik
bangsa Yahudi dibenarkan oleh karena iman saja, bukan karena hasil usaha.
Roma 3:23-24
(3:23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah,
(3:24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena
penebusan dalam Kristus Yesus.
Semua orang baik kafir,
baik Yahudi telah berbuat dosa sehingga kehilangan kemuliaan Allah. Jadi dosa
membuat kita kehilangan kemuliaan Allah. Tetapi oleh karena kasih karunia Allah
kita dibenarkan dengan Cuma-Cuma oleh karena penebusan dalam Kristus Yesus di
atas kayu salib. Tidak perlu kita membayar dengan barang yang fana, emas atau
perak, atau harta kekayaan dan uang, dosa kita telah ditebus oleh darah Yesus
yang mahal dengan cuma-cuma / gratis. Tetapi karena cuma-cuma ini kita akhirnya
tidak menghargainya, coba disuruh bayar satu nyawa satu miliar, pasti kita
ibadah sungguh-sungguh, tetapi karena cuma-cuma kita lecehkan ibadah.
Tidak sungguh-sungguh
beribadah sama dengan darah Yesus dikecilkan.
Roma 3:25-26
(3:25) Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian
karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan
keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu
pada masa kesabaran-Nya.
(3:26) Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini,
supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada
Yesus.
Ketika kita dibenarkan
oleh darah Yesus dan dosa itu disucikan oleh darah Yesus itulah keadilan Allah
kepada kita untuk masa sekarang. Seandainya ketika manusia itu berbuat dosa dan
langsung dieksekusi, dihukum seperti mereka yang ada di bawah hukum Taurat, itu
bukan keadilan Tuhan, tetapi Tuhan tetap menantikan keubahan kita sampai kita
betul-betul mengalami penebusan oleh darah Yesus, dibenarkan oleh darah Yesus
itulah masa kesabaran Tuhan.
Jadi masa ini adalah kesabaran
Tuhan dan kesabaran Tuhan itulah keadilan-Nya kepada kita. Itulah bulu domba,
itulah keadilan Allah kepada kita semua. Mungkin saja tadi siang kita berbuat
salah, apa Tuhan langsung hukum? Tidak, kesalahan dalam batin, Tuhan lihat, apa
Tuhan langsung hukum? Tidak, tetapi Tuhan menunggu keubahan hidup, itulah masa
kesabaran Allah keadilan-Nya kepada kita semua. Kembalilah kepada gembala yang
memelihara jiwa, bertobatlah, hargailah pengorbanan Yesus Kristus yang
membenarkan kita sebagai keadilan Allah kepada kita semua.
Hasil dari pekerjaan penyelamatan.
Yesaya 53:10
(53:10) Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan.
Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat
keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.
Kesimpulan dari pekerjaan
penyelamatan ini adalah; Yesus menjadi korban penebus salah, sehingga lewat
pekerjaan penyelamatan ini nanti, Ia akan melihat keturunan-Nya, umurnya akan
lanjut dan kehendak Tuhan akan terlaksana oleh-Nya. Lewat korban penebus salah
ini Ia akan melihat generasi penerus/keturunan-Nya, keturunan Abraham yang
berasal dari Allah, sebab ada keturunan yang bukan berasal dari Allah, mereka
itu yang menyalibkan Yesus, bapa mereka adalah Setan.
Biarlah lewat nikah-nikah
yang suci menghasilkan anak / keturunan-keturunan yang suci, andaikata kita
sebagai anak melihat orangtua dalam nikah yang tidak suci, putuskan kutuk yang
tidak baik itu, sungguh-sungguhlah beribadah dan melayani Tuhan. Dosa kenajisan
hanya bisa diputuskan lewat salib, supaya Ia dapat melihat generasi penerus,
generasi dalam kesucian.
Selain itu, lewat korban
penebus salah ini lanjut umurnya, Ia akan melihat keturunan-Nya, itulah
generasi penerus yang lahir dalam nikah yang suci, terus…
Yesaya 53:11
(53:11) Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi
puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak
orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
Lewat korban penebus
salah ini, Ia akan melihat terang dan
menjadi puas.
Tadi, terjadi kelepasan
karena kemenangan yang dialami oleh orang-orang yang takut akan nama Tuhan
sebab bagi mereka terbit surya kebenaran, matahari kebenaran, terang yang dari
Allah Bapa, tabiat-Nya kasih.
Saya puas melihat kalau
kita semua ada di dalam terang baik lahiriah, baik manusia batiniahnya, itu kepuasan
saya sebagai seorang gembala. Saya tidak puas melihat seorang anak Tuhan,
walaupun fasih melayani tetapi tidak memiliki kebenaran dalam batin, saya tahu
orang yang seperti itu, saya tidak puas, tetapi tidak mungkin saya hakimi orang
seperti itu setiap hari karena apabila dosanya ditunjuk, dia malu, dia akan
rela terkutuk, saya mau melepaskan kutuk itu dari dia. Kita harus saling
mengenal.
“…Akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya”, jadi salib itu
selain kekuatan juga hikmat Allah.
Pengetahuan secara lahiriah misalnya mengerti dalam hal lahiriah / sesuatu
perkara itu bukan hikmat Allah, tetapi saliblah yang menjadi kekuatan juga
hikmat Allah. Maka Tuhan akan memanggil orang-orang yang bodoh dari dunia untuk mempermalukan hikmat dunia, dan Tuhan memanggil
orang yang lemah dari dunia, untuk mempermalukan
orang-orang yang kuat dari dunia, lewat salib-Nya.
Yesaya 53:12
(53:12) Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar
sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai
jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam
maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia
menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.
Inilah yang akan terjadi;
Allah akan memberikan orang-orang besar
sebagai rampasan dan akan memperoleh orang-orang
kuat sebagai jarahan, sebagai
ganti dari pekerjaan penyelamatan yang Dia kerjakan di atas kayu salib. Hal itu
juga berlaku atas kita di dalam kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan
ini.
Saya merindukan hal ini,
lewat ibadah jumat Agung, biarlah nanti kita memiliki orang-orang besar yang
dirampas dari dua musuh abadi kemudian kita memiliki orang-orang yang kuat di pemerintahan
sebagai jarahan. Kita doakan ini supaya nyata, maka kita semua harus terlebih
dahulu mengalami kelepasan karena kemenangan oleh pekerjaan penyelamatan.
Lukas 1:78-79
(1:78) oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia
akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi,
(1:79) untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam
naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."
Surya kebenaran terbit (matahari
terbit), untuk menerangi kegelapan dan itu merupakan belas kasihan Tuhan kepada
kita semua, itu rahmat Tuhan kepada kita semua.
Surya pagi terbit untuk
menyinari mereka yang diam dalam kegelapan untuk mengarahkan kaki kita kepada
jalan damai sejahtera, berarti; terlepas dari maut. Damai sejahtera yang abadi
ada di dalam kerajaan Sorga. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment