IBADAH
DOA PENYEMBAHAN, 29 MARET 2017
(Seri
111)
Subtema: PENYUNAT-PENYUNAT PALSU.
Shalom
saudaraku.
Selamat
malam, salam sejahtera bagi kita semua. Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita
dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan.
Sebelum
kita tersungkur di bawah kaki Tuhan terlebih dahulu kita memperhatikan firman
penggembalaan untuk Ibadah doa penyembahan dari surat
yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose
1: 21
(1:21)
Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati
dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
Terlebih
dahulu kita perhatikan kalimat: “Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari
Allah.”
Ini
menunjuk kepada:
- Bangsa kafir = orang-orang yang tidak bersunat.
- Orang fasik dengan segala perbuatan fasik mereka.
Yang
dahulu hidup jauh dari Allah memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka, dan
itu terlihat dari setiap perbuatan-perbuatan jahat yang mereka perbuat.
Pendeknya;
orang yang masih berbuat kejahatan, kenajisan menunjukkan bahwa ia masih hidup
jauh dari Allah sekalipun berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Efesus
2: 1
(2:1)
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Yang
dahulu hidup jauh dari Allah banyak melakukan pelanggaran dan banyak melakukan
dosa, sedangkan upah dosa adalah maut.
Efesus
2: 2-3
(2:2)
Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu
mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di
antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya
dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam
hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat.
Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka
yang lain.
Penyebab-penyebab
terjadinya dosa/pelanggaran.
1. “Mengikuti jalan dunia ini.”
Menunjukkan bahwa dunia ini mempunyai arus yang sangat kuat
untuk mempengaruhi atau menghanyutkan dan menenggelamkan kerohanian dari pada
anak-anak Tuhan sampai dibawa pada kematian rohani. Kalau anak Tuhan mengalami
kematian rohani, ia tidak dapat berbuat apa-apa.
2. “Mentaati penguasa kerajaan angkasa.”
Pertanyaannya; siapakah mereka yang mentaati penguasa kerajaan
angkasa? Jawabnya: yaitu mereka yang dikuasai oleh roh pendurhakaan.
Mendurhaka = memberontak atau melawan kepada Allah.
3. “Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak
daging.
Perlu
untuk diketahui;
-
Hidup menurut keinginan
daging memikirkan hal-hal yang dari daging, berarti tidak memikirkan hal-hal
yang dari Roh, yaitu perkara di atas atau perkara rohani, itulah ibadah dan
pelayanan.
-
Hidup menurut keinginan
daging menunjukkan bahwa ia berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat berarti; mata ganti mata, gigi ganti gigi, arti
rohaninya; kejahatan dibalas kejahatan.
Pendeknya; orang yang hidup menurut hukum Taurat tidak mengenal
belas kasih atau jauh dari kasih karunia. Itu sebabnya mereka yang berada di
bawah hukum Taurat berujung pada kebinasaan. Hukum Taurat itu tidak
menyelamatkan tetapi membinasakan karena hukum Taurat itu merangsang dosa di
dalam anggota-anggota tubuh.
Kemudian, ibadah Taurat = ibadah lahiriah, berarti; mulut
memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan = mempersembahkan tubuh
jasmaninya kepada Tuhan tetapi manusia batinnya tidak dipersembahkan kepada
Tuhan.
Orang yang semacam ini adalah orang yang tidak memiliki hikmat
dari Tuhan.
Lebih
jauh atau lebih rinci tentang YANG DAHULU HIDUP JAUH DARI ALLAH.
Efesus
2: 11-12
(2:11)
Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi
menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang
menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh
tangan manusia, --
(2:12) bahwa
waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak
mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan
dan tanpa Allah di dalam dunia.
Yang
dahulu hidup jauh dari Allah, berarti; “Tanpa Kristus, tidak termasuk
kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang
dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.”
Pendeknya;
BINASA, berujung pada kematian yang kekal.
Efesus
2:13
(2:13)
Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh",
sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
“Tetapi
sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah
menjadi "dekat" oleh darah Kristus.”
Kalau kita mendekat kepada Allah, berada dalam
ibadah-ibadah dan pelayanan yang Tuhan percayakan itu semua karena darah salib
Kristus, oleh karena kemurahan Tuhan, bukan semata-mata karena gagah hebat,
kuat, bukan karena kita orang pintar, karena keberadaan kita, melainkan oleh
karena darah salib Kristus.
Berarti, berada di tengah ibadah dan pelayanan ini, seharga dengan
setetes darah Yesus / berharga di mata Tuhan. Kalau jauh
dari ibadah darah Yesus tidak
berlaku atas dia; pendeknya,
tanpa jaminan hidup, walaupun
dia kaya, punya harta yang banyak, kedudukan, jabatan yang tinggi. Semua yang
dia miliki tidak bisa menjamin dan menolong, memelihara, membela kehidupannya. Sebaliknya, orang yang jauh dari Tuhan banyak masalah, stress, depresi
ujung-ujungnya gila dan
binasa.
Efesus
2:14
(2:14) Karena Dialah damai sejahtera kita,
yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah,
yaitu perseteruan,
Darah Yesus
telah mempersatukan kedua belah pihak, yaitu pihak yang jauh maupun pihak yang dekat, karena
darah Yesus telah merubuhkan tembok pemisah yaitu; perseteruan.
Pihak yang jauh dan pihak yang dekat telah
dipersatukan oleh darah salib Kristus, hal ini sebetulnya mustahil, tidak masuk
akal manusia, karena kedua belah pihak berada di dalam kelemahan masing-masing.
Yang jauh à bangsa kafir. Bangsa kafir digambarkan dengan babi yang mandi
kembali kekubangan dan anjing kembali kemuntahannya. Artinya; mengulangi
kesalahan yang sama. Itulah kelemahan dari bangsa kafir.
Yang dekat à bangsa Israel (orang Yahudi) juga tetap di dalam kelemahannya.
Mari kita lihat tentang yang dekat -> bangsa Israel / Yahudi.
Roma 3:1-2
(3:1) Jika
demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?
(3:2) Banyak
sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah
dipercayakan firman Allah.
Kelebihan bangsa Israel / Yahudi pertama-tama:
sebab
kepada merekalah dipercayakan hukum
Taurat dan sunat.
Namun perlu untuk diketahui; kelebihan bangsa
Isarel ini juga bisa menjadi kelemahan kalau tidak hidup di dalamnya atau tidak bertekun di dalamnya.
Jadi, kelebihan orang Yahudi adalah hUkum
Taurat dan sunat.
Pada minggu yang lalu saya telah sampaikan
mengenai hukum Taurat
yang dipercayakan Tuhan kepada bangsa Israel, tetapi mereka melanggarnya, sehingga kelebihan
mereka menjadi kelemahan karena tidak melakukannya. Mereka melanggar
hukum Taurat, akhirnya bangsa-bangsa lain menghujat Allah, sebab mereka masih
tetap mengeraskan hati, mereka masih tetap
tegar tengkuk. Tegar tengkuk à tidak mau menundukkan
diri kepada Allah. Keras hati à tidak mau menerima
firman Allah dengan segala kerendahan hati.
Sekarang kita melihat tentang SUNAT.
Efesus 2:11
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu
kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang
tak bersunat oleh mereka yang menamakan
dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan
manusia, --
Perhatikan kalimat: “Mereka yang menamakan dirinya sunat,” yaitu;
sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia.
Mereka bangga terhadap
sunat tetapi menjadi sombong karena
menganggap bangsa-bangsa lain yaitu bangsa; kafir hidup di dalam dosa, tidak berkenan di hadapan Tuhan karena tidak disunat.
Pada saat seseorang merasa
diri benar; itu
saja sudah salah,
karena tidak ada manusia yang benar
satupun tidak, tidak ada yang baik hanya Tuhan saja yang baik. Jadi dari
pengakuan ini saja, mereka sudah salah.
Galatia 2:15
(2:15) Menurut kelahiran kami adalah orang Yahudi dan bukan orang
berdosa dari bangsa-bangsa lain.
Bangsa Yahudi merasa diri
benar dari bangsa kafir, oleh karena kelebihan yang mereka terima dari Tuhan, terkhusus karena sunat.
Kita perhatikan sejenak;
memang dalam kitab Keluaran 19; 4-6 bangsa
Israel menjadi harta yang indah bagi Allah, sebab mereka telah dikhususkan bagi Allah, untuk menjadi suatu
kerajaan, bangsa yang kudus. Dan seiring dengan itu maka dipercayakan juga kepada mereka hukum Taurat dan sunat. Ini setali tiga uang, merupakan satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Kesimpulannya, mereka disebutlah
penyunat-penyunat, karena bangsa Israel telah
dikhususkan menjadi; suatu
kerajaan, bangsa yang kudus, hamba Tuhan.
Titus 1:9-10
(1:9) dan
berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat,
supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup
meyakinkan penentang-penentangnya.
(1:10) Karena sudah banyak orang hidup tidak
tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum sunat. Dengan
omongan yang sia-sia mereka menyesatkan pikiran.
Berpegang pada hukum sunat tetapi melanggar
hukum Taurat, hidupnya menjadi tidak tertib.
Tidak ada artinya sunat kalau seseorang
melanggar hukum
Taurat. Karena apa? Dasar dari hukum Taurat adalah; kekuatan / kemampuan untuk
melakukan hukum Taurat itu sendiri, sedangkan dasar dari korban Kristus/kasih adalah iman.
Kalau berpegang pada hukum sunat tetapi
melanggar hukum Taurat berarti hidupnya menjadi tidak tertib. Hukum Taurat
tidak salah sepanjang ia mampu melakukannya, termasuk sunat.
Filipi 3:1-2
(3:1)
Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian
kepadamu.
(3:2)
Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang
jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,
Di sini dengan jelas suatu peringatan yang
tegas terhadap jemaat di Filipi supaya mereka berhati-hati kepada
penyunat-penyunat yang palsu.
Di atas tadi saya sudah kemukakan, bangsa Israel
telah dikhususkan bagi Allah, karena mereka menjadi suatu kerajaan, bangsa yang
kudus à orang yang melayani, setali tiga uang dengan hukum Taurat dan
sunat, berarti menjadi penyunat. Tetapi disini ada teguran yang tegas terhadap jemaat di Filipi; hati-hatilah
terhadap penyunat-penyunat yang palsu.
Penyunat-penyunat palsu disebut juga dengan
dua hal:
1.
Anjing-anjing.
2.
Pekerja-pekerja
yang jahat.
Tentang
anjing-anjing.
Yesaya 56:9-10
(56:9) Hai
segala binatang di padang, hai segala binatang di hutan, datanglah untuk makan!
(56:10) Sebab
pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak
tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak;
mereka berbaring melamun dan suka tidur saja;
Anjing-anjing bisu tidak tahu menyalak,
artinya; tidak berani menyampaikan firman tentang
salib yaitu; kebenaran yang sejati, berarti tidak mau menegur kesalahan dan
otomatis orang seperti ini tidak dapat memberi contoh teladan.
Penyebabnya;
mereka adalah orang-orang buta = orang yang tidak tahu apa-apa = orang-orang
yang berada di dalam kegelapan yang paling gelap. Pendeknya, Tuhan telah mengambil kaki dian dari mereka.
Perlu untuk diketahui: orang buta menuntun orang
buta jatuh dalam kubangan yang sama.
Bantu doa supaya saya ini tetap ada di
dalam terang sehingga menjadi terang bagi sidang jemaat, menjadi terang bagi dunia ini,
menjadi contoh teladan bagi sidang jemaat baik dalam perkataan, perbuatan. Kalau tidak, orang buta menuntun orang buta, jatuh dalam kubangan
yang sama. Berarti yang dirugikan
adalah sidang jemaat.
Matius 23:16-19
(23:16)
Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait
Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu
mengikat.
(23:17) Hai
kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas
atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?
(23:18)
Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan
yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.
(23:19) Hai
kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang
menguduskan persembahan itu?
Pendeknya, pemimpin-pemimpin buta terikat
dengan perkara-perkara lahiriah di tengah ibadah dan pelayanan mereka.
Mereka berkata:
-
“Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah;
tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat.”
-
“Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah;
tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.”
Melayani tetapi terikat
dengan perkara lahiriah, inilah pemimpin buta, anjing-anjing bisu yang tidak
tahu menyalak, tidak mau menyatakan kebenaran (firman tentang salib), otomatis tidak menjadi
contoh teladan. Kalau menjadi contoh teladan dia berani menegor apa yang salah.
Matius 23:24
(23:24) Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk
kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.
Pemimpin buta: Nyamuk ditapiskan dari dalam minuman,
tetapi unta yang di dalamnya
ditelan, membersihkan diri dari hal yang kecil, tetapi sesungguhnya menyukai dosa dalam hal-hal yang besar, ini adalah kemunafikan dari
pemimpin-pemimpin buta.
Biasanya orang yang
seperti ini mudah sekali melihat kekurangan kecil dari orang
lain tetapi kesalahannya sendiri jauh lebih besar.
Kita kembali
memperhatikan..
Yesaya 56:10
(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah
orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu
menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja;
Kesukaan dari
anjing-anjing bisu: “Berbaring,
melamun dan suka tidur saja” Ã si pemalas / tidak ada kegiatan.
Seorang imam / pelayan Tuhan, kalau dikaitkan dengan
Pengajaran Tabernakel, maka posisi mereka adalah di ruangan suci dan memperhatikan tiga alat yang
ada di ruangan suci, di mulai dari:
-
Meja roti sajian, untuk menyajikan roti di atas meja.
-
Pelita emas, untuk dihidupkan dan dimatikan, sekaligus
membersihkannya.
-
Mezbah dupa dan mempersembahkan dupa di atas mezbah.
Itu pekerjaan mereka dan
tidak boleh malas. Melayani Tuhan tidak boleh malas, jangan andalkan orang
lain, selagi kita bisa,
berarti seorang imam harus; menyuguhkan kebenaran (12 roti di
atas meja), menjadi terang (menyalakan pelita) dan hidup
dalam penyembahan = penyerahan
diri secara total (mezbah dupa), itu
pekerjaan imam. Dan syaratnya, sebelum
masuk ke dalam ruangan suci mereka terlebih dahulu membasuh dua tangan dan dua kaki di kolam pembasuhan.
Guru sekolah minggu
mengajar sekolah minggu tetapi malas = penyunat
palsu, pemain musik tetapi malas = penyunat
palsu, lemah terhadap kelemahan orang lain =
penyunat palsu, tidak bisa menolong orang lain.
Suguhkan kebenaran dan terangi orang lain serta di dalam penyerahan sepenuhnya. Apa artinya sunat, tetapi tidak hidup di
dalamnya? Akhirnya ibadahnya tidak tertib.
Yesaya 56:11
(56:11) anjing-anjing pelahap, yang tidak
tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat
mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing
mengejar laba, tiada yang terkecuali.
Penyunat-penyunat palsu
disebut juga anjing-anjing pelahap,
berarti; tidak tahu kenyang.
Amsal 30:15-16
(30:15) Si
lintah mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan
"Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak
pernah berkata: "Cukup!"
(30:16) Dunia
orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air,
dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!"
Orang yang merasa tidak
kenyang / tidak merasa cukup, sama seperti lintah yang mempunyai dua anak
perempuan yang bernama; “untukku”
anak kedua: “untukku”, keduanya
bernama: “untukku.” Artinya tidak mau berbagi, ini orang yang
merasa tidak kenyang / tidak merasa cukup, disebut dengan loba, tamak, cinta
akan uang dan serakah, itulah penyunat palsu.
Ada 4 hal yang tidak
pernah berkata cukup:
1.
“Dunia orang mati” -> kuburan.
Coba anda
lihat kuburan, sebanyak apapun orang mati, kuburan selalu siap untuk
orang-orang yang mati.
2.
“Rahim yang mandul.”
Saudara lihat
orang mandul, mereka selalu dalam keluh kesah tidak pernah puas hatinya.
3.
“Bumi yang tidak pernah puas dengan air.”
Padang gurun,
seberapa banyakpun hujan turun atasnya tidak pernah terlihat bekas-bekasnya,
kurang dan kurang.
4.
“Api yang tidak pernah berkata cukup.”
Kalau ada kesempatan semua dilalap / dihabisi atau dibakar oleh api.
Kalau seorang hamba Tuhan tidak tahu kenyang / tidak ada rasa cukup dia
lebih mengutamakan perkara lahiriah. Maka kalau hamba Tuhan juga masih part
time, tidak bagus, harus mengkhususkan diri kepada Tuhan, berarti bulat hati mengasihi Tuhan, kalau tidak mereka disebut juga penyunat palsu. Maka sangat
disayangkan rasanya kalau sidang jemaat digembalakan oleh penyunat-penyunat
palsu. Gembala tetapi terikat dengan perkara lahiriah, maka yang dirugikan adalah sidang jemaat, tetapi karena pengertian yang minim, sidang jemaat tidak pusing
terhadap penyunat palsu.
Yesaya 56:11
(56:11) anjing-anjing
pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala,
yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing
mengejar laba, tiada yang terkecuali.
Penyunat-penyunat palsu
disebut juga anjing-anjing pelahap:
-
Mengambil jalannya masing-masing, berarti; kerohanian tidak tergembala = liar. Gembala juga harus tergembala, dengar-dengaran
kepada gembala Agung, dan terus mengikuti geraknya firman Pengajaran Mempelai
dalam terang-Nya Tabernakel.
Hari-hari ini saya merenung,
ternyata lebih susah menggembalakan sidang jemaat dari pada binatang, lebih
susah menggembalakan 50 orang sidang jemaat dari pada 100 ekor kerbau, karena
hati manusia sangat sukar untuk dipahami. Hari ini menangis dengar firman, besok
kesalahan terjadi lagi, hatinya susah dikendalikan, itulah contoh orang
yang mengambil jalannya masing-masing.
-
Masing-masing mengejar loba tanpa terkecuali.
Loba
berarti; tamak, cinta akan uang -> orang-orang yang serakah seperti
nabi-nabi palsu...2 Petrus 2:2.
Tentang pekerja-pekerja
jahat.
Yohanes 10:12
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
Pekerja-pekerja jahat
tidak bertanggungjawab terhadap kawanan domba Allah.
Kerugiannya: ketika serigala datang, ia meninggalkan domba-domba itu sehingga serigala
itu menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba itu. Pendeknya, membiarkan
kawanan domba liar, tidak tergembala = liangnya serigala.
Sampai sejauh ini saya
tidak mau membiarkan kawanan domba yaitu, sidang
jemaat yang dipercayakan menjadi liangnya serigala, saya tidak mau biarkan itu,
sehingga kalau saya melihat sesuatu yang tidak beres saya akan tegur, supaya dia tidak jauh dari Tuhan, tidak terpisah
dari Tuhan, tidak liar, karena kejahatan itu yang membuat seseorang liar, tidak
terkendali.
Matius 7:15
(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar
seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Nabi-nabi palsu sama
seperti serigala berbulu domba sesungguhnya mereka itu adalah binatang buas,
menerkam dan mencerai-beraikan kawanan
domba.
Matius 7:21-22
(7:21) Bukan
setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
(7:22) Pada
hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mujizat demi nama-Mu juga?
Nabi-nabi palsu mengadakan
tiga perkara demi nama Tuhan, yaitu: (1)
Bernubuat, (2) Mengusir Setan (3) Mengadakan mujizat demi nama Tuhan, semua itu mereka lakukan hanya demi nama Tuhan.
Tetapi perlu untuk
diketahui: Bukan setiap orang yang
berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan
dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang
di sorga.
Serigala atau
binatang yang buas, disebut juga dengan pekerja-pekerja
jahat, tidak melakukan kehendak Allah Bapa, hanya bisa berseru Tuhan-Tuhan.
Saya ini bukan anti
mujizat, saya suka mujizat, saya selalu ingin dalam kandang penggembalaan ini
ada mujizat (yang sakit sembuh), namun kalau hanya mujjizat tanpa melakukan kehendak Allah
Bapa, disebut pekerja-pekerja
jahat.
Matius 7:23
(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang
kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari
pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Melakukan tiga perkara
ajaib tetapi tidak melakukan kehendak Allah Bapa, berarti mengabaikan salib Kristus atau menyangkal salib
Kristus, itu
merupakan suatu perbuatan jahat, Tuhan tidak mengenal hamba Tuhan yang seperti
ini, Tuhan tidak mengenal penyunat-penyunat palsu.
Akhir hidup dari
penyunat-penyunat palsu: binasa,
sesuai dengan perkataan Tuhan; Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah
dari pada-Ku,” karena tidak dikenal, pintu tertutup. Kalau ada ajaran yang
tidak dikenal, tutup pintu rapat-rapat, tidak usah berdebat dengan mereka,
tutup pintu rapat-rapat seperti Tuhan menutup pintu rapat-rapat untuk
penyunat-penyunat palsu. Seperti gadis-gadis yang bodoh, ketika mereka datang
pintu tertutup sekalipun diketuk-ketuk Tuhan menutup pintu kemurahan,
kesempatan hanya satu kali.
Mengabaikan kehendak Allah
Bapa untuk melakukan tiga perkara ajaib itu perbuatan jahat, sekalipun ia
berseru berjuta-juta kali menyebut nama Tuhan,
Tuhan tidak akan mendengar, Tuhan tidak pernah buka pintu kemurahan bagi mereka
semua, binasalah penyunat palsu. Jadi apa artinya sunat kalau melanggar hukum
Allah, melanggar kehendak Allah Bapa? Tidak ada artinya. Orang Yahudi / bangsa
Israel memiliki kelebihan yaitu; hukum
Taurat dan Sunat, tetapi mereka melanggar
hukum Taurat.
Jalan keluarnya.
Roma 2:24-25
(2:24) Seperti
ada tertulis: "Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara
bangsa-bangsa lain."
(2:25) Sunat
memang ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat; tetapi jika engkau
melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi gunanya.
Perlu untuk diketahui;
sunat itu sangat berguna, tetapi, jikalau seseorang melanggar hukum Taurat,
maka sunat tidak ada lagi gunanya / artinya, karena dasar hukum Taurat adalah
mengandalkan kekuatan.
Roma 2:26
(2:26) Jadi jika orang yang tak bersunat
memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat, tidakkah ia dianggap sama dengan
orang yang telah disunat?
Kalau memperhatikan firman
Tuhan itu setara dengan orang yang bersunat. Memperhatikan firman Tuhan
berarti; hidup di dalam kebenaran, setara dengan orang yang bersunat.
Kolose 2:11
(2:11) Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan
sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri
dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
Sunat Kristus yaitu;
terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa.
Kolose 2:13
(2:13) Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh
pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan
Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,
Sekalipun tidak disunat secara lahiriah kalau dia hidup dan
memperhatikan firman Tuhan itu setara dengan sunat, berarti terjadi penanggalan akan tubuh yang berdosa / dosa
ditanggalkan dari anggota-anggota tubuh dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Ingat waktu penyunatan di
Gilgal, setelah menyebrangi sungai Yordan bangsa Israel mengadakan penyunatan sesuai dengan perintah Tuhan kepada Yosua.
Bangsa Isrel disunat dengan menggunakan pisau batu. Dan batu pisau ini bukan
batu pisau sembarangan, itu batu pisau yang luar biasa, sebab itu menunjuk korban Kristus, pribadi Yesus yang disalibkan, Dialah Firman
yang menjadi manusia.
Jadi kalau kita
memperhatikan korban Kristus, hukum Tuhan, setara dengan sunat / penanggalan
akan tubuh yang berdosa, sekalipun tidak bersunat secara lahiriah, sebab itu dengan tegas rasul Paulus berkata
kepada Titus; “Engkau tidak perlu
disunat.” Titus itu orang Yunani, bangsa kafir, dia bukan orang Israel.
Cukup memperhatikan firman
Tuhan dan hidup di dalamnya, itu setara dengan sunat. Justru, khawatirnya kalau
dia menyunatkan diri secara lahiriah itu dosa, karena tidak ada satupun yang
sanggup menanggung dosa dosa orang lain termasuk dosanya sendiri kecuali sunat yang
dikerjakan oleh Yesus Kristus di atas kayu salib. Penanggalan tubuh yang
berdosa hanya dikerjakan dengan pisau batu -> korban Kristus.
Kalau ada anak laki-laki
dilahirkan, jangan disunat, yang penting memperhatikan firman Tuhan dan hidup di dalamnya.
Kolose 2:14
(2:14) dengan menghapuskan surat hutang, yang
oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu
ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
Segala hutang dosa telah
dihapuskan-Nya, karena semua dosa telah ditanggung-Nya di
atas kayu salib, telah dipaku-Nya di atas kayu salib, supaya dosa itu tidak
berkuasa lagi di antara
anggota-anggota tubuh. Amin.
TUHAN YESUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita
firman oleh;
Gembala
sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment