IBADAH PENDALAMAN
ALKITAB, 07 JULI 2017
“KITAB MALEAKHI”
Subtema : ORANG-ORANG YAHUDI
TIDAK MENGENAL ELIA YANG AKAN DATANG.
Shalom...
Selamat malam, oleh karena
kemurahan Tuhan kita dapat melangsungkan ibadah pendalaman Alkitab disertai
perjamuan suci.
Segera saja kita memperhatikan
firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari...
Maleakhi 4:5
(4:5) Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang
datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
Mari
kita perhatikan kalimat; “Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu
menjelang datangnya hari TUHAN.”
Menjelang
datangnya hari Tuhan à hari-hari ini, sebab
hari ini adalah hari-hari terakhir dimana kedatangan Tuhan sudah tidak lama
lagi.
Markus
9:11-12
(9:11) Lalu mereka bertanya
kepada-Nya: "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang
dahulu?"
(9:12) Jawab Yesus:
"Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya,
bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan
banyak menderita dan akan dihinakan?
Elia akan datang dahulu,
sebelum datangnya hari Tuhan dan akan memulihkan segala sesuatu.
Perlu untuk diketahui; hari
Tuhan itu besar dan dahsyat, sebab pada hari itu akan terjadi;
1.
“Gempa bumi yang dahsyat”, sehingga;
-
Pulau-pulau tergeser dari tempatnya.
Pulau-pulau à daratan.
Selama masih ada daratan maka kita masih mendapat kesempatan untuk
mempersembahkan korban dan persembahan teramat lebih mempersembahkan korban
bakaran di atas mezbah korban bakaran, seperti Nuh setelah daratan itu kering
dia mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan, berarti tabiat daging hangus,
maka daging tidak bersuara lagi.
Kemudian yang pertama-tama menjadi petani kebun anggur
adalah Nuh. Saat ini kita ada di kebun anggur Tuhan untuk menikmati dan
mencicipi segala kemurahan- kemurahan hati Tuhan.
-
Gunung-gunung tergeser dari tempatnya.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena saat ini kita
berada di atas gunung Tuhan yang disebut dengan gunung Sion (rumah Allah Yakub),
dari sana keluar pengajaran salib. Tetap bertahan di gunung Sion, supaya kita
menempuh jalan salib.
Perlu untuk diketahui;
Gunung Sion itu tegak berdiri di atas gunung-gunung,
mengatasi gunung-gunung lain (tempat orang beribadah), sedangkan gunung-gunung
yang lain nanti akan bergeser, karena gunung-gunung yang lain di dalamnya tidak
ada pengajaran salib.
2.
“Menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang
digulung”, sehingga matahari, bulan dan bintang-bintang
tidak bercahaya lagi, bahkan nanti bintang-bintang akan berguguran apabila
ditiup oleh angin yang kencang. Bagaimana nasib dari pada orang yang masih
berada di dalam kegelapan apabila bintang-bintang berguguran? Ditiup oleh angin
yang kencang? Maka kegelapan itu akan sangat gelap sekali.
Maleakhi 3:1-2
(3:1) Lihat, Aku menyuruh
utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan
yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu
kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
(3:2) Siapakah yang dapat
tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila
Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti
sabun tukang penatu.
Tidak ada yang dapat bertahan
akan hari kedatangan-Nya dan tidak ada yang dapat tetap berdiri apabila Ia
menampakkan diri-Nya (bila hari Tuhan tiba).
Markus 9:11-12
(9:11) Lalu mereka
bertanya kepada-Nya: "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus
datang dahulu?"
(9:12) Jawab Yesus:
"Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya,
bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan
banyak menderita dan akan dihinakan?
Oleh sebab itu Elia akan datang
lebih dahulu dan memulihkan segala sesuatu, karena hari Tuhan itu besar dan
dahsyat, tidak ada yang dapat bertahan dan berdiri di hadapan-Nya.
Matius 17:11-12
(17:11) Jawab Yesus:
"Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu
(17:12) dan Aku berkata
kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan
memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan
menderita oleh mereka."
Memang Elia sudah datang dan
memulihkan segala sesuatu, tetapi orang tidak mengenal dia dan memperlakukannya
menurut kehendak mereka.
Sebagai bukti...
Yohanes 1:19
(1:19) Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem
mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia:
"Siapakah engkau?"
Para utusan Yahudi dari Yerusalem
bertanya; "Siapakah engkau?"
Pertanyaan ini menunjukkan bahwa
mereka tidak mengenal Yohanes pembaptis, sesungguhnya dialah Elia yang akan
datang itu.
Yohanes 1:20
(1:20) Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan
Mesias."
Yohanes
mengaku; "Aku bukan Mesias”, berarti dia tidak berdusta.
Seorang
hamba Tuhan tidak boleh berdusta, Ya di atas Ya, Tidak di atas Tidak,
apapun resikonya, sebab lebih dari pada itu berasal dari si jahat (Setan).
Kalau
harus menanggung resiko karena jujur, tanggung aja, itu tandanya utusan Tuhan,
tetapi sebaliknya, walaupun seseorang melayani Tuhan, kalau dia berdusta dia
bukan utusan Tuhan.
Yohanes
1:21
(1:21) Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah
engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi
yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!"
Kemudian
Yohanes pembaptis juga mengaku bahwa ia bukan Elia dan bukan Nabi yang akan
datang itu. Jawaban ini menunjukkan kerendahan hatinya, dia tidak mau
bermegah sekalipun Yesus sendiri yang mengatakan bahwa dia adalah Elia yang
datang itu.
Jadi
seorang utusan selain tidak berdusta, juga tidak bermegah sekalipun dipercaya
suatu kepercayaan besar, tidak sombong, berarti rendah hati.
Bukti
seorang utusan rendah hati; perkataan, sikap, solah tingkah, selalu di bawah.
Yohanes
1:22-23
(1:22) Maka kata mereka
kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka
yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"
(1:23) Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang
gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."
Karena
Yohanes pembaptis di desak oleh para utusan orang-orang Yahudi, maka dia
menjawab; "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun.”
Ini
juga bukti bahwa dia adalah seorang yang rendah hati, karena yang terpenting
adalah suara orang yang berseru-seru yaitu seruan firman, bukan soal
kepercayaan.
Yang
terpenting kita dengar dari seorang hamba Tuhan adalah seruan firman / firman
Tuhan yang disampaikannya, bukan soal hamba Tuhan itu besar, karena gereja
besar, karena hamba Tuhan itu sudah terkenal, masuk TV dan lain sebagainya. Dalam
hal ini Yohanes pembaptis sangat paham, yang terpenting adalah suara yang berseru-seru,
yang terpenting adalah firman Allah yang diserukan, bukan soal jabatan,
karunia. Tidak boleh kita tertipu dengan perkara lahiriah termasuk karunia dan
jabatan. Adapun seruan dari Yohanes pembaptis: “Luruskanlah jalan Tuhan.”
Yohanes
1:24-25
(1:24) Dan di antara
orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi.
(1:25) Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau
membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan
datang?"
Kemudian
para utusan itu bertanya; "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau
bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?"
Pertanyaan
ini menunjukkan bahwa mereka (orang Yahudi termasuk para utusan) memperlakukan
Yohanes pembaptis menurut kehendak mereka.
Yesus
telah menyatakannya kepada murid-murid; Elia memang sudah datang dan akan
memulihkan segala sesuatu tetapi sayangnya orang Yahudi dan para utusan itu, tidak
mengenal dan memperlakukan Yohanes pembaptis menurut kehendak mereka.
Memperlakukan
Yohanes pembaptis menurut kehendak mereka berarti:
-
Tidak menghargai jabatan
nabi.
Tugas nabi adalah; bernubuat = menyampaikan firman Pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan, yang berkuasa untuk menyingkapkan segala rahasia yang
terkandung di dalam hati. Kemudian Yesaya sendiri juga bernubuat bahwa Yohanes
akan tampil di padang gurun, dialah suara yang berseru-seru itu (Yesaya 40:3).
- Tidak menghargai baptisan air, sebagai tanda dalam
pengalaman kematian dan tanda dalam pengalaman kebangkitan.
Pendeknya, menolak untuk disucikan oleh air dan firman.
Lukas
16:16
(16:16) Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman
Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang
menggagahinya berebut memasukinya.
Sejak
tampilnya Yohanes pembaptis di sini kita perhatikan kerajaan Allah diberitakan
namun setiap orang menggagahinya merebut memasukinya.
Kita
lihat persamaan dari kalimat ini...
Matius
11:12
(11:12) Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga
diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.
Pendeknya,
kerajaan Sorga di serong, kemudian orang yang menyerongnya mencoba
menguasainya à hamba-hamba Tuhan yang
cinta akan uang...Yesaya 30:12. Orang yang berlaku serong adalah orang
yang loba, tamak, cinta akan uang à nabi-nabi palsu, mencari
untung lewat cerita-cerita isapan jempol sesuai dengan 2 Petrus 2:2.
Akibat tidak mengenal dan memperlakukan Yohanes pembaptis menurut
kehendak mereka...
Matius
17:12
(17:12) dan Aku berkata
kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan
memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan
menderita oleh mereka."
Sampai
pada akhirnya Anak Manusia akan menderita oleh mereka.
Andai
saja mereka mau menghargai suara yang berseru-seru di padang gurun, maka mereka
pasti akan bertobat dan jalan Tuhan akan diluruskan oleh mereka dan mereka mau
disucikan oleh air dan firman Tuhan sebagai tanda pertobatan.
Orang
Yahudi yang di Yerusalem serta para utusan-utusannya, tidak menghargai jabatan
nabi, seruan dan baptisan air sampai pada akhirnya Anak
Manusia menderita karena mereka = menyangkal salib Kristus. Bermegah dengan
karunia jabatan tetapi tidak bertekun di dalamnya / tidak sungguh-sungguh di
dalamnya = menyangkal salib. Tidak menghargai ibadah dan pelayanan = menyangkal
salib Kristus. Sesungguhnya ibadah dan pelayanan seharga dengan setetes darah
salib Kristus. Dia telah mati dan bangkit untuk memberi lima jabatan bagi pekerjaan
pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus.
Matius
11:18-19
(11:18) Karena Yohanes
datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan
setan.
(11:19) Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka
berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan
orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."
Tanda
penyangkalan terhadap salib Kristus, orang Yahudi berkata;
-
Kepada Yohanes pembaptis;
“Ia kerasukan Setan.”
-
Kepada Yesus Kristus; “Ia
pelahap dan peminum.”
Ini
imbas kalau tidak menghargai ibadah dan pelayan, semakin menjadi-jadi ia
menyangkal salib Kristus, tembok-temboknya sudah rubuh, mereka berkata dan
bersolah tingkah tidak lagi dengan segala kewaspadaan.
-
Alasan mereka berkata
kepada Yohanes pembaptis; “ia kerasukan Setan” karena Yohanes tidak
makan dan minum (berpuasa).
Berpuasa artinya; tidak
makan dan tidak minum = menahan hawa nafsu daging.
-
Alasan mereka berkata
kepada Yesus Kristus; “Ia pelahap dan peminum” karena Yesus Kristus
selalu duduk makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa.
Markus 14:3-7
(14:3) Ketika Yesus berada di Betania, di
rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan
membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya.
Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas
kepala Yesus.
(14:4) Ada orang yang menjadi gusar dan
berkata seorang kepada yang lain: "Untuk apa pemborosan minyak narwastu
ini?
(14:5) Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus
dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu
mereka memarahi perempuan itu.
(14:6) Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah
dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik
pada-Ku.
(14:7) Karena orang-orang miskin selalu ada padamu,
dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak
akan selalu bersama-sama kamu.
Saudaraku, Yesus Kristus selama ada di bumi, Dia selalu duduk makan
bersama dengan pemungut cukai dan orang miskin, itu adalah kasih karunia bagi
orang berdosa. Sebaliknya, apa yang bisa kita perbuat untuk Tuhan lakukan
selagi ada kesempatan. Kesempatan datang hanya satu kali, sebagai sebagai kemurahan
hati Tuhan, tetapi orang-orang Yahudi di Yerusalem beserta dengan
utusan-utusannya, tidak paham kasih karunia dan kemurahan hati Tuhan, sehingga
mereka tampil menjadi pengejek-pengejek, mereka tidak tahu apa yang mereka
lakukan sementara kita yang sekarang ini berjuang di tengah ibadah dan
pelayanan senantiasa ada dalam kegiatan Roh disertai dengan sangkal diri dan
pikul salib, kita lakukan itu karena kita tahu apa yang kita kerjakan, itu adalah
kesempatan dan kita tahu kesempatan itu adalah kemurahan hati Tuhan, dan kesempatan
hanya datang satu kali.
Kita lihat sejenak....
Amsal 29:8
(29:8) Pencemooh
mengacaukan kota, tetapi orang bijak meredakan amarah.
Kota Raja Besar itulah
Yerusalem yang baru tempat kita beribadah dan melayani kepada Tuhan, tetapi bagi
pengejek atau pencemooh mengacaukan kota.
Amsal 29:9
(29:9) Jika orang bijak
beperkara dengan orang bodoh, orang bodoh ini mengamuk dan tertawa,
sehingga tak ada ketenangan
Jika orang bijak
berperkara dengan orang bodoh, dua hal terlihat; mengamuk dan tertawa.
Ini menunjuk kerohanian
yang masih kanak-kanak/kerohanian yang tidak stabil.
Matius 9:14-17
(9:14) Kemudian datanglah
murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang
Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
(9:15) Jawab Yesus kepada
mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama
mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil
dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
(9:16) Tidak seorangpun
menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika
demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah
koyaknya.
(9:17) Begitu pula anggur
yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian
kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur.
Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan
demikian terpeliharalah kedua-duanya."
Baju yang tua dan kantong kulit yang
tua tidak memahami kasih karunia, seperti itulah orang-orang Yahudi yang
ada di Yerusalem beserta utusan-utusan mereka, tidak paham, sebab waktu Yohanes
berpuasa mereka berkata; “ia kerasukan Setan”, waktu Yesus duduk makan
bersama dengan orang berdosa, mereka berkata; “Yesus pelahap dan peminum”,
padahal itu kasih karunia bagi orang berdosa.
Kalau Tuhan masih memberi
kesempatan kepada kita untuk menjalankan ibadah dan pelayanan ini serta membawa
korban dan persembahan kepada Tuhan, melayani sesuai dengan karunia dan jabatan
itu adalah kemurahan, lalu kita boleh duduk makan sehidangan dengan Dia itu kasih
karunia. Kemudian, kita boleh menahan hawa nafsu daging dan keinginannya, itu
kasih karunia. Kesimpulannya; tidak memahami kasih karunia, persis
seperti baju yang tua dan kantong kulit yang tua. Sementara kasih karunia (kemurahan Tuhan) adalah panjang sabarnya
Tuhan, sebagai kesempatan dan kesempatan hanya datang satu kali.
Inilah kemurahan yang
tidak dihargai oleh orang-orang dari Yerusalem beserta dengan utusan-utusannya.
Gambaran dari kerohanian
orang-orang Yahudi (di Yerusalem) dan para utusan mereka.
Matius 11:16-17
(11:16) Dengan apakah
akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di
pasar dan berseru kepada teman-temannya:
(11:17) Kami meniup
seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi
kamu tidak berkabung.
Kalau tidak memahami
kasih karunia seperti kanak-kanak secara rohani. Bukti kanak-kanak rohani; mereka duduk
di pasar. Pasar = tempat jual dan beli. Pendeknya, roh jual
beli adalah: roh antikris = sarang penyamun...Matius
21:12-13.
Kemudian, ketika mereka
duduk di pasar mereka berseru kepada sesama kanak-kanak.
Saudaraku, yang memahami
kanak-kanak adalah kanak-kanak, kanak-kanak tidak memahami tentang makanan
keras. Makanan keras ditujukan kepada orang yang dewasa secara rohani.
Kanak-kanak tidak memahami keberadaan dari orang dewasa, kanak-kanak tidak
dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat itulah kanak-kanak. Maka
kalau kanak-kanak tidak diawasi di jalan bisa ditabrak, di rumah juga
kalau tidak diawasi, bisa terpeleset, di kamar mandi dan bisa terbenam di bak
kamar mandi, di dapur bisa terciprat minyak goreng dan air panas, itulah
kondisi dari kanak-kanak, tidak tahu apa yang dia perbuat, sekalipun membahayakan dirinya.
Perlu untuk diketahui;
Rasul Paulus berkata-kata seperti kanak-kanak, kepada anak-anak, tetapi kepada
orang dewasa ia berbicara dewasa, sebab makanan keras bukan untuk kanak-kanak. Pengajaran
Mempelai dan Pengajaran Tabernakel itu makanan keras, yang memerlukannya adalah
orang dewasa, bukan untuk anak-anak, sedangkan untuk anak-anak adalah susu,
azas-azas pertama, berarti percaya, bertobat dan dibaptis air,
kemudian dalam setiap penumpangan tangan di situ terjadi mujizat, itu saja yang
dipahami oleh anak-anak...Ibrani 5:13. Sedangkan orang-orang dewasa secara rohani, mempunyai panca indera
yang terlatih, tidak duduk di pasar,
rohnya tidak dikuasai oleh roh jual beli (roh antikris), mata, hati, pikiran,
tidak tertuju pada perkara di bawah karena tidak dikuasai roh jual beli.
Ciri-cirinya;
Mereka berseru kepada temannya
adapun seruan mereka, yaitu:
- “Kami meniup seruling
bagimu tetapi kamu tidak menari.”
- “Kami menyanyikan
kidung duka tetapi kamu tidak berkabung.”
Kesimpulannya, kerohanian
kanak-kanak sebentar menari (bersuka), sebentar lagi berkabung (menangis). Kalau ada mood, ada sukacita, dan
bergairah melayani Tuhan, kalau tidak mood, tidak ada sukacita, tidak bergairah
melayani Tuhan. Ada uang senangnya minta ampun, sebaliknya, kalau tidak ada
uang bersungut-sungut, menggerutu, setiap hari bertengkar di rumah. Itu
kanak-kanak secara rohani, tidak stabil. Kalau tidak stabil susah menaruh harap
/ bergantung kepada kerohanian yang seperti ini (tidak bisa diharapkan). Kalau
kanak-kanak tidak bisa diharapkan tenaganya, waktunya, uangnya, karena
pikirannya masih kanak-kanak, masih memikirkan kesenangannya saja, belum bisa
menyenangkan hati Tuhan dan ia hanya berseru kepada sesama kelompok kanak-kanak.
Penyebab kerohanian tetap
kanak-kanak.
Lukas 16:16
(16:16) Hukum Taurat dan
kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu
Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.
Arti
rohani dari ayat ini; orang-orang Yahudi dan para utusan mereka, masih hidup di
bawah hukum Taurat.
Kita
lihat hukum Taurat.
-
Matius 15:8-9
(15:8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan
bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
(15:9) Percuma mereka
beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah
manusia."
“Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya,
padahal hatinya jauh dari pada-Ku” = mempersembahkan tubuh jasmani kepada
Tuhan tetapi manusia batiniahnya tidak dipersembahkan kepada Tuhan, itu ibadah
lahiriah.
-
Matius 5:38-39
(5:38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti
mata dan gigi ganti gigi.
(5:39) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah
kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang
menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
“Mata ganti mata, gigi ganti gigi” arti rohaninya;
kejahatan di balas dengan kejahatan = orang yang berbuat salah tidak luput dari
penghukuman.
Matius 5:43
(5:43) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah
sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
Mengasihi sesama tetapi membenci musuh, itu
hukum Taurat. Berbuat baik kepada orang yang berbuat baik, tetapi musuh
dibenci, orang yang menyakiti dibenci.
Matius 5:46-47
(5:46) Apabila kamu mengasihi orang yang
mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
(5:47) Dan apabila kamu hanya memberi salam
kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain?
Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?
Mengasihi orang yang mengasihi, tetapi
membenci musuh itu sama dengan pemungut cukai, sama seperti orang dunia yang
cinta akan uang. Berbuat baik hanya kepada orang yang baik, tidak ada bedanya
dengan orang-orang di dunia sana. Itulah orang yang berada di bawah hukum
Taurat, tidak sempurna dalam kasih dan tidak sempurna dalam kebenaran.
Pendeknya, mengerti berbuat baik tetapi mengerti
juga berbuat yang jahat, itulah Adam dan Hawa sehingga mereka melanggar hukum
Allah, makan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan tentang yang jahat, berarti
masih di bawah hukum Taurat. Seharusnya menikmati buah pohon yang menarik,
juga menikmati buah pohon kehidupan yang ada ditengah-tengah taman itu.
Mari kita baca itu....
Kejadian 2:8-9
(2:8) Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di
Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya
itu.
(2:9) Lalu TUHAN Allah menumbuhkan
berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan
buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari
bumi yaitu;
a.
“Yang baik dan menarik untuk dimakan buahnya” à zaman Allah Roh Kudus.
Hari-hari
ini adalah hari terakhir, zaman Allah Roh Kudus, disitu kita dengan bebas
menikmati 9 karunia dan 9 buah Roh Kudus. Nikmatilah ibadah dan pelayanan ini, ketika
menikmati 9 buah Roh Kudus, tidak ada yang menentangnya.
b.
“Menikmati buah pohon kehidupan” à zaman Allah Anak.
Zaman
Allah Anak à Yesus yang disalibkan.
Zaman Allah Anak 2017 tahun yang lalu dari Yesus lahir sampai disalibkan.
2017
tahun yang lalu Yesus telah mati di atas kayu salib, dan inilah kebenaran yang
sejati, di luar salib tidak ada lagi kebenaran.
c.
“Buah pohon pengetahuan tentang yang baik
dan yang jahat” à zaman
Taurat.”
Zaman
Taurat mengerti yang baik tetapi mengerti juga yang jahat, mengasihi sesama
tetapi membenci musuh, kemudian memberi salam hanya kepada saudara-saudara,
berbuat baik kepada yang baik. Di sinilah terjadi pelanggaran-pelanggaran
terhadap hukum Allah.
Kita bersyukur kepada
Tuhan boleh merasakan kasih karunia. Yohanes pembaptis berpuasa, Yesus
Kristus makan dan minum bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa,
itu adalah kasih karunia.
Kasih karunia / kemurahan
itu adalah kesempatan bagi kita semua. Karena kasih karunia, kita boleh menahan
hawa nafsu daging, oleh salib, itu tandanya juga dia hidup di dalam pimpinan
Roh Kudus. Setiap orang yang hidup dalam pimpinan Roh Kudus menyalibkan
dagingnya (menahan hawa nafsu daging). Kita boleh duduk makan sehidangan dengan
Tuhan itu kasih karunia.
Matius 11:19
(11:19) Kemudian Anak
Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang
pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat
Allah dibenarkan oleh perbuatannya."
Perhatikan
kalimat; “Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."
Segala
sesuatu yang kita perbuat di hadapan Tuhan, itu yang membenarkan hikmat (akal
budi), yang kita terima dari Tuhan. Jadi hikmat, pengertian, pengetahuan, yang
kita peroleh lewat pertemuan-pertemuan ibadah itu dibenarkan oleh perbuatan (salib
Kristus). Pendeknya, hikmat tidak ada artinya kalau tidak sangkal diri dan
pikul salib.
Jadi
sekalipun ada pengejek-pengejek, pengacau-pengacau kota, yang mau mengecilkan
ibadah dan pelayanan yang adalah hikmat, itu akan dibenarkan oleh perbuatan
asal kita setia sangkal diri dan pikul salib. Tidak ada artinya kita mengerti
ini dan itu, bahkan sampai kita semua fasih berdoa tetapi tidak sangkal diri
dan pikul salib.
Jadi
apa yang kita kerjakan ini semua adalah
hikmat Tuhan, boleh duduk makan semeja dengan Allah itu hikmat Tuhan, menahan
hawa nafsu dan keinginan daging itu hikmat Tuhan supaya nyata kasih karunia itu
kepada kita semua. Dan hikmat itu dibenarkan kalau kita tetap sangkal diri dan
pikul salib.
1
Korintus 1:22-24
(1:22) Orang-orang Yahudi
menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
(1:23) tetapi kami
memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu
sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
(1:24) tetapi untuk
mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus
adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Salib
Kristus adalah hikmat dan kekuatan Allah, itu yang membenarkan hikmat. Ibadah
ini hikmat, pelayanan ini adalah hikmat, apa yang membenarkan? Yaitu: salib.
Apapun
yang dikatakan oleh pengacau-pengacau kota, apapun yang dikatakan
pengejek-pengejek, kita tidak terpengaruh, kita kembali kepada kebenaran
firman, salib yang membenarkan hikmat kita semua.
Kita
boleh duduk makan dan minum semeja dengan Dia di dalam kerajaan Sorga,
dibenarkan oleh salib, bukan dibenarkan oleh rutinitas (kemampuan), tetapi oleh
salib, jadi jangan pernah ada di antara kita yang merasa dibutuhkan. Tidak ada
artinya pelayanan kalau tidak sangkal diri dan pikul salib, tidak ada artinya
duduk makan semeja, tidak ada artinya berpuasa kalau tidak sangkal diri dan
pikul salib, itu yang menolong kita. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEBERKATI
Pemberita firman oleh;
Gembala sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment