Ibadah pendalaman alkitaB, 20
OKTOBER 2017
KITAB MALEAKHI
Subtema: MEMPERTAHANKAN MILIK PUSAKA.
Shalom saudaraku…
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua. Oleh
karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah
Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.
Segera kita memperhatikan firman penggembalaan
untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Maleakhi.
Maleakhi 4:5
(4:5) Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia
kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
Dari pembacaan ayat ini, Tuhan menunjukkan kemurahan
hati-Nya bagi kita sekalian, sebab Tuhan mengutus nabi Elia kepada kita
menjelang datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan dahsyat.
Matius 11:11-14
(11:11) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di
antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang
lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan
Sorga lebih besar dari padanya.
(11:12) Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis
hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba
menguasainya.
(11:13) Sebab semua nabi dan kitab Taurat
bernubuat hingga tampilnya Yohanes
(11:14) dan--jika kamu mau menerimanya--ialah
Elia yang akan datang itu.
Perhatikan kalimat; “Dan--jika kamu mau
menerimanya--ialah Elia yang akan datang itu” -> pribadi Yohanes pembaptis sebab semua nabi
dan kitab Taurat bernubuat tentang hal itu, jadi tidak perlu ragu.
Markus 9:11-12
(9:11) Lalu mereka bertanya kepada-Nya:
"Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?"
(9:12) Jawab Yesus: "Memang Elia akan
datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak
Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan?
“Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan
segala sesuatu.”
Elia diutus menjelang datangnya hari Tuhan,
tujuannya; untuk mengadakan pemulihan, yaitu; memulihkan segala sesuatu.
Lukas 1:16-17
(1:16) ia akan membuat banyak orang Israel
berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan
dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada
anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan
dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Tanda pemulihan; ia (Yohanes pembaptis) akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada
Tuhan Allah mereka, antara lain;
-
“Membuat
hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya.”
-
“Hati
orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar.”
Kesimpulannya; ketika terjadi pemulihan ada belas
kasih dan kebenaran.
Tanda belas kasih: seperti bapa mengasihi
anak-anaknya.
Tanda kebenaran: tidak ada lagi pendurhakaan.
Mendurhaka = memberontak kepada Tuhan.
Dengan demikian ia menyiapkan suatu umat yang
layak bagi Tuhan. Jadi, umat yang dipulihkan itu adalah umat yang layak bagi
Tuhan.
Tadi, kesimpulan dari pemulihan; ada belas
kasih dan kebenaran, di dalam Yohanes 1:14 Anak Tunggal Bapa penuh kasih karunia dan kebenaran. Di dalam diri Yesus ada kasih karunia dan kebenaran
demikian juga bagi setiap orang yang menjungjung
tinggi korban Kristus, ada belas kasih dan kebenaran.
Lukas 3:4-5
(3:4) seperti ada tertulis dalam kitab
nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun:
Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
(3:5) Setiap lembah akan ditimbun dan setiap
gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang
berlekuk-lekuk akan diratakan,
“Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah
jalan bagi-Nya”, artinya; Yohanes
pembaptis mempersiapkan suatu umat yang layak bagi Tuhan antara lain;
-
“Setiap
lembah akan ditimbun”, artinya; tidak ada lagi lembah
/ lobang persoalan. Lembah / lobang menampung segala persoalan tetapi ketika
lobang / lembah ditimbun maka tidak terlihat lagi persoalan-persoalan.
-
“Setiap
gunung dan bukit menjadi rata”, artinya; tidak terlihat lagi kecongkakan, keangkuhan, kesombongan dan
ketinggian hati.
- “Yang
berliku-liku akan diluruskan”,
artinya; tidak ada lagi tipu daya maupun dusta, kelicikan dan kemunafikan.
-
“Yang berlekuk-lekuk
akan diratakan”, artinya; tidak ada lagi sandungan-sandungan.
Dengan demikian Yohanes pembaptis menyiapkan
suatu umat yang layak bagi Tuhan.
Maleakhi 4:6
(4:6) Maka ia akan membuat hati bapa-bapa
berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya
jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Kehidupan yang dipulihkan (suatu umat yang
layak) terlepas dari hukuman yang membinasakan.
Biarlah kiranya kita tetap menikmati pelayanan
dalam kuasa Elia untuk memulihkan segala sesuatu sehingga dengan demikian kitalah yang disebut
suatu umat yang layak bagi-Nya, seperti bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya
dan hati anak-anak kepada bapanya, berarti ada belas kasih dan kebenaran.
Tanda belas kasih; bapa-bapa mengasihi
anaknya. Yesus Tuhan kita adalah Bapa di sorga, Dia sangat memperhatikan
keadaan kita semua, Dia memberikan roti bukan batu. Yesus roti hidup yang turun
dari Sorga, Ia telah menyerahkan roti hidup itu di atas kayu salib. Kemudian,
dia memberikan ikan bukan ular, itu sebabnya kita berada dalam pimpinan Roh
Kudus dan berada di dalam kegiatan Roh sehingga kita tidak hidup seperti ular /
Setan.
Perlu untuk diketahui; ketika Yesus memberikan
roti hidup kita terlepas dari hukum Taurat.
Ketika orang hidup di bawah hukum Taurat, kejahatan
dibalas dengan kejahatan, orang yang berbuat salah harus dilempari dengan batu.
Yesus memberi roti bukan batu, Yesus memberikan ikan bukan ular, buktinya; kita
berada dalam kegiatan Roh sehingga terlepas dari sifat tabiat dari pada ular /
sifat tabiat Setan, itu belas kasih. Kemudian sebaliknya, anak-anak berbalik
kepada bapa-bapa, tidak ada lagi pendurhakaan / terlepas dari pemberontakan.
Ada belas kasih, ada kebenaran; kehidupan kita dipulihkan menjadi suatu umat
yang layak sehingga ketika Dia datang terlepas dari penghukuman yang
membinasakan. Tuhan Yesus baik, Ia telah mengutus nabi-Nya menjelang datangnya hari Tuhan, itu kemurahan dan
belas kasih.
Pertanyaan; mengapa Yohanes pembaptis
disebut Elia yang akan datang?
Lukas 1:17
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan
dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada
anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan
dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Yohanes pembaptis berjalan mendahului Tuhan
dalam roh dan kuasa Elia, itu sebabnya ia disebut Elia yang akan datang itu,
maka kita tidak perlu bertanya-tanya / sanksi dan ragu, ini firman Allah.
Keterangan: BERJALAN DALAM KUASA ELIA.
Wahyu 11:3
(11:3) Dan Aku akan memberi tugas kepada dua
saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh
hari lamanya.
Tugas nabi Elia: bernubuat sambil berkabung selama 1260 hari = 3,5 tahun.
Wahyu 11:5-6
(11:5) Dan jikalau ada orang yang hendak
menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh
mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu
harus mati secara itu.
(11:6) Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya
jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas
segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan
segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.
Keadaan yang terjadi pada saat Elia bernubuat,
dibagi menjadi dua bagian.
Yang pertama.
a.
“Jikalau
ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka
menghanguskan semua musuh mereka.”
b.
“Jikalau
ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu.”
Yang kedua.
a.
“Mereka
mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka
bernubuat.”
b.
“Mereka
mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah.”
c. “Mereka
mempunyai kuasa untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali
mereka menghendakinya.”
Tentang: “Mempunyai kuasa menutup
langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat.”
Hal ini sudah pernah terjadi, namun akan
terjadi lagi menjelang datangnya hari Tuhan sebagai penghukuman bagi mereka
yang tidak mau menghargai seorang hamba Tuhan (nabi) yang bernubuat menjelang
datangnya hari Tuhan.
1 Raja-raja 17:1
(17:1) Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari
Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang
kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini,
kecuali kalau kukatakan."
Elia menutup langit supaya jangan turun hujan
atas seluruh tanah Israel karena Ahab raja Israel.
1 Raja-raja 16:30-33
(16:30) Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat
di mata TUHAN lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya.
(16:31) Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam
dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, maka ia mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja
orang Sidon, menjadi isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan
sujud menyembah kepadanya.
(16:32) Kemudian ia membuat mezbah untuk Baal
itu di kuil Baal yang didirikannya di Samaria.
(16:33) Sesudah itu Ahab membuat patung
Asyera, dan Ahab melanjutkan bertindak demikian, sehingga ia menimbulkan sakit
hati TUHAN, Allah Israel, lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya.
Selain hidup dalam dosa-dosa Yerobeam, Ahab
juga mengambil Izebel sebagai isterinya sehingga;
-
Ahab pergi beribadah dan sujud
menyembah kepada Baal.
-
Ahab membuat mezbah
untuk Baal.
Mezbah -> tempat korban dipersembahkan. Ibadah dan
pelayanan itu juga merupakan mezbah tempat kita mempersembahkan korban
persembahan kepada Tuhan. Biarlah kita mempersembahkan tubuh kita ini sebagai persembahan yang hidup, kudus dan
berkenan.
-
Ahab membuat patung Asyera.
Kejahatan Ahab ini membuat sakit hati Tuhan
lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahului dia.
1 Raja-raja 18:1-2
(18:1) Dan sesudah beberapa lama, datanglah
firman TUHAN kepada Elia dalam tahun yang ketiga: "Pergilah,
perlihatkanlah dirimu kepada Ahab, sebab Aku hendak memberi hujan ke atas muka
bumi."
(18:2) Lalu pergilah Elia
memperlihatkan diri kepada Ahab. Adapun kelaparan itu berat di Samaria.
Israel mengalami kelaparan yang hebat sebab tiga tahun
lamanya Elia menutup langit supaya jangan turun hujan terhadap Israel.
Lihat, kelaparan ini lebih jauh...
1 Raja-raja 18:5
(18:5) Ahab berkata
kepada Obaja: "Jelajahilah negeri ini dan pergi ke segala mata air dan ke
semua sungai; barangkali kita menemukan rumput, sehingga kita dapat
menyelamatkan kuda dan bagal, dan tidak usah kita memotong seekorpun dari hewan
itu."
Perhatikan; mata-mata air dan sungai-sungai, kering,
sehingga tidak ada lagi rumput. Namun malam ini juga perlu saya tandaskan
kepada kita sekalian, sejauh ini Tuhan menyediakan firman Allah atau yang
disebut juga rumput penggembalaan, berarti; Tuhan dengan limpah mencurahkan air
firman atas kehidupan kita semua. Kita masih menikmati rumput penggembalaan
sebab kita semua adalah kawanan domba Allah.
Bantu doa jangan sampai Tuhan menutup langit atas
kandang penggembalaan ini, jangan sampai Tuhan menahan hujan tidak turun atas
penggembalaan ini, namun biarlah Tuhan menghujani kita lewat pembukaan rahasia
firman lewat tiga macam ibadah pokok yang Tuhan percayakan kepada kita semua
untuk menyelamatkan hidup, ibadah, pelayanan, nikah jasmani dan rohani kita.
1 Raja-raja 18:17
(18:17) Segera sesudah
Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu, yang mencelakakan
Israel?"
Oleh karena kekeringan yang dahsyat itu, Ahab menuduh
bahwa Elialah yang menyebabkan / mencelakakan Israel. Sebetulnya Ahab telah
memutar balik fakta, kalau Tuhan menutup langit supaya tidak turun hujan atas
Israel itu karena kejahatan Ahab. Di atas tadi kita sudah melihat, selain dia
hidup dalam dosa-dosa Yerobeam, menyembah patung yang di Dan dan di Betel, ia
mengambil Izebel sebagai isterinya, sehingga oleh Izebel dia mengikuti Baal,
membuat mezbah bagi Baal bahkan mendirikan patung Asyera sehingga menimbulkan
sakit hati Tuhan lebih dari raja-raja yang sebelum dia.
Maka kita lihat kebenarannya...
1 Raja-raja 18:18-19
(18:18) Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku
yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu
telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para
Baal.
(18:19) Sebab itu,
suruhlah mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi Baal yang
empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu,
yang mendapat makan dari meja istana Izebel."
Jawab Elia kepadanya: "Bukan
aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu
(isterinya)”, sebab Ahab telah;
-
Meninggalkan
perintah-perintah Tuhan.
-
Mengikuti para Baal.
Namun sekalipun demikian
Tuhan telah menyatakan kemurahan-Nya, setelah tiga tahun bangsa Israel
mengalami kekeringan karena hujan tidak turun, Tuhan tetap berkemurahan.
1 Raja-raja 18:1
(18:1) Dan sesudah beberapa lama, datanglah
firman TUHAN kepada Elia dalam tahun yang ketiga: "Pergilah,
perlihatkanlah dirimu kepada Ahab, sebab Aku hendak memberi hujan ke atas muka
bumi."
Tuhan hendak menurunkan
hujan atas seluruh tanah Israel, inikan kemurahan Tuhan. Namun ada syaratnya;
terlebih dahulu harus disucikan dari dosa penyembahan berhala (dosa menyembah Baal).
Banyak berhala-berhala di atas muka bumi ini selain kekerasan hati, kesibukan-kesibukan di atas muka bumi ini
juga berhala.
Jadi syaratnya harus
disucikan dari berhala. Maka kita lihat dalam 1 Raja – raja 17:7-24,
Elia mengadakan penyucian terhadap dosa berhala-berhala tersebut. Karena dosa
berhala bangsa Israel berlaku timpang dan bercabang hati di hadapan Tuhan (mendua hati).
Supaya tidak lagi mendua
hati / tidak lagi mengikuti Baal, kita baca...
1 Raja-raja 18:36-39
(18:36) Kemudian pada waktu mempersembahkan
korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham,
Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah
di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah
aku melakukan segala perkara ini.
(18:37) Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku,
supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah
yang membuat hati mereka tobat kembali."
(18:38) Lalu turunlah api TUHAN menyambar
habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit
itu habis dijilatnya.
(18:39) Ketika seluruh rakyat melihat kejadian
itu, sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah
Allah!"
Setelah Elia mempersembahkan korban bakaran, maka
bangsa Israel menjadi tobat buktinya; mereka sujud kepada Allah Abraham, Ishak
dan Yakub / sujud kepada Allah yang hidup dan selanjutnya mereka berkata; Tuhan,
Dialah Allah! Tuhan, Dialah Allah!"
Saudaraku, pada saat
potongan-potongan daging itu dipersembahkan di atas kayu api sebagai korban
bakaran turunlah api Tuhan menyambar habis korban
bakaran, menyambar
habis kayu api, batu dan tanah bahkan air yang di dalam parit habis
dijilatnya. Potongan-potongan
daging korban bakaran itu dibiarkan sampai pagi, sampai hangus berarti daging
tidak bersuara lagi, pada saat itulah Tuhan menjawab doa-doa dari Elia, maka
umat Israel pun bertobat (kembali kepada Allah yang hidup.)
Mari kita senantiasa
terus mempersembahkan korban bakaran dan mempersembahkannya kepada Tuhan,
biarlah potongan-potongan daging itu di atas kayu api sampai daging itu hangus
/ daging tidak bersuara lagi. Kita beribadah, melayani Tuhan, membawa korban
persembahan, semuanya sudah menjadi hangus / tidak bersuara lagi. Sama seperti
orang yang berjasa tetapi tidak mengakui jasanya, nanti pada saat itu akan
terjadi pemulihan, Tuhan akan menjawab segala doa-doa kita dan memulihkan kita.
Pada saat keadaan Sion dipulihkan, di situ ada pengakuan bahwa Dialah Allah
Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, Dialah Allah yang hidup, Dialah yang
berdaulat, berkuasa atas seluruh hidup
kita, Dia yang berhak untuk kehidupan kita semua, menentukan keadaan kita
semua, hidup mati kita Dia yang menentukan.
Bangsa Israel dan 450 nabi-nabi menyembah
Baal serta mempersembahkan korban lalu mereka berseru-seru kepada Baal, namun Baal itu tidak menjawab. Berhala
itu tidak akan bisa menolong hidupnya, menjamin hidupnya, seperti itulah
keadaan orang yang menyembah berhala; tidak bisa berbuat apa-apa di hadapan
Tuhan.
-
Punya mata tetapi tidak melihat.
-
Punya telinga tetapi tidak bisa
dengar-dengaran.
-
Punya hidung tetapi tidak bisa mencium /
malas menyembah.
-
Punya mulut tetapi tidak bisa berkata-kata
yang sifatnya membangun, menghibur dan menasihati.
-
Punya tangan tetapi tidak bisa meraba-raba /
tidak bisa mengerjakan pekerjaan Tuhan, tidak bisa melayani Tuhan.
-
Punya dua kaki
tetapi tidak bisa mengikuti Pengajaran Mempelai.
Maka dengan tidak ragu
saya mengatakan orang yang hidup di dalam penyembahan berhala merupakan
kesia-siaan, karena berhala itu sendiri tidak bisa menjawab doa-doa dan permohonan dan tidak
dapat menyelesaikan segala pergumulan, segala masalah-masalah. Pendeknya, berhala tidak
menjamin kehidupan kita masing-masing.
Setelah Elia
mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan, barulah bangsa Israel tobat,
kembali menyembah Allah yang hidup, biarlah kita mengalami pemulihan malam ini
dan tetap menyembah Allah yang hidup, terlepas dari segala kesibukan, segala
perkara di atas muka bumi ini, terlepas dari berhala-berhala dan kekerasan
hati, Tuhan pasti tolong kita. Itulah syarat supaya hujan turun membasahi
kehidupan kita lewat pembukaan rahasia firman, kita akan menikmati rumput
itulah firman penggembalaan sebab kita adalah kawanan domba Allah, umat
gembalaan-Nya.
1 Raja-raja 18:40
(18:40) Kata Elia kepada
mereka: "Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorangpun dari mereka tidak boleh
luput." Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison dan
menyembelih mereka di sana.
Selanjutnya Elia membunuh
450 nabi-nabi Baal di sungai Kison karena merekalah yang membuat bangsa Israel
berlaku timpang dan bercabang hati, mereka yang membuat bangsa Israel mendua
hati, tidak lagi beribadah kepada Allah yang hidup. Maka sikap yang tegas dari
Elia juga harus mendarah daging dalam hidup kita. Apabila kita betul-betul
menikmati firman para nabi / firman Pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan dengan
kuasa Elia maka tentu kita juga memiliki sikap yang seperti ini, melihat nabi yang tidak
benar langsung dibunuh (pelayanan seperti itu harus dihentikan) tidak boleh ada
kompromi, supaya jangan terulang lagi kesalahan yang sama. Ikut Tuhan tidak
boleh serampangan. Serampangan berarti Ya
dan Tidak, di dalam Tuhan tidak
boleh serampangan, Ya di atas Ya dan Tidak di atas Tidak, memiliki sikap yang
tegas.
Mari kita perhatikan
kembali...
1 Raja-raja 18:41-42
(18:41) Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab:
"Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah
kedengaran."
(18:42) Lalu Ahab pergi untuk
makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk
ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya.
Setelah Elia mengadakan
penyucian terhadap dosa berhala, bangsa Israel berbalik kepada Tuhan Allah
Abraham, Ishak dan Yakub, sedangkan 450 nabi-nabi Baal di bunuh di sungai
Kison, selanjutnya, Elia berkata kepada Ahab; "Pergilah, makanlah dan
minumlah” sedangkan Elia naik ke puncak gunung Karmel lalu membungkuk ke
tanah dengan mukanya di antara kedua lututnya.
Saudaraku, Ahab pergi
meninggalkan lokasi dimana Elia mengadakan penyucian terhadap dosa penyembahan
berhala, dia tinggalkan dan pulang ke istana, dia pulang untuk makan dan minum, berbanding terbalik
dengan Elia dia naik ke bukit Karmel lalu berlutut.
Setelah menyelesaikan
suatu pelayanan adakalanya lupa untuk merendahkan diri, mengucap syukur kepada
Tuhan, tidak demikian dengan Elia setelah mengadakan penyucian dosa, ia naik ke atas gunung Karmel
lalu berlutut di antara kedua lutunya, dia tetap berupaya dan berjuang untuk terus di dalam keadaan
rendah hati dalam pelayanan. Tetapi Ahab tidak, ia pulang ke istana untuk
makan dan minum, ini dosa makan dan minum. Setelah mengadakan
penyucian terhadap dosa seharusnya Ahab berbalik kepada Tuhan Allah, tetapi ia
tidak, justru pulang untuk makan dan
minum, ini beresiko tinggi. Biasanya kalau seseorang hidup di dalam dosa
makan dan minum akan dilanjutkan dengan dosa kawin dan mengawinkan.
Setelah Elia mengadakan penyucian
terhadap dosa berhala (menyembah Baal) maka kitapun harus segera menerima firman
ini; disucikan dari dosa penyembahan berhala. Jangan ikuti Ahab, dia pulang
hanya untuk makan dan minum, sedikitpun tidak ada rasa takut kepada Tuhan.
Banyak di antara kita seperti ini, sudah dengar firman tetapi kembali ke rumah
masing-masing untuk melakukan kesalahan yang sama. Maka tidak tertutup
kemungkinan orang seperti ini tetap di tunggangi oleh roh najis. Biasanya setelah
dosa makan minum dilanjutkan dengan dosa kenajisan.
Ini suatu peringatan yang
baik bagi kita, teguran ini manis walaupun sakit bagi daging. Kita pulang ke
rumah kita masing-masing setelah menerima penyucian terhadap dosa terkhusus penyembahan
berhala. Ayo, kita pulang ke rumah
kita masing-masing dan segera berlutut di hadapan Tuhan dan mengakui bahwa
Tuhan Allah, Dialah Allah yang hidup, Allah Abraham Ishak dan Yakub, yang
pantas untuk disembah, sebab Dia yang menentukan hidup kita, masa depan kita,
hidup mati kita di tangan Tuhan, Dia yang menciptakan langit, bumi dan segala
isinya, Dia yang menyelesaikan pekerjaan Allah dengan sempurna. Dulu keadaan
bumi belum berbentuk, kosong, gelap gulita tetapi
diselesaikan sempurna, Dialah Allah yang hidup, Dialah jaminan, Dia yang
menentukan segala sesuatunya, kepada Dia kita berbakti, tidak kepada berhala, kesibukan,
tidak kepada kekerasan hati lagi. Jangan dalam keras hati dan kebodohan lagi seperti Ahab,
tetapi biarlah kita berubah bahkan semakin rendah hati seperti Elia supaya kita
tetap melayani dalam kuasa Elia, bergandeng tangan melayani Tuhan, terjadi
terobosan-terobosan, ada sesuatu yang luar biasa di dalam kehidupan kita semua.
1 Raja-raja 21:1
(21:1) Sesudah itu
terjadilah hal yang berikut. Nabot, orang Yizreel, mempunyai kebun anggur di
Yizreel, di samping istana Ahab, raja Samaria.
Perhatikan kalimat; “Sesudah itu terjadilah hal yang berikut.”
Artinya; sesudah
peristiwa kekeringan karena kejahatan Ahab terjadi lagi suatu kejahatan yang
lain yang akan diperbuat oleh Ahab, itu maksudnya.
1 Raja-raja 21:2
(21:2) Berkatalah Ahab
kepada Nabot: "Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan
kebun sayur, sebab letaknya dekat rumahku. Aku akan memberikan kepadamu kebun
anggur yang lebih baik dari pada itu sebagai gantinya, atau jikalau engkau lebih
suka, aku akan membayar harganya kepadamu dengan uang."
Di sini kita melihat Ahab menginginkan kebun anggur Nabot
karena letaknya di samping istana Ahab.
Ahab menginginkan kebun
anggur Nabot sebagai gantinya;
-
“Aku
akan memberikan kepadamu kebun anggur yang lebih baik dari pada itu sebagai
gantinya.”
-
“Membayar
harganya kepadamu dengan uang."
Tujuan menginginkan kebun anggur Nabot; untuk dijadikan kebun sayur.
Ketika bangsa Israel
dilepaskan dari perbudakan dosa di Mesir oleh darah Anak Domba Paskah yang
disembelih pada waktu senja, selanjutnya mereka dibawa setelah perjalanan /
pergulatan selama 40 tahun di padang gurun, tibalah mereka di tanah Kanaan,
tanah yang dijanjikan Tuhan Allah kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai milik
pusaka mereka dengan tujuan; supaya bangsa Israel dapat beribadah dan melayani
kepada Tuhan.
Saudaraku, saat ini kita
sedang berada dalam kebun anggur Allah untuk beribadah dan melayani Dia. Baik
juga Adam dan Hawa ditempatkan di taman Eden dengan satu tujuan mengusahakan
dan memeliharakan taman Eden. Tuhan mempercayakan kepada kita kebun anggur-Nya untuk mengusahakan dan
memeliharanya sampai nanti kebun anggur itu berbuah-buah yang manis lewat
ibadah, pelayanan,
korban persembahan kita, Tuhan dapat mencicipi seperti mencicipi buah anggur yang
manis.
Maka kalau tujuan Ahab
menggantikan kebun anggur menjadi kebun sayur, itu sesuatu yang aneh
bagi Tuhan, kalau kita menggantikan ibadah dan pelayanan ini dengan uang dan dengan hal-hal yang lain
yang menyerupai kebun anggur Allah itu juga sesuatu yang aneh. Yang menyerupai
kebun anggur Allah itu banyak, apa buktinya; banyak orang berkata; kita bekerja
untuk melayani keluarga, hampir sama dengan kebun anggur Allah, serupa tetapi
tidak sama, maka kebun anggur Allah tidak boleh diganti dengan kebun anggur
lain dan tidak boleh diganti dengan uang. Jangan karena uang kita jual kebun
anggur Allah ini, sesuatu yang aneh bagi Tuhan. Ini tujuan yang tidak baik.
Resiko menjual kebun
anggur.
Ulangan 11:10-11
(11:10) Sebab negeri, ke mana engkau masuk
untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar,
yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan
kebun sayur.
(11:11) Tetapi negeri, ke
mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan
berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;
Setelah bangsa Israel dilepas
dari tanah Mesir, selanjutnya dibawa masuk ke tanah Kanaan, tanah perjanjian
dengan satu tujuan supaya mereka beribadah dan melayani Tuhan. Ibadah dan
pelayanan itulah kebun anggur Allah, tetapi kalau kebun anggur dijadikan kebun
sayur maka sama seperti tanah di Mesir
setelah ditabur dengan benih harus diairi dengan jerih payah, berarti; harus
mengandalkan kekuatan sendiri.
Apabila ibadah dan
pelayanan diganti dengan pekerjaan atau kesibukan-kesibukan yang lain = menggantikan kebun anggur dengan kebun sayur berarti tidak lagi bergantung dan berharap kepada Tuhan, dia hanya
bergantung kepada manusia dan kekuatannya sendiri.
Perlu untuk diketahui;
kekuatan manusia terbatas. Beda dengan bangsa Israel ketika menduduki tanah
Kanaan, tujuan mereka supaya beribadah dan melayani. Lihat keadaan tanah Kanaan bergunung-gunung dan berlembah-lembah yang mendapat air
sebanyak hujan turun dari langit / bergantung kepada kemurahan hati Tuhan.
Gunung dan lembah Ă kematian dan kebangkitan
Yesus Kristus, itu kemurahan, bergantunglah pada kemurahan Tuhan. Jangan
gantikan kebun anggur dengan kebun sayur, orang yang meninggalkan ibadah sudah
jelas, tidak bergantung lagi kepada Tuhan, siapapun dia. Setelah peristiwa yang pertama
(Elia membunuh 450 nabi-nabi Baal) terjadi lagi (Ahab menginginkan kebun anggur
Nabot), inilah yang dimaksud Tuhan.
Yeremia 17:4-6
(17:4) Engkau terpaksa lepas tangan dari milik
pusakamu yang telah Kuberikan kepadamu, dan Aku akan membuat engkau menjadi
budak musuhmu di negeri yang tidak kaukenal, sebab dalam murka-Ku api telah
mencetus yang akan menyala untuk selama-lamanya."
(17:5) Beginilah firman TUHAN:
"Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan
kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
(17:6) Ia akan seperti
semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik;
ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang
tidak berpenduduk.
Orang yang meninggalkan
ibadah dan pelayanan adalah orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya =
orang yang terkutuk.
Kalau kita melepaskan
ibadah dan pelayanan maka ia tidak lepas dari dosa kutuk nenek moyang / tidak
lepas dari dosa turunan. Ayo, jangan lepas dari milik pusaka, jangan tinggalkan
ibadah dan pelayanan supaya kita lepas dari dosa kutuk nenek moyang.
Keadaan yang ada bila
meninggalkan Tuhan;
-
“Ia akan seperti semak bulus di padang
belantara.”
-
“Ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik.”
-
“Ia akan tinggal di tanah angus di padang
gurun.”
-
“Ia akan tinggal di negeri padang asin yang
tidak berpenduduk.”
Kesimpulannya;
kering-kering, tidak menghasilkan apa-apa / tidak menghasilkan buah, berarti buah
anggur tidak dapat dicicipi dan dinikmati oleh Tuhan.
Bagi saya terlalu aneh
melihat orang yang sudah melayani tetapi berani meninggalkan ibadah dan pelayanan,
apalagi terpaksa beribadah dan melayani Tuhan, itu adalah kejahatan sama
seperti kejahatan Ahab, oleh sebab itu saudara jangan tersinggung kalau ada
teguran-teguran seperti itu.
Respon Nabot dengan
tawaran-tawaran Ahab.
1 Raja – raja 21:3-4
(21:3) Jawab Nabot kepada Ahab: "Kiranya
TUHAN menghindarkan aku dari pada memberikan milik pusaka nenek moyangku
kepadamu!"
(21:4) Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya
dengan kesal hati dan gusar karena perkataan yang dikatakan Nabot, orang
Yizreel itu, kepadanya: "Tidak akan kuberikan kepadamu milik pusaka nenek moyangku." Maka berbaringlah ia di
tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan.
Perhatikan; Nabot tidak
memberikan milik pusakanya kepada Ahab, ia tidak mau diganti dengan bayaran
uang dan tidak mau diganti dengan kebun anggur yang lain, ini sikap yang tegas,
harus kita contoh. Sekali anak Tuhan tetap anak Tuhan, sekali melayani tetap
melayani, sekali tergembala tetap tergembala, sekali merdeka tetap merdeka di
dalam Tuhan Yesus Kristus.
Melihat sikap itu
masuklah Ahab ke dalam istananya dengan; kesal hati dan gusar,
selanjutnya berbaringlah ia di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya dan
tidak mau makan. Kesimpulannya; Ahab tidak mau bertobat dengan penyucian terhadap
dosa yang pertama; dosa berhala, kemudian terjadi lagi hal yang lain, yaitu:
Ahab menginginkan kebun anggur Nabot, hendak menggantikannya dengan kebun anggur yang
lain juga membayarnya dengan uang, namun Nabot tidak mau, oleh sebab itu Ahab kembali ke
istana dengan kesal hati dan gusar. Orang yang kesal hati pasti gusar, tidak
tenang, hidupnya tidak menentu. Lalu ia membaringkan diri di tempat tidurnya. Tadi saya sudah
sampaikan; dosa makan minum akan dilanjutkan dengan dosa kenajisan, itulah
tempat tidur. Ayo hati-hati, sungguh-sungguh diperhatikan.
Matius 24:37-38
(24:37) "Sebab sebagaimana halnya pada
zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
(24:38) Sebab sebagaimana mereka pada zaman
sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari
Nuh masuk ke dalam bahtera,
Pada zaman Nuh pernah
terjadi dosa makan minum dan dosa kawin dan mengawinkan.
-
Dosa makan minum Ă dosa narkoba, merokok dan minuman keras.
-
Kawin dan mengawinkan Ă dosa seks / kenajisan.
Itu akan terjadi
menjelang datangnya hari Tuhan dan kita melihat saat ini dosa makan minum ini
sedang marak.
Setiap orang untuk
menjamu rekan bisnis diawali dengan makan dan minum, selanjutnya akan
ditawarkan dengan dosa kenajisan. Sekarang dosa makan minum sedang marak,
setiap daerah penuh dengan kuliner, di Cilegon khususnya di daerah pastori
perumnas Cibeber dulu tidak ada makan minum di sana, jarang sekali orang yang
jual makanan dan minuman di situ, tetapi sekarang itu marak. Kalau orang
berhenti di situ tanpa disadari akan berujung kepada dosa kenajisan. Biasanya
orang yang makan minum, mengabaikan ibadah dan pelayanan, berujung pada dosa
kenajisan. Ahab adalah orang yang malas, dia telah melihat betapa Elia telah
mengadakan penyucian terhadap dosa berhala tetapi dia pulang ke istana untuk makan
dan minum dia tidak mau bertobat, kemudian terjadi lagi kesalahan yaitu
menginginkan kebun anggur Nabot, tetapi Nabot tetap dengan sikap dan
pendirian yang teguh. Pulanglah Ahab dengan hati yang kesal dan gusar lalu
membaringkan dirinya di tempat tidur. Pendeknya,
setelah dosa makan dan minum akan diikuti dengan dosa kawin dan mengawinkan.
Hanya untuk sesuap nasi,
sepiring kacang merah, Esau berani tinggalkan Tuhan. Di dunia ini ada
keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup, hati-hati. Dunia ini (dalam kitab yang ditulis
oleh rasul Paulus kepada jemaat di Korintus) berada di bawah kuasa
kegelapan. Maka, kita bersyukur terhadap sikap Nabot ini, menjadi contoh
teladan bagi kita semua.
Jalan keluarnya.
1 Raja-raja 21:3
(21:3) Jawab Nabot kepada
Ahab: "Kiranya TUHAN menghindarkan aku dari pada memberikan milik pusaka
nenek moyangku kepadamu!"
Biarlah kita tetap
mempertahankan milik pusaka, berada di dalam kebun anggur Allah sampai nanti
kebun anggur itu menghasilkan buah yang manis dapat dicicipi oleh Allah,
diawali dari pendirian yang kuat dan teguh hati, tidak mau dibayar harganya
dengan uang dan tidak mau diganti dengan kebun anggur asing, walaupun sama tetapi tidak
serupa.
Bilangan 36:6-9
(36:6) Inilah firman yang diperintahkan TUHAN
mengenai anak-anak perempuan Zelafehad, bunyinya: Mereka boleh kawin dengan
siapa saja yang suka kepada mereka, asal mereka kawin di lingkungan salah satu
kaum dari suku ayah mereka.
(36:7) Sebab milik pusaka orang Israel
tidak boleh beralih dari suku ke suku, tetapi orang Israel haruslah
masing-masing memegang milik pusaka suku nenek moyangnya.
(36:8) Jadi setiap anak perempuan di antara
suku-suku orang Israel yang telah mewarisi milik pusaka, haruslah kawin dengan
seorang dari salah satu kaum yang termasuk suku ayahnya, supaya setiap orang
Israel mewarisi milik pusaka nenek moyangnya.
(36:9) Sebab milik pusaka itu tidak boleh
beralih dari suku ke suku, tetapi suku-suku orang Israel haruslah masing-masing
memegang milik pusakanya sendiri."
(36:10) Seperti yang diperintahkan TUHAN
kepada Musa, demikianlah diperbuat anak-anak perempuan Zelafehad.
Milik pusaka itu tidak
boleh beralih kepada suku yang lain, tetapi suku-suku orang Israel haruslah
masing-masing memegang milik pusaka mereka sendiri / harus mempertahankan milik
pusakanya.
Ada dua belas suku Israel;
9½ di tanah Kanaan dan sebrang sungai Yordan ada 2½ suku. Mereka semua telah
mendapat pembagian tanah dari Timur ke Barat, dari
Utara ke Selatan setiap suku dibagi
sesuai dengan banyaknya jumlah suku, seperti itulah lebar dan panjangnya tanah
yang akan dibagikan untuk tiap-tiap suku sebagai milik pusaka mereka.
Kemudian, milik pusaka
itu tidak boleh beralih kepada suku–suku lain. Seandainya satu keluarga tidak
memiliki anak laki-laki, maka anak perempuannya harus kawin kepada suku ayahnya yang sama,
supaya milik pusaka itu tetap mereka pertahankan. Jadi, anak perempuan ini
tidak boleh kawin dengan suku yang lain, walaupun itu salah satu dari suku
Israel yang lain. Demikianlah Nabot dia tidak mau memberikan milik pusakanya,
karena itu milik pusaka nenek moyangnya, tidak mau diberikan kepada yang lain,
termasuk Ahab sekalipun dia raja, sudah beda suku. Ayo pertahankanlah milik
pusaka ini, yaitu, ibadah dan pelayanan, inilah kebun anggur Allah, apapun harganya jangan
tinggalkan baik karena uang dan yang lain-lain. Itu harus menjadi milik pusaka
kita.
Imamat 25:23-28
(25:23) "Tanah jangan dijual mutlak,
karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan
pendatang bagi-Ku.
(25:24) Di seluruh tanah milikmu haruslah kamu
memberi hak menebus tanah.
(25:25) Apabila saudaramu jatuh miskin,
sehingga harus menjual sebagian dari miliknya, maka seorang kaumnya yang berhak
menebus, yakni kaumnya yang terdekat harus datang dan menebus yang telah dijual
saudaranya itu.
(25:26) Apabila seseorang tidak mempunyai
penebus, tetapi kemudian ia mampu, sehingga didapatnya yang perlu untuk menebus
miliknya itu,
(25:27) maka ia harus memasukkan tahun-tahun
sesudah penjualannya itu dalam perhitungan, dan kelebihannya haruslah
dikembalikannya kepada orang yang membeli dari padanya, supaya ia boleh pulang
ke tanah miliknya.
(25:28) Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk
mengembalikannya kepadanya, maka yang telah dijualnya itu tetap di tangan orang
yang membelinya sampai kepada tahun Yobel; dalam tahun Yobel tanah itu akan
bebas, dan orang itu boleh
pulang ke tanah miliknya."
Pendeknya, setiap orang
harus mempertahankan milik pusakanya. Apabila
seseorang jatuh miskin dia harus menjual milik pusakanya
itu kepada kerabatnya / kaumnya yang satu suku, tidak boleh kepada suku
yang lain. Atau, setelah dia jatuh miskin dan dijual, orang membelinya, namun
setelah dia mempunyai uang, dia harus menebus lagi itu sampai milik pusaka itu kembali ke tangannya
dan menjadi miliknya. Atau, pilihan yang ketiga kalau tidak ada uang untuk
menebusnya dia harus menunggu sampai tahun Yobel / tahun pembebasan, karena
pada tahun pembebasan, maka tanah itu akan dikembalikan kepada milik pusaka dan
suku-suku Israel harus mau menerima keputusan ini dari Tuhan. Artinya; milik
pusaka harus tetap dipertahankan, ibadah dan pelayanan harus dipertahankan,
tidak boleh dikecilkan apapun harganya, tidak boleh diganti dengan yang lain.
Jadi tidak masuk akal kalau berkata aku miskin tidak punya
uang, nanti setelah bekerja baru aku beribadah dan melayani. Tuhan kasih pilihan,
Dia memang berdaulat tetapi tidak otoriter, Ia memberikan pilihan mana
kira-kira jalan yang terbaik, ayo tempuh jalan itu. Tuhan itu baik bagi
kita, penuh kasih sayang dan kasih setia, panjang sabarnya luar biasa.
Sekalipun Ahab tadi sudah berbuat dosa tetap Tuhan menurunkan hujan, Tuhan
masih memperhatikan umat-Nya yang telah mengalami kekeringan. Ayo kita miliki
sikap seperti Nabot, jangan miliki sikap Ahab; pecundang, dia kalah, dia
memilih untuk dipengaruhi isterinya.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman oleh:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment