IBADAH
DOA PENYEMBAHAN, 25 OKTOBER 2017
KITAB
KOLOSE
(Seri
130)
Subtema : TUBUH
DIKUDUSKAN OLEH KEPALA.
Shalom saudaraku...
Selamat malam bagi kita semua. Oleh karena
kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa
Penyembahan.
Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Doa Penyembahan dari kitab yang dikirim oleh rasul Paulus kepada jemaat
di Kolose.
Kolose 1:26-27
(1:26) yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke
abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada
orang-orang kudus-Nya.
(1:27) Kepada mereka Allah mau memberitahukan,
betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu:
Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan
kemuliaan!
“Rahasia
yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan tetapi sekarang
telah dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.”
Ada dua rahasia besar yang harus kita ketahui yaitu;
1.
Efesus 5:32
(5:32) Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Rahasia yang besar itu ialah hubungan Kristus dengan jemaat.
2.
1 Timotius 3:16
(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah
menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan
diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang
tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam
kemuliaan."
“Dan
sesungguhnya agunglah ibadah kita.”
Jadi rahasia besar yang kedua adalah; rahasia
ibadah.
Keterangan: HUBUNGAN KRISTUS DAN JEMAAT.
Efesus 5:22-23
(5:23) karena suami adalah kepala isteri sama
seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Hubungan Kristus dan jemaat adalah hubungan
suami isteri / hubungan nikah, sebab Kristus adalah kepala (suami) sedangkan
jemaat adalah tubuh (isteri).
Kesimpulannya, hubungan nikah (hubungan suami
dengan isteri) itu adalah hubungan intim.
Wahyu 14:1-3
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba
berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat
ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit
bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar
itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
(14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di
hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak
seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat
puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
“Mereka
menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk
dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu
selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang
telah ditebus dari bumi itu.”
Ini berbicara tentang hubungan nikah /
hubungan suami isteri yang begitu intim. Ketika hubungan intim / nikah itu
terjadi. Sama seperti orang yang berbahasa lidah / berlogat ganjil / berbahasa
asing atau bahasa roh, tidak ada yang dapat mempelajarinya selain orang itu
sendiri dengan Tuhan.
Ketika membawa hidup kita rendah di bawah
kaki Tuhan (sujud menyembah Tuhan), tanpa terasa terjadi bahasa lidah / bahasa roh tidak ada yang dapat mempelajarinya selain orang itu sendiri dengan
Tuhan. Maka hubungan intim ini harus
dijaga dengan baik tidak boleh putus oleh apapun dalam keadaan, kondisi,
situasi apapun. Jangan sampai keadaan susah, tekanan ekonomi merosot, lalu
hubungan terputus, itu salah.
Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan
besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat,
katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah
menjadi raja.
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai,
dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya
telah siap sedia.
Sampai pada akhirnya mereka yang melangsungkan hubungan
intim itu layak dibawa masuk ke dalam pesta nikah Anak Domba, berarti menjadi
pengantin perempuan Mempelai Anak Domba. Itulah sebabnya tadi saya katakan,
hubungan itu harus terjalin dengan baik, tidak boleh putus.
Inilah sasaran akhir dari ibadah dan pelayanan kita di
muka bumi ini. Jadi sasaran ibadah kita bukan perkara lahiriah, bukan
kedudukan, jabatan, harta, kekayaan dan segala sesuatu yang ada di bumi, melainkan
pesta nikah Anak Domba, yaitu; menjadi pengantin perempuan, Mempelai Anak
Domba.
Sesaat kita perhatikan ayat 6; Lalu aku mendengar seperti suara himpunan
besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat,
katanya: "Haleluya!
Himpunan besar orang banyak, digambarkan; seperti desau air bah dan seperti deru guruh
yang hebat / dahsyat. Hal yang sama juga dialami oleh 144000 orang yang berdiri
di bukit Sion mereka yang telah ditebus dari antara manusia di bumi...Wahyu
14:2.
Lebih rinci kita lihat...
Wahyu 4:5
(4:5) Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi
guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh
Roh Allah.
Deru guruh yang hebat artinya; kesaksian mereka (orang-orang yang melangsungkan hubungan
intim) adalah kesaksian yang luar biasa dan dahsyat.
Jadi berbicara deru guruh itu berbicara kesaksian yang luar biasa,
sebab di sini dikaitkan dengan tujuh obor yang menyala-nyala itulah tujuh Roh
Allah. Kehidupan yang diurapi Roh Kudus akan menjadi terang dan menjadi
kesaksian. Dengan melangsungkan hubungan nikah (suami dan isteri) kesaksian
mereka dahsyat, sebab ada nyanyian baru, tidak ada lagi perkataan lama,
perbuatan lama, tidak ada sesuatu yang busuk / yang lama di sana. Kalau yang
lama, ujung-ujungnya lapuk / busuk, tetapi di sini semuanya baru, hatinya baru,
jiwanya baru, kesaksian orang seperti ini hebat / dahsyat.
Mari kita lihat kesaksian yang dahsyat itu...
Wahyu 14:4-5
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan
perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah
orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus
dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba
itu.
(14:5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat
dusta; mereka tidak bercela.
Adapun kesaksian yang dahsyat
itu antara lain;
- “Tidak mencemari dirinya dengan perempuan-perempuan”, artinya; tidak
hidup di dalam hawa nafsu dan keinginan daging.
Pertanyaannya;
mengapa mereka tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan? Karena
mereka murni sama seperti perawan, berarti suci di atas suci.
- “Mengikuti Anak Domba kemana saja Ia pergi” berarti;
menyangkal diri dan memikul salib-Nya.
Sampai kapan menyangkal
diri dan memikul salib? Gambarnya; setiap hari, berarti; sampai mendarah
daging.
Kalau penyangkalan
diri itu sudah mendarah daging, berarti salib itu sudah tidak asing lagi bagi
kita, baik dalam berkorban sudah tidak asing lagi, merendahkan diri tidak asing
lagi, dalam hal mengasihi sudah tidak asing lagi.
- “Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban
sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba.”
Korban-korban
sulung à orang-orang yang menghargai ibadah dan pelayanan sebab tanda sebagai
anak sulung beribadah dan melayani Tuhan.
- “Tidak terdapat dusta di mulut mereka” Ã mereka hidup di
dalam kuasa Roh El Kudus.
Tidak berdusta itu
juga merupakan kesaksian yang dahsyat/hebat dan luar biasa.
- “Tidak
bercela” menunjukkan
mereka telah mengalami penyucian oleh air dan firman. Ini juga salah satu
kesaksian yang luar biasa, sebab tidak banyak orang rela disucikan oleh air dan
firman, sebab pada dasarnya manusia keras hati dan harga dirinya tinggi.
Praktek menjalin hubungan intim.
Sekarang tiba saatnya
memperhatikan dari pihak kepala
(kristus), minggu lalu dari pihak tubuh (isteri).
Efesus 5:25-29
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah
mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan
memandikannya dengan air dan firman,
(5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan
diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi
supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
(5:28) Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti
tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
(5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya
sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap
jemaat,
Kristus telah mengasihi jemaat sebagai tubuh-Nya.
Bukti-bukti bahwa Kristus telah mengasihi jemaat.
Yang Pertama: Ia mempersembahkan / menyerahkan diri-Nya bagi jemaat.
Tujuannya; untuk menguduskan sidang jemaat.
Ibrani 9:14
(9:14) betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh
Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai
persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari
perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang
hidup.
Kristus telah mempersembahkan diri-Nya sebagai
persembahan yang tidak bercacat.
Tujuannya; untuk menyucikan hati nurani kita dari
perbuatan yang sia-sia. Ada kesamaan antara Efesus 5:25-26 dengan Ibrani
9:14.
1 Petrus 2:22-23
(2:22) Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
(2:23) Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas
dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia
menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
Di atas, Yesus telah mempersembahkan diri-Nya sebagai persembahan yang
tak bercacat sehingga dengan demikian berkuasa untuk menguduskan tubuh-Nya /
sidang jemaat.
Apa buktinya Yesus telah mempersembahkan tubuh-Nya sebagai persembahan
tak bercacat?
1. “Ia tidak berbuat dosa.”
Sebelum Yesus disalibkan terlebih dahulu Ia
diadili. Pengadilan pertama di hadapan imam besar Kayafas itulah yang
disebut pengadilan mahkamah agama, disitu tidak terdapat kesalahan-kesalahan
walaupun ada saksi – saksi dusta. Pengadilan kedua di hadapan Pilatus,
bangsa Israel, tua-tua, ahli Taurat dan imam kepala juga bersaksi dusta, namun
setelah diselidiki oleh Pilatus, tidak terdapat kesalahan sedikitpun. Yang
ketiga, ketika diadili di hadapan raja Herodes, Herodes sendiri berkata;
orang ini adalah orang benar, Dia tidak berdosa.
2. “Tipu tidak ada dalam mulut-Nya” = tidak ada dusta.
Ciri-ciri orang berdusta ; ada tipu muslihat
= licik, munafik, tidak jujur dan lain sebagainya.
3. “Tidak membalas kejahatan dengan
kejahatan.”
Pendeknya; ia tidak berbuat dosa, itulah tabiat dari firman
Allah, tipu tidak ada dalam mulut-Nya itulah tabiat dari Roh Kudus,
tidak membalas kejahatan dengan kejahatan itulah tabiat dari kasih Allah
Bapa, sehingga dengan demikian ketika Ia mempersembahkan tubuh-Nya kepada Allah,
sebagai persembahan yang tidak bercacat, berkuasa menguduskan sidang jemaat
yaitu tubuh-Nya sendiri.
Alat yang digunakan untuk menguduskan sidang
jemaat...
Efesus 5:26-27
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan
memandikannya dengan air dan firman,
(5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan
jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang
serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Dimandikan / disucikan dengan air dan firman, berarti
dibutuhkan firman yang limpah. Sama seperti orang yang mandi supaya bersih maka
dibutuhkan air yang banyak. Firman yang limpah itulah ayat menjelaskan ayat,
ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain, ayat yang satu menguatkan ayat yang
lain sampai nanti terjadi pembukaan rahasia firman.
Wahyu 22:1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air
kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah
dan takhta Anak Domba itu.
Air yang limpah itulah sungai air kehidupan yang
mengalir dari takhta Allah dan takhta Anak Domba.
Tentang: Sungai air kehidupan yang mengalir dari
takhta Allah à Injil kerajaan.
Ibrani 6:1-2
(6:1) Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran
tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita
meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan
dasar kepercayaan kepada Allah,
(6:2) yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan,
penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.
Sebelum menerima Injil Kerajaan, terlebih dahulu meninggalkan asas –
asas pertama dari ajaran tentang Kristus. Asas pertama berarti;
percaya, bertobat, dibaptis air.
Kalau kita kaitkan dengan pengajaran Tabernakel, percaya -> pintu
gerbang, kemudian bertobat à mezbah korban bakaran dan dibaptis à kolam pembasuhan. Itu adalah asas pertama dan semua itu berada di
halaman.
Ciri-ciri asas yang pertama; ada tanda-tanda heran, di situ terjadi
banyak mujizat, yang sakit sembuh, yang lumpuh berjalan, yang buta melihat,
yang tuli mendengar, terjadi kelepasan terhadap orang yang kerasukan Setan dan
lain sebagainya. Setelah meninggalkan ini barulah kita beralih pada
perkembangannya yang penuh itulah Injil Kerajaan.
Mari kita lihat Injil kerajaan.
Ibrani 5:11-13
(5:11) Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang
sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
(5:12) Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah
seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok
dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
(5:13) Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami
ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
Injil kerajaan itulah makanan keras, sedangkan susu à asas-asas pokok (pertama), dan yang memerlukan susu
adalah; kanak-kanak rohani, bukan orang dewasa. Kalau kerohanian masih
kanak-kanak tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak
kecil.
Ajaran tentang kebenaran -> pengajaran salib, itulah makanan keras. Jadi,
sebelum beralih pada perkembangannya yang penuh (menerima Injil kerajaan),
itulah makanan keras, terlebih dahulu meninggalkan asas pokok.
Kegunaan makanan keras.
Ibrani 5:14
(5:14) Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang
dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang
baik dari pada yang jahat.
Dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat.
Dulu waktu pertama kali kita menerima asas-asas pokok tentang ajaran
Kristus kita tidak mengerti tentang makanan keras, itu sebabnya kita tidak bisa
membedakan mana kehendak Tuhan, yang baik dan berkenan kepada Dia, sehingga
hamba-hamba Tuhan yang senantiasa menyebut Tuhan, Tuhan, Tuhan, kemudian mereka
melakukan tiga hal demi nama Tuhan yaitu; mengusir Setan, bernubuat, mengadakan
mujizat, kita berpikir itu adalah ajaran tentang kebenaran (pengajaran
salib), tetapi setelah kita beralih pada perkembangannya yang penuh, menerima
makanan keras maka pada saat itulah kita dapat membedakan mana yang baik, mana
yang jahat.
Inilah kebahagiaan besar yang patut kita syukuri. Andaikata kita masih
menikmati asas-asas pokok (susu), maka kita tidak dapat membedakan mana yang
baik, mana yang jahat, sehingga kita merasa bahwa itu adalah suatu ajaran yang
paling benar, namun tanpa disadari itu adalah suatu kejahatan yang terselubung,
karena hamba Tuhan itu tidak membawa sidang jemaat kepada perkembangannya yang
penuh.
Matius 7:21-22
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku
yang di sorga.
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan,
Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu,
dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Hamba-hamba Tuhan melakukan tiga perkara besar yaitu; “Bernubuat,
mengusir Setan dan mengadakan banyak mujizat “ dan tiga hal itu, mereka
lakukan demi nama Tuhan. Sekaligus kita kagum melihatnya.
Matius 7: 23
(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang
kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari
pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Kalau hanya mengajarkan tentang asas-asas pokok, tentang
Kristus, yaitu: bernubuat, mengusir Setan, mengadakan banyak mujizat,
sesungguhnya itu adalah perbuatan jahat dari hamba-hamba Tuhan bahkan Tuhan
tidak mengenal hamba Tuhan yang seperti ini.
Sebab yang Tuhan mau adalah..
Matius 7:21
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan
dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga
Yang Tuhan mau adalah untuk melakukan kehendak Allah
Bapa di Sorga.
Matius 26:42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya:
"Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku
meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
Yesus harus meminum cawan Allah artinya; Yesus harus
menanggung penderitaan di atas kayu salib sehingga dengan demikian
terlaksanalah kehendak Allah. Inilah yang disebut makanan keras. Makanan
pengajaran salib; melakukan kehendak Allah = makanan keras.
Kalau terus –terus mempertahankan asas-asas pertama akan menjadi
racun (expired), sebab untuk menikmati susu ada masa dan waktunya, karena pada
akhirnya akan beralih kepada perkembangannya yang penuh, itulah Injil Kerajaan = makanan keras.
Makanan racun inilah yang disodorkan oleh hamba-hamba
yang jahat (hamba yang jahat tidak dikenal Tuhan). Saya tidak mau memberi racun
kepada sidang jemaat.
Tuhan sudah membawa kita ke tanah Kanaan, tanah
perjanjian sebagai milik pusaka yang diwariskan kepada nenek moyang bangsa
Israel penuh dengan madu dan susu. Itulah sungai air kehidupan yang mengalir keluar
dari takhta Allah, makanan keras, tetapi sebelum itu tinggalkan dulu asas pokok
beralihlah kepada makanan keras / pengajaran salib, jangan suka susu, dari
tahun ke tahun masih tetap susu padahal sudah expired (rancun).
Tentang : Sungai air kehidupan yang keluar dari
takhta Anak Domba.
2 Korintus 4:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia
tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang
pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat
cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus itu adalah
pembukaan rahasia firman / firman yang rahasianya dibukakan. Kalau kita menikmati ini niscaya kita semua
memperoleh keselamatan sebab Injil yang tertutup berlaku bagi mereka yang
ditentukan untuk binasa.
1 Korintus 14:24-25
(14:24) Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak
beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh
semua;
(14:25) segala rahasia yang terkandung di dalam
hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku:
"Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."
Ketika terjadi pembukaan rahasia firman, berkuasa untuk
menyingkapkan segala rahasia yang terkandung di dalam hati berarti segala
selubung itu tersingkap = dosa dibongkar secara tuntas / tidak ada lagi dosa
yang tersembunyi.
Bandingkan dengan firman yang tertutup.
2 Korintus 3:14-15
(3:14) Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada
hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca
perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat
menyingkapkannya.
(3:15) Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab
Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.
Kalau tidak terjadi pembukaan rahasia firman maka
selubung itu tetap menyelubungi hati mereka / dosa tidak disingkapkan dengan
tuntas, dosa masih tetap bersembunyi di dalam hati mereka. Maka kita sangat
membutuhkan cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, itulah sungai air kehidupan
yang mengalir keluar dari takhta Anak Domba.
Ibrani 1:1
(1:1) Setelah pada zaman dahulu Allah berulang
kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan
perantaraan nabi-nabi,
Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek
moyang bangsa Israel menunjukkan bahwa nenek moyang bangsa Israel
berulang-ulang melakukan kesalahan yang sama. Itulah kondisi rohani bangsa Israel tanpa cahaya Injil
tentang kemuliaan Kristus / pembukaan rahasia firman.
Bandingkan ketika cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus...
Ibrani 1:2-3
(1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan
perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima
segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar
wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh
kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di
sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus berkuasa untuk
mengadakan penyucian terhadap dosa.
Pertanyaannya; sampai sejauh mana cahaya Injil tentang
kemuliaan Kristus mengadakan penyucian dosa? Sampai kembali kepada wujud semula
(reformed), segambar serupa dengan Allah, sama mulia dengan Tuhan.
Jadi, bila tiba saatnya kita menikmati cahaya Injil tentang
kemuliaan Kristus kita akan dibawa kembali pada wujud yang semula (reformed).
Jadi jangan kecil hati, tidak ada yang mustahil, tergantung penyerahan diri
kita kepada Tuhan, tidak ada yang
mustahil bagi Allah.
Itulah sungai air kehidupan yang mengalir keluar dari takhta
Allah dan takhta Anak Domba.
Ciri-ciri air firman yang limpah.
Wahyu 22:1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air
kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari
takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Sungai air kehidupan, “Jernih bagaikan kristal.”
Kristal berarti; transparan, luar dan dalam sama tidak ada
yang ditutupi, berarti orang yang seperti ini adalah orang yang tampil apa
adanya = jujur dan polos.
Saudaraku, orang yang jujur dan polos, dipimpin oleh ketulusan
hati, maka orang yang jujur tetap jujur, orang yang polos tetap polos. Seorang
yang diutus itu sama seperti domba di tengah serigala, maka mereka harus
memiliki sikap cerdik seperti ular, tulus seperti merpati. Berarti kalau
dikaitkan dengan pelayanan, motor penggerak sehingga seseorang berkobar-kobar
melayani Tuhan adalah kejujuran dan kepolosan seseorang. Kalau seseorang sudah
tidak jujur dan tidak polos maka orang seperti ini tidak pernah berkobar-kobar dan berapi-api
dalam melayani Tuhan. Pendeknya, dusta, kemunafikan, membuat seseorang redup
untuk melayani Tuhan.
Wahyu 21:11
(21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan
cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis,
jernih seperti kristal.
Kalau masih ada dosa yang terselubung tidak bercahaya,
redup. Sedangkan Kristal berarti, bercahaya, sebab luar dan dalam sama, tidak
ada yang ditutupi.
Permata yaspis adalah permata yang paling indah. Kalau
kita berkobar-kobar, berapi-api di tengah-tengah pelayanan itulah permata yang
paling indah, itulah pertama yaspis. Jadilah permata yang paling indah.
Haleluyah...
Ingat motor penggerak sehingga seseorang berkobar-kobar dalam
pelayanan adalah kejujuran dan kepolosan yang dipimpin oleh Roh Kudus,
berkobar-kobar untuk melayani Tuhan, terangnya bercahaya menjadi contoh,
kesaksian, panutan, teladan, baik dalam perkataan, solah tingkah dan
gerak-gerik. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI
PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment