IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 09 MARET 2021
(Seri: 134)
Tidak lupa saya menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN, sidang jemaat TUHAN yang sedang mengikuti Firman Penggembalaan di kediaman masing-masing, baik di dalam negeri, maupun di luar negeri, di mana pun anda berada.
Selanjutnya, mari kita mohonkan kemurahan TUHAN, supaya apabila firman itu dibukakan, maka berkuasa meneguhkan setiap kehidupan kita masing-masing, sehingga ibadah ini betul-betul ibadah yang menyenangkan hati TUHAN, menjadi korban persembahan yang menyenangkan hati TUHAN, yang berbau harum, bahkan mengandung janji untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. Nama TUHAN dipermuliakan.
Kolose 3:19
(3:19) Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
Efesus 5:25-29
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana: Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (5:28) Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. (5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
YANG PERTAMA pada ayat 25-27: Seorang suami mengasihi isterinya, sama seperti Kristus mengasihi jemaat, dan telah menyerahkan diri-Nya bagi jemaat.
Tujuannya adalah untuk menguduskan sidang jemaat dengan air dan firman, dengan demikian; Kristus menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang, tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, pendeknya; supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Pendeknya: Siapa yang mengasihi isterinya = mengasihi dirinya sendiri. Mengapa demikian? Jawabannya akan kita temukan pada ayat 31.
(5:31) Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Sebab, Yesus sendiri telah meninggalkan segala milik kepunyaan-Nya sendiri, yakni:
- Ia telah meninggalkan Bapa-Nya.
Hal itu ditulis dengan jelas di dalam Filipi 2:5-7, dengan satu tujuan yang mulia; supaya Kristus, yang adalah Kepala, secepatnya menyatu dengan sidang jemaat, yang adalah tubuh-Nya sendiri.
Tiada satu pun lembaga di atas muka bumi ini yang mampu mempersatukan tubuh dengan Kepala, kecuali dengan salib di Golgota; dan itu merupakan kasih Allah bagi manusia.
(5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
1 Tesalonika 2:7
(2:7) Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
Ibu à Gembala sidang atau pemimpin sidang jemaat. Adapun tugas dari seorang gembala sidang adalah:
1.
Mengasuh hidup rohani dari
sidang jemaat. Jadi, tubuh diasuh oleh TUHAN, jiwa diasuh oleh TUHAN,
roh kita juga diasuh oleh TUHAN, karena Yesus adalah Gembala Agung.
2.
Merawati hidup rohani dari
sidang jemaat.
Kita berdoa, supaya di dalam hal merawati ini, kita boleh merasakannya, bahwa TUHAN betul-betul merawati hidup rohani kita masing-masing.
(61:1) Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,
Tetapi hamba TUHAN, pelayan TUHAN, imam-imam harus hidup di dalam pengurapan dari Allah Roh Kudus. Maka seyogyanya, seorang hamba TUHAN, seorang pelayan TUHAN harus memberikan dirinya untuk berada di dalam pengaruh yang besar dari kuasa Allah Roh-El Kudus.
Kalau tidak mengerti untuk membawa kabar baik (berita salib) kepada sidang jemaat, maka jangan melayani TUHAN, silahkan turun dulu.
Yesaya 57:14
(57:14) Ada yang berkata: "Bukalah, bukalah, persiapkanlah jalan, angkatlah batu sandungan dari jalan umat-Ku!"
Yohanes Pembaptis, dia adalah hamba TUHAN, dialah nabi yang mewakili Perjanjian Lama. Dan tugasnya adalah untuk mempersiapkan jalan bagi Raja.
Tugas seorang hamba TUHAN juga adalah mengangkat batu sandungan dari jalan umat TUHAN. Itulah tugas dari seorang hamba TUHAN, tugas seorang pelayan TUHAN yang diurapi oleh TUHAN.
(57:15) Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
Itulah hamba TUHAN yang diurapi; harus memperhatikan orang yang remuk hati, harus memperhatikan orang yang rendah hati. Ingat itu. Jangan sesuka hati melayani TUHAN, tidak boleh. Tidak memperhatikan pekerjaan TUHAN tetapi ingin melayani TUHAN, itu tidak tahu malu namanya.
- Untuk menghidupkan semangat orang yang rendah hati.
- Untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
(57:16) Sebab bukan untuk selama-lamanya Aku hendak berbantah, dan bukan untuk seterusnya Aku hendak murka, supaya semangat mereka jangan lemah lesu di hadapan-Ku, padahal Akulah yang membuat nafas kehidupan.
Mengapa demikian? Supaya orang-orang yang berdosa, orang-orang yang melanggar kekudusan Allah tidak menjadi putus asa, tidak menjadi patah semangat, tidak menjadi kecewa dan akhirnya tinggalkan TUHAN. Itulah tugas dari seorang hamba TUHAN yang diurapi, saya dan saudara harus mau belajar untuk hal itu.
Jarkoni bukanlah bahasa Prancis, melainkan bahasa Jawa; iso ujar ora iso nglakoni, yang artinya; bisa mengajari, tetapi tidak bisa melakoni (melakukan). Atau, dalam bahasa Jakarta disebutlah; omdo, yang artinya; omong doang, hanya bisa ngomong (bicara) saja tetapi tidak bisa praktek. Dan saya belajar untuk melakukannya di dalam ketulusan, tidak ada kepentingan di situ.
(57:17) Aku murka karena kesalahan kelobaannya, Aku menghajar dia, menyembunyikan wajah-Ku dan murka, tetapi dengan murtad ia menempuh jalan yang dipilih hatinya.
Hal itu tidak dipungkiri, sebab memang harus ada didikan, harus ada teguran, harus ada hajaran. Aku menghajar dia, menyembunyikan wajah-Ku dan murka, tetapi dengan murtad ia menempuh jalan yang dipilih hatinya.
Menyembunyikan wajah-Nya = ditinggalkan untuk sesaat lamanya. Memang ada kalanya, kita harus ditinggalkan seorang diri, sampai kita babak belur; itu adalah didikan TUHAN supaya kita semakin dewasa dan menyadari diri.
YANG PERTAMA: Loba.
Berarti, ada maksud-maksud yang tersembunyi di tengah ibadah dan pelayanan. Jelas, itu menunjuk; orang-orang yang beribadah dan melayani hanya untuk mencari kepentingan, atau karena ada kepentingan. Jadi, kepada orang seperti ini, TUHAN akan murka dan berbantah-bantah. Hati-hati, jangan mempertahankan kesalahan loba.
YANG KEDUA: Murtad.
Sama dengan; keluar dari bilangan TUHAN, atau berhenti untuk mengikuti TUHAN, berhenti untuk menyangkal diri dan memikul salibnya. Penyebab seseorang murtad adalah menempuh jalan yang dipilih hatinya = mengambil jalannya sendiri, mengambil jalan menurut keinginan di hati saja.
Tetapi puji TUHAN, ada satu orang yang saya sampaikan juga nasihat itu; awalnya, dia sempat tidak peduli dengan pesan-pesan saya, akhirnya dia susah sendiri. Tetapi untungnya, tidak selamanya Allah murka dan berbantah-bantah, supaya umat-Nya tidak menjadi putus asa, supaya umat-Nya tidak patah semangat, karena TUHAN yang memberi nafas hidup.
Kalau sudah berada dalam penggembalaan ini, biarlah kita belajar untuk dengar-dengaran. Jangan terus-terus bertahan hanya untuk menuruti keinginan di hati, itu tidak boleh.
Kalau sudah tergembala, selanjutnya adalah dengar-dengaran. Jangan mengambil jalan yang dipilihnya sendiri, tetapi belajarlah untuk dengar-dengaran. Melangkah sesuai keputusan TUHAN Yesus, itu adalah manusia Ilahi.
(57:18) Aku telah melihat segala jalannya itu, tetapi Aku akan menyembuhkan dan akan menuntun dia dan akan memulihkan dia dengan penghiburan; juga pada bibir orang-orangnya yang berkabung
1. TUHAN akan menyembuhkan dan menuntun umat-Nya.
2. TUHAN akan memulihkan umat-Nya dengan penghiburan.
Jadi, jelas; tidak selamanya TUHAN murka, tidak selamanya TUHAN berbantah-bantah. TUHAN tetap berusaha untuk memulihkan dan menyembuhkan. Berarti, betul-betul Yesus adalah Gembala Agung, Dia sedang merawati hidup rohani kita sampai saat ini.
Lukas 10:30
(10:30) Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
Allah itu kasih; itu sebabnya, Ia mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, Dia serahkan segala yang paling berharga yang dimiliki oleh Allah. Allah itu kasih. Jadi, kalau melayani TUHAN, harus berada dalam kasih Allah. Belajarlah untuk memberi yang paling berharga sekalipun.
Artinya; rela turun atau meninggalkan ibadah pelayanan hanya karena perkara-perkara lahiriah = Turun rohani. Tinggalkan ibadah, tinggalkan pelayanan, tinggalkan segala sesuatu yang berharga, hanya demi perkara lahiriah, itu namanya kerohanian yang sedang menurun, sama seperti dari Yerusalem turun ke Yerikho.
-
Yerusalem à Ibadah dan
pelayanan.
-
Yerikho à Perkara-perkara
yang lahiriah, bisa harta, pekerjaan, uang, kekayaan, kesibukan, dan
lain sebagainya.
Tangan penyamun-penyamun à Tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
(10:7) Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. (10:8) Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. (10:9) Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
Yesus berkata Akulah pintu ke domba-domba itu. Biasanya, pintu selalu dikaitkan dengan jalan, pendeknya; pintu sesak, jalan sempit.
Mezbah, itulah salib. Binatang yang dikorbankan adalah gambaran dari Pribadi Yesus yang disalibkan; Dia adalah pintu, Dialah pintu sesak, jalan salib, sampai berada di dalam Ruangan Maha Suci, kesempurnaan dari mempelai wanita TUHAN.
Kalau kita beribadah dengan menggunakan pola sorgawi, di mana Yesus adalah Tabernakel sejati, maka semuanya terarah dan arahnya jelas. Kalau ibadah tanpa pola sorgawi, maka bisa berhenti di tengah jalan, hanya oleh karena firman ditambahkan, firman yang dikurangkan, lalu sesat di mana-mana, tidak sampai pada tujuan akhir hidup; sebagaimana Rasul Paulus menyatakannya dengan tegas dan jelas, dengan lugas kepada anak kekasihnya, itulah Timotius.
Maka, Rasul Paulus memberitahukan (mengingatkan) Timotius untuk mengajarkan orang-orang tertentu supaya mereka jangan mengajarkan firman ditambahkan dan firman dikurangkan.
Yang Pertama: Ia akan selamat = Hidup kekal.
Kalau tidak melalui pintu, itulah yang disebut orang yang datang sebelum Aku, itulah pencuri dan perampok, mereka tidak akan selamat. Kalau pemberitaan firmannya tanpa salib, pemberitaan firman hanyalah;
-
Firman yang
ditambahkan,
di mana satu ayat ditambah cerita isapan jempol, satu ayat ditambahkan dengan
dongeng nenek tua, satu ayat ditambahkan dengan filsafat, maka tidak akan selamat.
-
Lalu, ada lagi firman
yang dikurangkan, di mana Pengajaran Firman Allah yang benar (pengajaran
salib) diganti dengan 2 (dua) hal:
1.
Teori kemakmuran, artinya; orang Kristen harus kaya, tidak boleh miskin.
2.
Diganti dengan mujizat-mujizat
palsu, akhirnya berhenti di tengah jalan, sesat di jalan, tidak sampai pada
tujuan akhir hidup (tidak selamat).
Yang Kedua: Ia akan masuk dan keluar = Hidup di dalam kemurahan Allah yang besar.
Masuk dan keluar, itu adalah kemurahan. Turun dan naik, itu adalah kemurahan, kasih karunia; kematian dan kebangkitan, itu adalah kasih karunia, itu adalah kemurahan yang dianugerahkan TUHAN bagi kita.
Yang Ketiga: Ia akan menemukan padang rumputnya = Tergembala dan dipelihara dengan baik.
(10:10) Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
1. Hanya untuk mencuri.
2. Hanya untuk membunuh.
3. Hanya untuk membinasakan.
Jadi, jangan saudara menganggap bahwa ibadah itu adalah ibadah biasa, tetapi ibadah itu harus betul-betul berada dalam penggembalaan yang baik dan benar. Kiranya hal ini kita pahami secepatnya.
1. Mempunyai hidup.
2. Mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Jadi, tidak hanya “hidup”, tetapi mempunyainya dalam segala “kelimpahan”. Kelimpahan à Kekayaan sorgawi.
Efesus 4:10-11
(4:10) Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. (4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
1. Jabatan rasul.
2. Jabatan nabi.
3. Jabatan penginjil.
4. Jabatan gembala.
5. Jabatan guru atau pengajar.
Kemudian, juga memberikan karunia-karunia Roh Kudus. Kalau di dalam 1 Korintus 12:8-10,28 di situ terdapat 9 (sembilan) karunia, juga terdapat 9 (sembilan) jabatan yang dirampingkan menjadi 5 (lima) jabatan tadi.
- Memberikan 5 (lima) jabatan.
- Dan memberikan karunia-karunia Roh Kudus.
Yohanes 10:11
(10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Tidak ada seorang pun manusia yang sanggup berkata: Aku adalah pintu, aku jalan. Tidak ada seorang nabi, tidak ada seorang rasul, tidak ada seorang penginjil atau hamba TUHAN yang sudah menerima jabatan berkata: “Akulah pintu, akulah jalan”.
Hanya satu Pribadi yang berani berkata “Akulah pintu, Akulah jalan”, sebab Dia adalah Gembala Agung, Gembala yang baik, Ia telah menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya, sehingga Ia layak untuk memproklimirkan diri-Nya sebagai pintu sesak, jalan sempit.
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
Maka, kalau kita sudah menyadari akan hal itu, tentu saja kita secepatnya menyerahkan hidup kita ke dalam tangan Gembala yang baik, supaya tergembala dan terpelihara dengan baik. Selain hidup, kita juga mempunyainya dalam segala kelimpahan.
1. Menerkam.
2. Mencerai-beraikan domba-domba.
Tetapi tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab, akan menyerahkan domba-domba itu kepada si serigala, di mana pekerjaannya adalah:
1. Menerkam = menyakiti.
2. Mencerai-beraikan domba-domba, supaya liar tidak tergembala.
Kalau tidak tergembala, berarti domba tidak dengar-dengaran;
- Menganggap kecil ibadah dan pelayanan.
Lukas 10:30
(10:30) Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
1.
Menerkam = menyakiti. Seharusnya, hamba TUHAN, gembala sidang memperhatikan orang
yang tersakiti lahir batin.
2.
Mencerai-beraikan, sehingga domba-domba menjadi liar, tidak tergembala. Kalau Gembala yang
baik, seharusnya memperhatikan domba-domba untuk terus tergembala dengan baik,
dengar-dengaran dan mengikuti Gembala.
YANG PERTAMA: Ia dirampok sampai habis-habisan.
Sama dengan; kehilangan segala harta dan kekayaan yang limpah, yaitu karunia-karunia dan jabatan-jabatan.
YANG KEDUA: Dipukuli.
Berarti, menderita karena pukulan = menderita karena kesalahan, itulah pukulan. Kalau menderita karena firman (aniaya karena firman, sengsara karena salib) itu adalah kasih karunia. Tetapi kalau menderita karena pukulan, itu adalah karena kesalahan.
Jadi, ada dua jenis penderitaan;
- Kalau menderita karena aniaya firman, menderita karena sengsara salib, itu adalah kasih karunia.
- Tetapi kalau menderita karena pukulan, itu jelas karena kesalahan.
YANG KETIGA: Ia ditinggalkan dalam keadaan setengah mati.
Setengah mati, berarti; tidak mati, tetapi juga tidak hidup = pingsan. Orang pingsan adalah orang yang tidak sadar.
Kalau seseorang sombong karena memiliki sesuatu, sombong hanya karena harta, kekayaan, kedudukan tinggi, bahkan karena gelar tinggi, ini adalah orang yang tidak sadar, itulah yang disebut “pingsan rohani”. Kalau dia sadar bahwa segala sesuatu yang kita punya dari TUHAN, maka tidak perlu sombong.
- lalu dirampok habis-habisan,
Ketika seseorang menderita kok dia justru tidak peduli; gembala apa seperti itu? Jelas, dia sama dengan penyamun, hamba TUHAN yang tidak bertanggung jawab.
Lukas 10:31-32
(10:31) Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. (10:32) Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
Kalau hamba TUHAN tidak peduli dengan penderitaan orang lain, apa bedanya saudara dengan orang luaran sana? Kalau hanya pamer-pamer, tetapi tidak ada perhatiannya kepada orang yang sedang menderita, melayani tetapi tidak peduli dengan kesusahan orang lain, apa bedanya saudara dengan orang luaran sana?
Lukas 10:33
(10:33) Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Mana yang lebih mulia;
- orang Samaria, yang memang jauh dari TUHAN kelihatannya, tetapi penuh belas kasih;
- atau dari pada yang kelihatannya dekat, seperti imam dan Lewi, tetapi jauh dari TUHAN?
- Imam dan Lewi terlihat dekat, tetapi ternyata imam dan Lewi ini jauh dari TUHAN.
(10:34) Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
- Ia datang ke dunia ini,
- dan hari ketiga Ia bangkit,
dengan satu tujuan; untuk membalut luka-luka di hati, tentu saja sesudah Ia menyiraminya dengan minyak dan menyiraminya dengan anggur.
1. Dengan minyak.
2. Dengan anggur.
Luka-luka itu dibalut, luka-luka di batin itu dibalut, sakit hati itu dibalut, remuk hatimu dibalut, tentu saja sesudah disiram dengan minyak dan disiram dengan anggur.
Kurang apa baiknya TUHAN sudah menyatakan belas kasihan kepada orang berdosa ini? Kurang apa TUHAN kepada kita yang sombong ini? Kurang apa TUHAN kepada kita yang keras hati ini? Kurang apa TUHAN kepada orang yang tidak sadar diri ini? Kurang apa TUHAN kepada orang yang merasa diri hebat ini? Padahal luka-luka di hati, di batin dibalut, sesudah disiram dengan minyak dan anggur.
Jadi, pengurapan minyak itu diperoleh, setelah terlebih dahulu Yesus mengalami penumbukan di atas kayu salib; itu namanya pohon zaitun tumbuk. Kalau seseorang yang tidak mau mengalami penumbukan, maka tidak akan pernah mengalami pengurapan, walaupun setiap hari ia pakai minyak rambut.
Jadi, jangan saudara merasa bahwa pengurapan itu terjadi setelah hamba TUHAN melemparkannya dengan minyak bimoli, tidak; salah jika saudara berpikir seperti itu. Jadi, jangan mau dibodoh-bodohi oleh hamba TUHAN yang bodoh, yang tidak mengerti Firman TUHAN, tidak mengerti pohon zaitun tumbuk.
Kalau tidak ada penumbukan, maka tidak ada pengurapan. Kalau hamba TUHAN bertahan dengan kekerasan hati, maka tidak ada pengurapan.
Perlu untuk diketahui, YANG KEDUA: Untuk memperoleh AIR ANGGUR YANG MANIS, Yesus telah mengalami pemerasan di atas kayu salib, barulah kita menikmati air anggur yang manis, karena Dia sudah mengalami pemerasan itu di atas kayu salib.
Itu sebabnya, sebelum Yesus ditangkap dan disalibkan, Yesus berada di bukit Zaitun untuk mengalami pemerasan di sana, dan penumbukan sekaligus.
Ayub 5:18
(5:18) Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.
-
Yesus
telah mengalami penumbukan supaya ada minyak urapan.
-
Yesus
sudah mengalami pemerasan di atas kayu salib, supaya kita menikmati air anggur
yang manis.
- Dia yang melukai, tetapi juga yang membebat luka-luka itu.
- Kemudian, Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.
Itulah penyucian oleh Firman Allah, bagaikan pedang yang melukai daging ini.
Jadi, jangan heran dengan sengsara salib. Maka jelaslah, bahwa; dibalut itu sesudah disiram dengan minyak, dibalut itu sesudah disiram dengan anggur. Dia yang memukuli, tetapi lihatlah; tangan-Nya juga yang menyembuhkan; dilukai, tetapi dibebat.
Tidak mungkin ada pembalutan, tidak mungkin dibebat kalau tidak terlebih dahulu disiram dengan minyak, disiram dengan anggur; saudara akan sadar akan hal ini, dan harus mau menerima. Hal ini mutlak, tidak bisa tidak. Kalau tidak, maka tidak akan bisa mengalami pemulihan; itulah cara TUHAN merawat hidup rohani kita.
(6:1) "Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita. (6:2) Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya.
Barulah pada hari ketiga, kita bangkit; pada hari yang ketiga, kita hidup. Bukan hanya dipulihkan, tetapi kita hidup. Kalau Yesus hidup, maka kita pun hidup. Jangan hidup penuh dengan kamuflamse, melainkan benar-benar hidup di hadapan-Nya.
(10:34) Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
No comments:
Post a Comment