(Seri: 226)
Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN yang tekun memberikan dirinya untuk digembalakan dari GPT “BETANIA” Serang Cilegon, Banten, Indonesia lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada. Selanjutnya, mari kita mohonkan segala kemurahan TUHAN, supaya firman yang dibukakan itu betul-betul meneguhkan setiap kehidupan kita masing-masing. Di atas segalanya nama TUHAN dipermuliakan.
Kejadian 41:37-40
(41:37) Usul itu dipandang baik oleh Firaun dan oleh semua pegawainya. (41:38) Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?" (41:39) Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau. (41:40) Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu."
- Menjadi kuasa atas istana Firaun.
- Seorang yang penuh dengan Roh Allah.
1.
Penuh dengan Roh Allah yang suci. Imamat
rajani itu harus penuh dengan Roh Allah yang suci, tandanya ialah memberikan
diri dipimpin oleh Roh TUHAN dan berada di dalam kegiatan-kegiatan Roh.
2.
Penuh dengan Firman Allah. Jelas
ini menunjuk orang yang berakal budi dan bijaksana. Atau saya balik; menjadi
orang yang berakal budi dan bijaksana -- dengan lain kata; memiliki hikmat
Allah --, jelas itu menunjuk kepada orang yang penuh dengan pengajaran Firman
Allah yang benar dan murni.
(41:41) Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."
Jadi, urapan itu membantu kita untuk menolong dan bertanggung jawab di dalam hal melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN.
Jadi, imamat rajani dalam tahbisannya, jelas diurapi oleh TUHAN, supaya ia bertanggung jawab untuk melayani TUHAN, bertanggung jawab untuk melayani pekerjaan TUHAN.
Mazmur 2:6
(2:6) "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!"
(48:2) Besarlah TUHAN dan sangat terpuji di kota Allah kita!
(48:3) Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi; gunung Sion itu, jauh di sebelah utara, kota Raja Besar.
- Menjulang permai; tinggi, tetapi elok dan indah.
- Kemudian, adalah kegiarangan bagi seluruh bumi.
Yesaya 2:1
(2:1) Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, (2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
- Akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung.
- Menjulang permai.
- Kemudian, adalah kegirangan bagi seluruh bangsa di bumi.
Jadi, di hari-hari terakhir, Sion akan dipulihkan oleh TUHAN. Tidak selamanya TUHAN meninggalkan gunung Sion.
- Antikris juga memiliki kecepatan tinggi.
Yeremia 51:25
(51:25) Sesungguhnya, Aku menjadi lawanmu, hai gunung pemusnah, demikianlah firman TUHAN, yang memusnahkan seluruh bumi! Aku akan mengacungkan tangan-Ku kepadamu, menggulingkan engkau dari bukit batu, dan membuat engkau menjadi gunung api yang telah padam.
-
Tadi kita sudah terlebih dahulu melihat:
Pada hari-hari terakhir, TUHAN memulihkan gunung Sion, sehingga gunung Sion
menjulang permai, gunung Sion adalah kegirangan bagi segala suku bangsa.
-
Sebaliknya, di sini kita melihat: Pada
hari-hari terakhir, tangan TUHAN akan teracung untuk menggulingkan gunung
asing, yakni gunung pemusnah.
Wahyu 16:8
(16:8) Dan malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api.
(16:9) Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia.
Wahyu 16:10
(16:10) Dan malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan,
Saat TUHAN menumpahkan cawan murka Allah yang kelima ke atas takhta dari pada antikris itu, maka;
- kerajaannya menjadi gelap, tidak ada aktivitas,
- selanjutnya, mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan.
Tetapi kalau lidah tergigit, apa yang bisa mereka lakukan? Itulah cawan murka Allah yang kelima ketika ditumpahkan ke takhta antikris, gunung asing, gunung pemusnah; terjadi kegelapan, dan mereka hanya bisa gigit lidah saja, tidak ada aktivitas.
Wahyu 6:12-13
(6:12) Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. (6:13) Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
-
Lempengan-lempengan bumi bergeser.
-
Kemudian, banjir, longsor terjadi di
mana-mana.
-
Seantero dunia ini juga sedang diguncang
oleh Covid-19, sehingga pemerintahan diguncang, ekonomi, politik, semua
diguncang, termasuk nikah-nikah di bumi ini juga diguncang oleh Covid-19.
-
Ditambah lagi letusan-letusan dari gunung
merapi.
Hal ini sedang berlangsung; dunia diguncang, tetapi juga seiring dengan kelakuan manusia yang sedang rusak. Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas; semua ini sedang berlangsung.
Jelas hal ini berbicara tentang persoalan di bumi yang tidak dapat diselesaikan lagi; ini berbicara tentang persoalan-persoalan, kesulitan-kesulitan di bumi ini tidak bisa lagi terurai, tidak bisa terselesaikan dengan baik, persis bagaikan karung rambut, sebab kasih Allah tidak ada lagi di atas muka bumi ini.
Darah, jelas itu berbicara tentang; penebusan yang dikerjakan Yesus, Anak Allah di atas kayu salib, sehingga lewat penumpahan darah tersebut, terjadilah pengampunan terhadap manusia berdosa.
Tetapi pada hari-hari terakhir ini, apabila orang yang berdosa tidak menghargai korban penebusan yang telah dikerjakan oleh Anak Allah, maka kehidupan yang semacam ini akan mengalami penumpahan darah, dengan lain kata; setiap orang berdosa akan menanggung darahnya sendiri, sehingga bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
Jangan lantas kita lari dari kenyataan, seolah-olah itu adalah jalan keluarnya; tetapi suatu kali nanti, dia akan menanggung darahnya sendiri, sehingga bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Jangan mencari jalan keluar dengan cara lari dari kenyataan hidup, itu tidak akan menyelesaikan persoalan, justru akan menanggung darahnya sendiri, sehingga bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
Bitang-bintang, jelas itu menunjuk; orang-orang yang sudah mengalami ketebusan, bahkan menjadi kehidupan yang sudah diurapi oleh TUHAN. Tetapi di sini kita melihat, bintang-bintang akan berguguran manakala nanti angin bertiup kencang, itulah pengajaran palsu dari nabi-nabi palsu. Hati-hati.
Tetapi itu berlaku bagi kehidupan yang imannya masih mentah, seperti yang tertulis pada ayat 13: Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang. Memang bintang itu adalah kehidupan yang ditinggikan (diurapi), kehidupan yang sudah mengalami ketebusan, tetapi masih mentah, belum dewasa rohani.
(6:14) Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
- Menyusutlah langit bagaikan gulungan kita yang digulung.
Di sini kita melihat; gunung-gunung “tergeser”, berarti belum lenyap. Tetapi sekalipun gunung-gunung dan daratan tergeser, namun itu cukup membuat bangunan atau rumah TUHAN retak; dan itu juga menakutkan sekali, membuat banyak orang tercengang-cengang. Hati-hati.
(6:16) Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu." (6:17) Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?
Pendeknya: Pada hari-hari terakhir itu, mereka menyembunyikan diri atau melarikan diri dari hari penghakiman, hari pembalasan TUHAN, sebab tidak ada orang yang dapat bertahan pada hari murka TUHAN. Ingatlah itu, berarti;
- Jangan anggap enteng didikan TUHAN.
- Serta jangan putus asa dan kecewa manakala ada peringatan-peringatan.
Sementara kitab Wahyu 7:1-17, jelas itu berbicara tentang; orang-orang yang dimeteraikan oleh Allah, baik dari bangsa Israel sendiri, maupun dari bangsa kafir.
-
Ayat 5-8, ada 144.000
(seratus empat puluh empat ribu) orang yang dimeteraikan dari 12 (dua belas)
suku Israel (inti mempelai).
-
Sementara ayat 9-17 itu adalah
bilangan besar, himpunan besar dari semua suku bangsa yang juga turut masuk
dalam pemeteraian (bagian dari mempelai).
1. Matahari, bulan dan bintang diguncang.
2. Kemudian, menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulungan. Tidak berhenti sampai di situ, tergeserlah gunung-gunung, tergeserlah pulau-pulau dari tempatnya.
Efesus 1:13
(1:13) Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
(1:14) Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Oleh sebab itu, biarlah kiranya kita menghargai segala kegiatan-kegiatan Roh yang ada di dalamnya, supaya kita sendiri nanti pada akhirnya, masuk pada hari pemeteraian, sebagai tanda milik kepunyaan Allah sendiri, seperti yang tertulis di dalam Wahyu 7.
Sebaliknya, milik kepunyaan Allah dimeteraikan oleh Roh Kudus sebagai jaminan tanda milik kepunyaan Allah. Oleh sebab itu, biarlah kita belajar untuk senantiasa menghargai atau mengikatkan diri dengan Roh Allah itu sendiri.
-
Banyak anak TUHAN bersedih kalau dia
kehilangan impian;
-
Banyak orang menjadi susah kalau usaha
atau bisnisnya tidak berhasil;
-
Banyak orang menjadi susah dan sedih jika
pendidikan yang dicita-citakan tidak sampai pata tujuannya;
Tetapi saya berharap; anak-anakku pemuda remaja tidak susah hatinya manakala perkara duniawi lepas dari tangan kita, tetapi biarlah kita mengikatkan diri dengan Roh Allah yang suci, sebab itu adalah meterai sebagai tanda milik kepunyaan TUHAN. Jangan sampai tangan TUHAN teracung kepada kita seperti kepada gunung asing, gunung pemusnah, antikris tadi.
Sekarang kita akan masuk kepada Wahyu 8:8-9, dengan perikop: “Keempat sangkakala yang pertama”. Tadi kita sudah memperhatikan soal keenam meterai yang pertama; sekarang, kita akan melihat terkait dengan ketujuh sangkakala, secara khusus keempat sangkakala yang pertama.
-
Jadi, orang yang tidak mengikatkan dirinya
dengan Roh Kudus, maka dia akan menerima penghukuman dari 7 (tujuh) meterai.
-
Demikian juga, orang yang tidak menghargai
pengajaran Firman Allah yang benar dan murni, maka dia akan berhadapan dengan 7
(tujuh) sangkakala.
(8:8) Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah, (8:9) dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.
Akibatnya ialah sepertiga laut menjadi darah. Sepertiga lautan dunia ini menjadi darah, itulah antikris dan antek-anteknya, antikris dan kroni-kroninya. Tetapi kita bukan kroni-kroninya antikris, bukan?
- Matilah sepertiga segala yang bernyawa di dalam laut.
Karena Yesus terlalu berharga bagi kita; semua kekayaan sorgawi terdapat di dalam diri Yesus, dan tubuh-Nya (sidang jemaat-Nya) adalah kepenuhan-Nya, dan kita mau dipenuhkan dengan segala jenis harta yang berharga dan menarik itu. Oleh sebab itu, jadilah syahbandar yang baik.
Tetapi sebaliknya, pada saat sepertiga laut menjadi darah, maka binasalah sepertiga dari semua kapal. Kekayaan-kekayaan duniawi, semuanya lenyap; sepertiga kekayaan dunia lenyap.
Keluaran 7:19-21
(7:19) TUHAN berfirman kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun: Ambillah tongkatmu, ulurkanlah tanganmu ke atas segala air orang Mesir, ke atas sungai, selokan, kolam dan ke atas segala kumpulan air yang ada pada mereka, supaya semuanya menjadi darah, dan akan ada darah di seluruh tanah Mesir, bahkan dalam wadah kayu dan wadah batu." (7:20) Demikianlah Musa dan Harun berbuat seperti yang difirmankan TUHAN; diangkatnya tongkat itu dan dipukulkannya kepada air yang di sungai Nil, di depan mata Firaun dan pegawai-pegawainya, maka seluruh air yang di sungai Nil berubah menjadi darah; (7:21) matilah ikan di sungai Nil, sehingga sungai Nil itu berbau busuk dan orang Mesir tidak dapat meminum air dari sungai Nil; dan di seluruh tanah Mesir ada darah.
- Matilah ikan di sungai Nil.
- Kemudian sungai Nil berbau busuk.
- Dan orang Mesir tidak dapat minum air dari sungai Nil.
Inilah resiko yang terjadi manakala gunung besar yang menyala-nyala oleh api itu dilemparkan ke dalam laut, sehingga akibatnya ialah sepertiga laut menjadi darah.
Jadi, untuk sekarang, Taurat itu, itulah sangkakala yang ditiupkan (disampaikan) dengan keras; memang sakit bagi daging, tetapi jangan kita tolak, supaya kita jangan mengalami hukuman dari 7 (tujuh) sangkakala.
-
Gunung besar tergeser ketika tangan TUHAN
teracung untuk yang pertama kali ke gunung asing, bukan?
-
Kemudian, yang kedua; gunung besar
yang menyala-nyala oleh api dilemparkan ke dalam laut.
Wahyu 16:17
(16:17) Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana."
Ini merupakan pernyataan Yesus, Anak Allah, ketika Ia mati di kayu salib. Sesudah Ia minum cawan Allah, Yesus berkata: “Sudah selesai”. Sudah selesai, berarti; titik, itulah akhir dari pekerjaan TUHAN di atras muka bumi ini.
Demikian juga, ini merupakan penghukuman TUHAN bagi gunung asing dan gunung pemusnah; titik, tidak diberi lagi kesempatan. Berapi-api cukup hanya 3.5 (tiga setengah) tahun; sesudah itu, apinya sudah padam, karena tangan TUHAN teracung.
(16:18) Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.
-
Memancarlah kilat, menderulah bunyi guruh.
-
Terjadilah gempa bumi yang dahsyat yang
belum pernah terjadi sejak manusia ada di bumi. Gempa bumi itu hebat sekali,
lebih hebat dari gempa bumi yang pertama, yaitu penghukuman dari meterai yang
keenam tadi.
Hati-hati; di mana pun anda berada, hati-hati. Jangan berpuas diri dengan yang ada ini, sebab yang ada ini akan habis binasa.
(16:19) Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya.
- Satu bagian kota dari naga itu.
Tetapi kita ini betul-betul sedang berjuang untuk mengenal Dia secara pribadi, berarti; ada suatu pengalaman salib yang harus kita hadapi selama di bumi ini. Setiap kali ada ujian, tidak terlewatkan, tetapi dihadapi sampai betul-betul nanti mengenal Dia secara pribadi; itulah bangsa-bangsa yang mengenal TUHAN Allahnya.
Tetapi manakala ada ujian, itu harus dihadapi, setiap ujian dihadapi; inilah orang-orang yang mengenal TUHAN secara pribadi. Oleh sebab itu, belajarlah semakin bijaksana, belajar semakin dewasa. Ingat; TUHAN memilih dan melantik raja-Nya di atas gunung Sion, sehingga gunung Sion disebut kota raja Besar. Tandanya ialah pada hari-hari terakhir, TUHAN memulihkan gunung Sion. Tidak selamanya TUHAN meninggalkan orang-orangnya. Tidak selamanya anak-anak TUHAN mengalami sengsara.
- Satu bagian untuk naga.
Ketika kita melihat sorga dengan nyata, dengan jelas, tinggal kita mau melangkah sesuai dengan ketetapan, sesuai dengan firman yang kita terima atau tidak? Kalau kita bijaksana, maka kita akan melangkah sesuai ketetapan-ketetapan firman untuk menggapai sorga.
1. Tidak ada lagi pengampunan bagi naga.
(16:20) Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung.
- Semua pulau hilang lenyap.
Marilah kita pelajari menurut kehendak TUHAN, bukan menurut kehendak manusia, sebab tidak pernah firman TUHAN ditafsir oleh kehendak daging, tetapi menurut Ilham Roh-El Kudus, ayat satu menguatkan (menerangkan, menjelaskan) ayat lain. Demikian juga kitab suci yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, terdiri dari 66 (enam puluh enam) kitab, dan puluhan ribu ayat, tetapi masing-masing ayat Firman Tuhan, saling terkait antara satu dengan yang lain, karena itu merupakan pribadi wujud Yesus yang sejati dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Yeremia 51:25
(51:25) Sesungguhnya, Aku menjadi lawanmu, hai gunung pemusnah, demikianlah firman TUHAN, yang memusnahkan seluruh bumi! Aku akan mengacungkan tangan-Ku kepadamu, menggulingkan engkau dari bukit batu, dan membuat engkau menjadi gunung api yang telah padam.
-
Pertama kali pada Wahyu 6.
-
Yang kedua pada Wahyu 8.
-
Dan yang terakhir, pada Wahyu 16:17-20,
“Sudah terlaksana”, Setan dan Tri Tunggalnya sudah binasa.
Yeremia 51:26
(51:26) Orang tidak akan mengambil batu penjuru atau batu dasar dari padamu, tetapi engkau akan menjadi tempat tandus yang kekal, demikianlah firman TUHAN.
Gunung batu atau batu penjuru atau disebut juga batu dasar, jelas itu menunjuk; Pribadi Yesus yang disalibkan, itulah korban Kristus.
1 Petrus 2:5
(2:5) Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
(2:6) Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
Kalaupun kita harus banyar harga, banyak berkorban di tengah ibadah dan pelayanan kita sebagai batu hidup, tetapi yang pasti di sini dikatakan; siapa yang percaya kepada korban Kristus, tidak akan dipermalukan. Bukankah enak menjadi anak TUHAN, apalagi menjadi batu hidup? Sebab tidak akan dipermalukan.
(2:7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
(2:8) Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.
Itulah antikris; tersandung terhadap korban Kristus, mereka tidak taat, maka;
-
Di dalam 2 Tesalonika disebut
pendurhaka dan pemberontak,
-
Termasuk di dalam 1 Yohanes 2:18-19,
mereka disebut si pendurhaka yang menyangkal Anak maupun Bapa.
(8:10) Ia menjadi besar, bahkan sampai kepada bala tentara langit, dan dari bala tentara itu, dari bintang-bintang, dijatuhkannya beberapa ke bumi, dan diinjak-injaknya.
Hal ini sama dengan Wahyu 6, bukan? Di mana bintang-bintang itu akan berjatuhan ketika diguncang oleh angin keras, terkhusus bagi kerohanian yang masih mentah, masih muda, belum dewasa, dan akhirnya diinjak-injak.
(8:11) Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya.
1. Korban sembelihan.
Saudara bisa bayangkan; kalau manusia berdosa tidak menghargai korban Kristus (sengsara salib), kemudian lari dari kenyataan hidup, bagaimana mungkin dia mengalami pengampunan dosa?
Tetapi suatu kali nanti, antikris akan menghentikan korban sehari-hari, di mana salah satunya adalah ibadah yang dihubungkan dengan salib (korban sembelihan), berarti; tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat, tidak ada lagi kesempatan untuk menerima pengampunan terhadap dosa.
Ketika korban santapan dihentikan, maka teruna-teruna dan anak-anak dara yang cantik-cantik akan rebah dan lesu, tidak akan bangkit-bangkit selama-lamanya. Dan ketika korban santapan dihentikan, maka teruna-teruna dan anak-anak dara yang cantik-cantik ini akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari Utara ke Timur; ini adalah pekerjaan yang keliru, sebab ...
-
Ketika mereka mengembara dari laut ke
laut, justru mereka akan menemukan ajaran antikris.
-
Lalu ketika mereka menjelajah dari
Utara ke Timur, justru yang mereka alami adalah kemerosotan rohani, karena
ajaran-ajaran palsu yang menguasai mereka.
- Yang pertama: Menghujat kasih Allah, itulah korban sembelihan.
(8:12) Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.
Apa itu kebaktian fasik? Mereka sibuk berbicara soal keberhasilan, sibuk berbicara soal kelimpahan; inilah yang disebut percabulan kenajisannya.
Saya juga sarankan kepada saudara, sidang jemaat di Malaysia; jangan saudara anggap enteng pemberitaan firman malam ini. Saya tahu mengapa saya harus ucapkan hal ini. Demikian juga sidang jemaat di Bandung, jangan anggap enteng. Tetapi betul-betul hati saya hancur, manakala melihat sidang jemaat dalam kesederhanaannya sungguh-sungguh mengikuti TUHAN, sungguh-sungguh memikul salibnya; hati saya hancur, sebagaimana hati TUHAN masygullah terhadap Maria, masygullah terhadap Lazarus, tiga bersaudara di kampung Betania.
1 Korintus 3:10
(3:10) Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.
Demikian juga Rasul Paulus; dia adalah ahli bangunan yang cakap, dia mendirikan rumah TUHAN sesuai petunjuk yang dia terima dari TUHAN. Apa buktinya? Sebab, dalam 2 Korintus 12, dia diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga yang disebut Firdaus, dan di situlah dia menerima penglihatan-penglihatan, di situlah dia menerima penyataan-penyataan yang heran.
Jadi, Rasul Paulus adalah ahli bangunan yang cakap, sehingga manakala kita ada di dalam rumah TUHAN, maka kita memiliki bangunan rohani yang kuat, itulah korban Kristus.
Jadi, setiap bangunan, dasar dari bangunan itu adalah korban Kristus, dan Rasul Paulus adalah ahli bangunan yang cakap, dia telah meletakkan dasar dari semua bangunan, itulah pribadi Yesus yang disalibkan.
(3:11) Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
- Sibuk berbicara soal keberhasilan,
- Bahkan korban sehari-hari diganti dengan kebaktian fasik,
- Dan kebenaran yang bersumber dari salib dihempaskan ke bumi.
-
Tidak menghargai pekerjaan dari Allah Roh
Kudus, maka Roh Kudus yang akan menghukum. Tetapi, masih ada kesempatan.
-
Tidak menghargai Firman Allah, maka 7
(tujuh) sangkakala yang akan menghukum.
-
Tetapi kalau pada akhirnya juga tidak mau
bertobat, maka cawan murka Allah yang ketujuh menjadi hukumannya, itulah
orang-orang yang tidak menghargai kasih Allah. Kasih Allah berubah menjadi
penghukuman, itulah cawan murka.
Jadi, saudara tidak perlu ragu lagi. Ingat; TUHAN telah memilih dan melantik raja-Nya di gunung Sion.
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, -- (2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. (2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
1.
Tidak bersunat.
2.
Tanpa Kristus.
3.
Tidak termasuk kewargaan Israel.
4.
Tidak mendapat bagian dalam
ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, termasuk untuk duduk di atas 12 (dua
belas) takhta untuk menghakimi 12 (dua belas) suku Israel.
5.
Tanpa pengharapan, berarti; tidak mengenal
kesucian.
6.
Tanpa Allah di dalam dunia.
Tidak mungkin ada kesatuan tanpa dasar yang kuat, tanpa darah salib Kristus, tanpa korban Kristus; tetapi yang "jauh" menjadi "dekat", ada kesatuan oleh karena korban Kristus sebagai dasar bangunan.
Efesus 2:17-22
(2:17) Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat", (2:18) karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. (2:19) Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, (2:20) yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. (2:21) Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. (2:22) Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.
Pertanyaannya: Siapakah keluarga Allah ini? Yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Dibangun di atas korban Kristus, batu penjuru, baik oleh;
- Para rasul yang mewakili Perjanjian Baru,
- Dan para nabi yang mewakili Perjanjian Lama.
Apa tugas para nabi? Tugas nabi adalah bernubuat. Berarti, menyingkapkan segala rahasia yang terkandung di dalam hati; semua dosa disingkapkan, semua dosa dibongkar tuntas.
Apa pekerjaan para rasul? Pekerjaan rasul adalah untuk menyatakan suatu keajaiban Allah, menunjukkan suasana sorga.
Bukankah malam ini TUHAN berbicara dengan terang benderang kepada kita, sehingga kita memperoleh suatu pengertian? Maka, dengan pengertian ini, kita pun dapat menyenangkan hati TUHAN manakala kita menghadap TUHAN lewat pertemuan-pertemuan ibadah kita. Biarlah mulai dari malam ini, hati TUHAN semakin disenangkan, karena kita sudah memperoleh pengertian, sebab kita berada di atas gunung TUHAN.
No comments:
Post a Comment