IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 02 MARET 2021
(Seri: 133)
TUHAN adalah Pribadi yang penuh belas kasihan; Dia adalah Allah yang tidak pernah meninggalkan kita masing-masing. Dia sangat mengerti segala pergumulan-pergumulan kita masing-masing.
Selanjutnya, saya tidak lupa menyapa sidang jemaat yang tidak bisa hadir tatap muka dalam ibadah ini, yang mengikuti pemberitaan lewat live streaming video internet Youtube, Facebook, maupun sidang jemaat di Bandung dan di Malaysia, bahkan seluruh umat TUHAN yang tekun untuk memberikan dirinya digembalakan lewat live streaming video internet Youtube, Facebook, baik di dalam maupun di luar negeri; Salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi kehidupan kita masing-masing.
Mari kita memohon kemurahan TUHAN, supaya kiranya firman yang dibukakan itu betul-betul meneguhkan setiap kehidupan kita, sehingga nyata bahwa kita betul-betul menikmati pelayanan Roh, bukan ibadah yang dijalankan secara Taurat (lahiriah).
Kolose 3:19
(3:19) Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
Efesus 5:25-29
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana: Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (5:28) Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. (5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
YANG PERTAMA pada ayat 25-27: Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.
Seorang suami mengasihi isterinya, sama seperti Kristus mengasihi jemaat, dan telah menyerahkan diri-Nya bagi jemaat. Tujuannya adalah untuk menguduskan sidang jemaat dengan air dan firman, dengan demikian; Kristus menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang, tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, pendeknya; supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Seorang suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri. Pendeknya: Siapa yang mengasihi isterinya = mengasihi dirinya sendiri. Mengapa demikian? Jawabannya akan kita temukan pada ayat 31.
(5:31) Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Sebagaimana Yesus sendiri sebagai Anak Allah, Ia telah meninggalkan segala milik kepunyaan-Nya sendiri, yakni:
- Ia telah meninggalkan Bapa-Nya.
Semuanya itu dituliskan di dalam Filipi 2:5-7, dengan satu tujuan yang mulia; supaya Kristus, yang adalah Kepala, menyatu dengan sidang jemaat, yang adalah tubuh-Nya.
Jadi, kalau Yesus turun ke dunia ini dan mati di kayu salib, itu supaya antara Kepala dengan tubuh menyatu, antara Kristus -- sebagai Kepala dan suami -- menyatu dengan sidang jemaat -- yang adalah tubuh-Nya dan isteri-Nya sendiri --.
(5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
1 Tesalonika 2:7
(2:7) Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
Ibu à Hamba TUHAN yang sudah menerima jabatan gembala sidang, atau pemimpin sidang jemaat. Adapun tugas dari seorang gembala sidang adalah:
Hal ini telah disampaikan dalam beberapa seri pemberitaan Firman TUHAN. Dan yang terakhir adalah pada minggu yang lalu. Kiranya, pemberitaan Firman TUHAN, atau penjelasan Firman tentang hal mengasuh, kiranya hal itu betul-betul menjadi berkat yang besar bagi kita, supaya betul-betul firman itu menjadi daging, betul-betul firman itu menjadi praktek dalam kehidupan sehari-hari. Itu artinya, pemberitaan firman berikutnya pun akan kita hargai lebih dari hari-hari yang lalu.
Contohnya: Musa diasuh oleh puteri Firaun, ia dididik dengan segala hikmat orang Mesir. Berarti, diasuh = menerima didikan langsung dari TUHAN, menunjukkan bahwa; ibadah dan pelayanan yang dihubungkan langsung dari salib. Itu merupakan didikan.
Dan kita sudah merasakan, bahwa hak asuh itu sudah kita rasakan di dalam kandang penggembalaan GPT “BETANIA”, karena ibadah dan pelayanan yang TUHAN percayakan ini langsung dihubungkan dengan salib Kristus, dan itu merupakan didikan TUHAN bagi kita, supaya kita semua memperoleh hikmat dari sorga, dan dengan hikmat ini kita akan diperkaya tentang keselamatan kekal.
Seorang anak juga berhak untuk mendapatkan hak rawat dari ibunya. Demikian juga sidang jemaat berhak untuk dirawat oleh seorang gembala sidang. Dan kita memang membutuhkan perawatan langsung dari TUHAN, sebab begitu banyak persoalan, begitu banyak kesulitan yang kita hadapi, yang menimbulkan sakit dan penyakit, termasuk menimbulkan sakit luka-luka di batin. Jadi, kita butuh mendapatkan hak rawat dari TUHAN, dan kita menantikan rawatan dari TUHAN. Selama kita berada di dalam penggembalaan ini, kita pasti dirawat oleh TUHAN. Yang sakit menerima rawatan dari TUHAN, percayalah.
Ada yang bernama Yesaya di sini, perhatikanlah firman ini, maka engkau pasti dirawat oleh TUHAN. Kalau kita betul-betul tergembala, maka engkau pasti dirawat oleh TUHAN; luka batinmu, sakit hatimu oleh karena banyak perkara, pasti TUHAN perhatikan malam ini, dan seterusnya. Tetapi bukan hanya yang bernama Yesaya, tetapi juga saya dan kita semua tentunya.
Yesaya 61:1
(61:1) Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,
1.
Menyampaikan kabar
baik baik kepada orang-orang sengsara, yang
mengalami banyak derita oleh karena pergumulan dan kesulihan yang menghimpit.
2.
Merawat orang-orang
yang remuk hati. Kita ini manusia biasa, yang
memiliki hati. Tetapi, tidak disangkal, tidak dipungkiri, bahwasanya setiap
orang pasti mengalami hati yang remuk. Oleh sebab itu, TUHAN persiapkan dan
TUHAN utus seorang hamba TUHAN, apalagi yang sudah menerima jabatan gembala
sidang harus memperhatikan sidang jemaat, dengan kata lain; harus cakap merawati
hidup rohani dari sidang jemaat.
Kita seringkali mengalami hati remuk, bukan? Walaupun kita tidak cerita, walaupun mulut ini tidak terbuka, pada dasarnya hati ini seringkali remuk redam. Pada saat itulah kita sangat membutuhkan seorang hamba TUHAN yang diurapi, yang cakap di dalam hal merawat orang-orang yang remuk hati.
Yesaya 57:14
(57:14) Ada yang berkata: "Bukalah, bukalah, persiapkanlah jalan, angkatlah batu sandungan dari jalan umat-Ku!"
- Isteri bisa tersandung dengan suami.
- Sebaliknya, suami bisa tersandung dengan isterinya.
- Atau, kita banyak kali tersandung dengan sesama, oleh sikap sesama.
Bahkan tidak dipungkiri, sampai hati ini remuk. Oleh sebab itu, “bukalah”, inilah tugas dari seorang hamba TUHAN yang menerima jabatan gembala; kehidupan yang diurapi harus cakap juga merawat.
Ada yang merasakan bahwa hatinya seringkali remuk? Berarti, kita butuh pemberitaan firman dalam bentuk penghiburan TUHAN Yesus.
(57:15) Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
-
Untuk menghidupkan
semangat orang-orang yang rendah hati. Kita ini
sedang berjuang untuk menjadi suatu kehidupan yang rendah hati, tetapi manakala
kita sedang berjuang untuk menjadi suatu kehidupan yang rendah hati,
betul-betul diuji. Ada kalanya kita sabar sabar sabar dan sabar, tetapi ada
kalanya kita hampir meledak; tetapi perhatikanlah di sini: TUHAN menghidupkan
semangat orang-orang yang rendah hati.
-
Untuk menghidupkan
hati orang-orang yang remuk. TUHAN menghidupkan
hati orang-orang yang remuk redam.
(57:16) Sebab bukan untuk selama-lamanya Aku hendak berbantah, dan bukan untuk seterusnya Aku hendak murka, supaya semangat mereka jangan lemah lesu di hadapan-Ku, padahal Akulah yang membuat nafas kehidupan.
Ternyata, tidak cukup uang kita untuk membayar keselamata. Hanya kita saja yang bersungut-sungut manakala kita harus berkorban.
(57:17) Aku murka karena kesalahan kelobaannya, Aku menghajar dia, menyembunyikan wajah-Ku dan murka, tetapi dengan murtad ia menempuh jalan yang dipilih hatinya.
Tetapi, sampai malam ini, sekalipun banyak pelanggaran yang kita perbuat, TUHAN masih menyinarkan wajah-Nya loh bagi kita semua, supaya kita berada dalam sinar kemuliaan, kembali segambar serupa dengan Allah. TUHAN tidak sembunyikan wajah-Nya bagi kita, tetapi TUHAN mau menyinarkan kemuliaan-Nya bagi kita, supaya terpancar cahaya kemuliaan dari wajah kita, tidak ada lagi dosa yang disembunyikan.
Kalau masih banyak dosa yang disembunyikan, kalau ada yang suka berdukun, maka ia tidak akan bisa memandang kemuliaan.
(57:18) Aku telah melihat segala jalannya itu, tetapi Aku akan menyembuhkan dan akan menuntun dia dan akan memulihkan dia dengan penghiburan; juga pada bibir orang-orangnya yang berkabung
... Juga pada bibir orang-orangnya yang berkabung ... Bibir orang yang berkabung adalah bibir orang yang menderita.
(57:19) Aku akan menciptakan puji-pujian. Damai, damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat -- firman TUHAN -- Aku akan menyembuhkan dia!
Jadi, betul-betul TUHAN itu merawati hidup rohani kita. Ini merupakan firman penghiburan supaya kita mengalami pemulihan, healing from God.
-
Kenajisan dapat
diampuni
oleh TUHAN.
-
Membunuh manusia
secara langsung dengan golok atau pedang atau tombak pun dapat diampun oleh TUHAN.
-
Begal pun dapat
diampuni oleh
TUHAN.
(51:1) Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud, (51:2) ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.
Mazmur 51:3-5
(51:3) Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! (51:4) Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! (51:5) Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
Hanya satu permintaan Daud oleh karena kenajisannya, yaitu bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Itu saja permohonan dari Daud; hanya satu saja permohannya, tidak dua, tidak tiga, tidak memohon untuk menjadi kaya, tidak memohon nyawa musuh, atau yang lain, tetapi supaya ia ditahirkan, supaya dosanya dihapuskan, supaya dosanya dibersihkan. Itu saja permohonannya, hanya satu, tidak banyak.
Sebab, ada alasan saya mengatakan hal itu: Carilah dahulu Kerajaan Sorga, maka semuanya nanti ditambahkan. Itu dulu nomor satu, kalau memang menyadari.
Jadi, di dalam pengakuan dosa itu, dia betul-betul bergumul atau berjuang, untuk meninggalkan dosa kenajisannya, dia tidak malah menikmati dosa itu, tetapi dia berjuang. Ayo, mari kita semua, dosa apapun yang masih terikat, biarlah kita bergumul untuk melepaskan dosa-dosa, bergumul untuk melepaskan diri dari ikatan dosa apapun.
Kalau saya saja tahu, apalagi TUHAN; tidak bisa kita bodoh-bodohi TUHAN. Sekalipun saya tahu, tetapi mulut saya tidak bisa menghakimi, karena jika menghakimi, nanti bisa berbantah-bantah terus.
(51:6) Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.
-
Keputusan TUHAN
adalah adil. Jadi, kalau pun Dia berbantah dan murka, itu merupakan
keputusan TUHAN yang adil; jadi jangan kita mempersalahkan TUHAN.
-
Penghukuman TUHAN itu
adalah bersih, sekalipun sekali waktu TUHAN berbantah dan murka karena
kesalahan kita masing-masing.
Tetapi, semakin saya mengerti rencana TUHAN, saya pun menjadi takut untuk mempersalahkan keputusan TUHAN, sebab bahwasanya keputusan TUHAN itu adalah adil dan penghukuman TUHAN itu adalah bersih. Kalau pun Dia berbantah dan murka, itu karena kesalahan kita sendiri.
(51:7) Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
Anak yang baru lahir, ia lahir dalam keadaan berdosa; itu sebabnya ia telanjang. Anak yang lahir bukan dalam keadaan berpakaian baju efod atau lenan halus berkilau-kilauan, putih bersih, tidak; tetapi telanjang, itu adalah tanda bahwa dosa kututk nenek moyang itu turun, itulah dosa warisan.
Banyak orang yang keliru dalam mengungkapkan kata ketika anaknya lahir, ada yang berkata: “Malaikat kecilku”, tidaklah. Atau berkata kepada bayi yang lahir: “Kehidupan suci yang kudus dan sempurna”, tidak. Suci dan sempurna itu adalah pribadi Allah, Yesus Kristus, Mempelai Laki-Laki Sorga.
Anak yang dilahirkan, sudah dalam keadaan berdosa, titik; itulah yang disebut dosa warisan, walaupun dia tidak melakukan dosa sama seperti yang dilakukan oleh Adam.
(51:8) Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.
Mengapa Daud harus mengungkapkan kata ini? Karena dia mau hidup benar lahir batin, sampai hikmat Allah itu dia miliki kembali.
(51:9) Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! (51:10) Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali! (51:11) Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku! (51:12) Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! (51:13) Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
YANG PERTAMA: Daud kehilangan sukacita ... ayat 10.
Jadi, setiap orang yang berbuat dosa, tidak pernah mengalami sorak-sorai. Jadi, saudara jangan pernah tertipu dengan dosa kejahatan, jangan pernah tertipu dengan dosa kenajisan, sebab dosa kejahatan maupun dosa kenajisan tidak akan pernah membuat seseorang mengalami sorak-sorai sukacita. Tetapi banyak anak TUHAN yang tertipu, sehingga banyak orang yang mengharapkan kenajisan. Jangan tertipu lagi.
Kalau kehilangan sukacita sorak-sorai = tulang-tulangnya remuk.
YANG KEDUA: Merasa tertuduh ... ayat 11.
Kalau TUHAN melihat kesalahan, berarti kita merasa tertuduh, merasa terdakwa. Orang yang merasa tertuduh, orang yang merasa terdakwa, orang yang seperti ini tidak bebas melayani TUHAN, karena dia merasa tertuduh terus, tertekan batin, sehingga tidak ada kebebasan keleluasaan untuk beribadah dan melayani kepada TUHAN.
Itulah akibat dosa kenajisan; tertuduh, terdakwa, sehingga tidak ada keleluasaan untuk melayani TUHAN.
YANG KETIGA: Ia merasa terbuang atau ditinggalkan oleh TUHAN ... ayat 13 bagian A.
Jadi, akibat kesalahan yang diperbuat oleh Daud; ia merasa terbuang, ia merasa ditinggalkan jauh oleh TUHAN.
YANG KEEMPAT: Daud kehilangan Roh Allah yang suci, roh kesulungan ... ayat 13 bagian B.
Saya ini adalah hamba TUHAN yang telah menerima jabatan gembala. Kemudian, dipercaya untuk melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN, teritimewa di dalam memberitakan Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel, saya butuh pertolongan dari Roh Allah yang kudus, itulah Roh kesulungan, supaya kita boleh merasakan berkat dari hak kesulungan, itulah ibadah dan pelayanan.
Oleh sebab itu, Daud sangat terpukul sekali oleh karena kenajisannya, sebab TUHAN mengambil Roh TUHAN dari dia. Lalu, kalau Roh TUHAN diambil dari seorang hamba TUHAN, apa yang bisa diperbuat oleh seorang hamba TUHAN? Kalau Roh TUHAN tidak mengurapi seorang pelayan TUHAN, apa yang bisa diperbuat hamba-hamba TUHAN, pelayan TUHAN? Tidak ada yang bisa dia kerjakan untuk menyenangkan hati TUHAN; itu sebabnya, Daud sangat terpukul sekali.
Pendeknya, Daud merasa hampa, mengalami kekosongan di dalam hidupnya = keadaan yang sangat menakutkan.
1. Kehilangan sukacita = tulang remuk.
2. Merasa tertuduh, terdakwa, sehingga tidak leluasa melayani.
3. Merasa terbuang, ditinggalkan TUHAN jauh sekali.
4. Kehilangan Roh TUHAN.
Jadi, ini sangat merugikan sekali.
Terhadap kesalahan-kesalahan, baik saya atau pun kita semua, terkhusus oleh karena dosa kenajisan, marilah kita akui dan minta ampun sejadi-jadinya. TUHAN dapat ampuni semua dosa, termasuk dosa kenajisan di masa lalu yang belum diakui di hadapan TUHAN. Itulah kemurahan hati TUHAN bagi kita sekaliannya.
(51:16) Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah keselamatanku, maka lidahku akan bersorak-sorai memberitakan keadilan-Mu! (51:17) Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu!
Jadi, untuk menginginkan dosa kenajisan, pada waktu itu Daud harus membunuh Uria, orang Het itu, suami dari Batsyeba itu, dengan akal-akalan. Mengapa saya berkata dengan akal-akalan? Pada waktu itu, Daud berkata kepada Yoab, panglima tentaranya: Tempatkan Uria di barisan paling depan, supaya orang Filistin secepatnya membunuh dia. Dan betul, hal itu terjadi sesuai rencana; akhirnya, matilah Uria. Dengan demikian, Daud bebas berzinah, bebas selingkuh, bebas melakukan dosa kenajisan.
Jadi, akibat kesalahan membunuh Uria, orang Het, suami dari Batsyeba ini; tidak ada sukacita, tidak ada sorak-sorai, tidak ada kesempatan bagi dia untuk memberitakan Firman Allah -> Kehidupan yang tertekan.
Itulah kerugian yang dialami oleh seorang hamba TUHAN kalau tidak dipakai oleh TUHAN, karena kejahatan dan hutang darahnya kepada TUHAN.
Tidakkah saudara rindu tetap ada di tengah ibadah pelayanan? Tidakkah saudara rindu melayani pekerjaan TUHAN? Kalau kita berhenti melayani, berhenti beribadah, lalu antikris sudah ada di depan mata, apa yang bisa kita perbuat?
Oleh sebab itu, Daud berkata: “ya Allah, Allah keselamatanku”, dia tidak mau berhenti beribadah, tidak mau berhenti melayani TUHAN. Ya Allah, Allah keselamatanku, hanya TUHAN yang mampu menyelamatkan kita. Oleh sebab itu, tidak boleh vakum (berhenti) dalam beribadah, tidak boleh vakum (berhenti) melayani pekerjaan-Nya, sebab itu adalah hak kesulungan bagi kita. Maka, untuk mempertahankan hak kesulungan, kita juga butuh roh kesulungan.
(51:18) Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya. (51:19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Dari pernyataan Daud, korban sembelihan adalah;
- Jiwa yang hancur.
- Hati yang patah.
- Hati yang remuk.
Dengan pengakuan ini menunjukkan bahwa jiwanya hancur, menunjukkan bahwa hatinya patah, menunjukkan bahwa hatinya remuk; dia butuh pemulihan, hatinya sedang sakit, hatinya sedang patah, hatinya sedang remuk, bahkan jiwanya sedang hancur. Itu sebabnya, dia butuh untuk ditolong dan dirawat oleh TUHAN. Kita juga butuh pertolongan TUHAN, kita butuh kesembuhan dari TUHAN, healing of God.
Mazmur 51:3-4
(51:3) Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! (51:4) Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
Kalau kita setia, Ia setia; kalau kita tidak setia, Ia tetap setia. Kepada yang tidak setia saja, TUHAN setia; itu sebabnya Daud berani memohon belas kasihan TUHAN, terkhusus tentang;
- Supaya TUHAN hapuskan pelanggarannya menurut rahmat-Nya yang besar.
Mazmur 51:9
(51:9) Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!
Biarlah kita berdarah-darah di tengah ibadah dan pelayanan ini. Jangan lari dari kenyataan hidup. Mengikuti TUHAN, berarti; menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut TUHAN sampai berdarah-darah, sebanyak darah yang bisa kita serap. Jangan dikurang-kurangi, tetapi biarlah kita berdarah-darah sebanyak darah yang bisa kita serap.
Keluaran 12:21-22
(12:21) Lalu Musa memanggil semua tua-tua Israel serta berkata kepada mereka: "Pergilah, ambillah kambing domba untuk kaummu dan sembelihlah anak domba Paskah. (12:22) Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorang pun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.
(12:23) Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi.
Jadi, ibadah dan pelayanan ini adalah hak kesulungan. Dan kita juga membutuhkan Roh TUHAN sebagai roh kesulungan, supaya kita tetap bertahan di tengah ibadah dan pelayanan sebagai hak kesulungan. Kalau TUHAN masih memberi kesempatan bagi kita untuk berada di tengah ibadah dan pelayanan, menunjukkan bahwa kita adalah Israel rohani, anak sulung.
Anak sulung butuh Roh TUHAN, roh kesulungan, sehingga dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus itu, kita dimampukan untuk melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN.
(9:19) Sebab sesudah Musa memberitahukan semua perintah hukum Taurat kepada seluruh umat, ia mengambil darah anak lembu dan darah domba jantan serta air, dan bulu merah dan hisop, lalu memerciki kitab itu sendiri dan seluruh umat,
Apa itu tujuh kali percikan darah? Itulah sengsara tanpa dosa; menderita bukan karena kesalahan, tetapi harus menderita. Itu adalah penyucian terakhir supaya kita sempurna, sama seperti Dia yang sempurna adanya.
(51:20) Lakukanlah kebaikan kepada Sion menurut kerelaan hati-Mu bangunkanlah tembok-tembok Yerusalem! (51:21) Maka Engkau akan berkenan kepada korban yang benar, korban bakaran dan korban yang terbakar seluruhnya; maka orang akan mengorbankan lembu jantan di atas mezbah-Mu.
Lalu, di gunung Sion, orang akan mengorbankan lembu jantan di atas mezbah-Mu; pendeknya, terjadi pendamaian.
-
Suami
isteri berdamai, itu adalah ibadah.
-
Ibadah
yang lebih besar adalah dalam kandang penggembalaan ini; antara anggota tubuh yang satu dengan anggota tubuh yang lain berdamai.
-
Di
segala tempat terjadi perdamaian.
Awalnya memang sangat dipermalukan karena terlalu banyak dosa, tetapi harus diakui sampai malu, sampai berdarah-darah, tetapi ending-nya bahagia, karena pada akhirnya, TUHAN membawa kita sampai kepada penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah.
Jadi, dibutuhkan penyerahan diri sepenuh sampai hangus, itulah korban bakaran yang benar, barulah ada lembu jantan di atas mezbah yang dipersembahkan sebagai korban pendamaian. Jadilah pendamaian terhadap dosa sesama di mana pun kita berada; orang lain yang berdosa, tetapi kita yang menjadi korban, supaya dia berdamai dengan Allah.
No comments:
Post a Comment