IBADAH RAYA MINGGU, 28 FEBRUARI 2021
(Seri:14)
Selanjutnya, saya juga tidak lupa menyapa sidang jemaat di Malaysia, di Bandung, bahkan umat TUHAN yang senantiasa memberikan dirinya digembalakan lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada, baik di dalam maupun di luar negeri; TUHAN Yesus memberkati kita semua.
Namun selanjutnya, kita mohonkan kemurahan TUHAN supaya kiranya lewat pembukaan Firman TUHAN yang akan kita terima, yang akan TUHAN kirim dari sorga di tengah perhimpunan Ibadah Raya Minggu malam ini sanggup dan berkuasa meneguhkan setiap kehidupan kita masing-masing, sehingga kehidupan kita sekaliannya menjadi suatu kehidupan yang fundamental, kehidupan yang senantiasa berdiri teguh, tidak mudah goyah terhadap perkara-perkara yang tidak baik, tidak mudah terpengaruh dengan perkara-perkara yang tidak suci, selain hanya mengarahkan pandangan kita kepada perkara di sorga, perkara di atas, senantiasa memikirkan perkara di atas, perkara di sorga, itulah ibadah dan pelayanan, mengingat hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, di mana kedatangan dari si pendurhaka itu sudah ada di depan mata dan sudah mulai terlihat geliat pergerakan dari pada si pendurhaka itu.
-
Kalau diberkati ya puji
TUHAN, bersyukur kepada TUHAN.
-
Kemudian, mengikuti suatu pendidikan sampai kepada perguruan
tinggi (fakultas atau universitas), ya
puji TUHAN.
-
Diberi kesempatan untuk mengelola usaha bisnis dan berhasil,
diberkati, ya puji TUHAN.
Wahyu 13:4
(13:4) Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
-
Dunia ini akan menyembah naga, dunia ini akan menyembah Setan.
-
Serta menyembah antikris, itulah binatang yang keluar dari dalam
laut secara besar-besaran (secara massal).
- Menyembah naga atau Setan.
- Menyembah binatang yang keluar dari dalam laut, itulah antikris, secara besar-besaran.
Ingat dan camkanlah apa yang telah TUHAN sampaikan malam ini.
(39:29) Oleh pengertianmukah burung elang terbang, mengembangkan sayapnya menuju ke selatan?
(39:30) Atas perintahmukah rajawali terbang membubung, dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi? (39:31) Ia diam dan bersarang di bukit batu, di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit didatangi.
(39:32) Dari sana ia mengintai mencari mangsa, dari jauh matanya mengamat-amati; (39:33) anak-anaknya menghirup darah, dan di mana ada yang tewas, di situlah dia."
Pikirannya tidak pendek; tidak berhenti hanya sebatas perkara-perkara lahiriah, perkara duniawi, perkara di bawah ini, melainkan dia memiliki pandangan jauh ke depan, itulah yang disebut pandangan nubuatan, yang membawa kita sampai masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Pandangan kita tidak berhenti hanya sampai sebatas perkara di bawah, perkara lahiriah; itulah kehidupan yang ibadahnya sudah memuncak sampai doa penyembahan.
Kalau kerohanian kita masih cetek, apa yang bisa kita pandang? Tetapi dari ketinggian, kita bisa melihat segala perkara-perkara yang TUHAN mau nyatakan.
Jangan lari dari kenyataan hidup, sebab itu bukan solusi, bukan jalan keluar. Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut. Banyak orang menganggap jalannya lurus, padahal ujungnya maut; meninggalkan korban Kristus, ibadah dan pelayanan, itu bukanlah jalan keluar, melainkan jalan maut.
Jalan ke sorga, tangganya adalah salib. Tangga dari bumi ke sorga adalah salib. Lewati setiap anak tangga, setiap korban; jangan tinggalkan, jangan lari dari sana. Terkhusus imam-imam yang sudah dipercayakan untuk bertanggung jawab melayani pekerjaan TUHAN, hal ini -- melewati setiap anak tangga, setiap korban -- harus nomor satu dilakukan baginya.
Pertanyaan ini harus terjawab, supaya benar-benar ibadah ini berada pada puncaknya, itulah doa penyembahan, suatu kedudukan yang sangat tinggi, yang tidak bisa dijangkau oleh Iblis atau Setan, tidak bisa dijangkau oleh Tri Tunggal Setan, itulah naga, antikris dan nabi-nabi palsu.
Oleh sebab itu, berusahalah untuk mengerti firman yang disampaikan; jangan bermasa bodo sehingga akhirnya pun lama-lama menjadi bodoh. Jangan hanya karena “hal yang lahiriah” lantas cepat sekali mata kita tanggap; cepat menanggapi berkat, cepat menanggapi sensasi-sensasi, padahal yang terutama adalah pembukaan firman.
Yang menyelamatkan itu adalah nubuatan firman, itulah firman yang dibukakan, bukan karunia-karunia. Ayo, belajar dewasa.
Hal ini harus terjawab, supaya ibadah ini benar-benar berada pada puncaknya, sebab suatu kedudukan yang sangat tinggi tidak akan bisa dijangkau oleh Setan Tri Tunggalnya.
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. (27:51) Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
Tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah = penyerahan diri Yesus sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah; dan itu berbicara soal perobekan daging, karena ketaatan Yesus kepada kehendak Allah.
Wahyu 4:9-11
(4:9) Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, (4:10) maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: (4:11) "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
Jadi ...
-
Satu sisi 4 (empat) makhluk menaikkan puji-pujian.
-
Dalam kesempatan yang lain, 24 (dua puluh empat) tua-tua
tersungkur menyembah Allah yang hidup.
Jadi, ibadah kita, ibadah dari gereja TUHAN, ibadah dari umat TUHAN di hari-hari terakhir ini, sudah seharusnya berada pada puncak ibadah, itulah doa penyembahan, suatu kedudukan yang sangat tinggi, tidak bisa dijangkau oleh Setan Tri Tunggalnya.
Dimulai dari pintu gerbang. Lalu berada di HALAMAN, di mana terdapat dua alat, yaitu;
1.
Mezbah Korban Bakaran, itulah dasar dari ibadah pelayanan kita di
atas muka bumi ini.
2.
Lanjut sampai dengan Kolam
Pembasuhan, yang berbicara soal pengalaman kematian dan kebangkitan.
1. Meja Roti Sajian.
Jadi, yang kita lihat adalah “arti rohaninya”. Tiadalah mungkin kita dapat membangun Tabernakel Musa, tetapi biarlah kita membangun Tabernakel Musa lewat arti rohaninya.
1. Meja Roti Sajian 🡪 Ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, disertai perjamuan suci.
-
Yang pertama: Penyerahan
diri sepenuh untuk taat kepada kehendak Allah, bukan lagi taat kepada
kehendak daging, Setan, dunia dan arusnya.
-
Yang kedua: Segala
kemuliaan hanya bagi Dia. Berarti, jangan mencari hormat dan kemuliaan bagi
diri sendiri.
Yang terbesar itu adalah nubuatan firman, bukan karunia. Karunia hanya bagian pelengkap dari ibadah saja, tetapi semua rencana Allah ada di dalam nubuatan firman. Sekalipun mengalami mujizat dan “sembuh”, tetapi kalau tidak mengerti firman, maka sampai kapan pun tidak akan mengerti sorga.
(4:9) Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
(4:10) maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
Oleh sebab itu, di atas tadi saya sudah sampaikan: Gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini harus berada pada puncak ibadah, itulah doa penyembahan. Menyembah itu harus, tetapi kalau ...
- menyembah tanpa penyerahan diri,
Wahyu 13:5-6
(13:5) Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. (13:6) Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
1. Menghujat Allah.
(12:31) Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. (12:32) Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak.
Pendeknya:
- Menghujat Allah masih diampuni.
Jika menghujat Anak Manusia, masih diampuni; buktinya berkali-kali Yesus kita salibkan di atas muka bumi ini. Tetapi kalau menghujat kemah kediaman Allah dengan segala kegiatan Roh yang ada di dalamnya, itulah ibadah dan pelayanan, maka tidak akan diampuni; di bumi tidak diampuni, apalagi di sorga.
Hati-hati, yang belum tekun dalam 3 (tiga) macam ibadah, apalagi yang main-main, itu sama dengan menghujat kemah kediaman Allah dengan kegiatan Roh yang ada di dalam rumah TUHAN itu sendiri (ibadah dan pelayanan), ia tidak akan diampuni. Di bumi ini tidak diampuni, apalagi di sorga. Camkanlah apa yang sudah TUHAN nyatakan.
Jangan gunakan alasan “ah, firmannya keras”, atau “ah, saya trauma”, tidak ada alasan begitu. TUHAN dapat sembuhkan semuanya; bilur-bilur-Nya, firman-Nya memberi kesembuhan. Dengan sepatah kata saja bisa sembuh. Jadi, kalau ada orang menggunakan alasan karena ini dan karena itu, jangan dengar, itu memang karena dia keras hati. Coba jika dia rendah hati dan lemah lembut, pasti rencana Allah ada di dalam dirinya; itulah tanah yang gembur, tanah yang subur, yaitu rendah hati dan lemah lembut, sehingga manakala benih sorgawi ditaburkan, pasti akan bertumbuh.
-
Menghujat Allah masih diampuni.
-
Menghujat Anak Manusia masih diampuni.
-
Tetapi menghujat kemah kediaman Allah dengan segala kegiatan Roh
yang ada di dalamnya tidak diampuni; di dunia ini tidak diampuni, apalagi di
sorga.
Seperti itulah doa mertua saya sebelum beliau meninggal; dia minta ampun. Jadi, mertua laki-laki saya ini mengadakan suatu perjumpaan, tetapi saya merasakan hal itu, karena ucapan itu dia ucapkan semua tanpa dia sadari; dia tidak tahu apa yang diucapkannya, tetapi terucap begitu saja. Begitu banyak kata-kata kalimat firman terucap, padahal sebelumnya dia tidak hapal Firman TUHAN; dia minta ampun sejadi-jadinya, dia menangis sejadi-jadinya. Tetapi, janganlah kita mau menjelang mati, baru minta ampun; kalau sempat untuk minta ampun, puji TUHAN, tetapi kalau ternyata tabrakan di tengah jalan dan mati saat itu juga, bagaimana bisa minta ampun?
Matius 12:22
(12:22) Kemudian dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Orang itu buta dan bisu, lalu Yesus menyembuhkannya, sehingga si bisu itu berkata-kata dan melihat.
Kemudian dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Jangan sampai kita semua kerasukan setan. Tetapi, bisa kita ketahui apabila seseorang kerasukan setan. Bagaimana kita bisa mengetahuinya? Di sini kita melihat; akibat kerasukan setan, orang itu buta dan bisu.
-
Buta = Tidak dapat melihat terang, artinya; berada dalam kegelapan
yang paling gelap 🡪 Orang yang mempunyai mata tetapi tidak dapat
melihat TUHAN.
-
Bisu = Tidak dapat berbicara, artinya; tidak dapat memuliakan TUHAN
walaupun punya mulut.
- Dahulu bisu, tetapi akhirnya dapat berkata-kata = memuliakan TUHAN.
Pilih mana; kaya, punya harta, punya segalanya, tetapi buta atau tidak punya kekayaan apa-apa (miskin) tetapi tidak buta (dapat melihat terang)? Jika saudara memilih: Lebih baik tidak punya kekayaan apa-apa (miskin) tetapi tidak buta (dapat melihat terang), itu berarti saudara cerdas, pintar, saudara mendapat nilai 10 (sepuluh), saudara lulus kuliah dengan IP 4 (empat). Lebih baik tidak punya uang, tidak punya harta, tidak punya apa-apa, dari pada buta, dari pada punya mata tetapi tidak dapat melihat terang yang ajaib.
Markus 10:51-52
(10:51) Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" (10:52) Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
-
Yang dahulu buta, akhirnya dapat melihat terang benderang, dahulu
berada dalam kegelapan tetapi akhirnya TUHAN pindahkan dalam kerajaan terang.
-
Yang dahulu bisu, tidak dapat memuji dan menyembah TUHAN, seperti
4 (empat) makhluk dan 24 (dua puluh empat) tua-tua, tetapi akhirnya, dapat
memuji TUHAN, menyembah TUHAN, segala kemuliaan hanya bagi TUHAN.
Matius 12:23-24
(12:23) Maka takjublah sekalian orang banyak itu, katanya: "Ia ini agaknya Anak Daud." (12:24) Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata: "Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan."
-
Reaksi dari kelompok yang pertama, takjublah sekalian orang banyak itu, mereka berkata: “Ia ini agaknya Anak Daud.”
-
Kemudian, reaksi dari kelompok yang kedua, itulah orang Farisi,
setelah mendengarnya, mereka berkata: “Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia
mengusir setan.”
- Kalau kita bisa melihat segala kebaikan dan kemurahan TUHAN, itu karena pekerjaan TUHAN
Dari sini kita dapat melihat, bahwa tanda-tanda menghujat Allah itu sudah mulai ada.
(12:25) Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata kepada mereka: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan. (12:26) Demikianlah juga kalau Iblis mengusir Iblis, ia pun terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri; bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan?
- Dia sudah melepaskan baju efod, itulah baju kematian.
Itu sebabnya, saya tekankan, bagi yang mempunyai android (smartphone), supaya memasang gambar “TUHAN Melihat dan Mahatahu” pada layar HP android (smartphone) masing-masing, saya tekankan “harus ada”. Ini bukan perintah, tetapi supaya kita jujur baik di rumah, di mana pun, tetap jujur. Sekalipun TUHAN bertakhta di sorga, tetapi TUHAN melihat dan Mahatahu. Saya juga harus jujur, tidak boleh main belakang; kita semua harus jujur, supaya jangan menghujat Roh Allah.
-
Setiap kota yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan. Anggap saja kita ini sekarang berada di dalam
kota Allah, kota kudus untuk mengusahakan ibadah dan pelayanan. Maka, dalam
satu keluarga, sebaiknya berada di dalam satu kota, satu penggembalaan, satu
pengajaran yang membawa kita, memimpin kita kepada kesatuan tubuh Kristus yang
sempurna, menjadi tubuh Mempelai. Tetapi kalau satu keluarga tidak berada di
dalam satu kota, saya tidak yakin, karena pengajaran satu dengan pengajaran
lain akan bentrok, “Oh, Pendetaku lebih
terkenal. Pendetamu tidak terkenal, karena dia adalah Daniel U. Sitohang, gerejanya
tidak mewah, masih numpang, masih nyewa”, itulah contohnya. Jadi, setiap
kota yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan. Saya berharap, satu keluarga
harus ada dalam satu kota, satu ibadah dan pelayanan, itulah kota Yerusalem
Baru, kota idam-idaman.
-
Setiap rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan. Saya berharap dan berdoa kepada TUHAN, supaya
pemuda remaja ini kelak mendapat pasangan hidup, tetapi mereka kelak suami
isteri tidak terpisah-pisah hanya karena kesibukan, hanya karena pekerjaan; itu
doa saya. Karena tidak mungkin dapat bertahan jika rumah tangga terpecah-pecah,
saya yakin itu, sebab firman yang mengatakannya. Camkanlah apa yang saya
sampaikan ini.
(12:27) Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa siapakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu.
Ayo, kita harus lepas dari hukum Taurat, berarti berpegang pada perjanjian yang kedua, yaitu hukum kasih karunia, supaya kita dapat melihat kemuliaan Allah.
Jadi, jelas, semakin nyata, bahwa mereka menghujat kemah kediaman Allah, menghujat Roh Kudus Allah.
(12:28) Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.
Bukankah TUHAN sudah mengusir setan dari kehidupan kita ...
- sehingga kita dapat melihat kemuliaan TUHAN?
TUHAN itu baik. Oleh sebab itu, jangan sesekali kita menghujat Roh Allah. TUHAN mengusir setan dengan Roh Allah yang suci, supaya Kerajaan Sorga turun dalam kehidupan kita, sehingga ada damai sejahtera dalam nikah, ada damai sejahtera dalam rumah tangga, ada damai sejahtera dalam hidup kita, dalam ibadah kita, dalam pelayanan kita ada damai sejahtera. Jangan menghujat Roh Allah.
Matius 12:29
(12:29) Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok rumah itu.
Pada ayat 29 ini, ada suatu gambaran dari
orang-orang yang terikat, yaitu;
1.
Diikat oleh dunia
dengan arusnya menghanyutkan dan menenggelamkan, sehingga anak-anak TUHAN
mengalami kematian rohani.
2.
Diikat oleh daging
dengan segala hawa nafsu dan keinginan-keinginannya yang jahat.
3.
Diikat oleh Iblis atau
Satan, yakni roh jahat dan roh najis.
-
Dengan hikmat, kita mendirikan rumah.
-
Dengan kepandaian itu, rumah menjadi tegak.
-
Dengan pengertian, kamar-kamar hati kita diisi oleh berbagai jenis
harta yang berharga dan menarik, itulah doa penyembahan.
- Pengajaran Firman Allah yang benar dan murni terampas,
- Roh Allah terampas,
- Segala sesuatu yang baik, yang suci, yang benar, yang mulia terampas.
Itu sebabnya, TUHAN datang ke dunia ini, lalu menyembuhkan orang yang kerasukan setan tadi supaya sembuh. Setelah sembuh, setelah dilepaskan dari kerasukan setan;
- Yang dahulu buta akhirnya melihat.
(12:30) Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.
Jadi, puncaknya, antikris ini betul-betul mendurhaka, menghujat kemah kediaman Allah, menghujat kegiatan Roh yang ada di dalam kemah kediaman Allah. TUHAN Yesus melakukan sesuatu yang baik; Ia mengusir setan supaya kita dapat memuji dan menyembah TUHAN, dan selanjutnya Kerajaan Sorga turun dalam kehidupan kita, ada damai sejahtera dalam hidup, dalam ibadah, dalam pelayanan, nikah rumah tangga -- terhadap seorang suami, terhadap seorang isteri, terhadap anak, terhadap orang tua, terhadap siapapun -- ada damai sejahtera.
Jangan ada di antara kita yang mencerai-beraikan kawanan domba dalam penggembalaan. Jangan suka menghasut-hasut. Kalau ada sesuatu, sampaikanlah ke saya; jangan sampaikan ke si A, sampaikan ke si B, tetapi ujung-ujungnya “Maaf ya Om ya, saya mau sampaikan ...”, padahal sudah terlebih dahulu disampaikan ke si A dan ke si B. Hati-hati, itu adalah roh antikris. Nanti yang menjadi lawan saudara adalah TUHAN Yesus, bukan saya. Lebih sakit jika berurusan dengan TUHAN Yesus, dari pada dengan saya. Kalau berurusan dengan saya, saya hanya bisa berkata: “Nakal kamu”, tetapi kalau berurusan dengan TUHAN Yesus, maka habislah kita.
Belajarlah dari apa yang sudah TUHAN sampaikan malam ini.
1 Yohanes 2:18
(2:18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
Di pagi harinya, raja Darius bertanya: Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu? Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah hidupmu! ... karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan."
Jadi, saya juga tidak mau salahkan vaksinasi seperti apapun geliatnya. Yang saya mau sampaikan kepada saudara, sidang jemaat GPT “BETANIA” Serang Cilegon, termasuk sidang jemaat di Bandung, di Malaysia, juga umat TUHAN yang tekun mengikuti penggembalaan lewat live streaming ialah: Biarlah kehidupan kita, ibadah kita berada pada puncaknya, yaitu doa penyembahan. Maka secepatnya TUHAN kirimkan perjanjian-Nya dari sorga, dari atas, dari Allah, itulah sayap burung nasar yang besar, sebagai tempat perlindungan, sebagai tempat perteduhan, dan kubu pertahanan.
(2:19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
- Memikul salibnya,
- Mengikut TUHAN,
Maka, niscaya, dia tetap bagian dari tubuh Kristu, bilangan TUHAN.
Tetapi karena tidak sungguh-sunguh menyangkal diri, tidak sungguh-sunguh memikul salibnya, tidak sungguh-sunguh mengikut TUHAN, tidak sungguh-sunguh tekun dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok, tidak sungguh-sunguh bertanggung jawab di dalam melayani sesuai karunia jabatan yang dipercayakan TUHAN, tidak sungguh-sunguh dalam kekudusannya, tidak sungguh-sunguh dalam penyerahannya, tidak sungguh-sunguh memperhatikan pekerjaan TUHAN, tidak sungguh-sunguh berkorban, maka pada akhirnya, dia murtad.
Oleh sebab itu, sungguh-sungguhlah, tidak boleh main-main lagi di hari-hari terakhir ini, supaya saya dan saudara tidak menyesal di kemudian hari. Kalau Yesus TUHAN tidak bangkit, maka marilah kita berbuat dosa, toh juga mati; tetapi ternyata, ada harapan oleh karena kebangkitan Yesus.
-
Yohanes menulis surat dalam 5 (lima) kitab, yaitu: Injil Yohanes, Suratan
1-3 Yohanes, Kitab Wahyu. Sebab, Yohanes ini melihat kemuliaan Yesus dari
depan.
-
Kemudian, Musa juga menulis 5 (lima) kitab,
yaitu: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan. Sebab, Musa melihat
kemuliaan Allah dari bagian belakang, sehingga sekalipun Musa belum lahir,
tetapi dia dapat menuliskan bagaimana history
terbentuknya, terciptanya langit dan bumi, dan ditulis begitu rupa.
Kalau Musa membangun Tabernakel, Yohanes juga melihat Tabernakel sorgawi di dalam Wahyu 4. Tetapi untuk sampai dari Alfa kepada Omega, jembatannya adalah salib, sebab Rasul Paulus juga adalah ahli bangunan, dia merupakan pekabar mempelai, maka kita belajar dari dia. Dan dia ajarkan hal itu kepada jemaatnya di Tesalonika. Inilah yang saya maksud bahwa Rasul Paulus ini betul-betul menjembatani.
2 Tesalonika 2:3-4
(2:3) Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, (2:4) yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
1.
Terlebih dahulu tampilnya orang-orang murtad, orang-orang yang
undur dari tubuh Kristus, tidak sungguh-sungguh.
2.
Terlebih dahulu tampilnya orang-orang mendurhaka (pemberontak),
menyangkal Anak dan Bapa.
Jadi, seperti apapun yang kita hadapi dan kita alami, baik dalan nikah dan rumah tangga, maupun segala sesuatu perkara yang terjadi di tengah-tengah ibadah pelayanan ini, hadapi saja. Kalau ada korban ini itu, hadapi saja. Jangan mundur dengan mencari jalan keluar sendiri, sebab itu bukan jalan keluar, melainkan jalan menuju kepada maut. Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut. Hadapi, jangan murtad, jangan menjadi anti (lawannya) TUHAN Yesus.
(2:3) Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, (2:4) yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
(2:5) Tidakkah kamu ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan kepadamu, ketika aku masih bersama-sama dengan kamu?
- Murtad, berarti; tidak sungguh-sungguh.
Daniel 7:8
(7:8) Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong.
Setelah tercabut, pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata ... Satu tanduk yang kecil tadi ada mata yang penuh kuasa dan menyoroti seantero dunia, seperti mata manusia dan mulut yang menyombong. Jadi, sama.
Daniel 7:25
(7:25) Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Yang lebih heran lagi, selain menganiaya anak TUHAN, ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum ... Antikris, orang murtad, pendurhaka akan mengubah waktu dan hukum.
Siapa yang bisa mengubah waktu? Siapa yang bisa mengubah hukum TUHAN? Tidak ada seorang pun yang dapat mengubah 2 (dua) perkara ini. Tetapi rupanya, Setan dan Tri Tunggalnya, terutama antikris sedang berusaha mengubah waktu dan hukum TUHAN.
Tetapi sudah sangat jelas sekali, setahu saya, yang dapat menghentikan waktu sesaat, itu pun karena rencana (kepentingan) TUHAN, hanya Yosua saja. Tidak ada yang bisa seperti Yosua, yang berkata: “Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!” Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh sampai semua musuh kalah.
Tetapi rupanya, Setan, lewat antikris ini berusaha untuk mengadakan 2 (dua) perkara yang sangat aneh sekali. Oleh sebab itu, jangan suadara bermain-main, sebab antikris ini akan mengubah waktu. Dan itu sangat terlihat sekali di dalam 2 Petrus, selagi hari siang, mari kita kerja, karena ada waktu malam; tetapi kenyataannya, mereka berfoya-foya pada waktu siang hari, mereka memboroskan hartanya, tidak mempergunakan harta rohani dan karunia jabatan dengan baik, mereka memboroskan waktunya pada siang hari. Mereka itu hidup dalam hawa nafsu daging, dan itu adalah pekerjaan malam. Siang dijadikan malam, malam dijadikan siang; mengubah waktu.
Seharusnya, mabuk di waktu malam, dan tidur di waktu malam juga, tetapi kenyataannya pada siang hari mereka mabuk hawa nafsu daging, terlatih untuk menguasai orang-orang yang lemah, terlatih untuk mencari keuntungan. Betul-betul sudah mengubah waktu; siang menjadi malam dan malam menjadi siang.
Mabuk hawa nafsu seharusnya pada malam hari, dan tidur seharusnya tidur waktu malam, tetapi dua perkara ini mereka kerjakan pada siang hari. Jadi, betul-betul mereka mengubah waktu.
Kalau bukan hikmat TUHAN, kita tidak mengerti apa-apa, sehingga kalau tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti TUHAN, maka akan digilas, dilibas oleh antikris.
Antikris mengubah hukum TUHAN; yang benar menjadi salah, yang salah menjadi benar.
Nanti, dari jawaban ini kita bisa melihat bahwa hukum TUHAN itu diputar balik oleh mereka.
Wahyu 13:1-2
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. (13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
- Bertanduk 10 (sepuluh).
1. Macan tutul.
- Naga memberikan kekuatannya kepada antikris.
Wahyu 13:3
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
Sesudah terjadi mujizat kesembuhan, apa yang terjadi atas manusia di atas muka bumi? Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu. Jadi, antikris ini hanya sibuk mengadakan sensasi kesembuhan, supaya seantero dunia menjadi pengikut antikris; di situlah dia bermegah.
Perhatikan: Setan bisa mengadakan kesembuhan. Oleh sebab itu, tadi saya katakan; yang terbesar adalah nubuatan firman. TUHAN menyatakan rencana-Nya kepada kita lewat nubuatan firman. Sedangkan karunia-karunia yang TUHAN berikan hanyalah bagian untuk melengkapi saja, termasuk karunia kesembuhan, itu hanya bagian pelengkapnya saja.
Termasuk orang Farisi adalah manusia munafik; jangankan mereka, muridnya saja bisa mengusir setan. Pada saat itulah hujat itu sedang berlangsung.
Wahyu 17:3
(17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
Selanjutya, di sini dikatakan: Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Jadi, jelas, ini adalah antikris.
Bagaimana bisa hanya karena ditunggangi oleh Babel besar, pelacur besar, lalu mereka dengan sombongnya menghujat Allah? Tentu saja bisa, sebab pengaruhnya sangat besar sekali. Mari kita lihat pada ayat 4.
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
- Memakai kain ungu; tampak mulia.
Mengapa saya bilang tipu-tipu? Karena ternyata, memang di tangannya ada cawan emas, tandingan dari seorang malaikat yang kuat di dalam Wahyu 8, ada cawan pembakaran ukupan emas, tempat untuk membakar dupa, supaya asapnya naik di hadirat TUHAN, itulah doa penyembahan, menembusi takhta Allah, terjadi perobekan daging. Tetapi kenyatannya, bukan kemenyan yang menjadi isi dari cawan itu. Lalu, apa isinya? Penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. Jadi, ini merupakan tipu-tipu, akal-akalan.
1. Kekejian.
Apa korban sehari-hari?
1. Korban sembelihan 🡪 Ibadah yang dihubungkan dengan salib.
Jadi, karena sudah mengalami kelimpahan, karena sudah mengalami berkat keberkatan, karena sudah mengalami berhasil keberhasilan, di situlah antikris lupa, di situlah kesombongan muncul, lalu menghujat Allah, menghujat Anak-Nya, menghujat kemah kediaman-Nya.
Kalau pun sidang jemaat diberkati, jangan sombong. Kalau dipakai dalam melayani pekerjaan TUHAN, jangan sombong, nanti tanpa sadar membuka mulut untuk menghujat Allah; itulah antikris.
Memang, kalau sudah diberkati, di situlah muncul kesombongan itu ke permukaan tanpa sadar; sesudah sombong, mulailah mulut terbuka untuk menghujat.
Oleh sebab itu, kembali saya sampaikan: Kalau pun kita diberkati, tetap rendah hati. Kalau pun kita berhasil, tetapi rendah hati. Yang bekerja sebagai wiraswasta, karyawan, PNS, atau apapun, kalau sudah diberkati, tetap rendah hati.
Jangan kalau belum bekerja, rendah hati; tetapi kalau sudah bekerja, malah lupa diri. Saat belum bekerja; menangis setengah mati. Tetapi saat sudah bekerja, perutnya menggembung, lupa TUHAN. Saat sudah diberkati, perutnya buncit, lupa TUHAN. Hati-hati dengan buncit; jangan menggemukkan diri, sebab nanti batang lehernya patah, tidak bisa menyembah TUHAN Yesus.
Jangan sampai nanti karena berkat, lalu kesombongan muncul ke permukaan, dan tanpa sadar mulut menghujat Allah.
Mulai sekarang, jangan kita undur, jangan kita murtad, tetapi biarlah kita sungguh-sungguh di dalam hal beribadah dan melayani pekerjaan TUHAN. Jangan mendurhaka sekalipun banyak korban. Jangan memberontak, jangan putus asa, jangan kecewa sekalipun banyak korban.
TUHAN sudah memperlihatkan segala sesuatunya kepada kita. Maka, kita patut bersyukur kepada TUHAN, karena kasih TUHAN kekal sampai selama-lamanya bagi kita semua. Jadi, Wahyu 13:5-6, TUHAN sudah bentangkan begitu rupa kepada kita.
(13:5) Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. (13:6) Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
-
Pada saat Setan memberikan kekuatannya, takhtanya, dan
kekuasaannya yang besar, sehingga lupa diri, lalu kesombongan muncul ke permukaan,
dan akhirnya mulut menghujat.
-
Kemudian, pada saat terjadinya kelimpahan, lalu kesombongan muncul
ke permukaan, sehingga lupa diri, dan akhirnya mulut menghujat.
Lalu ia membuka mulutnya untuk ...
-
Menghujat Allah.
-
Menghujat nama-Nya.
-
Dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang
diam di sorga = menghujat Bait Allah
dan semua kegiatan Roh yang ada di dalamnya.
No comments:
Post a Comment