IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 11 MARET 2021
(Seri: 129)
Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN, sidang jemaat TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming video internet Youtube, Facebook baik di dalam maupun di luar negeri, di tanah air maupun di mancanegara di tiap-tiap negara.
Saya berdoa dan memohon untuk belas kasihan TUHAN dinyatakan kepada kita pribadi lepas pribadi, supaya kelak nanti ada suatu persekutuan yang baik, ada suatu persekutuan yang indah di antara kita, di atas segalanya nama TUHAN dipermuliakan. Selanjutnya, kita mohon kemurahan TUHAN, supaya kiranya lewat pembukaan firman yang akan kita terima malam ini, kehidupan kita diteguhkan pribadi lepas pribadi.
Rut 3:10
(3:10) Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya.
Anak-anak TUHAN yang diberkati adalah anak-anak TUHAN yang senantiasa menyangkal diri, memikul salibnya, mengikut TUHAN.
Rut menunjukkan kasihnya “untuk pertama kali” saat Rut berada di ladang Boas (Rut 2).
-
Rut memohon restu kepada Naomi, mertuanya
itu, supaya dia direstui untuk pergi ke ladang orang yang murah hati.
-
Sesudah direstui, selanjutnya Rut berada
di ladang Boas rohani, dan dia melakukan tepat seperti apa yang dia mohonkan
kepada Naomi.
-
Dan ketika dia melakukan itu, pengawas
penyabit-penyabit ladang Boas juga melihat, sekaligus menceritakan apa yang dia
lihat kepada Boas, pemilik ladang itu.
Barulah “yang kedua kali”, yang lebih nyata lagi adalah pada Rut 3:9, yaitu ketika Rut berada berbaring di bawah kaki Boas. Biarlah kiranya kita semua betul-betul mencari tempat untuk berbaring, berarti; menjadi suatu kehidupan yang tergembala, tidak mengembara, tidak liar, tetapi menjadi suatu kawanan domba Allah yang tergembala, berarti; taat, setia, dengar-dengaran, tidak liar. Itulah “yang kedua kali”.
Intinya di sini adalah Rut tidak mengejar-ngejar orang-orang muda.
Pemudi-pemudi, perempuan-perempuan yang masih muda, kaum muda remaja, jangan mengejar yang sifatnya sementara. Tetapi berdoalah kepada TUHAN, supaya engkau diberikan seorang suami yang betul-betul dewasa secara rohani, supaya ia layak menjadi kepala (pemimpin) di dalam nikah dan rumah tanggamu kelak.
Amsal 22:15A
(22:15) Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.
Orang muda = orang yang belum dewasa rohani = orang yang belum berpengalaman (belum mempunyai pengalaman).
2 Timotius 2:19-21
(2:19) Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan." (2:20) Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. (2:21) Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
Yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia, itulah emas dan perak. Jelas, itu dimulai dari Ruangan Suci sampai Ruangan Maha Suci.
- Semua yang ada di dalam Ruangan Suci terbuat dari emas.
- Ruangan Suci itu 20 (dua puluh) hasta.
Ruangan Suci dan Ruangan Maha Suci itu seluruhnya dilapisi dengan emas, baik juga perabotan-perabotan yang ada di dalam Ruangan Suci, semuanya terbuat dari emas.
Sementara peraknya adalah alas dari papan-papan jenang, antara Ruangan Suci sampai dengan Ruangan Maha Suci. Jadi, alasnya terbuat dari perak, untuk tujuan yang mulia, “maksud yang mulia”.
1.
Mezbah Korban Bakaran à Pertobatan.
Sedangkan Mezbah Korban Bakaran ini terbuat dari kayu penaga yang dilapisi
dengan tembaga. Binatang yang dipersembahkan di atas Mezbah Korban Bakaran
adalah gambaran pribadi Yesus yang disalibkan, sedangkan Mezbah Korban Bakaran
itu gambaran dari salib Kristus.
2.
Sesudah bertobat, barulah lanjut pada alat
kedua yang ada di halaman, yaitu Kolam Pembasuhan Tembaga à Baptisan Kristus,
atau pengalaman Yesus dalam tanda kematian -- mengubur hidup yang lama -- dan
tanda kebangkitan -- hidup dalam hidup yang baru.
Sedangkan meterai dari suatu kehidupan yang kuat, meterai dari suatu kehidupan yang fundamental ialah Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya. TUHAN mengenal siapa yang menjadi milik kepunyaan-Nya, itulah kehidupan yang dimeterai, kehidupan yang kuat, kehidupan yang fundamental, yang dibangun di atas dasar korban Kristus, darah salib Kristus.
Kalau kita membangun hidup di atas dasar “daging”, maka pastilah rapuh; tidak kuat menghadapi ujian, sehingga ketika melihat kesalahan orang lain, kita langsung terpancing oleh amarah dan lain sebagainya. Tetapi kalau kehidupan rohani kita dibangun di atas korban Kristus, darah salib Kristus, maka kita menjadi kehidupan yang kuat, kita semua menjadi kehidupan yang fundamental, tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang tak suci, tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang najis, tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang cemar, dan lain sebagainya.
Melayani TUHAN, melayani pekerjaan TUHAN, itu adalah pekerjaan yang mulia. Biarlah kita dipandang layak untuk melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN.
Kita semua tentu saja rindu untuk dipakai oleh TUHAN, bukan? Maka, jadilah perabot yang mulia, berarti; bersedia untuk mengerjakan setiap pekerjaan yang mulia.
Jawabnya adalah seorang yang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat. Sebab, pada ayat 21 dikatakan: Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
Biarlah kita semua rela menjadi suatu kehidupan yang dikuduskan, supaya dipandang layak untuk dipakai oleh TUHAN Yesus Kristus, supaya dipandang layak untuk dipakai Allah dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
Efesus 5:26-27
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Biar sudah berlalu “satu jam” mendengar firman, terus dengar firman; sudah berlalu “dua jam”, terus dengar firman, sampai limpah, sehingga kita betul-betul mengalami penyucian oleh air dan firman TUHAN.
Jelas, ini menunjuk kepada; orang yang jujur, orang yang tidak lagi menyembunyikan dosanya, sehingga bagian luar dan bagian dalamnya sama, itulah yang disebut bercahaya kemuliaan Allah. Sebaliknya, apabila masih ada sesuatu yang disembunyikan, maka tidak mungkin memancarkan cahaya kemuliaan Allah.
Oleh sebab itu, biarlah kehidupan kita disucikan untuk menjadi cemerlang, berarti bercahaya kemuliaan Allah à Orang yang tidak lagi menyembunyikan dosanya, tidak lagi menyembunyikan kenajisan di dalam hatinya = Orang yang jujur = Orang yang tampil luar dan dalamnya sama; memancarkan cahaya kemuliaan Allah.
Tentang tanpa cacat ini, kita akan perhatikan 1 Timotius 3, dengan perikop: “Syarat-syarat bagi penilik jemaat”, itulah syarat-syarat untuk menjadi gembala sidang, syarat-syarat untuk menjadi pemimpin sidang jemaat. Perhatikanlah hal ini baik-baik, supaya saudara jangan sembarang menerima hamba TUHAN dan berkata bahwa dia hebat; oleh sebab itu, lihat dulu ayat Firman TUHAN ini.
1 Timotius 3:1-4
(3:1) Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah." (3:2) Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, (3:3) bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang, (3:4) seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.
Kalau saudara bekerja di luaran sana, lalu dengan pekerjaan itu saudara langsung meroket, berprestasi dalam pekerjaan, itu tidak salah, tetapi itu belum tentu indah bagi TUHAN. Tetapi di sini dengan jelas dikatakan: Orang yang melayani TUHAN adalah pekerjaan yang indah.
Yang Pertama: Tak bercacat. Berarti, secara rohani;
a. Tidak buta.
Tidak untuk menjelekkan, tetapi saya sedikit lucu melihat di media sosial; ada seseorang yang bertanya kepada seorang hamba TUHAN (mungkin cukup terkenal) mengenai kitab Timotius yang mengatakan “perempuan dilarang untuk mengajar.” Lalu, jawaban hamba TUHAN ini: Kita harus paham betul bahwa firman itu pertama-tama ditujukan kepada bangsa Israel, seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus; maka, oleh sebab itu, aturan ini berlaku pada bangsa Israel, dan perintah itu diturunkan pada waktu itu karena sesuai dengan situasi kondisi yang ada.
Jadi, dia berbicara “TUHAN (Theo)”, tetapi logikanya terlalu kuat. Kalau ia menjawab seperti itu, berarti;
1. Firman itu berlaku hanya kepada bangsa Israel.
Mempelai Laki-Laki Sorga, Dia adalah Kepala, Dia adalah Gembala Agung dan kepala rumah Tuhan; maka, janganlah kita dibodoh-bodohi dengan hamba TUHAN yang bciara “TUHAN (Theo)”, tetapi logikanya terlalu kuat. Itulah kaitan dengan “yang tidak bercacat” tadi, yaitu suami dari satu isteri = setia.
Jadi, perempuan tidak boleh mengajar. Melayani dengan mengajar itu berbeda. Silahkan perempuan melayani, tetapi yang mengajar hanyalah kepala, suami dari satu isteri.
Yang Ketiga: Dapat menahan diri atau menguasai diri = Tidak hidup di dalam hawa nafsu daging.
Yang Keempat: Bijaksana = Penuh dengan Firman Allah.
Yang Kelima: Sopan.
Yang Keenam: Suka memberi tumpangan.
Yang Ketujuh: Cakap mengajar orang = Penuh dengan Roh Kudus.
Yang Kedelapan: Bukan peminum.
Yang Keduabelas: Seorang kepala keluarga yang baik. Jadi, bukan ibu rumah tangga yang baik, karena memang Alkitab mengajarkan bahwa seorang perempuan tidak boleh mengajar, tidak boleh menjadi gembala. Gembala itu adalah pengajar; gembala itu adalah guru dalam 5 (lima) jabatan.
Yang Ketigabelas: Disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.
- Yang terbesar hendaklah menjadi sebagai yang paling muda (mau belajar).
Inilah kehidupan yang disucikan; mengalami penyucian air dan firman, sehingga kudus dan tidak bercela dalam 2 (dua) hal:
1. Cemerlang.
(1:22) Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Manfaatnya ialah dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas = Melayani TUHAN dan melayani sesama dengan tulus ikhlas. Oleh sebab itu, biarlah kita sungguh-sungguh di dalam hal; melayani TUHAN dan sesama dengan segenap hati.
Oleh sebab itu, biarlah kita sungguh-sungguh di dalam hal melayani TUHAN dan melayani sesama dengan segenap hati, full heart.
Siapa yang menjadi milik kepunyaan Allah? Jelas, itu menunjuk kepada; perabot rumah TUHAN, itulah hamba TUHAN, itulah pelayan-pelayan TUHAN yang dipakai dan disediakan untuk pekerjaan yang mulia, yakni melayani TUHAN dan melayani sesama dengan tulus ikhlas dan dengan segenap hati, bukan setengah hati.
Yesus mati di atas kayu salib, apakah dengan setengah hati atau dengan sepenuh hati? Tentu dengan sepenuh hati, supaya kita dipenuhkan dengan banyak perkara, termasuk jabatan yang saudara terima dalam melayani TUHAN.
Jadi, jangan setengah hati, sebab TUHAN tidak suka. Pura-pura dalam melayani, itu sama dengan setengah hati, dan TUHAN tidak suka itu. Beribadah harus dengan tulus ikhlas dan dengan segenap hati.
Kejadian 4:1-2
(4:1) Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN." (4:2) Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.
- Yang Pertama, bernama Kain. Pekerjaannya adalah seorang petani = bekerja di ladang.
Tetapi gembala kambing domba, dia harus menuntun kambing dombanya, berarti dia harus berada di depan; mengajari dan juga melakoninya, supaya domba-dombanya taat, setia, dengar-dengaran.
(4:3) Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; (4:4) Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, (4:5) tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
Pelayanan Kain: Ia mempersembahkan sebagian dari hasil tanah, ia mempersembahkan sebagai dari hasil ladangnya kepada TUHAN sebagai korban persembahan.
- Sebagian dari hatinya dipersembahkan sebagai korban persembahan kepada TUHAN.
- Separuh hati untuk TUHAN.
- mungkin untuk daging dengan kepentingannya,
Jelas, Habel memberikan yang terbaik untuk TUHAN. Jelas, itu adalah korban persembahan yang terbaik untuk TUHAN.
-
Mimpi yang pertama: Dari sungai Nil,
muncul 7 (tujuh) lembu yang gemuk, tetapi sesudah itu muncul 7 (tujuh) lembu
yang kurus. Lalu, 7 (tujuh) lembu yang kurus itu menghabisi 7 (tujuh) lembu
yang tambun, yang gemuk.
-
Mimpi yang kedua: Nampaklah 7 (tujuh) bulir
gandum yang berisi dan bernas, tetapi sesudah itu muncullah 7 (tujuh) bulir
gandum yang tidak berisi atau bernas, yang selanjutnya menelam habis 7 (tujuh)
bulir gandum yang berisi dan bernas tadi.
Tetapi di sini kita melihat; apa yang dipersembahkan oleh Habel adalah lemak-lemak dari anak kambing domba yang sulung, bukan anak yang kedua. Janganlah kita menyusahkan hati TUHAN karena sikap dan perbuatan kita di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini, seperti 7 (tujuh) lembu yang kurus dan 7 (tujuh) bulir gandum yang tidak berisi.
Persembahkanlah lemak-lemak atau kambing domba yang tambun-tambun dari anak sulung kambing dombamu, berarti; tulus ikhlas dan dengan segenap hati di dalam melayani TUHAN dan sesama.
Datang beribadah, duduk diam dengar firman, lalu hatinya dipersembahkan kepada TUHAN hanya “setengah” dan setengahnya lagi tidak, maka TUHAN tidak indahkan.
Tetapi TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya, karena Habel mempersembahkan lemak-lemak atau kambing domba yang tambun-tambun dari anak sulung kambing dombanya. Biarlah kita mempersembahkan yang terbaik kepada TUHAN, berarti; melayani TUHAN dan melayani sesama dengan tulus ikhlas dan dengan segenap hati.
Sungguh habis waktumu jika hanya begitu saja. Rugi engkau menghabisi waktumu; sampai tua engkau begitu-begitu saja. Apakah saya marah mengatakan hal ini? Tidak. Saya hanya mau mengatakan dengan tandas; kalau engkau melakukan ibadah pelayananmu hanya dengan setengah hati, maka engkau menghabiskan waktumu saja. Apa engkau mau menghabiskan waktumu dengan begitu saja sia-sia? Sungguh rugi rasanya. Oleh sebab itu, perhatikanlah apa yang baik dari TUHAN, dari sorga, supaya baik keadaanmu ke depan.
(4:5) tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
Inilah orang yang setengah hati dalam melayani TUHAN dan melayani sesama; panas hatinya dan mukanya muram = tidak bercahaya kemuliaan Allah.
Kejadian 4:6-7
(4:6) Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? (4:7) Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
Sekalipun kita ditandai dengan banyak dosa, kesalahan, panas hati, muka muram, namun TUHAN tetap memperhatikan kita. Apa bukti TUHAN memperhatikan kita? Apabila kita masih mendapat kesempatan untuk mendengarkan nasihat Firman TUHAN.
Teguran-teguran nasihat firman, itu adalah kemurahan TUHAN. Demikian juga Kain menerima teguran-teguran nasihat firman soal panas hati dan muka muram, itu adalah kemurahan, supaya kita berubah, supaya kita bertobat, supaya kita betul-betul mengasihi TUHAN dan sesama dengan tulus ikhlas, dengan segenap hati.
Kemudian, “tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya”.
Bayangkan, nasihat Firman TUHAN ditujukan kepada Kain, kemudian teguran yang keras untuk berhati-hati terhadap panas hati dan muka muram juga diterima oleh Kain. Kalau seseorang masih mempertahankan dosa panas hati dan muka muram, ingat; dosa sudah mengintip di depan pintu, dan dia sangat berkuasa untuk menggoda, sangat berkuasa untuk merayu.
Maka, kalau ada nasihat firman dalam bentuk teguran-teguran, itu merupakan kemurahan TUHAN, karena dosa sudah mengintip di depan pintu dan sangat menggoda sekali. Malam ini, marilah kita bersama-sama membuktikan diri ke depan.
Kejadian 4:8
(4:8) Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
Kebencian setara dengan dosa membunuh. Mungkin kita tidak membunuh dengan pedang, dengan pisau atau dengan racun, sehingga orang lain mati; tetapi membenci sesama setara dengan dosa membunuh, sesuai dengan 1 Yohanes 3:15.
- Orang yang membenci sesamanya adalah orang yang tidak mau menghargai teguran firman.
(4:9) Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?"
Yang Pertama: “Aku tidak tahu!” = Sudah tahu, tetapi pura-pura tidak tahu = Penyangkalan yang pertama terhadap salib Kristus. Kalau sudah tahu, tetapi menjawab “tidak tahu”, itu adalah penyangkalan yang pertama terhadap salib Kristus.
Yang Kedua: “Apakah aku penjaga adikku?” Jadi, sudah sangat jelas; dia tidak pantas menjadi hamba TUHAN, dia tidak pantas menjadi pelayan TUHAN, dia tidak pantas menjadi perabot rumah TUHAN yang mulia, dia tidak pantas menjadi penjaga-penjaga adik-adik rohaninya.
Jadi, tugas gembala adalah penjaga. Maka, kalau melayani TUHAN dan melayani sesama hanya separuh hati, lalu separuh lagi kepada uang, dia bukanlah gembala sidang, dia bukan penjaga kawanan domba, tetapi dia adalah pembunuh.
Tetapi jika itu saya lakukan, maka TUHAN akan berkata: “Engkau tidak layak menjadi penjaga kawanan kambing domba”. Itu sebabnya, saya mau membuktikan diri sebagai penjaga kawanan kambing domba yang baik dengan tetap bertahan dalam penggembalaan ini, kecuali TUHAN yang suruh “ke luar”. Sesuai dengan injil Yohanes 10, domba-domba itu juga dituntun ke luar, karena masih ada domba-domba yang lain, supaya ada persekutuan kafir dan Israel.
Kalau TUHAN utus kita untuk melayani TUHAN dalam bentuk “persekutuan”, itu tidak jadi soal, itu pun bukan untuk mencari uang, sebab ada kalanya kita harus membayar hotel sendiri, ada kalanya kita harus membayar ongkos pulang pergi sendiri, ada kalanya kita juga harus sumbang pekerjaan TUHAN di tempat yang kita tuju. Padahal, bukan karena kita banyak uang, tetapi kita belajar untuk mempraktekkan firman, yaitu memberi dari kekurangan, bukan memberi dari kelebihan. Itulah penjaga kawanan kambing domba yang pantas bagi TUHAN.
Saya mau menjadi penjaga kawanan kambing domba yang baik, maka maukah saudara menjadi kawanan kambing domba yang baik? Kalau saudara mau, maka akan saya jaga; tetapi kalau hanya untuk uangmu engkau berikan, saya tidak mau. Berapa banyak orang yang pulang dengan kecewa, bahkan mempersalahkan saya, tetapi itu tidak jadi soal bagi saya, sebab yang penting hati TUHAN senang.
Untuk apa menyenangkan hati manusia, tetapi hati TUHAN tidak senang? Bukankah Musa pernah melakukan hal itu? Dia pukul bukit batu itu dua kali dengan amarahnya; setelah dipukul, lalu air keluar membual-bual dan hati umat Israel pun senang dan dipuaskan, tetapi hati TUHAN tidak. Kita harus semakin peka di dalam hal kebenaran ini.
(4:10) Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah.
Jadi, sebelum TUHAN bertanya kepada Kain, darah Habel sudah terlebih dahulu berteriak, memberitahukan tentang segala sesuatu yang diperbuat oleh Kain, kakaknya itu.
Orang-orang kudus yang mati terbunuh (mati martir), lehernya digorok, dipenggal oleh pedang antikris; mereka mati karena nama TUHAN.
Kemudian, mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?" Jadi, dari tanah itu, darah itu bisa berteriak kepada TUHAN.
Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan, mulai dari pada Habel, dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.
Darah saudara, nyawa saudara berharga di mata TUHAN. Tidak sia-sia kita mengasihi TUHAN, tidak sia-sia kita mempersembahkan korban persembahan yang terbaik, yang tambun-tambun kepada TUHAN. Kalau pun kita mati, tetapi darah itu bisa menaikkan doa kepada TUHAN. Orang yang mati martir itu tidak mati konyol; tetapi kalau kita mati di luar TUHAN, itu namanya mati konyol.
(4:11) Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu.
Oleh sebab itu, biarlah kiranya Roh takut akan TUHAN itu memenuhi kehidupan kita, supaya kita boleh mengasihi TUHAN dan sesama dengan tulus ikhlas dan dengan segenap hati. Jangan menjadi orang yang terkutuk.
2 Timotius 2:21
(2:21) Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
(2:22) Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. (2:23) Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
Yang Pertama: JAUHILAH nafsu orang muda, sebab di dalam hati orang muda terdapat kebodohan.
Yang Kedua: KEJARLAH ...
a.
Keadilan bersama-sama
dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. Janganlah
persaudaraan saudara lebih kuat dengan manusia duniawi di sana -- sementara
saudara sudah melihat kejahatan kenajisan mereka --, dari pada dengan saudara
di dalam TUHAN ini; itu tidak benar.
b.
Kesetiaan bersama-sama
dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
c.
Kasih bersama-sama
dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
d.
Damai bersama-sama
dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
Tidak sedikit hamba TUHAN, yang hanya untuk mengejar uang (Mamon), lalu dia harus bersahabat dengan manusia duniawi, dia harus rela bersahabat dengan kejahatan, dia rela bersahabat dengan kenajisan; saya tahu persis, banyak yang seperti itu, tetapi tidak mau diluruskan.
Yang TUHAN mau untuk menjadi hamba TUHAN yang layak untuk melayani TUHAN dan sesama, melayani pekerjaan yang mulia, ialah kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih, damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
Yang Ketiga: HINDARILAH...
(2:15) Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
(2:16) Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.
- Omongan yang kosong.
(2:17) Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus, (2:18) yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang. (2:19) Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."
Contohnya; seperti Himeneus dan Filetus yang mengajarkan kepada sidang jemaat bahwa kebangkitan itu sedang berlangsung, tetapi tanpa dasar yang teguh. Himeneus dan Filetus bicara soal kebangkitan TUHAN Yesus, tetapi dia tidak bicara soal dasar yang teguh, dia tidak bicara soal sengsara, penderitaan dan kematian TUHAN Yesus Kristus.
1. Jauhilah nafsu orang muda.
- Hindarilah omongan yang kosong.
Tiadalah mungkin seseorang mengalami kebangkitan, jika tanpa kematian. Sebaliknya jikalau kita satu dengan kematian, otomatis pada hari ketiga, Yesus bangkit. Jadi, kematian dengan kebangkitan, itu satu paket. Jangan bicara “kebangkitan” tanpa “kematian.”
Jauhilah nafsu orang muda, supaya kita menghindari omongan yang kosong seperti ini. Itulah gereja Rut yang TUHAN tuntut di akhir zaman ini.
Amsal 22:15
(22:15) Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.
(21:15) Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." (21:16) Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." (21:17) Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Akhirnya, TUHAN kembali bertanya untuk yang ketiga kali dengan pertanyaan yang sama: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Sesudah pertanyaan yang ketiga, barulah Simon Petrus menangis, karena TUHAN tahu segala sesuatu.
-
Pertanyaan yang pertama, menunjukkan bahwa
Simon Petrus masih hidup di dalam kasih fileo; hubungan antara daging.
-
Pertanyaan yang kedua, menunjukkan bahwa
Simon Petrus masih hidup di dalam kasih eros; hubungan antara laki-laki
dan perempuan.
Inilah tongkat didikan, yaitu mengasihi dengan tulus ikhlas dan dengan segenap hati; inilah cara mengusir nafsu orang muda.
(21:18) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
- Engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri à Kebenaran diri sendiri.
- engkau akan mengulurkan tanganmu,
- dan orang lain akan mengikat engkau,
- dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.
Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung di atas kayu salib.
Tongkat didikan ini membawa hidup gereja TUHAN menjadi tua atau dewasa rohani. Maka, TUHAN sangat penting sekali berbicara kepada Simon Petrus: “Apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” TUHAN tuntut; kalau memang engkau mengasihi Aku, “Gembalakanlah domba-domba-Ku”.
No comments:
Post a Comment