IBADAH RAYA
MINGGU, 28 NOVEMBER 2021
KITAB WAHYU
PASAL 13
Wahyu 13:11-18
(Seri: 25)
Subtema: NABI PALSU MENYEBABKAN KEKACAUAN DI TENGAN GONCANGAN
Selamat
malam, salam sejahtera, bahagia kiranya memerintah di hidup kita dan di tengah
perhimpunan Ibadah Raya Minggu yang disertai dengan zangkoor. Saya juga tidak lupa menyapa sidang jemaat yang ada di
Bandung, di Malaysia, bahkan umat ketebusan TUHAN yang juga setia digembalakan
oleh GPT “BETANIA” Serang & Cilegon, Banten,
Indonesia lewat live streaming video
internet Youtube, Facebook, baik di dalam negeri maupun di luar negeri di
manapun anda berada.
Selanjutnya
kita mohon kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan itu betul-betul
menjangkau dan meneguhkan setiap kehidupan kita masing-masing dan hidup kita
diberkati oleh TUHAN. Kita datang bagaikan bejana kosong yang siap untuk diisi
lalu kita pulang untuk kembali dalam melayani TUHAN dan melayani pekerjaan
TUHAN sesuai dengan tahbisan yang suci dan benar di hadapan TUHAN Yesus
Kristus.
Segera
saja kita sambut firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Mingu dari kitab Wahyu
13, dengan perikop: “Binatang yang ke
luar dari dalam bumi.”
Wahyu
13:15
(13:15)
Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung
binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak
begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang
itu, dibunuh.
Binatang
pertama yang ke luar dari dalam laut yakni antikris memberikan kuasa yang besar
kepada binatang yang kedua yang ke luar dari dalam bumi yakni nabi-nabi palsu.
Oleh kuasa yang besar itu nabi-nabi palsu dapat memberikan nyawa kepada patung
binatang itu, sehingga patung binatang itu …
-
Berbicara juga, berarti
berbicara seperti manusia.
-
Bertindak begitu
rupa.
Pendeknya:
Nabi-nabi palsu telah berhasil membuat patung berhala sebagai ilah tiruan yang
harus disembah oleh setiap orang yang diam di bumi. Sedangkan, orang-orang yang
tidak menyembah patung binatang itu DIBUNUH, berarti ada unsur paksaan bahkan
mengandung kekerasan supaya pada akhirnya orang-orang menyembah patung binatang
itu.
Sebaliknya,
kita mengetahui bahwa di dalam TUHAN tidaklah demikian, sebab TUHAN tidak
pernah memaksa manusia untuk mengikuti Dia, justru menyerahkan kepada manusia
itu untuk menentukan pilihannya masing-masing.
Yang
pasti di dalam dunia ini ada dua jalan yang harus dipilih oleh setiap orang,
yaitu:
YANG
PERTAMA: Jalan sempit = Jalan salib
yang harus dipikul setiap orang.
Jalan
ini adalah jalan yang menuju kepada keselamatan kekal, kerajaan Bapa di Sorga,
tidak ada jalan lain dan hanya satu jalan dan itu telah dibuktikan dari sejak semula.
Begitu Adam jatuh dalam dosa mereka berusaha untuk membuat jalan sendiri untuk
selamat yaitu menyemat daun pohon ara sebagai cawat tetapi daun pohon ara cepat
atau lambat juga akan rapuh dan kelemahan, ketelanjangan, kekurangan akan
terlihat kembali, akhirnya jalan satu-satunya adalah seekor binatang itulah
Anak Domba Allah disembelih dan dikuliti sehingga dari kulit itulah dipakaikan
untuk menutupi ketelanjangan mereka.
Pada
zaman Nuh untuk memperoleh keselamatan TUHAN perintahkan Nuh untuk membangun
bahtera dengan tiga tingkat. Oleh sebab itu, ibadah ini harus berpola
Tabernakel (miniatur kerajaan Sorga). Kemudian, pada lambung bahtera dibuat
satu pintu bukan dua pintu dan orang-orang yang selamat akan masuk ke dalamnya
dengan pintu itu. Yang tidak masuk dalam pintu itu akan binasa oleh air bah dan
itu sudah digenapi oleh Yesus di atas kayu salib, Dialah bahtera Nuh, Dialah
Tabernakel sejati, Dialah Sorga bagi manusia, Dialah tirai yang telah robek
dari atas sampai ke bawah dan sebelum tirai robek sudah terlebih dahulu satu
tusukkan ada pada lambung Yesus untuk menggenapi satu tusukan pada bahtera Nuh
dan dari situ segera ke luar darah dan air. Maka, tidak ada yang lain hanya
satu cara.
YANG
KEDUA: Jalan lebar = Kebebasan
daging untuk kesenangannya.
Jalan
ini adalah jalan untuk menuju kebinasaan, tetapi sekalipun demikian terlalu
banyak orang yang datang dan melewati jalan itu, sesuai dengan Matius 7:14-15.
Oleh
sebab itu, berlakulah bijaksana dan berikan diri didewasakan oleh firman.
Jangan bertahan dengan pengetahuan manusiawi.
Sebagai
tambahan: Jika kita betul-betul mengenal kasih karunia Allah dan hidup di
dalamnya maka kita akan menyadari bahwasannya unsur paksaan tidak ada di dalam pemerintahan Allah kita dan
aturan-aturan yang berlaku dalam pemerintahan Allah juga tidak akan dijalankan secara Taurat.
Tuhan
tidak memaksa kita untuk ikut TUHAN justru menyerahkan pilihan itu kepada kita.
Tentukan pilihan masing-masing; ikut TUHAN atau ikut dunia, lewat jalan sempit
atau jalan lebat.
Jika
kita perhatikan Wahyu 13:15; setiap orang yang tidak menyembah patung binatang
itu, dibunuh jika ia tetap bertahan pada pemerintahan Allah kita. Sedangkan,
orang yang pada akhirnya menyembah patung binatang itu maka otomatis akan
menyangkali TUHAN dan menyangkali pemerintahan TUHAN.
Saya
berpesan kepada saudara dari sejak sejarang: Bilamana nanti kepala ular atau
naga merah padam dapat menjangkau kehidupan dari anak-anak TUHAN di manapun
anda berada, saya sampaikan dengan tandas jangan sangkali TUHAN kalaupun harus menderita,
diinjak, dianiaya selama 3,5 tahun, sebab 3.5 tahun bisa terlewati kalau memang
pada akhirnya dijangkau oleh mata ular itulah antikris atau kepala ular naga
merah padam.
Jangan
sangkali TUHAN kalau memang karena TUHAN leher digorok dan dipenggal, relakan
saja. Kalau bertahan untuk mempertahankan nyawa dan menyangkal TUHAN, maka
selama-lamanya di neraka. Tetapi kalau selamat, maka selama-lamanya juga
bahagia dalam bahagia yang kekal.
Jadi,
keadaan genting dan sulit semacam ini akan membuat banyak orang mengalami
ketakutan yang hebat dan bahkan jiwa terguncang dan akhirnya manusia menjadi
kacau. Kalau dunia sudah diguncang seperti Wahyu 13:15 maka dunia jiwa manusia
yang hidup di dunia juga terguncang, kalau sudah dikacaubalaukan oleh nabi
palsu pasti jiwa terguncang.
Yesaya
9:14
(9:14)
Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang
mengajarkan dusta, itulah ekor.
-
Kepala
dari ular naga merah padam itulah antikris.
-
Sedangkan,
ekor dari ular naga merah padam itulah nabi-nabi palsu.
Sekali
waktu akan berkuasa dan memerintah di atas muka bumi ini yang memuncak pada
masa 3,5 tahun, mereka akan menjadi diktator buas pada saat mereka berkuasa dan
memerintah selama 3,5 tahun di atas muka bumi ini dan pada masa itu dunia ini
menjadi kacau.
Yesaya
9:15
(9:15)
Sebab orang-orang yang mengendalikan bangsa ini adalah penyesat, dan
orang-orang yang dikendalikan mereka menjadi kacau.
Orang-orang yang
mengendalikan bangsa ini, itulah kepala ular naga merah padam (antikris) dan
ekor dari ular naga merah padam (nabi-nabi palsu). Dan orang-orang yang
dikendalikan oleh kepala dan ekor ular naga merah padam -- itulah antikris dan
nabi palsu -- menjadi kacau.
Oleh
sebab itu, kita harus memiliki pengertian dari Sorga lewat pemberitaan firman
mempelai yang rahasianya dibukakan, jangan kita berkanjang pada pengetahuan
manusia, sebab pengetahuan manusia belum cukup sempurna untuk menjangkau
ketinggian kemuliaan Sorgawi.
Yesaya
57:20-21
(57:20)
Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab
tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur. (57:21) Tiada damai bagi orang-orang
fasik itu," firman Allahku.
Orang
fasik itulah orang-orang yang mengendalikan dunia -- itulah kepala dan ekor
ular naga merah padam, yaitu antikris dan nabi-nabi palsu -- digambarkan
seperti laut yang berombak-ombak tidak dapat tenang. Kemudian, arusnya atau
pengaruh dari kepala dan ekor ular naga merah padam -- itulah antikris dan
nabi-nabi palsu -- menimbulkan sampah dan lumpur. Kalau sudah kacau maka
timbullah sampah dan lumpur.
Kemudian,
tiada damai bagi orang-orang fasik itu.
Bila tiba waktunya nanti mereka (orang fasik) akan mengendalikan senatero dunia
ini sehingga dunia ini menjadi kacau.
Kita
lihat pada perjanjian lama atau pada masa hukum Taurat, pada zaman kerajaan
Israel. Contoh pada zaman kerajaan Israel: IZEBEL.
Kita
baca 2 Raja-Raja 9, dengan perikop: “Yoram
dan Ahazia dibunuh.” Yoram dan Ahazia ini keturunan dari Izebel yang
akhirnya dibunuh oleh Yehu.
2
Raja-Raja 9:22
(9:22)
Tatkala Yoram melihat Yehu, bertanyalah ia: "Apakah ini kabar damai, hai
Yehu?" Jawabnya: "Bagaimana ada damai, selama sundal dan
orang sihir ibumu Izebel begitu banyak!"
Selama
Izebel masih hidup maka pemerintahan Israel tidak akan mengalami damai, sebab
Izebel adalah perempuan sundal dan perempuan sihir.
Jangan
ada sihir di dalam kehidupan kita masing-masing, di dalam mengikuti TUHAN.
Jangan ambil jalan pintas di dalam mengikuti TUHAN, jangan seperti; petakumpet,
simsalabim. Dalam mengikuti TUHAN tidak boleh ada sihir, sebab jika yang
diinginkan adalah sihir dan persundalan maka tidak ada damai; baik dalam
persekutuan yang terkecil itulah nikah, kemudian dalam persekutuan yang lebih
besar yaitu penggembalaan ini, sampai kepada persekutuan di manapun berada.
Kita
lihat bukti-bukti yang tercatat dalam Alkitab, dalam 1 Raja-Raja 16 dengan
perikop: “Ahab menyembah Baal.”
1 Raja-Raja 16:29-33
(16:29)
Ahab, anak Omri, menjadi raja atas Israel dalam tahun ketiga puluh delapan
zaman Asa, raja Yehuda. Dan Ahab bin Omri memerintah dua puluh dua tahun
lamanya atas Israel di Samaria. (16:30)
Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN lebih dari pada semua
orang yang mendahuluinya. (16:31)
Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat,
maka ia mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi
isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah
kepadanya. (16:32) Kemudian ia
membuat mezbah untuk Baal itu di kuil Baal yang didirikannya di Samaria. (16:33) Sesudah itu Ahab membuat patung
Asyera, dan Ahab melanjutkan bertindak demikian, sehingga ia menimbulkan sakit
hati TUHAN, Allah Israel, lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya.
Ahab
raja Israel memerintah selama 22 (dua puluh dua) tahun lamanya atas Israel di
Samaria. Kemudian, ia melakukan hal yang jahat sehingga menimbulkan sakit hati
TUHAN, sebab kejahatannya melebihi dari semua raja-raja yang mendahuluinya.
Mengapa
kejahatannya melebihi raja-raja sebelumnya? Jawabnya, sebab:
Yang
pertama: Ahab hidup dalam dosa-dosa Yorebeam.
APA
DOSA-DOSA YOREBEAM?
Kita
baca 1 Raja-Raja 12 dengan perikop: “Yerobeam
memulai ibadah baru.” Jadi, Yerobeam bisa menjadi raja setelah dia
mengetahui Salomo mati maka dia datang kembali dari Mesir ke Israel dan mengadakan
kudeta kepada Rehabeam, anak Salomo. Sejak itulah kerajaan itu pecah terbagi
dua:
-
11
(sebelas) suku disebut kerajaan Israel.
-
1
(satu) pemerintahan yang lain, itulah suku Yehuda.
1 Raja-Raja 12:28-30
(12:28) Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua
anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup
lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu,
yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir." (12:29) Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang
lain ditempatkannya di Dan. (12:30)
Maka hal itu menyebabkan orang berdosa, sebab rakyat pergi ke Betel
menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain.
Lalu ia menaruh
lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan. Ini jelas
berbicara tentang kekerasan di hati yang double. Kekerasan di hati juga disebut
berhala, berarti kalau berhalanya ada di Betel dan di Dan maka kekerasan di
hatinya double.
Hati-hati
kekerasan di hati double, bahaya,
sebab susah diubahkan sama seperti Yerobeam juga susah diubahkan dan akibatnya
rakyat juga kena imbasnya. Kalau saya keras hati maka anak-anak rohani saya
juga pasti keras hati. Kalau orang tua keras hati maka anak juga turut keras
hati, kalau orang tua tidak sungguh-sungguh ibadah maka anak juga tidak
sungguh-sungguh beribadah, tidak mau datang ke Yerusalem beribadah kepada TUHAN
dan akhirnya turut menyembah berhala, itu namanya kekerasan di hati double.
Akhirnya
bangsa Israel pada zaman Yerobeam pergi ke Betel dan menyembah patung yang satu
dan pergi ke Dan menyembah patung yang lain, yang didirikan oleh Yerobeam.
Selain
mendirikan patung berhala lembu di Betel dan di Dan, kemudian kita lihat
kejahatan dari Yerobeam yang juga memepengaruhi kehidupan dari pada Ahab.
1 Raja-Raja 12:31-32
(12:31) Ia membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit
pengorbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan
dari bani Lewi. (12:32) Kemudian
Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan
kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan ia sendiri naik
tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel, yakni ia mempersembahkan
korban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di
Betel imam-imam bukit pengorbanan yang telah diangkatnya
Yerobeam ini …
-
membuat juga kuil-kuil
di atas bukit-bukit pengorbanan,
-
dan mengangkat
imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi.
Bani
Lewi adalah satu suku yang berpihak kepada TUHAN. Oleh sebab itu, kalau sudah
diberi kepercayaan melayani harus berpihak kepada TUHAN, harus berpihak kepada
kandang penggembalaan ini, jangan merusak dan membuat kacaubalau.
Jika
belum berpihak kepada kandang penggembalaan maka jangan dahulu melayani, kalau
masih berpihak kepada yang lain dan kompromi kepada yang lain jangan melayani
TUHAN dan kalau masih bertahan melayani TUHAN, maka TUHAN nanti yang berurusan
langsung. Inilah kesalahan Yerobeam dan itu tidak boleh terjadi.
Maka,
yang sudah disebut imam harus berpihak kepada penggembalaan, tidak boleh
dipengaruhi oleh perasaan daging bahkan lebih dari pada itu.
Kemudian,
Yerobeam menentukan hari raya sesuka hatinya saja, yaitu hari kelima belas
bulan ke delapan. Memang sama seperti di Yehuda tetapi dia sendiri yang tampil
sebagai imam besar untuk membawa korban dan persembahan. Padahal kalau kita
kaitkan dengan 1 Samuel 10, pesan dari pada Samuel kepada raja Saul: “Engkau harus pergi ke Gilgal mendahului
aku, dan camkanlah, aku akan datang kepadamu untuk mempersembahkan korban
bakaran dan korban keselamatan. Engkau harus menunggu tujuh hari lamanya,
sampai aku datang kepadamu dan memberitahukan kepadamu apa yang harus
kaulakukan." Namun Saul tidak menantikan kedatangan dari pada Samuel
dan secepatnya dia mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan pada
saat itu, kemudian Samuel datang dan Saul merasa dia aman karena dengan
demikian TUHAN akan menjawab persembahannya dan membela dia sementara Filistin
sedang ada di depan berperang melawan Israel yang dia pimpin dan bangsa itu
sudah terpencar meninggalkan dia seorang diri. Tapi ketika Samuel datang,
Samuel berkata: "Perbuatanmu itu
bodoh.” Sebab, itu bukanlah pekerjaan seorang raja tetapi itu pekerjaan
seorang imam besar yang dipercayakan oleh TUHAN, tetapi Saul berani tampil
sebagai imam besar membawa korban dan persembahan, serta mempersembahkannya di
atas Mezbah Korban Bakaran.
Hal
ini menunjukkan bahwa Yerobeam terlalu sombong, terlalu angkuh dan dosa
Yerobeam ini turun kepada Ahab. Inilah dosa Ahab yang dimaksud.
Yang
kedua: Ahab mengambil Izebel sebagai isterinya.
Oleh
karena Izebel itu Ahab beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepada Baal.
Namun
tidak berhenti sampai di situ, kita kembali membaca 1 Raja-Raja 16.
1
Raja-Raja 16:33
(16:33)
Sesudah itu Ahab membuat patung Asyera, dan Ahab melanjutkan bertindak
demikian, sehingga ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, lebih
dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya.
Sesudah
mendirikan mezbah untuk Baal sebagai tempat mempersembahkan korban untuk Baal,
kemudian Ahab juga membuat patung Asyera, dan menimbulkan sakit hati TUHAN
lebih dari raja-raja Israel yang mendahuluinya.
1
Raja-Raja 16:34
(16:34)
Pada zamannya itu Hiel, orang Betel, membangun kembali Yerikho.
Dengan membayarkan nyawa Abiram, anaknya yang sulung, ia meletakkan dasar kota
itu, dan dengan membayarkan nyawa Segub, anaknya yang bungsu, ia memasang pintu
gerbangnya, sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan
Yosua bin Nun.
Pada zamannya
itu Hiel, orang Betel, membangun kembali Yerikho. Berarti, pada
masa Ahab kebebasan itu sedang
berlangsung, sesuka hati menjalankan hidupnya termasuk Hiel, orang Betel,
sesuka hati membangun kembali Yerikho.
Tidak
boleh sesuka hati datang beribadah dan melayani TUHAN, sebab Yesus yang menjadi
Raja dan memerintah di atas ibadah ini.
Mengapa
saya katakan ini kebebasan? Karena pada Yosua 6:26 sudah ada suatu peraturan
yang ditetapkan pada waktu itu.
Yosua
6:26
(6:26)
Pada waktu itu bersumpahlah Yosua, katanya: "Terkutuklah di hadapan TUHAN
orang yang bangkit untuk membangun kembali kota Yerikho ini; dengan membayarkan
nyawa anaknya yang sulung ia akan meletakkan dasar kota itu dan dengan
membayarkan nyawa anaknya yang bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya!"
Itu
sebabnya, Hiel orang Betel itu pada saat membangun kembali Yerikho, dia
membayarkan nyawa Abiram anak sulungnya dan meletakkan dasar kota itu dengan
membayarkan nyawa Segub anak bungsunya. Dalam kebebasan dia harus korbankan
anak sulung dan anak bungsu, itu bodoh namanya.
Berbeda
dengan kegerakan Roh Kudus hujan awal dan hujan akhir, ada kebebasan untuk
menyembah TUHAN. Tetapi kalau kita menyembah atau meninggikan Yerikho itulah
dunia ini, maka kita tidak akan berada di dalam kegerakan Roh Kudus hujan
akhir. Oleh sebab itu, hargai kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Kegerakan
hujan akhir itu pada zaman rasul-rasul dan kegerakan Roh Kudus hujan awal
diciderai; suami isteri menciderainya itulah Ananias dan Safira. Oleh sebab
itu, dalam kegerakan Roh Kudus ini jangan kita membangun apa yang tidak
seharusnya kita bangun, jangan kita ciderai kegerakan Roh Kudus hujan akhir, sebab
itu cara TUHAN menolong kita. Oleh sebab itu, sungguh-sungguh ikut TUHAN dan
jangan main-main.
Jadi,
pada zaman Ahab memerintah Israel, bangsa Israel dalam kebebasannya tidak
dikuasai oleh roh takut akan TUHAN dan yang dikorbankan adalah kegerakan Roh
Kudus hujan akhir.
Tidak
memiliki roh takut akan TUHAN, dampaknya: Hiel kembali membangun Yerikho.
Inilah gambaran dari orang yang terkutuk.
Kita
hubungkan dari 1 Raja-Raja 13 dengan 1 Raja-Raja 18, dengan perikop: “Elia bertemu dengan Ahab.”
1
Raja-Raja 18:17
(18:17)
Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu,
yang mencelakakan Israel?"
Begitu
Ahab melihat Elia, Ahab dengan marah berkata kepada Elia: "Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?" Sebab, atas
perintah Elia pada zaman Ahab dia tutup langit sehingga hujan tidak turun
selama tiga tahun dan bangsa Israel mengalami kekeringan yang luar biasa.
1
Raja-Raja 18:18-21
(18:18)
Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan
engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan
perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal. (18:19) Sebab itu, suruhlah
mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi Baal yang empat
ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu, yang
mendapat makan dari meja istana Izebel."
Karena
Ahab telah menyembah berhala itulah Baal dan juga patung Asyera maka
menimbulkan sakit hati TUHAN melebihi dari raja-raja sebelumnya. Memang kalau
kita sudah jatuh dalam penyembahan berhala, kekerasan di hati, maka akan terjadi
kekeringan yang hebat, kering-kering rohani. Setelah kita kering-kering rohani,
kita tuduh hamba TUHAN.
Sebenarnya,
yang tidak mengerti rencana Allah itu Ahab atau Elia? Yang mencelakakan Israel itu
Ahab atau Elia?
Baik
nabi Baal maupun nabi Asyera makan dari istana Izebel, karena Izebel ini
mengaku dirinya sebagai seorang nabiah sehingga dia merasal layak untuk
mengajari hamba-hamba TUHAN. Maka, isteri-isteri jangan merasa layak untuk
mengajari suami. Hati-hati dan kalau itu kutuk hentikan.
1
Raja-Raja 18:20-21
(18:20)
Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung
Karmel. (18:21) Lalu Elia mendekati
seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang
dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia,
dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak
menjawabnya sepatah kata pun.
Pada
masa raja Ahab rakyat Israel itu berlaku:
-
Timpang, berarti
pendiriannya tidak kuat dan tidak teguh hati.
-
Bercabang hati, berarti mendua
hati dalam mengikuti TUHAN.
Karena
Elia melihat bangsa itu sudah berlaku timpang dan bercabang hati, akhirnya Elia
berkata: “Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah
Dia.” Memang tidak ada unsur paksaan tetapi pengertian harus disampaikan.
Saya juga harus menyampaikan yang senada; kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia,
jangan ikuti kekerasan hati yang double.
Kemudian,
Elia kembali berkata: “… dan kalau Baal,
ikutilah dia." Kalau memang Baal tuhan, ikuti saja, pilih satu dari
dua, sebab tidak boleh kita melakukan penyembahan secara bersamaan; menyembah
Allah dan menyembah setan itu tidak bisa.
Tetapi
biarpun sudah diberikan pengertian oleh Elia tentang bercabang hati dan berlaku
timpang mereka tidak mau bergeming, diam saja, tidak mau berubah. Oleh sebab
itu, saudara kalau mendengar firman responi, jangan diam saja. Kalau diam saja
itu tanda bahwa saudara tidak mau berubah. Kalau sudah dengar firman dan kalau
rasanya dari TUHAN, katakan “amin TUHAN, jadilah kehendak-Mu.”
1
Raja-Raja 18:41
(18:41)
Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: "Pergilah, makanlah dan
minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran."
Kemudian,
setelah Elia membuktikan dirinya sebagai satu-satunya nabi TUHAN yang setia
dengan jalan membunuh 450 (empat ratus lima puluh) nabi-nabi Baal dan 450
(empat ratus lima puluh) nabi-nabi Asyera yang makan dari meja Izebel,
selanjutnya Elia berkata kepada Ahab: "Pergilah,
makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran" dan
barulah hujan turun. Sebab,
sebelumnya selama tiga tahun lamanya bangsa Israel mengalami kekeringan yang
hebat karena Ahab, jadi Ahablah yang mencelakakan Israel.
Oleh
sebab itu, saudara hati-hati, jangan bertahan dengan kekerasan di hati sebab
tidak baik untuk kerohanian kita.
Setelah
dilenyapkan 450 (empat ratus lima puluh) nabi-nabi Baal dan 450 (empat ratus
lima puluh) nabi-nabi Asyera barulah hujan turun, barulah hati ini hancur dibasahi
oleh kasih dan kemurahan dari kuasa Roh El-Kudus, kalau tidak maka akan kering-kering,
akhirnya keras hati yang double.
Intinya:
Ahablah yang mencelakakan Israel, bukan Elia.
Selama
ada pemerintahan Allah di bumi ini itulah ibadah dan pelayanan dengan segala
kegiatan roh di dalamnya, pasti damai di bumi, damai di dalam nikah, damai di
dalam hidup kita bersama-sama.
BUKTI-BUKTI
LAINNYA yang mencelakakan dan membuat kacau pemerintahan Israel adalah Ahab
bukan Elia.
1
Raja-Raja 21:19
(21:19)
Katakanlah kepadanya, demikian: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah membunuh
serta merampas juga! Katakan pula kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Di tempat
anjing telah menjilat darah Nabot, di situ jugalah anjing akan menjilat
darahmu." (21:20) Kata Ahab
kepada Elia: "Sekarang engkau mendapat aku, hai musuhku?"
Jawabnya: "Memang sekarang aku mendapat engkau, karena engkau sudah
memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. (21:25) Sesungguhnya tidak pernah ada
orang seperti Ahab yang memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di
mata TUHAN, karena ia telah dibujuk oleh Izebel, isterinya.
Kata Ahab kepada
Elia: "Sekarang engkau mendapat aku, hai musuhku?" Berarti, Ahab
menganggap Elia sebagai musuh.
Kalau
saudara tetap keras hati maka saudara menganggap pemberitaan firman ini menjadi
musuh, bahkan tidak tertutup kemungkinan sang pemberita firman juga menjadi
musuh. Seharusnya yang kita jadikan saudara atau kerabat yang terdekat adalah
firman TUHAN, tetapi Ahab menjadikannya musuh dan dia menganggap Elia yang
menyampaikan nubuatan firman itu musuh.
Kenapa
sidang jemaat bermusuhan dengan gembala yang jujur? Jawabnya; karena dia tidak
mau berubah, seandainya sidang jemaat mau berubah pasti dia akan menyukai
gembalanya, si pemberita firman yang jujur itu, melebihi dari kesukaan dunia,
melebihi kesukaan dari saudara-saudara sedagingnya. Kalau saudara tidak
mengerti ini mau bilang apa lagi yang penting TUHAN sudah memberikan pilihan.
Firman yang disampaikan itu harus dijadikan saudara kerabat yang lebih dekat
dari saudara sedaging, jangan diputar balik.
Ahab
memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di hadapan TUHAN, karena ia
telah dibujuk Izebel isterinya.
Seharusnya
isteri menjadi tulang rusuk, menjadi tiang penopang, tetapi kalau isteri
berubah kedudukannya maka satu bangsa akan hancur, dan keturunan demi keturunan
akan hancur serta tidak akan mengerti firman. Jadi, saudara harus mengerti itu;
mengapa banyak keturunan tidak mau menerima pengajaran mempelai. Oleh sebab
itu, kira harus ikuti caranya TUHAN.
Sebelum
hal ini terjadi rupanya Salomo sudah mengerti apa yang akan terjadi sesudah
dia. Sesudah Salomo mati Rehabeam anak kandungnya akan menjadi raja, tetapi
Rehabeam tidak bersahabat dengan firman. Lalu Yerobeam datang dan mengadakan
kudeta sehingga kerajaan pecah dan terus sampai kepada Ahab yang tidak
dengar-dengaran. Akhirnya, nubuatan firman menjadi musuh karena dia diperbudak
oleh kejahatan, dibujuh oleh Izebel.
Amsal
7:1-3
(7:1)
Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam
hatimu. (7:2) Berpeganglah pada
perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu. (7:3) Tambatkanlah semuanya itu pada
jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.
Hai anakku,
berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu. Anak-anak TUHAN harus
berpegang teguh kepada perkataan firman TUHAN. Kemudian, anak-anak TUHAN harus menyimpan
firman di hati masing-masing. Biarlah kita bagaikan bejana kosong yang siap
diisi oleh Firman TUHAN.
Berpeganglah
pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.
Berpegang
teguh kepada Firman TUHAN, dan mereka yang berpegang teguh kepada firman akan
memperoleh hidup kekal dalam kerajaan kekal. Kemudian, simpanlah ajaran Firman
TUHAN dan rawat dia seperti merawat biji mata supaya kita menjadi biji mata
TUHAN.
Saudara
tidak akan bisa terawat dengan baik dengan harta kekayaan, kedudukan, uang yang
banyak yang saudara miliki. Maka, TUHAN menjadikan kita biji mata karena kita
mau merawat firman dan kita hidupi firman, serta firman hidup dalam kita
masing-masing, berarti terjadi simbiosis mutualisme.
Tambatkanlah
semuanya itu pada jarimu … Jari manusia ada sepuluh, sedangkan sepuluh hukum intinya
adalah kasih.
Jadi,
orang yang melakukan firman berarti hidup di dalam kasih dan dia mau mengasihi
TUHAN dan mengasihi sesama. Dan orang yang mengasihi TUHAN dan mengasihi sesama
adalah sahabat-sahabat Allah. Kepada sahabat Allah, TUHAN menyatakan apa yang
Dia dengar dan Dia lihat dari pada Bapa dan menyatakan rencana-Nya supaya
sahabat-sahabat itu memperoleh keselamatan.
… dan
tulislah itu pada loh hatimu. Biarlah firman yang kita terima dalam setiap
pertemuan ibadah dimeteraikan dalam loh daging dan ditukik dalam hati kita, itu
artinya kita menikmati pelayanan roh bukan pelayanan tubuh. Kalau pelayanan
tubuh itu firman didengar bahkan sampai menangis tetapi firman itu tidak
dilakukan, tidak dipraktekkan. Tetapi kita harus menikmati pelayanan roh yaitu
firman sampai mendarah daging.
Amsal
7:4
(7:4) Katakanlah
kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah
pengertian itu sanakmu, (7:5)
supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan
asing, yang licin perkataannya.
Katakanlah
kepada hikmat, yang
sumbernya dari pembukaan firman:
"Engkaulah saudaraku, engkaulah sanakku.”
Jadi,
firman itu harus menjadi kerabat, saudara terdekat, dia harus menjadi sahabat
kita lebih dari saudara-saudara sedaging.
Mengapa
harus bersahabat, bersaudara kepada firman nubuatan?
Jawabnya
adalah supaya terlindungi dari dua perempuan yang jahat di mata TUHAN, yaitu:
1.
Perempuan jalang, itulah
perempuan Babel = Antikris.
2.
Perempuan asing, yang licin
perkataannya -- berarti penuh dengan dusta --, itulah Izebel = Nabi-nabi palsu.
Antikris
keluar dari dalam laut, tetapi nabi palsu ke luar dari dalam bumi. Sebab, Adam
terbentuk dari bumi sedangkan Hawa terbuat dari tulang rusuk Adam yang
terbentuk dari bumi.
Oleh
sebab itu, jangan kita jadikan nubuatan Firman Allah atau rahasia yang dibukakan
itu menjadi musuh, apalagi si pemberita firman yang tulus jangan dijadikan
musuh, mengapa? Sebab firman harus dijadikan saudara, kerabat terdekat, supaya
kita akhirnya mendapatkan jaminan untuk mendapatkan perlindungan dari perempuan
jalang -- itulah perempuan Babel = Antikris -- dan dari perempuan asing, yang
licin perkataannya -- itulah Izebel = Nabi-nabi palsu --.
Jadi,
sudah jelas; TUHAN mau menjadikan kita biji mata dan dilindungi asal kita
bersahabat dan bersaudara kepada firman nubuatan dan jangan dijadikan musuh. Jangan
setiap kali ditegor jadi tidak mau melihat, tidak mau rendah hati, tidak mau
dengan sungguh-sungguh ramah, masa karena ditegor menjadikan firman musuh. Saya
ini tidak lagi bisa mengurangi pemberitaan firman, sebab hati nurani saya nanti
yang menjadi musuh saya. Oleh sebab itu, saya memberitakan firman harus plong
dari hati nurani, saya harus belajar jujur dan saya tidak bisa menahan-nahan
Firman Allah supaya saudara tertarik kepada saya. Tetapi saya mau sampaikan
kepada saudara; saudara harus bersahabat, berkeluarga, bersaudara kepada firman
lebih dari saudara daging di luaran sana. Pemikiran ini harus lurus dan
diluruskan oleh firman, pemikiran ini jangan dibawa oleh perasaan, itu tidak
bagus.
Sudah
sangat jelas Izebel atau nabi-nabi palsu yang membuat satu bangsa menjadi
kacau, termasuk pada pemerintahan bangsa Israel yang dipimpin oleh Ahab. Jadi,
yang membuat kacau atau yang mencelakakan itu bukan nubuatan firman tetapi Ahab
yang mau dibujuk oleh Izebel, nabi palsu.
Kita
baca Wahyu 2, dengan perikop: “Kepada
jemaat di Tiatira.”
Wahyu
2:19-20
(2:19)
Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu
maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari
pada yang pertama. (2:20) Tetapi Aku
mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut
dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat
zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
Kalau
kita melihat jemaat di Tiatira ini mempunyai segudang kelebihan yang sangat
luar biasa. TUHAN mengetahui segala pekerjaan jemaat di Tiatira antaralain;
baik itu kasihnya, maupun iman mereka, baik pelayanan mereka kepada TUHAN,
maupun ketekunan mereka di hadapan TUHAN, TUHAN juga tahu bahwa pekerjaan yang
terakhir itu jauh lebih banyak dari yang pertama.
Namun,
pada akhirnya TUHAN mencela sidang
jemaat di Tiatira, TUHAN kecewa, hati-Nya pilu terhadap sidang jemaat di
Tiatira sekalipun memiliki segudang kelebihan. Ada apa gerangan kok memiliki segudang aktifitas yang
banyak tetapi TUHAN mencela? Ternyata jemaat di Tiatira menerima roh Izebel dan
roh Izebel berkuasa atas jemaat di Tiatira. Memang Izebel sudah mati namun
rohnya yang berkuasa atas jemaat di Tiatira.
Izebel
ini menyebut dirinya nabiah dan menganggap dirinya seorang nabi sehingga ia merasa
layak untuk mengajar dan menyesatkan hamba-hamba TUHAN; nabi Baal 450 (empat
ratu lima puluh) dan nabi Asyera 450 (empat ratu lima puluh) makan dari meja
istana Izebel. Tetapi tujuannya adalah …
-
supaya
berbuat zinah, berarti menduakan
hati TUHAN dan itu disebut percabulan,
-
dan
makan persembahan-persembahan berhala.
Sekalipun
segudang kegiatan yang nampaknya menarik kita kerjakan di tengah ibadah
pelayanan ini kalau roh Izebel itu ada di tengah ibadah dan pelayanan dan dalam
sebuah penggembalaan, maka TUHAN berkata: Aku
mencela engkau.
Hati-hati
sebuah penggembalaan, jangan sampai ada roh Izebel di dalamnya. Sekalipun
keliatan mewah atau hebat, bahkan jumlah jiwa ribuan bahkan puluhan ribu, kalau
roh Izebel ada di situ TUHAN tetap berkata: Aku
mencela engkau.
Izebel
ini menganggap dirinya layak diakui sebagai nabi, layak mengajari hamba-hamba
TUHAN. Sesunggnuhnya isteri tidak layak untuk mengajari kepala walaupun kepala
lebih bodoh dari isteri, walaupun penghasilan isteri lebih banyak dari suami
tetap tidak layak untuk mengajar. Roh Izebel itu tidak boleh ada dalam nikah
rumah tangga, roh itu tidak boleh ada dalam penggembalaan ini yaitu nikah yang
lebih besar. Pemuda pemudi perhatikan Firman TUHAN supaya nikahmu diberkati dan
engkau berbahagia di dalamnya. Jangan sampai suami isteri seperti
kucing-kucingan. Oleh sebab itu, pemuda harus mengambil yang satu roh satu
pengajaran, kalau tidak nanti susah juga menanggung penderitaan yang hebat itu.
Intinya:
Roh Izebel telah menguasai jemaat di Tiatira sehingga jemaat ini menjadi kacau.
Buktinya adalah roh Izebel mengajar dan menyesatkan hamba-hamba TUHAN; kepala jadi
kaki dan kaki jadi kepala = Kacau.
Mengapa
dia harus mengacaukan jemaat di Tiatira? Jawabnya:
-
Supaya
berbuat zinah.
-
Supaya
makan persembahan-persembahan berhala.
Pendeknya:
Ajaran palsu dari nabi-nabi palsu membuat gereja TUHAN menjadi kacau; kepala
jadi kaki dan kaki jadi kepala. Kalau kita melihat kepala jadi kaki atau kaki
jadi kepala, maka kacau sudah dan yang melihat pasti terheran-heran. Namun, kalau
posisi tepat biar menghadapi kerikil-kerikil tajam maka kaki tidak akan
bengkak-bengkak, tidak ada persoalan yang menyakitkan.
Oleh
sebab itu, kita harus taat kepada firman, setia kepada firman, dengar-dengaran
kepada firman, jangan kepada tubuh. Firman yang harus menjadi kepala supaya
jangan jadi kacau dan jangan ada benjol-benjol atau bisul-bisul, sebagaimana
dalam kitab Wahyu 16; timbul bisul yang
tidak dapat sembuh sampai lidah mereka digigit.
Maka,
jangan kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala. Tetapi kalau posisinya tepat biar
kita melewati kerikil-kerikil tajam, biar kita pikul salib tidak akan yang
benjol, bahkan yang bisulpun tidak ada. Betapa besar perhatian TUHAN kepada
kita sesungguhnya.
Akibat
apabila dunia menjadi kacau.
Yesaya
57:20-21
(57:20)
Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab
tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
(57:21) Tiada damai bagi orang-orang
fasik itu," firman Allahku.
Tiada
damai bagi orang-orang fasik, sebab orang-orang fasik adalah seperti laut yang
berombak-ombak tidak dapat tenang arusnya.
Kemudian,
pengaruh yang disebabkan oleh nabi-nabi palsu dan antikris menimbulkan dua hal:
1.
Sampah.
2.
Lumpur.
SAMPAH
® Barang fana. Hal
ini sudah diceritakan oleh Rasul Paulus pada Filipi 3; itu berbicara tentang
kekayaan, uang yang banyak, kedudukan jabatan yang tinggi. Bagi Rasul Paulus
itu adalah sampah.
LUMPUR
® Percabulan dan
kenajisannya (2 Petrus 2:1-22).
Jadi,
kalau disebut sampah dan lumur berarti sama dengan IZEBEL, disebut dengan:
-
Perempuan sihir, berarti tidak
mau masuk dalam proses salib yang mengubahkan.
Sihir = Instan, berarti tidak mau
berubah oleh proses salib dan langsung saja mau diberkati oleh barang fana.
-
Perempuan sundal; percabulan
kenajisannya.
Mengapa
Izebel yang adalah gambaran dari nabi-nabi palsu itulah perempuan asing yang
licin perkataannya disebut perempuan sihir dan perempuan sundal?
Jawabnya;
sudah sangat jelas dalam Wahyu 13:15;
binatang pertama yang ke luar dari dalam laut itulah antikris memberikan kuasa
yang besar kepada binatang yang kedua yang ke luar dari dalam bumi itulah
nabi-nabi palsu, dan ketika roh itu diterima oleh nabi-nabi palsu maka sama
seperti Izebel disebut:
-
perempuan
sihir yang maunya instan dan tidak mau melewati proses salib,
-
dan
disebut perempuan sundal; bersundal dengan banyak berhala dan tinggalkan TUHAN.
Berhala adalah segala sesuatu yang
melebihi TUHAN. Kalau karena pekerjaan kita tinggalkan TUHAN itu bersundal
namanya.
Umat-Ku
binasa karena tidak mempunyai pengertian. Maka, kalau diberikan pengertian
hargai, jangan sampai pengertian menjadi musuh. Jangan gerah dengar pengertian,
kita harus bersahabat supaya dilindungi dari Izebel perempuan yang licin
perkataannya itulah nabi palsu.
Mengapa
Izebel ini mengacaukan suatu pemerintahan? Karena Izebel gambaran dari nabi
palsu yang juga sudah diberikan kuasa yang besar dari antikris, sehingga Izebel
disebut perempuan sihir dan perempuan sundal dan itu memang berasal dari
antikris.
Kita
baca Wahyu 17, dengan perikop: “Penghakiman
atas Babel.”
Wahyu
17:1
(17:1)
Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu
dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan
atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
Ada
21 (dua puluh satu) kali penghukuman dalam kitab Wahyu ini yang dibagi menjadi
tiga, yaitu …
-
Tujuh
meterai; penghukuman dari firman
-
Tujuh
sangkakala; penghukuman dari Allah Roh Kudus.
-
Tujuh
cawan murka Allah; penghukuman dari kasih Allah.
Singkat
kata: Pelacur besar itulah perempuan Babel duduk di tempat yang banyak airnya,
berarti menguasai lautan dunia ini dan orang-orang yang diam di bumi. Tetapi
pada akhirnya nanti perempuan Babel ini akan menerima hukuman yang berat dari
tujuh cawan murka Allah sebagai penghukuman TUHAN yang terakhir dari kasih
Allah.
Wahyu
17:2
(17:2)
Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi
telah mabuk oleh anggur percabulannya."
Karena
dia (perempuan Izebel) raja-raja di bumi telah berbuat cabul, bahkan penghuni
bumi mabuk kepayang oleh karena anggur percabulannya. Apalagi kalau orang yang
baru kaya (OKB) pasti mabuk kepayang dengan anggur percabulan perempuan Babel.
Kita
kalau diberkati biasa saja, jangan mabuk anggur, jangan mabuk kedagingan.
Lihat
Wahyu 17, dengan perikop: “Babel.”
Wahyu
17:3
(17:3)
Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan
duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan
nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
Perempuan
Babel ini duduk di atas seekor binatang merah ungu, ada nama hujat di
kepalanya, kemudian binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
Berarti, perempuan Babel menunggangi
antikris.
Wahyu
17:4
(17:4)
Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan
emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh
dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
Dan perempuan
itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan
mutiara. Ini
adalah gambaran seolah-olah dia ada di tengah ibadah dan pelayanan.
Kemudian,
di tangannya ada suatu cawan emas,
seolah-olah ibadah itu memuncak sampai kepada doa penyembahan. Tetapi
sebetulnya itu adalah tipu muslihat dari pada perempuan Babel ini.
Kenyatannya
di dalam cawan emas ada dua perkara, yaitu:
1.
Kekejian.
2.
Kenajisan
percabulannya.
Jadi,
sudah sangat jelas; bahwa Izebel yang gambaran dari nabi-nabi palsu itu
betul-betul dikuasai oleh roh antikris. Itu sebabnya, Izebel disebut dengan
perempuan sihir dan perempuan sundal atau perempuan cabul.
Mungkin
dahulu bertanya-tanya: Kenapa nabi-nabi palsu ini disebut sama seperti
perempuan Izebel -- itulah perempuan sihir dan perempuan sundal --? Ternyata, nabi-nabi palsu ini juga dikuasai
oleh roh antikris yang sudah diduduki oleh perempuan Babel, itulah perempuan
cabul.
Tadi,
dalam cawan emas itu ada dua hal yaitu kekejian dan kenajisan percabulannya.
PRAKTEK
KEKEJIAN adalah menghentikan korban sehari-hari, yaitu:
-
Korban
santapan, itulah pengajaran yang murni dan benar akan digantikan pada masa
antikris berkuasa.
-
Korban
sembelihan, itulah ibadah yang dihubungkan dengan salib.
Daniel
9:27
(9:27)
Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama
satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan
korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian
akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa
yang membinasakan itu."
Antikris
berkuasa selama tujuh tahun yang memuncak pada pertengahan tujuh masa, berarti
3,5 tahun. Antikris akan menghentikan korban sehari-hari, yaitu korban santapan
dan korban sembelihan, di atas kekejian.
Itulah
praktek kekejian; Firman Allah tidak ada lagi dan ibadah salib tidak ada lagi.
Itulah salah satu isi dari cawan emas di tangan perempan cabul atau perempuan
Babel yang menunggangi antikris.
Pada
saat antikris berkuasa memang ibadah ada tetapi sudah palsu. Maka, dari sejak
sekarang ibadah ini harus kita kerjakan dengan serius, sebab kerajaan Sorga
dinyatakan kepada kita juga dengan serius, kemudian Yesus juga mengajarkan
keselamatan kepada kita juga dengan serius. Oleh sebab itu, pengertian ini
harus menjadi sahabat, jangan jadikan musuh.
Daniel
8:11
(8:11)
Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya,
dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya
yang kudus dirobohkannya.
Antikris
membesarkan dirinya terhadap Panglima bala tentara itulah Yesus Kristu sendiri,
Kepala gereja. Kemudian, dari Panglima bala tentara itu dia mengambil korban
persembahan sehari-hari itulah korban santapan dan korban sembelihan, dan bait
suci Allah dirobohkannya.
-
Menghujat
Allah masih ada pengampunan.
-
Menghujat
Anak Manusia masih ada pengampunan.
-
Tetapi,
menghujat bait Allah itulah kegiatan Roh Allah tidak akan diampuni.
Dan tujuh cawan murka Allah yang menjadi
bagian dari antikris sudah menanti, di dalam Wahyu 17:1.
Daniel
8:12
(8:12)
Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran
dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.
Kebaktian
fasik; ada ibadah namun ibadah palsu sebab korban sehari-hari sudah dihentikan,
sehingga mereka menjalankan kebaktian fasik yang penuh kesombongan. Ciri-ciri
kebaktian diadakan secara fasik: kebenaran
dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil. Berarti,
tidak ada lagi salib dan yang diceritakan hanya soal keberhasilan, berkat.
Inilah ibadah palsu, ibadah sihir yang maunya instan saja tidak mau pikul
salib.
Jelas,
Izebel disebut perempuan sihir, sebab inilah yang membuat kacau ibadah
pelayanan dalam sebuah penggembalaan. Sehingga semua sidang jemaat kacau dan
tidak mengerti lagi soal kerajaan Sorgawi.
Yang mana sih
sebenarnya yang benar? Banyak orang Kristen bertanya seperti itu
sebetulnya. Namun, kalau saudara sudah dengar firman malam ini maka ikuti saja
dan jangan ikuti yang lain sebab nanti kita bisa bentrok. Kalau tergembala maka
tergembalalah di sini sungguh-sungguh supaya kita jangan bentrok. Dan kalau
saudara pakai cara lain maka saudara liar tidak tergembala namanya.
Itulah
praktek kekejian; ibadahnya palsu. Ciri ibadahnya palsu yaitu salib
dihempaskan, bicara berhasil keberhasilan, berkat keberkatan. Saya tidak mau
kita semua palsu di hadapan TUHAN.
PRAKTEK
PERCABULAN.
Ibrani 12:16
(12:15) Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan
diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang
menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
Jangan jauh dari kasih karunia Allah,
jangan jauh dari korban sehari-hari itulah korban santapan dan korban
sembelihan. Sebab itu adalah kasih karunia bagi kita, maka jangan jauhkan diri
dari situ supaya jangan tumbuh akar pahit.
Jangan kepahitan itu berakar di dalam
hati ini, jangan jauh dari korban sehari-hari itulah …
-
Korban
santapan yaitu pengajaran yang murni dan benar.
-
Korban
sembelihan itulah ibadah salib.
Sebab, oleh kepahitan itu yang
menimbulkan kerusahan dan kecemaran dan menjadi kacau dalam ibadah pelayanan
dalam sebuah penggembalaan. Maka, jangan jauh dari ibadah salib supaya jauh
dari kekacauan.
Hebat toh nabi palsu mengacaukan ibadah ini, tetapi kita sudah tahu seluk
beluknya, sepak terjangnya kita sudah dipreteli satu per satu itulah ayat demi
ayat yang sudah kita baca. Oleh sebab itu, bersyukurlah kepada TUHAN dan jangan
jauh dari korban sehari-hari itu.
Ibrani 12:16
(12:16) Janganlah
ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah
seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
Jangan
kita menjadi cabul. Cabul = Nafsu rendah.
Apa
yang dimaksud dengan cabul atau nafsu rendah? Jawabnya; itulah menjual ibadah
pelayanan (hak kesulungan) hanya untuk sesuap nasi, semangkok sop kacang merah.
Oleh sebab itu, jangan tinggalkan ibadah hanya karena sesuap nasi, itu adalah
percabulan. Itu yang membuat terjadinya kerusuhan, yang membuat kecacauan pada
banyak orang.
Kalau
saya melihat bagaimana pergerakan dari nabi-nabi palsu itu luar biasa, kalau
TUHAN tidak beberkan isi hatinya dan tidak menyatakan bagaiman seluk beluk dari
nabi-nabi palsu pasti kita akan terkecoh dan turut menjadi suatu kehidupan yang
kacau. Apalagi banyak orang Kristen yang mengatakan “tidak perlu ke gereja yang
penting mengasihi di luar gereja juga bisa.” “Mengasihi itu tidak perlu di
dalam gereja” sepintas perkataan ini benar, tetapi sebetulnya dia sedang
menghasut orang supaya jangan datang beribadah kepada TUHAN, padahal setiap
orang harus datang beribadah bahkan sampai memuncak kepada doa penyembahan
itulah Mezbah Dupa; "Eli, Eli, lama
sabakhtani?"
Sebagai
Imam Besar, Dia sudah menyampaikan keluhan kita bahkan jeritan kita kepada
TUHAN, segala persoalan kita sudah disampaikan kepada TUHAN, Dia sudah mewakili
mulut kita yang susah ini di atas kayu salib, itulah penyembahan. Oleh sebab
itu, jangan jauh dari kasih karunia supaya jangan ada kekacauan di hari ini,
esok, dan pada puncak kesesakan itulah pada masa antikris berkuasa.
TUJUAN
DARI NABI-NABI PALSU MEMBUAT KEKACAUAN ATAU KEGADUHAN BESAR.
Wahyu
13:16
(13:16)
Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau
miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada
dahinya,
Setelah
keadaan menjadi kacau nabi-nabi palsu menggunakan kesempatan itu yaitu dengan
mudahnya memberi tanda pada tangan kanan
dan pada dahi setiap orang dan semua lapisan, tanpa terkecuali; baik yang
kaya atau miskin, baik lapisan merdeka atau hamba, baik lapisan yang mulia atau
yang hina.
Kehidupan
yang kacau dengan mudah diberi tanda pada tangan kanan dan pada dahi. Oleh
sebab itu, di atas tadi saya katakan kita harus bersyukur, bagaimana jadinya
kalau kita tidak tergembala. Pengetahuan Musa saja di Mesir selama 40 (empat
puluh) tahun tidak sanggup melewati pergumulan-pergumulan yang begitu hebat,
justru oleh pengetahuan itu membuat dia menjadi bodoh.
Setelah
keadaan dunia ini dikacaukan dengan mudah dia memberikan tanda pada tangan
kanan dan pada dahi pada semua lapisan dan semua kalangan, semua orang tanpa
terkecuali; kaya miskin, tua muda, laki-laki perempuan.
-
Yang
kaya saja mudah dikacaukan apalagi yang miskin.
-
Yang
merdeka saja mudah dikacaukan apalagi yang hamba (budak dosa).
Oleh
sebab itu, mulai dari sekarang jangan kacau dan pikul saja salib itu. Kalau
belum bekerja jangan kacau, kalau belum mendapatkan pasangan hidup jangan
kacau, ekonomi lagi merosot jangan kacau, bisnis sedang merosot jangan kacau,
bergantung kepada TUHAN dan andalkan salib Kristus. Sebab, sebagai Imam Besar
Dia sudah menyampaikan suaramu dan jeritanmu di atas kayu salib "Eli, Eli, lama sabakhtani?"
Perkataan
ini tidak bisa dimengerti oleh kanak-kanak rohani, hanya orang bijak yang sudah
dewasa yang mengerti ucapan ini. Orang bodoh itulah kanak-kanak rohani akan
berkata “apa sih ibadah ini, apa hamba TUHAN itu” tetapi perkataan ini
bermanfaat bagi kehidupan yang bijaksana. Orang yang dewasa akan butuh seorang
hamba TUHAN yang dimulutnya ada firman yang dibukakan.
Tanda
pada tangan kanan dan pada dahi sebetulnya itu adalah TANDINGAN terhadap tanda
yang berasal dari TUHAN.
Setan
selalu membuat tandingan dan banyak tandingan yang dibuat setan, dimulai dari
kerajaan Sorga, firman, apa saja semua ada tandingannya, termasuk tanda pada
tangan kanan dan pada dahi.
Kita
lihat Wahyu 14, dengan perikop “Anak
Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya.”
Wahyu
14:1
(14:1)
Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan
bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi
mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Pada
seratus empat puluh empat ribu orang -- itulah inti mempelai yang berdiri di
bukit Sion bersama dengan Anak Domba -- di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama
Bapa-Nya, berarti ada meterai sebagai tanda milik Allah Anak dan Allah
Bapa. Sebagaimana dalam Yehezkel 9:4; ada huruf
T di dahinya, berarti ada salib Kristus di dahi, ada kasih Allah Bapa di
dahi.
Dalam
Teologi “T” disebut juga dengan Theo,
artinya: TUHAN. Tetapi kalau saya berkata ada salib Kristus, ada kasih Allah
Bapa di dahi, itulah meterai Allah.
Jadi,
setan dari awal sudah membuat tandinga.
Siapa
seratus empat puluh empat ribu yang menjadi inti mempelai wanita TUHAN?
Wahyu
14:2-3
(14:2)
Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan
deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi
pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan
takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun
yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh
empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
Ada
nyanyian baru yang tidak dapat
dipelajari oleh orang lain, itu berbicara tentang persekutuan atau hubungan
yang intim antara tubuh dengan Kepala, inilah hubungan dalam nikah yang suci
lewat doa penyembahan. Inilah inti mempelai.
Orang
yang hubungannya dekat dengan TUHAN tercermin dari penyembahan, atau hidup
dalam penyembahan cerminannya adalah nikahnya baik. Orang-orang semacam ini
pasti tenang dan tidak kacau.
Kalau
hubungan antara suami isteri tidak baik itu cerminan dari ibadah yang belum
memuncak sampai doa penyembahan, tetapi kalau ibadah sudah memuncak sampai doa
penyembahan maka itu adalah cerminan dari nikah yang suci atau sebaliknya nikah
suci dicerminkan dari penyembahannya.
Wahyu
14:4-5
(14:4)
Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan
perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan.
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia
pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung
bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. (14:5)
Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Mereka adalah
orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, berarti dua
perempuan itulah: Perempuan Babel dan perempuan Izebel = Antikris dan nabi
palsu.
Mereka
tenang dan tidak kacau, sehingga dapat menolak ajaran antikris dan menolak
ajaran nabi palsu.
Mereka murni
sama seperti perawan, berarti suci di atas suci. Perawan saja sudah suci
dan ditambah lagi dengan kemurnian.
Alangkah
bahagianya seorang suami manakala isterinya suci di atas suci. Yesus Mempelai
Laki-Laki Sorga sangat berbahagia pada saat itu, lebih-lebih mempelai
wanitanya.
Kemudian,
inti mempelai itulah seratus empat puluh empat ribu orang ini selalu mengikuti
Anak Domba ke mana saja Dia pergi, berarti sangkal diri, pikul salib, ikut
TUHAN.
Mereka ditebus
dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba
itu. Seratus
empat puluh empat ribu orang ini ditebus dari antara manusia di bumi sebagai
korban-korban sulung dan menjadi anak sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba.
Inilah anak sulung, milik kepunyaan TUHAN.
Bangsa Israel adalah anak sulung yang adalah milik kepunyaan TUHAN.
Dan di dalam
mulut mereka tidak terdapat dusta. Di dalam mulut mereka juga tidak
terdapat dusta, artinya: Mereka semua penuh dengan Roh Kudus. Kalau Roh Kudus
mengajar kita maka orang lain tidak perlu mengajar kita, sebab ajaran Roh Kudus
tidak dusta. Seseorang yang masih ada dusta adalah orang yang belum penuh
dengan Roh Kudus.
Oleh
sebab itu, jangan berbohong demi kebaikan, lebih baik akui segala sesuatu
apapun resikonya, yang penting rumah TUHAN atau hidup ini menjadi tempatnya Roh
Allah berkerja, manunggal dan beraktifitas.
Mereka tidak
bercela, berarti
kehidupan yang sudah memberikan diri disucikan oleh air firman yang limpah
sehingga tidak bercela. Itulah inti mempelai yang sudah menerima tanda meterai
dari Allah di dahi dan di tangan kanan. Ternyata betul-betul mereka tidak kacau
dan tenang saja terlihat dari penyembahannya. Sebab, seseorang kalau kacau
tidak bisa menyembah.
APA
KEGUNAAN TANDA DI DAHI DAN DI TANGAN KANAN?
Wahyu
13:17
(13:17)
dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada
mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan
namanya.
Kegunaan
dari pada tanda atau cap meterai dari antikris adalah dapat membeli dan dapat menjual.
Jadi,
roh antikris adalah roh jual beli.
Dunia
sedang diguncang oleh Covid-19 dari sejak 2019 sampai sekarang. Kalau dunia
diguncang maka penghuni bumi kacau dan takut, akhirnya mulai digiring dan
dipaksa dan kalau tidak mau maka tidak bisa membeli dan tidak bisa menjual,
bahkan tidak bisa bekerja, tidak bisa kuliah. Namun, kalau di dalam TUHAN, ikut
TUHAN tidak ada paksaan.
Sepintas
alasan itu benar namun dalam darah salib tidak ada alasan dan musuh semua
rontok termasuk penyakit. Saya tidak takabur mengatakan ini dan saya tetap
hati-hati, justru dengan hati-hati itu TUHAN lindungi. Setiap setelah ke luar
dari rumah saya harus mandi, itu hati-hati namanya. Saya tidak menantang setan
namun saya sedang menghidupi Firman Allah ini.
Itulah
kegunaan tanda dari antikris; dapat membeli dan dapat menjual. Jika tidak
mempunyai tanda maka tidak dapat membeli dan tidak dapat menjual, tidak bisa
kuliah juga, bahkan masuk mall juga tidak bisa.
Waktu
kanak-kanak supaya ada kekebalan tubuh disebut imuninasi. Sebelum ada covid
apakah ada imunisasi untuk orang dewasa?
Oleh
sebab itu, pengertian ini harus dari firman. Tunduk kepada pemerintah harus,
seperti Daniel dan seperti Firman TUHAN dalam kitab suci; bayar PBB, bayar
pajak kendaraan bermotor, tetapi soal ibadah adalah harga mati.
Itu
sebabnya, Sadrakh, Mesakh dan Abednego; ditolong atau tidak ditolong TUHAN saya
tetap menyembah TUHAN dan tidak terpengaruh dengan ancaman. Oleh sebab itu,
bersaudaralah dengan hikmat dan pengertian, jangan jadikan musuh.
Jangan
hari-hari ngomel terus di rumah dan berkata “kok saya ditembaki yah.” Tugas
saya bukan menembaki jemaat namun tugas saya adalah memberi pengertian dari
Sorga dan soal pilihan itu terserah anda, jangan picik namun bijaksana dan
dewasalah.
Intinya:
Roh antikris adalah roh jual beli yang telah dikuasai oleh kenajisan dan
percabulannya.
Hal
itu dimulai dari Kejadian 11; di sana ada kekacauan waktu mereka membangun
Babel, roh percabulan adalah roh kekacauan. Sedangkan, Roh Mempelai adalah roh
kesatuan, di mulai dari Kejadian 2:22-24 lanjut sampai Wahyu 19:6-9.
Kita
melihat ROH MEMPELAI dalam Wahyu 19, dengan perikop: “Perjamuan kawin Anak Domba.” Inilah sasaran akhir dari perjalanan
rohani kita di atas muka bumi yaitu pesta kawin Anak Domba.
Wahyu
19:6-9
(19:6)
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air
bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan,
Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan
Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap
sedia. (19:8) Dan kepadanya
dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang
putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari
orang-orang kudus.] (19:9) Lalu ia
berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke
perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini
adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Pengajaran
mempelai membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh yang sempurna disebutlah
tubuh mempelai. Inilah firman yang benar dan murni, bukan soal; berkat,
keberhasilan, mujizat.
Jadi,
pengajaran mempelai membawai kepada kesatuan, itulah roh mempelai.
Sekarang
kita bandingkan dengan ROH PERCABULAN yang menimbulkan kekacauan atau
perpecahan, di dalam Wahyu 19 dengan perikop: “Binatang serta nabinya dikalahkan.” Binatang pertama itulah
antikris dan binatang kedua itulah nabi palsu.
Wahyu
19:17-18
(19:17)
Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru
dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit,
katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan
Allah, perjamuan yang besar, (19:18)
supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima dan daging semua
pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua
orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."
Telah
dikuasai oleh roh najis itulah yang disebut pesta burung-burung. Mereka
menyebut pesta burung-burung adalah pesta nikah Anak Domba, padahal itu adalah
pesta burung-burung; kenajisan percabulan.
Jadi,
tandingan dari pesta nikah Anak Domba adalah pesta burung-burung. Tandingan
dari tubuh Mempelai adalah tubuh Babel.
Pilih
mana; berada pada pesta Anak Domba atau pesta burung-burung itulah kenajisan,
tubuh Babel?
Wahyu
19:19
(19:19)
Dan aku melihat binatang itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka
telah berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Penunggang kuda itu dan
tentara-Nya.
Akhirnya
mereka berkumpul mengadakan peperangan melawan Penunggang kuda putih itu dan
tentara-Nya.
Jadi,
sampai pada akhirnya juga terjadi kontradiksi dan terjadi peperangan.
Siapa
Penunggang kuda putih?
Jawabnya,
kita baca Wahyu 19 dengan perikop: “Firman
Allah.”
Wahyu
19:11-13
(19:11)
Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia
yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi
dan berperang dengan adil. (19:12)
Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota
dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorang pun, kecuali
Ia sendiri. (19:13) Dan Ia memakai
jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
Si
Penunggang kuda putih namanya "Yang
Setia dan Yang Benar", mengapa disebut Yang Setia dan Yang Benar?" Sebab, Ia menghakimi dan berperang
dengan adil, berarti Dia sudah melewati sengsara salib dan itu adalah keadilan.
Kemudian,
si Penunggang kuda putih terdapat banyak mahkota, berarti Dia adalah pribadi
yang berkemenangan terhadap musuh.
Dan Ia memakai
jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman
Allah."
Biarlah
kita setia, biarlah kita hidup benar dan biarlah firman itu mendarah daging
dalam kehidupan kita maka kita pasti berkemenangan, tidak kacau. Sekalipun tampil
nabi palsu dengan siasatnya, sampai pada akhirnya kita berkemenangan asal
setia, benar dan firman mendarah daging.
Oleh
sebab itu, percayalah kepada firman dan jangan lagi bergantung kepada
pengertian masing-masing. Sebab pengertian manusia tidak dapat mencapai
kemuliaan Sorga. Kita harus menerima dan kita harus bersahabat terhadap hikmat
yang datangnya dari pembukaan firman TUHAN supaya kita mendapat pertolongan
dari TUHAN, dari si Penunggang kuda putih; Yang Setia dan Yang Benar, itulah
Firman Allah.
Jadi,
sekalipun ada tandingan itulah cap meterai dari antikris, namun kita juga ada
cap meterai dari Allah dan akhirnya senantiasa berkemenangan asal setia, benar,
dan Firman Allah mendarah daging dalam kehidupan kita. Dialah sanak, Dialah
saudara, Dialah kerabat yang terdekat melebihi saudara di luaran sana. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment