IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 04 JUNI 2024
SURAT YUDAS
Subtema: MENCERITAKAN KUASA DAN KEAGUNGAN TUHAN
Pertama-tama saya
mengucapkan syukur kepada TUHAN yang oleh karena rahmatNya kita dihimpunkan
untuk berada di atas gunung TUHAN yang kudus, beribadah lewat ibadah doa
penyembahan di malam ini di dalam rumah TUHAN. Dan memang TUHAN menghendaki
supaya bait Allah menjadi rumah doa bagi segala bangsa, nanti disitu akan
terjadi banyak mukjizat yang akan TUHAN adakan dalam kehidupan kita
masing-masing, bilamana hidup kita sudah menjadi rumah doa.
Saya tidak lupa menyapa
anak-anak TUHAN yang sedang bergabung dengan penggembalaan GPT “BETANIA” Serang
& Cilegon, Banten, Indonesia lewat live streaming, Youtube, Facebook
baik saudara di dalam negeri, maupun di luar negeri dimanapun berada.
Dan selanjutnya kita
berdoa dalam Roh, memohon kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan itu
meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.
Mari secepatnya kita
sambut surat Yudas sebagai firman penggembalaan untuk ibadah doa
penyembahan.
Yudas 1:3 dengan
perikop: "Hukuman atas guru-guru palsu"
(1:3) Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh
berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa
terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap
berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang
kudus.
Yudas merasa terdorong
untuk menulis surat kepada orang-orang yang terpanggil. Kemudian dalam surat
ini, Yudas mendapat kesempatan untuk menasehati mereka.
Adapun tujuan dari
nasihat itu supaya orang-orang yang terpanggil tetap berjuang untuk
mempertahankan iman, hingga pada akhirnya mencapai iman yang sempurna.
Terkait dengan IMAN.
Yakobus 2:17
(2:17) Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai
perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Iman tanpa perbuatan
pada hakekatnya adalah mati, itu berarti kita harus berjuang dengan menunjukkan
suatu perbuatan (tindakan) untuk mempertahankan iman, supaya jangan mati
(binasa)
Yakobus 2:18
(2:18) Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku
ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku
imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku
dari perbuatan-perbuatanku."
Di sini kita melihat
pendapat atau pemikiran yang keliru, yakni:
·
Menyangka bahwa ia cukup
kaya memiliki iman, tanpa disertai perbuatan.
·
Yang lain menyangka ia
boleh berbuat (bertindak) bahkan bekerja keras di tengah ibadah dan pelayanan
tetapi tanpa iman (tanpa dengar-dengaran) = hidup di bawah hukum Taurat,
padahal manusia dibenarkan oleh iman kepada darah salib Kristus, bukan karena
hukum taurat (usaha seseorang.
Jadi yang benar: Iman
tidak dapat terpisahkan dari perbuatan (tindakan), atau perbuatan tidak bisa
terpisah dari iman. Jadi kalau kita diajar oleh TUHAN untuk menyangkal diri,
memikul salib, mengikut TUHAN dan di tengah ibadah dan pelayanan ini
banyak korban yang harus kita persembahkan, jangan ngomel, jangan
bersungut-sungut.
Jadi ternyata Iman tidak
dapat terpisahkan dari perbuatan, atau perbuatan tidak bisa terpisah dari iman.
Ada orang berkata aku
cukup beriman, tidak perlu ke gereja, atau ada juga yang berkata; aku di
tengah ibadah dan pelayanan mengerjakan pekerjaan TUHAN, tidak perlu
dengar-dengaran (tidak perlu beriman) itu salah juga, tetapi yang benar adalah
iman tidak bisa dipisahkan dari perbuatan. Pendeknya, joli (pasangan)
dari iman adalah tindakan (perbuatan), dengan demikian; iman dan
perbuatan adalah pasangan yang tidak mungkin terpisahkan.
Yakobus 2:24-25
(2:24) Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena
perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. (2:25) Dan
bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena
perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu
di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?
Manusia dibenarkan
karena perbuatannya, bukan hanya karena iman, seperti Rahab; dibenarkan karena
perbuatannya.
Siapakah Rahab?
·
Rahab adalah orang
Kanaan (bangsa kafir), bukan bangsa Israel disebut
juga dengan orang-orang yang tidak bersunat.
·
Rahab adalah seorang
pelacur atau perempuan sundal
yang telah menajiskan banyak orang.
Pertanyaan; apakah
perbuatan Rahab sehingga ia dibenarkan Allah?
Jawabnya:
a.
Rahab menyembunyikan
kedua orang pengintai di dalam rumahnya.
b.
Menolong kedua pengintai
itu lolos dari jalan yang lain.
Saya yakin betul setiap
orang datang dengan berbagai macam latar belakang.
Saya ini dulu kotor,
jahat, najis, itu tidak bisa dipungkiri, tetapi sekarang kita diajar oleh TUHAN
supaya iman itu disertai dengan perbuatan. Kalau yang lain ditolong; kalau saja
Rahab ditolong oleh TUHAN, maka saya dan saudara juga pasti ditolong oleh TUHAN
asal saja kita hidup seperti iman Rahab; iman yang disertai dengan perbuatan.
Selanjutnya hal “menyembunyikan
kedua pengintai dalam rumah Rahab” diceritakan dalam Yosua 2:1-6. Mari
kita membaca ayat 6 saja.
Yosua 2:1-6 dengan
perikop: "Pengintai-pengintai di Yerikho"
(2:6) Tetapi perempuan itu telah menyuruh keduanya naik ke sotoh
rumah dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami, yang
ditebarkan di atas sotoh itu.
Rahab menyuruh kedua
pengintai ke atas sotoh rumah dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan
batang rami, ini merupakan satu tindakan yang baik dari Rahab, sebab naik ke
sotoh rumah = menjunjung tinggi Firman Allah dan Roh EL-Kudus.
Kedua pengintai → Dua
oknum Allah yaitu:
·
Firman Allah.
·
Roh Suci.
Kemudian menyembunyikan
kedua pengintai di bawah timbunan batang rami = firman Allah dan Roh Kudus
diterima dalam hidupnya yang memang masih kasar dan kosong.
Jerami dan gandum
berbeda; gandum berisi, sedangkan batang rami itu kosong, masih kasar, tetapi
sekalipun demikian firman Allah dan Roh Kudus diterima dalam hidupnya yang
masih kasar dan kosong, itu jauh lebih baik.
Sekalipun kita punya
latar belakang yang tidak baik, masih kasar, masih kosong seperti batang ramih,
tapi biarlah dua oknum Allah ini diterima dalam hidup kita masing-masing.
ALASAN RAHAB
MENYEMBUNYIKAN KEDUA PENGINTAI DI DALAM RUMAHNYA.
Yosua 2:8-11
(2:8) Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu
mendapatkan mereka di atas sotoh
(2:9) dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN
telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah
menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. (2:10)
Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di
depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan
kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada
Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas. (2:11) Ketika kami
mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi
kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.
Sebelum kedua pengintai
tidur, naiklah Rahab ke atas sotoh rumahnya, lalu menceritakan 3 hal perbuatan
TUHAN yang ajaib, yaitu:
1.
Rahab tahu bahawa TUHAN
telah memberikan negeri Kanaan dan Yerikho (ayat 9)
2.
Rahab mendengar bahwa
TUHAN telah mengeringkan laut Teberau pada waktu Israel menyeberang (ayat 10).
3.
Rahab mendengar Sihon
dan Og, telah ditumpas orang Israel (ayat 10).
Inilah 3 perbuatan Allah
yang ajaib diceritakan Rahab kembali kepada kedua pengintai yang disembunyikan
di atas sotoh rumah di bawah batang rami.
Saudara, biarlah kiranya
nanti kita pulang ke rumah menceritakan kembali firman Allah,
menceritakan keajaiban TUHAN, menceritakan kuasa keagungan yang sudah
mengubahkan hidupku, hidupmu, ceritakan kepada istrimu, ceritakan kepada
suamimu, ceritakan kepada orang tua mu, ceritakan kepada anak-anakmu, jangan
bercerita yang lain-lain.
Rahab menceritakan kuasa
dan keagungan TUHAN kepada kedua pengintai, itu berarti ada pujian dan
pengagungan yang keluar dari mulut Rahab yang merupakan penyembahan Rahab
kepada Allah Israel.
Rahab itu perempuan
sundal, Rahab itu perempuan Kanaan (bukan orang Yahudi), tetapi dengan
menceritakan kuasa dan keagungan TUHAN kepada kedua pengintai, itu berarti ada
pujian dan pengagungan yang keluar dari mulut Rahab yang merupakan penyembahan
Rahab kepada TUHAN Allah Israel, padahal TUHAN Israel belum diperkenalkan
kepada Rahab, tetapi dia sudah menceritakan apa yang dia tau dan apa yang
didengar kepada kedua pengintai.
Soal penyembahan Rahab
kepada Allah Israel…
Mazmur 8:1-2 dengan
perikop: "Manusia hina sebagai makhluk mulia"
(8:1) Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur Daud. (8:2)
Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu
yang mengatasi langit dinyanyikan. (8:3) Dari mulut bayi-bayi dan
anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk
membungkamkan musuh dan pendendam.
Biarlah keagungan TUHAN
yang mengatasi langit dan bumi diceritakan, dan itu yang harus kita ceritakan
dimanapun kita berada, bukan hanya di rumah, tetapi di luar rumah, baik yang di
sekolah, di tempat pekerjaan, di tempat berbisnis, dimana saja, maka lihatlah
ayat 3…Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu – itulah yang
merindukan pengajaran firman Allah yang murni – telah Kauletakkan dasar
kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
Ternyata doa
penyembahan keluar dari mulut orang yang rindu air susu ibu.
Pada zaman Musa semua
anak laki-laki yang dilahirkan perempuan Ibrani di Mesir dibunuh oleh Firaun,
sehingga oleh karena peristiwa ini kedua orang tua Musa menyembunyikan Musa
selama 3 bulan, tetapi mereka tidak bisa menyembunyikan Musa lebih dari 3
bulan, akhirnya …
Keluaran 2:3-9
(2:3) Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab
itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan t'er, diletakkannya
bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi
sungai Nil; (2:4) kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak
jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia. (2:5) Maka
datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya
berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di
tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk
mengambilnya. (2:6) Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan
tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan
berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani." (2:7) Lalu
bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: "Akan kupanggilkah
bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan Ibrani untuk menyusukan
bayi itu bagi tuan puteri?" (2:8) Sahut puteri Firaun
kepadanya: "Baiklah." Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi
itu. (2:9) Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu:
"Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah
kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya.
Setelah Musa diambil
dari sungai Nil, selanjutnya diberi asi (air susu ibu) itulah Firman Pengajaran
yang benar dan murni (tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan), dari mulut
bayi-bayi yang seperti inilah keluar penyembahan.
Apakah kita sama seperti
bayi-bayi yang merindukan air susu ibu (firman pengajaran yang benar dan
murni)?, kalau itu yang kita rindukan sudah pasti kehidupan yang semacam ini
suka menceritakan kuasa dan keagungan TUHAN mengatasi langit. Jangan sampai keluar
yang lain-lain, jaga hati dari sana terpancar kehidupan.
1 Petrus 2:1-3
(2:1) Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan
segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. (2:2) Dan jadilah
sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni
dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
(2:3) jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
Yang dirindukan oleh
bayi yang baru lahir adalah air susu ibu, itulah Firman Pengajaran yang benar
dan murni, sehingga lewat air susu ibu maka terjadilah pertumbuhan rohani yang
sehat sampai puncak ibadah (puncak pertumbuhan) itulah doa penyembahan, seperti
bayi Musa menangis saja.
Kita tidak membawa
apa-apa ke dunia ini, kembali ke dunia pun tidak bawa apa-apa, datang
telanjang, kembali telanjang, itulah kehidupan yang rindu air susu ibu; hidup
dalam doa penyembahan; menangis saja.
Sebentar kita akan
tersungkur di kaki salib, jangan hanya sekedar tersungkur, tapi kita harus
tersungkur dengan hati yang hancur, disitu tangisan yang tidak tertahan lagi,
inilah penyembahan.
Kita rindu air susu ibu
itulah firman pengajaran Allah yang benar dan murni yang memberi pertumbuhan
rohani yang sehat, dan pertumbuhan yang sehat ini puncaknya adalah doa
penyembahan. Inilah perbedaan kita yang digembalakan oleh Pengajaran mempelai
dalam terangnya Tabernakel dengan yang tidak digembalakan oleh pengajaran
mempelai dalam terangnya Tabernakel – yang tidak punya pemahaman apa-apa
–.
Tetapi kelebihan ini
disampaikan bukan untuk disombongkan, tapi supaya tau untuk mengucap syukur.
TUHAN sudah datang dalam proses perjalanan, apakah engkau rela tubuhmu
dihanguskan di dalam api neraka.
Syarat menjadi bayi yang
rindu air susu ibu membuang lima perkara;
1. Kejahatan.
2. Tipu muslihat.
3. Kemunafikan.
4. Kedengkian.
5. Fitnah.
Soal penyembahan ini
tadi berawal dari Mazmur 8:2: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang
menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan
musuh dan pendendam. Kita hubungkan dengan….
Matius 21:12-16 Perikop:
Yesus menyucikan bait Allah.
(21:12) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang
berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan
bangku-bangku pedagang merpati (21:13) dan berkata kepada mereka:
"Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya
sarang penyamun." (21:14) Maka datanglah orang-orang buta dan
orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya.
(21:15) Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat
mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait
Allah: "Hosana bagi Anak Daud!" hati mereka sangat jengkel, (21:16)
lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan
anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum
pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau
telah menyediakan puji-pujian?"
Pujian dan pengagungan
itulah pujian penyembahan jelas keluar dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang
menyusui karena rindu akan air susu ibu (Firman Pengajaran yang murni dan
benar); tidak ditambah cerita isapan jempol, dongeng nenek tua, tahayul, lalu
tidak dikurangkan dengan yang lain-lain.
Seorang gembala disebut
juga seorang ibu, tugas seorang ibu mengasuh dan merawati anak. Anak harus
diasuh, berarti harus diberi didikan salib. Anak juga harus dirawat supaya
jangan ada luka di hati, benci, dengki, fitnah dan lain sebagainya.
Pujian dan penyembahan
terkait dengan penyucian yang diadakan Yesus di dalam bait Allah, sebab TUHAN
menyingkirkan 3 hal dari dalamnya:
1.
Yesus mengusir semua
orang yang berjual beli. Roh jual beli adalah roh
antikris (Wahyu 13:16-18). Yang diperjual-belikan (Yohanes 2:14):
- Lembu sapi
- Kambing domba
- Merpati
Ketiga binatang ini dalam Perjanjian Lama dijadikan sebagai korban
bakaran untuk penebusan dan pendamaian dosa bangsa Israel. Tetapi
sekarang kehidupan manusia yang berdosa ditebus oleh
darah salib, tidak mungkin lagi kita menjalankan ibadah dalam bentuk hukum
taurat; dimana seorang imam masuk dalam Ruangan Maha suci
membawa darah lembu sapi, kambing domba. Tetapi yang pasti
menjual lembu sapi, kambing domba, dan merpati = menjual
(memperdagangkan) korban Kristus.
Banyak juga hamba-hamba TUHAN menjual (memperdagangkan) korban
Kristus. Ini jangan terjadi di dalam hidup kita masing-masing, jangan menjual
korban Kristus demi kepentingan diri sendiri.
Banyak hamba TUHAN melayani karena uang, dia harus menjual firman
untuk uang.
Sampai sejauh ini TUHAN tetapkan hati saya untuk terus melayani
TUHAN dan pekerjaan TUHAN dalam penggembalaan ini. Saudara tetap doakan supaya
kita tetap menikmati air susu ibu itulah Pengajaran firman yang murni dan
benar, olehnya nanti kita mengalami pertumbuhan rohani. Pendeknya, pemberitaan
firman hanya untuk uang = menjual korban Kristus.
Pemain musik, pelayan-pelayan TUHAN dibayar = menjual korban
Kristus. Memberitakan firman demi uang = menjual korban Kristus.
2.
Yesus membalikkan
meja-meja penukar uang, sebab meja tersebut
telah menyajikan roti yang salah dan semu, yakni; mamon (uang).
Harusnya, meja hati kita dijadikan sebagai meja roti sajian untuk
menyimpan Firman TUHAN , bukan untuk menyajikan roti yang semu, bukan untuk
menyajikan roti yang salah yakni mamon (uang).
Amsal 3:1-3
(3:1) Hai anakku, janganlah
engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, (3:2)
karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya
kepadamu. (3:3) Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan
engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
Firman Allah harus dimeteraikan pada loh-loh daging ditukik di
hati kita sehingga kita nanti menjadi meja roti sajian. Tetapi meja telah
menyajikan roti yang salah yakni mamon (uang) itu harus
disingkirkan.
Seharusnya hati kita menjadi tempatnya firman, supaya kita semua
menjadi meja roti sajian, juga sama dalam Amsal 7:1-3.
Amsal 7:1-3
(7:1) Hai anakku,
berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu.
(7:2) Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah
ajaranku seperti biji matamu. (7:3) Tambatkanlah semuanya itu
pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.
Hati ini harus menjadi tempatnya firman, jangan menjadi tempat
yang lain.
Matius 21:12
(21:12) Lalu Yesus masuk ke
Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia
membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati.
TUHAN membalikkan meja-meja penukar uang sebab mereka
menyajikan roti yang salah (semu) itulah mamon.
Jadi kalau kita berkanjang kepada Amsal 7:1-3: Hati kita
harus menjadi tempatnya firman Allah supaya kita semua menjadi meja roti sajian.
Jangan kikir, orang kikir tidak masuk sorga. Yang disayangkan nanti bila
seorang menimbun-nimbun hartanya, bahkan lumbungnya diperbesar untuk
menimbun hartanya, tapi sayangnya itu nanti semua dirampas habis oleh antikris.
Alangkah baiknya sebelum itu dirampas antikris, kita gunakan untuk pekerjaan
TUHAN, lagi pula orang kikir tidak masuk sorga.
Dalam hal ini saya belajar memberi contoh teladan; belajar memberi
dari kekurangan. Tapi sekalipun begitu TUHAN tetap pelihara, tidak mungkin
Imamat rajani (hamba kebenaran) tidak dipelihara TUHAN.
Biar pendeta bergelar doktor, tetapi kalau dia bukan hamba
kebenaran (hamba TUHAN) bagaimana TUHAN memelihara. Tapi kalau memang kita
hamba kebenaran; menjadi meja roti sajian; menyajikan kebenaran itu karena hati
kita tempatnya firman pasti dipelihara TUHAN.
Jadi supaya kita semua menjadi roti sajian; menyajikan kebenaran
firman TUHAN maka roh kikir itu disingkirkan karena itu merupakan roti
palsu,tidak memelihara kehidupan kita. Roti yang benar adalah roti yang hidup,
itu yang memelihara hidup kita.
Kalau seorang imam tidak berani membawa korban khusus kepada
TUHAN, padahal mau melayani TUHAN, inikan mengerikan sekali. Jadi supaya roh
kikir (roti palsu) ini jangan menguasai kita, maka TUHAN mengadakan
penyucian malam ini, TUHAN sucikan hati kita dari roti palsu, sebab orang kikir
tidak masuk sorga. TUHAN rindu supaya kita masuk sorga, jadi jangan mau tertipu
dengan roti palsu.
Sebagai tambahan..
1 Timotius 6:10
(6:10) Karena akar segala
kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah
menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Resiko sibuk memburu uang:
- Menyimpang dari iman.
Seharusnya iman (pandangan) kita tertuju kepada salib di Golgota
itu yang memelihara hidup kita.
- Menyiksa diri dengan berbagai
duka.
Contoh menyiksa dengan berbagai-bagai duka
Mazmur 127:1-2
(127:1) Nyanyian ziarah Salomo.
Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang
membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal
berjaga-jaga. (127:2) Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan
duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah
-- sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Jadi justru kalau kita tidur (mati terhadap roh kikir) pada saat
itu TUHAN pelihara, bukan pada saat kita kikir. Justru ketika berjuang
mengumpulkan uang yang banyak, itu sia-sia (tidak ada artinya), itu sebabnya
bukan pada saat itu saja TUHAN mengadakan penyucian, tapi malam ini TUHAN juga
mengadakan penyucian – membalikan meja-meja penukar uang– supaya kita semua
menjadi meja roti sajian, menyajikan kebenaran. Jadi jangan lagi gunakan
pikiran manusia, karena pikiran manusia terbatas. Ikuti pikiran dan perasaan
TUHAN saja sampai didewasakan, jangan lari dari jalan TUHAN, jangan tinggalkan
pengertian TUHAN (Amsal 7:3): Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu,
dan tulislah itu pada loh hatimu.
3. Menyingkirkan bangku-bangku pedagang
merpati
Bangku-bangku → kedudukan.
Jadi ternyata di bait Allah ada bangku-bangku (kedudukan/takhta)
pengertian rohaninya sekarang adalah keakuhan, itu harus disingkirkan. “Kalau
bukan karena aku” ini perkataan keakuhan.
Hati-hati seorang imam tidak boleh berkata; “kalau bukan karena
aku” itu adalah kedudukan, itu bangku, itu keakuan.
Kita semua telah ditebus oleh darah Kristus untuk selanjutnya
dijadikan sebagai imamat rajani, jadi kalau kita diberi kesempatan untuk
melayani itu kemurahan. Tidak ada lagi di hati pikiran ini terpatri “kalau
bukan karena aku”
Melayani itu adalah kepercayaan TUHAN, dan menjadi imamat rajani
itu karena hasil dari penebusan, setelah ditebus selanjutnya dipercaya untuk
menjadi imamat rajani, jadi tidak ada kesempatan untuk dikuasai keakuan, tapi biarlah
TUHAN punya kedudukan di hidup kita semua, supaya segala hidup ini kita
persembahkan hanya untuk TUHAN.
Inilah perbedaan kita yang digembalakan oleh Pengajaran mempelai
dengan orang yang tidak digembalakan. TUHAN satu tapi perbedaannya ada. Maleakhi
3:18: Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar
dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak
beribadah kepada-Nya.
Jadi ada perbedaan orang yang beribadah dengan orang yang tidak
beribadah; orang benar dan orang fasik, TUHAN memang sama, tapi perbedan pasti
ada.
Jadi keakuan ini harus disingkirkan itu sebabnya TUHAN mengadakan
penyucian di dalam bait Allah.
Pertanyaannya: MENGAPA
TUHAN MENGADAKAN PENYUCIAN TERHADAP BAIT ALLAH.
Jawabnya: supaya Bait
Allah disebut sebagai rumah doa bagi segala bangsa.
Rumah doa → gunung Sion,
mempelai TUHAN, wujudnya adalah doa penyembahan.
Singkat kata, di dalam
penyembahan terjadi mujizat, kemudian di dalam rumah TUHAN juga ada
penyembahan.
Kenapa TUHAN mengadakan
penyucian? supaya ada mukjizat. Kenapa TUHAN mengadakan penyucian ? karena
rumah TUHAN adalah rumah doa. Rumah doa → gunung Sion, wujudnya doa
penyembahan.
Inilah kelebihan Rahab,
sementara Rahab adalah orang Kanaan (bangsa Kafir), bukan orang Yahudi, Rahab
juga pelacur. Kalau TUHAN tolong yang lain, masakan kita tidak ditolong oleh
TUHAN asalkan kita mau membuka hati untuk diselidiki dan disucikan dua oknum
Allah yaitu Firman pengajaran yang benar dan murni dan roh Allah yang suci.
Inilah kelebihan Rahab,
akhirnya dia menceritakan kuasa dan keagungan TUHAN kepada dua pengintai.
Sebelum mereka tidur dia naik ke atas sotoh, jadi sebelum tahun Yobel (tahun
pembebasan) berakhir sudah seharusnya dan sudah secepatnya ini kita ceritakan.
Jangan sampai nanti
TUHAN berusaha membebaskan kita dari bumi ini tapi ibadah kita belum sampai
kepada doa penyembahan, sia-sialah ibadah dan pelayanan, percuma mengikut TUHAN
tapi pada akhirnya binasa. Jadi sebelum tahun Yobel ( sebelum tidur), sebelum berakhir
tahun pembebasan sudah seharusnya kuasa dan pengagungan kita ceritakan, dan
biarlah itu nyata dalam kehidupan kita masing-masing.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment