IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 20 JUNI 2024
KITAB MALEAKHI PASAL 2
Maleakhi 2:8-9
(Seri 7)
Subtema: AIR SUSU MURNI & ROHANI DIBAWA MENJADI BAGIAN TUBUH KRISTUS
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN yang telah menghimpunkan kita dengan dua tangan-Nya yang kuat, dan kita dibawa berada di atas gunung TUHAN yang kudus, beribadah dan melayani lewat Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.
Saya juga tidak lupa menyapa, anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN, yang sedang bergabung dengan penggembalaan GPT “Betania” Serang Cilegon, Banten, Indonesia lewat live streaming (online); Youtube, Facebook atau media sosial apa saja, dimanapun berada. Kiranya damai sejahtera dan bahagia saat kita duduk diam mendengarkan Firman TUHAN. Dan TUHAN yang akan terus memimpin setiap kehidupan kita kepada yang lebih sempurna.
Dengan rendah hati saya memohon; tetap berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.
Mari kita sambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari STUDY MALEAKHI.
Maleakhi 2:8-9 dengan perikop: "Murka Tuhan terhadap imam"
(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam. (2:9) Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.
Para imam menyimpang dari jalan (ayat 8).
Penyebabnya; karena para imam tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan (ayat 9).
Kita akan telusuri hal itu pada zaman Yeremia…
Yeremia 2:8
(2:8) Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.
Singkat kata, para pemimpin umat Israel mengikuti apa yang tidak berguna.
Itu berarti, mereka tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan = menyimpang dari jalan TUHAN.
Sebagai bukti:
Para imam tidak bertanya lagi; dimanakah TUHAN?
Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal TUHAN lagi.
Para gembala berontak kepada TUHAN.
Para nabi bernubuat demi Baal (berhala), yang ada di dunia ini.
Ini pekerjaan yang sangat tidak benar dihadapan TUHAN.
Demikianlah keadaan para pemimpin umat Israel pada zaman Yeremia, mereka semua menyimpang dari jalan TUHAN.
Sekarang kita akan bandingkan dengan zaman nabi Yesaya. Tetapi, sebelum kita bandingkan dengan zaman nabi Yesaya dalam Yesaya 56:10-11, ada sesuatu yang harus saya tunjukkan kepada saudara, supaya kita semua tahu apa yang sedang terjadi di atas muka bumi ini, sebagaimana dengan pernyataan atau narasi dari Bapak presiden Jokowidodo.
---- Warning dari Sekjen PBB bahwa dunia menuju pada neraka iklim, ngeri, neraka iklim. Suhu akan mencapai rekor tertinggi pada lima tahun ke depan. Satu tahun terakhir ini kita merasakan betul adanya gelombang panas, periode terpanas. Di India bahkan sampe 50 derajat celsius. Kalau orang panas mungkin bisa masuk ke rumah. Tapi urusan pangan, hati-hati, masalah ini," "FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian) mengatakan, jika didiamkan seperti sekarang ini, nggak ada pergerakan apa-apa, 2050 dunia akan mengalami kelaparan berat, akan mengalami kelaparan," ujarnya. ----
Iklim neraka itu maksudnya; suhu udara nanti akan meningkat tambah panas di lima tahun ke depan. Dan satu tahun belakangan ini peningkatan itu sudah terjadi, seperti di India, suhu di sana sudah meningkat menjadi 50 derajat celcius. Ada beberapa orang yang mati di sana karena peningkatan suhu tersebut. Dan mereka semua betul-betul kepanasan, hal ini saya tonton ditelevisi. Dan itu akan terus meningkat lagi, itulah namanya nereka iklim dan itu akan terjadi sampai lima tahun ke depan.
Jadi, benar sekali bahwa “TUHAN Sudah Datang” dan berkali-kali saya sampaikan proses kedatangan TUHAN itu dimulai dari tahun 2020 sampai di tahun 2027, itulah tahun kelimpahan. Itulah sebabnya, kalau saudara perhatikan, setiap pertemuan ibadah, Firman itu semakin dibukakan.
Ini adalah kesempatan bagi kita untuk mengumpulkan Firman, seperti perintah Yusuf di Mesir mengumpulkan dua kali lipat, berarti; seperlima (Kejadian 41:34). Mereka mengumpulkan (menimbun) gandum itu di tiap-tiap kota sebagai persediaan.
Mungkin hari ini kita merasa ketekunan tiga macam ibadah pokok untuk mengumpulkan gandum, kok sepertinya tidak ada apa-apanya, tetapi, satu kali nanti itu akan diperlukan sesudah tujuh tahun kelimpahan teristimewa di tahun 2028. Sesudah tujuh tahun kelimpahan, tujuh tahun berikutnya itu tujuh tahun resesi besar-besaran. Kalau bapak presiden Jokowidodo berkata; neraka iklim itu akan terjadi lima tahun ke depan dan korbannya banyak.
Kemudian, sawah atau ladang juga akan kering setelah mengalami kekeringan. Di situlah nanti terjadi harga gandum semakin mahal -- secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelas sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu -- (Wahyu 6:6). Ibadah harus terus jalan, walaupun ibadah itu sudah semakin sulit di tahun 2028 sampai tahun 2030. Pada pertengahan tujuh tahun kedua berarti, tahun 2030 sampai 2034, di situ tidak ada lagi gandum dan jelai, karena pada saat itu korban sehari-hari sudah diambil (dirampas) oleh pembinasa keji (antikris).
Kita yang sudah beribadah, perhatikan hal ini dengan sungguh-sungguh sebagaimana dalam Matius 24:15-18.
Orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.
Yudea adalah tempat Yesus kanak-kanak. Jadi, yang masih kanak-kanak rohani naikkan terus sampai ke puncak gunung Sion. Wujudnya; doa penyembahan.
Orang yang sedang di peranginan di atas rumah, janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya (perkara-perkara di bawah)
Orang yang sedang di ladang (dalam kegiatan Roh); janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.
Maksudnya; jangan kembali kepada tabiat lama
Matius 24:19
(24:19) Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.
Celakalah….
Ibu-ibu yang sedang hamil adalah gembala-gembala yang belum bertobat / belum lahir baru.
Menyusukan bayi pada masa itu adalah gembala-gembala yang kerohaniannya masih kanak-kanak.
Hal ini akan benar-benar terjadi, sebab itu ada kata celaka.
Andaikata seorang gembala memahami ini, maka tentu saja ia akan berubah dari sistem pelayanan yang lama, ia tidak akan membiarkan dirinya sebagai; ibu yang sedang hamil atau ibu yang sedang menyusukan bayi pada masa itu.
Matius 24:20
(24:20) Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.
Berdoalah…
Supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin, sebab kasih Allah sudah diambil.
Pada saat itu yang ada adalah antikris yang berkuasa.
Dan jangan pada hari Sabat. Kita mau berubah pada saat TUHAN mau datang, itu tidak mungkin.
Kita harus menghargai hari Sabat -- hari ketujuh -- hari perhentian, berarti; tekun dalam tiga macam ibadah pokok sampai kita disebut sebagai kawanan domba yang tergembala.
Jadi, kalau kita mau melarikan diri jangan pada waktu musim dingin dan jangan pada hari Sabat. Enam hari kita bekerja, tetapi hari ketujuh adalah hari perhentian. Perjuangan kita adalah selama enam hari, bukan hari ketujuh (hari perhentian). Ini harus diperhatikan baik-baik.
Kemudian, kalau kita memperhatikan kembali pernyataan Bapa Jokowi: jika didiamkan seperti sekarang ini, nggak ada pergerakan apa-apa, 2050 dunia akan mengalami kelaparan berat.
Kalau bapak Jokowidodo berkata tahun 2050, itu adalah logika manusia, tidak salah bapa presiden berkata seperti itu. Tetapi, pengetahuan manusia belum sempurna untuk membawa gereja sampai kepada kerajaan Sorga. Yang saya tahu, sesudah tujuh tahun kelimpahan, akan menyusul tujuh tahun kekeringan yang hebat.
Jadi, tidak sampai di tahun 2050, berarti itu akan berakhir di tahun 2034 -- itulah kekeringan yang dahsyat, dimana orang tidak bisa lagi mencari makanan dan minuman pada waktu itu. Itu sebabnya, TUHAN sangat marah sekali kepada bangsa Israel pada waktu mereka masih keluar pada hari yang ketujuh untuk memungut manna (Keluaran 16:27). Jadi, enam hari kita bekerja, hari ketujuh adalah hari perhentian. Jadi, jangan melarikan diri pada hari ketujuh. Ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Yang imam-imam tetaplah sebagai imam-imam, tetaplah melayani dalam suasana kerajaan Sorga. Jangan gentar soal penghidupan. Setahu saya, sejak Alkitab saya baca, sampai sekarang tidak pernah orang yang melayani TUHAN kekurangan. Kalau menghadapi ujian itu diizinkan TUHAN, karena ada maksud TUHAN di situ, maka kita tidak perlu bersungut-sungut.
Jadi, kalau dunia saja tahu apa yang akan terjadi, kita sebagai anak TUHAN, harusnya lebih tahu dari dunia ini.
Sekarang kita bandingkan keadaan para pemimpin umat Israel pada zaman Yesaya, sebelum zaman Yeremia.
Yesaya 56:10-11 dengan perikop: "Pemimpin-pemimpin yang fasik
(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja; (56:11) anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.
Para pemimpin umat Israel pada zaman Yesaya: mengambil jalannya sendiri, itu berarti; mereka tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan = menyimpang dari jalan TUHAN, sehingga mereka disebut: ORANG-ORANG BUTA.
Dampak negatif menjadi pemimpin buta:
Tidak tahu apa-apa.
Kalau orang buta memimpin orang buta; jatuh dalam lobang yang sama. Itu yang saya sampaikan pada minggu yang lalu. Kalau orang yang tidak tahu apa-apa (pemimpin buta), berbicara kepada orang yang tidak tahu apa-apa = tidak tahu (-) ditambah (+) dengan yang tidak tahu (-) hasilnya double negative atau ngawur -- itulah kubangan yang sama.
Disebut anjing-anjing bisu tidak tahu menyalak.
Berbaring melamun dan suka tidur saja.
Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang.
Sampai di malam ini kita masih ada pada bagian B.
Keterangan: ANJING-ANJING BISU TIDAK TAHU MENYALAK.
Bisu tidak tahu menyalak adalah gambaran dari seorang hamba TUHAN yang tidak mempunyai keberanian untuk menyampaikan:
Firman Allah yang tajam (pedang tajam bermata dua).
Firman Pengajaran yang benar dan murni.
Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.
Pertanyaan: apa yang dimaksud dengan Firman Pengajaran yang murni dan benar?
1 Petrus 2:2
(2:2) Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Air susu yang murni dan rohani 🡪 air susu ibu (ASI).
MURNI artinya...
Tertulis di dalam Alkitab.
Berarti, kalau Firman Allah disampaikan, tetapi tidak ditemukan di dalam Alkitab, itu tidak murni.
Hati-hati dengan khotbah pidato, cerita-cerita isapan jempol dan cerita-cerita tentang dunia ini.
Diilhamkan atau diwahyukan oleh TUHAN, itu berarti; ayat menjelaskan ayat -- ayat satu menerangkan ayat yang lain. Sebaliknya, jika ayat Firman dijelaskan oleh cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, filsafat-fisafat kosong manusia atau sibuk dengan kesaksian = tidak murni.
Dari pengertian ini saudara harus lebih sungguh-sungguh menyerahkan diri digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Jangan lagi keluar dari pengertian ini apapun yang terjadi, sebab TUHAN sudah datang. Abaikan dan tepis segala sakit hati, kesedihan, fitnah atau apapun perlakuan yang tidak enak kepada kita, demi masa depan. Itu tandanya kita memiliki pandangan nubuatan.
ROHANI artinya: dalam urapan Roh Kudus.
Itu berarti, baik si pemberita Firman Allah maupun jemaat yang mendengarkan, sudah seharusnya sama-sama berada dalam urapan Roh Kudus, sehingga:
Kita ada gairah (berapi-api) untuk mendengarkan Firman TUHAN, sekalipun Firman yang disampaikan itu lama dan tajam.
Kita bisa mengerti Firman Allah, dengan lain kata; mudah mengerti apa yang menjadi kehendak Allah, rencana TUHAN yang indah dalam hidup kita masing-masing.
Perlu untuk diketahui: urapan Roh Kudus tidak dapat dibatasi oleh….
Ruang dan waktu.
Situasi kondisi apapun.
Jadi, jangan sampai kondisi terjepit karena tidak ada uang, susah karena banyak masalah, lalu kita rusak urapan.
Urapan itu bukan pada saat terberkati oleh perkara-perkara yang lahiriah, lalu kita merasa bahagia dan senang dengar Firman.
Usia (umur).
IBU → gembala sidang (pemimpin-pemimpin rohani).
Tugasnya; mengasuh dan merawati anaknya (1 Tesalonika 2:7).
Diasuh berarti: anak-anak menerima didikan Firman Allah, secara khusus Pengajaran salib.
Dirawat berarti; anak-anak dipelihara sampai mengalami pemulihan lahir dan batin.
Singkat kata, seorang ibu yang sedang menyusui anaknya artinya; Firman Allah yang disampaikan secara continue (terus-menerus), dan hal itu hanya dikerjakan oleh seorang ibu (gembala sidang), itulah yang disebut sebagai Firman Penggembalaan.
Jadi, Firman Penggembalaan harus disampaikan oleh seorang gembala, bukan tamu-tamu dari luar yang datang dan berdiri di mimbar ini untuk menyampaikan Firman kepada sidang jemaat, tidak seperti itu. Yang tahu kebutuhan anak adalah ibunya. Hamba TUHAN kalaupun datang ke tempat ini, tidak tahu permasalahan kita, tidak tahu apa yang terjadi di dalam nikah rumah tangga.
Keluaran 2:9 dengan perikop: “Musa lahir dan diselamatkan”
(2:9) Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya.
Singkat kata, ibu Musalah yang menyusui bayi Musa.
Artinya; Firman Allah itu harus disampaikan oleh seorang ibu, yakni; gembala sidang (pemimpin sidang jemaat).
Pendeknya, yang menyampaikan Firman Allah harus seorang gembala secara continue (terus-menerus).
Jadi, sidang jemaat dalam satu kandang penggembalaan, harus digembalakan oleh seorang gembala, yaitu; itulah Firman Penggembalaan.
Inilah yang disebut dengan pelayanan dalam sistem penggembalaan yang baik dan benar, sebab hanya seorang ibu saja yang mengetahui keadaan sang bayi (anak). Kalau bayi dititip kepada orang lain (yang bukan ibunya); dipites, dicubit, dipukul sampai lebam. Saya yang mengerti saudara, bukan orang lain. Maka kepada seorang gembala, TUHAN percayakan Firman sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Manfaat Firman Penggembalaan
YANG PERTAMA
Filipi 3:1b-3 dengan perikop: "Kebenaran yang sejati"
(3:1) Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu. (3:1) Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan. (3:2) Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu, (3:3) karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.
Firman Allah yang disampaikan secara berulang-ulang -- terus-menerus (continue), itulah Firman Penggembalaan.
Kuasanya; memberi kepastian (keteguhan iman), sehingga...
Tidak mudah goyah dengan pengaruh-pengaruh yang tidak suci yang berasal dari si seteru, yaitu:
Daging dengan segala keinginan-keinginannya yang jahat.
Dunia dengan arusnya yang menghanyutkan dan menenggelamkan hidup rohani manusia sampai ke dasar keterpurukan.
Iblis setan, dengan segala tipu dayanya sehingga manusia mendurhaka (memberontak) kepada TUHAN.
Setan bisa sediakan segala sesuatu, menyediakan kebahagiaan semu dan berkat-berkat yang sifatnya sementara, tetapi sebetulnya untuk membuat seseorang durhaka (memberontak), jauh dari TUHAN. Hati-hati dengan tipu muslihat dari iblis setan.
Apapun yang memisahkan kita dari TUHAN, entah itu berkat secara lahiriah; harta, uang, kekayan, kedudukan, jabatan dan pangkat, itu adalah tipu muslihat dari iblis setan. Akhirnya, kalau orang terjebak (terperangkap) dengan tipu daya iblis setan, itu yang menyebabkan seseorang memberontak, karena dia merasa sanggup, tidak butuh TUHAN. Kalau saudara sudah melangkah di jalur itu, kembalilah ke jalan TUHAN; bertobatlah 100%. Jangan hanya berhenti berbuat dosa (50%), tetapi 50% lagi harus kembali kepada TUHAN, sang Khalik, sang Pencipta.
Tidak mudah disesatkan oleh ajaran sesat
Contoh ajaran sesat: ragi Farisi, ragi Saduki dan ragi Herodes.
Ragi Farisi adalah ajaran nenek moyang (adat istiadat).
Pendeknya, yang rohani ditambahkan (dicampur) dengan yang jasmani.
Dampak negatifnya; berkembang pesat bagian luar, tetapi bagian dalam kosong = munafik.
Kalau kita menjalankan ibadah secara lahiriah, menjalankan ibadah dalam kemunafikan, itulah yang menajiskan seseorang.
Ragi Saduki adalah tidak percaya adanya kebangkitan, disebut Firman yang dikurangkan.
Dampak negatifnya:
Orang-orang tetap dalam dosanya, karena ia sengaja berbuat dosa.
Sama seperti Esau, ia berani menjual hak kesulungannya sebab dia berpikir bahwa besok ia akan mati.
Ibadah dan pelayanan (hal-hal yang rohani) dianggap kesia-siaan (menghabiskan waktu), karena dia sudah mengurangkan kebenaran.
Ragi Herodes berbicara tentang kebencian, sebab membenci sesama = membunuh manusia (1 Yohanes 3:15).
Itu sebabnya, saya berusaha untuk tidak membenci siapapun. Kalau saya tegas, itu supaya kita semua disiplin.
Banyak orang Kristen kalau ditanya, kamu pembunuh? Pasti menjawab; bukan. Tetapi, kalau kita menelusuri kebenaran Firman, sebetulnya, membenci sesama itu setara dengan dosa pembunuhan.
Herodes membunuh anak-anak berumur dua tahun di Betleham (Matius 2:16).
Singkat kata, manfaat Firman Penggembalaan, selain memberi kepastian juga tidak mudah disesatkan oleh ajaran sesat yang tidak murni dan rohani, itulah ragi Farisi, ragi Saduki dan ragi Herodes.
YANG KEDUA: Berkuasa untuk menyucikan kehidupan kita, terutama disucikan dari 5 (lima) dosa utama, seperti yang tertulis dalam 1 Petrus 2:1.
1 Petrus 2:1
(2:1) Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
Disucikan dari segala kejahatan.
Perlu untuk diketahui: akar segala kejahatan adalah cinta uang (1 Timotius 6:10).
Prakteknya: mencuri, antara lain..
Milik sesama, maksudnya; hutang tidak dibayar.
Sedikit kesaksian:
Sebelum saya terpanggil menjadi hamba TUHAN, saya suka memboroskan gaji saya. Sehingga, waktu saya berangkat (kontrak baru) di Papua; Freeport Mcmoran, sekarang berubah menjadi FI (Freeport Indonesia), saya berhutang untuk biaya perongkosan ke Jakarta. Hutang saya saat itu Rp 200.000. Tetapi, setelah saya menjadi hamba TUHAN, saya ingat hutang itu. Sebenarnya. sudah bertahun-tahun berlalu, tetapi saya datang dan cari ibu itu karena rumahnya sudah pindah. Kemudian, setelah bertemu, saya bayarkan hutang saya itu. Tetapi kata sang ibu: tidak usah, saya sudah lupakan kok, kan kita sama seperti saudara. Tapi namanya hutang, tetaplah hutang harus dibayar.
Jadi, akar kejahatan itu harus dicabut, supaya dosa itu jangan berlangsung.
Milik TUHAN, maksudnya; tidak membayar persembahan persepuluhan dan persembahan khusus.
Disucikan dari dosa tipu muslihat.
Intinya; disucikan dari segala jenis penipuan-penipuan. Kita seringkali menipu, termasuk waktu.
Disucikan dari kemunafikan
Munafik = di luar dan di dalam tidak sama
Disucikan dari kedengkian.
Kedengkian = menaruh perasaan yang tidak suka, termasuk iri hati dan benci terhadap sesamanya.
Disucikan dari fitnah.
Istilah sekarang hoax atau pernyataan yang tidak benar (bohong) untuk menjatuhkan orang lain.
Orang lain dijatuhkan untuk mengangkat harkat derajat martabatnya, itu bisa dengan cara hoax.
Kita semua memang harus menjadi kawanan domba yang tergembala supaya kita semua digembalakan oleh Firman Penggembalaan dalam ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, sehingga kita disucikan dari lima dosa utama ini.
Kalau kita mengalami penyucian dari lima dosa utama, kita bahagia, merdeka, bebas untuk melayani TUHAN, tidak merasa tertuduh lagi dengan lain kata; bebas melayani TUHAN. Tetapi, selama seseorang belum disucikan dari lima dosa utama; berat sekali.
Hasil setelah disucikan oleh Firman Penggembalaan.
Keluaran 2:9-10
(2:9) Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya. (2:10) Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air."
Ketika anak itu telah besar, persamaannya: telah terjadi suatu pertumbuhan rohani yang sehat, tidak kerdil rohani lagi, dengan lain kata; rohaninya tidak kanak-kanak lagi.
Kerohanian kerdil seperti bonsai berarti; pertumbuhan tidak sehat. Dari tahun ke tahun sudah menerima Firman Penggembalaan seperti ibu Musa menyusukan Musa, tetapi dari tahun ke tahun tidak ada pertumbuhan rohani berarti; tidak mengalami penyucian terhadap lima dosa utama, dengan lain kata; Firman itu tidak meneguhkan kehidupannya, asal berlalu saja. Persis seperti berita Firman dalam doa penyembahan; orang-orang yang melewati wilayah penyaliban sekedar lewat saja. Wilayah penyaliban = tergembala dengan sungguh-sungguh di tengah ibadah dan pelayanan dalam satu penggembalaan.
Jadi, ibadah hanya sekedar ibadah saja, dengar Firman hanya sekedar dengar Firman saja, jelas kehidupan semacam ini tidak akan mengalami pertumbuhan. Tetapi, bilamana kita betul-betul menikmati Firman Penggembalaan, hasilnya; terjadi pertumbuhan rohani yang sehat (nomal). Sebaliknya, kalau ibadah tetapi tidak terjadi pertumbuhan = rohaninya tidak sehat.
Saya menyampaikan ini bukan untuk memalukan saudara, tetapi memberi suatu dorongan yang kuat supaya kita semua termotivasi, secepatnya meninggalkan hal-hal yang tidak TUHAN sukai, lalu selanjutnya menyerahkan diri untuk digembalakan oleh Firman Penggembalaan (air susu ibu).
Pertanyaannya: Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan rohani yang sehat?
1 Petrus 2:2-5 dengan perikop: “Yesus Kristus batu penjuru”
(2:2) Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, (2:3) jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan. (2:4) Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. (2:5) Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Arti rohani dari pertumbuhan rohani yang sehat ialah; menjadi imamat rajani (melayani dalam sistem kerajaan Sorga) yaitu; hidup dalam kekudusan-Nya. Inilah arah dari pertumbuhan yang sehat.
Jadi, kalau turun dari pelayanan, ini namanya tidak normal.
Kita butuh Firman Penggembalaan yang murni dan yang rohani. Dan kiranya kita semua menjadi bayi-bayi yang baru lahir, rindu akan air susu yang murni dan yang rohani.
Menjadi imamat rajani (melayani dalam sistem kerajaan Sorga) yaitu; hidup dalam kekudusan-Nya = pelayan-pelayan (hamba-hamba TUHAN) yang memiliki jabatan dalam pelayanannya. Tidak mungkin melayani tidak ada jabatan. Tidak mungkin melayani tetapi tidak dilengkapi dengan karunia-karunia Roh Kudus.
Jadi, yang dimaksud dengan imamat rajani (pelayan TUHAN) itu artinya; dia memiliki jabatan dalam pelayanannya untuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Efesus 4:11-12
(4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Jadi, hamba / pelayan TUHAN itu ada jabatannya di tengah-tengah pelayanannya.
Kegunan jabatan itu untuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Jadi, pembangunan tubuh Kristus yang sempurna memang sasaran akhir dari perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini -- terwujudnya kesatuan tubuh yang berbeda dan banyak. Kalau sudah satu; sempurna dan mulia.
Anggota tubuh itu banyak dan berbeda-beda fungsinya. Kalau satu saja dari anggota tubuh ini terpotong berarti; cacat cela, belum sempurna. Itu sebabnya, TUHAN mau di hari-hari terakhir ini kita semua digembalakan oleh Firman Penggembalaan yang murni dan rohani, sampai akhirnya kita mengalami pertumbuhan rohani yang sehat.
Jika terjadi suatu pertumbuhan rohani yang sehat, kita semua dijadikan oleh TUHAN (bukan organisasi, bukan gereja), sebagai imamat rajani. Tugas imamat rajani; untuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, itu harus diketahui. Tetapi sayangnya, terlalu banyak gereja sibuk dengan perkara-perkara duniawi -- yang rohani dicampur dengan jasmani -- berkembang pesat tetapi menciut kalau menghadapi tekanan.
Camkanlah hal ini dengan baik, jangan kita seperti orang-orang yang lewat dari lokasi saat Yesus disalib, itu namanya pertumbuhan abnormal seperti pohon bonsai; kerdil. Pengertian ini tentu membuat hati kita bahagia. Dalam bahagia ini kadang air mata tidak bisa dibendung, karena kita tahu sasaran akhir dari ibadah, itu yang membuat kita hancur sehancur-hancurnya. Betapa TUHAN memimpin ibadah ini dalam suatu rencana TUHAN yang indah. TUHAN tidak membodoh-bodohi kita semua saat sangkal diri dan pikul salib dalam penggembalaan ini.
Perlu untuk diketahui: Mempunyai jabatan = mempunyai tempat dalam tubuh Kristus.
Sebagaimana TUHAN Yesus membasuh kaki murid-murid. Lewat pelayanan itu, murid-murid masuk dan menjadi bagian dari tubuh Kristus. “… Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." (Yohanes 13:8). Itulah perlunya lima jabatan untuk melayani pekerjaan TUHAN, untuk membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Jadi sekali lagi saya tandaskan; mempunyai jabatan = mempunyai tempat dalam tubuh Kristus. Tidak mungkin orang yang melayani tidak menjadi bagian dari pembangunan tubuh Kristus. Yang dilayani saja dibawa masuk dalam pembangunan tubuh, apalagi yang melayani. Jadi, tidak ada ruginya memperoleh jabatan di tengah ibadah dan pelayanan. Jangan gunakan rasio (logika) pemikiran manusia dalam mengikuti TUHAN. Sebab, kalau mengikuti logika, kita merasa rugi terus; habis waktu, tenaga, uang dan semua. Tepis logika dalam melayani TUHAN.
Sebaliknya, tidak memiliki jabatan = tidak mempunyai tempat dalam tubuh Kristus, berarti; binasa.
Itu sebabnya, Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel menghimbau seluruh sidang jemaat supaya selayaknya menjadi imam. Menjadi zangkoorpun itu imamat rajani, walaupun belum ada jabatan yang lain entah itu pemain musik, pempimpin pujian, sehingga kita semua menjadi bagian dari tubuh Kristus.
Hamba TUHAN yang tidak punya keberanian menyampaikan Firman semacam ini, namanya anjing bisu tidak berani menyalak. Dia hanya memandang bulu dalam pemberitaan Firman TUHAN, perhatiannya untuk orang kaya saja.
Pendeknya, menjadi imamat rajani (melayani dalam sistem kerajaan Sorga); diangkat seperti bayi Musa.
Keluaran 2:10
(2:10) Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air."
Kata "DIANGKAT" bagi kita sekarang…
Berada dalam suasana kebangkitan untuk memelihara kehidupan kita
Ditarik dari lembah -- ditarik dari segala kenestapaan, keniscayaan, dari segala keterpurukan, ketidakmungkinan, termasuk dari segala pergumulan-pergumulan yang mustahil yang tidak mungkin dapat dipulihkan.
Itulah kelebihan dari imamat rajani.
Namanya bekerja, jerih payahmu tidak akan sia-sia (1 Korintus 15:58). Orang yang melayani pasti diperhatikan TUHAN, sampai akhirnya kita berada dalam kemuliaan yang besar dan sempurna itulah imamat rajani.
Wahyu 19:6-9; Yesus datang kali yang kedua sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.
Sebagai Raja berarti; Mempelai, Suami, Imamat. Itu adalah kemuliaan yang besar dan sempurna, mendapat tempat dalam tubuh Kristus.
Tidak ada ruginya menjadi imamat rajani, melayani dalam sistem kerajaan Sorga, hidup dalam kekudusan. Logika manusia saja yang mengatakan itu kebodohan, tetapi bagi kita itu hikmat, kekuatan kita menghadapi persoalan di atas muka bumi ini.
Inilah yang dimaksud dengan Firman Pengajaran yang murni dan benar. Kita sudah digembalakan sampai sejauh ini oleh Firman Penggembalaan yang murni dan benar.
Saya tidak mau disebut sebagai anjing bisu yang tidak tau menyalak. Tetapi saya mau menjadi hamba TUHAN yang berkenan dan layak untuk TUHAN saja. Terimakasih untuk doa-doa saudara, sebab sampai sejauh ini doa saudara didengar TUHAN, itu sebabnya, kita mendapatkan pembukaan rahasia Firman digembalakan oleh air susu ibu.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment