IBADAH RAYA MINGGU, 02 JUNI 2024
KITAB WAHYU PASAL 17
KEADAAN
PEREMPUAN BABEL (SERI 15)
Subtema: JALAN KEMULIAAN
Pertama-tama saya
mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena kemurahan TUHAN, kita
diizinkan untuk berada di dalam rumah TUHAN, beribadah kepada TUHAN lewat
Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh.
Saya tidak lupa menyapa
anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN, yang sedang mengikuti ibadah dan
pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming; Youtube, Facebook, di
dalam negeri dan di luar negeri, dimanapun berada. Namun, kita berdoa dalam
Roh, supaya Firman yang disampaikan itu rahasianya dibukakan, untuk meneguhkan
setiap hati kita pribadi lepas pribadi.
Secepatnya kita sambut
Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian Roh
dari KITAB WAHYU.
Wahyu 17:4-5 dengan
perikop "Penghakiman atas babel"
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang
dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu
cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. (17:5)
Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu
dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Perempuan Babel ini
tampil dalam 3 (tiga) keadaan:
YANG PERTAMA: Memakai
kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, batu permata dan mutiara.
YANG KEDUA: Di tangan
perempuan Babel ada suatu cawan emas penuh dengan segala:
·
Kekejian
·
Kenajisan percabulan
YANG KETIGA: Pada
dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: Babel besar:
·
Ibu dari wanita-wanita
(gereja-gereja) pelacur
·
Ibu dari kekejian bumi
Pada malam hari ini kita
masih mengikuti penjelasan dari keadaan perempuan Babel yang ketiga.
Keterangan: PADA DAHINYA TERTULIS SUATU NAMA, SUATU
RAHASIA: BABEL BESAR
Inilah yang akan kita
selidiki, kita berdoa supaya TUHAN tolong, TUHAN bukakan Firman-Nya, memberi
kepastian, berarti; iman teguh, kuat, tidak mudah goyah terhadap;
·
Ujian dan cobaan yang
terjadi di atas muka bumi ini.
·
Perkara-perkara yang tak
suci yang disebabkan oleh si seteru itulah daging, dunia dan iblis
setan yang merupakan si pendurhaka.
Keadaan zaman semakin
maju, seiring dengan perkembangan teknologi, itu merupakan bagian dari rahasia
babel besar. Sebab, oleh karena perkembangan teknologi maka:
·
segala sesuatu lebih
mudah diperoleh,
·
bahkan cenderung menjadi
serba instan, maksudnya; tanpa kerja
keras segala sesuatu terpenuhi.
Saudara yang
berkendaraan, untuk mencari alamat, dimanapun alamat itu berada, pasti bisa
terjangkau lewat GPS, itukan bagian dari kecanggihan teknologi.
Satu sisi secara
lahiriah sepertinya manusia diuntungkan, tetapi ada dampak negatif,
yaitu;
a.
Manusia menjadi sombong
dan angkuh.
b.
Manusia tidak menaruh
harap dan bergantung kepada TUHAN, sampai tidak mengenal lagi siapa TUHAN.
Singkat kata, hal-hal
yang bersifat keIlahian terampas dari dirinya yaitu: kebenaran, kesucian,
kemuliaan dalam kesempurnaan Allah tergerus (terseret)
dari dalam dirinya, termasuk ibadah dan pelayanan.
Di hari-hari ini banyak
orang tidak lagi memperhatikan hubungannya dengan TUHAN disebutlah itu hubungan
vertikal, selain hanya membangun hubungannya dengan sesama manusia lewat
pemikirannya yang serba terbatas, disebutlah itu hubungan horizontal.
Akhirnya; ia terjebak
dalam satu situasi yaitu: membangun hubungan/mengikatkan dirinya dengan
kecanggihan teknologi yang semakin mutakhir, sebagai contoh;
·
Seorang laki-laki di
negara maju tidur dengan robot wanita yang super canggih dan jenius.
·
Seorang ibu dapat
melampiaskan rindu yang mendalam kepada anaknya (putrinya) yang sudah lama mati
dengan alat yang sederhana saja yaitu dalam sebuah kacamata, di situ ia
melampiaskan rasa rindunya disemua adegan.
Jadi, karena dia sudah bisa melampiaskan rasa rindunya, karena
pemikiran manusia yang serba terbatas ini, untuk apa mencari TUHAN
lagi?
Yang lebih sederhana
lagi, manusia sudah terikat dengan gadget atau android, tandanya;
seseorang akan merasa kehilangan bila tidak ada gadget atau android
ditanganya. Sebaliknya, seseorang tidak merasa kehilangan bila:
·
Alkitab tidak ada di
tangannya.
·
Ibadah dan pelayanan
ditinggalkan.
Karena, dia sudah
terikat dan membangun hubungannya dengan yang lahiriah. Padahal, perkembangan
teknologi yang semakin canggih dan mutakhir adalah bagian dari rahasia
perempuan Babel besar.
Singkat kata,
perkembangan teknologi yang semakin canggih dan mutakhir, jelas mengarah kepada
antikris. Sementara manusia tidak akan sanggup menghadapi antikris
dengan kekuatan, kemampuan serta pengetahuan manusia itu sendiri.
Oleh sebab itu, gereja TUHAN harus dipersiapkan untuk menghadapi kemajuan
zaman, kecanggihan teknologi yang semakin mutakhir, yang merupakan bagian dari
rahasia Babel itu sendiri.
Kaitan dari perkembangan
teknologi (kemajuan zaman), dapat kita telusuri dari…
Wahyu 6:15-16
(6:15) Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira,
dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua
budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua
dan celah-celah batu karang di gunung. (6:16) Dan mereka berkata
kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa
kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan
terhadap murka Anak Domba itu."
·
Kejahatan dan
orang-orang yang melakukan kejahatan
·
Antikris dan orang-orang
yang dikuasai oleh roh antikris
Mereka tidak dapat
menyembunyikan dirinya dari hari murka TUHAN.
Kemudian, di hari
terakhir, tepatnya pada saat Anak Domba membuka meterai yang keenam:
·
Raja-raja di bumi
(pemimpin dunia),
·
Pembesar-pembesar dan
perwira-perwira (orang-orang yang berpangkat tinggi),
·
Orang-orang kaya dan
orang yang berkuasa di bumi,
·
Semua budak serta orang
merdeka.
Satu kali nanti, mereka
akan berusaha bersembunyi di gua-gua, di celah-celah batu karang di
gunung, dengan tujuan; untuk melepaskan diri terhadap murka TUHAN, penghukuman
TUHAN sebagai pembalasan dari TUHAN terhadap orang-orang jahat dan orang-orang
yang dikuasai roh oleh antikris, yakni; orang-orang yang diseret (tergerus)
oleh perkembangan teknologi dan kemajuan zaman.
Saudara, jangan pernah
bercita-cita saya mau jadi begini, mau begitu, tetapi melupakan TUHAN. Boleh
saja menaruh cita-cita, letakkan cita-cita itu di tangan TUHAN, taruh cita-cita
itu di bawah kaki TUHAN, artinya; tetap tergembala, tekun dalam tiga macam
ibadah pokok. Lewat ibadah ini seseorang dipimpin sampai kepada ibadah yang
tertinggi itulah doa penyembahan. Jadi berjaga-jaga artinya; ibadah harus
sampai puncak ibadah; doa penyembahan.
Untuk melengkapi Wahyu
6:15-16 ada pada…
1 Korintus 2:6 dengan
perikop: "Hikmat yang benar"
(2:6) Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka
yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan
dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan
ditiadakan.
Di sini tampak dengan
jelas yaitu: hikmat yang benar (hikmat TUHAN) dan hikmat yang tidak benar
(hikmat yang berasal dari dunia, dari roh antikris).
·
HIKMAT TUHAN (hikmat
yang benar) sumbernya dari pengajaran salib sebagaimana dalam 1
Korintus 1:22-24.
Hikmat yang benar ditujukan kepada orang yang matang (dewasa
rohani), yakni; orang - orang yang terbeban dengan pekerjaan TUHAN, teristimewa
terbeban dengan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna (terwujudnya kesatuan
tubuh Kristus yang sempurna).
Terimakasih buat korban persembahan dari seluruh sidang jemaat,
baik tenaga, pikiran, waktu, perhatian, termasuk uang, harta yang ia punya,
bahkan dalam bentuk material baik itu kursi, kain sprei, tempat tidur dan lain
sebagainya; TUHANlah yang membalaskan. Itu sebabnya, dari sini kita bisa
melihat, kenapa hikmat Sorgawi (hikmat yang benar) ini datang dan ditujukan
kepada kita, karena memang TUHAN yang melayakkan kita untuk menerima hikmat
yang benar ini.
·
HIKMAT DUNIA (hikmat
yang tidak benar) yakni; kecanggihan teknologi yang semakin mutakhir yang
mengarah kepada antikris, namun satu kali nanti akan ditiadakan (dimusnahkan)
oleh nafas mulut Allah.
Jadi memang, segala perkara yang ada di bumi ini, sedang OTW (on
the way) kepada api neraka (kebinasaan), termasuk kecanggihan teknologi yang
semakin mutakhir sebagai mana dalam Wahyu 21:1; rasul Yohanes melihat
langit yang baru dan bumi yang baru. Mengapa? Sebab langit yang pertama
dan bumi yang pertama berlalu, termasuk laut (antikris). Jadi, jangan terlena
dengan segala perkara yang ada di bumi ini, kecuali dengan penyembahan di kaki
salib, di situ kita nikmati hubungan kita dengan TUHAN.
Kembali kita membaca…
1 Korintus 2:7-8
(2:7) Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi
dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi
kemuliaan kita. (2:8) Tidak ada dari penguasa dunia ini yang
mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak
menyalibkan Tuhan yang mulia.
HIKMAT ALLAH (hikmat
yang benar) bersifat tersembunyi dan rahasia.
Itulah sebabnya
raja-raja, pembesar-pembesar dan orang-orang yang berkuasa di bumi; tidak
mengenal hikmat Allah yang bersumber dari pengajaran salib Kristus.
Wahyu 6:17
(6:17) Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang
dapat bertahan?
Tidak ada seorangpun
yang dapat bertahan dan melarikan diri dari hari murka TUHAN; sebagai
pembalasan TUHAN.
Singkat kata, suatu
nama, suatu rahasia: Babel besar, tidak dapat dikalahkan dengan kekuatan,
kemampuan dan pengetahuan manusia kecuali dengan hikmat Allah
yang berasal dari salib di Golgota.
Pendeknya, RAHASIA BABEL
(roh antikris) hanya bisa dikalahkan oleh RAHASIA KRISTUS (hikmat yang benar).
Sementara, rahasia Kristus yang tersembunyi dari abad ke abad, dari keturunan
ke keturunan, kini telah diperkenalkan kepada kita.
Rasul Paulus berbicara
tentang rahasia Kristus yang memang tersembunyi dari abad ke abad, keturunan ke
keturunan, tetapi sekarang telah dinyatakan kepada kita semua, bukan hanya
kepada bangsa Israel. Ayat referensinya: Efesus 3:4, 9.
Yang pasti ada 2
(dua) rahasia besar di dalam Kristus.
RAHASIA PERTAMA: Rahasia
nikah (Efesus 5:32-33)
Hal ini sudah
diterangkan.
RAHASIA KEDUA
1 Timotius 3:16
(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia,
yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh;
yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di
antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia,
diangkat dalam kemuliaan."
Sesungguhnya, agunglah
rahasia ibadah kita.
Pendeknya, rahasia besar
(agung) yang kedua adalah rahasia ibadah.
Dengan bukti:
lewat ibadah kita mengerti dan memahami tentang pekerjaan TUHAN atau jalan
TUHAN.
Orang yang jauh dari
ibadah, dengan lain kata; tidak ada di tengah-tengah ibadah; tidak akan
mengerti pekerjaan TUHAN, jalan TUHAN, itu berarti tidak akan tahu jalan ke
Sorga, tidak tahu rencana TUHAN, tidak tahu kehendak Allah yang mulia, tidak
tahu apa-apa,walaupun dia mempunyai pengetahuan, pendidikan yang sangat tinggi,
gelar sarjana sampai doktor di bumi ini.
Adapun jalan-jalan
TUHAN, antara lain:
YANG PERTAMA: TUHAN
Yesus menempuh jalan kematian.
Buktinya; Yesus telah
menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia.
Setelah Yesus turun ke
dunia dan menjadi manusia, Ia rela menderita sengsara, bahkan mati di kayu
salib untuk menanggung dosa dunia.
Jadi, kalau Yesus tidak
menderita sengsara dan mati di atas kayu salib, manusia tetap dalam dosanya.
Kalau Allah hanya tetap Allah di dalam Sorga, tidak turun ke dunia dan menjadi
manusia, maka manusia akan tetap menderita sengsara karena dosanya.
YANG KEDUA: TUHAN
Yesus menempuh jalan kebangkitan.
Buktinya: Yesus
menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat (hamba-hamba TUHAN).
Kita lihat hamba-hamba
TUHAN yang dimaksud…
1 Korintus 15:5, 7
(15:5) bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada
kedua belas murid-Nya. (15:7) Selanjutnya Ia menampakkan diri
kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.
Bukti Yesus telah
bangkit:
·
Yesus menampakkan
diri-Nya kepada Kefas dan 12 murid.
·
Yesus menampakkan
diri-Nya kepada Yakobus dan 12 rasul.
Pendeknya, terjadi
peningkatan kualitas rohani dari 12 murid menjadi 12 rasul, itulah yang
disebut dengan 12 RASUL HUJAN AWAL dalam kegerakannya.
1 Korintus 15:8
(15:8) Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri
juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
Yang paling akhir Yesus
menampakkan diri kepada rasul Paulus.
Ini bayangan dari 12 RASUL HUJAN AKHIR dalam kegerakannya.
Mengapa Yesus harus
menampakkan diri-Nya setelah Ia bangkit?
Jawabnya…
1 Timotius 3:16
(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang
telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang
menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia,
diangkat dalam kemuliaan."
Yesus menampakkan
diri-Nya kepada malaikat-malaikat (hamba-hamba TUHAN), supaya mereka memberitakan
kematian dan kebangkitan TUHAN Yesus Kristus kepada
bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal Allah -- bangsa-bangsa yang dahulu
rahasia Kristus tersembunyi dari abad ke abad (ratusan tahun) -- bangsa-bangsa
lain yang bukan Yahudi termasuk bangsa Indonesia, suku Batak, suku Jawa, suku
Cina, suku Ambon, suku Manado dan suku-suku lainnya.
Kiranya banyak orang
menerima Yesus sebagai TUHAN dan Juruselamat, kenapa? Karena TUHAN Yesus
telah mati dan bangkit. Yesus tidak mungkin menjadi Juruselamat kalau Yesus
tidak menjadi manusia. Yesus tidak mungkin jadi Juruselamat kalau tidak
menampakkan diri kepada malaikat. Akhirnya, para malaikat (hamba TUHAN),
memberitakan pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan-Nya.
Kematian dan kebangkitan
Yesus diberitakan secara khusus dalam kegeraka hujan awal, supaya bangsa kafir menerima
keselamatan. Tanda telah menerima keselamatan: percaya, bertobat,
dibaptis air, dibaptis Roh Kudus, klimaksnya; tekun dalam tiga macam
ibadah pokok. Ayat referensi: Kisah Para Rasul 2:36-42. Hal ini
sudah dijelaskan.
Inilah berita dari
kegerakan hujan awal, supaya bangsa kafir menerima keselamatan.
Sedangkan, kegerakan
hujan akhir terjadi saat TUHAN menampakkan diri-Nya kepada rasul Paulus, ketika
Paulus diangkat ke tingkat yang ketiga dari Sorga sebagaimana dalam 2
Korintus 12:1-2.
Kenapa itu merupakan
kegerakan hujan akhir? Karena, pada saat rasul
Paulus diangkat ke tingkat yang ketiga dari Sorga, di situ ia menerima penglihatan-penglihatan
dan penyataan-penyataan yang besar dan dahsyat dari TUHAN, dan hal yang dahsyat ini harus
diberitakan kepada jemaat-jemaat yang ada di Asia kecil, termasuk jemaat di
Korintus, itulah bangsa kafir yang bukan bangsa Yahudi.
Tingkat yang ketiga dari Sorga kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada Ruangan
Maha Suci, bentuknya empat persegi, karena ukurannya panjang x lebar x
tinggi = 10 x 10 x 10 = 1000 hasta, itulah Yerusalem yang baru, turun ke dunia
yang baru, itulah kerajaan 1000 tahun damai (Wahyu 21:16-17). Dari
situlah baru masuk ke dalam kerajaan kekal; Yerusalem baru, menjadi mempelai
TUHAN. Jadi, pesta nikah dulu, lalu turun ke dunia kerajaan 1000 tahun damai,
baru masuk dalam kerajaan kekal. Inilah yang harus diberitakan.
Terkait dengan tingkat
yang ketiga dari Sorga (Ruangan Maha Suci) terdapat 2 (dua) hal:
1.
Tabut perjanjian.
2.
Mezbah Pembakaran
Ukupan.
Ini penglihatan yang
dahsyat yang diterima dari TUHAN; harus diberitakan kepada jemaat Ibrani (Ibrani
9:1-4).
Hal ini sudah
diterangkan.
Inilah kegerakan hujan
akhir, yang diberitakan adalah Ruangan Maha Suci dan yang ada di dalamnya,
yaitu; Tabut Perjanjian dan Mezbah Pembakaran Ukupan . Ini merupakan gambaran
dari gunung Sion dan wujudnya adalah doa penyembahan, dua klimaks
yang dinantikan, diharapkan, dihormati oleh TUHAN, itulah yang disebut hubungan
dalam nikah suci.
Kalau kegerakan hujan
awal, supaya bangsa kafir; percaya, bertobat, dibaptis air, dibaptis Roh
Kudus, klimaksnya; tekun dalam tiga macam ibadah pokok. Kegerakan
hujan akhir; supaya orang mengenal Ruangan Maha Suci; tingkat
yang ketiga dari Sorga -- Yerusalem Baru.
Baik kegerakan hujan
awal maupun kegerakan hujan akhir sudah diterangkan secara keseluruhan. Kiranya
itu termeterai dalam loh-loh daging, ditukik di hati kita, menjadi satu berkat
yang besar, berkat penghiburan untuk mengangkat derajat hidup rohani gereja
TUHAN, mempelai TUHAN yang sempurna.
Sedangkan hujan awal maupun
hujan akhir, jelas berbicara tentang pengajaran yang keluar dari mulut
Allah, yang kepadanya langit dan bumi harus tunduk (Ulangan 32:1-2).
Jadi, kita harus tunduk kepada kegerakan hujan awal dan hujan akhir.
Jadi, isi berita dari
hujan awal dan hujan akhir semua telah diterangkan dan itu terkait dengan jalan
TUHAN;
·
Yang pertama; Yesus
menempuh jalan kematian.
·
Yang kedua; Yesus
menempuh jalan kebangkitan.
Sekarang kita akan
memperhatikan jalan TUHAN…
YANG KETIGA: Yesus
dipermuliakan.
1 Timotius 3:16
(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang
telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang
menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat
dalam kemuliaan."
Ini adalah akhir dari
seluruh rangkaian perjalan yang ditempuh oleh TUHAN, yaitu; Yesus diangkat
dalam kemuliaan.
Saya rindu kita semua
bukan saja teman seperjalanan dari Mempelai Laki-Laki, tetapi, harapan
dan dosa saya secara khusus untuk keluarga Allah GPT “Betania” Serang &
Cilegon, dan secara umum kepada anak-anak TUHAN yang terkasih yang mengikuti
ibadah lewat live streaming; Youtube, Facebook atau media sosial apapun;
kiranya kelak kita menjadi sahabat-sahabat Allah sampai kepada
perjalanan TUHAN yang terakhir yaitu; diangkat dalam kemuliaan. Oleh sebab itu,
inipun harus kita pelajari secara singkat dan sederhana.
Mari kita pelajari….
Ibrani 1:2 dengan
perikop: Allah berfirman dengan perantaraan Anak-Nya
(1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan
perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima
segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
Yesus Kristus adalah
Firman Allah yang hidup dan kuat, yang menjadikan alam semesta -- segala
sesuatu yang ada ini.
Dahulu, zaman nenek
moyang bangsa Israel, Allah berfirman dengan perantaraan nabi-nabi, satupun
tidak ada yang jadi, karena bangsa Israel terus berulang-ulang melakukan
kesalahan. Mereka menerima sunat, tetapi kenyataannya mereka tegar tengkuk,
kepala batu, keras hati; tidak bersunat hati dan tidak bersunat
telinga -- tidak taat kepada hukum Allah. Karena mereka berulang-ulang
melakukan kesalahan, tentu TUHAN berulang-ulang berbicara (berfirman) dengan
perantaraan nabi-nabi dengan pelbagai cara.
Ibrani 1:3
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang
segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia
selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang
Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Yesus duduk di sebelah
kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi = diangkat dalam kemuliaan.
Hal itu terjadi setelah
Yesus selesai mengadakan penyucian terhadap dosa dengan tuntas di bumi,
lewat pengalaman kematian dan kebangkitan, sebagai jalan yang sudah ditempuh
TUHAN di bumi ini. Tidak mungkin Yesus diangkat dalam kemuliaan, kalau Yesus
tidak menempuh jalan kematian dan jalan kebangkitan.
Dan kita sudah melihat
jalan yang ditempuh oleh TUHAN, marilah kita berdiri di atas pengalaman Yesus
dalam tanda kematian dan kebangkitan-Nya, sampai kelak kita dipermuliakan
bersama-sama dengan Dia.
Kembali saya sampaikan;
Yesus dipermuliakan di bumi ini setelah mengadakan penyucian dosa di bumi ini dengan
tuntas, lewat pengalaman kematian dan kebangkitan-Nya.
Kalau bekerja,
bekerjalah sampai mati di situ, jangan berhenti di tengah jalan. Yesus
pun begitu, Dia tidak tinggalkan dunia ini dalam kedaan carut-marut, tetapi
Yesus tinggalkan dunia ini begitu rupa, Dia adalah Imam Besar Agung yang
bertanggungjawab, Dia sudah mengerjakan penebusan dan pendamaian 2000 tahun
yang lalu sampai selesai.
Jadi, ibadah harus
sungguh-sungguh, sampai mati di situ. Melayani TUHAN sesuai dengan
karunia jabatan yang TUHAN percayakan, harus sampai mati di situ. Jangan
seperti Yudas berhenti di tengah jalan, kenapa? Karena Yudas hanya
sebagai teman seperjalanan. Itu sebabnya, ketika Yudas hendak menangkap Yesus
hanya karena 30 keping uang perak, Yesus berkata; hai teman untuk itukah
engkau datang? (Matius 26:50). Tetapi, mempelai perempuan TUHAN
tidak mau disebut sebagai teman, dia rindu tempat pembaringan, rindu kandang
penggembalaan, dia tidak mau dijadikan teman seperjalanan TUHAN (Kidung
Agung 1:7).
Kita harus menjadi sahabat
TUHAN berarti; memahami pekerjaan TUHAN, isi hati TUHAN. Kalau sahabat, dia
akan berpikir sebagaimana dia tertanam di situ, dia tidak akan berubah karena
tergerus (terbawa) oleh perasaannya di situasi kondisi dimana dia duduk dan
berdiri.
Lebih rinci soal
kemuliaan…
Filipi 2:8-11
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya
dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (2:9)
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala nama, (2:10) supaya dalam nama Yesus
bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang
ada di bawah bumi, (2:11) dan segala lidah mengaku:
"Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Setelah Yesus menempuh
jalan kematian dan kebangkitan di bumi ini, selanjutnya Yesus diangkat
ditinggikan/dipermuliakan setinggi-tingginya.
Bukti Yesus
dipermuliakan.
·
Bertekuk lutut segala
yang ada di langit, di bumi, di bawah bumi (alam berzah).
·
Segala lidah mengaku
bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN,
bagi kemuliaan Allah = telah dipermuliakan.
Yesus telah menempuh
jalan kematian dan kebangkitan, untuk mengadakan penyucian terhadap dosa dengan
tuntas, tetapi tidak berhenti sampai di situ, di sini kita melihat, ibadah juga
sudah berada pada tingkat ibadah yang tertinggi; berlutut dan berseru
= ada doa penyembahan.
Oleh ibadah, kita semua
tahu rencana TUHAN, dan pekerjaan itu sudah dinyatakan kepada kita semua. Mata
rohani kita sudah dicelikkan, artinya; kita dapat melihat secara hidup rohani,
jiwa kita yang melihatnya, maka jiwa kita yang berbahagia. Mungkin tubuh dalam
keadaan lelah, menderita, terpuruk oleh karena ekonomi menurun (keuangan),
pekerjaan dan lain sebagainya, tetapi jiwa bersorak-sorai -- dalam sukacita
besar -- karena kita tahu rencana TUHAN, pekerjaan TUHAN, kehendak Allah yang mulia.
Kita harus tunduk dalam
kegerakan ini, jangan tidak tunduk; rugi sendiri.
Setelah kita disucikan
dari dosa, kemudian; percaya, bertobat, dibaptis air, penuh Roh Kudus, tekun
dalam tiga macam ibadah pokok, kemudian ibadah memuncak sampai doa
penyembahan, kemana endingnya?
Wahyu 1:4-6 dengan
perikop: “Salam kepada ketujuh jemaat”
(1:4) Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang
ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di
hadapan takhta-Nya, (1:5) dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang
pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi
ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya -- (1:6) dan yang telah membuat kita
menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah
kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Di sini kita melihat;
rencana TUHAN dinyatakan.
Kita melihat 7 (tujuh)
pelita itulah 7 (tujuh) sidang jemaat di Asia kecil menjadi terang, menjadi
kesaksian. Karena pada ayat 6 dikatakan; dan yang telah membuat kita
menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah
kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.
Menjadi imamat rajani
berarti; kita sudah dipermuliakan di bumi ini, tinggal tunggu waktunya saja,
asal kita tekun dan setia supaya tidak menjadi percuma segala sesuatunya.
7 (tujuh) sidang jemaat
di Asia kecil yaitu;
1.
Jemaat di Efesus.
2.
Jemaat di Smirna.
3.
Jemaat di Pergamus.
4.
Jemaat di Tiatira.
5.
Jemaat di Sardis.
6.
Jemaat di Filadelfia.
7.
Jemaat di Laodikia.
Dahulu adalah bangsa
yang tidak mengenal Allah, sebab mereka adalah bangsa kafir bukan Yahudi.
Tetapi pada akhirnya, Dia adalah Alfa dan Omega -- Yang Awal dan
Yang Akhir. Tetapi, dari awal untuk sampai kepada akhir dijembatani oleh salib
di Golgota. Sehingga lewat pengalaman Alfa dan Omega, tujuh sidang jemaat
di Asia kecil termasuk kita semua, pada akhirnya menjadi imamat rajani =
bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.
Jadi, harus menjadi
imamat rajani, tidak mungkin dipermuliakan kalau tidak menjadi imamat rajani.
Jangan saudara bawa pengertian dari luar ke dalam sini, kita harus berkaca
kepada Firman. Kalau hanya karena amal soleh masuk Sorga, silahkan bertahan
saja, kalau pengertianmu seperti itu. Sebab ikut TUHAN tidak dipaksa, masuk
Sorga tidak dipaksa. Tetapi kalau pemimpin sidang jemaat dengan jujur
mengajarkan jemaatnya, harus menyampaikan pengertian ini yaitu; sudah ditebus
oleh darah salib, lanjut kepada kemuliaan; imamat rajani (melayani TUHAN).
Tidak bisa masuk Sorga dengan ajaran lama, harus dengan ajaran yang benar.
Inilah kemulian itu.
Barulah, kita temukan
wujud kemuliaan itu dalam…
Wahyu 1:7
(1:7) Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata
akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua
bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
Setiap mata akan melihat
Dia, juga mereka yang telah menikam Dia.
Akhirnya, yang berdosa
pun melihat Dia, yang menyalibkan Yesus berkali-kali tahu Yesus dipermuliakan
di awan-awan nan permai.
Dan semua bangsa di bumi
akan meratapi Dia = Menyesal.
Penyesalan itu terjadi
nanti, bukan sekarang. Sekarang saudara bisa terlena dengan dunia dan sesuka
hati dengan cita-cita di bumi ini, tanpa meletakkan cita-cita mu di kaki salib.
Tetapi, satu kali engkau akan menyesal dan meratap sejadi-jadinya, tetapi tidak
ada artinya, karena penyesalan sudah terlambat. Penyesalan memang selalu
terlambat, bukan di awal Jadi, sebelum waktu kebinasaan; masih ada kesempatan,
walaupun tinggal sedikit. Gunakan dengan baik waktu yang singkat ini.
Doakan anak-anakmu,
orang tuamu supaya kembali kepada Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel.
Engkaulah yang harus korban, harus merendahkan diri, harus banyak berubah,
supaya, anakmu, isterimu, saudaramu berubah, menerima Pengajaran Mempelai dalam
terangnya Tabernakel. Nanti TUHAN akan mendengar segala doa, TUHAN akan
berkemurahan kepada siapa Dia berkemurahan.
Biar jungkir balik
melayani, bila tidak mengenal ketekunan dalam tiga macam ibadah, tidak ada
artinya. Saya mengatakan ini dengan tulus, bukan dengan emosi. Sekalipun dia
doktor, kalau tidak tekun dalam tiga macam ibadah pokok untuk menjadi imamat
rajani, tidak mungkin dibawa dalam kemuliaan, menurut Alkibat.
Lihatlah, Ia datang
dengan awan-awan berarti; dipermuliakan
di awan nan permai dan semua orang melihat termasuk yang menyalibkan Yesus
berkali-kali, yang tidak percaya dengan ketekunan dalam tiga macam ibadah
pokok, tidak percaya dengan baptisan air.
Wahyu 1:8
(1:8) "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang
ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
Lewat penampilan Yesus
sebagai Alfa dan Omega, Dia yang ada -- sudah ada -- akan datang; hidup
-- mati -- hidup, kita dibawa sampai kepada kedudukan yang sangat tinggi
itulah imamat rajani, sehingga bagi Dialah kemuliaan dan kuasa
sampai selama-lamanya.
1 Tesalonika 4:13 dengan
perikop: "Kedatangan TUHAN"
(4:13) Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak
mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita
seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
Barangsiapa
mempertahankan nyawa dia akan kehilangan nyawa. Tetapi, barangsiapa rela
kehilangan nyawa dengan lain kata; menyangkal diri, memikul salib dan ikut
TUHAN, dia akan hidup, inilah yang disebut kematian di dalam Kristus Yesus.
Jadi, jangan berdukacita kalau kita harus kehilangan segala-galanya.
1 Tesalonika 4:14
(4:14) Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah
bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam
Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia
Lewat pengalaman
kematian dan kebangkitan, satu kali kita dikumpulkan bersama-sama dengan Dia =
dipermuliakan.
1 Tesalonika 4:15-17
(4:15) Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang
hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak
akan mendahului mereka yang telah meninggal. (4:16) Sebab pada waktu
tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah
berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati
dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; (4:17) sesudah itu, kita
yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam
awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya
bersama-sama dengan Tuhan.
Mati di dalam TUHAN itu
tidak ada ruginya, maksudnya; menyangkal diri dan memikul salib dan ikut TUHAN
= tidak mempertahankan nyawa -- rela kehilangan segala-galanya; tidak ada
ruginya.
Mereka yang mati di
dalam Kristus itu yang lebih dahulu bangkit dan akan dipermuliakan bersama-sama
dengan TUHAN. Kita yang hidup yang masih tinggal, satu kali juga akan diangkat
dan dipermuliakan bersama-sama dengan Dia di awan-awan nan permai, asal saja
kita mau menghargai sangkakala, Firman Allah yang terdengar dengan suara keras;
tajam menusuk hati.
Jelas kita melihat di
sini, semuanya akan dipermuliakan, baik yang mati di dalam Kristus dan yang
masih hidup di dalam Kristus pas kedatangan TUHAN yang kedua. Dengan catatan,
terlebih dahulu menempuh jalan kematian dan jalan kebangkitan, dan setia di
situ sambil menanti kedatangan TUHAN, supaya jangan menjadi sia-sia segala
sesuatunya. Kemudian kita menghargai Pengajaran Firman Sangkakala yang
ditiupkan.
1 Tesalonika 4:18
(4:18) Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan
perkataan-perkataan ini.
Biarlah kita semua
terhibur, ada dalam sukacita besar, tetapi kita mendapatkan satu ajaran itulah
Firman Pengajaran yang benar dan murni; Pengajaran Mempelai dalam terangnya
Tabernakel.
Beda dengan penghiburan
di dunia, dunia punya penghiburan sendiri yaitu; kerajaan dunia dan
kemegahannya. Tetapi, sesudah itu selesai, semuanya selesai. Tetapi sukacita
dari Sorga tidak berkesudahan, lanjut sampai dibawa masuk ke dalam kerajaan
Sorga, selama-lamanya bahagia bersama dengan Dia. Kita sudah dihiburkan oleh Firman
Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Masih mau undur dri Firman
Pengajaran dalam terangnya Tabernakel? Rugi!
Ingat, 2 (dua) rahasia
besar:
1.
Rahasia nikah; kelak kita dimempelaikan TUHAN
2.
Rahasia ibadah; ibadah harus meningkat sampai ibadah yang tertinggi; doa
penyembahan.
Jadi, ajaran ini bukan
hasil pemikiran manusia yang terbatas, ini pemikiran TUHAN.
Coba saudara bayangkan
kalau kita tidak mengerti ini semua, sementara kita merasa kita baik, kepada
mertua baik, menantu baik, kepada keluarga sana baik, keluarga sini baik, dan
merasa masuk Sorga; itu hasil usahamu. Tetapi keselamatan dari TUHAN sudah
dikerjakan belum? Sebab itu, kerjakanlah keselamatan itu dengan takut dan
gentar (Filipi 2:12).
Wahyu 19:6 dengan
perikop: "Perjamuan kawin Anak Domba"
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak,
seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan
Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Sasaran akhir dari perjalanan rohani yang panjang dari gereja TUHAN adalah perjamuan
malam pesta kawin Anak Domba. Ini berbicara soal kemuliaan, kenapa?
Karena pada saat perjamuan kawin Anak Domba, Yesus tampil sebagai Raja dan
Mempelai Laki-Laki Sorga = Suami = Imam = Kepala.
Jadi, memang harus
menjadi imamat rajani, tidak boleh tidak. Zangkoor pun itu imam.
Pendeknya, supaya dalam
kemuliaan Allah yang besar, selama di bumi; harus menjadi imamat rajani.
Wahyu 5:9-10
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya:
"Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka
meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu
Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum
dan bangsa. (5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu
kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah
sebagai raja di bumi."
Di sini kita temukan 3
(tiga) perkara Ilahi;
·
Nyanyian baru (penyembahan).
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada MEZBAH DUPA 🡪 ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan
·
Menerima gulungan kitab (Firman Allah yang dibukakan).
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada MEJA ROTI SAJIAN 🡪 ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab.
·
Membuka
meterai-meterainya (Roh Kudus).
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada PELITA EMAS 🡪 ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan
kesaksian.
Sesudah kita ditebus; percaya,
bertobat, dibaptis air, dipenuhkan Roh Kudus, tekun dalam tiga macam ibadah
pokok. Apakah berhenti sampai di situ? Tidak. Ayat 10 dikatakan: dan
Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi
imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di
bumi."
Persamaannya…..
1 Petrus 2:9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani,
bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar
dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Tugas dari imamat
rajani: memberitakan salib di Golgota -- perbuatan-perbuatan yang besar
dari Dia
Pikul salibmu! Beritakanlah salib dimana pun kita ada, baik dalam perkataan
maupun perbuatan bahkan gerak gerik sekecil apapun. Biarlah dari situ keluar tanduk-tanduk
itulah salib di Golgota, seperti empat tanduk di tiap pojok-pojok pada Mezbah
Korban Bakaran. Dari salib ada kuasa, itulah tempat perlindungan kita semua,
supaya banyak jiwa melarikan diri kepada TUHAN; berpegang pada tanduk-tanduk
yang keluar dari Mezbah Korban Bakaran.
Inilah tugas dari imamat
rajani, berarti betul-betul suatu tugas yang sangat mulia. Itu namanya diangkat
dalam kemuliaan. Ini tugas kita selama masih di bumi ini. Dan memang itu sudah
dinubuatkan oleh TUHAN jauh sebelunya dalam.
Mari kita lihat…
Keluaran 19:4
(19:4) Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang
Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap
rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
TUHAN menopang dengan
dua sayap rajawali.
Kita sudah melihat cara
TUHAN menopang kita sampai nanti kita dibawa kepada TUHAN menjadi milik-Nya
lewat pemberitaan Firman. Dan kita sudah punya pengertian bahwasanya; dua
tangan TUHAN sudah diulurkan sebagai tanda belas kasih. Kalau kita tidak
ditopang, kita tidak kuat menghadapi pencobaan.
Keluaran 19:5-6
(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku
dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku
sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. (19:6)
Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah
semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Jadi, kita memang harus
menjadi imamat rajani, dan kita semua harus tahu hal ini supaya kelak kita
diangkat dalam kemuliaan. Ini harus diberitakan, sebab itu bumi dan langit
harus tunduk terhadap pemberitaan seperti ini. Siapa yang berani menantang
TUHAN dengan tidak mau terima pemberitaan Firman semacam ini? coba saja.
Jadi, yang sudah
melayani, jangan turun lagi. Kita sudah dipermuliakan dan ditinggikan oleh
TUHAN di tempat yang tinggi, satu kedudukan yang tinggi. Imamat rajani itu
suatu kedudukan yang tinggi -- dipermuliakan --, ini harus diberitakan, kenapa
mau turun lagi? Seperti seorang yang turun dari Yerusalem karena bau
harum? Makanya bau harum itu harus diselidiki, apakah bau harum dari Sorga
atau dari bumi. Doa saya, kiranya kita semua kelak dipermuliakan oleh TUHAN.
Inilh jalan terakhir yang ditempuh oleh TUHAN; diangkat dalam kemuliaan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment