IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 11 JUNI 2024
SURAT YUDAS
Subtema: BERKAT GEREJA RAHAB SAMPAI PADA DUA KLIMAKS
Salam sejahtera dalam kasih-Nya TUHAN kita Yesus Kristus, oleh karena rahmat-Nya kita dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus, beribadah lewat Ibadah Doa Penyembahan dan sebentar kita akan tersungkur di ujung kaki salib TUHAN, sujud menyembah kepada Dia dan itu oleh karena kemurahan TUHAN saja.
Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang juga bergabung dalam penggembalaan GPT “Betania” lewat Live Streaming (online) atau video internet Youtube, Facebook, atau media social apapun, dimanapun berada, biarlah kiranya damai sejahtera memerintah di tengah-tengah kita sehingga kita boleh menikmati sabda Allah dalam keadaan bahagia sejahtera. Puji TUHAN.
Mari kita sambut Firman Penggembalaan dari Ibadah Doa Penyembahan dari SURAT YUDAS.
Perikop: "Hukuman atas guru-guru palsu."
Yudas 1:3
(1:3) Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.
Intinya, Yudas merasa terdorong untuk menulis surat kepada orang-orang yang terpanggil. Kemudian, dalam surat itu, Yudas mendapat kesempatan untuk MENASIHATI mereka yang terpanggil.
Adapun tujuan dari nasihat itu adalah: Supaya orang-orang yang terpanggil berjuang untuk mempertahankan iman hingga mencapai iman yang sempurna.
Terkait dengan IMAN mari kita lanjut melihat di dalam.
Yakobus 2:17
(2:17) Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Iman tanpa perbuatan, pada hakekatnya adalah mati.
Itu berarti di tengah-tengah pengikutan kita kepada TUHAN, kita harus berjuang menunjukkan suatu perbuatan di dalam hal mempertahankan iman, supaya hidup rohani jangan mati (binasa). Kalau hidup rohani mati, ujungnya binasa walaupun nampaknya tubuh raga ini hidup, tetapi rohani (iman) kita mati pasti binasa.
Yakobus 2:18
(2:18) Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
Di sini kita melihat, pendapat atau pemikiran yang keliru:
- Menyangka cukup hanya memiliki iman, tanpa disertai perbuatan.
- Yang lain menyangka; ia boleh beraktivitas, ia boleh berbuat (bertindak) di tengah ibadah pelayanan tanpa iman (tanpa memandang kepada salib di Golgota).
Hal semacam ini digambarkan seperti orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat, padahal kita tahu manusia dibenarkan oleh karena darah salib Kristus bukan karena hasil usaha (perbuatan) seseorang.
Hati-hati ya imam-imam, dari pelajaran tentang kesulungan kita sudah belajar bahwa Suku Lewi diangkat (diambil) dari suku-suku Israel kemudian dijadikan sebagai anak sulung. Tugasnya:
(1) melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN, (2) menjadi pendamaian. Jadi, jangan merusak dan mengganggu pikiran orang lain.
Kenapa mereka diangkat menjadi anak sulung? Karena hanya suku Lewi yang berpihak kepada TUHAN… (Keluaran 32:26).
Jadi imam-imam harus berpihak kepada penggembalaan ini. Seperti apapun susahnya hidup mu di tengah ibadah pelayanan ini, tetap harus berpihak kepada penggembalaan ini, karena kita sudah diberi kesempatan untuk melayani TUHAN.
Pendeknya, ada yang menyangka iman tanpa perbuatan, ada juga yang menyangka bebas berbuat, tetapi tanpa iman, tanpa memandang kepada salib, persis seperti mereka yang hidup di bawah hukum taurat, padahal manusia dibenarkan oleh darah salib, bukan hasil usaha.
Tetapi yang benar adalah; iman tidak dapat dipisahkan dari perbuatan, sebab joli (pasangan) dari iman adalah perbuatan. Dengan demikian, iman tidak dapat dipisahkan dari perbuatan. Sebaliknya, perbuatan kecil dan besar tidak dapat dipisahkan dari iman.
Soal iman dan perbuatan ini lebih terang lagi kita lihat di dalam.
Yakobus 2:24-25
(2:24) Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. (2:25) Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?
Dengan jelas di sini dikatakan, manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, dan bukan hanya karena iman, persis seperti Rahab; ia dibenarkan karena perbuatannya.
Siapakah Rahab sebenarnya?
Rahab adalah orang Kanaan, bukan orang Yahudi itu berarti Rahab adalah bangsa Kafir, disebut juga dengan orang-orang yang tidak bersunat.
Rahab adalah seorang pelacur atau perempuan sundal yang telah menajiskan banyak orang.
Timbul pertanyaan bagi kita; Apakah perbuatan Rahab sehingga ia dibenarkan Allah?
Jawabnya:
Menyembunyikan kedua pengintai di rumahnya.
Menolong kedua pengintai lolos melalui jalan yang lain.
Hal menyembunyikan kedua pengintai di dalam rumahnya, itu diceritakan di dalam Yosua 2:1-6.
Perikop: "Pengintai-pengintai di Yerikho."
Yosua 2:6
(2:6) Tetapi perempuan itu telah menyuruh keduanya naik ke sotoh rumah dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami, yang ditebarkan di atas sotoh itu.
Rahab menyuruh kedua pengintai itu naik ke sotoh rumahnya. Ini merupakan satu tindakan sebagai permulaan yang baik dari Rahab sebab naik ke sotoh rumah = menjunjung tinggi Firman Allah dan Roh Allah yang suci. Kedua pengintai tersebut yang di utus oleh Yosua dari seberang sungai Yordan, tepatnya dari Sitim, itu gambaran dari dua oknum Allah itulah Firman Allah dan Roh Allah yang suci.
Maka ketika Rahab menyuruh kedua pengintai itu naik ke sotoh rumah, itu merupakan satu tindakan sebagai permulaan yang baik dari Rahab sebab naik ke sotoh rumah = menjunjung tinggi Firman Allah dan Roh Allah yang suci. Itu permulaan yang baik.
Jadi junjung tinggi Firman Allah dan Roh Allah itu permulaan yang baik. Jangan merasa diri paling benar.
Biarlah Firman Allah dan Roh Allah betul-betul mengatasi seluruh kehidupan kita, termasuk segala sesuatu yang terkait dengan hidup kita dan yang kita miliki, itu namanya menjunjung tinggi Firman Allah dan Roh Allah suci.
Kemudian, disembunyikan di bawah timbunan batang rami, itu berarti Firman Allah dan Roh El-kudus diterima di dalam hidupnya walaupun masih kosong dan kasar. Batang rami itu bisa saja itu bekas batang dari gandum ataupun jelai, tetapi kalau hanya batang rami berarti kasar dan kosong.
Saudara, kalau hidup seseorang belum diisi penuh dengan gandum Firman Allah (Jelai Firman Allah) itu sama seperti batang rami, kosong dan kasar. Jadi walaupun perangainya agak lemah lembut, tetapi kalau masih kosong dengan gandum Firman Allah (jelai Firman Allah), itu kasar sekali.
Tetapi di sini kita melihat saudara ku, disembunyikan di bawah timbunan batang rami itu berarti Firman Allah dan Roh El Kudus diterima di dalam hidupnya, sekalipun hidupnya masih kasar dan kosong. Puji TUHAN.
Yosua 2:8-10
(2:8) Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh (2:9) dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. (2:10) Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas.
Dari ayat-ayat ini, kita menemukan dua hal yang sangat berharga:
HAL BERHARGA YANG PERTAMA:
Ayat 8 … sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh …
Artinya rohaninya untuk kita di masa sekarang, sebelum akhir zaman atau sebelum tahun Yobel habis, sebelum tahun pembebasan habis maka sebaiknya gereja TUHAN antara lain:
Nikah-nikah dan rumah tangga di dunia ini yang mengalami kehancuran dan gagal,
Bahkan pribadi lepas pribadi (individu-individu) yang telah terjerumus dalam kenajisan percabulan yang begitu hebat;
Hendaklah membawa hidupnya naik ke atas dalam kehendak Allah untuk bertemu dengan kedua pengintai yaitu Firman Allah dan Roh Allah yang suci. Sebab kita tahu bahwa Firman Allah dan Roh El-Kudus disebut juga dengan Firman yang diurapi sangat berkuasa untuk memperbaiki nikah-nikah dan rumah tangga yang gagal dan hancur, kemudian berkuasa juga untuk memperbaiki kehidupan pribadi lepas pribai (individu-individu) yang telah terjerumus dalam kenajisan percabulan.
Jadi Firman yang diurapi itu berkuasa untuk memperbaiki nikah-nikah yang hancur, nikah-nikah yang gagal, juga berkuasa untuk memperbaiki pribadi-pribadi (individu-individu), yang terjerumus dalam kenajisan percabulan termasuk terikat dengan tontonan porno di dalam gadget (video internet). Jadi Firman yang diurapi itu berkuasa menyucikan kita semua dari kenajisan percabulan termasuk yang terikat dengan video porno.
Jadi sebelum tahun Yobel, sebelum tahun pembebasan berakhir sebaiknya kita naik kerena kehendak Allah untuk bertemu dengan Firman yang diurapi karena Firman yang diurapi berkuasa untuk menyucikan kehidupan kita, memperbaiki nikah-nikah yang hancur dan gagal, memperbaiki kehidupan/pribadi lepas pribadi yang terjerumus dalam kenajisan percabulan.
Ayo manfaatkan kesempatan ini, naiklah secepatnya bertemu dengan Firman yang diurapi itu, jangan pernah merasa bisa, baru beberapa tahun tergembala sudah ingin menggurui. Jangan, tetapi naiklah karena kehendak Allah supaya nikah yang hancur dan gagal, pribadi lepas pribadi yang terikat dengan kenajisan percabulan segera akan diperbaiki.
2 Timotius 3:16
(3:16) Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Tulisan yang diilhamkan Allah adalah Firman yang diurapi, bermanfaat (berkuasa) untuk:
- Mengajar.
- Menyatakan kesalahan.
Kalau kesalahan dinyatakan jangan marah, jangan ngomel, justu bersyukur. Kalau kesalahan diyatakan lalu kita tidak mau, ya rugi sendiri sebab apapun yang diperbuat pasti salah, tidak akan pernah ada yang benar.
- Memperbaiki kelakuan.
Siapa yang berkuasa untuk memperbaiki kelakuan manusia? Tidak ada. Satupun manusia tidak ada yang sanggup bahkan dirinya sendiri tidak sanggup memperbaiki kelakuannya. Suami tidak bisa memperbaiki kelakuan istri, istri tidak bisa memperbaiki kelakuan suami, orang tua tidak bisa memperbaiki kelakuan anak, anak apalagi tidak bisa memperbaiki kelakuan orang tua. Hanya Firman yang diurapi satu-satunya berkuasa untuk memperbaiki kelakuan manusia. Ayo dewasa berpikir.
- Mendidik orang dalam kebenaran.
Berarti supaya kita berada dalam kebenaran, kita perlu berhadapan langsung dan menyerahkan diri untuk diselidiki oleh Firman yang diurapi karena Firman yang diurapi berkuasa untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Hal yang senada juga dinyatakan di dalam.
Ibrani 4:12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
… Sebab firman Allah hidup dan kuat… kalau hidup itu berarti pekerjaan Roh sementara daging itu mati. Yang membuat kita hidup, ya Roh. Ini menunjuk Firman Allah yang diurapi.
Jadi dalam ayat ini juga dikatakan, Firman yang diurapi itu sangat tajam, sehingga ia sanggup menusuk amat dalam untuk mengadakan penyucian terhadap perasaan manusia yang terdalam:
- Memisahkan jiwa dan roh.
- Memisahkan sendi-sendi dan sumsum.
- Sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Siapa yang tahu perasaan manusia? Tidak ada yang tahu. Tetapi Firman yang diurapi, sanggup mengadakan penyucian terhadap perasaan manusia yang terdalam. Tidak ada satupun manusia yang tahu perasaan manusia. Bahkan saya berani mengatakan seorang suami tidak pernah tahu perasaan istri, demikian juga sebaliknya, tetapi Firman Allah yang diurapi tahu sebab Firman itu menusuk amat dalam, berarti mengadakan penyucian terhadap 3 hal: (1) memisahkan jiwa dan roh, (2) memisahkan sendi-sendi dan sumsum (3) sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita masing-masing.
Jadi ini harus menjadi pemikiran kita di hari-hari terakhir ini, biar kita naik ke atas sotoh karena kehendak Allah supaya kita disucikan oleh Firman dan Roh Allah itulah Firman yang diurapi.
Lebih rinci kita lihat di dalam.
2 Korintus 4:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, (4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Ayat 3 … “Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa.”
Kalau tidak terjadi pembukaan rahasia Firman ya binasa.
Intisari: Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus adalah Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan, disebut juga dengan Firman Allah yang diurapi. Kuasanya; menyucikan kehidupan kita sampai segambar dan serupa dengan Allah = sama mulia dengan TUHAN kita. Itu berarti; kualitas rohani kita sederajat dengan kualitas rohani dari TUHAN Yesus Kristus Mempelai Pria Sorga.
Dan itu nampak di dalam Wahyu 21.
Perikop: "Yerusalem yang baru."
Wahyu 21:9-10
(21:9) Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba." (21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
MEMPELAI PEREMPUAN TUHAN, disebut juga dengan gunung besar lagi tinggi, jelas itu adalah GUNUNG SION.
Wahyu 21:11
(21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
Gunung Sion yakni Mempelai TUHAN; bercahaya kemuliaan Allah, itu berarti:
- Segambar dan serupa dengan Allah (sama mulia dengan TUHAN).
- Kualitas rohani dari Mempelai Perempuan sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Sorga.
Jadi saudara, ke arah inilah kita dibawa oleh Firman yang diurapi, yang berkuasa untuk mengadakan penyucian terhadap dosa dari gereja TUHAN, ke arah ini, ke Gunung Sion.
Jadi saudara, ini hal yang pertama yang sangat berharga yang harus kita ketahui dari kisah perempuan sundal (pelacur) itulah Rahab.
Naik ke atas sotoh, artinya; sebelum tahun Yobel, tahun pembebasan berakhir maka sebaiknya gereja TUHAN sibawa sampai ke atas Gunung Sion, itulah Mempelai Perempuan TUHAN. Ini satu perbuatan yang sangat berharga dan menjadi pelajaran yang mulia bagi kita gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini. Kita sudah selayaknya disebut menjadi Gunung Sion karena penyucian yang terjadi lewat kuasa Firman yang diurapi. Haleluya. Ini harus kita pahami, kenapa bisa kita pahami? Karena pola Tabernakel saudara.
Inilah hal yang berharga yang pertama.
HAL BERHARGA YANG KEDUA:
Ayat 9-10: … “Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas”.…
Rahab menceritakan kepada kedua pengintai, apa yang dia tahu dan apa yang dia dengar, tentang 3 perbuatan TUHAN yang ajaib, yaitu:
Tanah Kanaan secara keseluruhan termasuk Yerikho akan diserahkan kepada Israel.
Arti rohaninya untuk kita sekarang; setan dan daerah kekuasaannya akan takluk kepada Israel (gereja TUHAN). Hal ini diketahui dengan jelas oleh Rahab. Jangan kita bercerita dari apa yang tidak kita ketahui, tetapi biarlah kita bercerita kepada istri, suami, orang tua, anak-anak, kerabat, handai taulan, rekan-rekan dimanapun kita berada dari apa yang kita tahu. Jangan sesekali bercerita dari apa yang tidak kita tahu. Ini pelajaran yang baik.
Laut Teberau (laut Kolsom) kering ketika Israel menyebrang.
Arti rohaninya; dunia dan arusnya yang menghanyutkan, dikeringkan berarti; dihancurkan oleh keagungan TUHAN.
Hal ini didengar oleh Rahab. Jadi apa yang dia dengar, itu yang diceritakan kembali kepada kedua pengintai sebelum tidur.
Terkait dengan Laut Teberau kering ketika Israel menyeberang kita lihat di dalam.
1 Korintus 6:2-3
(6:2) Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti? (6:3) Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.
Jadi jelas, TUHAN memberi kuasa kepada gereja TUHAN sehingga dunia dengan arusnya takluk dan dihancurkan. Sehingga kita bisa mengatur segala sesuatu di dunia ini, bukan dunia ini yang mengatur kita, sampai kepada perkara-perkara kecilpun kita atur karena arus dunia sudah kering, beda dengan orang yang dihanyutkan oleh arus dunia, sama seperti orang yang meninggalkan ibadah karena kesibukan dunia, bagaimana mungkin dia bisa mengatur perkara-perkara di atas dunia ini, tidak bisa.
Tetapi di sini jelas kita lihat bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia, semua diatur, perkara yang tidak berarti, yakni; segala kesibukan dunia tidak bisa mengatur kita. Ini kelebihan gereja ketika gereja menghakimi dunia, dia sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti. Jangan sampai perkara-perkara yang tidak berarti mengatur hidup kita, termasuk pekerjaan, bisnis, sekolah (study), kuliah, dan lain sebagainya, jangan.
Sihon dan Og ditumpas habis oleh Israel.
Arti rohaninya; kuasa daging atau keinginan daging yang jahat ditumpas dan dihancurkan habis oleh TUHAN.
Hal ini juga didengar oleh Rahab. Dan apa yang dia dengar itu yang dia ceritakan kembali kepada kedua pengintai.
Jadi singkat kata; ketika Rahab menceritakan tiga perbuatan ajaib dari TUHAN kepada kedua pengintai = menceritakan keagungan TUHAN. Itu berarti ada pujian dari mulut Rahab yang merupakan PENYEMBAHAN Rahab kepada TUHAN.
Kalau kita menceritakan apa yang kita tahu, apa yang kita dengar dari TUHAN berarti ada pujian dari mulut ini, pujian ini merupakan penyembahan kita kepada TUHAN. maka setiap hari kita harus dalam penyembahan kepada TUHAN. Setiap pagi untuk sepanjang hari, setiap senja untuk sepanjang malam. Harus ada penyembahan kepada TUHAN.
Tetapi sebaiknya, mulai dari sekarang apa yang kita tahu dari kebenaran Firman, apa yang kita dengar dari kebenaran Firman, itu yang kita ceritakan, itu adalah pujian yang keluar dari mulut, dan pujian yang keluar dari mulut merupakan penyembahan kita kepada TUHAN yang ajaib, karena TUHAN kita ajaib. Dan penyembahan ini harus berlangsung setiap pagi untuk sepanjang hari, setiap senja untuk sepanjang malam, pagi dan sore, siang dan malam, jangan putus-putusnya.
Persamaan dari tiga hal perbuatan ajaib dari TUHAN yang juga ternyata sudah digenapi oleh Yesus di dalam Matius 4.
Perikop: "Pencobaan di padang gurun."
Matius 4:3-10
(4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." (4:4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (4:5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, (4:6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." (4:7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" (4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." (4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
YANG PERTAMA: Mengubah batu menjadi roti.
Ayat 3-4: … “Perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti” …
Bila dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada MEJA ROTI SAJIAN, menunjuk ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan Perjamuan Suci.
Pendeknya, lewat Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci, Sihon dan Og, raja orang Amori gambaran dari kuasa daging; ditumpas habis. Sebab, roti jelas terhubung langsung dengan daging manusia. Manusia hidup bukan dari roti, tetapi dari Firman yang keluar dari mulut Allah. Maka memang hamba TUHAN (Gembala Sidang) dalam hal berkhotbah atau menyampaikan Firman Allah, biarlah kiranya itu berasal dari mulut Allah, jangan dikarang-karang, jangan dibuat-buat. Dari situ kita hidup, bukan dari roti.
YANG KEDUA: Berada di bubungan Bait Allah dan diperintahkan untuk menjatuhkan diri.
Ayat 5-7 … "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."…
Bila dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada PELITA EMAS -> ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan Kesaksian Roh El Kudus.
Berarti: lewat Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh akan mengeringkan segala lautan dunia yakni segala perkara-perkara di bawah yaitu hal-hal yang menyebab seseorang bermegah atau sombong.
Ada di tempat tinggi lalu diperintahkan untuk menjatuhkan diri karena perkara-perkara di bawah itu kesombongan. Bila dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena pada PELITA EMAS (menjadi kesaksian), menjadi terang atas dunia ini. Maka lewat Ibadah Raya Minggu disertai Kesaksian Roh, lautan dunia, perkara di bawah, dikeringkan. Karena perkara-perkara ini yang menyebabkan seseorang menjatuhkan diri dalam kesombongan, bermegah dengan segala perkara di bawah. Kan itu maunya setan, jatuhkan dirimu, padahal TUHAN mau supaya kita tetap menjadi PELITA EMAS. Maka perkara di bawah harus dikeringkan, caranya tekun dalam Ibadah Raya Minggu disertai Kesaksian Roh.
Inikan enak kalau kita menggunakan pola Tabernakel, tidak dikarang-karang.
YANG KETIGA: Yesus dibawa ke atas gunung yang sangat tinggi lalu memeperlihatkan Kerajaan dunia dan kemuliannya dan itu akan diberikan kepada TUHAN Yesus dengan syarat Yesus sujud menyembah kepada setan.
Ayat 8-10… Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku"…
Bila dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada MEZBAH DUPA -> ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Pendeknya, lewat Doa Penyembahan; Kanaan dan seluruh kekuasaannya, itulah Kerajaan dunia dengan segala kemuliannya akan ditaklukkan.
TUHAN tidak mau sujud menyembah kepada setan. Memang ada tawaran dari setan; dunia dan kemuliaannya kuberikan kepada mu, tetapi syaratnya setan disembah. Tetapi Yesus berkata; …"Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"…
Dunia dan kemuliaannya itu adalah kemuliaan dari setan, akan diberikan kalau TUHAN Yesus sujud menyembah. Maka peristiwa ayat 8-10; bila dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada MEZBAH DUPA menunjuk ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan. Berarti lewat Doa Penyembahan, Kanaan dan seluruh kekuasaanya, setan dan seluruh kekuasaannya akan ditaklukkan.
Jadi saudara, apa yang diceritakan Rahab kepada kedua pengintai sesuai dengan apa yang dia tahu dan dia dengar, itu merupakan suatu nubuatan dan sudah digenapkan oleh TUHAN Yesus Kristus di dalam Matius 4:1-10.
Jadi mau tidak mau memang gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini harus berada dalam ketekunan 3 MACAM IBADAH POKOK supaya lewat Ketekunan tiga macam Ibadah Pokok gereja TUHAN dibawa sampai pada tingkat ibadah yang tertinggi (puncak ibadah) itulah IBADAH DOA PENYEMBAHAN.
Oleh sebab itu, ibadah dan hidup rohani kita harus berada pada tingkat ibadah yang tertinggi itulah Doa Penyembahan.
Intisarinya: Sebelum tidur Rahab naik ke Sotoh rumahnya dan menceritakan tiga perbuatan Allah yang ajaib sesuai dengan apa yang dia tahu dan apa yang dia dengar kepada kedua pengintai = berada dalam dua kedudukan yang sangat tinggi.
BERADA DI GUNUNG SION.
DOA PENYEMBAHAN (puncak ibadah).
Ini cerita yang sangat berharga, mengandung nubuatan dan kiranya nubuatan ini tergenapi di dalam hidup gereja TUHAN/hidup kita masing-masing/pribadi lepas pribadi/setiap insani.
Dan itu berulang-ulang saya sampaikan, tidak bosan rasanya sebagaimana dalam Wahyu 14:1-3.
Wahyu 14:1-3
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. (14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
Wahyu 14:1; berbicara Gunung Sion = Mempelai TUHAN, inti Mempelai jumlahnya 144.000 orang dari bangsa Israel asli, tetapi bayangan Mempelai juga datang dari bangsa Kafir (kita), bisa juga masuk menjadi Mempelai TUHAN.
Wahyu 14:2-3 … “Bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru” …
Wujud Gunung Sion: Doa penyembahan disertai dengan nyanyian baru, bahasa lidah bahasa Roh tidak ada yang dapat mempelajarinya.
Jadi sudah sangat jelas, apa yang dikerjakan oleh Rahab di dalam Yosua 2:8-10; dibagi menjadi dua bagian, jelas itu berbicara tentang Gunung Sion. Jadi sebelum berakhirnya tahun Yobel, sebelum berakhirnya tahun pembebasan, tahun kemurahan, sudah selayaknya gereja TUHAN, anak-anak TUHAN disebut menjadi GUNUNG SION, prosesnya lewat penyucian Firman yang diurapi.
Kemudian, Rahab bercerita tentang 3 perbuatan yang ajaib sesuai dengan apa yang dia tahu, sesuai dengan apa yang dia dengar, itu berbicara soal PENYEMBAHAN; wujud dari keberadaan Gunung Sion.
Jadi kalau yang disebut dengan GUNUNG SION, wujudnya ada yakni; PENYEMBAHAN; Penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah, tidak lagi taat kepada kepentingan daging.
Jadi bagaimana saudara berkata; gereja yang tidak mengerti pola Tabernakel lalu saudara katakan selamat? Tidak mengerti Gunung Sion, tidak mengerti penyembahan, saudara berani berkata selamat? Berapa banyak nanti kebinasaan ini terjadi. Alkitab sudah mencatat, hanya seperti (1/3) yang akan selamat, dua pertiga (2/3) binasa. Hitungan dari dua pertiga (2/3) itu hanya orang Kristen, bukan dihitung dari seluruh dunia, jadi sedikit saja. Inti Mempelai dari bangsa Israel saja hanya 144.000.
Jadi saudara tidak usah sibuk mengurusi gereja lain, sibuklah mengurusi urusan saudara masing-masing. Belajar dari apa yang kita pelajari ini supaya jangan kita bersikap konyol seperti seringkali Petrus seperti itu, tetapi seringkali juga dia menangis oleh karena kekonyolan itu,. Petrus menangis/menyesal di kaki salib, sedangkan orang yang keras kepala, kepala batu, keras hati, tidak mau berubah, ya binasa saudara.
Tadi kita sama-sama melihat peristiwa ini, tidak ada yang dikarang-karang satupun, kita semua harus rendah hati untuk mencapai dua klimaks yang dinanti-nantikan TUHAN yaitu:
Sebelum tahun Yobel selayaknyalah gereja TUHAN disebut sebagai Gunung Sion, prosesnya disucikan oleh Firman yang diurapi.
Berada pada tingkat Ibadah yang tertinggi yakni Doa penyembahan.
Ayo! Ceritakan yang kita tahu dari Firman, ceritakan yang kita dengar dari Firman. Yesus datang ke dunia ini untuk melakukan kehendak Allah Bapa lalu Yesus berkata kepada kita; “Apa yang saya lihat, apa yang saya tahu, dan apa yang saya dengar itu yang saya kerjakan, itu yang saya sampaikan.” Supaya gereja TUHAN menjadi Gunung Sion dan gereja TUHAN mencapai tingkat ibadah yang tertinggi sebagaimana di dalam Yohanes 8:37-38.
Yohanes 8:37-18
(8:37) Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. (8:38) Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."
Jadi Yesus melakukan kehendak Allah Bapa sesuai dengan apa yang Dia lihat (apa yang Dia tahu), dan apa yang Dia dengar dari Bapa itu yang Dia sampaikan kepada kita semua supaya gereja TUHAN berada pada dua klimaks yang dinantikan TUHAN Yesus yaitu: menjadi GUNUNG SION dan hidup dalam DOA PENYEMBAHAN.
Seharusnya kita bersyukur, dengan dua pengertian ini, kita bisa temukan dari terang Tabernakel. Kalau tidak ada pola Tabernakel biar dia punya gelar Doktor tidak mengerti itu, mungkin banyak hapal ayat, tetapi soal pemahaman semacam ini tidak akan mungkin bisa mengerti.
Nah kita ini sudah disulungkan oleh TUHAN oleh ajaran sulung ini sampai akhirnya kita diteguhkan.
Saya masih ingat dulu saudara Yesaya belum yakin bahwa Yesus mati di atas kayu salib, tetapi saya sabar, saya katakan; percaya ya Yesus mati di atas kayu salib, barulah tahun 2019 dia percaya. Jadi untuk itupun saya harus sabar. Memang rasanya sakit kalau jemaat diajar tidak mau percaya, tetapi sakit ini harus ditahan.
Yesus juga bertahan sampai betul-betul dua perkara itu kita alami masing-masing, layak menjadi Gunung Sion (Mempelai TUHAN) dan Doa Penyembahan. Kenapa harus dalam doa penyembahan, puncak ibadah? Supaya kita mampu menghadapi puncak pencobaan, yakni pada saat aniaya antikris. Pendeknya, puncak ibadah (Doa Penyembahan) akan berhadapan dengan puncak pencobaan.
Imamat 25:11-12,47-50,54-55
(25:11) Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, jangan kamu menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kamu petik buahnya. (25:12) Karena tahun itu adalah tahun Yobel, haruslah itu kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kamu makan harus diambil dari ladang. (25:47) Apabila seorang asing atau seorang pendatang di antaramu telah menjadi mampu, sedangkan saudaramu yang tinggal padanya jatuh miskin, sehingga menyerahkan dirinya kepada orang asing atau pendatang yang di antaramu itu atau kepada seorang yang berasal dari kaum orang asing, (25:48) maka sesudah ia menyerahkan dirinya, ia berhak ditebus, yakni seorang dari antara saudara-saudaranya boleh menebus dia, (25:49) atau saudara ayahnya atau anak laki-laki saudara ayahnya atau seorang kerabatnya yang terdekat dari kaumnya atau kalau ia telah mampu, ia sendiri berhak menebus dirinya. (25:50) Bersama-sama dengan si pembelinya ia harus membuat perhitungan, mulai dari tahun ia menyerahkan dirinya kepada orang itu sampai kepada tahun Yobel, dan harga penjualan dirinya (25:54) Tetapi jikalau ia tidak ditebus dengan cara demikian, maka ia harus diizinkan keluar dalam tahun Yobel, ia bersama-sama anak-anaknya. (25:55) Karena pada-Kulah orang Israel menjadi hamba; mereka itu adalah hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu."
Jadi saudara, kita memang harus sampai pada dua klimaks yang TUHAN tentukan yaitu sebelum tahun Yobel, tahun pembebasan, selayaknyalah hidup gereja TUHAN disebut sebagai Gunung Sion/Mempelai TUHAN/milik kepunyaan TUHAN.
Oleh sebab itu kita harus menghambakan diri kepada TUHAN, nanti TUHAN yang akan menebus kita dari dunia yang fana ini untuk selanjutnya dibawa ke Tanah Air Sorgawi. Siapa yang layak masuk ke Tanah Air Sorgawi? Ya Gunung Sion.
Siapa yang nanti benar-benar memiliki kuasa dan bebas pada puncak pencobaan? Itulah mereka yang hidup dalam Doa penyembahan. Supaya kita semua menjadi miliknya TUHAN. Andaikatapun tidak ada yang sanggup menebus, TUHAN yang menebus kita. Karena TUHAN mau jadikan kita berada pada dua kedudukan yang tinggi, yakni; Gunung Sion dan Penyembahan. Terpujilah kasih karunia TUHAN yang mulia. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI.
No comments:
Post a Comment