IBADAH KAUM MUDA REMAJA,
08 JUNI 2024
STUDY YUSUF
Subtema: UKUPAN WANGI-WANGIAN
Pertama-tama saya
mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahamtNya kita dihimpunkan
oleh dua tangan TUHAN di atas gunung TUHAN yang kudus beribadah lewat Ibadah
Kaum Muda remaja di malam ini tentu karena kemurahan TUHAN.
Saya juga tidak lupa menyapa
anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung dengan penggembalaan
GPT “BETANIA” lewat live streaming atau online, atau video internet;
Youtube, Facebook atau media sosial apapun, dimanapun berada baik di dalam
negeri, maupun di luar negeri, TUHAN kiranya hadir di tengah-tengah kita
sebagai Imam Besar Agung melayani, berdoa, dan memperdamaikan dosa kita.
Tapi jangan lupa untuk
berdoa dalam roh, mohon kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan itu
meneguhkan hati kita pribadi lepas pribadi.
Mari kita sambut study
Yusuf sebagai firman penggembalaan untuk ibadah pemuda remaja.
Kejadian 43:11-13
Perikop: saudara-saudara Yusuf pergi ke Mesir untuk kedua kalinya.
(43:11) Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya: "Jika demikian,
perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini dalam tempat
gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit balsam
dan sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam. (43:12)
Dan bawalah uang dua kali lipat banyaknya: uang yang telah dikembalikan
ke dalam mulut karung-karungmu itu haruslah kamu bawa kembali; mungkin itu
suatu kekhilafan.(43:13) Bawalah juga adikmu itu, bersiaplah dan
kembalilah pula kepada orang itu.
Setelah diyakinkan oleh
Yehuda, akhirnya Yakub mengizinkan Yehuda dan anak-anaknya yang lain untuk
membawa Benyamin ke Mesir kepada Yusuf sebagai syarat untuk membeli gandum.
Kemudian dalam kunjungan
kedua itu mereka juga membawa dua hal lainnya, antara lain;
1.
Membawa sedikit balsam
dan sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam.
2.
Membawa uang dua kali
lipat banyaknya, dengan rincian sebagai
berikut:
a.
Uang yang ditemukan
dalam mulut karung-karung harus dikembalikan, alasannya; mungkin itu kekhilafan
atau salah masuk pada waktu kunjungan yang pertama ke Mesir dalam rangka
membeli gandum.
b.
Uang untuk membeli
gandum.
Singkat kata, dalam kunjungan kedua ke Mesir anak-anak Yakub harus
membawa hasil tanah terbaik dari Kanaan, yaitu; (1) Balsam, (2) madu, (3)
damar, (4) damar ladan, (5) kemiri, (6) buah badam.
Dalam ejaan lama disebut membawa; (1) Getah harum, (2) madu,
(3) rempah-rempah, (4) kemenyan, (5) buah keras, (6) buah
badam,
Pendeknya dari enam
macam hasil tanah terbaik dari Kanaan yang akan dibawa ke Mesir ada tiga hal
yang dijadikan sebagai ukupan wangi-wangian bagi TUHAN yakni:
1.
Getah harum
2.
Rempah-rempah (getah rasamala)
3.
Kemenyan.
Keluaran 30:1 Perikop:
Mengenai mezbah pembakaran ukupan.
(30:1) "Haruslah kaubuat mezbah, tempat pembakaran ukupan; haruslah
kaubuat itu dari kayu penaga;
Musa diperintahkan Allah
untuk membuat Mezbah yaitu tempat Pembakaran Ukupan disebut juga dengan Mezbah
Dupa.
Mezbah dupa = tempat
yang ditinggikan, dimana asap dupa itu naik ke atas, sehingga Allah dan manusia
saling bertemu dan bersekutu. Pendeknya, doa penyembahan adalah hubungan intim
dengan TUHAN.
Biarlah kiranya doa
penyembahan itu terus berlangsung dalam hidup kita, karena itu merupakan
hubungan intim kita dengan TUHAN.
Keluaran 30:7
(30:7) Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian;
tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya.
Di atas Mezbah itu Harun
harus membakar ukupan dari wangi-wangian. Membakar ukupan (dupa) itu berarti ada
dalam kegiatan berdoa/menyembah/sembahyang.
Kita harus ada
kegiatan berdoa/menyembah/sembahyang setiap hari. Jangan sampai hari-hari
kita habiskan untuk kepentingan daging; hari-hari kita habiskan untuk
perkara-perkara di bawah (perkara lahiriyah), jangan sampai ada waktu
luang hanya untuk kepentingan daging, hanya untuk perkara-perkara di dibawah,
tapi waktu untuk berdoa itu harus ada.
Lukas 1:8
(1:8) Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia
melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. (1:9) Sebab ketika diundi,
sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk
untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. (1:10) Sementara
itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu
pembakaran ukupan.
Zakharia melakukan tugas
keimaman dihadapan TUHAN, sebab dia ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan
membakar ukupan, sementara umat TUHAN berkumpul di lua Bait Suci dan sembahyang.
Pendeknya; waktu
untuk doa penyembahan atau waktu untuk sembahyang harus didirikan (disediakan)
untuk TUHAN, persis seperti waktu Zakaria memimpin sembahyang; pada waktu itu
adalah waktu pembakaran ukupan. Jadi semua waktu tidak boleh hanya
untuk kegiatan-kegiatan daging, atau kepentingan daging.
Apalagi seorang imam,
harus ada waktu untuk menyembah, dan itu sudah dibuktikan oleh Zakaria, dialah
yang memimpin keimaman, secara khusus membakar ukupan di dalam bait suci,
sementara umat TUHAN sembahyang di luar.
Wahyu 8:3
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri
dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak
kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di
atas mezbah emas di hadapan takhta itu. (8:4) Maka naiklah asap
kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu
ke hadapan Allah.
Di atas Mezbah Dupa Emas
ada ukupan yang dibakar, sehingga asap kemenyan naik ke hadirat Allah, itu
berarti tembus sampai ke takhta Allah. Intinya, tingkat ibadah yang
tertinggi (puncak ibadah) adalah doa penyembahan.
Dari sini kita dapat
melihat, doa penyembahan, pembakaran ukupan wangi-wangian (waktu sembahyang)
yang kita bangun itu merupakan hubungan intim antara kita dengan Allah.
Maka setiap hari kita harus sediakan waktu untuk pembakaran ukupan
wangi-wangian, jangan sampai waktu-waktu dalam setiap hari dihabiskan hanya
untuk kepentingan daging, teramat lagi imam-imam, tidak perlu disuruh
(diperintah) untuk menyediakan waktu yaitu membakar ukupan itulah doa
penyembahan.
Kemudian
Wahyu 5:8
(5:8) Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat
makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing
memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa
orang-orang kudus.
Keempat makhluk dan 24
tua-tua, masing-masing memegang; satu kecapi dan satu cawan emas penuh dengan
kemenyan, ini berbicara soal doa penyembahan di dalam kerajaan sorga.
Mazmur 141:2
(141:2) Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan
tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.
Mempersembahkan
ukupan atau membakar ukupan merupakan doa penyembahan bagi TUHAN.
Kemudian doa penyembahan harus disertai dengan penyerahan diri sepenuh, bagaikan
dua tangan yang terangkat, dan hal itu sepenuhnya dipimpin oleh kuasa
Roh Kudus, dengan kata lain; menyembah tidak boleh dipimpin oleh
kepentingan daging, tapi sepenuhnya itu harus dipimpin Roh El-kudus.
Jadi menyembah jangan
karena ikut-ikutan, jangan karena kepentingan daging, jangan karena ada
sesuatu.
Zakharia 12:10 dengan
perikop: "Ratapan atas dia yang tertikam"
(12:10) "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan
atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang
kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang
meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang
menangisi anak sulung.
Penyembahan disertai
ratap tangis karena memandang pribadi Yesus yang mati tertikam itu sepenuhnya
dipimpin langsung oleh Roh El-Kudus. Jadi doa penyembahan ternyata
betul-betul sepenuhnya dipimpin langsung atau diambil alih oleh Roh Kudus. Jadi
jangan sampai kita menyembah karena ikut-ikutan, karena ada kepentingan daging,
karena malu dengan orang yang disekitar yang sibuk menyembah.
Keluaran 30:7, 34 dengan
perikop: Mengenai ukupan yang kudus
(30:7) Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian;
tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya.
(30:34) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ambillah wangi-wangian,
yakni getah damar, kulit lokan dan getah rasamala, wangi-wangian itu serta
kemenyan yang tulen, masing-masing sama banyaknya.
Harun harus membakar
ukupan wangi-wangian, yakni; getah damar (getah mur), kulit lokan, getah
rasamala, serta kemenyan. Wangi-wangian tersebut merupakan perkara-perkara yang
berharga yang tumbuh di tanah Kanaan yang akan dibawa anak-anak Yakub ke Mesir
kepada Yusuf sesuai dengan perintah Yakub, kecuali kulit lokan: Kejadian
43:11: Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya: "Jika demikian,
perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini dalam tempat
gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit balsam
dan sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam.
Jadi dari enam perkara
ini ternyata ada tiga yang dijadikan sebagai ukupan wangi-wangian, yaitu;
·
balsam (getah mur),
·
damar (rempah-rempah),
·
damar ladan (kemenyan)
Sementara yang dijadikan
ukupan wangi-wangian di dalam Keluaran 30:34, antara lain;
·
getah damar (getah mur)
·
kulit lokan,
·
getah rasamala,
·
serta kemenyan.
Selanjutnya kita akan
melihat pengertian rohani dari ketiga ukupan wangi-wangian, yakni: getah damar,
getah rasamala, serta kemenyan, diawali dari pengertian rohani getah damar
(getah mur).
PENGERTIAN ROHANI GETAH
DAMAR (GETAH MUR)
·
Arti haraviah Getah
damar dalam bahasa Yunani adalah segala sesuatu yang menetes.
Getah damar yang murni itu keluar menetes dari batang pohon persis
seperti air mata yang menetes.
·
Sedangkan arti haraviah
Getah atau mur dalam bahasa ibrani adalah pahit, karena damar (mur) itu memiliki rasa pahit
Singkat kata; arti
haraviah getah damar (mur) baik dalam bahasa Yunani, maupun dalam bahasa Ibrani
→ darah Kristus yang menetes dari luka-lukaNya di atas kayu salib untuk
menebus dosa-dosa kita.
Getah damar itu memang menetes
dari pohonya persis seperti air mata Yesus yang menetes di atas kayu salib.
Dan getah damar itu pahit, demikian luka-luka Yesus itu merupakan
penderitaan atau sengsara begitu pahit, tetapi bagi kita itu berbau
harum karena:
a.
Berkuasa mengadakan
kelepasan dan penyucian.
b.
Berkuasa untuk
menghentikan dosa serta melenyapkan derita oleh karena dosa.
Terpujilah kasih karunia
TUHAN yang mulia, derita sengsara yang pahit dialami Yesus tetapi berbau harum
bagi kita. Jadi derita dan sengsara Yesus pahit tapi bagi kita berharga, mahal,
berbau harum.
1 Petrus 1:18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu
yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang
fana, bukan pula dengan perak atau emas, (1:19) melainkan dengan darah
yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda
dan tak bercacat.
Perbuatan sia-sia itu
disebut juga dosa turunan; dosa yang diwariskan oleh orang tua. Tapi kita sudah
ditebus dari dosa warisan bukan dengan barang fana, bukan pula dengan batangan
perak atau emas, melainkan kita semua ditebus dengan darah yang mahal yaitu
darah Kristus yang sama seperti darah Anak domba yang tak bernoda dan tak
bercacat. Jadi darah Kristus sangat berharga dan mahal lebih berharga dan
mahal dari, antara lain;
·
barang fana yakni; harta
kekayaan, uang yang banyak, kedudukan, jabatan, pangkat tinggi.
·
perak atau emas
berbatang-batang.
Bagi manusia duniawi
sengsara yang begitu pahit yang dialami Yesus di atas kayu salib tidak ada
nilainya, tidak ada harganya, tetapi bagi kita
kehidupan yang terpanggil darah Kristus itu sangat berharga, darah Kristus
sangat mahal lebih mahal atau lebih berharga dari barang fana yakni; harta
kekayaan, uang yang banyak, kedudukan, jabatan, pangkat tinggi, perak atau emas
berbatang-batang.
Pendeknya, oleh darah
tebusan kita semua menjadi satu kehidupan yang berharga dan mahal. Jadi
kalau kita menjadi satu kehidupan yang berharga dan mahal itu karena darah
salib yang menetes dari luka-luka Yesus di atas kayu salib, persis seperti
getah damar yang memang menetes dari pohonnya, bayangan dari air mata Yesus
yang menetes.
Walaupun seseorang
memiliki perak, emas, berbatang-batang dia tidak berharga di mata TUHAN kalau
dia tidak mengalami penebusan, demikian juga seseorang tidak akan menjadi berharga
atau mahal sekalipun dia memiliki barang fana yaitu; harta, kekayaan, uang yang
banyak, termasuk kedudukan jabatan, pangkat yang tinggi, bila dia tidak
mengalami penebusan oleh darah Yesus. Jadi dengan demikian derita dan sengsara
Yesus memang pahit, akan tetapi berbau harum bila menyangkut pekerjaan
penebusan dan pendamaian dosa.
Jadi getah damar itu
memang harum tapi pahit rasanya; pengertian secara haraviah getah damar dalam
bahasa Yunani segala yang menetes, sedangkan dalam bahasa Ibrani pahit, jadi
kalau disatukan; darah Yesus yang menetes dari luka-luka memang pahit tapi bila
menyangkut pekerjaan penebusan pendamaian itu baunya harum.
Getah damar, getah
rasamala dan kemenyan merupakan dagangan yang mahal atau berharga nilainya,
kita lihat pembuktiannya di dalam Kejadian 37:25 tepatnya ketika Yusuf
dijual kepada pedang-pedangan orang Ismael dari Midian oleh
saudara-saudaranya.
Kejadian 37:25
(37:25) Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat
muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead
dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan, dalam
perjalanannya mengangkut barang-barang itu ke Mesir.
Getah damar, getah
rasamala dan kemenyan merupakan dagangan yang mahal yang dibawa oleh orang
Ismael pedagang dari Gilead sampai ke Mesir. Dan itu terjadi tepatnya pada saat
Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya kepada orang Ismael. Jadi Yusuf menjadi
satu kehidupan yang berharga dan mahal itu karena penyerahan dirinya. Ketika
ia dijual ia tidak sedikitpun memberontak di hadapan saudara-saudaranya,
ini penyembahan yang sangat berharga dan mahal.
Jadi kita berharga dan
mahal bukan karena kita memiliki emas, perak berbatang-batangan, bukan karena
kita memiliki barang fana; harta kekayaan, uang yang banyak, termasuk kedudukan
jabatan dan pangkat yang tinggi, tetapi kita menjadi satu kehidupan yang
berharga dan mahal oleh karena darah tebusan; penyerahan Yesus sepenuhnya di
atas kayu salib, memang pahit, tetapi bagi kita berbau harum bila
menyangkut penebusan dan pendamaian terhadap dosa.
Apa artinya seseorang
memiliki seisi dunia tetapi hidupnya penuh dengan kebusukan; kotoran, kenajisan
percabulan, kejahatan, penuh dengan noda = tidak mengalami penebusan dan
pendamaian dosa.
Kemudian getah damar,
getah rasamala dan kemenyan merupakan hadiah yang sangat berharga. Maka
kalau itu menjadi hadiah yang berharga, itulah yang harus kita persembahkan
kepada Allah yang hidup dalam nama TUHAN Yesus Kristus, sebagai ayat
referensinya Matius 2:10-11.
Matius 2:11
(2:10) Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. (2:11)
Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria,
ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan
mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Singkat kata, tujuan
orang Majus datang dari Timur ke Betlehem adalah untuk menyembah Yesus
Raja yang baru lahir. Pada saat mereka menyembah anak yang baru lahir, yaitu
Yesus Kristus Raja di atas segala raja merekapun membuka tempat harta benda dan
mempersembahkan persembahan kepadaNya yaitu; emas, kemenyan, dan mur (getah
damar).
Jadi sudah sangat jelas
getah damar, getah rasamala dan kemenyan merupakan hadiah yang sangat
berharga.
Bila kita datang
untuk menyembah kepada TUHAN, kita menyediakan waktu sembahyang kepada TUHAN,
itu merupakan suatu hadiah yang sangat berharga dan mahal di mata TUHAN, hadiah
semacam ini merupakan hadiah yang harus kita persembahkan kepada TUHAN Yesus
.
Getah damar (mur), getah
rasamala sama sama memiliki rasa pahit, sedangkan kemenyan dipakai juga untuk
minyak wangi-wangian (Parfum). Singkat kata; pandangan secara ringkas
(ikhtisar) ukupan wangi-wangian berbicara tentang: Kristus di dalam
penyerahan-Nya sepenuh sampai dihabiskan oleh derita-Nya, namun bagi Allah
merupakan bau harum; kemenyan yang murni dan mahal atau berharga.
Keluaran 30:34-35
(30:34) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ambillah wangi-wangian,
yakni getah damar, kulit lokan dan getah rasamala, wangi-wangian itu serta
kemenyan yang tulen, masing-masing sama banyaknya. (30:35) Semuanya
ini haruslah kaubuat menjadi ukupan, suatu campuran rempah-rempah, seperti
buatan seorang tukang campur rempah-rempah, digarami, murni, kudus.
Ukupan wangi-wangian
itu:
·
digarami,
·
murni,
·
dan kudus
Artinya:
·
Penyembahan yang tepat
memberi semangat.
Kalau tidak ada penyembahan yang tepat dan benar tidak ada
semangat, tidak ada gairah untuk melayani TUHAN. Mungkin ada di tengah ibadah
dan pelayan, tapi gairah yang bukan datang dari TUHAN, itu ada gairah-gairah
yang lain.
·
Penyembahan yang tepat
menyedapkan bagi kehidupan rohani.
·
Penyembahan yang tepat
menolak pekerjaan dosa, sekaligus menjadikan hidup kita murni lahir dan batin.
Inilah soal ukupan
wangi-wangian tiga dari enam perkara yang akan dibawa oleh anak-anak Yakub ke
Mesir kepada Yusuf, tiga-tiganya ternyata dijadikan sebagai
wangi-wangian.
Ikhtisarnya (pandangan
secara ringkas): Ukupan berbicara tentang Kristus dalam penyerahannya penuh
sampai dihancurkan atau dihabiskan dalam deritaNya, namun bagi Allah
merupakan bau harum, kemenyan yang murni dan mahal atau berharga.
Keluaran 30:7-8
(30:7) Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian;
tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia
membakarnya. (30:8) Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada
waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN
di antara kamu turun-temurun.
Jadi ukupan
wangi-wangian dibakar:
·
Pada waktu pagi untuk
sepanjang hari.
·
Pada waktu senja untuk
sepanjang malam
Berarti doa
penyembahan dengan lain kata penyerahan diri sepenuh kepada TUHAN itu
berlangsung siang dan malam.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI
PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment