IBADAH
PENDALAMAN ALKITAB, 22 AGUSTUS 2024
KITAB MALEAKHI PASAL 2
Maleakhi 2:8-9
(Seri 16)
Subtema: DUNIA ORANG MATI (
MELUPAKAN ALLAH )
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmatNya kita ada di atas gunung TUHAN, dua tangan TUHAN yang penuh kasih menarik kita dan mengumpulkan kita lewat Ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Biarlah damai sejahtera dari Sorga
memenuhi ruangan ini dan ruangan hati kita, sehingga kita boleh duduk dalam
suasana bahagia menikmati sabda Allah.
Baik juga saudara yang mengikuti
secara online baik di dalam negeri, maupun diluar negeri dimanapun saudara
berada, TUHAN juga ada di sana menyatakan damai sejahtera sehingga kita semua
menikmati kemurahan TUHAN di malam ini.
Kita segera mengikuti STUDY MALEAKHI
sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah pendalaman Alkitab disertai perjamuan
suci. Tetapi jangan lupa tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN
supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan hati kita.
Maleakhi 2:8-9
(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari
jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu
merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam. (2:9) Maka Aku pun akan membuat kamu
hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti
jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.
Memandang bulu dalam pengajaran
berarti memperhatikan orang kaya (yang besar)
tetapi mengabaikan orang kecil dan miskin.
Inti dari ayat 8-9; Para imam
menyimpang dari jalan (ayat 8),
karena para imam tidak mengikuti jalan
yang TUHAN tunjukkan (ayat 9).
Apa yang terjadi dalam Maleakhi 2
juga ditulis dalam kitab Yesaya 56:10-11.
Yesaya 56:10-11 dengan perikop:
"Pemimpin-pemimpin yang fasik"
(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku
adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka
semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring
melamun dan suka tidur saja; (56:11)
anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah
gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya
sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.
Para pemimpin umat Israel: “mengambil jalannya sendiri”, itu
berarti; mereka tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan = menyimpang dari
jalan TUHAN, sehingga mereka disebut: “orang-orang
buta”, hal ini menunjukkan kalau pemimpin buta tersebut:
a.
Tidak
tahu apa-apa.
Perlu
untuk diketahui; orang yang tidak tau apa-apa memimpin orang yang tidak tahu
apa-apa maka akan jatuh pada lobang yang sama yaitu lobang jurang maut.
b.
Disebut
anjing-anjing bisu tidak tahu menyalak.
Bisu tidak tau menyalak menunjuk seorang hamba
TUHAN (pemimpin sidang jemaat) yang tidak mempunyai keberanian untuk
menyampaikan kebenaran.
c.
Berbaring
melamun dan suka tidur saja (si pemalas)
d.
Anjing-anjing
pelahap tidak tahu kenyang.
Bagian a, b, c telah diterangkan
(dipaparkan) pada minggu-minggu yang lalu, maka malam ini kita akan mengikuti
penjelasan dari bagian d: Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang.
Penjelasan bagian d:
ANJING-ANJING PELAHAP TIDAK TAHU
KENYANG.
Istilah lain: Anjing-anjing pelahap
tidak tahu kenyang berarti hidup tanpa
rasa cukup, tanpa kepuasan.
Amsal 30:15-16
(30:15) Si lintah mempunyai dua anak
perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal
yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!"
(30:16) Dunia orang mati, dan
rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air,
dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!"
Di sini kita melihat Si lintah
mempunyai dua anak perempuan yaitu:untukku
dan untukku.
-
Anak pertama bernama untukku
-
Anak kedua bernama untukku
Sedangkan perempuan adalah gambaran
dari gereja TUHAN.
Jadi si lintah adalah pelahap yang
tidak tahu kenyang dan tidak mengenal kata cukup, karena semuanya: untukku, dan untukku.
Pendeknya, untukku dan untukku menunjuk:
1.
Dunia
orang mati.
2.
Rahim
yang mandul.
3.
Bumi
yang tidak pernah puas dengan air.
4.
Api
yang tidak pernah berkata cukup.
Malam ini kita akan membahas
tentang; “dunia orang mati”. Malam
ini kita harus mengerti (mengenal) dunia orang mati, maka kita harus
menyelidiki firman TUHAN supaya kita jangan berada di tengah-tengah dunia orang
mati.
Mazmur 9:18
(9:18) Orang-orang fasik akan kembali ke
dunia orang mati, ya, segala bangsa yang melupakan Allah.
Segala bangsa melupakan Allah
menunjukkan bahwa segala bangsa berada
di tengah-tengah dunia orang mati. Tapi malam ini kita ada di tengah-tengah
ibadah dan pelayanan, ada di tengah-tengah kegiatan Roh, ada di tengah-tengah
kehidupan yang dipancarkan dari Sorga – kita tidak berada di tengah-tengah
dunia orang mati –.
Orang yang melupakan TUHAN pasti
kedudukannya ada di tengah-tengah dunia orang mati, tidak mungkin di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Orang yang melupakan Allah adalah
orang-orang fasik.
Mazmur 10:3-4
(10:3) Karena orang fasik memuji-muji
keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN. (10:4) Kata orang fasik itu dengan
batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada
Allah!", itulah seluruh pikirannya.
Seluruh pikiran dari orang-orang
fasik adalah...
a.
Allah
tidak akan menuntut.
b.
Tidak
ada Allah
Pendeknya, orang fasik melupakan Allah, dengan lain kata orang fasik berada di
tengah-tengah dunia orang mati.
Tidak mungkin orang yang rendah hati,
orang yang suci ada di tengah-tengah dunia orang mati, hanya orang fasik yang
berada di tengah-tengah dunia orang mati.
Sekali lagi saya sampaikan, kita
bersyukur kepada TUHAN karena kita semua ada di tengah-tengah kegiatan Roh.
Mulai sekarang jangan kita sombong (angkuh), jangan kita berlaku fasik di
hadapan TUHAN. Kita belajar untuk mengandalkan TUHAN dalam segala perkara.
Orang fasik berkata; ALLAH TIDAK AKAN MENUNTUT
Itu berarti,
setiap orang bebas untuk melakukan kehendaknya sendiri → orang yang tidak takut
akan TUHAN. Kalau ia takut TUHAN, walaupun di tempat yang tersembunyi, walaupun
di tempat yang gelap dia tidak berani untuk melakukan dosa.
1 Korintus 15:32
(15:32) Kalau hanya berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas
di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan,
maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".
Ayat ini berbicara tentang dunia
orang mati, berarti bebas untuk melakukan kehendaknya sendiri secara khusus
bebas untuk melakukan dosa makan dan minum. Dunia orang mati sama sekali tidak
takut TUHAN.
Lebih rinci kita melihat “DOSA MAKAN
MINUM”...
Lukas 17:24-25
(17:24) Sebab sama seperti kilat memancar
dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak
halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. (17:25) Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan
ditolak oleh angkatan ini.
Ayat ini berbicara tentang dunia
orang yang hidup.
Jadi untuk berada pada kemuliaan
(dunia orang yang hidup) sama seperti Yesus terlebih dahulu menderita sengsara
lalu mati di atas kayu salib dan hari ketiga Yesus bangkit, itu menunjuk dunia
orang yang hidup.
Sekarang kita bandingkan dengan
dunia orang mati; betul-betul melupakan TUHAN, dalam hati pikirannya berkata; TUHAN tidak akan menuntut. Kita buktikan
hal itu …
Lukas 17:26-27
(17:26) Dan sama seperti terjadi pada zaman
Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: (17:27) mereka makan dan minum,
mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam
bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
Dunia orang mati pada zaman Nuh terjadi:
1.
Dosa
makan dan minum → dosa karena hawa nafsu dan keinginan
daging yang jahat.
2.
Dosa
kawin dan mengawinkan → dosa
kenajisan percabulan, sebagai puncaknya dosa (puncak
dosa). Kalau dosa memuncak (puncak gelap malam); aniaya, sengsara, derita
disitu pasti semakin memuncak, sebab pada saat antikris menjadi raja, mereka
akan memerintah dengan tangan besi, kemudian menjalankan kekuasaan dengan
kekerasan (otoriter).
Jadi
hal ini harus diperhatikan, jangan kita melupakan TUHAN, karena itu dunia orang
mati.
Lukas 17:28-29
(17:28) Demikian juga seperti yang terjadi
di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan
menjual, mereka menanam dan membangun. (17:29) Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah
hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
Dunia orang mati pada zaman Lot:
-
Hidup
dengan dosa makan minum → dosa
karena hawa nafsu dan keinginan daging yang jahat.
-
Mereka
membeli dan menjual, berarti; dikuasai roh jual beli = dikuasai oleh roh antikris. Bebas
menjual, bebas membeli, tapi jangan salah syaratnya terlebih dahulu menerima
meterai (cap) antikris yaitu; 666 (enam ratus enam puluh enam) di tangan kanan
ataupun di dahi. Tetapi setiap orang yang sudah menerima tanda itu (cap)
meterai antikris sudah dapat dipastikan binasa, tidak ada lagi kemurahan bagi
mereka.
Jadi
selama kita hidup di muka bumi ini atau selagi masih ada waktu, walaupun
tinggal sedikit saja gunakanlah dengan sebaik-baiknya, jangan memboroskan harta
pada waktu siang hari, karena akan datang gelap malam dimana orang tidak dapat
lagi bekerja, tidak ada lagi kemurahan pada gelap malam.
-
Mereka
menanam dan membangun, ini berbicara soal kehormatan,
karena tujuan mereka membangun hanya untuk
mencari nama. Dan mereka juga menanam, termasuk menanam saham disebut juga
invest hanya untuk mencari nama, mencari popularitas supaya terkenal dan lain
sebagainya, tidak lebih tidak kurang.
Lihat
orang-orang kristen di hari-hari terakhir ini sama seperti zaman Lot, kalaupun
menanam dan membangun tujuannya hanya untuk mencari nama supaya terkenal,
supaya populer, dan lain sebagainya, sehingga mereka disebut sebagai
orang-orang yang cendekiawan, tetapi kita tidaklah demikian.
Lukas 17:32-33
(17:32) Ingatlah akan isteri Lot! (17:33) Barangsiapa berusaha
memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan
nyawanya, ia akan menyelamatkannya.
Setelah kita melihat dunia orang
mati pada zaman Nuh dan dunia orang mati pada zaman Lot akhirnya keadaan mereka sama persis seperti
istri Lot menoleh ke belakang, berarti hatinya terikat dengan harta dan kekayan
yang ada di dunia ini, disebutlah itu, tetapi barangsiapa rela kehilangan nyawa
ia akan memperoleh hidup yang kekal.
Itulah pengertian tentang perkataan
orang fasik; Allah tidak akan menuntut.
Sekarang kita lihat penjelasan;
orang fasik berkata tidak ada Allah.
Kalau seseorang menganggap tidak ada
ALLAH, tentu saja orang seperti itu akan hidup
secara bebas dalam penyembahan berhala. Tetapi orang yang lepas dari penyembahan
berhala pasti mengakui Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub; Allah orang
hidup. Kalau kita menyembah Allah yang hidup kita hidup, tapi orang yang
menyembah berhala akan binasa.
Matius 22:27-28 dengan perikop:
Pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan.
Ragi Saduki; tidak percaya dengan
adanya kebangkian; ini juga merupakan dunia orang mati.
(22:27) Dan akhirnya, sesudah mereka semua,
perempuan itu pun mati. (22:28)
Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari
kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia."
Orang-orang Saduki bertanya kepada
Yesus: siapakah diantara ketujuh orang
itu yang menjadi suami dari perempuan itu pada hari kebangkitan?
Alasan mereka bertanya seperti itu,
sebab ketujuh bersaudara itu telah beristerikan dia. Tetapi yang pasti ragi
Saduki adalah tidak percaya dengan
adanya keangkitan, akibatnya dikuasai oleh kenajisan percabulan; kawin dan
mengawinkan.
Matius 22: 29-32
(22:29) Yesus menjawab mereka: "Kamu
sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah! (22:30) Karena pada waktu
kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti
malaikat di sorga. (22:31)
Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang
difirmankan Allah, ketika Ia bersabda: (22:32)
Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah
orang mati, melainkan Allah orang hidup."
Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah
Yakub adalah Allah orang-orang yang hidup, Allah yang benar, Allah yang
berkuasa TUHAN dan Juruselamat yang berdaulat atas setiap kehidupan kita semua.
Jadi orang-orang yang menyembah
Allah Abraham, Ishak, Yakub adalah orang-orang yang hidup, apa buktinya?
buktinya; bebas dari dosa kenajisan percabulan termasuk bebas dari penyembahan
berhala. Beda dengan dunia orang mati hidup dalam kenajisan percabulan dan juga
penyembahan berhala.
Kita lihat lebih dalam lagi soal “
PENYEMBAHAN BERHALA”
1 Samuel 15:23
(15:23) Sebab pendurhakaan adalah sama
seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan
terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau
sebagai raja."
-
Memberontak
/ mendurhaka / melawan TUHAN setara dengan dosa bertenung = mencari petunjuk lewat arwah-arwah, zodiak,
perbintangan, bahkan lewat perdukunan.
Jadi
sekalipun seseorang tidak mencari petunjuk kepada arwah, kepada zodiak atau
perbintangan, kepada dukun, tapi kalau dia memberontak, mendurhaka, melawan
TUHAN Itu setara dengan dosa bertenung.
Jadi
mari kita lembutkan hati di hadapan TUHAN, tidak baik kalau mendurhaka.
-
Kedegilan
dan kekerasan di hati disebut juga dengan penyembahan berhala, sekalipun tidak
mendirikan patung, terafim, dan arca dan sejenisnya.
Jadi, orang yang menganggap tidak
ada Allah = bebas untuk melakukan dosa terkhusus di dalam penyembahan berhala.
Andaikata tidak jatuh dalam penyembahan berhala tentulah mereka akan menyembah
Allah Abraham, Ishak, Yakub; Allah orang-orang yang hidup.
Kita lihat “KEKERASAN HATI”
1 Samuel 10:1-2
(10:1) Lalu Samuel mengambil buli-buli
berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil
berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas
umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN, dan
engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya. Inilah
tandanya bagimu, bahwa TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas milik-Nya
sendiri: (10:2) Apabila engkau pada
hari ini pergi meninggalkan aku, maka engkau akan bertemu dengan dua orang
laki-laki di dekat kubur Rahel, di daerah Benyamin, di Zelzah. Mereka akan
berkata kepadamu: Keledai-keledai yang engkau cari itu telah diketemukan; dan
ayahmu tidak memikirkan keledai-keledai itu lagi, tetapi ia kuatir mengenai
kamu, katanya: Apakah yang akan kuperbuat untuk anakku itu?
(10:7) Apabila tanda-tanda ini terjadi
kepadamu, lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai
engkau. (10:8) Engkau harus pergi ke
Gilgal mendahului aku, dan camkanlah, aku akan datang kepadamu untuk
mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan. Engkau harus menunggu
tujuh hari lamanya, sampai aku datang kepadamu dan memberitahukan kepadamu apa
yang harus kaulakukan."
Tanda pengurapan;
-
Tanda pengurapan yang pertama: ayat
2- 6, dengan tiga kejadian.
-
Tanda pengurapan kedua: ayat 8; dengar-dengaran, terkhusus soal apa
yang disampaikan oleh Samuel kepada Saul; Engkau harus menunggu tujuh hari lamanya,
sampai aku datang kepadamu dan memberitahukan kepadamu apa yang harus
kaulakukan." Terhadap itu Saul harus dengar-dengaran itu, tetapi
kenyataannya…?
1 Samuel 13:10-14
(13:10) Baru saja ia habis
mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi
menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya. (13:11) Tetapi kata Samuel: "Apa yang telah kauperbuat?"
Jawab Saul: "Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan
aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang
Filistin telah berkumpul di Mikhmas, (13:12)
maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal
aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri,
lalu mempersembahkan korban bakaran." (13:13) Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh.
Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya
kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk
selama-lamanya. (13:14) Tetapi
sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan
di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau
tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."
Inilah tanda kekerasan hati Saul di
hadapan TUHAN; memberanikan diri untuk
mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN,
padahal itu adalah tugas dari seorang imam yang akan mempersembahkannya, dalam
hal ini adalah nabi Samuel. Ini adalah kekerasan hati yang pertama. Lalu
kekerasan hati yang kedua itulah 1
Samuel 15:23 yang sudah kita baca tadi.
Kenapa dikatakan Saul hidup dalam
penyembahan berhala? karena dia juga menolak untuk mendengarkan dan melakukan
perintah TUHAN terkhusus untuk membunuh (membinasakan) seluruh orang Amalek
dari raja sampai kepada rakyat jelata, laki-laki, perempuan, sampai kepada bayi
yang menyusui, bahkan seluruh binatangnya harus ditumpas dengan habis, tetapi
Saul membiarkan Agag raja orang Amalek itu, kemudian Saul juga mengambil dari
kambing domba, lembu sapi, hewan-hewan yang tambun; alasannya untuk
dipersembahkan kepada TUHAN; itu kekerasan hati yang kedua (1
Samuel 15:8-9)
Jadi kekerasan hati itu adalah
penyembahan berhala. Kekerasan hati dari raja Saul ini sudah double, dengan
lain kata hidup dalam penyembahan berhala yang double.
-
Kekerasan hati Saul yang pertama; memberanikan diri mempersembahkan korban
bakaran dan korban keselamatan; ia tidak menunggu Samuel untuk
mempersembahkan korban-korban itu kepada TUHAN.
Hati-hati
kalaupun dipercayakan oleh TUHAN karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El-
kudus, tetap kita tunggu apa yang jadi maunya TUHAN, jangan pernah merasa diri
bisa, itu kesalah yang fatal.
-
Kemudian tanda kekerasan hati yang
kedua; Saul membiarkan Agag raja Amalek
itu hidup, kemudian mengambil lembu,
sapi, kambing domba, yang tambun-tambun, alasannya untuk dipersembahkan kepada
TUHAN. Benarkah alasan itu? kita akan buktikan di dalam 1 Samuel 15:23
1 Samuel 15:23
(15:22) Tetapi jawab Samuel: "Apakah
TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti
kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik
dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak
domba-domba jantan.
Jadi jangan kita merasa karena
banyak membawa korban dan persembahan sampai hati hancur, itulah yang disebut
korban sembelihan, kemudian memuji TUHAN sampai berlonjak-lonjak itulah
lemak-lemak, jangan kita menganggap karena kita sudah melakukan dua hal itu
kehidupan berkenan, tidak.
Yang pasti disini dikatakan; "Apakah TUHAN itu berkenan kepada
korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara
TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban
sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati
yang patah dan remuk ( Mazmur 51:19 ) sekalipun itu terjadi dan kita alami kalau tidak
dengar-dengaran tidak ada artinya.
Jadi saudara jangan pernah
menganggap dan berkata aku sudah banyak berkorban, lalu pengorbanan kita itu
kita jadikan sebagai alasan untuk tidak dengar-dengaran itu tidak benar, yang TUHAN mau kita harus dengar-dengaran.
Malam ini TUHAN menyatakan apa yang
menjadi keinginan TUHAN yaitu: kita semua jangan berada di tengah-tengah dunia
orang mati.
Itulah keberadaan dari anjing-anjing
pelahap yang tidak tahu kenyang. Istilah lain pelahap tidak tahu kenyang; hidup
tanpa rasa cukup, hidup tanpa kepuasan sama seperti si lintah mempunyai dua
anak perempuan, yaitu; “untukku” dan “untukku”
Kita berdoa supaya kiranya di minggu
yang akan datang TUHAN menolong kita kembali lewat pembukaan rahasia firman
Allah.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment