IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 10 AGUSTUS 2024
STUDY YUSUF
Subtema: SAUH YANG KUAT DAN AMAN
Pertama-tama saya
mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kita dimungkinkan
untuk berada di tengah-tengah Ibadah Kaum Muda Remaja. Kita berdoa, mohon
kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu betul-betul meneguhkan setiap
hati kita.
Saya juga tidak lupa
menyapa anak-anak TUHAN umat ketebusan TUHAN yang sedang bergabung dengan
penggembalaan GPT “Betania” Serang, Cilegon, Banten Indonesia lewat live
streaming; Youtube, Facebook, atau
media social apapun, dimanapun anda berada.
Secepatnya kita sambut
Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum
Muda Remaja dari STUDY YUSUF.
Kejadian 43:11-13
(43:11) Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya: "Jika demikian,
perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini dalam tempat gandummu
dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit balsam dan
sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam. (43:12) Dan bawalah uang dua kali lipat
banyaknya: uang yang telah dikembalikan ke dalam mulut karung-karungmu itu
haruslah kamu bawa kembali; mungkin itu suatu kekhilafan. (43:13) Bawalah juga adikmu itu, bersiaplah dan kembalilah
pula kepada orang itu.
Setelah diyakinkan oleh
Yehuda pada ayat 8-10, akhirnya
Yakub mengizinkan Yehuda dan anak-anaknya yang lain untuk membawa
Benyamin ke Mesir kepada Yusuf, sebagai syarat untuk membeli gandum.
Kemudian, dalam kunjungan yang kedua ke Mesir anak-anak Yakub membawa 2 (dua) hal lainnya,
antara lain:
YANG PERTAMA: Balsam,
madu, damar, damar ladan, buah kemiri dan buah badam.
Dalam ejaan lama: Getah harum, madu, rempah-rempah, kemenyan,
buah keras, buah badam.
Tiga diantaranya
dijadikan sebagai ukupan wangi-wangian atau
dupa harum bagi TUHAN, antara lain…
1. Balsam itulah getah harum.
2. Damar itulah rempah-rempah.
3. Damar ladan itulah kemenyan.
Ukupan wangi-wangian atau dupa harum berbicara tentang doa penyembahan yang merupakan puncak
ibadah atau ibadah yang tertinggi. Berarti dari hal ini, kita mendapatkan satu pelajaran,
bahwasanya;
kehidupan yang diurapi oleh TUHAN berada pada tingkat ibadah yang tertinggi
(puncak ibadah) yakni; doa penyembahan.
Penyembahan adalah hubungan
intim dengan TUHAN atau berada dalam
keeratan dengan TUHAN = penyerahan
diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada kehendak Allah saja.
Perlu untuk diketahui:
-
Yakub adalah gambaran dari Allah Roh Kudus.
-
Ishak adalah gambaran dari Anak Tunggal Bapa.
-
Abraham adalah gambaran dari Allah Bapa.
Soal hubungan intim
dengan TUHAN dapat kita lihat dalam…
Wahyu 14:1 dengan
perikop: Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya.
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit
Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di
dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Di sini dikatakan: Anak Domba berdiri di bukit Sion bersama
dengan 144.000 yang telah ditebus.
144.000 -> inti mempelai wanita TUHAN yakni puteri Sion (gunung Sion).
Sebagai bukti; di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama
Bapa-Nya -> kesatuan, sebab Anak dan Bapa adalah satu. Pendeknya, di dahi
(pikiran) mempelai TUHAN tidak ada lagi yang lain kecuali Mempelai Laki-Laki
Sorgawi yakni; TUHAN Yesus Kristus.
Wahyu 14:2-3
(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air
bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu
seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (14:3) Mereka menyanyikan suatu
nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua
itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain
dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi
itu.
Di sini kita melihat, mempelai wanita TUHAN atau 144.000 orang yang telah ditebus
itulah inti mempelai TUHAN: hidup dalam doa penyembahan disertai
dengan bahasa lidah (bahasa Roh) disebut juga dengan logat
ganjil.
Dengan lain kata, terjadi suatu
hubungan intim antara mempelai wanita dengan Mempelai Pria Sorga, sebab;
-
Desau air bah dan
bagaikan deru guruh yang dahsyat -> doa penyembahan.
-
Nyanyian baru -> bahasa lidah -- bahasa Roh yang
tidak dapat dipelajari oleh siapapun, kecuali mereka yang hidup dalam doa
penyembahan.
Pendeknya, mempelai
TUHAN berada pada tingkat ibadah yang tertinggi yakni; doa penyembahan disertai dengan bahasa lidah (bahasa Roh), inilah yang disebut dengan hubungan intim dengan TUHAN.
Ciri-ciri berada dalam hubungan intim.
Wahyu 14:4-5
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya
dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan.
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia
pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung
bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. (14:5)
Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Kehidupan dari inti
mempelai wanita TUHAN; murni sama seperti perawan berarti;
sempurna karena mereka tidak
menyentuh dan tidak tersentuh oleh dosa.
Sebagai bukti
1. Mereka tidak mencemarkan
diri dengan perempuan-perempuan.
Perempuan-perempuan -> dua perempuan yang
terdapat di dalam kitab Wahyu yaitu; Izebel
dan perempuan Babel.
2. Mereka mengikuti Anak
Domba itu kemana saja Ia pergi.
3. Mereka ditebus dari
antara manusia sebagai korban-korban sulung.
4. Di dalam mulut mereka
tidak terdapat dusta.
5. Mereka tidak bercela.
Saudara, malam ini kita
kembali memeriksa bagian yang kedua:
MEREKA MENGIKUTI ANAK
DOMBA ITU KEMANA SAJA IA PERGI.
Pendeknya, pengikutan
dari mempelai wanita TUHAN adalah
pengikutan yang benar.
Alasannya; pengikutan
mereka ditandai dengan; pengorbanan,
seperti pengorbanan Anak Domba.
1 Petrus 2:21
(2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah
menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya
kamu mengikuti jejak-Nya.
Kita dipanggil untuk
mengikuti jejak TUHAN yang berdarah (tapak-tapak kaki Yesus yang berdarah),
sebab Yesus telah menderita sengsara untuk kita semua di atas kayu salib.
Pengikutan semacam ini juga dialami oleh pribadi Rut perempuan Moab.
Mari kita lihat
kisahnya….
Rut 1:1-6 intinya; kurang lebih sepuluh tahun lamanya di
Moab, Naomi mengalami masa-masa yang sulit,
sebab ia telah kehilangan segala-galanya:
-
Kehilangan tiga orang
yang dicintai yakni; Elimelekh (sang suami) dan kedua putranya
yakni; Mahlon dan Kilyon.
-
Kehilangan harta dan
segala kekayaan yang dia bawa dari Betlehem ke Moab.
Akhirnya, Naomi
memutuskan untuk kembali ke Betlehem dan ternyata diikuti oleh kedua
menantunya yaitu; Rut dan Orpa yang sudah sama-sama menjanda,
karena sudah ditinggal mati oleh kedua putera dari Naomi.
Namun untuk masuk ke
Betlehem yang disebut juga rumah roti, baik Rut maupun Orpa tiga kali diuji oleh Naomi. Hal itu ditulis dalam Rut 1:7-14.
1. Berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah,
pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; TUHAN kiranya menunjukkan
kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah
mati itu dan kepadaku; (Rut 1:8)
2. Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku,
mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak
laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti? (Rut 1:11)
3. Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku:
Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku
masih melahirkan anak laki-laki, masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? (Rut 1:12).
Rut 1:14
(1:14)
Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu
minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.
Setelah diuji sebanyak tiga kali,
akhirnya Orpa kembali kepada bangsanya,
itulah bangsa Moab dan kembali kepada
allahnya. Berarti, pengikutan Orpa
kepada Naomi berhenti di tengah jalan, sebab ia minta diri (mengundurkan diri) dari Naomi.
-
Kembali kepada bangsanya artinya; kembali kepada
dosa masa lalu itulah kenajisan
percabulan.
Ini suatu nubuatan sebab:
satu kali antikris akan memerintah sebagai raja di bumi -- itulah bangsa yang
lain.
Bangsa yang lain hidup dalam kenajisan percabulan sebagaimana
dalam Matius 6:31-32 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata:
Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan
kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. -- hanya karena soal makanan, minuman dan pakaian
mereka hidup dalam kenajisan percabulan.
-
Kembali kepada allahnya artinya; kembali kepada
penyembahan-penyembahan berhala di
bumi.
Galatia 4:7-9
(4:7) Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak,
maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah. (4:8) Dahulu, ketika kamu tidak mengenal Allah, kamu
memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah. (4:9) Tetapi sekarang sesudah kamu
mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu
berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai
memperhambakan diri lagi kepadanya?
Bangsa yang tidak
mengenal Allah; hidup dalam penyembahan berhala. Sedangkan, penyembahan berhala
merupakan roh-roh dunia yang lemah dan
miskin.
Ada banyak tuhan-tuhan
(allah-allah) kecil di dunia ini, contoh; pekerjaan, harta kekayaan, tetapi
ingat; itu
adalah roh-roh
dunia yang lemah dan miskin. Walaupun
banyak harta, kalau dia tidak punya harta di Sorga = miskin dan lemah
dihadapan TUHAN.
Inilah kehidupan Orpa; kembali kepada bangsanya dan kembali kepada allahnya.
Melebar sedikit, kita lihat dulu
bangsa Moab…
Yeremia 48:29
(48:29)
Kami telah mendengar tentang keangkuhan Moab, alangkah angkuhnya dia,
tentang kesombongannya, keangkuhannya dan kecongkakannya,
tentang tinggi hatinya.
Orang yang hidup dalam kenajisan
percabulan: (1) Angkuh (2) Sombong (3) Congkak (4) Tinggi
hati.
Beda dengan kehidupan yang mengenal
pribadi TUHAN Yesus Kristus (Allah yang hidup dan benar); senantiasa
merendahkan diri dihadapan TUHAN (rendah hati), karena mereka senantiasa sangkal diri, pikul salib dan ikut TUHAN. Tetapi bangsa Moab yang
hidup dalam kenajisan percabulan dan penyembahan berahala, mereka memiliki
sikap yang tidak baik.
Yeremia 48:30
(48:30)
Aku ini kenal kepongahannya, demikianlah firman TUHAN, tidak benar
cakapnya, dan tidak benar perilakunya.
Moab adalah
bangsa yang pongah, maksudnya:
-
Perkataannya tidak
benar.
-
Perbuatannya tidak
benar.
Dahulu hal itukan sudah ditinggalkan
oleh Orpa, tetapi mau pula ia kembali
kepada bangsanya sehingga kembali lagi kepada kenajisan percabulan. Dan mau pula ia kembali kepada allahnya sehingga hidup dalam penyembahan-penyembahan berhala di bumi ini, padahal berhala itu
adalah roh-roh dunia yang lemah dan
miskin.
Sekalipun kita memiliki harta
kekayaan, kita tidak akan kuat, buktinya nanti, pada saat menghadapi aniaya
antikris. Kemudian, walaupun kita memiliki harta jasmani yang banyak di bumi
ini, tetapi tidak memiliki harta di Sorga; kita miskin dihadapan TUHAN, itu
sebabnya di atas tadi kita sudah melihat; roh-roh
dunia itu lemah dan miskin.
Tetapi kenyataannya, banyak
anak-anak TUHAN seperti gereja Orpa, lebih memilih kembali kepada bangsanya (hidup dalam kenajisan percabulan), dan kembali lagi kepada allahnya (hidup
dalam penyembahan berhala). Itulah pilihan dari gereja Orpa, tetapi kita semua
adalah gereja TUHAN; sungguh-sungguh di dalam mengikuti TUHAN.
Zefanya 2:8-10
(2:8)
"Aku telah mendengar pencelaan dari pihak Moab dan kata-kata nista
dari pihak bani Amon, bagaimana mereka mencela umat-Ku dan membesarkan
dirinya terhadap daerah umat-Ku itu. (2:9)
Sebab itu, demi Aku yang hidup -- demikianlah firman TUHAN semesta alam, Allah
Israel -- maka Moab akan menjadi seperti Sodom dan bani Amon seperti Gomora,
yakni menjadi padang jeruju dan tempat penggalian garam dan tempat sunyi sepi
sampai selama-lamanya. Sisa-sisa umat-Ku akan menjarah mereka dan yang masih
tinggal dari bangsa-Ku itu akan memiliki mereka sebagai warisan." (2:10) Inilah yang menjadi bagian
mereka sebagai ganti kecongkakan mereka, sebab mereka telah mencela dan
membesarkan diri terhadap umat TUHAN semesta alam.
Di sini kita bisa kembali melihat
sifat dari bangsa Moab:
-
Suka mencela umat TUHAN.
-
Membesarkan diri dan
mengecilkan umat TUHAN, termasuk daerah dari umat TUHAN itulah ibadah dan pelayanan.
Yehezkiel 25:11
(25:11)
Aku akan menjatuhkan hukuman kepada Moab dan mereka akan mengetahui
bahwa Akulah TUHAN."
Namun pada akhirnya, TUHAN akan menghukum bangsa Moab --
bangsa yang tidak mengenal Allah -- bangsa lain yang hidup dalam kenajisan percabulan dan hidup di dalam penyembahan berhala bisu di bumi ini.
Hati-hati, jangan sampai kita
seperti gereja Orpa. Ingat, satu kali Moab akan dihukum oleh TUHAN, Moab akan
menerima upah dari perbuatannya. Maka sekarang, bersyukurlah kalau sampai hari
ini kita mendapat pelajaran semacam ini, supaya kita jangan kembali lagi kepada
kenajisan percabulan dan kembali
kepada allah lain itulah penyembahan
berhala. Kenapa Orpa kembali kepada
bangsanya dan kembali kepada allahnya? Ia tidak kuat, sebab ia harus diuji
sebanyak tiga kali.
Kita kembali membaca…
Rut 1:14
(1:14)
Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta
diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.
Akan tetapi, Rut tetap berpaut kepada Naomi
berarti; tetap mengikuti Naomi sampai ke Betlehem.
Pengikutan semacam ini adalah
pengikutan yang ditandai dengan pengorbanan
sebagaimana Anak Domba telah meninggalkan suatu teladan yaitu; menderita
sengsara untuk kita dan kita mengikuti teladan ini, dengan lain kata; mengikuti
tapak-tapak kaki Yesus yang berdarah. Rut sudah mengikutinya -- pengikutannya
tidak berhenti di tengah jalan -- ia tetap berpaut kepada Naomi.
Sekarang kita lihat…
Rut 1:15-17
(1:15) Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan
kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu." (1:16) Tetapi kata Rut: "Janganlah
desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab
ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau
bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah
Allahku; (1:17) di mana engkau
mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah
kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu
apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"
Ketetapan hati Rut untuk
mengikuti Naomi dibuktikan dari perkataan-perkataannya, antara lain..
1. Kemana engkau ke situ juga aku pergi.
2. Dimana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam.
3. Bangsamulah bangsaku.
4. Allahmulah, Allahku.
5. Dimana engkau mati, di situ juga aku mati di sana dan disanalah
aku dikuburkan.
5 (lima) pernyataan
tersebut, dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
HAL 1-2 BICARA SOAL IMAN / PERCAYA.
Bila dikaitkan dengan pengajaran
Tabernakel terkena kepada daerah HALAMAN.
-
Di mulai dari Pintu Gerbang
berarti; percaya kepada Yesus
sebagai TUHAN dan Juruselamat.
-
Mezbah Korban Bakaran -> pertobatan.
-
Kolam Pembasuhan Tembaga -> baptisan air = pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan
kebangkitan.
-
Pintu kemah -> baptisan Roh Kudus.
Lebih rinci lagi kita lihat daerah
Halaman dalam…
Ibrani 6:1-2
(6:1)
Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang
Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita
meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan
dasar kepercayaan kepada Allah, (6:2)
yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan
orang-orang mati dan hukuman kekal.
Asas-asas pertama dari ajaran
tentang Kristus adalah…
-
Percaya bila dikaitkan dengan
pengajaran Tabernakel terkena kepada Pintu
Gerbang.
-
Bertobat bila dikaitkan dengan
pengajaran Tabernakel terkena kepada Mezbah
Korban Bakaran.
-
Baptisan air bila dikaitkan dengan
pengajaran Tabernakel terkena kepada Kolam
Pembasuhan Tembaga.
-
Baptisan Roh bila dikaitkan dengan
pengajaran Tabernakel terkena kepada Pintu
Kemah.
Inilah yang menjadi dasar bangunan
hidup rohani kita, menjadi pendirian kita selama mengikuti TUHAN.
Hal ini sesuai dengan Matius 16:24 sebab di situ dikatakan: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia
harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Ibrani 11:1
(11:1)
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti
dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Iman adalah:
-
Dasar kita untuk
berharap kepada TUHAN.
-
Percaya walau tidak
melihat.
Perlu untuk diketahui:
Ketika kita mulai percaya kepada
Yesus sebagai TUHAN dan Juruselamat, pada saat itu terjadi suatu kegerakan
rohani yaitu; yang sakit disembuhkan, yang mati dihidupkan serta terjadi
perbuatan-perbuatan ajaib juga tanda-tanda heran lainnya, sebagai mana dalam Ibrani 6:1-2. Namun sekalipun demikian, pada Ibrani 6:1 jelas dikatakan; kita harus tinggalkan asas-asa pertama dari ajaran tentang Kristus lalu beralih kepada perkembangan yang penuh
-- tidak boleh bertahan di situ,
Perkembangan yang penuh dalam pola
Tabernakel terkena kepada RUANGAN SUCI.
Di depan Halaman ada Ruangan Suci --
itulah beralih kepada perkembangannya
yang penuh, kalau mundur itu bukan perkembangan. Hal ini sama dengan
pernyataan Rut kepada Naomi yaitu; hal
3-4 dalam Rut 1:16-17 tadi
yaitu;
1. Kemana engkau pergi ke situ juga aku pergi.
2. Dimana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam.
3. Bangsamulah bangsaku.
4. Allahmulah, Allahku.
5. Dimana engkau mati, di situ juga aku mati di sana dan disanalah
aku dikuburkan.
HAL 3-4 ITU BICARA
SOAL PENGHARAPAN.
Jadi, kembali saya tandaskan:
-
Daerah pertama itulah HALAMAN
bicara soal iman.
-
Daerah yang kedua itulah RUANGAN
SUCI -- perkembangannya yang
penuh, itu bicara soal pengharapan
itulah
pernyataan Rut kepada Naomi yang ketiga dan keempat; bangsamulah bangsaku, Allahmulah Allahku.
Lihatlah pernyataan Rut kepada Naomi
ini, sepertinya dia sudah mendapatkan pengertian yang luar biasa. Setelah
berkata; kemana engkau pergi, ke situ
juga aku pergi, dimana engkau bermalam, di situ juga aku bermalam (bicara
soal iman), dilanjutkan lagi dengan
pernyataan berikutnya; bangsamulah
bangsaku, Allahmulah Allahku (bicara soal pengharapan), berarti Rut
sudah beralih kepada perkembanganya yang
penuh, dengan demikian; Rut
telah meninggalkan asas-asas pertama tentang ajaran Kristus; percaya, bertobat, dibaptis dan dibaptis oleh Roh Kudus.
Demikian juga kita, tidak boleh
berhenti hanya pada asas-asas pertama tentang ajaran Kristus; percaya, bertobat, dibaptis dan penuh Roh Kudus -- bertahan dengan
ibadah mujizat-mujizat. Semestinya, kita harus beralih kepada perkembangan yang penuh, itulah yang disebut
pengharapan, sesuai dengan pernyataan Rut kepada Naomi; bangsamulah bangsaku, Allahmulah Allahku (terkena kepada Ruangan
Suci).
1 Yohanes 3:3
(3:3)
Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri
sama seperti Dia yang adalah suci.
Jadi jelas sekali saudara, setiap orang yang menaruh pengharapan itu
kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci. Pendeknya. kesucian bicara tentang pengharapan
atau sebaliknya; pengharapan itu bicara
soal kesucian. Kalau iman itu bicara soal dasar.
Surat 1 Yohanes 3 kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada Pelita Emas.
Pelita Emas bicara soal pengharapan.
Meja Roti bicara soal iman.
Soal pengharapan ini kita lihat
lebih jelas lagi dalam….
Ibrani 6:19
(6:19)
Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah
dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
Ayat ini bicara soal pengharapan, karena ayat ini terkena
kepada Ruangan Suci.
Jadi, pengharapan atau Ruangan suci
adalah…
-
Sauh yang kuat.
-
Aman bagi jiwa kita.
Dan satu kali kita akan dilabuhkan sampai ke belakang tabir
itulah Ruangan Maha Suci.
Sebagai bukti..
Roma 8:24-25
(8:24)
Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang
dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa
yang dilihatnya? (8:25) Tetapi
jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan
tekun.
“..kita diselamatkan dalam pengharapan.”
Kalau kita diselamatkan dalam
pengharapan, berarti, betul-betul pengharapan itu adalah: sauh yang kuat dan aman bagi jiwa dengan lain kata; kedudukan kita
sekarang ini, sudah seharusnya berada pada Ruangan Suci.
Kemudian, jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat (itulah kerajaan
Sorga), kita menantikannya dengan tekun, nanti Roh TUHAN membantu kita untuk tekun sebagaimana dalam Roma 8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita
tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk
kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Singkat kata, sangat betul sekali
bahwa pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa, satu kali kita
dilabuhkan, tetapi syaratnya; harus
tekun, tidak boleh keluar dari situ.
Ibrani 10:22-24 dengan perikop: “ketekunan”.
(10:22)
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari
hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. (10:23) Marilah kita teguh berpegang
pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya,
setia. (10:24) Dan marilah kita
saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam
pekerjaan baik.
Di sini kita menemukan 3 (tiga) kata
yang terkait dengan ketekunan.
1. Pada ayat 22, kita menemukan kata IMAN.
Kalau dikaitkan dengan
tiga macam alat di dalam Ruangan Suci (pengharapan), terkena kepada Meja Roti Sajian -> ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai
dengan perjamuan suci = domba-domba diberi makan..
Oleh karena persekutuan
kita dengan Firman Allah serta tubuh dan darah Yesus, nanti TUHAN memberi
kepastian; iman teguh tidak goyah.
2. Pada ayat 23, kita menemukan kata
PENGHARAPAN.
Kalau dikaitkan dengan
tiga macam alat di dalam Ruangan Suci (pengharapan), terkena kepada Pelita Emas -> ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan
kesaksian Roh = domba-domba diberi minum
dari Roh yang satu dan yang sama, sehingga semua saling melengkapi di tengah
ibadah dan pelayanan.
3. Pada ayat 24, kita menemukan kata KASIH.
Kalau dikaitkan dengan
tiga macam alat di dalam Ruangan Suci (pengharapan), terkena kepada Mezbah Dupa -> ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan yang merupakan nafas hidup kita.
Inilah yang disebut pengharapan dan
pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan
aman bagi jiwa, sebab, satu kali sauh yang adalah pengharapan akan
melabuhkan kita sampai ke belakang tabir (Ruangan Maha Suci), asal saja kita
bertekun dalam tiga macam ibadah pokok, jangan keluar lagi dari situ. Pemahaman
yang kita peroleh dari TUHAN ini kiranya mantap di dalam hati dan pikiran kita
semua, jangan beralih lagi dari situ.
Roma 15:4
(15:4)
Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi
pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan
oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.
Apa yang telah dinubuatkan oleh para
nabi, itu adalah pelajaran yang indah bagi kita supaya kita berpegang teguh pada pengharapan oleh
ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok serta mendapatkan penghiburan dari Roh Kudus sesuai
dengan apa yang tertulis dalam Kitab Suci. Semua pengertian ini tidak
dibuat-buat, ayatnya tidak dicomot-comot, tetapi ini adalah fakta yang ada.
Jadi, ketetapan Rut dalam mengikuti
Naomi dapat kita lihat dari perkataannya. Dan dari perkataan tersebut kita
dapat melihat perkembangan hidup rohaninya, bahwa; kerohanian Rut betul-betul meningkat dari iman sampai kepada
pengharapan. Dan di minggu yang akan datang kita akan melihat peningkatan
kerohaniannya kembali sesuai dengan perkataannya kepada Naomi (ibu mertuanya).
Pendeknya, Rut betul-betul mengerti
rencana TUHAN, dan karena ia mengerti rencana TUHAN, ia membawa dirinya pada
satu kedudukan yang tepat; mulai dari Halaman (bicara soal iman), meningkat ke
Ruangan Suci (bicara soal pengharapan).
1 Timotius 4:6
(4:6)
Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan
menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam
soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti
selama ini.
Di sini kita melihat, Timotius adalah seorang pelayan TUHAN
Yesus Kristus yang baik, sebab, ia terdidik dalam:
-
Soal-soal pokok iman
(asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus) yaitu; percaya, bertobat, dibaptis air, penuh Roh
Kudus.
-
Tetapi ia juga terdidik
dalam ajaran sehat, itulah yang dimaksud dengan perkembangan yang penuh -- ada dalam Ruangan Maha Suci.
Itulah yang diikuti oleh Timotius
dari rasul Paulus, sama juga seperti Rut mengikuti Naomi, pengikutan mereka
tidak berhenti pada iman tetapi
lanjut kepada pengharapan. Demikian
juga pengikutan kita (yang digambarkan sebagai gereja Rut) kepada TUHAN Yesus
Kristus; saat menantikan kedatangan Tuhan, kita semua harus tekun dalam tiga macam ibadah pokok = tergembala.
Kita tidak boleh keluar dari
ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, karena itu sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, dan itulah yang membawa
kita sampai ke belakang tabir (Ruangan Maha Suci). Tidak mungkin gereja Rut
sampai ke Ruangan Maha Suci kalau tidak tekun dalam pengharapan (pengudusan)
lewat tiga macam ibadah pokok. Kita semua mengharapkan apa yang tidak kita
lihat itulah kerajaan Sorga, berarti; kita harus tekun dalam tiga macam ibadah
pokok, tidak boleh tidak, itulah rumusnya -- jangan diubah-ubah. Itu berarti
kita tidak boleh mengharapkan yang kelihatan, yaitu: harta, kekayaan, uang, dan
terhadap kedudukan, jabatan, dan pangkat.
Bila TUHAN kehendaki, kita akan
lanjutkan kembali di minggu yang akan datang. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment