IBADAH RAYA
MINGGU, 04 AGUSTUS 2024
KITAB WAHYU
Wahyu 17:8
(Seri:7)
Subtema: KEHERANAN
ORANG-ORANG YANG DIAM DI BUMI
Pertama-tama
saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kita
dihimpunkan oleh dua tangan TUHAN di atas gunung TUHAN yang kudus, beribadah
dan melayani TUHAN lewat Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh. Saya
juga tidak lupa menyapa Bapak/Ibu yang terkasih dimanapun berada yang sedang
bergabung dengan pengembalaan GPT Betania Serang Cilegon, Banten, Indonesia
lewat live streaming, video internet,
Youtube, Fcebook atau media sosial apapun, kiranya TUHAN juga hadir disana
sebagaimana TUHAN juga hadir di tengah ruangan ini.
Dan
jangan lupa berdoa mohon kemurahan TUHAN supaya Firman yang dibukakan sebentar
meneguhkan setiap kita masing-masing.
Mari
kita sambut Firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Kitab Wahyu.
Wahyu
17:8
(17:8)
Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada,
ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan
mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab
kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat,
bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.
Binatang
yang dilihat oleh rasul Yohanes sebenarnya “telah ada”, namun “tidak ada”, ia “akan
muncul lagi” dari jurang maut. Ini berbicara tentang pengalaman kematian dan kebangkitan yang
palsu. Hal ini telah diterangkan dua minggu berturut-turut.
Perlu
untuk diketahui, kalau kematian dan kebangkitannya palsu maka:
-
Ibadah-ibadah
yang diikuti oleh sidang sidang jemaat pasti palsu.
- Pelayanan yang dikerjakan oleh pelayan-pelayan
(imam) yang melayani ibadah tersebut juga palsu.
- Mujizat yang terjadi di tengah ibadah dan
pelayanan juga palsu.
Akan tetapi, meskipun demikian adanya, mereka yang diam di bumi akan heran melihat apabila binatang yang telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi. Bahasa sehari-hari; mereka
yang diam di bumi heran melihat ibadah yang palsu, heran melihat pelayanan yang
palsu, atau lebih tepatnya; kagum terhadap ibadah palsu, kagum terhadap
pelayanan yang palsu, kagum terhadp mujizat palsu.
Pertanyaannya: Mengapa mereka heran (kagum) melihat penampilan
binatang tersebut (heran terhadap kepalsuan)?
Jawabnya ada di dalam…
2
Tesalonika 2:9
(2:9)
Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa
perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu,
Kehadiran
dari si pendurhaka yakni antikris (binatang yang telah ada, namun tidak ada,
dan akan muncul lagi), ternyata itu merupakan pekerjaan dari iblis setan. Sebab
kehadirannya disertai dengan:
-
Rupa-rupa
perbuatan ajaib.
- Tanda-tanda heran.
- Mujizat-mujizat palsu.
Bila
kematian dan kebangkitannya palsu maka baik ibadah maupun pelayanannya juga
palsu, termasuk mujizat yang terjadi di tengah-tengahnya pun palsu, itulah
pekerjaan setan, semuanya palsu semua.
2
Tesalonika 2:10
(2:10)
dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa
karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat
menyelamatkan mereka.
Jadi,
kepalsuan ini ditujukan kepada mereka yang ditentukan untuk binasa.
Mengapa
demikian? Jawabnya karena:
-
Mereka tidak menerima kebenaran = menolak kebenaran.
-
Mereka tidak mengasihi kebenaran = membenci kebenaran.
Padahal,
kita tahu hanya kebenaranlah satu-satunya yang sanggup menyelamatkan mereka dan
seantero dunia ini.
Kebenaran di sini --> Salib
Kristus. Di luar salib tidak ada lagi kebenaran yang sejati. Tetapi justru
itu yang mereka tolak, itu yang mereka benci, kan aneh saudara. Mereka lebih
suka dengan ibadah palsu, pelayanan palsu dan mereka lebih kagum dengan mujizat
palsu. Mujizat mungkin bisa terjadi; sakit apa saja sembuh, tetapi kalau ibadah
itu menolak salib, maka mujizat itu pasti palsu, pelayanannya juga pasti palsu.
Ini yang tidak disadari atau mungkin tidak dimengerti banyak anak TUHAN (orang
Kristen).
Perlu
untuk diketahui: Satu-satunya JALAN, KEBENARAN dan HIDUP KEKAL adalah SALIB
KRISTUS, tidak ada yang lain.
Inilah yang semestinya diajarkan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, itulah
yang disebut dengan Pengajaran Salib. Bukan soal mujizat, bukan soal
tanda-tanda heran, bukan soal perbuatan ajaib. Semua itu perlu, tetapi kalau
salib Kristus diabaikan, maka semua yang ada di tengah ibadah pelayanan itu
palsu. Kelihatannya asli padahal palsu.
Jangan
kita yang sudah mendapatkan pemahaman ini, kita tabrak saja. Sementara TUHAN
dalam proses perjalanan-Nya.
Jadi
yang harus disampaikan oleh seorang pemimpin sidang jemaat adalah supaya baik
pemimpin jemaat itu sendiri, maupun umat TUHAN (jemaat) itu, menyatu dengan
Yesus dalam pengalaman kematian dan kebangkitan-Nya. Kalau mujizat saja yang
disodorkan di tengah ibadah, tanda ajaib saja yang disodorkan di tengah ibadah
atau berkat keberkatan kemudian berhasil dan keberhasilan saja yang disodorkan
di tengah ibadah, tetapi pengajaran salib di tolak, pengajaran salib dibenci,
maka baik si pemberita Firman maupun jemaat (umat TUHAN) tidak akan masuk di
dalam pengalaman kematian dan kebangkitan. Padahal sudah sangat jelas, bahwa Yesus
mati dan bangkit itu karena ada salib.
Kita
satu dengan kematian dan kebangkitan itu karena ada Pengajaran Salib dan itu
penting. Tetapi justru mereka tolak dan mereka benci. Entah kenapa bisa begitu.
Ada apa dipikiran mereka? Saya juga kurang paham. Apakah akal sehat sudah rusak?
Namun kita semua masih waras bukan?
2
Tesalonika 2:11-12
(2:11) Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan
atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, (2:12) supaya dihukum semua orang yang
tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.
Karena
menolak dan membenci kebenaran yaitu pengajaran
salib, akhirnya mereka sesat atas
seizin TUHAN.
Jadi
bukan TUHAN yang menyesatkan, tetapi mereka sesat atas seijin TUHAN. Kenapa
mereka sesat? Karena mereka menolak dan membenci kebenaran, yaitu; Pengajaran
salib.
Di
sini kita melihat TUHAN itu tidak memaksa kita untuk ikut TUHAN, TUHAN itu
tidak otoriter. Tetapi TUHAN dengan kasih mengulurkan dua tangan, menjangkau
setiap kita lewat pembukaan rahasia Firman seperti malam ini.
Saya
juga tidak memaksa saudara masuk Sorga, tetapi saya tidak menginginkan saudara
masuk neraka. Camkanlah itu sungguh-sungguh selagi hari masih siang, selagi TUHAN
masih berkemurahan. Kalau hari sudah gelap, kemurahan sudah berhenti, maka yang
dialami oleh penduduk bumi, mereka yang diam di bumi sama seperti 7 tahun
kelaparan yang terjadi.
Tampilnya
7 lembu yang kurus dan 7 bulir gandum yang tidak bernas (kosong), menghabisi 7
lembu yang tambun, tetapi bangun mereka tetap kurus. Demikian juga 7 bulir yang
tidak berisi menghabisi 7 bulir gandum yang berisi (bernas), tetapi keadaan
mereka juga tidak berubah.
Jadi
selagi hari masih siang, akan datang malam. Artinya manfaatkan kemurahan TUHAN
ini, pengertian ini jangan diabaikan saudara. Ingat hawa nafsu daging dan keinginannya
sifatnya sementara. Percaya kepada Firman TUHAN Yesus Kristus.
Kita
juga berdoa supaya dunia tahu kebenaran semacam ini.
Tanda-tanda
sesat:
mereka percaya akan dusta dan kepalsuan,
mereka lebih suka kejahatan supaya
mereka dihukum dan binasa.
Saudara,
sulit sekali mengatakan kepada seseorang; “Kamu
sesat”, ketika dia sesat, karena dia akan serang balik kita. Tetapi Alkitab
ini sudah sangat jelas, tanda-tanda sesat itu; percaya dengan mujizat, tetapi membenci dan menolak Pengajaran salib, itu sudah sesat. Tetapi sekalipun banyak
orang kristen sesat, misalnya andaikata istri saya ikuti ajaran sesat, lalu saya
katakan “Kamu sesat,” pasti saya akan
diserang balik.
Jadi
saudara, sabar-sabar ya, ikuti saja Pengajaran Mempelai dalam terangnya
Tabernakel, sabar-sabar, nanti diakhir segalanya akan terkuak. Sebagaimana
dalam Ibadah Pendalaman Alkitab telah diterangkan pada hari kamis lalu, yang
menentukan bukan awal, tetapi akhir, semuanya akan jelas dan terang benderang.
Jadi
tanda-tanda sesat adalah mereka percaya akan dusta. Artinya mereka lebih
percaya dengan mujizat, tetapi membenci dan menolak Pengajaran Salib, itu yang disebut
suka dengan kejahatan. Akhirnya dihukum dan binasa. TUHAN tidak menghendaki
kita binasa, tetapi kalau suka kejahatan, ya dihukum dan binasa.
Wahyu
17:8
(17:8)
Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan
muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam
di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia
dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada,
namun tidak ada, dan akan muncul lagi.
Siapa yang heran
terhadap dusta/kepalsuan? Itulah orang-orang yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba atau namanya
tidak terdaftar di Sorga.
Orang-orang
yang menerima mujizat, tetapi menolak dan membenci Pengajaran Salib adalah
orang-orang yang namanya tidak tertulis di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba atau
namanya tidak terdaftar di Sorga.
Jadi
ngeri sekali saudara, kalau kita menolak Pengajaran salib, lebih suka dengan
mujizat, namanya tidak tertulis di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba, tidak
terdaftar di sorga.
Maka
untuk apa kita menolak Pengajaran salib? Untuk apa kagum dengan mujizat, tetapi
menolak salib? Untuk apa kagum dengan perbuatan ajaib di tengah ibadah
pelayanan tetapi membenci Pengajaran salib? Kan semua yang di bumi ini sifatnya
sementara, ko kita lebih suka dengan yang sifatnya sementara saudara.
Jadi
sekali lagi saya sampaikan, apabila pemimpin sidang jemaat sibuk untuk
mengadakan:
-
Perbuatan-perbuatan
ajaib, tanda-tanda heran, dan mujizat-mujizat.
-
Sibuk bicara
soal berkat dan keberkatan, sibuk bicara soal berhasil dan keberhasilan, tetapi tidak
sibuk mengajar jemaat dengan didikan salib (Pengajaran Salib), pendeknya;
cenderung mengabaikan Pengajaran salib, itu adalah sebuah kejahatan yang
membinasakan.
Itu
harus dipahami dengan sungguh-sungguh sebagaimana dalam Injil Matius 7.
Matius
7:22-23
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru
kepada-Ku: TUHAN, TUHAN, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir
setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? (7:23) Pada waktu itulah Aku akan
berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!
Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Nabi-nabi
palsu (guru-guru palsu) mengadakan 3 perkara ajaib demi nama TUHAN:
1.
Bernubuat demi
nama TUHAN.
2.
Mengadakan
perbuatan ajaib demi nama TUHAN.
3.
Mengusir setan
demi nama TUHAN.
Apa
yang TUHAN katakan kepada mereka pada hari TUHAN?
-
Aku tidak pernah
mengenal kamu!
-
Enyahlah dari
pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Jadi
ibadah itu tidak dikenal TUHAN, pelayanan dari seorang pelayan juga tidak
dikenal TUHAN bahkan sekalipun terjadi mujizat di situ.
Jadi
sibuk mengadakan mujizat, tanda-tanda heran, tetapi Pengajaran Salib diabaikan,
itu kejahatan yang luar biasa.
Kalau
seorang hamba TUHAN berselingkuh (doakan saya supaya tidak selingkuh), tetapi
dia menyampaikan Pengajaran Salib, jemaat tertolong. Tetapi sebaliknya, gembala
sidang (pemimpin sidang jemaat) tidak selingkuh, betul-betul dia memperhatikan
keinginan dagingnya, istrinya, anaknya, keluarganya, tetapi dia mengabaikan
Pengajaran salib, dia hanya sibuk dengan mujizat, maka seluruh jemaat binasa,
termasuk hidupnya binasa. Tetapi doakan juga saya tidak selingkuh supaya
menjadi contoh yang dapat diteladani oleh sidang jemaat (tidak berlaku munafik).
Pendeknya,
tidak sibuk mendidik (mengajar) sidang jemaat dengan Pengajaran Salib,
cenderung mengabaikan pengajaran salib, itu adalah kejahatan yang membinasakan,
baik membinasakan pemimpin sidang jemaat itu sendiri, juga membinasakan seluruh
jemaat yang menerima ajaran dan mengikuti cara pelayanan itu.
Jadi
saudara, kita harus tegas mulai dari sekarang. Jangan terpengaruh dengan
situasi yang ada. Harus tegas dengan Firman yang kita miliki, jadilah seperti
laki-laki, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan. Kalau laki-laki jadi
perempuan, menyimpang ke kiri dan ke kanan. Itu pesan Musa kepada Yosua dan
pesan Daud kepada Salomo.
Sekarang
kita lihat di dalam…
Perikop: “Yesus mengecam beberapa kota.”
Matius
11:20-22
(11:20) Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak
bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan
mujizat-mujizat-Nya: (11:21)
"Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida!
Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah
terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. (11:22) Tetapi Aku berkata kepadamu:
Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari
pada tanggunganmu.
Yesus
mengecam kota-kota yaitu; Khorazim
dan Betsaida sebab mereka tidak mau
bertobat meskipun TUHAN Yesus mengadakan banyak sekali mujizat. Tetapi, pada
hari penghakiman, Khorazim dan Betsaida akan menerima hukuman yang sangat berat
dan lebih berat daripada Tirus dan Sidon. Karena kalau Tirus dan Sidon melihat
mujizat yang diadakan TUHAN Yesus, tentulah Tirus dan Sidon bertobat dan
berkabung. Tetapi tidak dengan kota Korazim dan Betsaida. Itu sebabnya hukuman
yang mereka tanggung jauh lebih berat nanti.
Doakan
keluarga masing-masing supaya tetap di jalur kebenaran, baik orang tua, anak, suami,
istri, doakan. Saya tidak sedang menghakimi siapapun, saya sedang menghimbau,
doakan ini kebenaran.
Perlu
untuk diketahui; tanda-tanda heran, perbuatan ajaib, dan mujizat-mujizat yang terjadi:
a. Tidak membuat seseorang sadar.
b. Tidak dapat membuat seseorang melihat wujud
rohaninya yang sudah rusak.
Mengapa
demikian? Karena itu bukan pengajaran,
itu mujizat, itu bukan ajaran salib/bukan didikan salib.
Saudara,
hanya didikan salib yang dapat mengajarkan saya dan saudara sehingga bertobat.
Hanya kepada didikan salib kita bisa berkaca sehingga kita bisa melihat wujud
rohani kita seperti apa. Wujud rohani kita tidak bisa dilihat dari perbuatan
ajaib dan mujizat-mujizat yang ada di tengah ibadah itu. Kita hanya bisa
berkaca untuk melihat wujud rohani kita kepada Firman. Firman itu cermin.
Jadi
jangan ganggu lagi hati masing-masing terhadap pengertian ini, mantapkan hati
mu, TUHAN sudah datang dalam perjalanannya, sebagaimana di dalam Yakobus 1:23; “Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya,
ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya
di depan cermin.”
Kalau
kita tidak bercermin kepada Pengajaran salib, kita tidak tahu wujud rohani kita
seperti apa, hancur/rusak/jeleknya wujud rohani kita, kita tidak tahu.
Jadi
kita harus bercermin kepada pengajaran salib, tidak bercermin kepada mujizat
yang ada di tengah ibadah tersebut.
Sejuta
kali mujizat terjadi di tengah ibadah, seseorang tidak dapat berubah, tidak
dapat bertobat dan berkabung. Dia hanya sebatas kagum, tetapi dia tidak akan
berubah. Pendeknya, mujizat tidak akan pernah mengubahkan hati manusia.
Mereka yang
tidak sadar dan tidak dapat melihat wujud rohaninya yang sudah rusak akhirnya tidak bertobat dan bekabung, dengan lain kata; tidak masuk dalam pengalaman kematian.
Berkabung adalah Pengalaman kematian.
Kalau
ada orang mati lalu melayat, kebanyakan orang memakai baju berkabung, itu
suasana pengalaman kematian. Dia tidak mati, tetapi suasana pengalaman kematian
dialami, itu yang disebut berkabung.
Sebaliknya,
didikan salib (Pengalaman salib) itulah yang membawa seseorang masuk dalam
Pengalaman kematian. Yesus tidak mungkin menderita sengsara kalau Yesus tidak
disalib. Yesus tidak mungkin mati kalau tidak ada salib.
Jadi
perlu untuk kita ketahui kembali, kalau kematiannya benar maka tentu saja
kebangkitannya benar, tidak palsu. Tetapi kita melihat, binatang yang telah ada, namun tidak ada, kemudian dia akan muncul
lagi dari lobang jurang maut, itu berbicara soal pengalaman kematian dan
kebangkitan yang palsu. Jadi kalau kematiannya benar, kebangkitannnya benar
pula. Kalau kematiannya palsu, kebangkitannya juga palsu, termasuk ibadahnya
palsu, pelayanannya palsu, bahkan sekalipun mujizat terjadi pasti palsu.
Pertanyaannya: Mengapa mujizat bisa terjadi? Jawabnya: Karena demi nama TUHAN.
Tetapi
hal itu tidak ada kaitannya dengan keselamatan, masuk sorga.
Lukas
10:13-14
(10:13) "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau
Betsaida! karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang
telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. (10:14) Akan tetapi pada waktu
penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada
tanggunganmu.
Ini
adalah peringatan bagi kita semua supaya kita jangan berada di tengah ibadah
pelayanan, yang hanya sibuk mencari tanda-tanda heran, perbuatan ajaib dan mujizat palsu, karena tanggungan (hukuman) TUHAN kepada orang
yang mencari ibadah seperti ini; lebih
berat.
TUHAN
mau supaya kita tetap berpegang teguh kepada pengajaran salib (kebenaran),
supaya kita masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan-Nya, supaya kita
bertobat dan berkabung.
Kalau
dikaitkan dengan pola Tabernakel bertobat dan berkabung terkena kepada Mezabah Korban Bakaran.
Mezbah Korban
Bakaran
-> pertobatan sebagai syarat
untuk masuk dalam Kolam Pembasuhan Tembaga (Baptisan).
Kemudian
potongan-potongan daging dari binatang-binatang yang dikorbankan akan dibakar
di atas Mezbah, itu berbicara tentang Pengalaman kematian. Jadi Mezbah Korban
Bakaran itu berbicara tentang salib Kristus, sedangkan binatang yang
dikorbankan itulah gambaran dari pribadi Yesus yang mati di kayu salib.
Lukas
10:15-16
(10:15)
Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak,
engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! (10:16) Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan
barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia
menolak Dia yang mengutus Aku.”
Di
atas tadi saya sudah sampaikan, doakan saya supaya tetap sabar menyampaikan
Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Saya tidak akan memaksa
saudara untuk beribadah (masuk sorga), tetapi doakan saya untuk sabar melayani
saudara.
Di
sini kita melihat; TUHAN juga mengecam kota Kapernaum, salah satu kota di
Galilea. Itu sebabnya TUHAN berkata, kota Kapernaum tidak akan dibawa masuk ke
dalam kerajaan Sorga, sebaliknya, kota Kapernaum diturunkan ke dunia orang mati,
binasa selama-lamanya.
Jadi,
rumus untuk naik ke Sorga: di bumi ini kita harus menyatu dengan
pengalaman Yesus di dalam tanda kematian
dan kebangkitanNya. Maka sarananya
adalah: terimalah didikan salib, terimalah pengajaran salib. Kalau itu
ditolak dan dibenci, jangan mimpi masuk sorga (naik ke langit).
Inilah
yang semestinya menjadi pendirian kita di bumi ini; mati dan bangkit. Maka
kalau ini yang menjadi pendirian kita, maka mau tidak mau kita harus terima pengajaran
salib untuk membawa kita masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan yang
benar. Kalau kita tekun dalam pendirian itu, satu kali akan dipermuliakan. Itu
rumus naik ke sorga, jangan gunakan rumus yang lain.
Jangan
kita sebentar sadar, besok tidak sadar lagi, memang hebat sekali dunia yang
sedang dikuasai oleh roh-roh setan. Itu sebabnya manusia duniawi berpikir
secara manusiawi. Pikiran manusia sedang disesatkan oleh Setan. Malu rendah
hati, malu untuk menerima kebenaran, malu pikul salib. Itu manusia duniawi,
berpikir secara manusiawi.
Kalau
manusia rohani, dia berpikir sebagaimana TUHAN berpikir. Yang dia pikirkan
ibadah dan pelayanan, tidak malu pikul salib, dia malu kalau dia bergaya
seperti dunia, malu ketika ongkang-ongkang kaki dengar Firman, malu sombong,
malu kalau tidak rendah hati, itu manusia rohani. Mengapa orang Kristen malu
rendah hati? Karena dia adalah manusia dunia, berpikir secara manusiawi. Kehidupan
semacam ini jauh dari sorga, jangan mimpi naik ke langit (masuk sorga).
Ingat
TUHAN sudah datang sementara dalam perjalanan, berkali-kali saya sampaikan,
saudara harus mengerti. Baik juga saudara yang bergabung lewat penggembalaan
GPT Betania lewat live streaming,
jangan keraskan hati, tidak ada artinya itu. Tanggungan dari orang yang
menerima mujizat, tetapi tidak bertobat, tidak sadar, tidak satu dalam kematian
(berkabung), itu jauh lebih berat. Lebih baik tadinya kita tidak mengerti
Pengajaran Mempelai dar pada mengerti, tetapi kita lawan, berat hukumannya.
Matius
11:23
(11:23)
Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak,
engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom
terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu
tentu masih berdiri sampai hari ini.
Kota-kota
di Galilea; Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum tidak mau bertobat, tidak mau
berkabung, itu artinya mujizat sebanyak apapun yang terjadi, tidak membuat
orang sadar, tidak membuat orang bertobat, tidak membawa orang satu dalam
pengalaman kematian Yesus yang benar, semua sifatnya palsu. Berbicara palsu, perbuatannya
palsu, walaupun nampaknya baik-baik. Lihat orang palsu lebih suka yang palsu, pengajaran
salib (mendidik), dia tidak suka.
Sekali
lagi saya sampaikan dengan sungguh-sungguh, Kapernaum diturunkan ke dunia orang
mati/binasa selama-lamanya.
Jadi
rumus untuk naik samapai ke sorga, di bumi ini kita harus menyatu dengan pangalaman
Yesus di dalam tanda kematian dan kebangkitannya. Saudara, inilah yang
semestinya menjadi pendirian kita di bumi ini.
Kolose
3:1-3
(3:1) Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan
Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah
kanan Allah. (3:2) Pikirkanlah
perkara yang di atas, bukan yang di bumi. (3:3) Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan
Kristus di dalam Allah.
Kalau
kita satu dengan kematian Yesus (kematian yang benar), maka kita juga akan satu
di dalam kebangkitan Yesus (kebangkitan yang benar). Itulah yang semestinya
menjadi pendirian kita di bumi, pengalaman kematian dan kebangkitan semestinya
menjadi pendirian kita di bumi dan bertekunlah di situ.
Tanda kematian yang benar:
hidup kita tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Sama artinya; daging tidak bersuara lagi, tidak lagi
hidup menurut hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging yang jahat. Namanya
saja tersembunyi pasti tidak bersuara; tidak ada orang bersembunyi lalu
berkata; “Hei saya di sini, tangkaplah.”
Hidup
kita sudah tersembunyi di dalam Kristus, di dalam Allah, ini berbicara tentang
pengalaman kematian, artinya tidak lagi mengikuti hawa nafsu dan
keinginan-keinginan daging yang jahat. Tidak ada keinginan daging yang
menyenangkan hati TUHAN, semua keinginan daging jahat. Contoh: malas tidak mau
beribadah, suka tidur, main sana main sini, kunjungan sana, kunjungan sini.
Itukan keinginan daging, jahat, itu bukan pengalaman kematian.
Tanda kebangkitan yang benar:
a.
Mencari
perkara yang di atas/perkara Sorgawi/perkara rohani/perkara di langit itulah
ibadah dan pelayanan, di situlah tempat Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
Apa arti tempat Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa? Kalau kita mencari
perkara rohani, menghargai ibadah dan pelayanan; TUHAN Yesus yang menjadi
pembela. Enak sebetulnya, tidak rugi kita. Makanya jangan berpikir pendek,
memandang jauhlah ke depan.
b.
Pikirkanlah
perkara di atas dan tidak menyibukkan diri dengan perkara lahiriah.
Alasannya:
segala perkara di bawah tidak memberi jaminan keselamatan. Sekalipun seseorang
bergelimangan harta, kekayaan, uang yang banyak, itu tidak bisa memberikan
jaminan keselamatan, sorga itu tidak bisa dibayar dengan uang.
Kemudian
sekalipun seseorang mempunyai kedudukan, jabatan, dan pangkat yang tinggi, sekalipun
dia orang cendikiawan, terkenal, pejabat tinggi, orang berpengaruh di bumi ini.
Itu tidak bisa menjamin keselamatan.
Sebab itu
pikirkanlah perkara yang di atas sebab itu tanda kebangkitan yang benar. Jadi
anak-anak TUHAN sibuklah memikirkan perkara di atas, bukan perkara di bawah, cari
pembelaan dari TUHAN, jangan cari pembelaan dari bumi, terbatas kemampuan
pembelaan dari bumi.
Kolose
3:4
(3:4)
Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak,
kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Mati
dan bangkit harus menjadi pendirian kita selama hidup di bumi, dan kita harus
tekun di situ sambil menantikan kedatangan TUHAN kembali untuk yang kedua
kalinya sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga sampai akhirnya kita dipermuliakan
bersama dengan TUHAN.
Jadi
Korazim, Betsaida, termasuk Kapernaum, ini kota-kota yang dikecam oleh TUHAN,
kota-kota ini tidak boleh bermimpi untuk naik ke langit (ke sorga) hanya karena
mujizat yang ada di tengah ibadah itu.
Saudara
jangan berpikir karena di tengah-tengah ibadah pelayanan dari seorang hamba TUHAN
ada tanda-tanda heran lalu ibadah pelayanan dan umat TUHAN yang ada di
tengah-tengah ibadah pelayanan itu mimpi naik ke sorga. Tidak mungkin! Itu
omong kosong, itu kepalsuan saudara.
Doa
saya kita mantap dengan pemahaman yang sudah kita terima dari ketulusan hati TUHAN
malam ini.
Kalau
ada yang tidak selamat TUHAN tidak salah saudara, TUHAN sudah nyatakan
semuanya. Jangan ganggu lagi hati mu, mantapkan hati mu, pikul saja salib
masing-masing, jangan terpengaruh dengan pengaruh-pengaruh dari orang luaran,
anggap itu salib.
Matius
11:23-24
(11:23) Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan
sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!
Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di
tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. (11:24) Tetapi Aku berkata kepadamu:
Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada
tanggunganmu.”
Jika
di Sodom terjadi mujizat-mujizat seperti di kota Kapernaum, maka kota Sodom
tentu akan berdiri (bertahan) sampai hari ini.
Pendeknya,
tanggungan kota Sodom lebih ringan daripada hukuman yang akan ditanggung oleh
kota Kapernaum yang hanya mencari mujizat-mujizat, tanda-tanda heran, tetapi
menolak, dididik (diajar) oleh pengajaran salib, karena harga diri yang terlalu
tinggi.
Perikop: “Kembalinya ketujuh puluh murid.”
Lukas
10:17
(10:17)
Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata:
"TUHAN, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu."
Di
sini kita melihat 70 murid bergembira, sebab setan-setan takluk terhadap
pelayanan mereka demi nama TUHAN. Ternyata itu yang membuat 70 murid ini hatinya
bergembira (bersukacita).
Sedikit
kesaksian, waktu saya masih jadi pengerja di Banyuwangi. Adik Bunda, orang tua
saya, telepon dari Cilegon bahwa adik sepupu (anaknya) sakit. Kemudian saya
katakan; ya sudah saya berdoa, lalu nanti tunggu saya kirim satu kiriman,
kemudian tante itu berkata; “Ia bang
pendeta.” Waktu saya menyembah, air mata saya tampunglah dengan sapu
tangan. Lalu besok harinya saya masukkan ke dalam amplop, lalu saya layangkan
ke Cilegon. Kemudian saya telepon, kalau nanti kiriman saya tiba, buka lalu lap
dan sapukan pada tubuh yang sakit. Lalu Tante katakan; “Ya terimakasih bang pendeta.” Lalu kemudian tidak lama saya terima
telepon bahwa adik sepupu ini sembuh dari sakit setelah sapu tangan ini
dilap/disapukan pada tubuhnya. Karena pada waktu teleponan itu, saat itu saya
sedang membaca kisah dari pada Rasul Paulus, sapu tangannya saja yang penuh air
mata bisa menyembuhkan orang sakit kemudian bayangan juga. Kalau bayangan saya
tidak ada di sana, jadi saya ambil sapu tangan saya, itu mujizat saudara. Saya
senang? Jawabnya senang, tetapi bahagia semacam ini terbatas, masih bisa
dibatasi oleh situasi, masih bisa dibatasi oleh keadaan, masih bisa dibatasi
oleh ruang dan waktu. Berarti yang kita rindukan adalah sukacita dan bahagia yang
dari sorga sifatnya selama-lamanya (kekekalan).
Kemudian,
awal masuk di provinsi Banten (perintisan), seringkali saya sudah saksikan,
banyak sekali orang sakit sembuh, tidak bisa saya saksikan satu per satu sebab
saya lupa. Kemudian, terjadi juga pengusiran setan demi nama TUHAN, banyak
setan diusir dari seseorang. Bahkan sudah masuk dalam bentuk penggembalaan pun,
status saya bukan lagi penginjil tetapi sudah jadi gembala, masih banyak
terjadi mujizat, di luar penggembalaan ini.
Ada
seorang ibu mengalami kematian anak sulung dan dia sangat mengasihi anak ini.
Karena terlalu sedihnya, dia masuk ke dalam kamar sendirian lalu pintu ditutup
rapat-rapat, lampu dimatikan, lama-lama di dalam ksedihan itu, ibu ini kerasukan
setan. Akhirnya suaminya melihat, ko istrinya sudah mulai ngawur. Saya ada di
situ, memang datangnya terlambat, jadi tidak ikut ke penguburan, saya datang
setelah mereka mengubur orang mati. Saya ada di situ lalu ada yang berkata; “Ada pak pendeta.” Saya dipanggil, lalu
saya masuk, kamar itu sudah dikerumuni, lalu saya katakan, keluar-keluar semua,
kemudian saya katakan; “Hei setan pergi.”
Hanya itu saja, orang tersebut duduk lalu setannya pergi, ya sudah katanya,
kemudian dia sadar. Saya katakan kepada ibu itu “dalam nama TUHAN Yesus” lalu dia katakan “dalam nama TUHAN Yesus, Amin”. Sudah itu saja. Saya tidak
berakting, saya sembur dengan minyak, tidak. “Dalam nama Yesus pergi.” Itu saja. Tetapi harus dalam nama Yesus.
Jadi
begitu banyak mujizat, tetapi kegembiaraan semacam ini terbatas. Kalau saya
tidak sadar, tidak bertobat, dan tidak berkabung (satu dalam kematian yang
benar), terbatas kegembiraan semacam ini. Yang TUHAN mau kegembiraan selama-lamanya,
sadar, bertobat, berkabung (masuk dalam pengalaman kematian) supaya hari ketiga
bangkit, kalau kita tekun di situ, satu kali dipermuliakan, itu rumus.
Lukas
10:18-19
(10:18) Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat
Iblis jatuh seperti kilat dari langit. (10:19)
Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan
kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang
akan membahayakan kamu.
Kepada
pelayan-pelayan, hamba-hamba TUHAN ternyata telah diberi kuasa untuk:
-
Menginjak
ular dan kalajengking.
-
Menahan
kekuatan musuh.
Sehingga
iblis setan dapat diusir dalam nama TUHAN Yesus. Itu memang sudah dipercayakan
oleh TUHAN kepada murid-murid yang mau taat, setia, dengar-dengaran, juga
kepada pelayan-pelayan TUHAN/hamba-hamba TUHAN.
Lukas
10:20
(10:20)
Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu,
tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."
Yang
terpenting, bersukacitalah karena nama
tertulis dalam Kitab Kehidupan Anak Domba, nama kita terdaftar di Sorga, ini kebahagiaan kekal, tidak dapat
dibatasi oleh ruang dan waktu, bahagia selama-lamanya bersama dengan dia di
dalam sorga. Kebahagiaan di bumi sementara, jangan cari kebahagiaan yang
sifatnya sementara.
Perlu
untuk diketahui oleh semua orang: Pemimpin jemaat maupun umat TUHAN (sidang
jemaat), sukacita kita tidak hanya saat terjadi perbuatan ajaib, pengusiran
setan, terjadi mujizat kesembuhan, sukacita kita tidak hanya terbatas di situ.
Oleh sebab itu jangan kita keliru lagi, jangan heran dengan mujizat yang ada,
yang diperbuat oleh seorang hamba TUHAN.
Memang
mujizat perlu supaya orang sakit sembuh. Tetapi di tengah ibadah dan pelayanan,
pemimpin jemaat (seorang gembala), tidak boleh sibuk dengan mujizat, hamba TUHAN
harus mendidik sidang jemaat dengan didikan salib. Hamba TUHAN harus sibuk
mengajar jemaat dengan Pengajaran salib. Kalau ada mujizat yang mengikuti ya
puji TUHAN, tidak jadi soal.
Saya
heran sekali, ada banyak orang Kristen tinggalkan pelayanan (penggembalaan)
hanya untuk cari seorang hamba TUHAN sehingga mengalami mujizat. Kenapa tidak
sungguh-sungguh menerima didikan salib? Salib Kristus menentukan nasib setiap
manusia. Yang menentukan hidup manusia salib saudara, bukan manusia yang
memiliki karunia kesembuhan. Coba cerdas sedikit.
Jadi
sukacita kita tidak hanya ketika terjadi perbuatan ajaib, ketika terjadi
pengusiran setan, ketika terjadi mujizat kesembuhan. Sebab sukacita semacam ini
adalah sukacita yang terbatas, terbatas dengan ruang dan waktu. Akan tetapi
apabila nama tertulis dalam Kitab kehidupan Anak Domba, nama kita terdaftar di
sorga, inilah sukacita besar (kekal).
Inilah
kebodohan dari mereka yang diam di bumi, mereka kagum dengan mujizat yang
diadakan oleh binatang yang keluar dari dalam laut. Binatang itu sebetulnya
telah ada, kemudian tidak ada, lalu muncul lagi, itu adalah pengalaman kematian
dan kebangkitan palsu. Berarti ibadahnya palsu, pelayanannya palsu, kalaupun
ada mujizat, itu mujizat palsu.
Jadi
orang yang diam di bumi kagum dengan mujizat, tidak kagum dengan pengajaran
salib. Tetapi kita bukan manusia duniawi, kita dari dunia dipanggil TUHAN
supaya menjadi manusia ilahi (manusia rohani).
Sebab
itu supaya jangan binasa seperti mereka yang diam di bumi, mari kita lihat;
JALAN KELUARNYA.
Wahyu
17:9A
(17:9)
Yang penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat:
Yang
penting di sini adalah akal/pikiran/rasio
kita mengandung hikmat. Berarti;
akal menyatu dengan hikmat, itu yang menjadikan seseorang bijaksana (tidak
bodoh). Kalau akal kita menyatu dengan hikmat itulah pengertian yang datang
dari pembukaan rahasia Firman, maka seseorang menjadi pribadi yang bijaksana
(tidak bodoh) seperti orang yang diam di bumi, kagum dengan mujizat, tetapi
benci dan menolak kebenaran (pengajaran salib). Itu bodoh namanya, tetapi kita
tidak bodoh saudara.
Biarlah
kiranya hikmat menyatu dengan akal kita supaya kita menjadi satu pribadi yang
bijaksana.
Wahyu
13:18
(13:18) Yang
penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia
menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang
manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Kalau
akal menyatu dengan hikmat disebutlah orang bijaksana. Jadi hanya orang
bijaksana yang dapat menghitung bilangan binatang itu. Binatang yang telah ada,
namun tidak ada, kemudian muncul lagi dari jurang maut. Inilah kehidupan yang
palsu (kematian dan kebangkitan yang palsu).
Adapun bilangan binatang itu adalah bilangan seorang manusia yaitu; 666 (enam ratus enam puluh enam).
Perlu
untuk diketahui: Manusia terdiri dari; tubuh, jiwa, dan roh.
-
6 pertama =
tubuh dikuasai daging.
-
6 kedua = jiwa
dikuasai daging.
-
6 ketiga = roh
dikuasai daging.
Jadi
kalau seorang pemimpin sidang jemaat dikuasai oleh daging, jangan salah itu
sudah benar-benar antikris. Tubuh, jiwa dan rohnya dikuasai daging. Inilah yang
dimaksud dengan bagian dari binatang yang keluar dari dalam laut, telah ada,
tidak ada, muncul lagi. Seperti inilah binatang itu. Jadi kita tahu siapa
binatang yang keluar dari dalam laut, siapa binatang yang telah ada, tidak ada,
lalu muncul lagi. Itu karena hikmat menyatu dengan akal.
1
Raja-raja 3:9-12
(3:9) Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang
faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan
antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu
yang sangat besar ini?" (3:10)
Lalu adalah baik di mata TUHAN bahwa Salomo meminta hal yang demikian. (3:11) Jadi berfirmanlah Allah
kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak
meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian
untuk memutuskan hukum, (3:12)
maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya
Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum
engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit
seorang pun seperti engkau.
Oleh
hikmat, Salomo menjadi satu raja yang bijaksana berarti:
-
Paham
menimbang perkara.
- Dapat melihat antara yang baik dan tidak
baik.
- Tidak salah dalam mengambil keputusan.
Inilah
kalau pengertian menyatu dengan akal, menjadi satu kehidupan yang bijaksana.
Dari mana hikmat
ini, kenapa TUHAN berikan kepada Salomo?
1
Raja-raja 3:11
(3:11) Jadi
berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang
demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu,
melainkan pengertian untuk memutuskan hukum,
Salomo tidak
meminta umur panjang, harta, kekayaan, uang banyak, termasuk berkat keberkatan,
berhasil keberhasilan. Termasuk kedudukan, jabatan dan pangkat yang
tinggi, tidak.
Juga
Salomo tidak meminta nyawa musuh. Siapa musuh? Musuh adalah duri dalam daging
sebagaimana dengan pengalaman Rasul Paulus di dalam 2 Korintus 12:7; “Dan supaya
aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu,
maka aku diberi suatu duri di dalam
dagingku, yaitu seorang utusan Iblis
untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.”
Jadi hikmat itu berasal dari pengajaran salib saudara. Hikmat itu tidak datang
dari mana-mana.
Maka
kalau seseorang menjadi bijaksana, itu karena akalnya menyatu dengan hikmat.
Darimana hikmat itu datang, dari pengajaran salib, musuh menggocoh, tetapi
sabar. Dihasut, difitnah, dijelekkan, diinjak-injak, dianiaya, dicemooh, tetapi
sabar saja. Ibadah pelayanan dipersalahkan, sabar saja. Berita Firman yang
begitu panajang dipersalahkan, sabar saja. Itu sama dengan duri dalam daging (musuh)
yang sedang menggocoh.
Jadi
Salomo tidak serta merta menjadi satu kehidupan yang bijaksana. Tetapi dia
menjadi satu kehidupan yang bijaksana melebihi dari hikmat dari dunia/hikmat
yang dari bumi ini bahkan tidak ada lagi orang yang sama seperti dia sebelum
dan sesudah dia sampai sekarang ini, itu karena pengajaran salib.
Jadi
orang bijaksana ini cara berpikirnya panjang dan jauh ke depan. Orang yang
tidak berhikmat menjadi bodoh (tidak bijaksana), yang diingini adalah umur
panjang, tetapi tidak mau pikul salib, tidak hormat kepada bapa jasmani, bapa
rohani, dan bapa sorgawi. Dari mana umur panjang?
Kemudian
dia tidak minta kekayaan, kekayaan itu bisa menjerumuskan dia. Kekayaan itu
hanya bisa dipertanggungjawabkan oleh orang yang pikul salib (dalam TUHAN). Lihat
orang kaya di luar TUHAN, cenderung sombong, karena dia tidak mengerti salib.
Lihat orang dunia, diajarkan salib malu, merendahkan diri malu, semestinya anak
TUHAN tidak boleh malu, kenapa malu menyaksikan, memperkatakan Firman yang kita
terima. Seberapa besar harga dirimu? Apakah manusia lebih mulia dari TUHAN? Kenapa
begitu bodoh? Kalau sadar bodoh, terima pengajaran salib walaupun itu bagaikan
duri dalam daging menggocoh, tetapi Paulus tetap sabar. Itulah yang dimaksud
dengan pengajaran salib.
Jadi
Salomo menjadi satu pribadi yang bijaksana karena Pengajaran Salib. Dia tidak
meminta nyawa musuh, sudah menyakiti, sudah menusuk seperti duri dalam daging,
dia sabar saja.
1
Raja-raja 3:13
(3:13)
Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun
kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorang pun seperti engkau di
antara raja-raja.
Tanpa
pengajaran salib, seseorang tidak mungkin masuk dalam pengalaman kematian dan
kebangkitan. Tetapi lewat pengajaran
salib, seseorang masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan, kalau dia
bertekun di situ, untuk menantikan kedatangan TUHAN, dengan lain kata, itu
menjadi pendirian kita di atas muka bumi ini, maka satu kali kita akan
dipermuliakan bersama dengan Dia.
Jadi
yang terpenting adalah hikmat, bukan soal
kemuliaan di bumi, bukan soal kekayaan di bumi, bukan soal nyawa musuh saudara.
Dari
mana sumber hikmat? Sumbernya dari pengajaran salib. Saudara oleh pengertian
ini, kita menjadi bahagia, membuat kita tidak ngawur dalam mengikuti TUHAN, mantap
dan penuh pengharapan, kuat tidak mudah digoyahkan, menurut saya.
Tetapi
harapan saya, saudara juga seperti itu. Sampai akhirnya Salomo dipermuliakan
karena pengajaran salib berkuasa membawa kita masuk dalam pengalaman kematian
dan kebangkitan, dan kalau kita tekun dalam pendirian itu maka satu kali kita
akan dipermuliakan bersama dengan TUHAN.
Daniel
12:16-18
(2:16) Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya,
supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja. (2:17) Kemudian pulanglah Daniel dan
memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya, (2:18) dengan maksud supaya mereka
memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel
dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang
lain di Babel.
Nebukadnezar
adalah raja Babelonia, kemudian ia bermimpi. Sesudah bangun pagi, hatinya tidak
tenang, risau, kacau. Seseorang kalau tidak ada jawaban dalam pergumulan hidup
pasti risau, kacau, keadaannya tidak baik. Kira-kira itulah gambaran yang ada
pada Raja Nebukadnezar.
Karena
itu pentingnya kita datang kepada TUHAN supaya kita mendapatkan jawaban dari TUHAN.
Pengajaran salib membuat kita rendah hati, jiwa mu pun tenang.
Perhatikan
kalimat “Supaya Daniel dan teman-temannya
jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.” Jadi
kita butuh pembukaan rahasia Firman, sumbernya dari pengajaran salib, supaya kita
jangan binasa seperti orang-orang bijaksana di bumi. Jadi lewat pembukaan
rahasia Firman, kita tidak binasa, tetapi orang bijaksana di bumi binasa.
Sebab
itu kita mohon, jangan berhenti berdoa, doakan terus selain kesehatan saya,
berdoa juga supaya Tuhan pakai saya dalam pembukaan rahasia Firman, sehingga
oleh pembukaan rahasia Firman Allah, kita tidak binasa, tidak lenyap. Tetapi
orang dunia, termasuk orang bijaksana tidak punya pembukaan rahasia Firman
Allah akan binasa.
Daniel
12:19
(2:19) Maka rahasia
itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam. Lalu Daniel
memuji Allah semesta langit.
Daniel
dipakai TUHAN dalam hal pembukaan rahasia Firman Allah. Sampai sejauh ini TUHAN
pakai ibadah pelayanan, penggembalaan GPT Betania ini membukakan rahasia
Firman, bukan karena saya, tetapi karena TUHAN.
Daniel
2:20
(2:20)
Berkatalah Daniel: "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai
selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan!
Hikmat
yang datang dari pembukaan rahasia Firman, sumbernya adalah TUHAN YESUS
KRISTUS, Allah yang hidup, TUHAN langit dan TUHAN bumi.
Daniel
2:21-22
(2:21) Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan
mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan
kepada orang yang berpengertian; (2:22)
Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia
tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.
Kalau
terjadi pembukaan rahasia Firman, segalanya akan tersingkap baik tentang
kegelapan yang akan terjadi, memuncak pada saat antikris menjadi raja atas
seantero dunia ini. Kita tahu model kegelapan itu seperti apa, apalagi dalam
terang, semua akan tersingkap. Dan sampai saat ini TUHAN bukakan Firman-Nya,
tetang model kegelapan yang nanti akan memuncak pada saat antikris menjadi
raja.
Daniel
2:23
(2:23)
Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau
mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan
kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu: Engkau telah memberitahukan
kepada kami hal yang dipersoalkan raja."
Saudara,
hikmat dan kekuatan telah diperoleh Daniel supaya persoalan yang dialami oleh
raja Nebukanezar dapat dituntaskan dan diselesaikan. Masalah tidak akan bisa
selesai kalau kita tidak memiliki hikmat, masalah tidak akan bisa selesai kalau
kita tidak memiliki kekuatan.
Dari mana hikmat
dan kekuatan?
Mari kita lihat di dalam…
1
Korintus 1:23-24
(1:23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan:
untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan
Yahudi suatu kebodohan, (1:24)
tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan
Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Pengajaran
salib adalah:
1.
Kekuatan Allah
2.
Hikmat Allah
Jadi
pembukaan rahasia Firman itu sumbernya dari pengajaran salib. Tidak ada
pengajaran salib, ibadah itu bodoh, yang menjalankan ibadah juga bodoh, dan
yang melayani juga bodoh, semua yang ada di tengah ibadah itu bodohnya minta
ampun.
Saya
tidak sedang menghakimi, tetapi sedang memberitahukan bahwa hikmat dan kekuatan datang dari pengajaran
salib.
Demikian
juga Daniel, hidup dan berpegang teguh kepada pengajaran salib. Itu sebabnya
Daniel dipakai dalam pembukaan rahasia Firman. Jadi bukan serta merta kita
katakan; “TUHAN berikanlah aku himat.”
Lalu TUHAN berikan hikmat begitu saja. TUHAN
itu tidak sama seperti manusia dirayu-rayu dengan doa, tidak. Tetapi hati TUHAN
dilembutkan kalau kita mau menyembah dan menyerahkan diri sepenuhnya oleh
karena pengajaran salib. Haleluya..
Daniel
9:22-23
(9:23)
Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman, maka aku
datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi.
Jadi camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu!
Kalau
TUHAN membukakan rahasia Firman dalam setiap pertemuan ibadah itu adalah tanda;
TUHAN mengasihi ibadah pelayanan ini, TUHAN mengasihi penggembalaan GPT “Betania” serang & Cilegon , Banten, Indonesia , TUHAN
mengasihi saya dan seluruh sidang jemaat dalam penggembalaan. Tidak ada
pembukaan rahasia Firman TUHAN, TUHAN muak dengan ibadah itu (Imamt 26:11). Ayo, bertahan dengan pembukaan rahasia Firman
TUHAN.
Dalam
Matius 11:20-24; Tuhan Yesus
mengecam kota-kota yang ada di Galilea, mulai dari Khorazim, Betsaida, dan
Kapernaum.
Sesudah
mengecam, apa yang dikerjakan oleh Yesus?
Perikop: “Ajakan Juruselamat”
Matius
11:25-30
(11:25) Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku
bersyukur kepada-Mu, Bapa, TUHAN langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau
sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada
orang kecil. (11:26) Ya Bapa,
itulah yang berkenan kepada-Mu. (11:27)
Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal
Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang
yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. (11:28) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban
berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (11:29)
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan
rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. (11:30) Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun
ringan."
eIni
ajakan juruselamat, jangan mau diajak kemana-mana lagi, mantapkan hati mu
dengan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, Firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan dalam terangnya Roh El Kudus.
Jadi
pembukaan rahasia Firman Allah hanya diberikan kepada orang kecil. Mengapa
orang menjadi kecil/rendah hati? Jelas ini sumbernya Pengajaran Salib. Mengapa
orang tidak mau lagi merendahkan diri, malu memperkatakan Firman kepada yang
seharusnya kita perkatakan dihadapan TUHAN? Karena dia tidak mau lagi pikul
salibnya, dia sudah merasa lebih besar dengan uang yang dia punya, dengan
pekerjaan yang dia punya, dengan kedudukan jabatan yang dia punya sehingga dia
malu merendahkan diri.
Tetapi
lihat orang kecil, kepadanya dipercayakan pembukaan rahasia Firman TUHAN karena
TUHAN mengasihi orang yang kecil, TUHAN tidak mengasihi orang sombong, angkuh,
tidak rendah hati, walaupun engkau merasa hebat sendiri, jauh kasih TUHAN dari
padanya. Tetapi TUHAN mengasihi orang yang kecil, rendah hati, lemah lembut
(hidup dalam pengajaran salib). Buktinya apa? Karena kepadanya dipercayakan
pembukaan rahasia Friman Allah. Amin.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala Sidang;
Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment