IBADAH RAYA
MINGGU, 25 AGUSTUS 2024
KITAB WAHYU
Wahyu 17:14A
(Seri 1)
Subtema: BERPERANG
MELAWAN ANAK DOMBA
Shalom…
Salam
sejahtera di dalam kasih-Nya TUHAN kita Yesus Kristus yang telah memungkinkan
kita untuk berada di tengah-tengah Ibadah Raya Minggu. Itu berarti dua tangan TUHAN
yang kuat telah menghimpunkan kita di atas Gunung TUHAN yang kudus. Kita
bersyukur, kita berdoa kiranya TUHAN terus tolong kita, nikah kita, memimpin
hidup dan nikah kita sampai kepada tingkat Ibadah yang tertinggi, gunung TUHAN
yang kudus itulah Doa penyembahan, sehingga dengan demikian nanti kita akan
tertolong dan terlindungi dari ancaman-ancaman. Baik juga dari ancaman dari pada si mata ular maupun ancaman dimana
langit dan bumi yang pertama ini satu kali akan dibumihanguskan termasuk unsur-unsurnya.
Sebab itu kita berdoa di tengah ibadah pelayanan dalam penggembalaan GPT
Betania ini, TUHAN betul-betul menyatakan satu rencana yang indah lewat
pembukaan Firman TUHAN dalam pertemuan-pertemuan ibadah kita sekaliannya.
Saya
juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang juga
bergabung dalam penggembalaan GPT “Betania”
lewat online, live streaming, video
interenet, baik Youtube, maupun Facebook, atau media sosial apapun, dimanapun
saudara, TUHAN juga kiranya ada di sana, hadir di tengah-tengah kita sebagai
Imam Besar Agung, untuk melayani, berdoa dan memperdamaikan dosa kita sekaliannya.
Mari
kita sambut Kitab Wahyu sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu disertai
dengan kesaksian. Sekarang kita akan masuk dan menyelidiki Wahyu 17:14A terlebih dahulu.
Wahyu
17: 14A
(17:14) Mereka
akan berperang melawan Anak Domba.
Saudara,
kata "mereka" -> sepuluh
tanduk bersama dengan binatang. Sepuluh tanduk itulah sepuluh raja, sedangkan
binatang yang dimaksud di sini adalah antikris.
Jadi,
baik sepuluh tanduk (sepuluh raja) maupun binatang (antikris) bersama-sama
memerangi Anak Domba sebab mereka seia dan sekata (Wahyu 17:13).
Sekarang
mari kita melihat tabiat binatang
sebelum sepuluh tanduk muncul.
Wahyu
13:4-6
(13:4) Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan
kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil
berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat
berperang melawan dia?" (13:5)
Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan
hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan
lamanya. (13:6) Lalu ia membuka
mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya
dan semua mereka yang diam di sorga.
Binatang
itu bukan hanya menghujat Bapa dan Anak, tetapi sampai kepada puncak penghujatan
yaitu menghujat kemah kediaman Allah = menghujat Roh El Kudus.
Menghujat
Bapa masih diampuni, menghujat Anak masih diampuni, tetapi menghujat kemah kediaman
Allah itulah Roh El Kudus tidak diampuni oleh TUHAN.
Pertanyaannya:
Mengapa mereka sampai berada pada puncak penghujatan? Yaitu menghujat kemah
kediaman Allah (Roh El-Kudus)? Jawabnya: sebab naga memberikan kekuasaannya
yang besar kepada binatang itu. Sehingga ia berani menghujat bukan saja Bapa
dan Anak, tetapi sampai berada pada puncak penghujatan yaitu menghujat kemah
kediaman Allah atau menghujat Roh El Kudus.
Jadi
ini tabiat dari binatang sebelum sepuluh tanduk muncul bersama-sama dengan
binatang.
Wahyu
13:7-8
(13:7) Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan
orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan
kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa. (13:8) Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya,
yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di
dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
Binatang
itu juga memerangi orang-orang kudus untuk mengalahkan mereka. Yang dikalahkan di
sini ialah orang-orang kudus, secara khusus orang-orang yang namanya tidak
tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba.
Kita
rindu supaya nama kita tertulis di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba, sebab itu kita
datang beribadah tidak boleh asal-asalan, tetapi sampai pada akhirnya nama kita
tertulis di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba.
Kita
bandingkan dengan…
Yohanes
10:14
(10:14)
Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku
mengenal Aku.
Di
sini terjadi kenal mengenal, tetapi, kata "mengenal"
di sini -> domba-domba yang tergembala
dengan baik dan benar di dalam satu kandang penggembalaan dengan satu gembala, tidak
banyak gembala. Kalau banyak gembala domba menjadi liar, berada di semua
gunung-gunung tempat peribadatan.
Mulai
dari sekarang mantapkan diri untuk tergembala di dalam satu kandang penggembalaan
dengan satu gembala.
Domba yang
tergembala dengan baik berarti; dikenyangkan dengan rumput Firman
Penggembalaan lewat ketekunan tiga macam ibadah pokok.
Yohanes
10:3
(10:3)
Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia
memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya
ke luar.
Ayat
ini menceritakan kepada kita; gembala mengenal domba-domba. Berarti, domba-domba
yang tergembala, pada akhirnya namanya
dikenal dengan lain kata; namanya
tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.
Jadi
kalau tergembala sunggu-sungguh pada akhirnya dikenal, dengan lain kata;
namanya tertulis dalam Kitab Kehidupan Anak Domba.
Jadi
kalau namanya tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan Anak Domba berarti tidak
dikenal, orang-orang yang tidak dikenal disebut juga pembuat kejahatan (Matius 7:23).
Satu
kali nanti ada penghakiman takhta putih; di situ dibuka semua kitab, ada kitab dimana
seseorang berbuat dosa, kemudian ada juga Kitab Kehidupan. Di dalam Kitab Kehidupan
tertulis nama orang yang dikenal, itulah nama domba-domba yang tergembala. Sedangkan
yang tidak dikenal namanya tidak tertulis di situ, tetapi namanya dengan segala
dosa, kejahatan, dan pelanggaran-pelanggaran yang diperbuatnya tertulis di
dalam kitab yang lain.
Inilah
kehidupan yang akan diperangi dan dikalahkan oleh binatang itu.
Saudara
kalau peka dengan ini, mulai dari sekarang tahu apa yang harus saudara putuskan,
dan apa yang harus diperbuat ke depan. Kalau menurut saya; saya harus
tergembala dengan sungguh-sungguh dihadapan TUHAN, saya gembala kecil, tetapi
Yesus adalah gembala Agung. Itu keputusan saya setelah mendengarkan Firman ini.
Harapan saya saudara harus bijaksana supaya pada saat diperangi, kita jangan
dikalahkan. Sedangkan orang-orang yang namanya tidak tertulis di dalam Kitab Kehidupan
Anak Domba akan diperangi dan dikalahkan oleh binatang itu.
Jadi
ini tabiat dari biantang itu sebelum sepuluh tanduk (sepuluh raja) dimunculkan.
Kita
lihat kembali di dalam Kitab Daniel, ini juga sering sekali kita baca, tetapi
Firman yang diulang-ulang nanti akan memberi kepastian kepada kita semua.
Daniel
8:10-12
(8:10) Ia menjadi besar, bahkan sampai kepada bala tentara
langit, dan dari bala tentara itu, dari bintang-bintang, dijatuhkannya
beberapa ke bumi, dan diinjak-injaknya. (8:11) Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia
membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan
sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya. (8:12) Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan
korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang
dibuatnya, semuanya berhasil.
Kesombongan dari
binatang
itu ditunjukkan dengan tiga perbuatan, yaitu:
1.
Bala tentara
langit/bintang-bintang (hamba-hamba TUHAN yang diurapi) dijatuhkan ke bumi,
lalu diinjak-injak.
Jadi nanti banyak hamba-hamba TUHAN/pemimpin-pemimpin
jemaat yang dijatuhkan ke bumi lalu diinjak-injak oleh binatang itu.
Kalau bintang keluar dari orbitnya
kemudian dijatuhkan, lalu bagimana dengan sidang jemat yang tidak menyatakan
dirinya sebagai domba yang tergembala dihadapan TUHAN?
2.
Terhadap
Panglima bala tentara ia membesarkan dirinya dengan cara; merampas korban
sehari-hari dari-Nya.
Korban sehari-hari yakni; korban sembelihan dan korban santapan.
-
Korban
sembelihan->
ibadah pelayanan yang dihubungkan dengan salib. Berarti ibadah pelayanan ini
harus ditandai dengan darah, itu namanya ibadah pelayanan yang berdarah-darah.
Kalau ibadah pelayanan tanpa darah, saya ragu.
-
Korban santapan -> Firman
Pengajaran yang benar dan murni. Satu kali akan terjadi kelaparan dan kehausan
yang hebat disertai dengan resesi yang hebat.
3.
Suatu kebaktian
diadakan secara fasik.
Prakteknya: sibuk bicara soal
keberhasilan, kejayaan, kemakmuran, keberkatan, kehormatan lewat kedudukan,
jabatan, dan pangkat yang tinggi, dan lain sebagainya.
Inilah
tiga kesombongan yang ditunjukkan oleh binatang itu.
Daniel
8:13-14
(8:13) Kemudian kudengar seorang kudus berbicara, dan
seorang kudus lain berkata kepada yang berbicara itu: "Sampai berapa lama
berlaku penglihatan ini, yakni korban sehari-hari dan kefasikan yang
membinasakan, tempat kudus yang diserahkan dan bala tentara yang
diinjak-injak?" (8:14) Maka ia
menjawab: "Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu
tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar."
Perlu
untuk diketahui:
-
Segala
bala tentara dijatuhkan ke bumi dan dinjiak-injak.
- Korban sehari-hari di singkirkan.
- Suatu kebaktian dijalankan secara fasik.
Hal
ini berlangsung selama 2.300 (dua ribu tiga ratus) petang dan pagi = 2.300 (dua
ribu tiga ratus) hari = 6 (enam) tahun 3 (tiga) bulan.
Dan
ini sesuai dengan Daniel 9:27.
Daniel
9:27.
(9:27)
Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama
satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan
korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan
datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang
membinasakan itu."
Antikris akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama tujuh
masa (tujuh tahun). Puncaknya pada pertengahan tujuh masa (tujuh tahun) yang
kedua berarti; 3,5 tahun (tiga setengah tahun) yang kedua, inilah puncak
aniaya.
Tetapi
sebenarnya, kalau kita ikuti Daniel
8:10-14; aniaya itu sudah berlaku selama enam tahun. Tetapi dia akan memuncak pada pertengahan tujuh tahun atau
tiga setengah tahun yang kedua.
Jadi
sebelum tiga setengah tahun yang kedua, satu tahun sebelumnya sudah banyak
aniaya, bisa beribadah tetapi dipersulit. Namun pada tiga setengah tahun yang
kedua, aniaya memuncak, di situ rumah TUHAN sudah dihempaskan, kemudian korban
sehari-hari juga disingkirkan, dirampas dari Panglima Bala tentara, inilah
puncaknya saudara.
Saya
tidak bisa membayangkan betapa ngerinya aniaya itu, betapa dahsyatnya
penderitaan yang akan dialami oleh
mereka (orang Kristen) yang suam dan tidak sungguh-sungguh mengikuti TUHAN,
tidak sungguh-sungguh tergembala. Apa yang menjadi pembela bagi orang Kristen
yang suam, yang tidak sungguh-sungguh menyatakan dirinya sebagai domba yang
tergembala. Apa jadinya nanti?
Nah
inilah yang terjadi nanti sebelum sepuluh tanduk bersama dengan binatang itu
muncul. Dia mencoba-coba untuk menentang TUHAN, belum memerangi, tetapi berusaha
menunjukkan kesombongannya dengan tiga perkara yang ditunjukkan.
Saya
ini sedang menyampaikan Firman yang tertulis, bukan sedang menakut-nakuti, kita
sama-sama membaca, oleh sebab itu saya dan saudara harus memperhatikannya,
jangan bermain-main. Saudara jangan mencari hamba TUHAN yang pandai bercerita
tentang dunia disertai dengan guyo-guyon. Tetapi tidak dapat menyampaikan
nubuat Firman TUHAN; ayat menjelaskan ayat, ayat menerangkan ayat yang lain
sampai terjadi pembukaan rahasia Firman TUHAN. Kalau yang dicari adalah hal
yang lahiriah, suatu kebodohan menurut saya. Tetapi setiap orang punya
pandangan masing-masing. Pandangan saya dengan kebanyakan orang berbeda. Tetapi
pandangan saya, kalau orang Kristen tidak sungguh-sungguh tergembala, menurut
saya bodoh. Bagaimana cara dia membela dirinya nanti pada saat aniaya terjadi?
Jadi
Daniel 9:27 sangat sesuai dengan Daniel 8:14. Jadi anaiaya itu
sebetulnya sudah terjadi selama tujuh masa secara khusus enam tahun, tetapi dia
memuncak pada pertengahan tujuh masa, tiga setengah tahun yang kedua.
Itulah
aktivitas binatang itu sebelum sepuluh tanduk dimunculkan, dia sudah
menunjukkan suatu kesombongan (arogansi). Tetapi tidak berhenti sampai di situ,
dia akan berani memerangi Allah karena dia melihat, setelah memerangi
orang-orang kudus dan banyak sekali orang kudus yang dikalahkan. Akhirnya nanti
dia akan lanjut memerangi Allah sampai menjadi lupa diri siapa dirinya.
Banyak
juga orang Kristen lupa diri, diberkati lupa TUHAN, diberkati lupa ibadah.
Hidupnya dipelihara, diberi kesehatan dan umur panjang, tetapi lupa TUHAN.
Inilah nanti cikal bakal sampai kepada roh antikris. Hati-hati saudara.
Sekarang
kita akan melihat pada saat sepuluh tanduk bersama dengan binatang itu di
dalam…
Wahyu
17:14
(17:14) Mereka
akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan
mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja.
Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil,
yang telah dipilih dan yang setia."
Kalau
tadi, sebelum sepuluh tanduk (sepuluh raja) itu muncul, binatang itu hanya
sekedar menunjukkan kesembongan (arogansinya) dengan tiga perbuatan. Tetapi
sekarang, sepuluh tanduk (sepuluh raja) bersama dengan binatang (antikris); berperang melawan Anak Domba, kalau di
dalam Kitab Daniel dikatakan Panglima Bala tentara (TUHAN Yesus Kristus). Jadi
semakin luar biasa, tidak terkendali karakter daripada binatang ini setelah
sepuluh tanduk dimunculkan.
Daniel
7:24A,25
(7:24) Kesepuluh
tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. (7:25) Ia akan mengucapkan perkataan
yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus
milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum,
dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa
dan setengah masa.
Kesepuluh tanduk
itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu.
Jadi
nanti akan tampil perserikatan bangsa-bangsa yang dipimpin oleh sepuluh raja,
tetapi sekarang belum memerintah atas kerajaannya. Jadi sepuluh raja ini akan
memerintah bersama-sama dengan binatang, dan sebetulnya mereka akan muncul dari
kerajaan binatang itu.
Ketika
sepuluh tanduk (sepuluh raja) muncul bersama dengan binatang itu, selanjutnya
binatang itu mengucapkan perkataan yang menentang yang Maha Tinggi, mengadakan
perlawanan (peperangan) terhadap yang Maha Tinggi.
Jadi
klimaks dari perlawanan binatang tersebut adalah pada saat sepuluh tanduk (sepuluh
raja) bersama-sama dengan binatang itu menentang/melawan/memerangi Panglima
Bala tentara itulah Anak Domba Allah.
Kemudian
pada saat menentang yang Maha Tinggi, binatang itu juga melakukan dua hal:
Yang Pertama: Menganiaya
orang-orang Kudus milik yang Maha Tinggi.
Kita
bandingkan dengan…
Petrus
4:17-18
(4:17) Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman
dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan
jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka
yang tidak percaya pada Injil Allah? (4:18)
Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan
terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?
Jadi
di dalam Kitab Daniel 7:24A,25
sepuluh tanduk (sepuluh raja) bersama dengan binatang (antikris) menentang/memerangi/mengadakan
perlawanan kepada yang Maha Tinggi. Kemudian pada saat memerangi yang Maha
Tinggi, binatang itu pertama-tama menganiaya orang-orang kudus atau milik
kepunyaan Allah sendiri. Kalau orang-orang kudus (milik kepunyaan Tuhan) dan
rumah TUHAN pertama-tama dihakimi, lalu bagaimana nasib orang fasik? Bagaimana
nasib orang yang tidak percaya dengan berita injil Allah? Injil Allah berbicara
soal salib mulai dari injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes;
disebutlah ijil Sinoptik, kemudian Kisah Para Rasul sampai Kitab Wahyu itu juga
injil. Tetapi injil Sinoptik secara khusus adalah Matius, Markus, Lukas, dan
Yohanes. Dan inti dari berita injil adalah Yesus dari Sorga turun ke bumi,
menderita sengsara dan mati di atas kayu salib, inilah inti dari berita injil
yakni; Pengajaran Salib.
Jadi
orang-orang yang tidak percaya dengan Pengajaran Salib disebutlah itu:
a.
Orang Fasik. Fasik =
sombong, tidak mengakui Allah. Kemudian ibadah fasik berbicara soal berhasil
keberhasilan, berkat keberkatan, kejayaan, dan kemakmuran. Mereka tidak percaya
dengan pengajaran salib (berita injil).
b.
Orang berdosa. Dosa terjadi
karena ketidaktaatan kepada hukum Allah. Mulai dari Perjanjian Lama sampai
Perjanjian Baru, itu orang berdosa.
1
Petrus 4:19
(4:19)
Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah,
menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.
Jadi
saya menghimbau kepada kita semua, biarlah kita hidup dan menghidupi Pengajaran
Salib. Dan orang-orang yang menghidupi pengajaran salib menyerahkan jiwanya
dengan selalu berbuat baik kepada TUHAN, pencipta langit dan bumi.
Jadi
kalau kita sudah menghidupi pengajaran salib lanjutkan dengan menyerahkan diri
kepada TUHAN dengan cara selalu berbuat baik, baik kepada TUHAN, baik kepada kehendak TUHAN, baik kepada
rencana TUHAN, baik kepada apa yang TUHAN inginkan. Jadi itu harus
diperhatikan dengan sungguh-sungguh saudara.
Jadi
pada saat sepuluh tanduk (sepuluh raja) dan binatang (antikris) memerangi TUHAN,
yang pertama-tama mereka lakukan adalah menganiaya orang-orang kudus milik
kepunyaan TUHAN. Dan yang pertama menerima aniaya adalah orang-orang kudus-Nya TUHAN/milik
kepunyaan TUHAN/rumah Tuhan. Tetapi bagaimana nasib orang Fasik (orang
berdosa)?
Pada
saat menentang yang Maha Tinggi, binatang itu juga melakukan dua hal;
Yang kedua: binatang itu berusaha untuk mengubah waktu dan
hukum.
Inikan
sudah keterlaluan, siapa dia mau mengubah waktu dan hukum. Dia pikir dia TUHAN,
dia samakan dirinya dengan TUHAN.
Tentang: Mengubah waktu.
Berarti
waktu yang diubah bisa saja maju atau mundur. Jam saudara bisa maju atau mundur
bukan?
-
Waktu yang dimajukan -> memberi
kesan kepada setiap orang bahwa binatang itu telah membawa jiwa-jiwa untuk
berada pada hari perhentian kekal (dimajukan).
Jadi hebatnya binatang ini saudara
memberi kesan kepada pengikut-pengikutnya bahwa binatang itu mampu membawa jiwa-jiwa
sampai kepada hari perhentian kekal/kerajaan sorga.
Jadi betapa liciknya binatang ini
saudara. Tetapi banyak orang kristen tidak mau mempelajari ini, hanya tunggu
khotbah-khotbah guyon. Satu ayat cerita sana sini, saya gemes melihat jemaat
yang seperti ini, mau selamat atau mau neraka saudara?
-
Waktu
dimundurkan
-> memberi kesan kepada setiap orang seolah-olah binatang itu mampu atau
telah memulihkan seseorang dari kesalahan-kesalahan di masa lalu/masa lampau.
Jadi licik sekali binatang ini saudara.
Maka kalau saudara tidak sungguh-sungguh memperhatikan hikmat TUHAN, bagaimana
kita bisa menghadapi kelicikan binatang semacam ini? Bagaimana dengan orang
Kristen yang sedang mengikuti ibadah -- pemberitaan Firman Tuhan -- malam ini menghadapi
liciknya binatang ini saudara?
Jadi ini yang terjadi pada saat sepuluh
tanduk bersama dengan binatang itu, kelicikan itu semakin nyata, tetapi tidak
disadari. Setan tidak menampilkan dirinya dalam wujud tiba-tiba menakutkan.
Setan itu menarik jiwa untuk binasa itu pelan-pelan, mulai dari kebaktian fasik,
berbicara soal kemakmuran, kejayaan, keberkatan, keberhasilan. Pelan-pelan
sekali sampai mengubah waktu.
Jadi
mengubah waktu berarti bisa maju dan bisa mundur. Siapa yang bisa menghadapi
kelicikan semacam ini kalau saudara tidak memperhatikan hikmat TUHAN.
Kanak-kanak tidak mampu menghadapi kelicikan antikris saudara. Kalau tidak
hati-hati akan terlindas dan binasa, tetapi sampai kapan anak-anak bisa
terjaga? Sampai kapan gereja TUHAN (sidang jemaat) membiarkan dirinya
kanak-kanak? Sementara waktu ini sedang berjalan begitu cepat. Kalau membiarkan
dirinya menunda-nunda pekerjaan TUHAN maka akan dilibas habis oleh antikris. Hati-hati
saudara ku.
Tetapi banyak juga orang kristen di
daerah-daerah merasa nyaman. Biasanya tanda kedatangan TUHAN itu lebih cepat terlihat
di perkotaan, orang Kriten di daerah tidak merasa bahwa kedatangan TUHAN itu
sudah diambang pintu apalagi kalau pemberitaan Firman TUHAN hanya guyon-guyon,
oh tambah terlena. Ini yang saya sayangkan sebetulnya.
Tentang: Mengubah hukum.
Kalau
hukum yang sudah tertulis di dalam Perjanjian Lama dan perjanjian Baru (Kejadian
sampai Kitab Wahyu) diubah, bukankah itu adalah tanda kelicikan? Coba satu
hukum saja diubah, itu jelas karena kelicikan.
Kejadian
3:1-3
(3:1)
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang
dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu:
"Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan
buahnya, bukan?" (3:2) Lalu
sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini
boleh kami makan, (3:3) tetapi tentang
buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan
ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
“Adapun ular
ialah yang paling cerdik.” Cerdik tetapi tidak tulus disebutlah licik. Makanya
kalau saudara tidak tulus berkerja, licik-licik itu akan ada, trik-trik itu
akan banyak, dan saudara harus bertobat dari situ. Saya sudah sampaikan
berkali-kali, jangan trik-trikan, kalau rendah hati jangan dibuat-dibuat rendah
hatinya, lembut-lembutnya jangan dibuat-buat, tulus saja. Kebaikan juga jangan
dibuat-buat, tulus saja. Beribadah juga tulus saja, cerdik tidak tulus itu
licik, nanti sama seperti ular.
Perhatikan kalimat;"Tentulah Allah berfirman: Semua pohon
dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" Dari sini sudah
nampak kelicikan dari pada ular; karena hal ini tidak sesuai dengan Kejadian 2:16-17 “… Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada
manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang
yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari
engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
Jadi
oleh kelicikan dari ular, Hawa pun terperdaya. Apa buktinya? Dia menambahkan
dan mengurangkan Firman Tuhan.
-
Firman
TUHAN yang dikurangkan: “Jangan kamu
makan,”, kemudian,
-
Firman
TUHAN yang ditambahkan: “Jangan kamu raba
buah itu.”
TUHAN
tidak berfirman; jangan kamu makan semua ataupun jangan kamu raba. Intinya
perkataan TUHAN sudah ditambahkan dan dikurangkan oleh Hawa akibat kelicikan
ular.
Jadi
kelicikan ini hebat sekali saudara, ketika hukum diubah maka semua jadi
berubah, pemikiran manusia juga berubah termasuk Hawa juga berubah
(terperdaya); menambahkan dan mengurangkan Firman TUHAN (hukum).
Kejadian
3:4
(3:4)
Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak
akan mati, (3:5) tetapi Allah
mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan
menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." (3:6) Perempuan itu melihat, bahwa buah
pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik
hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan
dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia,
dan suaminya pun memakannya.
Singkat
kata; Iblis mengubah hukum oleh karena kelicikannya. Akhirnya Hawa dan suaminya
terperdaya dan melanggar hukum Allah oleh karena kelicikan ular tersebut.
Jadi
berusaha untuk mengubah hukum tujuannya untuk memperdayakan manusia sama seperti ular memperdayakan Hawa dan
nikahnya, bukan hanya pribadi Hawa saja, tetapi nikahnya juga dirusak oleh
kelicikan ular tersebut.
2
Korintus 11:2-3
(11:2) Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi.
Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu
sebagai perawan suci kepada Kristus. (11:3)
Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang
sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan
kelicikannya.
Pengajaran
Mempelai dalam terangnya Tabernakel memimpin hidup dan ibadah kita sampai
kepada perjamuan malam pesta kawin Anak Domba sehingga kita ditampilkan sebagai
perawan suci, itu tujuan dari
Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Jadi
kalau gereja Tuhan sibuk berbicara soal berkat keberkatan dan berhasil
keberhasilan, itu kebaktian fasik. Tetapi Pengajaran Mempelai dalam terangnya
Tabernakel; mempertunangkan kita kepada satu laki-laki, dibawa masuk dalam
pesata kawin Anak Domba -- Gereja TUHAN tampil dalam kesempurnaannya sebagai
perawan suci --.
Jadi
kalau hukum diubah oleh penegak hukum (pemimpin sidang jemaat) maka gereja TUHAN
tidak akan dibawa sampai masuk dalam Perjamuan Malam pesta kawin Anak Domba.
Tetapi
kenyataannya, binatang itu berusaha
untuk mengubah hukum, berarti menggagalkan
rencana TUHAN terhadap gereja-Nya untuk dibawa masuk dalam Pesta Kawin Anak
Domba. Inilah mega proyek Allah; membawa gereja TUHAN masuk dalam
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Jadi
saudara, sekalipun kita masih muda (remaja) harus dididik dewasa sebab anak-anak
tidak pantas masuk dalam Pesta Nikah Anak Domba. Mana mungkin anak kecil
menikah dengan Mempelai Laki-laki sorga. Dalam pesta nikah anak kecil minta
permen kepada Mempelai laki-laki, malulah.
Jadi
ketika binatang itu mengubah hukum berarti; antikris berusaha menggagalkan mega
proyek Allah itulah pembangunan tubuh Kristus yang sempurna disebut juga
perawan suci.
Jadi
Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, berusaha mempertunangkan kita dengan
Mempelai Laki-laki sorga, membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus
yang sempurna dalam keadaan perawan suci.
Tadi
sepuluh tanduk (sepuluh raja) bersama dengan binatang itu menentang/memerangi
yang Maha Tinggi selama satu masa, dua masa, dan setengah masa atau sama dengan
3,5 (tiga setengah) tahun…Daniel 7:25.
Sekarang
pertanyaannya: Bagaimana akhir hidup
dari binatang tersebut?
Wahyu
17:14B
(17:14B) … Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka,
karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja.
Anak
Domba akan mengalahkan mereka; sepuluh tanduk (sepuluh raja) bersama dengan
binatang (antikris).
Daniel
7:26
(7:26)
Lalu Majelis Pengadilan akan duduk, dan kekuasaan akan dicabut dari
padanya untuk dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap.
Jadi
dari sini kita bisa melihat, antikris berkuasa di atas muka bumi ini hanya
sebatas 3,5 (tiga setengah) tahun saja. Puncak pemerintahan dari antikris
berada pada tiga setengah tahun yang kedua, sesudah itu kuasa binatang itu akan
dicabut oleh TUHAN, Majelis pengadilan -- penghakiman dari Kerajaan Sorga --. Jadi
hanya sampai di situ akhir hidup mereka.
Saudara,
apakah hanya sampai di situ saja bersama dengan antikris? Tentu kita merindu
untuk diselamatkan dan berada dalam Kerajaan sorga untuk selama-lamanya. Tetapi
lihatlah binatang itu pada akhirnya akan dihakimi oleh Majelis Pengadilan, penghakiman
dari sorga dengan cara mencabut kuasa yang diberikan naga kepada binatang itu.
Sesudah
dicabut selanjutnya dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap dari permukaan bumi
ini. Jadi kerajaan antikris tidak akan muncul lagi. Saudara ini harus
diperhatikan, jangan kita terlena selama kita ada di bumi ini.
Di
atas tadi saya sudah sampaikan, kebaktian fasik yang dikerjakan oleh binatang
(antikris) menggantikan korban sehari-hari, itu berbicara soal
berkat-keberkatan, berhasil dan keberhasilan. Apakah hidup kita hanya sampai di
situ saja? Sesudah itu dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap?
Jadi
jelas, penyembahan tertinggai (puncak ibadah) dari pada setan tritunggal hanya soal
berkat keberkatan dan berhasil keberhasilan, dan itu memang sudah ditunjukkan
oleh setan kepada Yesus di atas gunung yang tinggi. Gunung tinggi itulah puncak
ibadah dari setan tritunggal; hanya berbicara soal kerajaan dunia dan
kemegahannya, kerajaan dunia dan kemuliaannya, soal berkat keberkatan, berhasil
keberhasilan, tetapi lihatlah, satu kali itu akan dimusnahkan dan dihancurkan
sampai lenyap (Matius 4:8-10).
Kenapa
saya berani berkata seperti itu, sekarang orang-orang yang berilmu sedang gencar-gencarnya
menceritakan megatrust.
Dunia
berusaha untuk mengantisipasi dengan ilmunya, pengetahuan yang didapat, dengan
cara infrastruktur diperbaiki dan lain sebagainya. Saudara tidak salah, memang
itu usaha dari manusia duniawi. Tetapi kita anak-anak TUHAN di dunia ini bukan
manusia duniawi. Kita sebagai pendatang dan orang asing di bumi, bukan untuk
dimusnahkan dan bukan untuk dihancurkan sampai lenyap.
Tadi
saya sudah sampaikan, gunung tertinggi/penyembahan
tertinggi dari binatang (antikris) adalah berhasil keberhasilan, berkat keberkatan, kedudukan, jabatan, dan
pangkat yang tinggi dalam Matius
4:8-10.
Setan
membawa Yesus ke atas Gunung yang tinggi/penyembahan tertinggi dari setan, di sana
setan memperlihatkan kerajaan dunia dan kemegahannya, kerajaan dunia dengan
segala unsur-unsurnya -- berkat keberkatan, berhasil keberhasilan, kedudukan,
jabatan, pangkat yang tinggi, harta kekayaan, uang yang banyak -- itu yang
diperlihatkan, itulah penyembahan tertinggi dari setan tritunggal.
Apakah
manusia tertolong dengan penyembahan tertinggi dari setan? Tidak.
Tidak
salah bangsa ini sedang mempersiapkan infrastruktur, tetapi satu hal yang mau
saya tunjukkan kepada saudara, di dalam…
Mazmur
121:1
(121:1)
Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari
manakah akan datang pertolonganku? (121:2)
Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
Mereka
membuat infrastruktur disebut juga gunung-gunung, berharap pertolongan dari
situ, itu manusia duniawi, itu tidak salah, tetapi kita bukan manusia duniawi,
kita tahu apa yang harus kita perbuat sekarang. Pertolongan kita adalah dari TUHAN
yang menjadikan langit dan bumi, jadi bukan gunung-gunung (infrastruktur), bukan
TUHAN yang berasal dari gunung dunia, tetapi TUHAN yang sekarang berdiri di
atas gunung Sion.
Wahyu
14:1
(14:1)
Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan
bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka
tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Pertolongan
kita bukan dari gunung bumi; kerajaan dunia dengan kemegahannya, bukan itu.
Tetapi dari Gunung Sion, disitu TUHAN berdiri.
Apa wujud gunung
Sion?
Wahyu
14:2-3
(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan
desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang
kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (14:3) Mereka menyanyikan suatu
nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua
itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada
seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
Pada
ayat 2; ada deru guruh dan bunyi
pemain-pemain kecapi. Kemudian Ayat 3;
Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru.
Jadi
wujud dari gunung Sion adalah doa penyembahan disertai dengan bahasa
lidah, nyanyian baru, itulah gunung Sion, itulah tempat perlindungan kita, bukan
gunung-gunung Kerajaan dunia.
Saya mau sampaikan, perhatikan
baik-baik: ada di atas gunung dari setan tritunggal, Kerajaan dunia dan
kemegahannya, serta unsur-unsurnya, yaitu; harta, kekayaan, uang, kedudukan,
jabatan, pangkat yang tinggi, itu adalah kenajisan percabulan, itu adalah air
yang banyak (banjir jahanam). Lalu bagaimana saudara bisa menghadapi megatrust, sementara kedudukan saudara ada
pada banjir jahanam/kenajisan percabulan/air yang banyak? Saya mau beri tahu
kepada saudara; air senyawa dengan air. Berarti sekalipun saudara berlindung di
atas gunung yang tinggi dari setan tritunggal, hal itu akan tetap senyawa
dengan air, bahkan sekalipun saudara berlindung dengan infrastruktur yang dibangun
begitu hebat, megatrust tetap senyawa
dengan itu semua artinya, akan tetap dihanyutkan. Tetapi air dengan minyak
tidak akan pernah senyawa, itu pentingnya kita berada di atas gunung TUHAN,
kegiatan Roh, minyak urapan Roh Kudus di atas gunung TUHAN.
Jadi sekalipun Selat Sunda dekat dengan
Serang Cilegon sekitarnya, kalau saja kita ada di atas gunung TUHAN, ada dalam
Doa Penyembahan, biar bagaimanapun megatrust
setinggi 34 meter nanti terjadi dan menghanyutkan semua ini, tetapi gunung TUHAN
(gunung Sion) wujudnya penyembahan tidak akan pernah bergeser sampai
selama-lamanya. Haleluya.
Sebab itu jangan kita senyawa dengan
megatrust/air yang banyak/banjir jahanam/kenajisan percabulan, renungkan ini
saudara. Masakan hidup kita hanya sebatas kebaktian fasik? Itu air yang banyak,
senyawa dengan megatrust.
Sebab
itu sungguh-sungguh beribadah, imam-imam sungguh-sungguh melayani, kalau tidak
tulus habis juga nanti. Saya tidak sedang mengancam, tetapi sedang
memberitahukan. Tidak lama lagi megatrust
akan terjadi, cepatlah berlindung di atas gunung TUHAN, jangan gunung-gunung
lain. Tadi pemazmur berkata; “Aku
melayangkan mataku ke gunung-gunung.” Dia mau coba berlindung kepada gunung
setan tritunggal, tetapi pertologan hanya datang dari TUHAN, gunung sion,
wujudnya doa penyembahan. Minyak tidak senyawa dengan megatrust, megatrust
senyawa dengan air yang banyak/kenajisan percabulan/banjir jahanam.
Bahasa
saya ini sederhana, tidak perlu cas cis cus, campur bahasa ini dan itu, tetapi
pengertiannya itu harus kita terima. Untuk apa saya menggunakan bahasa ini dan
itu, tetapi saudara tidak paham rencana TUHAN. Camkanlah ini dengan sungguh-sungguh.
Megatrust senyawa dengan kenajisan
percabulan, kebaktian fasik.
Jadi
dimanapun berlindung, kalau senyawa dengan megatrust tetap akan dihanyutkan. Tetapi Alkitab
menjanjikan pertolongan bagi kita di atas gunung TUHAN, Gunung Sion, wujudnya
adalah; doa penyembahan. Sudah seharusnya ibadah ini/rohani kita memuncak
sampai kepada doa penyembahan.
Saya akan tunjukkan kepada saudara…
Kidung
Agung 2:17
(2:17)
Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, kembalilah,
kekasihku, berlakulah seperti kijang, atau seperti anak rusa di atas
gunung-gunung tanaman rempah-rempah!
Jadi
untuk sampai kepada doa penyembahan, kiranya TUHAN berkati kaki kita sama seperti
kaki kijang, kaki rusa, mampu berjalan, melangkah, dan mendaki gunung Sion, jangan
berhenti di tengah jalan. Mungkin susah payah terjadi/kita hadapi oleh karena
banyaknya persoalan, baik dalam nikah, luar nikah, juga baik persoalan ekonomi,
bisnis, dan lain sebagainya, tetapi saudara, tetap melangkah di atas gunung TUHAN,
berjejak seperti kaki rusa.
“Sebelum angin
senja berembus dan bayang-bayang menghilang,” Jadi di hari-hari terakhir ini
kita sudah seharusnya memiliki kaki rusa, naik sampai ke gunung sion. Senja/petang/menjelang
malam, jadi jangan bermain-main lagi.
Kidung
Agung 4:6
(4:6)
Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, aku ingin pergi
ke gunung mur dan ke bukit kemenyan.
Kehidupan
yang diurapi oleh minyak mur: hidup di dalam doa penyembahan.
Minyak
mur tidak akan pernah senyawa dengan megathrust.
Yang senyawa dengan megatrust adalah
air yang banyak/banjir jahanam/kenjisan percabulan/kebaktian fasik.
Jadi
saudara, ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Jangan kita hidup hanya
sebatas kebaktian fasik, dimusnahkan sampai lenyap. TUHAN itu maha adil, TUHAN
akan memelihara dan membela kehidupan anak-anak TUHAN yang memiliki kaki rusa
yang terus berjejak di gunung yang tinggi sampai berada di atas gunung sion
itulah penyembahan.
Jadi
kehidupan yang diurapi (minyak mur), hidup di dalam doa penyembahan.
Doa
saya, kita semua ada di atas gunung TUHAN, sekalipun megatrust mungkin beberapa bulan atau tahun ke depan terjadi,
tetapi kita sudah siap sedia dan berjaga-jaga.
Saya
tidak sedang menghakimi ibadah-ibadah yang lain. Tetapi saya sedang
menceritakan soal ibadah yang sejati dihadapan TUHAN.
Itulah
sepuluh tanduk bersama dengan binatang (antikris) berperang melawan Anak Domba.
Tetapi pada akhirnya TUHAN akan mencabut kuasa dari pada binatang itu, lalu dimusnahkan
dan dihancurkan sampai lenyap.
Karena secara
rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang
menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, pada waktu itulah si
pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi TUHAN Yesus akan membunuhnya
dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali (2 Tesalonika 2:7-8).
Wahyu
19:15
(19:15)
Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala
bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan
memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang
Mahakuasa.
Pedang
tajam itulah nafas yang keluar dair mulut Allah, Firman yang diurapi akan
menghukum segala bangsa. Itukan keadilan TUHAN. Tiga setangah tahun diijinkan
berkuasa atas muka bumi, tetapi lebih dari pada itu, TUHAN akan menghancurkan
dan melenyapkan binatang itu.
Jadi
saudara, TUHAN dan keadilan-Nya telah dinyatakan kepada kita, hikmat dan
pengertian juga telah dinyatakan kepada kita, kita hargai apa yang TUHAN
nyatakan.
Doa
saya kiranya TUHAN jadikan kaki kita sama seperti kaki rusa/kaki kijang,
walaupun banyak persoalan di tengah-tengah pengikutan kita kepada TUHAN, tetapi
kita terus maju, berjejak di atas gunung Tuhan, sampai ke atas gunung TUHAN
yang tinggi, gunung Sion wujudnya adalah doa penyembahan, tidak pernah senyawa
dengan megatrust. Amin.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala Sidang;
Pdt. Daniel U, Sitohang
No comments:
Post a Comment