IBADAH KAUM
MUDA REMAJA, 03 SEPTEMBER 2011
Tema: STUDY
YUSUF
(Seri 10)
Shalom
Selamat sore. Salam sejahtera dalam nama Tuhan Yesus
Kristus karena kasih Nya besar kita dapat beribadah melayani Tuhan pada sore
hari ini.
Biarlah kemurahan Tuhan terus berlangsung di antara
kita sampai kedatangan Tuhan yang kedua kalinya.
Kembali kita melihat Kejadian 37.
Kejadian 37: 5
(37:5) Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu
diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi
kepadanya.
Yusuf bermimpi berarti Yusuf
menerima karunia mimpi dari Tuhan.
Mari kita melihat tentang mimpi,
di dalam Kisah Para Rasul.
Kisah Para Rasul 2: 17
(2:17) Akan terjadi pada hari-hari terakhir -- demikianlah firman Allah --
bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu
laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan
mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan
mendapat mimpi.
Di hari-hari terakhir, Tuhan akan menyatakan kemurahan
Nya, sehingga:
1. Anak
laki-laki dan perempuan bernubuat.
2. Teruna-teruna,
mendapat penglihatan-penglihatan.
3. Orang-orang
yang tua mendapat mimpi.
Semoga ini nyata dalam kehidupan kita pribadi lepas
pribadi sekalian, tanpa terkecuali.
Kita bandingkan dengan
Bilangan 12.
Bilangan 12: 6
(12:6) Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara
kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya
dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.
3 hal dalam Kisah Para Rasul juga dinyatakan di dalam
kitab Bilangan 12: 6.
Dalam Kisah Para Rasul disebut bernubuat, tetapi dalam
kitab Bilangan tidak ditulis nubuat melainkan nabi.
Berarti, tugas nabi adalah bernubuat.
Akan tetapi, seorang nabi yang
bernubuat, tidak terlepas dari 2
karunia yang lain, yaitu karunia
penglihatan dankarunia
mimpi, karena 3 hal tersebut saling terkait satu dengan yang lain.
-
Karunia penglihatan.
Untuk apa karunia
penglihatan?
Jawabannya adalah Tuhan
menyatakan diri Nya, lewat karunia
penglihatan.
-
Karunia mimpi.
Untuk apa karunia mimpi?
Jawabnya adalah Tuhan
berbicara, lewat karunia mimpi.
Berarti, setiap nabi yang bernubuat terlebih
dahulu melihat keberadaan Tuhan,
itulah karunia penglihatan, dan mendengarkan perkataan Tuhan, lewat
karunia mimpi.
- Melihat
keberadaan Tuhan = melihat pola terang Tabernakel / Bait Allah / tubuh
Kristus.
- Mendengarkan
perkataan / pembicaraan Tuhan, lewat mimpi = membaca
hukum Allah.
Sehingga dengan demikian, seorang nabi diteguhkan
untuk bernubuat.
Tujuan nabi bernubuat.
1 Korintus 14: 3-5
(14:3) Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati danmenghibur.
(14:4) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia
membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun
Jemaat.
(14:5) Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan
bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang
bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh,
kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat
dapat dibangun.
Tujuan bernubuat adalah MEMBANGUN,
MENASIHATI dan MENGHIBUR SIDANG
JEMAAT. Itulah tujuan dari nabi
bernubuat.
Mari kita lihat Ayub 33.
Ayub 33: 15-17
(33:15) Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam,
bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur,
(33:16) maka Ia membuka telinga manusia dan
mengejutkan mereka dengan teguran-teguran
(33:17) untuk menghalangi
manusia dari pada perbuatannya, dan melenyapkan kesombongan orang,
Kalau sidang jemaat dibangun, dinasihati, dan dihibur
oleh firman nubuatan, yaitu firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, maka:
-
Menghalang-halangi seseorang untuk
melakukan dosa-dosa kejahatan.
Akan tetapi, jika sudah
mendengar firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, tetapi masih terus
menerus melakukan dosa kejahatan, ini berarti tidak menghargai firman nubuatan
= keras hati.
-
Melenyapkan segala kesombongan.
Keras hati, tidak
dengar-dengaran, tidak rendah hati adalah
bagian dari kesombongan.
Jika kita mau menghargai
firman pengajaran, maka segala kesombongan akan dilenyapkan.
Oleh sebab itu, biarlah
kita sungguh-sungguh mendengar, menerima dan menghargai
firman nubuatan, sehingga kehidupan kita dihalang-halangi untuk melakukan dosa
kejahatan dan segala kesombongan dilenyapkan.
Itu berarti, firman pengajaran tidak boleh
ditunda-tunda / ditahan-tahan, dan harus segera disampaikan, seperti Yusuf yang
menceritakan mimpinya.
Kembali kita melihat Kejadian 37: 5
Kejadian 37: 5
(37:5) Pada suatu kali bermimpilah
Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
Yusuf tidak menutup-nutupi, tidak menunda-nunda untuk
segera menyampaikan mimpinya kepada saudara-saudaranya, walaupun ada
kensekuensi / resiko yang harus dia terima, yaitu dibenci oleh saudara-saudaranya sendiri.
Firman nubuatan, yaitu firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan, tidak boleh ditunda-tunda dan
ditahan-tahan, harus segera disampaikan, apapun resikonya.
Yeremia 23: 28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah
menceritakan mimpinya itu, dan nabi
yang beroleh firman-Ku,biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar!
Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.
Seorang hamba Tuhan, tidak
boleh takut untuk menyampaikan firman Tuhan, dan kita, kehidupan muda mudi remaja, tidak perlu malu untuk melakukan kebenaran firman, karena firman nubuatan tidak boleh ditunda-tunda
untuk diberitakan dan harus disampaikan dengan baik dan benar.
Kalau firman nubuatan tidak segera disampaikan, maka
akan banyak yang melakukan perbuatan dosa kejahatan dan dosa kesombongan akan
semakin memuncak.
Oleh sebab itu, biarlah kita memberi diri untuk
menerima firman nubuatan sampai kita terkoreksi, dan jangan mengeraskan hati.
Sebab firman nubuatan, yaitu firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan adalah firman penyucian.
Menyampaikan mimpi dan firman artinya menyampaikan firman nubuatan, yaitu firman pengajaran yang rahasianya
dibukakakan.
Kuasa menyampaikan firman nubuatan
Yeremia 23: 28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan
mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku
itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan
gandum?demikianlah firman TUHAN.
Kuasanya: memisahkan jerami
dari gandum
Jerami tidak ada sangkut-paut dengan gandum.
-
Gandum
Artinya: kehidupan anak
Tuhan yang berisi firman.
-
Jerami
Artinya : kehidupan yang
kering-kering.
Jelas tidak ada kaitannya, jerami yang kering dengan
gandum.
Kita lihat contoh kering.
Mazmur 137: 5
(137:5) Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem,
biarlah menjadi kering tangan kananku!
Contoh kering seperti tangan
kanan menjadi kering.
Artinya: tidak menghasilkan buah / perbuatan yang
benar.
Tangan-> perbuatan / buah.
Kanan -> bagian / posisi yang benar.
Penyebab tangan kanan kering: Melupakan
Yerusalem.
Sesungguhnya, Yerusalem tidak boleh dilupakan dan
ditinggalkan.
Mari kita lihat Yerusalem.
Yesaya 40: 9
(40:9) Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas
gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa
kabar baik, nyaringkanlah suaramu
kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota
Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!"
Yerusalem itu membawa kabar baik, supaya ktia tetap
melihat Allah = mata kita tetap tertuju kepada Allah = memandang korban Kristus.
Meskipun banyak mengalami ujian, tetapi mata kita
tetap memandang korban Kristus dan tidak melupakan Yerusalem.
Melupakan Yerusalem digambarkan dalam 2 hal, yaitu;
1. Yohanes
15: 4-6
(15:4) Tinggallah di
dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting
tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian
juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
(15:5) Akulah pokok
anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku
di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat
apa-apa.
(15:6) Barangsiapa tidak
tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting
dan menjadi kering, kemudian
dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Seperti ranting
tidak melekat pada pokok anggur,
artinya: tidak ada persekutuan
antara tubuh dengan Kristus sebagai kepala.
Wujudnya
Yohanes 15: 6
(15:6) Barangsiapa tidak
tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting
dan menjadi kering, kemudian
dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Kalau tidak
ada persekutuan antara tubuh dengan Kristus, sebagai kepala, maka wujudnya ranting menjadi kering.
Ranting yang menjadi
kering berarti tidak menghasilkan buah, itulah tangan kanan menjadi kering.
Jika tangan kanan kering,
tidak akan bisa menghasilkan buah yang manis dan benar.
Oleh sebab itu, jangan
tinggalkan Yerusalem, jangan tinggalkan ibadah pelayanan, sebab dari sana ada
kabar baik. Berbahaya sekali jika kita meninggalkan Yerusalem, karena tangan
kanan menjadi kering, tidak ada perbuatan yang benar, ibadah kering, pelayanan
kering, di luar ibadah pun kering, sehingga mata pun tidak melihat Allah.
2. Matius
21: 18-19
(21:18) Pada pagi-pagi
hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
(21:19) Dekat jalan Ia
melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada
pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak
akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon
ara itu.
Seperti pohon
ara dekat jalan = pohon ara di
pinggir jalan / berada di pinggir jalan.
Matius 13: 4, 19
(13:4) Pada waktu ia
menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai
habis.
(13:19) Kepada setiap
orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi
tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati
orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.
Kalau benih ditabur di
pinggir jalan, artinya: mendengar firman Tuhan tetapi
tidak sampai mengerti, sehingga iblis setan / si jahat merampas firman itu.
Kalau firman Tuhan
dirampas oleh si jahat, hidup menjadi jahat. Inilah kehidupan / kerohanian yang
berada di pinggir jalan.
Mendengar firman Tuhan
tetapi tidak sampai mengerti = melupakan Yerusalem, walaupun dia berada di tengah-tengah kandang
penggembalaan.
Sebab itu biarlah kita
semakin dewasa, bukan karena terpaksa, tetapi supaya kita tetap ingat
Yerusalem, karena dari sana ada kabar baik.
Wujudnya
Matius 21: 19
(21:19) Dekat jalan Ia
melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada
pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak
akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah
pohon ara itu.
Wujudnya: keringlah pohon ara itu.
Kering = tidak berbuah.
Oleh sebab itu, biarlah
kita memperhatikan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh, bukan dengan
keterpaksaan, di hari-hari terakhir ini, supaya tangan kanan kita tidak menjadi
kering.
Akibat tangan kanan
kering
Yohanes 15: 6
(15:6) Barangsiapa tidak
tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering,
kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam
api lalu dibakar.
Kalau ranting kering
tidak menghasilkan buah, dicampakkan ke dalam api neraka, dibakar untuk selama-lamanya = masuk dalam
kematian kedua.
Yeremia 23: 28-29
(23:28) Nabi yang beroleh
mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku,
biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami
dengan gandum? Demikianlah firman TUHAN.
(23:29) Bukankah firman-Ku
seperti api, demikianlah firman
TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?
Firman itu seperti api,
yang membakar dan menghanguskan.
Matius 3: 12
(3:12) Alat penampi sudah
ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan
gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu
jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”
Kehidupan yang kering,
tidak menghasilkan perbuatan / buah yang baik akan dicampakkan ke dalam api
neraka = berada dalam lautan api, yaitu neraka, yang mana apinya tidak
terpadamkan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI
PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman;
Gembala
Sidang: Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment