IBADAH KAUM
MUDA REMAJA, 10 SEPTEMBER 2011
Tema: STUDY YUSUF
(Seri 10B)
Shalom
Salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus, karena
kasih Nya besar, kita dapat beribadah pada sore hari ini
Kembali kita memeriksa kejadian 37, tentang pribadi
Yusuf
Kejadian 37: 5
(37:5) Pada suatu kali bermimpilah Yusuf,
lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka
lebih benci lagi kepadanya.
Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, berarti Yusuf
menerima karunia mimpi dari Tuhan
Mari kita lihat karunia
mimpi dalam Kisah Para Rasul
Kisah Para Rasul 2: 17
(2:17) Akan terjadi pada hari-hari terakhir --
demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua
manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat,
dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan
orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
Di hari-hari terakhir, Tuhan akan menyatakan belas
kasih / karunia kepada anak-anak Nya sehingga;
1. Anak
laki-laki dan perempuan BERNUBUAT
2. Teruna-teruna,
yaitu laki-laki muda mendapat PENGLIHATAN-PENGLIHATAN
3. Orang-orang
tua mendapat MIMPI
NUBUTAN, PENGLIHATAN-PENGLIHATAN, MIMPI, ketiga hal ini
adalah satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan.
Lebih rinci kita lihat
mengenai 3 karunia ini dalam kitab Bilangan 12: 6
Bilangan 12: 6
(12:6) Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku
ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan
diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia
dalam mimpi.
3 hal tersebut, dalam Kisah Para Rasul juga dinyatakan
di dalam kitab Bilangan 12: 6.
Dalam Kisah Para Rasul karunia yang
pertama disebut BERNUBUAT, sedangkan dalam kitab Bilangan tidak
ditulis nubuat melainkan NABI.
Berarti, seorang nabi tugasnya adalah bernubuat.
Bernubuat = menyampaikan isi hati Tuhan = rahasia
Ilahi = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan
Saat firman nubuatan disampaikan, yaitu firman
pangajaran yang rahasianya dibukakan, itu tidak boleh terpisah oleh 2 karunia
yang lain, yaitu karunia penglihatan-penglihatan dan karunia
mimpi, karena 3 hal tersebut saling terkait satu dengan yang lain.
·
Karunia Penglihatan
Untuk apa karunia
penglihatan-penglihatan?
Tuhan menyatakan diri Nya, lewat karunia
penglihatan.
·
Karunia Mimpi
Untuk apa karunia mimpi?
Tuhan berbicara kepada
umat Nya, lewat
karunia mimpi.
Syarat seorang nabi menyampaikan firman
nubuatan:
Seorang nabi yang bernubuat, terlebih dahulu melihat
keberadaan Allah, dimana Allah menyatakan diri Nya, kemudian terlebih
dahulu dia mendengarkan apa yang dibicarakan oleh Allah.
Keterangan:
a. Terlebih
dahulu melihat pribadi / keberadaan Allah, yaitu karunia
penglihatan
Melihat keberadaan Allah
= melihat Bait Allah, dalam bahasa Yunani disebut skenoo, dalam
bahasa Inggris, disebut Tabernacle, itulah kemah Allah.
Bagaimakah / seperti apakah Tabernakel itu?
Wahyu 21: 2-3
(21:2) Dan aku melihat
kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah,
yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk
suaminya.
(21:3) Lalu aku mendengar
suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada
di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka
akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
Tabernakel / kemah Allah
yang turun dari sorga, adalah mempelai wanita, tempat kediaman
Allah.
Dalam 1 Korintus 3: 16,
kehidupan kita adalah Bait Allah / kemah Allah, tempat Allah berdiam.
Tabernakel ditemukan oleh
seorang hamba Tuhan yang dipakai luar biasa oleh Tuhan, yaitu Pdt. Van Gessel.
Beliau menemukan Tabernakel, yang bertitik tolak pada;
Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu
telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Firman menjadi manusia
= Allah berhadirat / berdiam di dalam manusia / bertabernakel
Lebih jauh kita melihat
Ibrani 8
Ibrani 8: 1-5
(8:1) Inti segala yang
kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang
duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,
(8:2) dan yang melayani
ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan
oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.
(8:3) Sebab setiap Imam
Besar ditetapkan untuk mempersembahkan korban dan persembahan dan karena itu
Yesus perlu mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan.
(8:4) Sekiranya Ia di
bumi ini, Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini telah ada
orang-orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat.
(8:5) Pelayanan
mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama
seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah:
"Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya
itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
TABERNAKEL adalah gambaran
dari Kerajaan Sorga.
TABERNAKEL YANG SEJATI itulah KERAJAAN
SORGA, dimana Yesus Kristus sebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan
takhta Allah.
Yesus adalah Imam Besar,
bukan imam besar di bumi, melainkan di kemah Allah yang sejati, yaitu
Tabernakel yang sejati, itulah Kerajaan Sorga.
Kesimpulannya:
Melihat Allah = melihat
TABERNAKEL = melihat KERAJAAN SORGA
Suatu kemurahan bagi kita
kalau kita selalu mendengar firman nubuatan yang arahnya sudah jelas,
yaitu MENUJU KERAJAAN SORGA. Hanya orang yang bodoh, yaitu orang
yang tidak mau disucikan hatinya, tidak suka mendengar firman pengajaran dan
hanya menyukai firman yang lucu-lucu / cerita isapan jempol saja.
Melihat pribadi Allah =
melihat Tabernakel, dimulai dari timur, yaitu PINTU GERBANG,
sampai ke barat, yaitu RUANGAN MAHA SUCI .
Keterangan:
PINTU GERBANG
Yohanes 10: 7, 9
(10:7) Maka kata Yesus
sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke
domba-domba itu.
(10:9) Akulah
pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan
ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
Yesus adalah pintu
gerbang, jalan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Yesus adalah satu-satunya
pintu / tidak ada jalan yang lain / tidak ada pintu lain, untuk bisa masuk Kerajaan
Sorga.
Sebab itu, perhatikanlah
firman Tuhan, jangan menjadi bodoh dan meninggalkan pintu, yaitu Yesus Kristus,
ke pintu yang lain, hanya demi karir, uang, kedudukan, dan lain-lain.
Yohanes 14: 6
(14:6) Kata Yesus
kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun
yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Yesus adalah jalan,
kebenaran dan hidup, tidak ada seorang pun yang sampai
kepada Bapa kalau tanpa melalui Yesus, Dialah jalan dan kebenaran dan hidup.
Untuk meyakinkan kita
sore hari ini, kita lihat Kisah Para Rasul
Kisah Para Rasul 4: 12
(4:12) Dan keselamatan
tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah
kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang
olehnya kita dapat diselamatkan."
Di bawah kolong langit
ini, tidak ada nama lain selain Yesus yang dapat menyelamatkan manusia.
Kalau hanya nama Yesus
yang mampu membawa kita kepada Bapa yang kekal, biarlah kita tinggal di dalam
Dia dan menaruh kepercayaan sepenuhnya ke dalam Dia.
Sebab itu setiap kali
kita beribadah = berada di pintu gerbang sorga
Mazmur 100: 4
(100:4) Masuklah
melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya
dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
Mazmur 118: 20
(118:20) Inilah pintu
gerbang TUHAN, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya
Orang-orang benar akan
masuk ke dalam pintu gerbang Tuhan.
Biarlah kita masuk ke
dalamnya melalui pintu gerbang Nya, dengan nyanyian syukur, puji-pujian kepada
Tuhan.
Galatia 1: 4
(1:4) yang telah
menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari
dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita.
Kita sudah melalui pintu
gerbang, berarti terlepas dari yang jahat / dunia yang jahat.
Sebab, di luar Tabernakel
semua itu adalah padang gurun / dunia.
Kalau sudah masuk melalui
pintu gerbang, kita bukan lagi anak-anak si jahat yang melakukan kejahatan.
Roma 12: 2
(12:2) Janganlah kamu
menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang
baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Kalau kita sudah
melepaskan diri dari dunia, kita bisa membedakan mana yang baik, yang menjadi
kehendak Allah untuk kita lakukan dan mana yang tidak baik.
Akan tetapi kalau belum
masuk melalui pintu gerbang, berarti sama seperti dunia, yang semuanya adalah
jahat, sehingga tidak tahu mana yang menjadi kehendak Tuhan.
Efesus 5: 8
(5:8) Memang dahulu kamu
adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab
itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
Kalau dahulu kita banyak
berbuat jahat, tetapi biarlah kita berada di dekat Allah, menjadi anak-anak
terang, dengan berada di dalam tabernakel.
Tabernakel adalah Kerajaan
Sorga.
Melihat Tabernakel,
dimulai dari timur, yaitu pintu gerbang, sampai ke barat,
yaitu Ruangan Maha Suci.
Sekarang, kita sudah
masuk melalui pintu gerbang, berarti sekarang berada di dalam pelataran Bait
Allah / halaman.
Keterangan:
HALAMAN / PELATARAN
Setelah masuk melalui
pintu gerbang dengan nanyian syukur, berarti posisi kita sekarang berada di
daerah halaman / pelataran Bait Allah.
HALAMAN adalah DAERAH
PEMBENARAN = kehidupan yang dibenarkan oleh 2 hal, sesuai
dengan alat yang ada di halaman / pelataran Bait Allah, yaitu;
1. Mezbah
Korban Bakaran
Artinya: salib
Kristus, dimana Yesus Kristus menjadi korbannya.
Dalam bahasa Ibrani,
mezbah adalah tempat penyembelihan.
Kalau dalam Perjanjian
Lama, yang dikorbankan di atas mezbah adalah seekor bintang, yaitu lembu,
domba, kambing.
Wahyu 1: 5b
(1:5) dan dari Yesus
Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan
yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang
telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya –
Kalau kehidupan kita ini
dilepaskan dari dosa itu karena darah pengorbanan Yesus Kristus di atas
kayu salib.
Mari kita lihat peristiwa
itu
Yesaya 53: 7
(53:7) Dia
dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya
seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang
kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Yesus dianiaya /
ditindas, seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian.
Wahyu 5: 8-9
(5:8) Ketika Ia mengambil
gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua
itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu
cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
(5:9) Dan mereka
menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan
kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah
disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari
tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Kalau dosa dari tiap-tiap
suku dan bahasa dan kaum dan bangsa ditebus, itu karena darah Yesus
Kristus, dimana Yesus yang dikorbankan di atas kayu salib, darah Nya
tercurah untuk menebus dosa-dosa manusia.
2. Kolam
Pembasuhan
Kolam pembasuhan = pemandian
air
Arti kolam pembasuhan:
a. Baptisan
air
Roma 6: 3-6
(6:3) Atau tidak tahukah
kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam
kematian-Nya?
(6:4) Dengan demikian
kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian,
supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
(6:5) Sebab jika kita
telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan
menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
(6:6) Karena kita tahu,
bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang
kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
Baptisan air adalah
mengubur hidup yang lama lewat kematian Yesus, sehingga kita hidup dalam hidup
yang baru oleh kuasa kebangkitan Yesus Kristus, sehingga dengan demikian kita
tidak menghambakan diri terhadap dosa.
b. Penyucian
/ mandi oleh firman Allah
Efesus 5: 26
(5:26) untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan
air dan firman,
Setiap kali kita
mendengar firman penyucian, berarti kita sedang berada dalam kolam pembasuhan,
yang menyucikan kehidupan kita oleh air dan firman.
Biarlah kehidupan kita
ini terus menerus disucikan oleh air firman Tuhan, sampai tanpa cacat cela /
kerut / yang serupa itu.
c. Pembaharuan
Pembaharuan, biarlah itu
terus menerus berlangsung dalam kehidupan saya dan kaum muda mudi remaja, bukan
hanya dalam ibadah tetapi di luar ibadah juga terus menerus berlangsung
pembaharuan demi pembaharuan, sampai pembaharuan Yerusalem baru (Wahyu 21: 1-2)
Dalam ibadah berikutnya kita
akan melihat keberadaan Allah mulai dari pintu kemah, untuk masuk ke Ruangan
Suci dan sampai ke Ruangan Maha Suci.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI
PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment