IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 15 JUNI 2013
Tema: STUDY YUSUF (Kejadian 37: 1-36)
(seri 62)
Subtema: DIPELIHARA OLEH TUHAN KARENA BERGANTUNG KEPADA KEMURAHAN
TUHAN
Shalom!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya kita boleh berada di dalam rumah Tuhan,
beribadah melayani Tuhan.
Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Kaum Muda Remaja, dari kitab Kejadian 37.
Kejadian 37: 31
(37:31) Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih
seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya.
Setelah Yusuf dijual, selanjutnya saudara-saudara Yusuf
mencelupkan jubah yang maha indah (jubah Yusuf) ke dalam darah, untuk dijadikan
alasan kepada Yakub, ayah mereka, karena Yusuf telah dijual kepada orang
Ismael, saudagar-saudagar dari Midian.
Pada sore hari ini, kita kembali memperhatikan mengenai JUBAH.
Keluaran 28: 2, 4
(28:2) Haruslah engkau membuat pakaian
kudus bagi Harun, abangmu,
sebagai perhiasan kemuliaan.
(28:4) Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup
dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya,
serban dan ikat pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi
Harun, abangmu, dan bagi anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku.
Jubah adalah pakaian imam besar, disebut juga PAKAIAN
KUDUS, sebagai PERHIASAN KEMULIAAN.
Jubah / pakaian imam besar -> kelakuan hidup
sehari-hari dalam kekudusan dan kesucian dari Tuhan Yesus Kristus, selaku Imam
Besar, yang harus menjadi teladan bagi sidang jemaat-Nya, termasuk bagi
kehidupan muda-mudi remaja.
PAKAIAN IMAM BESAR
TERDIRI DARI TIGA BAGIAN, YANG DIKAITKAN DENGAN KEHIDUPAN MUDA-MUDI REMAJA.
YANG KEDUA.
Keluaran 28: 31
(28:31)
Haruslah kaubuat gamis baju efod dari kain ungu
tua seluruhnya.
Bagian yang
kedua dari jubah adalah GAMIS BAJU EFOD
dari kain ungu tua (biru langit) seluruhnya.
Kain ungu tua
(biru langit) -> KEBANGKITAN TUHAN YESUS KRISTUS.
Namun, itu pun
sudah saya sampaikan beberapa minggu yang lalu.
Sekarang, kita
memperhatikan ayat 33 ...
Keluaran 28: 33
(28:33) Pada ujung gamis
itu haruslah kaubuat buah delima dari kain ungu tua, kain ungu muda dan
kain kirmizi, pada sekeliling ujung gamis itu, dan di antaranya
berselang-seling giring-giring emas,
Pada ujung
gamis baju efod terdapat / digantungkan buah delima.
Artinya;
kehidupan muda remaja bergantung kepada kuasa kebangkitan Yesus Kristus =
bergantung pada kemurahan Tuhan.
Kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus adalah kemurahan bagi kita = kasih karunia.
Sedangkan buah
delima -> gereja Tuhan (kehidupan muda-mudi remaja).
Sebagai seorang
gembala sidang, saya harus mengatakan; kehidupan muda remaja hendaknya
bergantung kepada kemurahan Tuhan, bergantung kepada kasih karunia Tuhan,
itulah kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Jangan bergantung kepada
yang lain-lain, termasuk harta, kekayaan, uang, atau hal-hal lahiriah, sebab
itu semua sifatnya tidak kekal, tetapi bergantunglah pada kemurahan Tuhan.
Ulangan 11: 11
(11:11) Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk
mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung
dan berlembah-lembah, yang mendapat air
sebanyak hujan yang turun dari langit;
Tanah Kanaan,
tanah yang dijanjikan oleh Tuhan kepada bangsa Israel; BERGUNUNG-GUNUNG dan BERLEMBAH-LEMBAH,
berarti; hanya bergantung kepada kemurahan Tuhan, yang mendapat air sebanyak
hujan yang turun dari langit.
Kalau berada di
daerah yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, seseorang tidak mungkin lagi
turun ke bawah untuk mengambil air dan mengairi benih yang ditaburkan.
Bergunung-gunung
dan berlembah -> kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Bandingkan
dengan; MESIR.
Ulangan 11: 10
(11:10) Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk
mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan
jerih payah, seakan-akan kebun sayur.
Berbanding
terbalik dengan Mesir; sebab orang-orang Mesir harus mengambil air dari sungai
Nil untuk mengairi benih yang ditaburkan di atas tanah = mengandalkan kekuatan
sendiri dengan jerih payah.
Pendeknya;
orang dunia itu mengandalkan kekuatannya sendiri, seakan-akan seperti mengairi
kebun sayur saja.
Mesir adalah
gambaran dari dunia.
Yeremia 17: 5
(17:5) Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya
sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Orang yang
mengandalkan kekuatannya sendiri adalah orang yang terkutuk.
Alasannya;
orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri adalah orang yang hatinya jauh dari
Tuhan.
Kalau seseorang
bergantung kepada kemurahan Tuhan, ia tidak mungkin mengandalkan kekuatannya /
kekuatan manusia, ini harus dipahami dengan baik.
Belajarlah dari
sejak muda untuk bergantung pada kemurahan Tuhan.
Kalau kehidupan
muda remaja setia beribadah dan tekun dalam tiga macam ibadah utama, itu
artinya kehidupan muda remaja belajar untuk bergantung pada kemurahan Tuhan,
tidak lagi mengandalkan kekuatan sendiri, sebab orang yang mengandalkan
kekuatannya sendiri, hatinya jauh dari Tuhan = jauh dari pertemuan-pertemuan
ibadah.
Gambaran
dari orang yang terkutuk.
Yeremia 17: 6
(17:6) Ia akan seperti
semak bulus di padang belantara, ia tidak
akan mengalami datangnya keadaan baik; ia
akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di
negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
Orang yang
terkutuk digambarkan dalam 4 hal;
1.
IA AKAN SEPERTI
SEMAK BULUS DI PADANG BELANTARA.
Artinya; kehidupan yang tidak berarti = kerohanian yang kurus dan kerdil = tidak
dipelihara oleh Tuhan.
2.
IA TIDAK AKAN
MENGALAMI DATANGNYA KEADAAN BAIK.
= tanpa harapan untuk masa depan, ini adalah gambaran dari orang yang
terkutuk.
3.
IA AKAN TINGGAL
DI TANAH ANGUS DI PADANG GURUN.
= tinggal di tanah yang kering, tanah yang tandus.
4.
TINGGAL DI
NEGERI PADANG ASIN YANG TIDAK BERPENDUDUK.
Artinya; hidup tanpa kasih.
Sebab kalau seseorang mengasihi, ia pasti rukun, tinggal bersama-sama
sesama saudara.
Tetapi sekalipun ia tinggal bersama sesama saudara, kalau ia tidak
mengasihi, sama saja dengan tinggal di padang asin yang tidak berpenduduk.
Kesimpulannya;
ORANG YANG TERKUTUK, BAGINYA MASA-MASA YANG BAIK SUDAH LEWAT, berarti TIDAK
MENDAPATKAN KESEMPATAN UNTUK MEMPEROLEH DATANGNYA KEADAAN BAIK = dekat dengan
kutuk pembakaran.
Kita kembali
memperhatikan ...
Ulangan 11: 11-12
(11:11) Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk
mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat
air sebanyak hujan yang turun dari langit;
(11:12) suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu:
mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.
Kalau bergantung
kepada kemurahan Tuhan (kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus);
DIPELIHARA OLEH TUHAN.
Jadi, sekali
lagi saya katakan; pemeliharaan Tuhan berlaku bagi mereka yang bergantung pada
kemurahan Tuhan.
Kuasa kematian
dan kebangkitan Yesus Kristus adalah kasih karunia, kemurahan Tuhan.
Kalau
seandainya kita satu dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, itu adalah
kemurahan Tuhan bagi kita. Sebab untuk masuk dalam pengalaman kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus, itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Sebagai contoh;
-
Ada kalanya
untuk mendengarkan berita yang baik saja dari anak kecil, orang dewasa sangatlah
gengsi.
-
Ada lagi,
seperti pengalaman saya di semarang; berada di dalam gereja, tetapi tidak
menghargai firman yang disampaikan, tidak memperoleh kemurahan Tuhan.
Kembali kita
memperhatikan mengenai; DIPELIHARA OLEH TUHAN.
Dipelihara oleh
Tuhan, sebab mata Tuhan tetap mengawasi = MENJADI BIJI MATA TUHAN.
Jadi, biji mata
Tuhan itu dipelihara, tidak ada seorang pun yang membiarkan kotoran / debu
masuk ke dalam biji matanya, itu sebabnya biji mata dipelihara oleh Tuhan
dengan baik.
Zakharia 2: 7-8
(2:7) Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk
Babel!
(2:8) Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang
dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah
menjarah kamu -- sebab siapa yang menjamah
kamu, berarti menjamah biji mata-Nya --:
Biji mata Tuhan
dipelihara oleh Tuhan, tidak ada yang menjamahnya, itu sebabnya firman Allah
kepada Sion: “ ... siapa yang menjamah kamu,
berarti menjamah biji mata-Nya”
Berarti, berada
di Sion memberi pengertian lepas dari dosa kejahatan dan dosa kenajisan,
terlepas dari pengaruh-pengaruh yang tidak suci.
Berarti, noda
dan kotoran tidak dibiarkan mengotori biji mata Tuhan, sebab noda dan kotoran
akan menjadi ganjalan-ganjalan.
Saya kira, kita
tidak perlu ragu terhadap kebenaran firman Tuhan, sehingga dengan demikian,
belajarlah untuk bergantung pada kemurahan Tuhan, supaya nyata pemeliharaan Tuhan,
yang digambarkan seperti biji mata Tuhan.
Pengertian lain
dari MENJADI BIJI MATA TUHAN adalah; menjadi terang, sebab mata adalah pelita
tubuh (Matius 6: 22)
Zakharia 2: 11
(2:11) dan banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada
TUHAN pada waktu itu dan akan menjadi umat-Ku dan Aku akan diam di
tengah-tengahmu." Maka engkau akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam
yang mengutus aku kepadamu.
Menjadi terang,
berarti; menjadi kesaksian di tengah-tengah dunia ini, sehingga banyak orang
menggabungkan diri dengan biji mata Tuhan, dengan kata lain, menjadi
pendamaian, sehingga orang yang menggabungkan diri dengan biji mata Tuhan,
diperdamaikan kepada Allah, masuk dalam satu kandang, satu gembala di dalam
kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan.
Saya merindukan
hal ini terjadi bagi kehidupan muda remaja; kiranya banyak orang menggabungkan
diri kepada kehidupan muda remaja Serang & Cilegon, sehingga orang lain
juga turut mengenal pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Matius 5: 16
(5:16) Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan
orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang
baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Kalau menjadi
kesaksian, dengan kata lain terang bercahaya di depan orang lain, maka orang
lain turut memuliakan Bapa di sorga = banyak orang menggabungkan diri.
PERSAMAAN BIJI
MATA TUHAN dapat digambarkan dalam 2 hal.
1.
Matius 5: 14
(5:14) Kamu adalah
terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung
tidak mungkin tersembunyi.
Terang dunia itu digambarkan seperti kota yang terletak di atas gunung tidak
mungkin tersembunyi, berarti dapat dilihat dari segala arah.
Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi, artinya; tidak ada lagi yang terselubung, itulah terang
dunia.
Berarti, transparan = tampil apa adanya; tulus, jujur, polos.
2.
Matius 5: 15
(5:15) Lagipula orang
tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
Terang yang kedua digambarkan seperti pelita yang menyala lalu diletakkan di
atas kaki dian, bukan di bawah gantang, sehingga menerangi seisi rumah.
Gantang, artinya; mengukur orang lain dengan menggunakan ukuran sendiri,
berarti tidak menjadi terang / kesaksian bagi orang lain.
Mengukur orang lain dengan menggunakan ukuran sendiri = menjadi hakim =
menuduh, menunjukkan bahwa ia berada di bawah hukum Taurat.
Gantang satuan ukuran dengan isi / volume 3,125 kg.
Jangka
waktu pemeliharaan Tuhan bagi biji mata Tuhan (kehidupan muda remaja yang
bergantung pada kemurahan Tuhan).
Ulangan 11: 11-12
(11:11) Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk
mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang
mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;
(11:12) suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu:
mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari
awal sampai akhir tahun.
Mata Tuhan
tetap mengawasinya DARI AWAL SAMPAI AKHIR TAHUN.
Keterangan: DARI AWAL.
Dari awal ->
gereja hujan awal.
Mari kita
lihat; GEREJA HUJAN AWAL.
Kisah Para
Rasul 2: 41-42
(2:41) Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi
diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
(2:42) Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Gereja hujan awal diawali dengan 3000 jiwa (hasil pelayanan
Rasul Petrus).
Kemudian, setelah mereka memberi diri dibaptis,
selanjutnya mereka;
-
Bertekun dalam PENGAJARAN
RASUL-RASUL DAN PEMECAHAN ROTI.
Artinya; tekun
dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, disertai dengan perjamuan suci.
-
Bertekun dalam PERSEKUTUAN.
Artinya; tekun
dalam Ibadah Raya Minggu, disertai dengan kesaksian.
-
Bertekun dalam BERDOA.
Artinya;
tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Kisah Para Rasul 2: 43-44
(2:43) Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul
itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
(2:44) Dan
semua orang yang telah menjadi percaya tetap
bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
Semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu,
inilah awal dari kesatuan tubuh Kristus.
Saudaraku, mari kita lihat; KETIKA TERJADI KESATUAN TUBUH
KRISTUS.
Keluaran 28: 33
(28:33)
Pada ujung gamis itu haruslah kaubuat buah delima dari kain ungu tua, kain ungu
muda dan kain kirmizi, pada sekeliling ujung gamis itu, dan di antaranya
berselang-seling giring-giring emas,
Kesatuan tubuh Kristus digambarkan seperti buah delima.
Di dalam buah delima terdapat biji-biji -> sel-sel /
anggota-anggota tubuh Kristus.
Kemudian biji-biji ini disekat-sekat dengan
kamar-kamarnya, itu -> kesatuan tubuh Kristus.
Berarti, terjadinya kesatuan tubuh Kristus karena diikat
/ disatukan oleh kasih Kristus.
Oleh sebab itu, kita tetap mempertahankan ketekunan dalam
tiga macam ibadah utama, sebab kelanjutannya adalah semua orang yang percaya
menjadi tetap bersatu.
Kemudian, pada saat terjadi kesatuan tubuh Kristus, ada
hal menarik yang dapat kita perhatikan;
-
Kisah Para Rasul 2: 44
(2:44) Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap
bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah
kepunyaan bersama,
Kepunyaan
mereka adalah kepunyaan bersama, berarti; tidak egois / tidak mementingkan diri
sendiri
-
Kisah Para Rasul 2: 45
(2:45) dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai
dengan keperluan masing-masing.
Mereka menjual
harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang, sesuai dengan
keperluan masing-masing.
Artinya; terlepas
dari roh kikir, sedangkan dalam 1 Korintus 6 dikatakan orang kikir tidak
mendapat bagian dalam kerajaan sorga.
Saya kira,
kalau betul-betul ada kesatuan dalam kandang penggembalaan yang Tuhan
percayakan ini, kita tidak perlu ragu untuk mengerjakan apa yang dikerjakan
oleh gereja hujan awal untuk keperluan bersama.
Oleh sebab
itu, mulai dari sejak muda, jangan membiarkan diiri dikuasai oleh roh kikir.
-
Kisah Para Rasul 2: 46
(2:46) Dengan bertekun
dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka
memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama
dengan gembira dan dengan tulus hati,
Di dalam
kesatuan tubuh Kristus, berarti ada KESEHATIAN.
Sebagaimana
kita perhatikan; setiap hari mereka berkumpul dalam Bait Allah, membagi-bagikan
roti dalam kesehatian.
Terlebih
imam-imam yang dipercayakan oleh Tuhan untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan (pelayanan),
harus ada kesehatian dengan yang lain; gembala sidang kepada sidang jemaat,
sidang jemaat kepada gembala sidang, dan sidang jemaat dengan sidang jemaat
yang lain.
Kalau ada
kesehatian dalam segala sesuatu; sidang jemaat yang adalah gambaran dari
domba-domba tidak mengambil jalannya masing-masing.
Jangan
bertindak di luar sepengetahuan gembala sidang, sebab Tuhan mempercayakan
gembala sidang untuk menggembalakan kawanan domba. Kaum muda remaja tidak perlu
takut kepada gembala sidang, tetapi takutlah kepada Tuhan, sebab apa yang
benar, peganglah itu.
Kesehatian
dapat dilihat;
· pada saat bersukacita
bersama dengan orang yang bersukacita, dan turut merasakan kesusahan saat orang
lain mengalami kesusahan
Sebab filosofi
tubuh Kristus; yang satu susah, yang lain merasakannya, yang satu bersukacita /
bergembira, yang lain turut merasakannya.
· Kemudian, terlihat
ketulusan di dalamnya.
Jadi,
dalam hal memberi, bukan untuk dilihat orang lain, tetapi untuk kepentingan
bersama.
Melakukan
pekerjaan Tuhan dalam kandang penggembalaan, bukan untuk dilihat, tetapi untuk
Tuhan, itu juga ketulusan.
Oleh sebab
itu, bukan untuk memuji diri, kalau saya melayani Tuhan, betul-betul untuk
melayani Tuhan. sekalipun satu orang saja, saya tetap bersungguh-sungguh
melayaninya dengan baik.
SEDIKIT
KESAKSIAN;
Sewaktu
memulai pelayanan di Cilegon, hanya ada satu orang anak Sekolah Minggu yang
datang. Saya layani dia dengan baik, saya yang memimpin pujian, saya yang
bermain musik, juga saya yang menyampaikan firman. Dia mendengar firman dengan
antusias, dan setelah selesai pemberitaan firman Tuhan, kami masuk dalam doa;
saya menangis dan dia juga menangis, karena saya melayani Tuhan, bukan melayani
manusia.
Oleh sebab
itu, orang yang tulus hatinya, dipimpin oleh Roh-El Kudus.
Itu juga
salah satu cara untuk mempertahankan minyak di atas kepala, yaitu ketulusan hati.
Itu sebabnya Yesus berkata; hendaklah tulus seperti merpati, cerdik seperti
ular.
Selanjutnya ...
Kisah Para Rasul 2: 47
(2:47)
sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan
menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Gereja hujan awal, mereka disukai semua orang. kemudian,
tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka untuk diselamatkan.
Saya kira, kita rindu supaya jumlah jiwa dalam kandang
penggembalaan yang Tuhan percayakan ini bertambah-tambah untuk diselamatkan.
Jadilah pribadi-pribadi yang disukai oleh orang lain,
supaya dengan demikian, Tuhan akan menambahkan jumlah kita semua. jadilah
pribadi yang disukai mulai dari perkataan, sikap, tingkah laku, cara berpikir,
sudut pandang, gerak-gerik sekecil apa pun, supaya Tuhan menambah jiwa.
Sejauh ini, saya melihat pertambahan jiwa betul-betul
karena kemurahan Tuhan.
Jadilah kesaksian, jadilah pribadi yang disukai supaya
Tuhan menambah jiwa, sebab pekerjaan besar menunggu kita. Dalam Pengkotbah
dikatakan; “hikmat orang miskin tidak
didengar”, oleh sebab itu biarlah jumlah kita semakin bertambah banyak
dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Itulah keadaan gereja hujan awal.
Sebelum gereja hujan awal tekun dalam tiga macam ibadah
utama, mereka terlebih dahulu dibaptis, berarti satu dalam kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus.
Keterangan: SAMPAI AKHIR TAHUN
Akhir tahun
-> gereja hujan akhir.
Ibrani 10: 19-21
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita
sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam
tempat kudus,
(10:20) karena Ia telah
membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu
diri-Nya sendiri,
(10:21)
dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
Lewat kematian Yesus Kristus di atas kayu salib, tabir
Bait Suci Allah terbelah dua dari atas sampai ke bawah, artinya; kalau terjadi
perobekan daging, kita memperoleh keberanian untuk berada di tempat kudus.
Saudaraku, dengan matinya Yesus di atas kayu salib, kita
sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, itu adalah
kemurahan Tuhan.
Mari kita lihat; TEMPAT KUDUS, dalam pola Tabernakel
terkena pada ruangan suci = tempat pengudusan = kandang penggembalaan.
Kegiatan-kegiatan di dalam tempat kudus (kandang
penggembalaan).
1.
Ibrani 10: 22
(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan
hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang
teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat
dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
IMAN YANG
TEGUH adalah hasil dari ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai
dengan perjamuan suci.
Saudaraku,
pada saat Ibadah Pendalaman Alkitab itu adalah kesempatan bagi kita untuk
dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita dibasuh oleh air yang
murni.
2.
Ibrani 10: 23
(10:23) Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan
tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang
menjanjikannya, setia.
PENGHARAPAN
adalah hasil dari ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu, disertai dengan kesaksian.
Ibrani 6:
19
(6:19) Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai
ke belakang tabir,
Pengharapan
itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang membawa kita sampai
kepada kesempurnaan (ruangan maha suci / belakang tabir).
Itu sebabnya
dalam nas lain dikatakan; “Setiap orang
yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang
adalah suci.” (1 Yohanes 3: 3)
Jadi, bila
seseorang berharap kepada Tuhan berarti ia menguduskan dirinya kepada Tuhan.
Kemudian,
pengharapan itu tidak membuat kita malu (Mazmur 11: 116).
3.
Ibrani 10: 24
(10:24) Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita
saling mendorong dalam kasih dan dalam
pekerjaan baik.
KASIH
adalah hasil dari ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Saudaraku,
kalau ada kasih pasti satu dengan yang lain saling mendorong, sehingga satu
dengan yang lain tidak membiarkan sesamanya berada di dalam kelemahan, tidak
dibiarkan terpuruk, tidak dibiarkan terjatuh.
Ibrani 10: 25
(10:25) Janganlah kita menjauhkan diri dari
pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang,
tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang
hari Tuhan yang mendekat.
“Janganlah kita
menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita”
Artinya; tekun dalam tiga macam ibadah utama, yaitu;
-
Ibadah Pendalaman
Alkitab disertai perjamuan suci.
-
Ibadah Raya Minggu
disertai kesaksian.
-
Ibadah Doa Penyembahan.
Pertemuan-pertemuan ibadah, berarti bukan satu macam
ibadah, melainkan tiga macam ibadah utama.
Biarlah kita mengerjakan itu dan kita saling menasihati
di dalam kasih, sebab hari-hari ini adalah hari-hari di mana kedatangan Tuhan
sudah tidak lama lagi.
Menasihati = saling memperhatikan, supaya kita saling
mendorong dalam kasih, dalam pekerjaan yang baik.
Ibrani 10: 26
(10:26)
Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah
memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk
menghapus dosa itu.
Kita sudah
memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, yaitu ibadah harus sesuai dengan pola
Kerajaan Sorga, sebab apabila kita sudah memperoleh pengetahuan yang benar itu,
namun tidak menjalankan tiga macam ibadah utama, maka konsekuensinya; tidak ada
lagi korban untuk menghapus dosa itu (binasa), karena mengabaikan tiga macam
ibadah utama. Sebab kalau bangsa Israel dibebaskan dari rumah perbudakan
(Mesir), tujuannya adalah supaya bangsa Israel beribadah kepada Tuhan Allah yang
hidup, sedangkan untuk membebaskan bangsa Israel dari Mesir, maka harus
menyembelih anak domba paskah pada waktu senja, itulah korban Kristus.
Oleh sebab
itu, tidak boleh jauh dari tiga macam ibadah utama, hal ini tidak boleh diabaikan.
Sekarang kita lihat ...
Ibrani 8: 5
(8:5)
Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan
dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa,
ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya,
"bahwa engkau membuat semuanya itu menurut
contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Jadi,
ibadah pelayanan di muka bumi ini harus sesuai dengan contoh / pola yang Tuhan
tunjukkan kepada Musa di atas gunung Sinai, itulah pola Tabernakel.
Sebab
ibadah di bumi adalah gambaran dan bayangan dari ibadah pelayanan yang ada di
dalam Kerajaan Sorga.
SEBAGAI PEMBUKTIANNYA.
-
Wahyu 4: 4-5
(4:4) Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian
putih dan mahkota emas di kepala mereka.
(4:5) Dan dari takhta itu
keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di
hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
24 tua-tua
duduk di atas 24 takhta.
24 tua-tua
-> 12 rasul hujan awal dan 12 rasul hujan akhir.
Sedangkan
12 rasul = 12 ketul roti yang berada di atas meja pertunjukkan.
Kemudian, diikuti
oleh; “... dari takhta itu keluar kilat
dan bunyi guruh yang menderu ...”, menunjuk kepada KORBAN KRISTUS.
Berarti,
24 tua-tua yang duduk di atas 24 takhta itu dan yang mengikutinya, yaitu keluar
kilat dan bunyi guruh yang menderu, arti rohaninya; TEKUN DALAM IBADAH
PENDALAMAN ALKITAB, disertai perjamuan suci, sesuai dengan penglihatan Rasul
Yohanes di pulau Patmos.
-
Wahyu 4: 5
(4:5) Dan dari takhta itu
keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di
hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
7 obor
yang menyala-nyala di hadapan takhta itu = tujuh pelita di atas kaki dian emas
-> KETEKUNAN DALAM IBADAH RAYA MINGGU, disertai kesaksian.
Kemudian,
di sini dikatakan; 7 obor = 7 Roh Allah
Berarti,
kalau tekun dalam ibadah Raya Minggu, maka karunia jabatan akan dipertajam oleh
Tuhan / menjadi kesaksian.
-
Wahyu 8: 3-4
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi
berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan
emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya
bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta
itu.
(8:4) Maka naiklah asap
kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat
itu ke hadapan Allah.
Mezbah
dengan sebuah pedupaan emas -> KETEKUNAN DALAM IBADAH DOA PENYEMBAHAN.
Asap yang
bergumpal-gumpal naik ke atas / di hadirat Tuhan, yang berasal dari kemenyan yang
dibakar di dalam dupa emas yang di atas mezbah, adalah; doa orang-orang kudus.
Doa
penyembahan, artinya; hanyut dan tenggelam dalam kasih Allah.
Kalau kita kaitkan dengan pola Tabernakel (sesuai dengan
petunjuk yang Tuhan berikan kepada Musa), berarti sesuai dengan tiga macam alat
di dalamnya;
-
Ibadah pendalaman
Alkitab terkena pada MEJA ROTI SAJIAN
-
Ibadah raya minggu
terkena pada PELITA EMAS
-
Ibadah doa penyembahan
terkena pada MEZBAH DUPA.
Namun, sebelum berada di dalam ruangan suci, terlebih
dahulu kita perhatikan ayat 6 ...
Wahyu 4: 6
(4:6) Dan
di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan
kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk
penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Kemudian, kalau kita perhatikan di halaman / pelataran
Tabernakel; terdapat LAUTAN KACA BAGAIKAN KRISTAL -> kolam pembasuhan =
baptisan air / permandian air.
Artinya; satu di dalam kematian dan kebangkitan Yesus
Kristus.
Roma 6: 3-4
(6:3) Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam
kematian-Nya?
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam
hidup yang baru.
Baptisan Kristus, berarti satu dalam kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus.
-
Kuasa kematian Yesus Kristus;
mengubur hidup yang lama.
-
Kuasa kebangkitan Yesus Kristus;
hidup dalam hidup yang baru.
Setelah lahir baru (kelahiran kembali), selanjutnya akan
melewati pintu kemah, itulah baptisan Roh, untuk selanjutnya berada dalam
ruangan suci = setelah menerima keselamatan, selanjutnya mengerjakan
keselamatan itu dengan takut dan gentar, yaitu berada dalam ruangan suci, untuk
tekun dalam tiga macam ibadah utama = tergembala dengan baik dalam satu kandang
penggembalaan.
Namun dalam Wahyu 4, tidak dituliskan mengenai mezbah
korban bakaran, itu sebabnya, mari kita perhatikan ...
Wahyu 15: 2
(15:2) Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang
telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka
ada kecapi Allah.
“Bercampur api”,
kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, terkena pada MEZBAH KORBAN BAKARAN ->
pertobatan.
Bertobat, artinya; berhenti berbuat dosa, jangan
mengulangi lagi, kembalilah kepada Allah, sama seperti dua tangan dan dua kaki
yang terpaku, dari sanalah mengalir darah.
BERARTI, KITA DAPAT MENGAMBIL SUATU KESIMPULAN;
pemeliharaan Tuhan terhadap biji mata Tuhan, yang
dikatakan dari awal sampai akhir tahun, itu terjadi sejauh kita tekun dalam
tiga macam ibadah utama.
Jadi, sejauh kita tekun dalam tiga macam ibadah utama, sejauh
itulah pemeliharaan Tuhan, sama seperti gereja hujan awal yang tekun dalam tiga
macam ibadah utama, demikian juga gereja hujan akhir tekun dalam tiga macam
ibadah utama, yang menghasilkan iman, harap, dan kasih, sesuai dengan pola Kerajaan
Sorga.
Kalau kita tekun dalam tiga macam ibadah utama (sesuai
dengan pola Kerajaan sorga), kelak pada kedatangan Tuhan yang kedua, kita akan
dibawa masuk dalam Tabernakel yang kekal, yang patok-patoknya tidak akan
diambil lagi. “Pandanglah Sion, kota
pertemuan raya kita! Matamu akan melihat Yerusalem, tempat kediaman yang aman,
kemah yang tidak berpindah-pindah, yang patoknya tidak dicabut untuk
seterusnya, dan semua talinya tidak akan putus.” (Yesaya 33: 20)
Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment