IBADAH RAYA MINGGU, 16 JUNI 2013
Tema: JEMAAT EFESUS (dari Wahyu 2: 1-7)
(Seri 14)
Subtema: MENERIMA FIRMAN YANG DIURAPI = MENERIMA CAHAYA INJIL
KEMULIAAN.
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam nama Tuhan
Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah
Tuhan, beribadah melayani kepada Tuhan.
Saudaraku, kita tentu bersyukur karena kita semua berada
di dalam rumah Tuhan, dipercayakan pelayanan, berarti Tuhan mengangkat derajat
kita setinggi-tingginya sebagai imamat yang rajani.
Sesuai dengan nas firman Tuhan: “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang
kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari
kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib” (1 Petrus 2: 9).
Kita telah dipanggil keluar dari kegelapan (dosa) kepada
terang-Nya yang ajaib, tetapi jika kita kembali ke dalam kegelapan dosa, hati
pikiran terpikat dengan yang najis, itu adalah suatu kebodohan, yang menyebabkan
jasmani maupun rohani tidak maju.
Kita datang beribadah dengan segala jerih lelah, mengorbankan
tenaga, waktu, pikiran, tetapi kalau mengulangi kesalahan yang tidak terlihat (hati
pikiran dikuasai roh najis), ini merupakan kebodohan, dan dampak negatifnya
berimbas kepada orang-orang yang ada di sekitar kita.
Kiranya keubahan terjadi, jangan karena dilihat oleh
orang lain, tetapi betul-betul karena kesadaran dari diri masing-masing.
Biarlah kita saling mendoakan supaya kita terlepas dari
dosa kenajisan dan kejahatan; sidang jemaat mendoakan saya sebagai gembala
sidang, dan tentu yang mendoakan juga harus memperhatikan hidupnya, karena
ibadah dan pelayanan seharga dengan darah Yesus Kristus.
Saya mengatakan ini bukan hanya karena pengertian alkitab
semata, tetapi betul-betul itu fakta yang saya lihat.
Tetapi kalau hati pikiran masih terpikat dengan yang
najis, apa artinya itu semua? tentu sangat disayangkan.
Segera kita kembali memperhatikan sidang jemaat di
Efesus, dari kitab Wahyu 2: 1-7, namun kita hanya membaca ayat 7 saja.
Wahyu 2: 7
(2:7) Siapa bertelinga, hendaklah
ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa
menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus
Allah."
Kita kembali memperhatikan ayat 7A: “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan
apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat”
Mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat,
artinya; MENERIMA FIRMAN YANG DIURAPI.
Roma 10: 17
(10:17)
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan
pendengaran oleh firman Kristus.
Iman itu timbul dari pendengaran, pendengaran oleh firman
Kristus.
Firman Kristus, artinya; firman yang diurapi, sebab Kristus
-> pribadi yang diurapi.
Firman yang diurapi, berarti murni semuanya
perkataan-perkataan Allah; tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan.
Sekarang tiba saatnya bagi kita untuk memperhatikan;
FIRMAN YANG DIKURANGKAN.
Keterangan: DIKURANGKAN.
Dikurangkan, artinya; pemberitaan firman tentang salib
Kristus diganti dengan dua hal;
-
DIGANTI DENGAN
TEORI-TEORI KEMAKMURAN.
Teori kemakmuran,
artinya; orang Kristen tidak boleh miskin, berarti harus kaya semua.
Sedangkan
di dalam dunia ini semuanya berpasang-pasangan; ada laki-laki ada perempuan,
ada siang ada malam, ada terang ada gelap, ada kaya ada miskin.
Kalau
pemberitaan firman tentang salib Kristus diganti dengan teori-teori kemakmuran,
berarti pandangan gereja Tuhan hanya tertuju pada perkara-perkara yang
lahiriah, hatinya terpikat dengan segala perkara-perkara di bawah, sedangkan
segala perkara lahiriah, sifanya tidak kekal.
Dalam 1
Petrus 1: 24, dikatakan: “... Semua yang
hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput,
rumput menjadi kering, dan bunga gugur”
Kita juga
harus jujur di hadapan Tuhan, sama seperti kejujuran dari seorang Ayub, yang berkata:
“Dengan telanjang aku keluar dari
kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya” (Ayub
1: 21) = datang dengan tidak membawa apa-apa, juga kembali dengan tidak membawa
apa-apa, sebab darah daging, segala sesuatu yang bersifat lahiriah, tidak
mewarisi kerajaan sorga.
“Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan
yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat
mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan
dalam kemenangan” (1 Korintus 15: 54).
-
DIGANTI DENGAN
TANDA-TANDA HERAN / MUJIZAT-MUJIZAT.
Berarti,
lebih mengutamakan tanda-tanda heran atau pun mujizat-mujizat dari pada
pemberitaan firman tentang Salib Kristus, itulah firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan, firman yang keras, karena sifatnya memeriksa mengoreksi
dan menyucikan dosa-dosa yang terselubung.
Mazmur 119:
130
(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi
pengertian kepada orang-orang bodoh.
Sesungguhnya,
bila firman-firman Tuhan tersingkap, akan memberi 2 hal, yaitu;
·
MEMBERI TERANG.
Berarti, menerangi
hati, sehingga hati tidak menjadi tempatnya dosa bersembunyi = tidak ada yang
terselubung.
·
MEMBERI PENGERTIAN
KEPADA ORANG-ORANG BODOH.
Berarti,
tidak lagi berbuat kesalahan-kesalahan, sebagai kebodohan di hadapan Tuhan.
2 Korintus 4: 3
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih
tertutup juga, maka ia tertutup untuk
mereka, yang akan binasa,
Mereka yang tidak mendapatkan pembukaan rahasia firman
Tuhan adalah mereka yang ditentukan untuk binasa. Oleh sebab itu rasul Paulus
mengatakan: “Jika Injil yang kami
beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa”
Kita patut bersyukur, kalau pembukaan rahasia firman
Tuhan terjadi dalam setiap ibadah yang kita ikuti, mulai dari;
-
Ibadah Raya Minggu yang disertai
kesaksian,
-
Ibadah Doa Penyembahan,
-
dan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai
dengan perjamuan suci,
itu menunjukkan bahwa kita memperoleh kesempatan untuk
diselamatkan, dan itu adalah kemurahan Tuhan bagi kita sekalian.
2 Korintus 4: 4
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka
tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran
Allah.
Orang yang ditentukan untuk binasa adalah orang-orang
yang tidak percaya, itulah orang-orang yang pikirannya telah dibutakan oleh
ilah zaman.
Minggu lalu saya sudah menyampaikan bentuk-bentuk ilah
zaman, yaitu;
-
KEINGINAN UNTUK KAYA
1 Timotius 6: 9
(6:9) Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai
nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke
dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Mereka yang
ingin kaya terjatuh ke dalam;
·
pencobaan,
·
jerat,
·
ke dalam berbagai hawa nafsu yang
hampa dan yang mencelakakan.
sehingga
menenggelamkan manusia dalam keruntuhan dan kebinasaan.
1 Timotius 6: 10
(6:10) Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang.
Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang
dari iman dan menyiksa dirinya dengan
berbagai-bagai duka.
Seseorang yang
ingin kaya cinta akan uang, berarti cintanya lebih besar kepada uang dari pada
cinta akan Tuhan.
Karena cinta
akan uang, seseorang akan menyimpang dari iman / menyimpang dari kebenaran,
selanjutnya menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
-
PIKIRAN / PERHATIANNYA TERTUJU
KEPADA KERAJAAN DUNIA DAN KEMEGAHANNYA.
= mengikuti arus
dan pengaruh dunia.
Orang yang
pandangannya hanya tertuju pada kerajaan dunia dengan kemegahannya,
penyembahannya mengarah pada roh-roh jahat di udara.
Kembali kita baca ...
2 Korintus 4: 4
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan
oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Orang-orang yang tidak percaya / orang yang pikirannya
telah dibutakan oleh ilah zaman ini; TIDAK MELIHAT CAHAYA INJIL KEMULIAAN.
Cahaya injil kemuliaan = injil Kerajaan.
Mari kita perhatikan sejenak; CAHAYA INJIL KEMULIAAN.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, cahaya injil
kemuliaan -> shekina glory, yang berada
di antara dua kerubim di atas tutup pendamaian.
Itu sebabnya tadi saya katakan cahaya injil kemuliaan,
itu adalah injil kerajaan, sebab tabut perjanjian adalah gambaran dari takhta
Allah (2 Samuel 6: 10).
Sesungguhnya, saya selalu berpikir dan selalu merindukan
cahaya injil kemuliaan ini dibawa dari timur sampai ke barat, seperti kilat
memancar dari timur sampai ke barat. Jujur, hanya itu saja yang saya pikirkan
setiap hari, tidak lebih, tidak kurang.
Bagaimana dengan saudara, apakah saudara mendukung
pemberitaan injil tentang cahaya injil kemuliaan ini?
Berkali-kali saya katakan; segala sesuatu yang tidak
baik, yang tidak benar, yang tidak suci, berakhir dengan kepahitan.
Kalau hati pikiran terus memikirkan hal yang najis, yang
tidak benar, yang tidak suci, maka akan berakhir dengan air mata, tetapi
terkadang perkataan yang sederhana ini dilupakan / diabaikan begitu saja.
“Sesungguhnya, orang itu hamil dengan kejahatan, ia mengandung kelaliman
dan melahirkan dusta” (Mazmur 7: 15)
Bayangkan, kalau seseorang mengandung kelaliman akan
melahirkan dusta, itu akan berujung pada kepahitan, tetapi banyak orang yang
tidak mengerti hal ini, sebab cara berpikir mereka pendek.
Saudaraku, janganlah pikirkan sesuatu yang tidak berarti,
sebab itu adalah suatu kebodohan, tetapi biarlah pandangan ini jauh ke depan. Jangan
kelihatan bersih, padahal mudah sekali goyah.
Keluaran 25: 22
(25:22) Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup
pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di
atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara
dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk
disampaikan kepada orang Israel."
Allah berbicara kepada Musa dari antara dua kerubim,
berarti Musa menerima cahaya injil tentang kemuliaan Allah, itulah INJIL
KERAJAAN.
Sekarang kita melihat; INJIL KERAJAAN dan KUASANYA.
Wahyu 22: 1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai
air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal,
dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan
takhta Anak Domba itu.
Sungai air kehidupan yang mengalir keluar dari takhta
Allah dan takhta Anak Domba itu -> injil Kerajaan.
Sebab air -> firman Tuhan, dan air itu mengalir keluar
dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Takhta -> kerajaan.
Kuasa dari injil kerajaan: JERNIH, BAGAIKAN KRISTAL.
Kristal, berarti; transparan = jujur, tulus, polos, tampil
apa adanya, tidak dibuat-buat / tidak munafik dan tidak ada dosa yang
terselubung.
2 Korintus 4: 1-2
(4:1) Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu
kami tidak tawar hati.
(4:2) Tetapi kami menolak segala perbuatan
tersembunyi yang memalukan; kami tidak
berlaku licik dan tidak memalsukan firman
Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami
menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.
Rasul Paulus di tengah-tengah pelayanannya kepada Tuhan;
-
MENOLAK SEGALA PERBUATAN
TERSEMBUNYI.
Berarti; tidak
ada yang terselubung, sebab itu sangat memalukan sekali bagi seorang imam /
pelayan-pelayan di tengah-tengah pelayanannya kepada Tuhan.
-
TIDAK BERLAKU LICIK.
Berarti; tulus
dan cerdik = bijaksana di hadapan Tuhan
Orang yang
bijaksana adalah orang yang mendirikan rumah di atas batu, sehingga sekalipun
ada pengaruh yang tidak suci, rumah itu tidak rubuh dan tidak mudah goyah.
Kalau licik, itu
cerdik tanpa ketulusan, belum transparan, belum jernih, seperti injil kerajaan
yang begitu jernih.
-
TIDAK MEMALSUKAN FIRMAN ALLAH di
tengah-tengah ibadah pelayanannya kepada Tuhan.
Berarti;
menyampaikan firman tentang salib Kristus, bukan firman yang ditambahkan dan
yang dikurangkan.
Injil kerajaan berkuasa atas Rasul Paulus di
tengah-tengah pelayanannya dalam pemberitaan firman = kristal / transparan.
Keadaan Rasul Paulus di tengah-tengah pelayanannya:
Rasul Paulus melayani Tuhan dengan menyerahkan diri untuk
dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah = menyatakan kebenaran, inilah
kuasa penyucian dari injil Kerajaan.
Oleh sebab itu, apa pun resikonya di tengah-tengah ibadah
pelayanan yang Tuhan percayakan, Rasul Paulus berkata: “kami tidak tawar hati”
Memang, ketika kita menerima penyucian dari injil
kerajaan, rasanya sakit sekali, seperti jari telunjuk yang menunjuk-nunjuk
dosa.
Bagaimana dengan kita ketika firman penyucian
menunjuk-nunjuk dosa, apakah tidak tawar hati dan tetap bertahan atau malah
mundur dengan bersungut-sungut?
Jari telunjuk -> karunia nabi.
Ciri-ciri pemberitaan injil Kerajaan.
2 Korintus 4: 5-6
(4:5) Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami
sebagai hambamu karena kehendak Yesus.
(4:6) Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat
terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari
pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
1.
Sepenuhnya MEMBERITAKAN PRIBADI
YESUS KRISTUS, SEBAGAI TUHAN.
Itu adalah
ciri-ciri injil Kerajaan; tidak memberitakan / tidak membawakan berita yang
lain, selain memberitakan pribadi Yesus Kristus, sebagai Tuhan, hal ini harus
kita pahami.
Berita lain
-> pemberitaan firman yang disertai dengan cerita-cerita isapan jempol,
dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul.
2.
Kalau pemberitaan firman tentang
pribadi Yesus Kristus sebagai Tuhan, maka yang menerimanya TERLEPAS DARI
KEGELAPAN DOSA, sesuai dengan pernyataan rasul Paulus kepada sidang jemaat di
Korintus: “Dari dalam gelap akan terbit
terang!”
Mari kita lihat;
PERSAMAANNYA.
2 Petrus 1: 19
(1:19) Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman
yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu
memperhatikannya sama seperti memperhatikan
pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan
bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Memperhatikan firman
para nabi / firman nubuatan = memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat
yang gelap sampai fajar menyingsing, artinya; kalau memperhatikan firman
pengajaran, memberi diri disucikan oleh firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan, sampai terlepas dari kegelapan dosa.
Fajar menyingsing
-> terang = keluar dari kegelapan.
Firman yang
disampaikan para nabi -> firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Dampak positif menerima injil kerajaan.
Ibrani 1: 3
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang
penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk
di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Cahaya injil kemuliaan Allah (Injil Kerajaan) menopang segala perkara
dengan penuh kekuasaan.
Demikian juga kalau cahaya injil kemuliaan itu menyucikan
kita semua, maka Yesus menjadi Pembela di sebelah kanan kita yang memberi kemenangan.
Saya mau tambahkan sedikit, DI SINI ADA DUA JENIS PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN, yaitu;
YANG PERTAMA: Pemberitaan injil keselamatan = penginjilan
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena pada halaman, berarti;
- dimulai dari PINTU GERBANG, artinya; percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
- selanjutnya MEZBAH KORBAN BAKARAN --> pertobatan
orang yang percaya kepada Yesus Kristus selanjutnya mau tidak mau ia harus bertobat
Bertobat artinya; berhenti berbuat dosa dan jangan mengulanginya lagi, seperti 2 tangan dan 2 kaki Yesus yang terpaku di atas kayu salib, kemudian dari sanalah darah itu mengalir
Mezbah korban bakaran adalah gambaran dari salib Kristus sedangkan yang menjadi korbannya adalah Yesus Kristus
orang yang percaya kepada Yesus Kristus selanjutnya mau tidak mau ia harus bertobat
Bertobat artinya; berhenti berbuat dosa dan jangan mengulanginya lagi, seperti 2 tangan dan 2 kaki Yesus yang terpaku di atas kayu salib, kemudian dari sanalah darah itu mengalir
Mezbah korban bakaran adalah gambaran dari salib Kristus sedangkan yang menjadi korbannya adalah Yesus Kristus
- kemudian BEJANA / KOLAM PEMBASUHAN = baptisan air artinya; satu dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kuasa kematian Yesus Kristus : mengubur hidup lama
Kuasa kebangkitan Yesus Kristus : hidup dalam hidup yang baru = lahir baru
Kuasa kematian Yesus Kristus : mengubur hidup lama
Kuasa kebangkitan Yesus Kristus : hidup dalam hidup yang baru = lahir baru
Semua itu berada di halaman / pelataran, itulah daerah penginjilan.
Itu sebabnya, ketika mengadakan penginjilan (KKR), banyak mujizat / tanda-tanda heran terjadi; yang sakit disembuhkan, yang lumpuh
berjalan, yang buta melihat, dan sebagainya. Supaya orang - orang , percaya kepada Yesus Kristus yang adalah Tuhan dan Juruselamat.
Tetapi dalam Filipi 2: 12 mengatakan: “... KERJAKAN KESELAMATANMU DENGAN TAKUT DAN GENTAR ...”
Injil keselamatan (penginjilan) adalah bagian Tuhan supaya banyak orang percaya kepada -Nya, selanjutnya bagian kita adalah mengerjakan
keselamatan itu sendiri.
Mengerjakan keselamatan berarti berada di RUANGAN SUCI = tempat pengudusan = kandang penggembalaan, untuk dapat melihat cahaya Injil Kemuliaan Allah (Injil Kerajaan)
Mengerjakan keselamatan berarti berada di RUANGAN SUCI = tempat pengudusan = kandang penggembalaan, untuk dapat melihat cahaya Injil Kemuliaan Allah (Injil Kerajaan)
Itu sebabnya dalam ruangan suci terjadi penyucian, lewat;
-
Ketekunan dalam Ibadah Pendalaman
Alkitab, disertai perjamuan suci.
Dalam pola
Tabernakel, terkena pada MEJA ROTI SAJIAN.
-
Ketekunan dalam Ibadah Raya
Minggu, disertai kesaksian.
Dalam pola
Tabernakel, terkena pada PELITA EMAS.
-
Ketekunan dalam Ibadah Doa
Penyembahan.
Dalam pola
Tabernakel, terkena pada MEZBAH DUPA.
Berarti, bagian kita adalah digembalakan oleh cahaya
injil kemuliaan (Injil Kerajaan), di dalam kandang penggembalaan (ruangan suci), lewat ketekunan
dalam tiga macam ibadah utama.
Sekali lagi saya katakan;
- bagian Tuhan adalah keselamatan
yang diberikan-Nya (menerima injil keselamatan), lewat PENGORBANAN, KEMATIAN dan
KEBANGKITAN Yesus Kristus, di situlah banyak terjadi mujizat-mujizat.
-
Tetapi keselamatan itu harus
dikerjakan dengan takut dan gentar, sampai terjadi penyucian, oleh kuasa cahaya
injil kemuliaan / firman pengajaran yang rahasianya dibukakan / pemberitaan
firman tentang salib Kristus, untuk selanjutnya dibawa masuk / diangkat di
sebelah kanan Allah Bapa = RUANGAN MAHA SUCI = berkemenangan.
Berarti, kalau menerima firman penyucian (injil Kerajaan);
Yesus tampil menjadi Pembela bagi kita.
Saudaraku, perhatikan; seseorang yang belum terlepas dari
dosa kejahatan, ia persis seperti kanak-kanak.
Ciri-ciri kanak-kanak; kalau menginginkan sesuatu hal,
entah itu salah atau benar, dia berusaha untuk mendapatkannya, sebaliknya kalau
ia tidak mendapatkannya, maka ia akan menangis.
Kalau saudara merasa seperti itu, biarlah malam hari ini saudara
berubah. Terimalah firman penyucian yang menopang dalam segala perkara, sebab Yesus
telah berkorban untuk saya dan saudara.
Oleh sebab itu, biarlah kita mengerjakan keselamatan
dengan takut dan gentar, supaya kelak kita bersanding dengan Dia / bersanding
dengan Mempelai Pria Sorga, bagaikan peti perjanjian (yang disalut luar dan
dalam dengan emas) yang menyatu dengan tutup pendamaian (yang adalah gambaran
dari pribadi Yesus Kristus, sebagai Kepala dan suami / Mempelai Pria Sorga).
Biarlah penyatuan ini terwujud karena kita mau
mengerjakan keselamatan (menerima cahaya injil kemuliaan / injil kerajaan =
firman penyucian yang membawa kepada kesempurnaan, yang sama dengan kemuliaan
Allah) dengan takut dan gentar.
Ibrani 1: 2-3
(1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan
perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima
segala yang ada. Oleh Dia Allah telah
menjadikan alam semesta.
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah
dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang
penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di
sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Cahaya injil kemuliaan membawa kita segambar dan serupa
dengan Allah = sama mulia dengan Allah = menjadi mempelai perempuan Tuhan.
Saudaraku, biarlah kita tetap berpegang pada pengajaran
mempelai dalam terangnya Tabernakel, karena arah dari pemberitaan ini jelas
sekali; berpola, tidak dibuat-buat, sehingga kita dapat mengetahui; mana bagian
Tuhan dan mana bagian kita.
Oleh sebab itu, biarlah di tengah-tengah ibadah
pelayanan, jangan tawar hati karena penyucian firman, yang menunjuk-nunjuk dosa,
sudah waktunya bagi kita untuk menjadi pribadi yang dengar-dengaran, berarti
dewasa rohani.
Jangan tunggu hari esok untuk menjadi pribadi yang
dengar-dengaran, tetapi tunggu hari esok untuk menantikan hasil hari ini yang
telah kita kerjakan.
SEBAB, KEDATANGAN YESUS YANG PERTAMA; UNTUK MENYEMBUHKAN
ORANG YANG SAKIT, LEWAT BILUR-BILUR-NYA.
KEDATANGAN YANG KEDUA; YESUS TAMPIL SEBAGAI RAJA DAN
SEBAGAI MEMPELAI PRIA SORGA.
OLEH SEBAB ITU, MAU TIDAK MAU KITA HARUS MENERIMA FIRMAN
PENYUCIAN, ITULAH CAHAYA INJIL KEMULIAAN (INJIL KERAJAAN). AMIN.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment