IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 25 JUNI 2013
Tema: HAL BERDOA
(Seri 49)
Subtema:
KERAJAAN
YANG KEKAL DI DALAMNYA ADA KEBENARAN
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah
Tuhan, beribadah melayani Tuhan.
Saudaraku, kita kembali memeriksa Matius 6: 5-13, sebagai
firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan, namun kita hanya membaca
ayat 13 saja.
Matius 6: 13
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena
Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai
selama-lamanya. Amin.)
Tiba saatnya bagi kita untuk memperhatikan bagian dari
ayat 13 ini, yaitu: “Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan”
Saudaraku, pada Kisah Para Rasul 7: 49 dikatakan: “Langit adalah takhta-Ku, dan bumi adalah
tumpuan kaki-Ku. Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku”
Langit adalah takhta Allah, bumi adalah tumpuan kaki
Tuhan, berarti langit -> Kerajaan Sorga.
Berarti, betul-betul bahwa Yesus Kristus-lah yang empunya
Kerajaan Sorga.
Lukas 1: 32
(1:32) Ia
akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta
Daud, bapa leluhur-Nya,
Tuhan Allah mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud,
artinya; Yesus Kristus lah yang empunya Kerajaan.
Lukas 1: 33
(1:33) dan
Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub
sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya
tidak akan berkesudahan."
Ia menjadi raja atas keturunan Yakub, kemudian
kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.
Raja yang demikianlah yang kita damba-dambakan, yang kita
rindukan, KARENA IA MENJADI RAJA UNTUK SELAMA-LAMANYA dan KERAJAAN-NYA TIDAK
BERKESUDAHAN = KEKAL.
Kita melihat kerajaan-kerajaan yang ada di bumi ini, kerajaannya
tidak kekal, seperti Kerajaan Israel silih berganti.
Berbeda dengan suku Yehuda, yang duduk di atas takhta kerajaan
turun temurun dari garis keturunan raja Daud = kerajaannya tidak berkesudahan =
kekal.
Itu sebabnya dikatakan: Tuhan mengaruniakan kepadanya
takhta Daud (bukan takhta Israel), sehingga disebutlah bahwa Yesus adalah singa
dari Yehuda.
Kerajaan yang demikian yang kita cari-cari, kerajaan yang
demikianlah yang kita rindukan.
Mari kita lihat kebenaran firman Tuhan...
Yohanes 18: 37
(18:37) Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?"
Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini,
supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran;
setiap orang yang berasal dari kebenaran
mendengarkan suara-Ku."
Yesus adalah Raja, untuk itulah Dia lahir dan datang ke
dunia ini, supaya Ia memberi kesaksian tentang kebenaran.
Berarti, di dalam Kerajaan Kristus terdapat KEBENARAN.
Roma 14: 17
(14:17) Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal
makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran,
damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Jadi, Kerajaan Allah bukan soal makan dan minum, tetapi
soal kebenaran.
Sesuai dengan pernyataan Yesus Kristus yaitu: “Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku
datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran”
Kerajaan Sorga itu bukan soal makanan dan bukan soal
minuman, bukan bersifat lahiriah, jadi jangan mencari kerajaan yang lain-lain
sebab tidak ada kebenaran di dalamnya, seperti raja-raja yang di dunia ini
begitu cepat berlalu, sama halnya dengan kerajaan Israel = tidak kekal.
Sekali lagi saya katakan; kerajaan Allah bukan soal
makanan, minuman, bukan soal kedudukan dan jabatan, bukan soal siapa yang lebih
hebat dan gagah perkasa, bukan itu, tetapi kerajaan Allah adalah; soal
kebenaran, di dalamnya terdapat damai sejahtera dan sukacita sorgawi yang
dikerjakan oleh Roh-El Kudus, bukan lagi pekerjaan daging dan yang lain-lain.
Roma 14: 18
(14:18) Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
Kalau kita memiliki Kerajaan Allah, di mana di dalamnya
terdapat kebenaran, juga damai sejahtera dan sukacita; akan BERKENAN KEPADA
ALLAH dan DIHORMATI MANUSIA, percayalah.
Jadi, manusia itu salah, kalau mereka berpikiran; hanya karena
soal makan dan soal minum (soal perkara lahiriah) mereka dihormati manusia dan
dikenan oleh Allah.
Jika seseorang berkata: “Setelah saya kaya, maka saya akan dihormati manusia dan dikenan oleh Allah”,
itu adalah pemikiran yang bodoh, singkirkan pemikiran yang demikian. Mungkin
saja orang yang berpikiran demikian ada yang menghormatinya, tetapi percayalah
yang menghormati itu pasti manusia lahiriah (manusia daging).
Kita kembali membaca ...
Yohanes 18: 35-36
(18:35) Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri
dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah
Engkau perbuat?"
(18:36) Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku
bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku
telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi
Kerajaan-Ku bukan dari sini."
Yesus-lah yang empunya kerajaan, dan kerajaan-Nya bukan
berasal dari dunia.
Kalau kerajaan-Nya berasal dari dunia, pastilah kejahatan
dibalas dengan kejahatan, itu artinya tidak ada kebenaran di dalamnya, karena
kerajaan sorga bukan soal makan dan soal
minum, tetapi soal kebenaran, dan kerajaan dunia ini sifatnya tidak kekal
karena kejahatan dibalas kejahatan = berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat, berarti; tangan ganti tangan, mata ganti
mata, gigi ganti gigi, artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang
bersalah tidak luput dari hukuman.
Dengan kata lain, dunia tidak akan memperoleh
keselamatan, kalau ia mencari kerajaan yang berasal dari dunia.
Saya merindukan, dalam ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan
ini, saya dan saudara dipercaya menjadi imam-imam dan raja-raja, supaya kita
sekaliannya memiliki kerajaan Allah, juga hidup dalam kebenaran.
Berarti, dalam setiap ibadah-ibadah, Yesus berhadirat, Yesus
berkuasa, Yesus bertakhta, Dia Raja, tetapi Dia juga imam. Sebagai Imam Besar,
Dia melayani, berdoa, memperdamaikan dosa kita di atas kayu salib.
Dan kiranya juga, termasuk guru-guru Sekolah Minggu dalam
setiap ibadah-ibadah Sekolah Minggu di tujuh pos sekolah minggu, berusaha untuk
menghadirkan kerajaan sorga dalam setiap ibadah Sekolah Minggu tiap-tiap pos
yang Tuhan percayakan.
Jadilah raja-raja, jadilah imam-imam, sehingga ibadah itu
mengandung janji, ibadah itu mengandung kuasa, kalau tidak, ibadah itu sifatnya
lahiriah, hanya tertuju dengan soal makan dan minum, soal pakaian = pandangan
tertuju pada perkara-perkara lahiriah / perkara-perkara yang ada di bawah / di
bumi.
Jadilah imam-imam, raja-raja yang berkenan kepada Allah
dan dihormati manusia, supaya pelayanan itu berkuasa, Yesus hadir sebagai imam
besar, memperdamaikan dosa kita di atas kayu salib, lewat pembukaan-pembukaan
rahasia firman Tuhan.
Kembali kita baca ayat 37 ...
Yohanes 18: 37
(18:37) Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?"
Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku
lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran;
setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."
Sebelum Yesus lahir dan datang ke dunia ini untuk
menyaksikan tentang kebenaran, telah ada raja, itulah Herodes.
Namun, kerajaan Herodes tidak kekal karena di dalam diri Herodes
terdapat kelemahan (tidak terdapat kebenaran).
Ada dua kelemahan Herodes yang paling mendasar, sehingga
kerajaannya tidak kekal;
YANG PERTAMA:
Ia adalah SEORANG
PEMBUNUH, itulah yang disebut ragi Herodes
Dalam 1 Yohanes 3: 15 dikatakan: membenci sesama adalah
seorang pembunuh. Berarti, jika membenci sesama, ia tidak memiliki kasih Allah
yang besar.
Kemudian kalau kita kaitkan ragi herodes ini dengan iblis
setan ...
Yohanes 8: 44
(8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan
keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh
manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia
tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya
sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Membunuh itu adalah pekerjaan iblis setan, dan pekerjaan
dari iblis setan yang pertama adalah pembunuh.
Ia adalah pembunuh dari sejak semula, persis seperti Kain,
dialah manusia yang pertama sekali melakukan dosa pembunuhan, karena ternyata ia
tidak memiliki kasih Allah (tidak mengasihi Tuhan).
Dan kalau kita perhatikan, Kain tidak sepenuh hati melayani
Tuhan, sebab ia hanya mempersembahkan sebagian dari hasil tanahnya, artinya;
sebagian hati mengasihi kepada Tuhan, sebagian hati mengasihi roh-roh yang lain
= tidak sepenuh hati mengasihi Tuhan.
Sementara dalam 2 Korintus 6: 14-16 dikatakan: “... Sebab persamaan apakah terdapat antara
kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama
orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? Apakah hubungan bait Allah
dengan berhala? ...”
Jadi, kalau seseorang membenci sesamanya, berarti ia berkarakter
seperti Herodes, yang adalah gambaran dari iblis setan.
Ada dua kelemahan Herodes yang paling mendasar, sehingga
kerajaannya tidak kekal;
YANG KEDUA:
Di dalam injil Lukas 13: 31-32, Herodes disebut SI SERIGALA.
Matius 7: 15
(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu
dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Nabi-nabi palsu adalah serigala yang buas, dalam pelayanannya
penuh dengan kepalsuan, menambahkan dan mengurangkan firman Tuhan.
Pekerjaan dari si serigala.
Yohanes 10: 12
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik
domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan
domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala
itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
Pekerjaan dari pada si serigala; menerkam dan
mencerai-beraikan kawanan domba = terpisah dari Tuhan = liar, tidak tergembala dalam
satu kandang, satu gembala.
Oleh sebab itu, saya selalu memberi nasihat yang baik
kepada sidang jemaat yang juga adalah kawanan domba, saya tidak mau disebut
nabi-nabi palsu, saya sering mengatakan; JANGAN TINGGALKAN FIRMAN PENGAJARAN,
SEKALIPUN KITA DITOLAK OLEH DUNIA, apapun harganya berpeganglah pada firman pengajaran.
Saya tidak memberikan ajaran yang lain, sebab kalau saya
menyampaikan firman yang lain, barangkali hari ini kita sukses, tetapi tubuh
akan terpisah dari kepala, berarti tercerai-berai, terpisah dari Tuhan, tidak
tergembala dengan baik dalam satu kandang satu gembala, liar, seperti domba
yang mengambil jalannya masing-masing (menuruti kata hati).
Pendeknya; di dalam diri raja Herodes tidak terdapat
kebenaran, sehingga kerajaannya tidak kekal.
Selama ini Herodes merasa kerajaannya kekal, sehingga
ketika ia mendengar kelahiran Yesus, dia terkejut setengah mati, sebab dia
mengira tidak ada raja yang lain. Dan kita sudah mengetahui; kalau tidak ada
kebenaran di dalamnya, maka kerajaan itu tidak kekal.
Ingat saudaraku; KEBENARAN
ITU ADALAH KEKEKALAN, tetapi tentu kebenaran itu berasal dari firman, bukan
dari yang lain.
Sekarang kita lihat ...
Jalan keluar untuk memiliki kerajaan sorga
Lukas 12: 31
(12:31) Tetapi carilah Kerajaan-Nya,
maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.
Jalan keluarnya; carilah
Kerajaan-Nya (mencari Kerajaan Sorga) = mencari kebenaran-Nya.
Kembali kita memperhatikan ...
Yohanes 18: 37
(18:37) Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?"
Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku
lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi
kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."
Mencari Kerajaan Sorga = mencari kebenaran.
Setiap orang yang berasal dari kebenaran, mendengarkan
suara Tuhan
Jadi, setiap orang yang mencari Kerajaan Sorga / mencari
kebenaran, ia harus dengar-dengaran.
Mari kita lihat; PRIBADI YANG DENGAR-DENGARAN.
1 Samuel 3: 3-8
(3:3) Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait
suci TUHAN, tempat tabut Allah.
(3:4) Lalu TUHAN memanggil: "Samuel! Samuel!", dan ia menjawab:
"Ya, bapa."
(3:5) Lalu berlarilah ia kepada Eli, serta katanya: "Ya, bapa,
bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak
memanggil; tidurlah kembali." Lalu pergilah ia tidur.
(3:6) Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangunlah, lalu
pergi mendapatkan Eli serta berkata: "Ya,
bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku
tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali."
(3:7) Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan
kepadanya.
(3:8) Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Ia pun
bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Lalu mengertilah Eli,
bahwa TUHANlah yang memanggil anak itu.
Samuel yang kecil menjadi pribadi yang dengar-dengaran, sebab
ia mendengarkan suara Allah yang memanggil.
Yang luar biasanya dari diri Samuel ini adalah: Samuel
belum mengenal Tuhan, firman Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya, tetapi
Samuel yang kecil dengar-dengaran ketika Allah memanggil ia.
Samuel mendengar suara panggilan Allah sebanyak tiga
kali, berarti;
-
Dengar-dengaran yang pertama = mendengarkan suara bapa jasmani.
-
Dengar-dengaran yang kedua = mendengarkan suara bapa rohani (gembala
sidang)
-
Dengar-dengaran yang ketiga = mendengarkan suara Bapa di sorga.
Selain itu, ada hal yang hebat lagi ...
1 Samuel 3: 1
(3:1) Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli.
Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatan
pun tidak sering.
Firman Tuhan jarang dinyatakan dan penglihatan-penglihatan
pun jarang, tetapi sekalipun demikian, Samuel dengar-dengaran terhadap suara
Allah memanggil.
Saudaraku, biarlah kita menjadi pribadi yang
dengar-dengaran.
1 Samuel 3: 19
(3:19) Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur.
Samuel makin besar dan Tuhan pun menyertai dia, kemudian
tidak ada satu pun dari firman Tuhan yang dibiarkannya gugur = firman Tuhan
tergenapi = memberi diri disucikan oleh firman Tuhan.
1 Samuel 3: 20
(3:20) Maka tahulah seluruh Israel dari Dan
sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi TUHAN.
Tahulah bangsa Israel dari Dan sampai Bersyeba, artinya;
Samuel menjadi kesaksian dari Dan sampai Bersyeba, dari timur sampai ke barat,
seperti kilat yang memancar dari timur sampai ke barat.
Kalau kita kaitkan dengan pola Tabernakel, berarti; dimulai
dari pintu gerbang, sampai berada di Ruangan Maha Suci = menjadi kesaksian.
Kalau cahaya kilat memancar dari timur sampai ke barat, ini
adalah kesaksian yang hidup.
Jadilah kesaksian yang hidup, di mana firman itu tertulis
di dalam loh-loh hati, di dalam daging kita, bukan lagi ditulis dengan tinta,
tetapi dimeteraikan oleh Roh Kudus; huruf itu mati, tetapi Roh yang memberi
hidup.
Jadi, kesaksian yang hidup bukan lagi dari perkataan yang
keluar dari mulut, melainkan dari perbuatan hidup / kesaksian yang hidup.
1 Samuel 3: 21
(3:21) Dan TUHAN selanjutnya menampakkan
diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan
perantaraan firman-Nya.
Samuel berjumpa dengan Allah, lewat perantaraan firman
Allah = dengar-dengaran.
Kemudian, perkataan Samuel sampai ke seluruh Israel;
menjadi kesaksian untuk semua orang di manapun kita berada.
Hasilnya.
Lukas 12: 31
(12:31) Tetapi carilah Kerajaan-Nya,
maka semuanya itu akan ditambahkan juga
kepadamu.
Carilah kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya
akan ditambahkan.
Saudaraku, andai saja kita memiliki kekurangan, maka
Tuhan akan ambil kekurangan itu, berarti Tuhan menambahkan segala sesuatunya,
apa saja yang kita inginkan, apa saja yang kita cari, tetapi terlebih dahulu,
cari Kerajaan Sorga.
Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment