IBADAH PENDALAMAN
ALKITAB, 14 JUNI 2013
“DARI KITAB MALEAKHI”
Subtema: DARI
SION KELUAR PENGAJARAN SEHINGGA BANYAK ORANG BERBALIK DARI KESALAHANNYA
Shalom!
Selamat malam, salam
sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan Tuhan, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan,
beribadah melayani kepada Tuhan, sekaligus mempersembahkan korban-korban kepada
Tuhan.
Segera kita memperhatikan KITAB MALEAKHI, sebagai firman penggembalaan
untuk Ibadah Pendalaman Alkitab.
Maleakhi 2: 6
(2:6) Pengajaran
yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada
bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada
kesalahan.
Allah menyatakan tiga hal yang menjadi kelebihan dari orang-orang Lewi
kepada imam-imam yang melayani di Tabernakel, yaitu;
I. Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya.
II. Kecurangan tidak
terdapat pada bibirnya.
III. Dalam damai
sejahtera dan kejujuran, orang-orang Lewi mengikuti
Tuhan.
Dengan tiga perkara inilah, “BANYAK ORANG
DIBUATNYA BERBALIK DARI PADA KESALAHAN.”
Dalam hal ini, orang-orang Lewi DIGAMBARKAN SEPERTI SION.
Yesaya 2: 2-3
(2:2) Akan terjadi
pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di
hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
(2:3) dan banyak suku
bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke
rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita
tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman
TUHAN dari Yerusalem."
Di hari-hari terakhir, segala bangsa akan berduyun-duyun dan banyak suku
bangsa akan pergi ke gunung Sion, sebab dari Sion akan keluar pengajaran,
sehingga mereka yang datang ke gunung Sion, menantikan pengajaran itu untuk
mengajar tentang jalan-jalan Tuhan, selanjutnya berjalan menempuhnya.
Berarti, di hari-hari terakhir, orang-orang akan berpaling pada pengajaran
mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Mari kita lihat; PENAMPILAN DARI PENGAJARAN YANG KELUAR DARI GUNUNG SION.
Yesaya 2: 4
(2:4) Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan
menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau
pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka
tidak akan lagi belajar perang.
Pengajaran itu tampil menjadi;
-
HAKIM di antara bangsa-bangsa.
Berarti, memberi
peradilan / keadilan kepada bangsa-bangsa.
-
WASIT bagi banyak suku bangsa.
Berarti, memberi
keputusan yang jujur / yang benar.
Terlebih dahulu kita melihat ...
Yesaya 11: 4
(11:4) Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan
keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan
terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan
menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas
mulutnya ia akan membunuh orang fasik.
-
Orang-orang yang lemah membutuhkan
keadilan dari hakim.
Kalau tidak, orang
yang lemah tidak akan memperoleh kekuatan.
- Orang-orang yang tertindas
memperoleh keputusan yang jujur / yang benar, supaya yang tertindas lepas dari
penindasan.
Manusia itu pada dasarnya lemah karena kekuatan manusia itu terbatas, dan sesungguhnya
kalau tidak ada keputusan yang jujur, manusia itu tetap tertindas karena
manusia itu pada dasarnya hidup di dalam dosa / kelemahan.
Tetapi oleh karena pengajaran yang tampil menjadi HAKIM memberi peradilan
untuk yang lemah, dan tampil sebagai WASIT untuk memberi keputusan yang benar /
jujur, sehingga manusia terlepas dari penindasan.
Suasana saat menerima pengajaran yang keluar dari gunung
Sion.
Yesaya 2: 4
(2:4) Ia akan menjadi
hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka
mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi
mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi
pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa,
dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
Suasana saat menerima pengajaran yang keluar dari gunung
Sion adalah SUASANA DAMAI SEJAHTERA, sebab tidak ada lagi pertikaian antara
satu dengan yang lain, sebab mereka telah melakukan
dua perkara, yaitu;
YANG PERTAMA: MEREKA
MENEMPA PEDANG-PEDANGNYA MENJADI MATA BAJAK.
Kegunaan dari mata bajak; untuk membajak tanah supaya
tanah itu menjadi tanah yang subur / tanah yang baik.
Mari kita lihat; TANAH YANG BAIK / SUBUR.
Matius 13: 8, 23
(13:8) Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus
kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
(13:23) Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia
berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang
tiga puluh kali lipat."
Tanah yang baik / tanah yang subur ialah orang yang
mendengar firman Tuhan sampai mengerti.
Kalau terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, selain
memberi terang, ia juga memberi pengertian kepada orang yang bodoh, supaya
orang yang bodoh tidak lagi mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi
sebagai kebodohannya di hadapan Tuhan.
Tanah yang baik / subur menghasilkan buah;
1.
100 KALI LIPAT -> 100 ekor domba.
= menjadi satu
kawanan dalam satu kandang, satu gembala = tergembala dengan baik dalam kandang
penggembalaan.
Yohanes 10: 3-4
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia
memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia
berjalan di depan mereka dan domba-domba itu
mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Kalau
domba-domba tergembala dengan baik dalam satu kandang, satu gembala, maka itu
bisa dilihat;
-
DOMBA-DOMBA MENDENGARKAN SUARA
GEMBALA = dengar-dengaran.
Saudaraku, untuk
menjadi pribadi yang dengar-dengaran, itu sangat baik, sebab kalau
dengar-dengaran, ia cepat mendengar, bagaikan seseorang yang mendengarkan suara
pintu yang diketok.
Kalau tidak
dengar-dengaran, maka terjadilah yang tertulis dalam kitab Kidung Agung 5: 2-7,
di mana mempelai laki-laki mengetok pintu, tetapi mempelai perempuan itu tidak
dengar-dengaran karena hidup dengan segudang alasan, sehingga akhirnya dia
kehilangan Mempelai Laki-Laki Sorga itu, dan yang terjadi adalah penderitaan
menimpa mempelai perempuan tersebut, sebab ia dikuasai oleh penguasa kegelapan
(gambaran dari peronda-peronda di tengah malam).
Jadi, ada
baiknya menjadi pribadi yang dengar-dengaran, berarti tidak mendengarkan suara
daging dan tipu daya iblis setan.
Saudara harus
mengingat bahwa hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, di mana iblis setan
dengan gencar sekali berusaha untuk menyesatkan sebanyak mungkin orang,
termasuk orang-orang pilihan juga.
Oleh sebab itu,
jadilah pribadi yang dengar-dengaran.
-
DOMBA-DOMBA MENGIKUTI GEMBALA =
mengikuti geraknya pengajaran mempelai.
Yesus Kristus
adalah Gembala Agung. Kedatangan-Nya yang pertama digambarkan seperti Gembala,
tetapi kedatangan-Nya untuk yang kedua kali, tampil sebagai Raja dan Mempelai
Pria Sorga.
Jadilah pribadi
yang senantiasa mengikuti geraknya pengajaran mempelai, berarti mengikuti
gembala dalam kandang penggembalaan, jangan ikuti yang lain, jangan ikuti hati,
pikiran dan perasaan, supaya menjadi bagian dari tubuh Kristus yang sempurna /
menjadi mempelai perempuan.
2.
60 KALI LIPAT -> hak kesulungan.
Kejadian 25: 25
(25:25) Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh
tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
(25:26) Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia
dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
Esau dan Yakub
lahir pada saat Ishak berumur 60 tahun.
Kemudian, sesungguhnya
yang pertama lahir adalah Esau, selanjutnya Yakub, tetapi pada saat Esau lahir,
Yakub memegang tumit Esau, itu artinya; bahwa Yakub menerima hak kesulungan
yang seharusnya diterima oleh Esau.
Adapun hak
kesulungan itu adalah ibadah pelayanan.
Keluaran 4: 22-23
(4:22) Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah
firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku
yang sulung;
(4:23) sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku
itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku;
tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu,
anakmu yang sulung."
Hak kesulungan
itu adalah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Bersyukur kepada
Tuhan, karena kita dipercayakan ibadah pelayanan, itu menandakan bahwa saya dan
saudara adalah anak-anak sulung.
Kemudian, di
dalam kitab Wahyu, anak-anak sulung itu telah ditebus oleh darah Anak Domba dan
menjadi korban-korban sulung dari antara manusia.
Siapa yang bisa
mengganggu gugat anak sulung? Tidak ada, sebab mereka telah ditebus dengan
darah yang mahal.
Ini harus kita
pahami dengan baik; darah Yesus berkuasa atas kita semua.
3.
30 KALI LIPAT -> berkat dalam pelayanan.
Lukas 3: 23
(3:23) Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur
kira-kira tiga puluh tahun dan menurut
anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,
Yesus memulai
pekerjaan-Nya pada umur 30 tahun.
Jadi, ketika
kita memulai pelayanan itu adalah babak baru dalam kehidupan kita semua, sebab setiap
orang yang melayani Tuhan, ia telah mati dan bangkit bersama dengan Kristus.
Sama halnya
dengan pribadi Yesus Kristus, setelah Ia dipermandikan, selanjutnya Ia memulai
babak baru, itulah pelayanan yang dipercayakan oleh Allah.
Oleh sebab itu,
bagi yang melayani Tuhan, jangan kembali lagi pada kehidupan yang lama, pertahankan
angka 30.
-
Angka 3 -> kuasa kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus = manusia baru.
-
Angka 0, berarti dosa tidak ada
lagi, sebab angka 0 (nol) adalah titik terendah.
Saudaraku, kita telah melihat kegunaan bajak untuk
membajak tanah, sehingga tanah itu menjadi tanah yang baik / subur.
Dan malam ini, sekiranya saudara mendengar firman dengan
baik, relakan hatimu dibajak untuk menjadi tanah hati yang baik, sehingga
ketika benih itu ditaburkan, ia akan bertumbuh, berakar dan selanjutnya
menghasilkan buah 100 kali lipat, 60 kali lipat dan 30 kali lipat, sebab
akar-akarnya itu telah menyerap nutrisi-nutrisi yang terkandung di dalam tanah
yang baik.
Kalau firman Tuhan memperoleh tempat di dalam hati kita,
maka dosa tidak memperoleh tempat di dalam hati, dosa tidak lagi bercokol di
dalam hati, sebab hati telah menjadi tempatnya firman Tuhan, seperti meja roti
sajian, di atasnya terdapat 12 ketul roti.
Suasana saat menerima pengajaran yang keluar dari gunung
Sion adalah SUASANA DAMAI SEJAHTERA, sebab tidak ada lagi pertikaian antara
satu dengan yang lain, sebab mereka telah melakukan
dua perkara, yaitu;
YANG KEDUA: TOMBAK-TOMBAKNYA
MENJADI PISAU PEMANGKAS.
Kegunaan pisau pemangkas;
-
MEMANGKAS RUMPUT KERING
Rumput kering, artinya;
gereja Tuhan tanpa persekutuan dengan Kristus, sebagai kepala.
Yohanes 15: 6
(15:6) Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang
ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Saudaraku, kalau
tidak ada persekutuan, maka kerohanian seseorang menjadi kering-kering; tidak
akan menghasilkan buah = ranting yang tidak melekat pada pokok anggur.
Namun kita
bersyukur, tombak itu telah berubah menjadi pisau pemangkas.
-
MEMANGKAS JERAMI.
Jerami gambaran
dari gereja Tuhan yang tidak berguna.
Jerami adalah
batang padi atau batang gandum yang telah kering, setelah dituai (berarti tidak
lagi menghasilkan).
Dalam hal
inilah, pemangkas dipergunakan untuk memangkas jerami.
Jadi, sampai
kapan pun jerami tidak akan menghasilkan buah = tidak bisa diharapkan.
-
MEMANGKAS RUMPUT DURI (ONAK DURI).
Rumput duri
gambaran dari seseorang yang suka menusuk perasaan orang lain, dan ini harus
dipangkas.
Kita kembali membaca ...
Yesaya 2: 4
(2:4) Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit
bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata
bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
Selanjutnya, kita lihat di sini; bahwa bangsa tidak akan
lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, mereka tidak akan lagi belajar perang,
berarti; tidak ada lagi pertikaian, permusuhan, perselisihan satu dengan yang
lain = suasana damai sejahtera.
Mari kita lihat; GAMBARAN DARI SUASANA DAMAI SEJAHTERA.
Maleakhi 2: 6
(2:6) Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak
terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera
dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak
orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
Orang-orang Lewi mengikuti Tuhan dalam damai sejahtera.
Berarti, beribadah melayani Tuhan dalam damai sejahtera.
Yesaya 2: 5
(2:5) Hai kaum keturunan Yakub, mari kita
berjalan di dalam terang TUHAN!
Selanjutnya, dalam keadaan damai sejahtera, orang-orang
banyak tersebut berjalan di dalam terang Tuhan, sebab mereka telah meninggalkan
kehidupan yang lama (dosa kegelapan), oleh karena pengajaran mempelai dalam
terangnya Tabernakel.
Mari kita lihat; PERSAMAANNYA.
2 Petrus 1: 19
(1:19) Dengan demikian kami makin diteguhkan
oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau
kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan
pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
“ ... diteguhkan
oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi”, artinya; diteguhkan
oleh pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel = diteguhkan oleh firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Firman para nabi = firman nubuatan = firman pengajaran
yang rahasianya dibukakan.
Kemudian, mereka yang diteguhkan oleh firman yang telah
disampaikan oleh para nabi itu, sama seperti MEMPERHATIKAN PELITA YANG
BERCAHAYA DI TEMPAT YANG GELAP SAMPAI FAJAR MENYINGSING.
Artinya; terlepas dari kegelapan dosa, sebab fajar
menyingsing = terang.
Jadi, kalau kita diteguhkan oleh firman pengajaran
mempelai dalam terangnya Tabernakel, akan terlepas dari kegelapan dosa.
Selanjutnya, BINTANG TIMUR TERBIT BERSINAR DI DALAM
HATIMU.
Artinya; Yesus tampil menjadi Raja, bertakhta dan
berkuasa di dalam hati.
Bintang timur -> pribadi Yesus Kristus, Dialah Raja di
atas segala Raja.
Yesaya 9: 1-2
(9:1) Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang
besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
(9:2) Engkau telah menimbulkan banyak
sorak-sorak, dan sukacita yang besar;
mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi
jarahan.
Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat
terang yang besar, sehingga menimbulkan banyak sorak-sorai dan sukacita yang
besar.
Kemudian, sukacita itu digambarkan dalam 2 hal;
-
SEPERTI SUKACITA DI WAKTU PANEN =
sukacita di saat penuaian.
Mazmur 126: 5-6
(126:5) Orang-orang yang menabur
dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
(126:6) Orang yang berjalan
maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
MENABUR DENGAN
AIR MATA AKAN MENUAI SORAK-SORAI.
Apa yang kita
tabur, itulah yang kita tuai; kalau menabur dengan air mata, akan menuai dengan
sorak-sorai.
Sehingga, ORANG
YANG BERJALAN MAJU DENGAN MENANGIS SAMBIL MENABUR BENIH, PASTI PULANG DENGAN
SORAK-SORAI SAMBIL MEMBAWA BERKAS-BERKASNYA.
Air mata yang
bercucuran karena kita telah menerima benih ilahi, itulah firman Tuhan yang
mengoreksi kita, itu adalah taburan, tetapi percayalah, kita akan menuai dengan
sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Kalau saja malam
ini kita meneteskan air mata karena benih ilahi / firman Tuhan yang telah mengerjakan
hati kita, suatu saat nanti, kita akan membawa pulang berkas-berkas dan
bersorak-sorai itulah sukacita sorgawi yang sifatnya kekal = sukacita mempelai.
Sukacita mempelai itu penuh, tidak semu.
-
SEPERTI ORANG BERSORAK-SORAK DI
WAKTU MEMBAGI-BAGI JARAHAN.
Saudaraku, saya teringat
dengan satu peristiwa dalam 2 Raja-Raja 7: 3-16, ketika 4 orang kusta memasuki
daerah orang Aram, orang Aram mendengar kedatangan 4 orang kusta ini seperti tentara
yang sedang mengejar musuh, sehingga orang Aram meninggalkan rumah mereka dan
harta mereka, sehingga 4 orang kusta ini mengambil, menjarah segala sesuatu
yang ditinggalkan oleh orang Aram.
Ini adalah
sukacita / bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan, sebab kemenangan yang
Tuhan berikan.
Kalau musuh
dikalahkan, segala sesuatu yang dia punya akan dijarah.
Setelah memperhatikan ayat 1-2, sekarang kita perhatikan
ayat 5-6 ...
Yesaya 9: 5-6
(9:5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah
diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya
disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
(9:6) Besar kekuasaannya, dan damai
sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam
kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran
dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan
melakukan hal ini.
Sebutan bagi Yesus, salah satunya adalah Raja Damai.
Kemudian, besar kekuasaan-Nya dan damai sejahtera itu
tidak berkesudahan selama bintang timur (Yesus Kristus) bertakhta, berkuasa di
dalam hati saya dan saudara, sebab dasar dari pada takhta Allah adalah KEADILAN
dan KEBENARAN, itulah penampilan dari pengajaran mempelai.
Jadi, dasar dari takhta Allah adalah PENGAJARAN MEMPELAI,
tampil sebagai;
-
HAKIM yang adil; sehingga dengan
keadilannya, yang lemah menjadi kuat.
-
WASIT untuk memberi keputusan yang
jujur dan benar; sehingga dengan keputusan yang benar dan jujur, yang tertindas
terlepas dari penindasan.
Damai sejahtera tidak berkesudahan di atas takhta Daud
dan di dalam kerajaannya.
Dampak positif bila berada di gunung Sion.
Yesaya 33: 20
(33:20) Pandanglah Sion, kota pertemuan raya kita! Matamu akan melihat
Yerusalem, tempat kediaman yang aman, kemah yang tidak berpindah-pindah, yang patoknya tidak dicabut untuk seterusnya,
dan semua talinya tidak akan putus.
SION MEMBERI KENYAMANAN bagi saya dan saudara, sebab Sion
adalah tempat kediaman yang aman, kemahnya yang tidak berpindah-pindah, yang
patoknya tidak dicabut untuk seterusnya.
Mazmur 147: 12-14
(147:12) Megahkanlah TUHAN, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion!
(147:13) Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati
anak-anakmu di antaramu.
(147:14) Ia memberikan kesejahteraan
kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan
gandum yang terbaik.
Sion memberikan kesejahteraan sekaligus mengenyangkan
dengan gandum yang terbaik, itulah pengajaran mempelai dalam terangnya
Tabernakel.
KESIMPULANNYA.
Yesaya 60: 16-17
(60:16) Engkau akan mengisap susu bangsa-bangsa dan akan meminum susu
kerajaan-kerajaan maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN,
Juruselamatmu, dan Penebusmu, Yang Mahakuasa, Allah Yakub.
(60:17) Sebagai ganti tembaga Aku akan membawa emas, dan sebagai ganti besi
Aku akan membawa perak, sebagai ganti kayu, tembaga, dan sebagai ganti batu,
besi; Aku akan memberikan damai sejahtera
dan keadilan yang akan melindungi dan mengatur
hidupmu.
Bila berada di gunung Sion, Tuhan menggantikan penghukuman
dengan MEMBERIKAN DAMAI SEJAHTERA dan keadilan sekaligus melindungi dan
mengatur hidup saya dan saudara.
Kegunaan dari damai sejahtera.
Ibrani 12: 14
(12:14) Berusahalah hidup damai dengan
semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat
Tuhan.
Tanpa damai sejahtera dan tanpa kekudusan, tidak seorang
pun akan melihat Tuhan.
Berarti, dengan damai sejahtera dan hidup dalam
kekudusan, maka seseorang DAPAT MELIHAT TUHAN.
Hasil bila berada di gunung Sion.
Wahyu 14: 1
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak
Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
144000 orang berdiri bersama dengan Anak Domba di gunung Sion,
di dahi mereka (144000 orang) tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Mari kita lihat; NAMA itu.
Yehezkiel 9: 4
(9:4) Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota,
yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada
dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena
segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana."
Di dahi mereka (144000 orang) tertulis nama Anak-Nya dan
nama Bapa-Nya, itulah huruf T.
T adalah awalan dari nama-Nya, yaitu Theos (bahasa
Yunani), yang artinya Tuhan.
Huruf T di dahi, artinya; 144000 orang yang berdiri di
atas gunung Sion itu senantiasa mengingat nama Tuhan.
Kemudian, huruf T = salib -> orang yang berkeluh kesah
= orang-orang yang banyak menanggung penderitaan = orang-orang yang mengasihi
Tuhan.
Zefanya 3: 9
(3:9) "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada
bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil
nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan
bahu-membahu.
Ingat kasih-Nya; INGAT NAMA TUHAN, ingat kasih-Nya; INGAT
IBADAH PELAYANAN, kemudian, ibadah itu disertai dengan bahu-membahu; baik
gembala sidang maupun sidang jemaat bahu-membahu.
Bahu-membahu, artinya; menanggung penderitaan, bagaikan
salib yang diletakkan di atas bahu.
Wahyu 7: 3-4
(7:3) katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon
sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah
kami pada dahi mereka!"
(7:4) Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan
itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku
keturunan Israel.
Mereka yang menerima tanda di dahi sebagai meterai Allah,
terlepas dari kesusahan yang besar, sebab suatu saat nanti Tuhan akan
merusakkan bumi, merusakkan laut dan pohon-pohonan = dipelihara dan dibela oleh
Tuhan.
KESIMPULANNYA;
Yesaya 4: 3-4
(4:3) Dan orang yang tertinggal di Sion
dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus, yakni setiap orang di
Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup,
(4:4) apabila TUHAN telah membersihkan
kekotoran puteri Sion dan menghapuskan
segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar.
Selama berada di gunung Sion, maka Tuhan akan MEMBERSIHKAN
KEKOTORAN dan MENGHAPUSKAN SEGALA NODA DOSA, dengan roh yang mengadili dan
membakar.
Biarlah kita tetap di gunung Sion, sebab dari sana keluar
pengajaran untuk membersihkan saya dan saudara dari kekotoran dan menghapuskan
dari segala noda darah.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment